Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari suatu benda yang
berbahan dasar tekstil. Banyak sekali benda-benda disekeliling kita yang berasal
dari tekstil, contohnya pakaian dan kerajninan rumah tangga lainnya seperti keset
dan gorden jendela. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah
menjadi benang atau kain. Tekstil sudah ada sejak zaman neolitikum atau zaman
batu baru (8000 - 2000 SM). Pada zaman tersebut sudah ditemukan adanya alat
tenun batu yang digunakan untuk proses pemintalan dan penenunan.
Seiring perkembangan zaman, perkembangan tekstil juga semakin
meningkat. Sudah banyak berkembang jenis-jenis tekstil masa kini. Banyak dari
wirausahawan yang membuat inovasi-inovasi baru didunia tekstil, seperti
kerajinan-kerajinan tekstil. Kerajinan tekstil memiliki arti sebagai karya seni atau
kerajinan yang berbahan utama tekstil.
Pada makalah kali ini akan dibahas tentang kerajinan tekstil yang berfokus
pada pengolahan kain perca. Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan kain
perca sudah ada sejak zaman mesir kuno dan cina kuno sekitar 5000 tahun yang
lalu. Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan tekstil
berbahan kain perca ke penjuru dunia, semakin banyak kreasi dan motif
penggabungan kain yang tercipta.
Semula kerajinan kain perca ini hanya untuk menggabungkan beberapa
potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan. Tujuan
pembuatan kerajinan kain perca ini semakin berkembang dan lebih bernilai seni
tinggi. Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan
tujuan pemanfaatan limbah kain saja, tetapi dibuat dengan tujuan kenyamanan dan
keindahan si pemakai. Potongan kain perca kemudian dibentuk kembali dengan
teknik kerajinan kain, sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi
kenyamanan maupun nilai estetikanya.
Dari hasil pengamatan saya, banyak sekali kendala yang dihadapi oleh
para pengusaha kerajinan tekstil berbahan kain perca ini. Salah satunya adalah
semakin meningkatnya persaingan produk didunia bisnis kerajinan. Saat ini sudah
banyak para pengusaha yang menghasilkan kerajinan yang unik-unik dan
memiliki nilai estetika yang tinggi, seperti produk yang dihasilkan dari aneka
macam barang daur ulang. Para pengusaha saat ini bersaing untuk
mempertahankan usahnya dan merebut perhatian para konsumen.
Kendala lainnya yaitu, bahan kain perca yang didapatkan tidak semuanya
berkualitas bagus. Hal ini membuat kualitas produk juga akan ikut menurun.
Untuk menghindari resiko tersebut, lakukan penyortiran terlebih dahulu untuk
memisahkan kain perca yang berkualitas bagus dan yang kurang berkualitas.

B. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini berfokus pada
pembahasan mengenai cara memanfaatkan limbah kain perca agar menjadi sebuah
kerajinan tektil yang nyaman digunakan dan memiliki nilai estetika tinggi. Selain
itu juga mengenal teknik guntingan dan teknik jahitan agar menghasilkan
kerajinan kain perca yang berkualitas.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini berfokus pada
pembahasan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kerajinan kain perca?
2. Sejak kapan kerajinan kain perca itu ada?
3. Bagaimana cara mengolah dan memanfaatkan limbah kain perca?
4. Bagaimana teknik guntingan dan jahitan agar menghasilkan kerajinan kain
perca yang berkualitas?
5. Apa saja jenis kain yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan kain
perca?
6. Apa saja jenis-jenis kerajinan tekstil berbahan kain perca?
7. Bagaimana cara membuat kerajinan kain perca bros?
8. Adakah kesulitan saat menekuni usaha kerajinan kain perca?

D. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penyusunan makalah ini
adalah untuk menjelaskan manfaat dari kain perca yang dapat diubah kembali
menjadi kerajinan tekstil yang memiliki nilai estetika tinggi. Meliputi :
1. Teknik guntingan dan jahitan kain percaya
2. Mengenal jenis-jenis kain yang dapat digunakan untuk kerajinan kain perca
3. Mengenal jenis-jenis kerajinan tekstil
4. Cara mengatasi kesulitas saat menekuni usaha kerajinan kain percaya.

