Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL BUSINESS PLAN

Bhumi Batikala
KELOMPOK 01 | PENDIDIKAN IPS 2020 A
Disusun untuk memenuhi penugasan
mata kuliah Ekonomi Kreatif

Miani Khoirun Nisa (20416241001)


Asriatun Noviasari (20416241006)
Riska Dwi Aprilianingsih (20416244005)
A. Latar Belakang Produk
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang kaya akan sejarah dan keindahan.
Sejak lama, batik telah menjadi simbol identitas bangsa dan menjadi kebanggaan bagi
masyarakat Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren fashion global telah
mengalami perubahan yang signifikan. Permintaan terhadap produk-produk fashion yang
modern dan trendi semakin meningkat, sementara minat terhadap batik tradisional agak
meredup di kalangan generasi muda.
Melihat potensi pasar yang besar, banyak perancang fashion dan pelaku bisnis berusaha
untuk mengembangkan konsep batik modern. Batik modern adalah interpretasi baru dari
batik tradisional yang menggabungkan unsur-unsur desain modern, teknik produksi yang
inovatif, dan gaya yang up-to-date. Tujuan dari bisnis batik modern adalah untuk
memperkenalkan batik kepada pasar yang lebih luas, terutama generasi muda yang lebih
tertarik pada mode kontemporer.

Salah satu keunggulan batik modern adalah fleksibilitas dalam desain. Dalam batik
tradisional, motif-motif yang digunakan memiliki makna simbolik dan filosofis yang
mendalam. Namun, dalam batik modern, desainer memiliki kebebasan untuk
menggabungkan berbagai motif, warna, dan gaya yang berbeda sesuai dengan tren terkini.
Hal ini memungkinkan batik modern untuk menjadi lebih adaptif dan relevan dengan selera
konsumen saat ini.

Selain itu, penggunaan teknologi dalam produksi batik modern juga menjadi faktor
penting dalam bisnis ini. Teknologi digital dan mesin cetak modern memungkinkan proses
produksi yang lebih efisien dan presisi tinggi. Hal ini membantu mempercepat produksi
dan menjaga kualitas batik modern yang konsisten. Selain itu, penggunaan media sosial
dan platform e-commerce juga dapat memperluas jangkauan pasar dan memfasilitasi
penjualan produk batik modern secara online.
Dalam bisnis plan ini, kami berkomitmen untuk memadukan kekayaan tradisi batik
Indonesia dengan inovasi desain dan teknologi modern. Kami akan bekerja sama dengan
perajin batik berpengalaman dan desainer fashion yang kreatif untuk menciptakan produk-
produk batik modern yang menarik dan berkualitas tinggi. Kami juga akan menjalin
kemitraan dengan toko-toko ritel dan platform e-commerce terkemuka untuk memasarkan
produk kami kepada konsumen di dalam dan luar negeri.

Dengan menghadirkan batik modern yang unik dan berkelas, kami berharap dapat
mengubah persepsi masyarakat terhadap batik dan meningkatkan popularitasnya di
kalangan generasi muda. Selain itu, bisnis batik modern kami diharapkan dapat
memberikan peluang ekonomi baru bagi perajin batik tradisional dan mengangkat citra
batik Indonesia sebagai produk fashion yang modern, trendi, dan berdaya saing di pasar
global.

