JURNAL UMUM,
DAN BUKU BESAR
1. Akhmad Adham Ali (2521037)
Disususun Oleh :
2. Fathul Huda (2521038)
3. Diana Muflichatuzzulfa (2521037)
BUKTI TRANSAKSI
Pengertian Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah bukti tertulis yang
mencatat atau merekap seluruh kegiatan
transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan
atau sebuah bisnis.
Tujuan Bukti Transaksi
1. Untuk memberikan informasi yang rinci dan detail mengenai perubahan pada sumber
finansial sebuah bisnis atau perusahaan yang terjadi akibat adanya aktivitas usaha yang
disebut transaksi.
2. Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan sumber-sumber finansial, modal
perusahaan, serta kewajiban yang harus dibayarkan.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat membantu perusahaan untuk
memperkirakan potensi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan kedepannya.
4. Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan yang
relevan kepada pengguna laporan keuangan.
5. Untuk menghindari terjadinya selisih atau kesalahan dalam pencatatan keuangan sebuah
bisnis atau perusahaan. Dalam hal ini, seluruh bukti transaksi yang ada harus disimpan
dengan rapi.
Dilihat secara etimologi, kata jurnal berasal dari bahasa Prancis yaitu Jour, yang berarti hari. Istilah ini juga kerap dikenal
dengan sebutan general journal. Yakni sebuah catatan transaksi berbagai aktivitas yang disusun secara kronologis.
Adapun jurnal umum adalah sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas transaksi keuangan dari
sebuah bisnis atau usaha dalam periode tertentu untuk memudahkan pengelolaan keuangan internal dan eksternal.
Selain itu, jurnal umum juga bisa disebut sebagai jurnal yang digunakan untuk mengakumulasi catatan di jurnal khusus.
Adapun jurnal khusus meliputi jurnal pendapatan, pembelian, penerimaan kas, hingga pembayaran kas.
Dalam akuntansi, jurnal umum idealnya memuat catatan detail seperti nama transaksi, kelompok akun, dan nominal
transaksi di kolom debit dan kredit yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengelolaan keuangan.
Singkatnya, jurnal umum merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh aktivitas keuangan sebuah bisnis
atau usaha yang terjadi dalam periode tertentu untuk memudahkan pengelolaan keuangan oleh pihak organisasi.
Tujuan Pembuatan Jurnal Umum
1. Mengidentifikasi seluruh aktivitas transaksi yang dilakukan.
2. Mengidentifikasi akun yang paling terpengaruh dari transaksi tersebut, setelah itu
buat klasifikasi ke dalam jenis modal, harta, atau utang.
4. Memutuskan apakah akan dilakukan kredit atau debit pada akun yang dimaksud.
Semua transaksi yang dibuat dalam jurnal ini akan disusun berdasarkan periodenya.
Jurnal tersebut menggambarkan aktivitas harian perusahaan yang dilakukan
berurutan dan terus-menerus. Singkatnya, fungsi historis merupakan fungsi yang
mengacu pada pencatatan harian yang kronologis dan sistematis.
2. Fungsi Pencatatan
Umumnya, jurnal ini akan menampung semua transaksi umum yang terjadi dalam
suatu bisnis atau perusahaan. Dengan begitu, segala aspek transaksi seperti biaya,
perubahan modal, pendapatan, dan kekayaan harus dicatatkan lebih dulu ke dalam
jurnal umum.
Lanjutan....
3. Fungsi Analisis
Meski terlihat seperti buku catatan keuangan harian, nyatanya untuk menginput data
pada jurnal umum tidak bisa dilakukan sembarangan. Setiap record transaksi jurnal ini
harus merupakan hasil analisis serta mengidentifikasi transaksi ke dalam kredit/debit
yang meliputi klasifikasi akun serta nilai transaksinya.
4. Fungsi Instruksi
Selain yang telah disebutkan, jurnal umum memiliki fungsi instruksi yang
menjadikannya berbeda dengan catatan keuangan biasa. Fungsi ini terletak pada proses
input data dalam pembukuan besar. Ini menandakan bahwa pencatatan di jurnal bukan
sekadar dokumen transaksi saja, namun juga berisi petunjuk penentu kredit atau debit.
Lanjutan....
5. Fungsi Informasi
3. Untuk mengidentifikasi jumlah yang dikenai debit atau kredit, yang mana
jumlahnya harus seimbang.
4. Untuk mengetahui jumlah keseluruhan yang sudah diunggah ke jurnal buku besar
sesuai tanda referensi nomor perkiraan.
5. Untuk mengetahui jumlah keseluruhan yang sudah diunggah ke jurnal buku besar
sesuai tanda referensi rincian pekerjaan.
Tata Cara Membuat Jurnal Umum
1. Pahami Konsep Persamaan Akuntansi
Sebelum membuat jurnal, pastikan Anda sudah memahami konsep persamaan akuntansi. Pemahaman ini akan
menjadi bekal cara pencatatan transaksi dalam jurnal, mengetahui jenis akun yang digunakan, hingga
memahami debit-kredit secara tepat.
