Anda di halaman 1dari 14

Makalah Kerajinan Tekstil

Kerajinan Tekstil dari Kain


Perca

Disusun oleh :
1.Alvianto Bagus H. (05)
2.M. Rizqi Alfani (17)
3.Septian Dwi Arief W. (29)
Kelas X MIA 2
SMA Negeri 5 Semarang

Lembar Pengesahan
Makalah ini yang berjudul Kerajinan Tekstil Dari Kain Perca yang disahkan
pada :
Hari
: Jumat
Tanggal : 06 Februari 2015
Yang mengesahkan,
Guru Prakarya dan
Kewirausahaan

Rismawati, S.Pd, M.Si.


NIP. 19650210 198703 2 008
`

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 5 Semarang

Dr. Titi Prihatiningsih, M.Pd.


NIP. 19610130 198403 2 005

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul Kerajian Tekstil dari Kain Perca"
Makalah ini berisikan informasi tentang Cara mengolah limbah
kain perca menjadi barang yang bermanfaat. Harapan kami
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.

Semarang, 6 Februari 2015


Penulis

Daftar Isi

1. Kata
Pengantar
i
2. Daftar Isi .

.. ii
3. Bab 1

Latar Belakang
Tujuan
Hasil yang di Harapkan
Seni Kerajinan Perca
Sejarah Kerajinan Kain Perca

4. Bab 2

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

B.

Tujuan

Kain perca merupakan sisa kain dari proses penjahitan. Sepintas kain sisa ini
adalah kain yang tidak memiliki manfaat, tapi sebenarnya sisa kain ini dapat
dimanfaatkan menjadi suatu produk yang berguna. Daripada terbuang menjadi
sampah lebih baik digunakan sebagai barang yang lebih berguna. Kain perca ini
dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan tangan seperti tas, sarung
bantal, ataupun produk-produk yang lain.
Usaha seperti ini bergerak dalam bidang industri rumah tangga, pada
dasarnya didirikan bertujuan untuk mencari keuntungan serta untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan konsumen akan suatu produk yang berkualitas dan
bermutu. Sedangkan penciptaan kualitas dan mutu yang baik dengan biaya yang
rendah adalah syarat utama jika menginginkan keuntungan yang terus
meningkat

Pembuatan kerajinana dari kain perca bertujuan untuk memberikan


keterampilan kepada para siswa sehingga nantinya dapat meningkatkan
kreatifitas dan produktivitas para siswa.

C.Hasil

Dengan harapan remaja menghasilkan produk yang memiliki nilai jual dan
seni. Memberikan keterampilan kepada siswa sehingga nantinya bisa digunakan
untuk penghasilan tambahan keluarganya.
I. Seni Kerajinan Perca
Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang menjadi bagian
dari dunia jahit-menjahit. Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan bahan
yang tergolong limbah, yaitu bermacam-macam kain perca. Kain ini digunakan
untuk membuat sebuah karya kerajinan yang indah dan bahkan memiliki nilai
seni tinggi.
Caranya adalah dengan memotong-motong beragam kain sisa menjadi
berbagai bentuk, kemudian menggabungkan potongan-potongan tersebut
dengan menjahitnya kembali. Tentunya perpaduan warna dan pola kain juga
harus diperhatikan agar bisa tercipta sebuah kerajinan perca yang indah.
Kerajinan *kain perca* saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan yang
paling dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di
seluruh dunia. Awalnya kerajinan ini merupakan salah satu kerajinan
tradisional. Namun, sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren baru
di dunia kerajinan.
Ini disebabkan oleh adanya sentuhan-sentuhan kontemporer yang
diberikan pada kreasi-kreasi baru yang tercipta. Sekarang, kita bisa
menemukan kerajinan kain ini dalam beragam jenis kreasi serta pola yang
indah dan bernilai seni tinggi seperti bed cover, taplak meja cantik, baju, tas,
sajadah, hiasan dinding, dan lain sebagainya.
Seni Kerajinan Perca merupakan perpaduan antara seni tradisional dan
kontemporer. Kerajinan Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang
tengahnya diisi dengan bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan
atas kerajinan perca bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work
atau aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin
atau tangan (Jelujur).
5

