Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR PROYEK PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN PANCASILA CERIA 2022

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Kelas 10


Dosen Pengampu : Dr. Aremi Evanta Br. Tarigan, M.Pd., M.Ak

Oleh :
Kelompok 4 Proyek Pendidikan Pancasila

Hanif Ishmat Prasetio 210302020


Muhammad Fikri 210202080
Sonia Mahdani 210903030
Yesica Br. Silalahi 210306138
Putrision Hutabarat 211501081
Johanes Napitupulu 210802051
Rahmatika Pertiwi 210907006
Amanda Argiva Sihite 210905007
Silfa Adetia Saragih 210200499
Theresia Dame Ursula Simanjuntak 210200077

PROYEK KEGIATAN PEMBELAJARAN MKWK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022

1
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................ i
ABSTRAK.................................................................................................. ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................. 1
Rumusan Masalah........................................................................... 1
Lokasi Kegiatan/Proyek .................................................................. 2
Tujuan................................................................................................ 2
Mekanisme dan Rancangan................................................................ 2
Sumberdaya........................................................................................ 3
Jadwal Pelaksanaan............................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori .................................................................................. 6
METODOLOGI
Pendekatan dan Metodologi ............................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ................................................................................................... 11
Pembahasan ....................................................................................... 11
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ...................................................................................... 15
Saran ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

2
Abstrak

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agam dan ras yang berbeda –
beda sangat membutuhkan pancasila. Perbedaan ini terutama perbedaan agama
sering kali bahkan sangat rentan membuat terjadinya konflik dan perpecahan di
lingkungan masyarakat. Di sinilah peran pancasila sebagai ideologi dan kepribadian
dari bangsa Indonesia yang sangat dibutuhkan agar masyarakat yang beragam ini
dapat hidup rukun, damai dan saling menghargai dalam kehidupan sehari – hari.
Sayangnya, dewasa ini banyak masyarakat yang belum memahami dan mungkin
lupa akan Pancasila yang membuat nilai – nilai pancasila di lingkungan
bermasyarakat terutama generasi muda menjadi pudar. Maka dari itu dibuatlah
kegiatan Pembelajaran Online Pendidikan Pancasila Ceria ini untuk memberikan
edukasi dan pemahaman mengenai makna Pancasila bagi kehidupan bangsa
Indonesia, memberikan pemahaman tentang Pancasila sebagai dasar falsafah
negara dan ideologi bangsa, mewujudkan kesadaran akan pentingnya memahami
hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang baik, mewujudkan peserta
pembelajaran yang dapat mengamalkan nilai - nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari – hari, menjadikan peserta pembelajaran mampu mengkaji dan mencari
solusi atas berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan menggunakan pemikiran yang sesuai dengan nilai - nilai Pancasila dan
bintang dan menjalin silaturahmi dan membangun relasi yang baik antar peserta.
Dalam kegiatan ini akan ada sesi berdiskusi dan berkomunikasi yang bertujuan
untuk membahas permasalahan tema yang kami ambil yaitu "Pembelajaran Online
Pendidikan Pancasila". Selain itu, ada juga proses bertukar pendapat dan pada tahap
akhir kami akan merekam proses “Pembelajaran Online Pendidikan Pancasila” ini
sebagai bukti dokumentasi.

ii

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agam dan ras yang berbeda –
beda sangat membutuhkan pancasila. Perbedaan ini terutama perbedaan agama
sering kali bahkan sangat rentan membuat terjadinya konflik dan perpecahan di
lingkungan masyarakat. Di sinilah peran pancasila sebagai ideologi dan kepribadian
dari bangsa Indonesia yang sangat dibutuhkan agar masyarakat yang beragam ini
dapat hidup rukun, damai dan saling menghargai dalam kehidupan sehari – hari.
Sayangnya, dewasa ini banyak masyarakat yang belum memahami dan mungkin
lupa akan Pancasila yang membuat nilai – nilai pancasila di lingkungan
bermasyarakat terutama generasi muda menjadi pudar.
Memudarnya nilai – nilai pancasila ini terjadi karena pancasila tidak
dituturkan dari generasi ke generasi dengan baik dan juga kurangnya tokoh
keteladanan. Maka dari itu kami dalam rangka pemenuhan tugas dan tindakan
tanggap pada mata kuliah Pendidikan Pancasila di Universitas Sumatera Utara
berupa kepedulian sosial terhadap menipisnya nilai – nilai pancasila di masyarakat
khususnya generasi muda agar lebih memahami dan mengimplementasikan nilai –
nilai pancasila tersebut di lingkungan bermasyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Mengapa perbedaan suku, ras dan terutama agama menjadi permasalahan
serius dalam persatuan Indonesia?

