BIDANG KEWIRAUSAHAAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh :
1. Ramasya Putra Sinatrya ( B300200207 )
2. Annisa Sufi Rabbani ( B300200198 )
3. IntanIstikharoh ( B300200207 )
4. Jimi TegarW ( B300200208 )
1.1 LatarBelakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam suku dan kebudayaan.
Jika kita amati banyak sekali aneka ragam budaya dan kesenian yang terdapat di
Indonesia, salah satunya pakaian adat 34 Provinsi di Indonesia. Di setiap daerah memiliki
perbedaan pada setiap pakaian adat. Pakaian adat merupakan cirikhas budaya-budaya
daerah masing-masing yang memiliki arti tersendiri bagi daerah tersebut.
Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara adalah sentra kerajinan Kunsora
(Kain Tenun Troso Jepara) yang merupakan produk unggulan Kabupaten Jepara setelah
industry mebel dan pariwisatanya. Desa ini terletak sekitar 15 km arah tenggara kota
Jepara. Kain tenun torso Jepara ini diproduksi oleh masyrakat sekitar sendiri tanpa alat
bantu mesin. Kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang
sebelumnya diikat dan dicelupkan kedalam zat pewarna alami. Kain ikat dapat dijahi
tuntuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana .Motif khas yang bernuans aetnis,
tradisional, klasik, dan unik pun masih dipertahankan pada kain tenun torso disamping
motif modern.
Kecintaan terhadap budaya tradisional tak sebesar dengan kecintaan terhadap budaya-
budaya luar negeri dan umumnya masyarakat hanya mengenal kain batik sebagai simbolis
budaya Indonesia. Para pengusaha masih mengandalkan pintu pasar Bali sebagai pintu
pasar perdagangan internasional. Bahkan Sebagian besar produk tenun ikat bali yang
diekpor adalah buah tangan masyarakat desa Troso. Kurangnya memperhatikan promosi
kain tenun torso Jepara selama ini mendasari kami untuk membuka usaha yang berbahan
baku kain tenun torso Jepara yang sesuai dengan tren masa kini.
Dengan memperhatikan life style masyarakat Indonesia dan luar negeri yang semakin
modern, kami melakukan inovasi dalam menciptakan produk berbahan baku kain tenun
torso Jepara. Dengan menggabungkan kimono atau pakaian tradisional Jepang dengan
kain tenuntroso yang berasal dari Jepara, sehingga menjadi sebuah pakaian dengan tren
jaman sekarang tetapi tidak menghilangkan nilai khas tradisional dari kimono dan kain
troso.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Membuka lapangan kerja baru yang melibatkan mahasiswa untuk berwirausaha
Membantu membudidayakan kain tenun tradisional dalam perkembangan
globalisasi
Membangun jiwa kewirausahaan mahasiswa serta membuat bidang usaha yang
menguntungkan dan berkelanjutan
1.4 Manfaat
Melatih mahasiswa untuk berwirausaha yang memunculkan inovasi dan kreatifitas
yang baru.
Membuat pakaian tradisional dengan gaya modern sehingga terlihat lebih menarik
untuk usia remaja
Memanfaatkan karya desain mahasiswa di bidang fashion untuk di aplikasikan
menjadi pakaian yang unik dan menarik
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
3. Kelemahan
Kain troso merupakan produk yang terbuat dari benang pakan yang membuat
produk ini kurang nyaman dan terbatasnya variasi model kain ini sehingga
membuat kain ini kurang digemari.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Lokasi dan pengembangan produk
Lokasi pengembangan produksi kimono kain torso berada di
Pecangaan, RT 04 RW 01 Troso, Jepara, Jawa tengah
B. Alat dan Bahan
Produksi kimono kami memerlukan sumber daya manusia karena usaha
kimono kami bersifat alami dan tradisional, sehingga alat dan bahan yang
diperlukan banyak. Alat yang digunakan untuk membuat kimono :
Bahan : Kain dan benang
Alat : Mesin jahit, penggaris, pensil, alat potong, pola, laptop, dan
printer
C. Proses pembuatan sampel dan produksi
Tahapan produksi merupakan tahapan yang paling penting karena
digunakan untuk merealisasikan bentuk dari pola yang memiliki langkah
langkah, antara lain :
Proses brainstorming terhadap tema motif yang diangkat
Pembuatan desain dari hasil tema yang diangkat
Menghani, pembuatan helaian helaian benang untung dijadikan
lungsi pada alat yang dinamai alat hani.
Pencucukan, cara kerja memasukkan benang lungsi ke mata gun
pantas dengan corak tenun.
Pencucukan pada sisir
Penyetelan, mengatur ketegangan ikatan benang lungsi
Menenun, menyambungkan benang dari tepi tenunan dan
memadatkan tenunan dengan sisir.
Melepas tenunan, membuka ikatan benang lungsi dan merapikan
hasil tenunan, lalu komponen rumbai dapat disimpul.
D. Strategi Pemasaran
1. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan “Kimiwa” agar produk yang
dihasilkan dapat terjual 5 pcs setiap bulan adalah dengan menjual
langsung produk yang dihasilkan melalui media online serta membuat
iklan di beberapa media online. Produk yang dihasilkan akan dipajang
pada situs resmi “Kimiwa” sebagai display toko utama dan dipajang
pada situs jual beli online seperti Instagram, Facebook, Bukalapak,
Tokopedia, Olx, dll.