B. Profil Perusahaan:
1. Nama perusahaan : Bhumi.Batikala
2. Bidang Usaha : Fashion Batik
3. Alamat : Jl. Soekarno-Hatta No. 11, Sawitan, Mungkid, Magelang
4. No. Handphone : 0888-0261-8679
5. Email : bhumi.batikala@gmail.com
6. Visi, Misi dan Tujuan
Visi:
“Mengembangkan batik modern yang menggabungkan kekayaan budaya tradisional
dengan sentuhan inovasi kontemporer, dan mendukung perkembangan industri kreatif
di Indonesia”
Misi:
a. Menghasilkan produk batik modern berkualitas tinggi sehingga menciptakan
produk yang bernilai estetika tinggi.
b. Mempertahankan warisan budaya Indonesia dan keunikannya melalui desain batik
modern yang terinspirasi oleh motif dan teknik tradisional.
c. Mendorong inovasi dalam desain batik dengan menggabungkan elemen-elemen
modern seperti motif geometris, warna-warna yang segar, dan pendekatan desain
yang kontemporer, sehingga menjadikan batik sebagai pilihan gaya hidup yang
relevan dan menarik bagi berbagai kalangan.

Tujuan:

a. Memproduksi batik modern yang unggul dengan harga yang terjangkau.


b. Memproduksi batik modern yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.
c. Memperkenalkan batik ke pasar global.

C. Sasaran
Batik modern dari “bhumi.batikala” ini mentargetkan para pecinta batik yang mengagumi
keindahan dan keunikan batik tradisional Indonesia, serta tertarik dengan produk yang
menggabungkan fashion modern dengan keindahan batik. Produk ini ditargetkan kepada
masyarakat yang menggemari gaya fashion ter up to date atau modern akan tetapi juga
mencintai batik Indonesia. Wisatawan asing juga dapat menjadi target dalam penjualan
produk ini, karena banyak wisatawan asing pun yang tertarik dengan budaya batik
Indonesia. Produk ini pun dapat dijadikan cinderamata bagi setiap wisatawan. Adapun
pasar sasaran produk ini, meliputi semua kalangan baik kalangan atas, menengah dan
bawah, begitupun untuk usia anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut.
D. Strategi Branding

Nama brand “bhumi.bhatikala” diambil dari bahasa Sansekerta dan Jawa, “bhumi” yang
berarti alam semesta, atau dunia. Sedangkan "Batikala" adalah paduan dari kata "batik"
dan "kala". "Batik" merujuk pada seni tradisional motif kain khas Indonesia, sedangkan
"kala" mengacu pada waktu, saat, atau era. Dengan demikian, “bhumi.batikala” dapat
diartikan sebagai pencerminan hubungan antara motif batik dan keberadaan di dunia atau
alam semesta, sehingga dapat menggambarkan kesatuan antara seni dan alam yang
menginspirasi dalam produk fashion batik modern kami.

Dalam strategi branding butik “bhumi.batikala” memiliki logo yang mempunyai makna
tersendiri. Nama brand dari bhumi.batikala ditulis dengan huruf tegak bersambung sebagai
symbol ornament dari batik itu sendiri. Sedangkan gambar perempuan bersanggul
melambangkan perempuan jawa yang identik dengan batik sekaligus sebagai simbol
pendiri dari perusahaan yang berjenis kelamin perempuan. Bentuk lingkaran bergerigi
melambangkan bahwa mengindikasikan bahwa target pemasaran produk bhumi.batikala
mencakup semua kalangan masyarakat. Pemilihan latar berwarna ivory yang menyiratkan
jiwa muda yang bersemangat, penuh energi.
E. Design Produk
F. Deskripsi Ide Bisnis
Rencana bisnis yang kami kembangkan yakni “bhumi.batikala” produk fashion batik
modern. "Bhumi Batikala" merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Sansekerta
dan Jawa. "Bhumi" (Sansekerta): Makna literalnya adalah "bumi" atau "tanah". Secara
lebih luas, "bhumi" juga melambangkan elemen alam, alam semesta, atau dunia.
"Batikala" (Jawa): Dalam bahasa Jawa, "batikala" adalah paduan dari kata "batik" dan
"kala". "Batik" merujuk pada seni tradisional motif kain khas Indonesia, sedangkan "kala"
mengacu pada waktu, saat, atau era.
Secara keseluruhan, "Bhumi Batikala" dapat diinterpretasikan sebagai penggabungan
antara elemen alam atau dunia dengan seni tradisional batik yang melambangkan warisan
budaya Indonesia. Nama ini mencerminkan hubungan antara motif batik dan keberadaan di
dunia atau alam semesta, menggambarkan kesatuan antara seni dan alam yang
menginspirasi dalam produk fashion batik modern kami.
Dengan menggabungkan tradisi batik yang khas dengan desain modern dan inovasi
teknologi, kami bertekad untuk memperkenalkan batik modern kepada pasar yang lebih
luas, terutama di kalangan generasi muda yang mencari pakaian yang unik, trendi, dan
bermakna. Salah satu aspek utama dari bisnis kami adalah kolaborasi dengan perajin batik
tradisional berpengalaman. Kami bekerja sama dengan para perajin yang mahir dalam
teknik tradisional batik, menerapkan keterampilan mereka untuk menciptakan motif batik
modern yang menarik dan menggugah minat. Melalui proses ini, kami memastikan bahwa
keaslian dan keindahan batik tradisional tetap terjaga, sambil memberikan sentuhan
inovatif yang memikat para konsumen.

G. Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
a. Menawarkan pakaian batik dengan variasi yang baru dan kekinian.
b. Produk yang dihasilkan berbeda dengan kain batik pada umumnya.
c. Menghasilkan dan memberikan produk yang elegan dengan kualitas tinggi dan
ramah dikantong.
d. Batik modern memanfaatkan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan
efisiensi produksi, pemasaran, dan distribusi.

2. Weakness (Kelemahan)
a. Terdapat banyak bidang usaha yang bergerak dalam fashion.
b. Minat masyarakat dalam bidang fashion bergantung pada trend fashion yang
sedang buming.
c. Tedapat kemungkinan masyarakat untuk membeli dan tertarik pada model
fashion yang lainnya.

3. Opportunities (Peluang)
a. Penyedia produk batik modern dengan unsur kearifan lokal dengan model desain
fashion yang ter up to date masih
terbatas sehingga pesaing tidak banyak.
b. Peminat produk batik modern kearifan lokal yang senantiasa meningkat, bukan
hanya
penduduk lokal namun juga wisatawan dari mancanegara.
c. Penyedia produk batik modern dengan unsur kearifan lokal masih terbatas.
d. Banyak event pameran berkaitan dengan produk kearifan lokal dan
UMKM.

4. Threats (Ancaman)
a. Persaingan E-Commerce
b. Perubahan tren dan selera konsumen
c. Biaya produksi yang tinggi
d. Pemalsuan produk

H. Pemasaran
1. Analisis pemasaran
Sasaran pemasaran produk bhumi.batikala adalah masyarakat umum dengan rentang
usia 17-50 tahun. Produk bhumi.batikala tidak hanya untuk perempuan namun, juga
dapat dipakai untuk laki-laki. Butik bhumi.batikala fokus terhadap konsumen yang
memiliki concern lebih pada produk lokal dan keberlanjutan serta menyukai mode
fashion yang modern yang dapat digunakan dalam keseharian maupun saat acara
acara tertentu.
2. Strategi Marketing
a. Pemasaran melalui media sosial
Dalam memperkenalkan produk “bhumi.batikala” menggunakan platform media sosial
seperti Facebook dan Instagram untuk mempromosikan produk atau layanan,
berinteraksi dengan pelanggan potensial, dan membangun hubungan dengan audiens
target.
Whatsapp : 0888-0261-8679
Facebook : bhumi.batikala
Instagram : bhumi.batikala

b. E-Commerce
Mengupload produk-produk bhumi.batikala pada e-commerce seperti Shopee, Lazada,
Tokopedia dan e-commerce lain. Agar pemasaran produk lebih luas, sehingga setiap
wilayah bisa mengenal produk ini.
Shopee : bhumi.batikala
Tokopedia : bhumi.batikala
Tiktokshop : bhumi.batikala

c. Pemasaran afiliasi
Membentuk kemitraan dengan afiliasi atau mitra bisnis lain yang akan mempromosikan
produk dari “bhumi.batikala” dengan menghubungi influencer dan memberikan komisi
kepada mereka untuk setiap pelanggan yang mereka referensikan.