2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila serta implementasinya


di Indonesia dalam menghadapi perpecahan?

3. Apa penyebab memudarnya nilai-nilai pancasila di lingkungan masyarakat?

4. Bagaimana upaya kepedulian sosial yang seharusnya dilakukan


mahasiswa/i untuk meningkatkan nilai-nilai pancasila di lingkungan
masyarakat?

5. Apa pentingnya pengajaran Pancasila dalam pendidikan jenjang perguruan


tinggi bagi generasi muda bangsa?

1
1.3 Lokasi Kegiatan Proyek
Dikarenakan situasi saat ini masih pandemi, maka kegiatan proyek akan
dilaksanakan di rumah masing-masing anggota kelompok, yang terletak di
beberapa daerah di Sumatera, yaitu di Medan dan di Riau.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Pembelajaran Online
Pendidikan Pancasila Ceria 2022 diantaranya :
1. Memberikan edukasi dan pemahaman mengenai makna Pancasila bagi
kehidupan bangsa Indonesia.

2. Memberikan pemahaman tentang Pancasila sebagai dasar falsafah negara


dan ideologi bangsa.

3. Untuk mewujudkan kesadaran akan pentingnya memahami hak dan


kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang baik.

4. Untuk mewujudkan peserta pembelajaran yang dapat mengamalkan nilai -


nilai Pancasila dalam kehidupan sehari - hari.

5. Menjadikan peserta pembelajaran mampu mengkaji dan mencari solusi atas


berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan menggunakan pemikiran yang sesuai dengan nilai - nilai Pancasila
dan bintang.

6. Menjalin silaturahmi dan membangun relasi yang baik antar peserta.

1.5 Mekanisme dan rancangan


Pada kesempatan kali ini kami akan membuat suatu proyek berupa pengajaran
Pendidikan Pancasila berbasis Online dimana indikator yang di targetkan disini
adalah tentag pentingnya memahami makna konstruksi dari Pendidikan Pancasila
demi mewujudkan kesadaran akan pentingnya memahami hak dan kewajiban
sebagai warga negara Indonesia yang baik dan mewujudkan pengamalan nilai nilai
Pancasila, dimana dalam hal mekanisme yang kami gunakan adalah :
1. Mengumpulkan orang – orang yang belum beruntung mendapatkan
Pendidikan Pancasila, terutama pada bangku perkuliahan dari berbagai
daerah

2
2. Membuat flyer tentang pelaksanaan kegiatan
3. Dikarenakan kami rasa penting juga adanya motivasi disamping adanya
pembekalan Pendidikan Pancasila maka kami akan mencari orang yang
berpengalaman untuk memberikan motivasi terkait pengamalan nilai-nilai
dari Pendidikan Pancasila
4. Kegiatan ini akan di lakukan melalui media online Zoom, yang
dilaksanakan dalam 8 kali pertemuan dimana akan di bagi dalam 2 kali
pertemuan dalam seminggu. 6 kali pertemuan tentang pemahaman tentang
Pendidikan Pancasila dan 2 kali pertemuan tentang motivasi Pendidikan
Pancasila, dengan pelaksanaan 3 kali pertemuan pemahaman Pendidikan
Pancasila 1 kali pertemuan motivasi tentang penerapan Pendidikan
Pancasila kemudian, di lanjutkan dengan 3 kali petememuan pemahaman
Pendidikan Pancasila selama 3 kali pertemuan dan di tutup dengan 1 kali
pertemuan Motivasi penerapan Pendidikan Pancasila.
5. Pada saat kegiatan zoom akan di rekod kemudian nantinya hasil luarannya
akan di jadikan video
6. Video yang telah selesai dalam tahap pemrosesan editing akan di serahkan
kepada dosen yang bersangkutan.