II. Sejarah Kerajinan Kain Perca


Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Teknik
penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif unik
dan satu kain lebar baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun yang lalu.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman
Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad
pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk
melapisi baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja.
Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad
XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik
kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk
selimut, baju, dan lain sebagainya. Hal ini seiring dengan perubahan cuaca
yang menjadi semakin dingin.
Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga
semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah. Tradisi
pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia karena
dibawa oleh para pengembara dan musafir.
Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke
penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang
tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan
beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa
menghangatkan.
Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi.
Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan
pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan
kenyamanan dan keindahan si pemakai.
Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan
100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian
dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih
berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif
perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya
unik dan indah yang baru. Kain perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan
telah ditemukan ribuan tahun yang lalu. Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi
baju perangnya yang terbuat dari besi dari kain perca.
Pada tahun 1100 sampai 1300 kain perca dipakai untuk membuat
selimut, baju, dll untuk melindungi tubuh dari dinginnya musim dingin di
Eropa.Setelah abad tersebut, perca mulai menyebar ke seluruh dunia.
Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di USA,
Mesir, China dan Eropa. Sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia. Walaupun
di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu, beberapa tahun
belakangan ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan warna
dan bahan katun yang nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik mahal di
kota besar di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajinan Kain Perca di Indonesia
Kerajinan kain perca sebenarnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia dan
juga termasuk ke dalam kerajinan seni tradisional. Awalnya kerajinan perca di
Indonesia kurang diminati. Karena pembuatannya yang berbahan dasar limbah
perca, kerajinan ini menjadi dipandang sebelah mata.
Namun, seiring dengan semakin meningkatnya daya kreatifitas dan kualitas
bahan yang digunakan oleh para pengrajin, saat ini kerajinan ini semakin populer.
Ada banyak sekali orang yang ingin memiliki dan juga mempelajari seni kerajinan
ini. Barang-barang hasil kerajinannya pun semakin beragam dan bernilai jual cukup
tinggi.
Kerajinan kain ini juga menjadi salah satu kerajinan yang diminati para ibu
rumah tangga dan remaja putri untuk dipelajari. Sudah banyak kelompok-kelompok
kreatif yang khusus mengerjakan berbagai kerajinan kain ini dan menjualnya.
Bahkan, tidak sedikit dari kelompok-kelompok tersebut yang sukses
menciptakan kerajinan berkualitas dan bernilai seni tinggi hingga dapat menembus
pasar internasional. Jadi, kerajinan ini juga bisa menjadi peluang usaha yang
menjanjikan bagi para ibu rumah tangga, remaja putri atau siapa saja yang memiliki
bakat dan minat di bidang jahit-menjahit.
Jika Anda tertarik dengan dunia kreasi kerajinan kain perca, Anda juga bisa
belajar membuat dan menghasilkan karya yang tidak kalah berkualitas. Anda bisa
mulai belajar dari teknik-teknik dasar terlebih dahulu dan kemudian mulai
mengembangkan kreasi setelah anda cukup mahir.
Untuk mempelajari kerajinan perca ini, Anda bisa belajar secara otodidak
dengan membaca berbagai buku panduan yang bisa ditemukan di berbagai toko
buku, baik online maupun offline. Selain itu, Anda juga bisa belajar langsung dari
para pengrajin kain perca yang saat ini sudah cukup banyak yang membuka kursus
kerajinan perca untuk umum.

B. Bentuk Guntingan Kerajinan Kain Perca

Ada beberapa bentuk guntingan yang biasa dibuat dalam mempersiapkan


potongan-potongan kain dalam kerajinan ini. Hal ini dilakuakn sebelum digabungkan
dan dijahit kembali secara detil dan rapi.
a. Bentuk Segitiga
Potongan kain dipotong menjadi bentuk segitiga dengan beragam ukuran,
potongan kain segitiga banyak dipakai untuk membentuk motif sisik, rumput, dll.
Bentuk ini adalah bentuk yang paling sederhana.
b. Bentuk Persegi
Bentuk persegi ataupun bentuk persegi panjang, cocok bagi para pemula.
Mengapa? Karena bentuk ini juga sama mudahnya dengan segitiga untuk
dipotong, bentuk persegi ini bisa dipakai dalam berbagai motif seperti papan
catur, dll.
c. Bentuk Geometri lainnya
7

Selain bentuk persegi dan segitiga, masih banyak lagi bentuk geometri lainnya
seperti segi lima, segi enam, dll. Semakin banyak sisinya maka semakin sulit
untuk dipotong, contoh bentuk yang diaplikasikan untuk motif adalah segi
delapan untuk motif sarang lebah, dll.
d. Bentuk Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Biasanya bentuk ini dipakai sebagai pemanis, tapi banyak juga yang memakai
bentuk ini untuk motif utama. Bentuknya yang lucu dan bervariatif membuat
banyak orang menyukai bentuk yang satu ini.

