Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permintaan terhadap baju akan selalu ada, hal ini dikarenakan bahwa tidak ada
seorangpun yang ingin memakai baju dengan model yang sama terus-menerus. Di era
globalisasi dunia fashion selalu berubah-ubah dari model yang satu ke model yang lain.
Oleh karena itu, perkembangan fashion selalu menarik sehingga banyak orang yang selalu
ingin mengikuti trend. Dunia fashion setiap tahunnya semakin berkembang di hampir
setiap kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang diperkenalkan
lewat public figure dan beberapa awak media dalam berbagai kegiatan publik.
Dewasa ini media Indonesia semakin banyak di gandrungi oleh budaya-budaya asing
yang membuat masyarakat Indonesia sendiri beranggapan budaya asing itu lebih modern
dan lebih keren dibanding budaya Indonesia sendiri, khususnya dalam cara dan mode
berpakaian. Animo masyarakat Indonesia yang berkembang saat ini menganggap bahwa
barang impor itu lebih baik dibandingkan barang lokal menjadi ancaman tersendiri
sebenarnya bagi budaya Indonesia yang semakin lama-semakin luntur. Hal inilah yang
menjadi alasan kami untuk membentuk sebuah usaha konveksi dengan mengkombinasi
baju modern dengan unsur-unsur budaya Indonesia yang sebenarnya sangat
beranekaragam dan justru bisa menjadi sebuah peluang untuk bisnis ini, dimana dalam
realisasinya selain berbisnis kami juga ingin memperkenalkan budaya Indonesia kepada
masyarakat salah satunya ‘Kain Tenun’ yang merupakan salah satu warisan budaya
Indonesia. Dalam proses awal memulai bisnis konveksi ini, kami memilih Kain Tenun
yang berasal dari Lombok, Bali untuk diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia
khususnya daerah Sumatera Utara yang seluruhnya belum mengenal salah satu warisan
budaya ‘Kain Tenun’ tersebut. Alasan pemilihan Kain Tenun Lombok didasari karena
motifnya yang unik dan beranekaragam, kualitas kain yang terjamin, dan diproduksi
langsung oleh masyarakat Indonesia.

B. Profil Perusahaan
Nama Usaha : “Dream Clothing Indonesia (DCI)”
Bidang Usaha : Konveksi
Jenis Produk : Pakaian Jadi Wanita Dewasa
Alamat Usaha : Jl. KH. Zainul Arifin No.147 Medan
No.Telepon : 0857-6301-6523 / 0823-6486-7522
Nama Pemilik : Klara D Agustina dan Khairani Hasibuan
C. Struktur Organisasi