1.6 Sumber Daya Yang Diperlukan


Sumber daya dapat dikatakan sebagai modal utama dan modal awal dalam
melakukan suatu aksi, karena memiliki kandungan elemen-elemen nilai yang di
perlukan, dan mengandung potensi besar yang dimiliki dalam keberlangsungan
kehidupan, kemudian sumber daya ini pada kenyataannya, disadari ataupun tidak,
terdiri dari 2 (dua) bentukan, yaitu dalam bentuk nyata (tangible resources) dan
tidak nyata/tidak berbentuk fisik (Intangible resources).
Pada kegiatan kali ini sumber daya yang akan digunakan adalah sumber
daya yang tidak terlihat, seperti misalnya teknologi, inovasi.

Kebutuhan Yang Diperlukan Biaya Yang Diperlukan


Sewa Zoom Peremium Rp.20.000

3
Giveaway Pulsa Rp.30.000
Biaya Lainnya (Kuota Internet) Rp.20.000
Biaya Tak Terduga Rp.30.000

Total Rp.100.000

Sebagai pengganti segala biaya yang akan di keluarkan, maka para


penyelenggara akan di kenakan sejumlah biaya.
Panitia: 10 orang panitia x Rp.10.000 = Rp.100.000

1.7 Jadwal Pelaksanaan

No. Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5
1. Pra Kegiatan
Pengumpulan materi
Pembelajaran Pendidikan
Pancasila
Identifikasi media yang
dipergunakan
2. Tahap Persiapan
Penyusunan Perencanaan
Kegiatan
Pendataan Peserta dalam
Kegiatan
Pembagian tugas
anggota dalam kegiatan
3. Tahap Implementasi
Pelaksanaan Kegiatan
Zoom Pembelajaran
Pendidikan Pancasila Ceria
2022

4
Tanggal Waktu Keterangan Media Pemateri
Pertemuan Kegiatan
18 April 2022 15.00-17.00 Pembukaan dan Zoom Sonia dan
Pengenalan Yesica
Kegiatan serta
Pembahasaan
Materi I
21 April 2022 19.30-21.30 Pembahasaan Zoom Theresia
Materi II dan Amanda
26 April 2022 16.00-18.00 Pembahasaan Zoom Rahmatika
Materi III dan Johanes
30 April 2022 15.00-17.00 Motivasi Zoom Theresia
dan Johanes
3 Mei 2022 19.30-21.30 Pembahasaan Zoom Putrision
Materi IV dan Silfa
5 Mei 2022 19.30-21.30 Pembahasaan Zoom Fikri dan
Materi V Yesica
10 Mei 2022 15.00-17.00 Pembahasaan Zoom Hanif dan
Materi VI Sonia
12 Mei 2022 16.00-18.00 Motivasi dan Zoom Fikri dan
Penutupan Hanif

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada umumnya, sikap toleransi cenderung berpatokan pada sikap yang


terbuka, suka rela, lapang dada serta kelembutan. Menurut UNESCO, toleransi
adalah tindakan salin menerima, menghormati dan menghargai di tengah-tengah
budaya yang beragam, kebebasan untuk mengekspresikan serta kepribadian
manusia. Toleransi beragama adalah sebuah realisasi dari ekspresi pengalaman
keagamaan dalam bentuk kelompok (Casram, 2016). Joachim Wach menjelaskan
bahwa ekspresi pengalaman keagamaan yang berbentuk kelompok, adalah suatu
tanggapan manusia beragama terhadap realitas mutlak yang diwujudkan dalam
bentuk interaksi sosial antar umat seagama ataupun yang berbeda agama.
Toleransi beristilah dari bahasa Latin yaitu “tolerare” yang memiliki arti
sabar pada suatu hal. Toleransi adalah sikap atau tindakan seseorang yang
mengikuti aturan, dimana seseorang dapat menghargai serta menghormati suatu hal
terhadap tindakan orang lain. Apabila membicarakan toleransi dalam konteks sosial
budaya serta agama, maka toleransi adalah sikap serta tindakan yang tidak
membetulkan adanya diskriminasi terhadap suatu kelompok atau golongan tertentu
yang memiliki perbedaan dengan kelompok lain dalam lingkup masyarakat.
Toleransi ini seperti toleransi dalam beragama, dimana mayoritas golongan suatu
agama dalam masyarakat membebaskan kelompok agama lain untuk turut
bergabung hidup di lingkungan mereka. Toleransi beragama adalah sikap yang
menghargai serta menghormati golongan-golongan atau kelompok agama lain
(Muharam, 2020)
Dalam proyek MKWK Pendidikan Pancasila dengan tema utama “Toleransi
Antar Umat Beragama” kelompok kami mengambil judul yaitu “Pembelajaran
Online Pendidikan Pancasila Ceria 2022” dimana kami melakukan focus discussion
dan juga memberikan pembelajaran mengenai Pancasila. Dalam focus discussion
kami, kami mengharapkan para peserta diskusi memahami pentingnya
pengimplementasian nilai-nilai Pancasila sebagai karakter bangsa. Febriansyah
(2017) mengungkapkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sering disebut dasar
falsafah negara (phylosofiche grondslag) dari negara, ideologi negara (staatsidee).