C. Teknik Jahitan dalam Kerajinan Kain Perca

Kerajinan kain ini bisa dibuat dengan dijahit menggunakan mesin jahit ataupun
tangan. Semakin kecil dan tidak teraturnya potongan kain yang disediakan, maka
semakin sulit pula cara menggabungkannya. Misalnya untuk membuat kerajinan
perca dengan potongan-potongan kain berbentuk segi empat.
Pola yang paling sederhana yang bisa Anda buat yaitu pola seperti papan catur
yang berwarna-warni kontras. Anda juga bisa menggabungkan potongan-potongan
kain tersebut membentuk pola zig zag, bintang, dan sebagainya.
Pusatkan beberapa detil di bagian tengah kerajinan dengan warna kontras
sehingga bisa menjadi lebih menarik. Kemudian Anda juga bisa membuat
semacam frame yang juga terbuat dari potongan kain dengan warna berbeda
sehingga polanya terlihat.

D. Cara Memanfaatkan Kain Perca Batik

Banyak orang yang tidak tahu bahwa kain perca sangat bermanfaat, terutama kain
perca batik khususnya. Biasanya setelah sehelai kain selesai dijahit atau dibuat pakaian,
sisanya akan terbuang sia-sia. Padahal sisa-sisa kain itu masih bisa dimanfaatkan menjadi
bermacam-macam kerajinan yang fungsional.
Ada beberapa jenis kain perca batik yang masing-masing berbeda jenis bahan. Dua
diantaranya yang paling banyak adalah jenis kain batik dari bahan katun dan sunwosh.
Kain perca batik bisa dimanfaatkan menjadi beberapa bentuk kerajinan yang
fungsional dan bernilai jual, misalnya :Tas, Sandal, Taplak meja, Sprei, sarung bantal dan
sarung guling, Tudung saji dan tutup gelas, Bros, Keset, Rok atau daster, dan lain-lain.
Memanfaatkan kain perca sebagai bahan baku utama pembuatan aneka kerajinan
ternyata bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Dari kain sisa
jahitan yang awalnya tidak bernilai, bisa dikreasikan menjadi berbagai macam produk
kerajinan yang memiliki fungsi dan harga jual cukup tinggi.
Dengan memproduksi aneka macam produk kerajinan kain perca, tentunya Anda bisa
membidik pangsa pasar yang cukup luas. Sebut saja produk kebutuhan rumah tangga
seperti bed cover, sprei, keset, dan lain-lainbisa Anda pasarkan untuk kalangan ibu-ibu.
Sedangkan untuk produk boneka, kotak pensil, tas, dan dompet handpone, bisa Anda
tujukan untuk konsumen anak-anak maupun kaum remaja.
Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang harus Anda
perhatikan :
A.
Pertama-tama tentukan ide dan desain produk yang akan Anda produksi. Sesuaikan
desain yang Anda buat dengan target pasar yang ingin Anda bidik. Contohnya saja desain
warna-warni cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja, sedangkan untuk konsumen
ibu-ibu bisa memilih desain yang lebih simpel dengan warna yang lebih kalem.
B.
Perluas pengetahuan dan kemampuan Anda dengan membaca buku-buku kreasi
perca maupun searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup penting agar
produk Anda tidak ketinggalan zaman.

C.

Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi


berlangsung. Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain sebagainya.
D.
Jalin kerjasama dengan pemasok kain perca. Bisa saja Anda mendapatkan kain perca
dari tukang jahit di sekitar kota Anda, atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa potongan
kain cukup banyak. Bisnis kerajinan kain perca termasuk salah satu peluang usaha yang
bisa dijalankan dengan modal kecil namun menjanjikan untung yang cukup besar bagi
pelakunya. Bahan baku kain perca bisa Anda dapatkan dengan harga murah meriah dari
para penjahit maupun pabrik konveksi yang ada di sekitar lokasi Anda. Bahkan bila Anda
sudah menjalin hubungan baik dengan pelaku bisnis konveksi, pasokan potongan kain sisa
bisa Anda dapatkan secara cuma-cuma alias gratisan dari rekanan bisnis Anda.
Kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha yaitu tingkat persaingan produk
yang semakin ketat. Saat ini sudah banyak pelaku bisnis yang memproduksi aneka macam
barang daur ulang untuk merebut perhatian konsumen. Selain itu, terkadang bahan kain
perca yang Anda dapatkan tidak semuanya berkualitas bagus. Hal ini membuat kualitas
produk Anda juga akan ikut menurun. Karenanya untuk menghindari resiko tersebut,
sebelumnya lakukanlah penyortiran untuk memisahkan kain perca yang berkualitas bagus
dan yang kurang berkualitas.
Dalam memasarkan produk kerajinan daur ulang, Anda bisa menitipkan hasil kreasi
yang telah dibuat ke beberapa kios souvenir maupun toko perabot rumah tangga yang ada
di sekitar lokasi bisnis Anda. Dengan strategi pemasaran tersebut, Anda bisa menggunakan
sistem konsinyasi (titip jual) maupun sistem jual putus kepada partner bisnis Anda.
Selanjutnya Anda juga bisa memperluas pasar dengan mengikuti berbagai kegiatan
pameran maupun bazar produk UKM yang diadakan pihak pemerintah maupun swasta.
Melalui event seperti pameran dan bazar, Anda bisa mengenalkan produk kerajinan daur
ulang kain perca kepada masyarakat luas, sehingga peluang Anda untuk mendapatkan
pelanggan maupun partner kerja yang cukup potensial semakin terbuka lebar.
Strategi promosi juga bisa Anda jalankan melalui jaringan internet. Sekarang ini
peran media online bagi pemasaran produk sudah tidak perlu diragukan lagi, jadi Anda bisa
memanfaatkan kondisi tersebut dengan membuat website, blog, facebook, twitter, atau
bergabung dengan forum-forum diskusi via online untuk memperluas peluang pasar yang
Anda miliki.

E. Contoh Kerajinan Kain Perca


F. Cara Membuat Kerajinan dari Kain Perca

Membuat bros
Alat dan Bahan :
1. Kain sisa (perca)
2. Gunting
3. Benang
4. jarum jahit
5. peniti bros
6. lem bakar
7. Jika tidak ada tembakan untuk melelehkan siapkan lilin dan korek api
8. satu lagi hampir lupa, benda bulat untuk mencetak pola dan pena
Langkah Pembuatan :
1. Buat pola dengan cetakan sesuatu yang berbentuk bulat, lakukan hingga
permukaan kain terpenuhi dengan pola.
2. Buat pola dengan cetakan sesuatu yang berbentuk bulat, lakukan hingga
permukaan kain terpenuhi dengan pola.
3. Gunting semua pola yang telah di buat, seperti ini. dan bila masih ada sisa
guntingan yang berupa kain kecil - kecil ini jangan dibuang.
9