PEMILIK

Produksi dan SDM Marketing dan Financial


Khairani Hasibuan Klara D Agustina

D. Gambaran Umum Usaha


Usaha konveksi adalah suatu jenis usaha yang cukup populer di indonesia.
Tersebar disetiap daerah. Kepopuleran bisnis konveksi utamanya adalah karena produk
yang dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian yang merupakan kebutuhan dasar
manusia, maka market untuk bisnis konveksi akan selalu ada. Berbicara tentang pakaian
maka itu tidak terlepas dari fashion yang berkembang di masyarakat di zaman modern ini.
Fashion erat kaitannya dengan wanita. Wanita yang cenderung bersikap konsumtif dalam
dunia fashion adalah wanita muda. Mereka ingin selalu update dalam hal berpakaian,
bahkan mereka tidak tanggung-tanggung mengeluarkan kocek (uang) banyak demi
memperbaharui koleksi baju yang ada di lemarinya.
Melihat fenomena tersebut maka usaha konveksi ini kami fokuskan pada produksi
pakaian wanita saja Untuk itu segmen pasar yang kami tuju adalah wanita dewasa mulai
dari mahasiswa hingga kalangan pekerja yang berada pada kelas ekonomi menengah yang
memposisikan produk dengan menghadirkan produk pakaian yang memadukan gaya
modern yang dibalut dengan warisan budaya tradisional berupa ‘Kain Tenun Lombok’
sehingga menjadi sebuah baju modern yang memiliki keunikan tersendiri, mengingat kain
tenun kebanyakan hanya digunakan sebagai sarung dan kebanyakan pakaian wanita yang
telah ada yang mengandung unsur budaya hanya kain batik. Dalam hal ini kami
menggunakan bahan-bahan kain yang berkualitas. Kami juga berusaha memperkenalkan
produk yang kami miliki untuk berada di benak masyarakat dengan memberi brand “DCI
(Dream Colthing Indonesia)” yang mengandung arti bahwasanya produk ini diciptakan
untuk memenuhi keinginan sebagian besar masyarakat Indonesia yang rindu generasi
muda terus melestarikan budaya-budaya Indonesia.
ANALISIS ASPEK USAHA
A. Aspek Pemasaran
Permintaan produk bisa dikatakan sangat besar. Pemasaran produk dilakukan dengan
membuka outlet sendiri yang terletak dalam satu lokasi dengan tempat produksi. Media
pemasaran usaha ini dipromosikan dengan menjual produk di outlet kami secara offline
dan juga dilakukan secara online. Selain itu kami juga melayani permintaan produk
berdasarkan pesanan.
Untuk memenuhi jumlah display penjualan ditempat kami, kami memproduksi 150
potong baju untuk bulan pertama (perkenalan produk ke konsumen) dan selanjutnya
memproduksi 35 potong baju per minggu (enam hari kerja). Sedangkan untuk memenuhi
jumlah pesanan, kami sesuaikan dengan jumlah pesanan dan tingkat kerumitan produk
yang dipesan. Untuk mendukung proses pemasaran makan perlu di nilai berdasarkan
Marketing Mix (Bauran Pemasaran) sebagai berikut.
1) Product (Produk)
Jenis produk yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan adalah pakaian yang memiliki
keunikan tersendiri, dimana disetiap desainnya kami memasukkan unsur-unsur budaya
yang ada di Indonesia. Sebagai awal produk pertama kami, kami memilih bahan kombinasi
yaitu Tenun Lombok dengan bahan dasar kain cotton yang berkualitas. Produk yang
dihasilkan berupa T-Shirt, Dress, Rok, dan Kemeja/Blouse wanita
Untuk bahan dasar kain berupa cotton baju ini didapatkan langsung dari produsen yang
berada di daerah medan, tepatnya berada di Pajak Ikan. Untuk kombinasi yang digunakan
yaitu Tenun Lombok yang didatangkan langsung dari Lombok. Mengingat produk ini
merupakan produk baru yang belum memiliki pesaing di pasar, kemungkinan besar akan
dapat diterima di pasar. Adapun beberapa jenis kain tenun yang akan kami hadirkan
sebagai perpaduan pakaian yang kami produksi baik untuk saat ini dan kedepannya yaitu:
a. Tenun sederhana
Tenun yang dihasilkan dari benang pakan masuk keluar kedalam benang lungsi dengan
ritme yang sama, sehingga menghasilkan tenun polos tanpa corak atau dengan corak garis-
garis, kotak-kotak sesuai dengan warna dan jenis benang yang dipakai, sehingga meng-
hasilkan tenunan yang disebut tenun lurik (garis-
garis) atau tenun poleng (kotak-kotak). Tenun ini
banyak dijumpai di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah,
DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara.

b. Tenun ikat lungsi


Tenun ikat lungsi adalah produk tenun dengan desain
yang terjadi dari kumpulan benang lungsi yang
dibentangkan pada alat perentang diikat dengan tali
rafia berbagai warna yang disesuaikan dengan ragam
hias dan warna yang diinginkan, kemudian dicelup.
Setelah kering, kemudian ditata pada alat tenun dan
ditenun dengan benang pakan warna tertentu sesuai
dengan warna yang diinginkan secara keseluruhan.
Hasil tenun ikat lungsi banyak dijumpai dari daerah
NTB, NTT, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan
Barat, Sulawesi Barat , Sulawesi Utara, Papua Barat.
c. Tenun ikat pakan
Tenun ikat pakan proses pembuatannya sama dengan tenun ikat lungsi, tetapi yang
diikat adalah kumpulan benang pakan sesuai dengan ragam hias dan warna yang
diinginkan, kemudian ditenun pada bentangan benang lungsi yang sudah tertata pada alat
tenun dengan warna yang yang diinginkan secara keseluruhan. Hasil tenun ikat pakan
banyak dijumpai dari daerah Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah.