6
Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan
Negara, dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai Dasar Negara.Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila akan mengajarkan cara berfikir dan bertindak yang
sesuai dengan ideologi negara. Maka dari itu, Pancasila sangat penting sebagai
acuan ataupun pedoman tentang bagaimana berperilaku menjadi warga negara yang
baik (good citizen) di Indonesia (Damanhuri, et al, 2016).

7
BAB III
METODE PERANCANGAN

Metode perancangan adalah suatu cara atau tahapan yang dilakukan dalam
sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang
dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang dilakukan oleh seseorang
berbeda-beda berdasarkan kebutuhannya. Dalam tugas proyek ini kelompok kami
menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis dengan cara
mengumpulkan data berupa cerita rinci atau keadaan sebenarnya. Dengan kata lain,
analisis kualitatif adalah analisis dengan mengembangkan, menciptakan,
menemukan konsep dan teori.Analisis ini dilakukan berdasarkan logika dan
argumentasi yang bersifat ilmiah.

3.1 Ide Perancangan


Proses dan tahapan kajian yang digunakan dalam perancangan video proses
pembelajaran pendidikan Pancasila ceria 2022, dijelaskan sebagai berikut:
a. Pencarian ide atau gagasan dengan menyesuaikan informasi tentang proses
pembelajaran Pendidikan Pancasila.
b. Mencari materi-materi yang menjelaskan keterkaitan tema atau konsep yang
sesuai dari segi pendidikan Pancasila.
c. Dari pengembangan ide perancangan yang diperoleh kemudian dituangkan
dalam makalah tertulis.

3.2 Rumusan Masalah


Tahap ini merupakan tahapan kedua, yaitu dengan merumuskan berbagai
masalah tentang perancangan proses pembelajaran pendidikan Pancasila. Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut:
 Apa alasan yang membuat Pancasila dijadikan sebagai dasar negara?
 Mengapa Pancasila dijadikan sebagai ideologi negara?
 Kenapa Pancasila dijadikan sebagai sumber norma etik?

8
3.3 Tujuan
Tahap ketiga yaitu tujuan, tujuan ini merupakan tahapan yang dilakukan
untuk menjawab dari rumusan masalah proses pembelajaran pendidikan Pancasila.
Adapun tujuan nya adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat terutama
kepada mahasiswa/i bahwa peranan Pancasila sangatlah penting baik dalam
bermasyarakat maupun bernegara.

3.4 Pencarian dan Pengolahan Data


Pencarian dan pengolahan data dapat digolongkan dalam dua kategori,
yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diproleh langsung
dari sumbernya. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
langsung dari sumbernya, atau data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan.
Dalam pencarian data dari informasi primer dan sekunder, digunakan metode yang
dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu:
3.4.1 Data Primer
a. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mencari
data yang diperlukan berdasarkan peristiwa yang ada. Teknik dokumentasi
ini dilakukan dengan menggunakan teknik rekam layar yang ada pada
aplikasi zoom meeting untuk merekam proses pembelajaran pendidikan
Pancasila.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu data atau informasi yang tidak berkaitan secara langsung
dengan obyek perancangan tetapi sangat mendukung program Perancangan,
meliputi:
a. Studi Pustaka
Tujuan dari studi pustaka adalah untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan, baik dari teori, pendapat ahli, serta peraturan dan kebijakan
pemerintah yang dapat dijadikan dasar perencanaan sehingga dapat
memperdalam analisa. Data yang diperoleh dari penelusuran literatur bersumber
dari data internet dan buku pendidikan Pancasila.

