Diusulkan Oleh :
Virgin Reformatika ; 213116103 ; Angkatan 2016
Rina Evariani ; 213116105 ; Angkatan 2016
Anggi Rahmayunita ; 213116108 ; Angkatan 2016
1
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1. Latar Belakang..........................................................................................3
1.2. Tujuan........................................................................................................4
1.3. Luaran Yang Diharapkan..........................................................................4
1.4. Manfaat Program.......................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Kain...........................................................................................................5
2.2 Kain Perca.................................................................................................6
2.3 Keset Kaki.................................................................................................9
2.4 Uraian Permasalahan.................................................................................9
2.5 Pengembangan Produk..............................................................................9
BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................10
3.1 Aspek Produksi.........................................................................................10
3.2 Manajemen Usaha....................................................................................10
3.3 Analisis SWOT.........................................................................................13
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN....................................................14
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................14
4.2 Tahapan Kegiatan....................................................................................14
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
3.2 Prioritas Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
akan di bahas dalam program ini adalah :
1. Dari mana bisa mendapatkan kain Perca ?
2. Bagaimana cara keset Kaki dari kain Perca ?
3. Bagaimana memasarkan produk " Keset kain Perca " ini sehingga dapat
membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan sumber daya yang
ada?
3.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya program kewirausahaan
ini, diantaranya yaitu:
1. Mengurangi Limbah kain yang sudah tidak terpakai di pabrik pabrik
2. Menciptakan dan mengembangkan peluang wirausaha inovatif yang
memiliki prospek dan mampu bersaing dalam pasar global.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Indonesia terkenal sebagai salah satu negeri terbe sar penghasil kain
tradisional yang indah, bervariasi, penuh kreasi, dan terkait dengan berbagai unsur
sis tem budaya suku bangsa masing-masing. J. Fischer, seorang ahli tentang kain
tradisional, berpendapat bahwa seni tenun tradisional paling canggih yang per nah
dihasilkan dunia berasal dari Indonesia, misalnya kain tenun ikat (lihat Tenun),
kain songket (lihat Songket), kain batik (lihat Batik), dll. Pada tahun 1901, kain
tradisional Indonesia pernah diperkenal kan kepada masyarakat Eropa melalui
pameran yang diadakan oleh G.P. Rouffaer di Den Haag.
Keterkaitan kompleks kain tradisional Indonesia dengan sistem kepercayaan,
mulai dari proses pem buatannya, pemakaiannya, dan fungsi lainnya, dapat
disimak pada budaya berbagai suku bangsa. Misalnya pembuatan kain geringsing
dari Tenganan, Bali, di sertai proses ritual. Pembuatannya memakan waktu lama
(enam tahun) karena proses pewarnaan dan pe nenunan yang sulit. Kain ini
dipakai semata-mata da lam rangka upacara adat dan agama. Mereka percaya
bahwa kain ini dapat menolak gangguan setan dan menyembuhkan bermacam-
macam penyakit. Harga kain ini sangat mahal.
Ulos, kain tenun tradisional Batak, dianggap mem punyai nilai sakral, dan
dipercaya mempunyai fungsi sebagai pelindung bagi roh dan jiwa pemiliknya.
Ulos parompa sadun adalah sejenis ulos dengan ukuran dan ragam hias tertentu,
yang digunakan sebagai kain penggendong anak. Bagi orang Batak Angkola, ulos
ini merupakan perlambang yang mengandung hara pan agar sang anak selalu
sehat, panjang umur, dan murah rejeki. Kain batik mengenal bermacam-macam
motif hiasan, seperti truntum, parang rusak, kawung kembang cengkeh, sido
mukti, dll. Batik dengan motif sido mukti hanya boleh dipakai oleh pengantin
yang sedang mengikuti upacara pernikahannya. Melalui motif ini tersirat harapan
agar kedua pengantin hidup makmur dan mulia. Variasi kain tradisional dapat
menjadi salah satu unsure identitas setiap suku bangsa. Di pihak lain, ber bagai
jenis kain, seperti kain batik dan tenun ikat, de ngan keindahan dan kekayaan
variasinya, serta mutu nya yang tinggi, telah menjadi unsur identitas bangsa
Indonesia.
6
Kain perca merupakan sisa kain dari proses penjahitan. Sepintas kain sisa ini
adalah kain yang tidak memiliki manfaat, tapi sebenarnya sisa kain ini dapat
dimanfaatkan menjadi suatu produk yang berguna. Daripada terbuang menjadi
sampah lebih baik digunakan sebagai barang yang lebih berguna. Kain perca ini
dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan tangan seperti tas, sarung
bantal, ataupun produk-produk yang lain.
Usaha ini bergerak dalam bidang industri rumah tangga, pada dasarnya
didirikan bertujuan untuk mencari keuntungan serta untuk memenuhi kebutuhan
atau permintaan konsumen akan suatu produk yang berkualitas dan bermutu.