I. Pelaksanaan Bisnis
1. Lokasi Usaha
Usaha penjualan produk bhumi.batikala dilakukan dengan menggunakan property
pribadi. Properti tersebut berupa rumah pemilik usaha yang terletak di Jalan
Soekarno-Hatta Nomor 11, Sawitan, Mungkid, Magelang dengan menyediakan
sebuah ruangan untuk dijadikan tempat produksi.
Pemilihan tempat produksi ini didasarkan beberapa hal. Pertama, rumah pemilik
usaha mudah diakses berbagai jenis transportasi, dan cukup dekat dengan pusat
perbelanjaan dan kantor pelayanan masyarakat sehingga memikat konsumen para
karyawan atau pekerja yang mayoritas mengetahui lokasi tersebut. Selain itu, karena
pemasaran juga dilakukan melalui via online, sehingga lokasi tersebut memudahkan
kurir untuk mengirimkan barang yang hendak di paketkan.
2. Sumber dan Bahan baku
Dalam produksi batik modern ini, kami melakukan kerjasama dengan beberapa
pengrajin batik dari kota terdekat dengan Magelang, salah satunya adalah Kota
Yogyakarta. Seperti yang diketahui, kota Yogyakarta sebagai kota yang
menghasilkan batik. Maka dari itu, sumber bahan baku yang kami gunakan
mengambil di Kabupaten Bantul. Bahan baku tersebut berupa kain batik yang sudah
dilukis oleh pengrajin, lalu diberikan kepada tim pengembang untuk diproduksi
menjadi barang yang bernilai guna.
3. Akses Transportasi Distribusi
Jalan Soekarno-Hatta merupakan jalan utama untuk berlangsungnya pendistribusian
produk ini. Jalan tersebut menghubungkan antara Kota Magelang dengan Kota
Yogyakarta dan menjadi jalan utama ke provinsi lainnya. Mengingat bahwa sumber
bahan baku produk berasal dari Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, maka jalan
tersebut digunakan dalam pendistribusian bahan baku maupun produk yang akan
dikirim ke berbagai provinsi. Sedangkan transportasi yang digunakan dalam usaha
ini menggunakan mobil pribadi pemilik usaha.
J. Struktur Organisasi

Struktur organisasi atas lima bagian utama. Pertama, pemilik usaha atau CEO
sebagai perintis perusahaan sekaligus pihak yang bertanggungjawab dalam
memimpin dan merencanakan pengembangan strategi usaha. Kedua, sekretaris
bertugas untuk mengatur adminsitrasi, penjadwalan kerja, sekaligus penghubung
antara CEO dengan pekerja dan konsumen. Ketiga, pengrajin batik berperan sebagai
orang yang memproduksi batik. Keempat, CTO atau tim pengembang sebagai
bagian yang bertugas mengembangkan bahan baku menjadi bahan jadi. Lalu yang
kelima, kurir sebagai distributor dalam jual beli bahan baku dan produk.
CEO