Dengan pemahaman akuntansi, maka nantinya proses pembuatan jurnal menjadi lebih cepat dan akurat.
Adapun persamaan dasar akuntansi adalah:
Pemahaman dasar akuntansi akan membantu Anda lebih mudah memahami jenis-jenis kelompok akun.
Contohnya, persediaan dan piutang usaha termasuk dalam kategori kelompok aset.
Kemudian, Anda juga harus memahami ketentuan saldo normal dari setiap 5 akun di dalam general journal.
Sehingga ketika terjadi adanya transaksi, Anda bisa menentukan kategorinya dengan lebih mudah dan cepat.
Lanjutan....
2. Kumpulkan Bukti Transaksi dan Lakukan Identifikasi
Tahap berikutnya adalah kumpulkan bukti transaksi yang terdiri dari nota, invoice,
faktur, dan kwitansi. Kemudian, buat identifikasi transaksi. Proses identifikasi
hanya menyaring transaksi yang menyebabkan perubahan posisi keuangan saja. Di
luar transaksi itu, tidak perlu dimasukkan ke dalam jurnal.
Minimal ada dua akun yang pasti terpengaruh dalam setiap transaksi. Untuk
memudahkan dalam identifikasi suatu transaksi, apakah berimbas terhadap posisi
keuangan perusahaan atau tidak, Anda bisa menggunakan prinsip persamaan dasar
akuntansi di atas.
Lanjutan....
3. Melakukan Pencatatan Jurnal
Kemudian, Anda bisa mulai melakukan pencatatan transaksi dari data yang
diidentifikasi ke dalam jurnal. Umumnya digunakan double-entry system dalam
proses pencatatan, dengan sistem ini setiap transaksi yang termuat dalam jurnal
akan memiliki pengaruh pada debit dan kredit (dua posisi keuangan) dengan
jumlah berimbang.
Manfaat Software Akuntansi untuk Membuat Jurnal
Buku besar atau yang juga dikenal dengan General Ledger adalah salah satu bagian dari
siklus akuntansi. Isi dari buku ini adalah kumpulan transaksi yang termuat dalam jurnal
umum dan jurnal khusus. Secara sederhana, buku ini menggolongkan dan mengelompokkan
akun perkiraan yang sama agar memudahkan akuntan dalam melakukan identifikasi akun-
akun.
Fungsi Buku Besar
1. Alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal umum.
2. Sebagai alat dalam menggolongkan data keuangan serta untuk mengetahui jumlah atau
keadaan rekening atau akun yang sebenarnya, apakah ada perbedaan atau tidak.
3. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada pada jurnal sebelumnya atau jurnal
umum.
3. Bisa memberikan petunjuk terhadap aktivitas transaksi yang ganjil atau tidak biasa.
4. Bisa membantu menunjukkan adanya manipulasi data atau tindak kecurangan dalam
pencatatan.
Jenis buku besar umum merupakan buku yang berisi catatan transaksi keuangan berupa
perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha,
dan modal.
Buku besar pembantu piutang usaha disediakan khusus untuk merinci langganan kredit sehingga bisa
diketahui siapa atau perusahaan mana saja yang melakukan transaksi penjualan kredit beserta nominal atau
jumlahnya.
Di dalam buku piutang ini keadaan tagihan setiap pelanggan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan
piutang keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang di buku besar umum yang memiliki fungsi laporan
keuangan sebagai perkiraan induk.
Perubahan setiap pelanggan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perikiraan buku besar ini.
Lanjutan .....
Buku besar pembantu utang ini biasanya dibuat khusus untuk mencatat setiap pemasok
(supplier) secara terperinci yang memberikan pinjaman kredit berupa barang dagangan dan
aktiva lainnya. Seperti buku piutang, dalam buku utang juga bisa terlihat keadaan utang
pada setiap pemasok karena dicatat dalam daftar tersendiri.
Perubahan utang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dalam buku besar umum
sesuai prinsip prinsip akuntansi. Sedangkan perubahan utang setiap pemasok dicatat pada
perkiraan masing-masing dalam buku besar ini.
Bentuk Buku Besar
1. Bentuk T
Buku besar bentuk T adalah buku besar yang paling sederhana dan bentuknya seperti huruf
T besar. Sebelah kiri menampilkan debet dan sebelah kanan menampilkan kredit. Nama
akun ini diletakkan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas.
2. Bentuk Skontro
Buku besar akuntansi bentuk skontro adalah buku besar yang biasa disebut bentuk dua
kolom. Skontro berarti menyebelah atau terbagi dua, yakni debet dan kredit.
Lanjutan .....
Buku besar bentuk staffle memiliki kolom saldo tunggal yang sering dipakai saat butuh
penjelasan dari transaksi yang relatif banyak.
Buku besar bentuk staffle berkolom saldo rangkap hampir sama dengan bentuk kolom
saldo tunggal. Perbedaannya terletak pada bentuknya, yakni dalam buku ini kolom saldo
dibagi dua kolom, yaitu kolom debet dan kredit.
SEKIAN DARI KAMI....
️❤👍👍👍 TERIMAKASIH