Contoh Kain Tenun Bayan Kain Tenun Tapis Lampung


Tenun Sasak Lombok
2) Place (Tempat)
Dalam menentukan lokasi pendirian kami memilih lokasi yang mudah dijangkau oleh
konsumen khususnya mereka yang merupakan mahasiswa dan pekerja yaitu di Jl. KH.
Zainul Arifin. Dimana di daerah tersebut merupakan kawasan yang sangat dekat dengan
mall (SunPlaza) yang merupakan titik dimana orang-orang sering datang dan dekat juga
dengan universitas Methodist, kawasan bisnis juga dimana terdapat banyak kantor-kantor
di sekitar tempat tersebut sehingga memungkinkan para pekerja dapat mengakses dengan
mudah untuk berbelanja.

a. Tata Letak Outlet


b. Ruang Toko Tampak Dalam

3) Price (Harga)
Penetapan harga dari produk tersebut berdasarkan ukuran, berapa banyak kain
tenun yang dikombinasikan pada pakaian tersebut, dimana semakin banyak kain tenun
yang dipakai dalam satu potong pakaian yang maka harganya juga semakin tinggi pula.
4) Promotion (Promosi)
Sebagai langkah awal untuk memperkenalkan produk ini, kami akan menggunakannya
sendiri, dan mempromosikannya juga kepada kerabat terdekat seperti keluarga, teman,
sahabat, dan kenalan lainnya sehingga ini membutuhkan beberapa produk sebagai sampel.
Promosi dilakukan secara offline dan online, dimana pemasaran secara offline
dilakukan dengan memperkenalkan produk ini dengan launching produk di outlet sendiri
dan dengan memberikan potongan harga sebesar 10% hingga 30%. Selain itu, keramahan
serta kenyamanan diberikan dalam hal pelayanan pada calon pelanggan yang datang ke
outlet akan menjadi salah satu alat promosi yang disebut word of mouth (WOM) atau
dikenal dengan promosi mulut ke mulut. Dalam hal ini pelanggan yang telah mendapatkan
kepuasan berbelanja di outlet lewat kualitas produk serta pealayanan yang kami berikan
terntu akan berdapak pada tahap merekomendasikan produk kami kepada kerabat dekatnya
yang akan menghantarkan calon pelanggan yang baru untuk memperkenalkan produk yang
kami tawarkan secara lebih luas sekaligus dapat menghemat biaya promosi juga. Sebelum
para pelanggan yang telah melakukan pembelian meninggalkan outlet kami, kami akan
memintakan mereka untuk secara sukarela mengisikan data diri di daftar pelanggan yang
kami sediakan sehingga dari data tersebut kami dapat tetap membangun hubungan yang
baik dengan para pelanggan dan akan memberitahukan mereka jika ada model terbaru
maupun diskon dari produk kami melalui data tersebut. Cara terakhir yang akan kami
gunakan dalam mempromosikan produk ini yaitu dengan intensifikasi pameran
dagang/bazaar/pasar malam dimana dalam hal ini kami akan membuka stand di suatu acara
PRSU yang diadakan sekali dalam setahun atau mungkin akan membuka stand pada acara-
acara besar lainnya yang bisa menghantarkan calon pelanggan potensial.
Untuk pemasaran secara online sendiri dilakukan dengan membuat iklan di akun media
sosial seperti instagram, facebook, line, twitter baik melalui akun pribadi kami maupun
akun outlet tersendiri. Promosi online juga dilakukan melalui pembuatan blog khusus
outlet yang didalamnya akan diupload gambar dari setiap produk yang dihasilkan
perusahaan kami lengkap dengan detail produknya.