9
Data ini meliputi:
 Data atau literature tentang Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara
Indonesia dan juga penjabaran Pancasila dalam UUD 1945.
 Literature tentang Pancasila sebagai ideology nasional Indonesia dan tahapan
Pancasila sebagai ideologi negara.
 Penjelasan-penjelasan tentang pengalaman subjektif Pancasila terhadap
norma etik.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA


A. KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
Salah satu sumber bagi nilai-nilai karakter yang dikembangkan adalah
Pancasila. Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai luhur budaya
bangsa. Apa sajakah karakter yang hendak dikembangkan dalam pendidikan
karakter di Indonesia? Nilai karakter dan budaya bangsa, teridentifikasi sejumlah
karakter sebagai nilai kebajikan, yakni religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial serta tanggung jawab.
B. KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN PANCASILA
Pendidikan Pancasila merupakan pendidikan kewarganegaraan dalam kemasan
kurikuler di perguruan tinggi di Indonesia.Mata kuliah umum yang terkait dengan
pendidikan kewarganegaraan diwadahi dalam dua mata kuliah yakni Pancasila dan
kewarganegaraan.
C. VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada nilai norma yang diharapkan
dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.Perilaku yang demikian, pada
dasarnya adalah perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Kompetensi
warga negara yang telah mempelajari pendidikan Pancasila adalah seperangkat
tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab. Tujuan pendidikan Pancasila ialah
membangun karakter bangsa melalui pendidikan Pancasila

11
4.2 PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA
A. DINAMIKA PANCASILA PADA ERA KEMERDEKAAN
Proses Perumusan Pancasila Menjelang Kemerdekaan
Pancasila adalah produk sejarah ketika bangsa Indonesia berproses
mendirikan negara Indonesia. Tanggal 1 Juni 1945, yakni hari ke 4 sidang BPUPK,
Ir. Soekarno berpidato yang kemudian hari dikenal dengan pidato “Lahirnya
Pancasila”.
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara
Dasar negara Indonesia adalah 5 dasar atau prinsip, yang melalui interpretasi
historis, kelima prinsip dasar tersebut dinamakan Pancasila. Pancasila sebagai dasar
negara secara resmi dan konstitusional terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 aline
IV sebagai putusan PPKI yang ada pada waktu itu dianggap lembaga yang mewakili
bangsa Indonesia.
Dinamika Pancasila pada Awal Kemerdekaan
Terjadinya perubahaan undang-undang dasar mengakibatkan terjadinya
perubahan rumusan dasar negara meskipun tidak mengubah isinya secara
mendasar. Ketiga undang-undang tersebut yakni UUD NRI, UUDS 1950 dan UUD
1945 tidak menyebut istilah atau nama “Pancasila” sebagai dasar negara. Namun
demikian, berdasar interpretasi historis dan ada communis opinio bahwa dasar
negara itu bernama Pancasila.
B. DINAMIKA PANCASILA PADA ERA ORDE LAMA
Era ini berlangsung antara tahun 1959-1966, yakni pada masa kepemimpinan
Presiden Ir. Soekarno. Periode ini juga disebut masa Demokrasi Terpimpin.
Dalam mengimplementasikan Pancasila, Ir. Soekarno melakukan pemahaman
Pancasila dengan paradigma yang disebut USDEK.
C. DINAMIKA PANCASILA OADA ERA ORDE BARU
Peristiwa penting dimasa orde baru (1996-1998) adalah seruan Presiden
Soeharto yang secara terus menerus untuk memahami tentang pentingnya Pancasila
sebagai dasara negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Tidak hanya itu saja,
Pancasila perlu unruk dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

12
D. DINAMIKA PANCASILA PADA ERA REFORMASI
Pada era reformasi yang pada awalnya “mendeskripsikan” Pancasila karrena
dianggap sebagai bagian dari Orde Baru, pada perkembangan selanjutnya bisa
menerima kembali Pancasila. Bangsa Indonesia pada akhirnya harus mengakui
bahwa Pancasila adalah produk sejarah bangsa, warisan jenius pendiri bangsa, nilai-
nilainya merupakan living reality, memiliki dimensi realitas, idealitas, dan
feleksibelitas untuk terus berada dalam diri bangsa Indonesia.

4.3 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


A. MAKNA PANCASILA DASAR NEGARA
Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna sebagai dasar falsafahnya negara
atau menurut Ir. Soekarno sebagai “philosophische grondslag” dari negara yang
hendak didirikan atau suatu "Weltanschauung”, di atas mana kita mendirikan
negara Indonesia itu. Philosophische grondslag itulah dasar, filsafat, pikiran, jiwa,
hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia
merdeka yang kekal dan abadi. Jadi, jika kita berbicara Pancasila sebagai dasar
negara yang dimaksudkan adalah dasar dalam arti filosofis atau oleh Prof.
Notonagoro disebut sebagai filsafat hidup Negara Indonesia Merdeka yang akan
didirikan.
B. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran. Pokok-pokok pikiran
ini merupakan pancaran dari Pancasila. Pokok-pokok pikiran itu adalah sebagai
berikut:
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, dengan berdasar atas persatuan. Dalam pokok pikiran ini
diterima paham negara persatuan.