4. Kemudian, dari hasil pengguntingan tersebut sisakan satu pola yang memliki
warna dominan atau sesuka hati teman - teman.
5. Membentuk kelopak bunga, ambil pola lain selain pola yang telah di sisihkan
tadi tekuk jadi dua hingga membentuk setengah lingkaran.
6. lalu kerutkan, atau dengan cara membuat lipatan - lipatan kecil lalu
menumpuknya.
7. lalu jahit lalu putar benang, agar bentuk tidak berubah
8. Lakukan terus hingga pola habis.
9. membentuk bagian tengah bunga. Ambil satu pola yang tadi, lalu kumpulkan
sisa kain dari pengguntingan pola, kumpulkan terus hingga membentuk
bulatan.
10.Masukan sisa pengguntingan pola kedalam satu pola yang telah disendirikan
tadi, bulatkan hingga memadat.
11.Bulatan yang memadat tadi, bagian belakangnya harus segera dijahit agar
bulatan bisa terbentuk dengan bagus.
12.Untai setiap kelopak yang sudah dibuat tadi dengan jarum dan benang jahit
atau rekatkan dengan lem bakar, pastikan sisi - sisinya sama, dengan sisi
warna dan cekungan yang di inginkan.
13.Setelah diuntai, lingkarkan hingga membentuk sebuah bunga, jahit lagi agar
bentuknya kokoh, seperti gambar.
14.satukan bulatan atau bagian tengah bunga yang sudah dibuat tadi dan jahit,
atau bisa juga di lem dengan lem bakar., setelah selesai sematkan peniti bros
dibagian balakang bunga dengan menjahitnya atau di lem dengan lem bakar.
Membuat KeseT
Alat dan bahan :
1. Kain sisa/perca
2. Kain yang agak tebal
3. Kain tipis untuk pelapis/furing
4. Benang
5. Gunting
6. Mesin jahit
Langkah Pembuatan :
1. Gunting kain sisa 10 x 10 cm. Lipat segi tiga serong, lalu lipat lagi bentuk segi
tiga, jahit bawahnya. Lakukan hal tersebut sampai kain sisa tersebut habis.
2. Bentuk kain yang tebal dan yang tipis sesuai selera dengan ukuran sama,jahit
keliling sisakan untuk membaliknya, jadi jahitan ada di dalam (sebagai alas).
3. Tempelkan kain sisa yang sudah berbentuk segi tiga pada alas lalu jahit,
menjahitnya mulai dari luar, lakukan terus sampai kain segitiga memenuhi
alas tadi.
4. Tutup bagian tengah dengan kain lain sesuai bentuk yang tersisa tadi sehingga
jadilah seperti ini.
Membuat Gantungan KuncI
Alat dan bahan :
1. Jarum dan benang jahit
2. Gunting
3. Kain perca
4. Kancing/mote/manik
Langkah Pembuatan :
10

A. Kain perca digunting memanjang, tidak perlu panjang, cukup 12 - 15cm dan
lebar 2- 3cm. Untuk lebar kain, bisa dibuat dari 2cm kemudian membesar
hingga 3cm atau lurus saja (sesuai selera).
B. Ambil salah satu ujungnya, lipat kebagian belakang kain, kemudian lipat
menjadi dua.
C. Jahit jelujur, hingga mendekati ujung kain satunya. Ujung kain dilipat ke bagian
belakang kain, kemudian lanjutkan jelujurnya.
D. Jika sudah, tarik benang jahit perlahan, hingga membentuk kerutan. Kemudian
benang di simpul mati dan gunting.
E. Beri hiasan, kali ini memakai kancing berwarna merah.
F. Hiasan siap di aplikasikan ke kain bundar, untuk selanjutnya dibuat kerut yoyo dengan tutup botol plastik.

G. Pengenalan Alat-alat dan Bahan Menjahit

1. Mesin Jahit dan Kegunaannya


Mesin jahit adalah suatu alat yang digunakan untuk menjahit dengan
segala perlengkapannya. Mesin jahit merupakan alat pokok yang paling
penting dalam keterampilan menjahit. Mesin jahit banyak diperdagangkan
dengan berbagai tipe dan merek serta kegunaanya.
Adapun macam-macam alat jahit adalah:
I. Alat menjahit pokok
Alat menjahit pokok merupakan peralatan menjahit utama yang pertama
kali harus dipersiapkan karena digunakan secara langsung pada proses
menjahit. Peralatan menjahit tersebut meliputi mesin jahit dan peralatan
pendukung lainnya. Semua peralatan jahit-menjahit tersebut sering
disebut pula sebagai piranti menjahit. Berdasarkan penggunaaanya,
peralatan menjahit dibagi dalam 2, yaitu: alat menjahit pokok dan alat
menjahit pendukung. Contoh peralatan menjahit pokok diantaranya adalah:
A.
Mesin Jahit Manual
Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk
menggerakan mesinnya. Mesin jahit ini terdiri dari mesin jahit engkol
tangan dan mesin jahit manual yang menggunakan gerakan kaki. Mesin
jahit dengan engkol tangan sudah jarang dipergunakan. Mesin jahi manual
dengan gerakan kaki masih banyak dipergunakan. Mesin ini bila
menggunakan dinamo atau motor listrik maka penggeraknya adalah
tenaga list Gambar: Mesin jahit manual dengan engkol tangan
B.
Mesin Jahit Semi Otomatis
Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit serba guna yang memiliki
berbagaimacam fasilitas, dan mesin ini digerakkan dengan menggunakan
motor listrik. Mesin ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan
mesin jahit manual. Dengan demikian, mesin ini selain digunakan untuk
menjahit lurus, juga dapat menjahit berbagai macam setikan hiasan. Selain
itu mesin jahit ini dilengkapi pula dengan berbagai macam sepatu jahit
dengan berbagai fungsi (sepatu lubang kancing, pasang kancing dll.).
Mesin jahit ini dikatakan semi otomatis karena untuk pembuatan berbagai
macam setikan hiasannya masih memerlukan peralatan (cam) lain yang
11