Sekretaris

Pengrajin
Batik

Designer

Kurir

K. Managemen

Tim manajemen merupakan pemilik usaha dengan didampingi pengelola lain yang
merangkap sebagai sekretaris dan humas. Selain itu, terdapat pula karyawan sebagai
penganyam, tim pengembang, dan kurir. Pemilik usaha bertugas memimpin dalam
manajemen POAC (Planning, organizing, actuating, and controlling).
1. Merencanakan (Planning)
Pemilik usaha bertugas merencanakan pengembangan usaha dan keberlanjutan
bisnis. Dalam hal ini pemilik usaha melakukan berbagai hal seperti riset pasar
menyiapkan modal awal, mengadakan riset da analisis sasaran hingga evaluasi
produk.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Dalam hal ini dilakukan recruitment karyawan. Mengingat bahwa usaha masih
tergolong baru, maka rekruitmen karyawan sebagai sekretaris dan bagian hubungan
masyarakat merupakan tokoh yang sudah dikenal dan dipercaya oleh pemilik usaha
tanpa melakukan rekruitmen besar-besaran atau secara umum. Sedangkan untuk
karyawan lapangan yang bertugas menganyam atau memproduksi produk merupakan
pengrajin anyaman yang sudah kompeten dan sudah pernah memiliki karya yang
dapat dijamin kualitas produknya. Untuk rekruitmen tim pengembang dilakukan
dengan membuka lowongan kerja dengan syarat bahwa tim pengembang mampu
memenuhi desain ide pemilik usaha.

3. Pelaksanaan (Actuating)
Proses produksi dilakukan di wilayah Magelang yaitu di rumah pemilik usaha
(CEO). Seperti recana awal, bahwa pemilik menggunakan fasilitas yang berada di
rumahnya sebagai fasilitas dalam produksi fashion ini. Mengingat bahwa lokasi
rumah pemilik usaha dapat mempermudah dalam proses produksi, baik
mengantarkan bahan baku hingga pengiriman barang yang hendak dilakukan oleh
kurir. Produk ini diproduksi oleh beberapa pengrajin batik yang sudah mumpuni
sehingga produksi hanya terfokuskan pada menjahit dengan memadukan unsur
modern ke dalam kain batik. Selanjutnya, apabila banyak motif yang di request dari
beberapa customer akan dibuatkan oleh designer, lalu diberikan pada pengrajin untuk
dilukis, dan berakhir diberikan kepada pengembang untuk dibentuk dengan berbagai
model yang lebih modern. Setelah itu, dapat dikirim melalui kurir.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan dilakukan terhadap kualitas produk dan evaluasi keberhasilan usaha.
Pemilik usaha menyediakan nomor pengaduan untuk menerima kritik dan saran dari
konsumen. Selain itu, sebelum pembelian produk sampai ke tangan konsumen
diingatkan untuk memberikan feedback atau komentar baik secara langsung atau
melalui chat bagi yang bersedia sehingga kekurangan dan kelebihan produk dapat
dievaluasi. Pengawasan juga dilakukan untuk menjamin bahwa produksi produk
tetap mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen.

L. Analisis Risiko
Terdapat beberapa ancaman risiko yang harus ditanggung oleh pihak pemilik usaha dalam
proses pengembangan maupun pemasaran produk. Analisis risiko antara lain adalah
a. Risiko adanya perubahan tren dan selera konsumen
Fashion adalah industri yang sangat dipengaruhi oleh tren dan selera konsumen yang
terus berubah. Ada risiko bahwa tren batik modern bisa kehilangan popularitas atau
diabaikan oleh konsumen.
b. Risiko Persaingan yang Ketat
Industri fashion memiliki tingkat persaingan yang tinggi, pada saat ini banyak muncul
brand-brand fashion terbaru yang memuncai ciri khas tersendiri .
c. Pengurusan izin hak paten yang cukup mahal
Pada saat ini, produk yang mempunyai hak paten lebih terjamin dan terpercaya oleh
konsumen. Akan tetapi, pengurusan izin hak paten pada saat ini cukup sulit dan biaya
yang agak mahal.

Berdasarkan analisis risiko tersebut, terdapat beberapa alternatif perencanaan solusi yang dapat
dilakukan. Alternatif perencanaan tersebut sebagai berikut.

a. Melakukan riset pasar yang baik dan tetap ter-up-to-date dengan tren terbaru dan juga
melakukan inovasi desain dapat membantu menarik minat konsumen yang lebih luas.
b. Dalam industri fashion sangat penting untuk mengembangkan strategi pemasaran yang
efektif dan menonjolkan keunikan produk fashion ini.
c. Mengurus hak paten ketika usaha sudah berkembang dengan lebih baik dan meraih laba
yang cukup untuk mengurus hak paten.
d. Melibatkan semua pihak seperti mitra bisnis dan investor dalam analisis risiko.