E. MANFAAT
Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun
praktis. Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang kain
perca yang masih dapat digunakan dan dapat menghasilkan suatu kerajinan tekstil
kain perca yang memiliki nilai estetika tinggi, mendapatkan pengetahuan
mengenai teknik guntingan kain dan teknik jahitan yang benar, dan mengenal apa
saja kain yang biasa digunakan untuk kerajinan ini. Sedangkan secara praktis hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu kerajinan tekstil
berbahan kain perca menggunakan teknik guntingan dan jahitan yang benar agar
menghasilkan kerajinan tekstil yang layak untuk dijual kembali.
Selain manfaat secara teoretis dan praktis, penelitian ini bermanfaat bagi
peneliti maupun calon peneliti, yaitu sebagai bahan acuan untuk pembuatan
makalah penelitian selanjutnya yang memakai topik atau judul yang sama. Dan
sebagai perbandingan agar kedepannya dapat membuat makalah penelitian yang
lebih baik lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kerajinan
Kusnadi (1986:11) mendefinisikan bahwa “Kerajinan kata harfiahnya
dilahirkan oleh sifat rajin dari manusia. Dikatakan pula bahwa titik berat
penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan dikarenakan oleh sifat rajin
tetapi lahir dari sifat terampil seseorang dalam menghasilkan suatu produk
kerajinan”.
Wiyadi (1991:95) mendifinisikan bahwa “Kerajinan adalah semua
kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya dikerjakan
oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam upaya pencapaiannya”.
Suprapto (1985:16) mendefinisikan bahwa “Kerajinan merupakan
kerajinan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu seni, maka dalam
prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide yang murni sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan
menarik”.
Sumintarsih (2003:17) mendefinisikan bahwa “Kerajinan adalah budaya
bangsa yang telah ada sejak zaman nenek moyang yang timbul karena adanya
dorongan manusia untuk mempertahankan hidupnya, kemudian lama kelamaan
manusia membuat alat-alat kebutuhan sehari-hari, seperti alat-alat pertanian, alat
untuk berburu dan berperang, peralatan rumah tangga, dan peralatan mengolah
untuk mengolah makanan”.
Kadjim (2011: 10) mendefinikan bahwa “Kerajinan adalah suatu usaha
yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat ketekunan,
kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi, dan berdaya maju yang luas dalam
melakukan suatu karya”.
Pengertian kerajinan dari beberapa ahli diatas, saya setuju dengan
pendapat Suprapto (1985:16), dapat disimpulkan bahwa kerajinan adalah suatu
karya seni yang proses pembuatannya dilakukan menggunakan keterampilan
tangan manusia untuk menghasilkan suatu barang yang memiliki nilai seni tinggi.
B. Pengertian Tekstil
Wikipedia (Online) mendefinisikan bahwa “Tekstil adalah material
fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara
penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara “pressing”. Istilah tekstil dalam
pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada
sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut
bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil
jadinya, yang sudah bisa digunakan. Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara
lungsi dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama
lain, tenunan dan rajutan”.
Anonim (2015) mendefinisikan bahwa “Tekstil biasa juga disebut sebagai
material lembaran yang fleksibel terbuat dari benang dari hasil pemintalan serat
pendek (stapel) atau serat berkesinambungan (filamen) yang kemudian ditenun,
dirajut atau dengan cara penyatuan serat berbentuk lembaran”.
Hanif Nugraha & Fajar MS (2012) mendefinisikan bahwa “ Tekstil adalah
bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan
untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian
tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan atau produk tekstil meliputi
produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari
serat”.
Dari ketiga pendapat para ahli diatas tentang pengertian tekstil, saya paling
setuju dengan pendapat Hanif Nugraha & Fajar MS (2012), dan dapat
disimpulkan bahwa tekstil adalah bahan yang terbuat dari serat yang diolah
menjadi benang atau kain melalui proses pemintalan atau penenunan yang
memiliki sifat fleksibel.