sesuai dengan motif yang diinginkan. Bila menggunakan berbagai macam


bentuk hiasan, maka cam nya pun harus diganti sesuai dengam motifnya.
C.Mesin Jahit Otomatis
Mesin jahit otomatis ini biasanya berbentuk portable atau
tanpamenggunakan meja. Kegunaan mesin jahit ini hampir sama
dengan mesin jahit semiotomatis. Perbedaannya adalah dalam mesin jahit
ini memiliki komponen yang lebih praktis. Hal itu terutama terletak dalam
menggunakan fasilitas bermacam-macam hiasan. Pada mesin jahit tersebut
cukup menekan tombol saja sesuai dengan motif yang diinginkan.
D.
Mesin Jahit Industri
Mesin jahit industri adalah mesin jahit yang digunakan di industri pakaian
jadi, yang digunakan untuk produksi dalam jumlah yang besar. Mesin ini
disebut pula sebagai mesin jahit high speed atau mesin jahit dengan
kecepatan tinggi. Biasanya hanya digunakan untuk menjahit lurus.
E. Mesin Jahit Penyelesaian
Mesin jahit penyelesaian dapat disebut sebagai mesin jahit khusus. Mesin
jahit jenis ini hanya digunakan untuk satu macam penyelesaian jahitan
saja. Misalnya, mesin obras yang digunakan khusus untuk penyelesaian
tiras (pinggiran) busana.
II. Alat Menjahit Pendukung
Alat menjahit pendukung adalah semua peralatan menjahit yang secara tidak
langsung membantu dalam proses jahit menjahit. Dengan bantuan alat-alat
penunjang ini, maka dapat memperlancar dan mempermudah pekerjaan
menjahit. Contoh alat-alat penunjang diantaranya adalah sebagai berikut:
A.
Alat pengukur
Alat mengukur adalah peralatan yang digunakan untuk mengambil ukuran
badan
dalam pembuatan busana. Alat pengukur tersebut sering disebut
sebagai pita ukuran atau metlin/meteran. Untuk mengambil ukuran badan
tersebut diperlukan pula veterban yang berfungsi untuk menandai tempat
mengambil ukuran.
B.
Alat pembuat pola
Alat membuat pola adalah alat yang digunakan untuk membuat pola
pakaian. Membuat pola pakaian biasanya dilakukan pada kertas, baik yang
berukuran kecil maupun besar. Pola yang berukuran kecil (skala kecil)
biasanya di buat pada kertas yang kecil pula (buku pola yang berukuran
kuarto/ buku kostum), sedangkan pola yang yang berukuran besar (skala
satu) dibuat pada kertas yang lebar. Dengan demikian, peralatan untuk
membuat pola diantaranya adalah penggaris baik penggaris meter biasa
maupun penggaris pola pakaian (dress marker ruler), pensil hitam, pensil
merah biru, kertas payung, kertas doorslag dll. Penggaris pola pakaian
(dress marker ruler) adalah macam- macam penggaris yang digunakan
untuk mempermudah dalam membuat bentuk pola pada busana.
C.Alat Pemotong
Alat pemotong adalah peralatan menjahit yang digunakan untukmemotong
kain/bahan pada saat membuat pakaian. Contoh alat pemotong kain di
antaranya adalah gunting kain, gunting kertas, gunting zig zag, gunting
benang, cutter, dan gunting listrik. Gunakan gunting-gunting tersebut
sesuai dengan fungsinya agar gunting tetap dalam kondisi yang baik.
Gunting kain hanya untuk memotong kain,dan gunting kertas hanya
dipakai untuk menggunting kertas. Gunting zigzag, biasanya digunakan
12