Sedangkan penciptaan kualitas dan mutu yang baik dengan biaya yang rendah
adalah syarat utama jika menginginkan keuntungan yang terus meningkat
Seni Kerajinan Perca
Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang menjadi bagian
dari dunia jahit-menjahit. Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan bahan yang
tergolong limbah, yaitu bermacam-macam kain perca. Kain ini digunakan untuk
membuat sebuah karya kerajinan yang indah dan bahkan memiliki nilai seni
tinggi.
Caranya adalah dengan memotong-motong beragam kain sisa menjadi
berbagai bentuk, kemudian menggabungkan potongan-potongan tersebut dengan
menjahitnya kembali. Tentunya perpaduan warna dan pola kain juga harus
diperhatikan agar bisa tercipta sebuah kerajinan perca yang indah.
Kerajinan *kain perca* saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan yang paling
dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di seluruh
dunia. Awalnya kerajinan ini merupakan salah satu kerajinan tradisional. Namun,
sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren baru di dunia kerajinan.
Ini disebabkan oleh adanya sentuhan-sentuhan kontemporer yang
diberikan pada kreasi-kreasi baru yang tercipta. Sekarang, kita bisa menemukan
kerajinan kain ini dalam beragam jenis kreasi serta pola yang indah dan bernilai
seni tinggi seperti bed cover, taplak meja cantik, baju, tas, sajadah, hiasan dinding,
dan lain sebagainya.
Seni Kerajinan Perca merupakan perpaduan antara seni tradisional dan
kontemporer. Kerajinan Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang
tengahnya diisi dengan bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan atas
kerajinan perca bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work atau
aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin atau
tangan (Jelujur).
7
Sejarah Kerajinan Kain Perca
Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Teknik
penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif unik dan
satu kain lebar baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun yang lalu.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman
Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad
pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk melapisi
baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja.
Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad
XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik
kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut,
baju, dan lain sebagainya. Hal ini seiring dengan perubahan cuaca yang menjadi
semakin dingin.
Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga
semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah. Tradisi
pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia karena dibawa
oleh para pengembara dan musafir.
Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke
penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang
tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa
potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan.
Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi.
Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan
pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan
kenyamanan dan keindahan si pemakai.
Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan
100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian
dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih
berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif
perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya unik
dan indah yang baru.
Kain perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan ribuan
tahun yang lalu. Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi baju perangnya yang
terbuat dari besi dari kain perca.
Pada tahun 1100 sampai 1300 kain perca dipakai untuk membuat selimut,
baju, dll untuk melindungi tubuh dari dinginnya musim dingin di Eropa.Setelah
abad tersebut, perca mulai menyebar ke seluruh dunia.
8
Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di USA, Mesir,
China dan Eropa. Sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia. Walaupun di
Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu, beberapa tahun belakangan
ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan warna dan bahan katun
yang nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik mahal di kota besar di
Indonesia.
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
10
2. Produk
Kegiatan produksi yang berwujud barang, produk Keset kain
Perca ini dapat menghemat biaya dan desain nya yang terlihat
elegant.
3. Harga
Keset Kain Perca 10.000/pcs
4. Tempat
Pemilihan tempat pemasaran untuk penyaluran produk harus sesuai
kebutuhan, keinginan, dan respon terhadap pemasaran produk.
Visi
11
Menjadi sebuah usaha yang terkemuka dibidang kerajinan tangan, dan menjadikan
produk menebus pasar lokal sehingga dikenal oleh masyarakat.
Misi
a. Mengembangkan serta ikut mendukung kelancaran ekonomi masyarakat.
b. Agar bisa dinikmati oleh masyarakat luar.
c. Menggunakan bahan bak yang baik dan bermutu tinggi
d. Menggunakan peralatan yang aman
Target Pasar
a. Gambaran Umum Pasar
b. Jenis Produk Yang Dipasarkan
c. Jenis produk yang ditawarkan dari kain perca berupa KESET KAKI
d. Wilayah Pemasaran
e. Untuk sementara kami hanya melayani pemesanan seputaran Kota Cimahi
Strategi Pasar
Produk
Produk yang dibuat merupakan produk umum yang ada pada masyarakat.
Harga
Saya berusaha memberikan harga yang relative murah agar bisa diperoleh
masyarakat terutama menengah ke bawah, dan sesuai dengan permintaan
konsumen barang yang di pesan. Oleh karena itu saya mencari suplier yang
mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar.
12
Kami menawarkan produk yang dipadukan dengan unsur keindahan.
Bahan material terbaik dan memiliki kualitas tinggi.
Memilikim etos kerja yang baik.
Menjual produk untuk semua kalangan
Weakness (Kelemahan)
Bahan yang digunakan mudah kotor.
Produk mudah ditiru.
Produk mudah ditiru.
Opportunity (Peluang)
Keset kaki yang dibuat memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh pengrajin
keset kaki lainnya, sehingga mempunyai peluang yang besar untuk sukses
dipasaran.
Treat (Ancaman)
Cara pembuatan yang sulit membutuhkan tenaga kerja yang ahli di bidangnya
yang semakin sulit untuk didapatkan pula karena minimnya sumber daya manusia
yang berminat untuk mempelajari teknik pembuatan keset kaki dari kain perca.
13
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
14