M. Keberlanjutan Binis
Guna menjamin keberlanjutan bisnis jangka panjang, perlu dilakukan beberapa hal seperti
1. Memfokuskan untuk mencapai tujuan pemasaran, target keuangan, dan evaluasi
operasional. Pada tahap ini pengawasan dan evaluasi harus selalu diutamakan untuk
dapat teliti menganalisis risiko dan ancaman bisnis.
2. Memperbaiki produk berdasarkan feedback pelanggan. Feedback yang telah diberikan
oleh konsumen dianalisis untuk mengetahui seberapa pentingnya untuk diterapkan dan
mengetahui apakah sumber daya yang tersedia mampu menginovasikan sesuai
feedback tersebut.
3. Mengembangkan inovasi produk baru atau kreasi baru pada produk lama.
Mengembangkan desain dan motif pada produk lama. Sedangkan inovasi produk baru
dapat dilakukan dengan menganalisis produk baru yang dikembangkan seperti
membuat bikini dari batik, dan sebagainya.
4. Mengikuti event-event terkait seperti pameran. Pada saat ini, ada cukup banyak ajang
festival atau pameran yang dapat diikuti untuk memamerkan dan memasarkan karya
secara lebih luas. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa dengan mengikuti pameran
maka produk semakin dikenal dengan penjualan yang semakin meningkat pula.
5. Menarik investor dan memperoleh sponsor. Investor dan sponsor dibutuhkan untuk
memperoleh dukungan dana sebagai modal usaha dan memperoleh image usaha. Dalam
hal ini, pelaku usaha dapat menyusun dan mengajukan proposal bisnis yang diajukan
kepada investor dan sponsor yang sesuai dengan bidang bisnis yang dikembangkan.
N. Evaluasi
Pada saat ini di Indonesia tingkat pengangguran masih tinggi dan berdampak pada
beberapa sektor seperti ekonomi. Pemerintah membuat program dengan pengembangan
ekonomi kreatif dan mendorong UMKM untuk mengurangi pengangguran yang dinilai
cukup efektif. Penulis mengembangkan salah satu ide bisnis di bidang ekonomi kreatif
dengan Menyusun business plan tentang fashion batik modern dengan merek
“bhumi.batikala”. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan
pengembangan ide bisnis ini. Hal-hal tersebut seperti profil usaha, deskripsi ide bisnis,
analisis SWOT, sistem pemasaran, metode pelaksanaan bisnis, struktur organisasi,
pengaturan manajemen, rencana finansial, analisis risiko, dan bahkan ide keberlanjutan
bisnis fashion batik modern “bhumi.batikala”. Sasaran pemasaran produk “bhumi.batikala”
adalah masyarakat umum dengan rentang usia 13-64 tahun dengan strategi pemasaran
melalui sosial media, jasa endorsement, dan spanduk. Struktur organisasi dipimpin oleh
CEO dengan satu orang sekretaris, dan CTO dengan sistem manajemen POAC yaitu
planning, organization, actuating, dan controlling. Adapun rencana finansial terdiri atas
beberapa bagian seperti modal awal dan biaya operasional. Sedangkan analisis risiko
melingkupi beberapa aspek seperti pengurusan izin hak paten, risiko adanya perubahan tren
dan selera konsumen, dan risiko persaingan yang ketat dengan brand fashion lain. Untuk
mengupayakan keberlangsungan usaha maka diutamakan untuk mencari sponsor dan
investor.
@bhumi.batikala

+62 888 0261 8679 (Asriatun Noviasari)

Anda mungkin juga menyukai