untuk penyelesaian tiras kain. Gunting benang digunakan untuk memotong


benang pada saat proses menjahit. Gunting listrik digunakan untuk
memotong kain dalam ukuran yang besar dan biasanya banyak digunakan
oleh industri-industri busana yang besar pula. Usahakan gunting selalu
dibersihkan dan tidak boleh jatuh.
D.
Alat Pemberi Tanda
Alat pemberi tanda adalah semua peralatan menjahit yang digunakan
untuk memindahkan garis-garis pola pada kain. Alat-alat untuk memberi
tanda tersebut di antaranya adalah rader, karbon jahit, kapur jahit, pensil
kapur, dan skirt marker. Rader adalah alat untuk memindahkan garis pola
pada kain/bahan, agar garis pola dapat pindah pada kain. Untk itu,
dibutuhkan karbon jahit (tracing paper). Rader ada 2 macam, yaitu rader
bergerigi dan tidak bergerigi. Rader bergerigi digunakan uantuk kain-kain
yang agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk kainkain yang tipis. Rader biasanya terbuat dari logam dengan pegangan kayu
serta ada yang terbuat dari plastik dengan roda dari besi.
E. Alat-Alat Pelengkap Menjahit
Selain alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung, di dalam
menjahit atau membuat pakaian diperlukan alat pelengkap menjahit.
Fungsi alat pelengkap ini adalah agar pekerjaan jahit menjahit tidak
terhambat atau lancar. Alat-alat pelengkap menjahit di antaranya adalah
jarum tangan, jarum pentul, bidal, pendedel, needle threader, dan
bantalan jarum. Jarum tangan adalah jarum yang digunakan untuk
pekerjaan menjahit yang menggunakan tangan, misalnya pekerjaan
mengelim atau menjelujur. Jenis jarum tangan yang baik adalah yang
berkepala kuning emas pada lubangnya.
F. Attachment
Attachment adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu pada saat
menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Attachment ini biasanya
berbentuk sepatu mesin. Contoh
attachment diantaranya adalah sepatu retsluiting, sepatu klim gulung,
sepatu memasang kancing, sepatu lubang kancing, sepatu melipit, sepatu
mengelim, setikan hias (zig-zag), sepatu untuk merompok, sepatu untuk
mengerut, dll. Sepatu retsluiting ada 2 macam, yaitu sepatu retsluiting
biasa yang mempunyai satu kaki dan terbuat dari logam. Sepatu retsluting
Jepang terbuat dari plastik, di tengahnya terdapat lubang untuk tempat
masuk dan keluarnya jarum, dan di bawahnya terdapat 2 jalur tempat gigi
retsluting. Sepatu klim terbuat dari logam, di bagian tengahnya terdapat
alat spiral untuk menggulung kain. Sepatu lubang kancing terbuat dari
logam, bentuknya bermacam-macam, mulai dari ukuran yang kecil sampai
yang besar. Untuk mesin jahit semi otomatis dan otomatis, biasanya telah
dilengkapi sepatu lubang kancing tersebut.
G.
Alat Mengepres
Alat mengepres adalah alat yang digunakan untuk memberikan bentuk
yang tetap pada bagian-bagian busana dengan cara diseterika. Dengan
demikian, alat yang dibutuhkan untuk pengepresan ini adalah macammacam seterika, ironing press, bantalan setrika, dan papan seterika.
Ironing press berbentuk persegi panjang seperti papan seterika. Pada
bagian bawah terdapat papan pres yang dilapisi dengan kain putih yang
tidak mudah terbakar. Bagian atas terdapat lempengan logam untuk
13

pengepres. Bantalan seterika adalah bantalan yang digunakan


untuk membantu proses menyeterika atau mengepres. Bentuknya
bermacam- macam bergantung dari fungsinya, misalnya bantalan untuk
lengan, bahu, dan lain-lain. Papan seterika digunakan pada saat akan
menggosok kain dengan menggunakan seterikaan.

BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

14

Anda mungkin juga menyukai