B. Aspek Sumber Daya Manusia


Usaha konveksi ini akan kami kelola sebagai pemilik yang bertanggung jawab dalam
seluruh aktivitas bisnis ini. Dimana keterlibatan kami bukan hanya sebatas pada
kepemilikan semata tetapi ikut andil dalam kegiatan bisnis seperti dalam hal mendesain
pola baju yang akan di produksi, menjalankan aktivitas pemasaran produk sekaligus
menyusun anggaran keuangan bisnis konveksi ini. Dalam pengelolaannya kami juga
membutuhkan beberapa orang pekerja baik di bidang produksi maupun penjualan produk
di outlet. Untuk menjalankan bisnis ini kami akan merekrut dua orang tenaga penjahit
yang terampil sehingga mampu menghasilkan kualitas jahitan yang rapi, kuat dan memiliki
kesesuaian dalam hal warna, desain serta ukuran. Untuk jam kerja tenaga penjahit, mereka
akan bekerja selama enam hari dalam seminggu dengan 8 jam kerja setiap harinya yang
dimulai dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Selain itu kami juga membutuhkan satu orang
penjaga outlet dengan kualifikasi yang kami butuhkan yaitu berkepribadian jujur, ramah
dan tanggap dalam melayani pelanggan sehingga kualitas pelayanan juga bisa menjadi
salah satu keunggulan dalam bisnis ini. Dalam hal ini penjaga outlet akan bekerja selama
enam hari dalam seminggu dengan jam kerja sebanyak 10 jam kerja setiap harinya mulai
pukul 09.00-19.00 WIB sesuai dengan jam operasional outlet dibuka. Ketiga tenaga kerja
ini juga akan diberikan uang transport setiap bulannya diluar gaji pokok. Adapun rencana
upah tenaga kerja 1(satu) bulan, yaitu:

No Keterangan Kebutuhan Biaya/Kebutuha Total


. n
1 Tenaga Penjahit 2 Orang @Rp1.000.000 Rp2.000.000
2 Penjaga Toko 1 Orang @Rp 800.000 Rp 800.000
3 Transport 3 Orang @Rp 150.000 Rp 450.000
TOTAL Rp3.250.000

C. Aspek Operasional
a) Proses Produksi
Dalam usaha konveksi ini terdapat beberapa proses penting untuk
memproduksi/menghasilkan pakaian yang berkualitas. Proses produksi dimulai
mendesain pola baju oleh seorang designer. Setelah di desain, proses selanjutnya
secara sederhana meliputi pemotongan bahan dasar kain cotton yang dipotong sesuai
dengan pola yang telah didesain dan dibentuk dengan ukuran yang telah ditentukan
seperti S, M, L, dan XL. Kemudian memotong kain tenun yang akan dikombinasi
sesuai pola yang telah di desain lalu bahan dasar dengan bahan kombinasi tenunan
yang digunakan sebagai keunikan utama dari produk yang akan diproduksi tersebut.
Bahan kombinasi berupa kain tenun Lombok, Bali disesuaikan dengan warna yang
digunakan pada bahan dasar. Setelah itu baju yang telah selesai dijahit akan dirapikan
dengan setrika dan di kemas sedemikian rupa untuk segera dipasarkan. Secara
sederhana proses produksinya sebagai berikut.

BAHAN LAPIS, BAHAN DASAR, DAN KOMBINASI

DIDESAIN

DIJAHIT

Proses Produksi Pakaian DCI

b) Pengawasan Produksi
Dalam kegiatan produksi pengawasan dimulai dari kualitas bahan baku,
pengawasan proses produksi hingga pengawasan produk jadi. Untuk bahan pada baju
yang akan dibuat merupakan bahan pilihan dengan melihat jenis bahan yang halus,
tidak panas, dan nyaman dipakai konsumen (termasuk dalam hal kemampuan kain
dalam menyerap keringat). Selain itu pengawasan dalam pelaksanaan produksi
dilakukan dengan mengecek proses awal pembuatan pakaian dari segi pemilihan
benang yang digunakan ketika menjahit, mengobras pakaian, ketelitian dan kesesuaian
penggunaan aksesoris baju dimana dalam hal ini kesesuaian antara desain dan hasil
produksi penting untuk dipertimbangkan. Sedangkan hasil kualitas produksi, ukuran
kualitas dilihat dari keseragaman akan kombinasi Tenun yang dipilih sebagai
kombinasi awal untuk membuat produksi baju dan kerapian jahitan pada baju, dan
kerapian pada saat pengepakan. Untuk pemesanan pengawasan dilakukan dengan
memeriksa kesesuaian antara pesanan dan hasil produksi.

c) Operasional Usaha
Jam Operasional Usaha:
Senin s.d. Jumat : 09.00 – 19.00 WIB
Sabtu dan Minggu : 09.00 – 21.00 WIB

D. Analisis SWOT
Kegiatan usaha ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT:

Faktor Internal Faktor Eksternal


Kekuatan (Strength): Peluang (Oportunity):
 Produk berkualitas  Fashion selalu berkembang sehingga
 Tidak ada pesaing memungkinkan untuk berinovasi dengan tetap
 Harga yang terjangkau mempertahankan unsure budaya Indonesia