2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas asas kerakyatan dan


permusyawaratan perwakilan.

4. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar


kemanusiaan yang adil dan beradab.

13
4.4 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
Ideologi adalah gagasan dan cita –cita yang berkembang secara luas menjadi suatu
paham mengenai nilai – nilai atau pemikiran yang dipegang oleh seorang atau
sekelompok orang untuk menjadi pegangan hidup.
Konsepsi Pancasila sebagai ideologi nasional hendaknya dapat dibedakan dengan
konsep Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila sebagai ideologi negara
memiliki makna yang sama dengan Pancasila sebagai dasar negara. Sedangkan
Pancasila sebagai ideologi nasional, sebagaimana termuat dalam Ketetapan MPR
No. XVII/MPR/1998 berarti nilai – nilai yang terkandung di dalamnya menjadi cita
– cita hidup bernegara.
Pancasila sebagai ideologi nasional indonesia bermakna sebagai berikut.
1. Nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita – cita normatif
penyelenggaraan bernegara.

2. Nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang


disepakati bersama dan karena itu menjadi salah satu sarana pemersatu
(integrasi) masyarakat Indonesia

Ada 3 jenjang atau tahapan kesadaran masyarakat dan bangsa Indonesia terhadap
Pancasila sebagai ideologi yaitu :
1. Pancasila sebagai ideologi persatuan berfungsi mempersatukan rakyat yang
majemuk menjadi bangsa yang berkepribadian dan percaya diri.
2. Pancasila sebagai Ideologi Pembangunan
3. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Menurut Alfian (1991), Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka
dan dinamis, sebab nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung 3
dimensi, sebagai berikut:
a. Dimensi Realitas

b. Dimensi Idealis

c. Dimensi Fleksibilitas

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Salah satu sumber bagi nilai-nilai karakter yang dikembangkan adalah
Pancasila. Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai luhur budaya
bangsa. Pendidikan Pancasila merupakan pendidikan kewarganegaraan dalam
kemasan kurikuler di perguruan tinggi di Indonesia.Pendidikan Pancasila
mengarahkan perhatian pada nilai norma yang diharapkan dapat diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, jika kita berbicara Pancasila sebagai dasar
negara yang dimaksudkan adalah dasar dalam arti filosofis atau oleh Prof.
Notonegoro disebut sebagai filsafat hidup negara Indonesia merdeka, Pokok-
pokok pikiran ini merupakan pancaran dari Pancasila. Sedangkan Pancasila
sebagai ideologi nasional, sebagaimana termuat dalam ketetapan MPR
No.XVII/MPR/1998 berarti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menjadi
cita-cita hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat juga bahwa Pancasila
mengandung pandangan nilai dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan
isi pembentukan ideologi Pancasila, etika dibedakan menjadi tiga yaitu Etika
deskriptif, etika normative,mataetika.

Saran
Warga negara Indonesia diharapkan mampu menerapkan salah satu karakter
yang dikembangkan dalam Pancasila dan Warga negara Indonesia diharapkan
juga dapat mewujudkan dan menerapkan nilai norma dalam kehidupan sehari
hari serta Harus mempunyai sifat kepemimpinan agar dapat mewujudkan cita
cita hidup bernegara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri, D., Bahrudin, F. A., Legiani, W. H., & Rahman, I. N. (2016).


Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Upaya Pembangunan Karakter
Bangsa. Untirta Civic Education Journal, 1(2).
Febriansyah, F. I. (2017). Keadilan Berdasarkan Pancasila Sebagai Dasar Filosofis
Dan Ideologis Bangsa. DiH: Jurnal Ilmu Hukum, 13(25), 1-27.
Casram. 2016. Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural.
Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya. 1 (2): 187-198.
Muharam, R, S., 2020. Membangun Toleransi Umat Beragama di Indonesia
Berdasarkan Konsep Deklarasi Kairo. Jurnal HAM. 11 (2): 269-283.

16

Anda mungkin juga menyukai