 Lokasi strategis  Banyaknya butik di sekitar lokasi outlet yang


telah ada sebelumnya dengan target pasar yang
berbeda memungkinkan calon konsumen untuk
mengenal lebih cepat outlet kami dan singgah
hingga membeli produk kami
Kelemahan (Weakness): Hambatan (threaty):
 SDM yang belum berpengalaman  Munculnya para usahawan usahawan baru
 Banyak budaya barat yang dapat yang sejenis.
menekan ide kreatif dalam  Trend berpakaian yang cepat berubah dalam
mendesain pakaian jangka waktu yang tidak menentu

E. Aspek Keuangan
a) Anggaran Investasi Awal Usaha

N Banyakny
Keterangan Satuan Harga/Satuan Total
o a
1Mesin Jahit Singer 2259 2 Unit 2,250,000 4,500,000
2Mesin Overdeck Typical GC 31500 1 Unit 4,500,000 4,500,000
3Mesin Obras Singer 14sh754 1 Unit 2,850,000 2,850,000
4Rak Penyimpanan Bahan 1 Unit 3,000,000 3,000,000
5Meja Potong Uk. 170cm x 300 cm 1 Unit 2,000,000 2,000,000
6Kursi Pegawai 4 Unit 50,000 200,000
7Kursi Tunggu 1 Unit 550,000 550,000
8Dispenser Miyako + Galon Air 1 Unit 155,000 155,000
Kipas Angin Maspion Ceiling Fan 8in
9 CEF2008 1 Unit 300,000 300,000
Kipas Angin Panasonic EY1511
10 Ceiling Fan 1 Unit 755,000 755,000
11 Meja & Kursi Kasir 1 Set 2,500,000 2,500,000
12 Pembuatan Rekening Bank BNI 1 Unit 100,000 100,000
13 Alat Kebersihan 1 Set 100,000 100,000
14 Paket Komputer Kasir 1 Unit 6,800,000 6,800,000
15 Pemasangan WIFI 1 Unit 132,000 132,000
16 Handphone Samsung 1 Unit 320,000 320,000
17 Hanger Baju ukuran 45 x 25cm. 15 Lusin 55,000 825,000
Lemari Display Tempahan Ukuran
18 Besar 3 Unit   5,000,000
19 Rak Baju 3 Tingkat Ukuran Kecil 2 Unit 500,000 1,000,000
Manekin Full Body Wanita Cream
20 (FBWC) 2 Unit 650,000 1,300,000
Manekin DressMaking Kaki Besi -
21 DMWKB 2 Unit 150,000 300,000
Manekin Half Body Woman Head -
22 PWKR 4 Unit 30,000 120,000
23 Tagging Gun Merk X-Trail 1 Unit 35,000 35,000
Kamar Pas ganti baju Model U
24 kotak (KPU2) 1 Set 115,000 230,000
Simbadda Portable Speaker PMC
25 280 1 Unit 250,000 250,000
27 Setrika Uap Steamer Turbo 1 Unit 500,000 500,000
28 Notebook ASUS X200Ca 1 Unit 3,200,000 3,200,000
29 Mesin Lubang Kancing 1 Unit 2,000,000 2,000,000
Renovasi Toko (Lighting, Etalase,
30 Pengecatan, dll)       12,000,000
           
Total 55,522,000

b) Anggaran Biaya yang diperlukan Selama Setahun

Biaya-biaya Total
Sewa Toko 50,000,000
Iuran Wifi 3,180,000
Promosi 2,000,000
Transportasi 6,000,000
Gaji Pegawai 39,000,000
Biaya Bahan Baku 103,741,000
Bahan Pelengkap (Jarum, Kancing, Benang dll) 23,759,000
Tas Belanja Plastik Sablon 1,800,000
Plastik Bungkus Ukuran 25 x 35 cm 648,000
Listrik, Air & Telepon (TAL) 3,600,000
Pengisian Ulang Galon Air 720,000
Pengharum Ruangan 600,000
Sub Total Biaya 235,048,000

c. Laporan Laba Rugi


Penjualan Setahun 315.000.000
Biaya-biaya 235.000.000
Biaya Penyusutan 3,000,000
Laba setahun 77.000.000

BEP = Investasi/Laba Setahun


= 55.522.000/77.000.000
= 0,721 x 12 bulan
= 9 bulan

Anda mungkin juga menyukai