C. Pengertian Kerajinan Tekstil


Tyo (2017) mendefinisikan bahwa “Kerajinan tekstil merupakan suatu
karya yang dibuat dari berbagai bahan tekstil. Bahan tekstil pada umumnya
berasal dari serat atau benang yang diolah menjadi sebuah kain. Hanya
menggunakan bahan kain saja kita bisa membuat banyak sekali kerajinan tekstil
yang unik dengan mudah”.
Miftahul Yahyadanusa (2015) mendefinisikan bahwa “Kerajinan tekstil
adalah sebuah karya yang dibuat dari bahan (limbah) tekstil. Untuk
membuat kerajinan tangan ini membutuhkan langkah awal yaitu mendesain dan
merancang produk tersebut. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam
pembuatan karya tersebut”.
M Ismail Aqimuddin (2015) mendefinisikan bahwa “Kerajinan tekstil
merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat memakai tekstil sebagai bahan
utama. Banyak benda yang termasuk kategori kerajinan tekstil dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya adalah hiasan dinding, sarung bantal kursi, bed cover, tirai,
taplak meja makan, tutup tudung saji dan lain-lain”.
Pengertian kerajinan tekstil dari beberapa ahli diatas, saya setuju dengan
pendapat M Ismail Aqimuddin (2015), dan dapat disimpulkan bahwa kerajinan
tekstil adalah sebuah kerajinan atau karya seni dengan bahan utama tekstil.

D. Pengertian Kain
Goet Poespo (2005:9) mendefinisikan bahwa “Kain merupakan jenis
bahan tekstil yang diolah sedemikian rupa dengan menyilangkan benang lusi dan
benang pakan. Serat tekstil dapat dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan
serat buatan. Untuk serat buatan dibagi menjadi dua yaitu serat setengah buatan
dan serat sintetis”.
Wikipedia (Online) mendefinisikan bahwa “Kain (Tekstil) yaitu sesuatu
bahan, hasil dari tenunan benang. Benang kapas, sutra, atau sintesis. Kain hasil
tenunan yang dipakai dalam upacara adat, kadangkala sinonim pada dodot”.
Anonim (2016) mendefinisikan bahwa “Kain adalah suatu bahan dari hasil
tenunan benang, baik dari benang kapas, sutera, atau sintesis, dimana prosesnya
disebut dengan tekstil, biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat baju
ataupun produk tertentu yang menggunakan bahan dasar kain dan memiliki
banyak jenis yang diperuntukkan untuk fungsi serta maksud tertentu dengan
kualitas yang berbeda-beda”.
Pengertian kain menurut para ahli diatas saya setuju dengan pendapat Goet
Poespo (2005:9), dan dapat disimpulkan bahwa kain adalah bahan tekstil yang
dibuat dengan cara penenunan benang lusi dan pakan.

E. Pengertian Kain Perca


Anonim (2015) menyatakan bahwa “Kain perca adalah salah satu bahan
yang biasa di pakai untuk membuat aneka kerajinan yang bisa di dapat dengan
mudah. Kain perca merupakan sisa-sisa potongan kain kain yang tidak terpakai
lagi”.
KBBI V menyatakan bahwa “Kain perca adalah sobekan (potongan) kecil
kain sisa dari jahitan dan sebagainya”.
Fadilah Nurul (2016) mendefinisikan bahwa “kain perca adalah kain sisa
potongan yang sudah tidak terpakai”.
Anonim (2016) mendefinisikan bahwa “Kain perca adalah kain sisa-sisa
guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau berasal dari
produk tekstil lainnya. Biasanya kain perca ini digunakan untuk berbagai
macam kerajinan tangan”.
Anonim (2018) mendefinisikan bahwa “Kain perca adalah salah satu
bahan yang bisa dipakai untuk membuat aneka kerajinan dan sangat mudah
didapatkan. Biasanya kain perca banyak ditemukan di tukang jahit atau produksi
konveksi. Kain perca merupakan sisa-sisa potongan kain yang sudah tidak
terpakai lagi”.
Pengertian kain perca dari beberapa ahli diatas saya setuju dengan
pendapat Anonim (2016), dan dapat disimpulkan bahwa kain perca adalah sisa-
sisa kain yang berasal dari proses penjahitan yang sudah tidak terpakai.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kerajinan Kain Perca


Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang menjadi bagian
dari dunia jahit-menjahit. Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan bahan yang
tergolong limbah, yaitu bermacam-macam kain perca. Kain ini digunakan untuk
membuat sebuah karya kerajinan yang indah dan bahkan memiliki nilai seni
tinggi.
Caranya adalah dengan memotong-motong beragam kain sisa menjadi
berbagai bentuk, kemudian menggabungkan potongan-potongan tersebut dengan
menjahitnya kembali. Tentunya perpaduan warna dan pola kain juga harus
diperhatikan agar bisa tercipta sebuah kerajinan perca yang indah.
Kerajinan kain perca, saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan yang
paling dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di
seluruh dunia. Awalnya kerajinan ini merupakan salah satu kerajinan tradisional.
Namun, sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren baru di dunia
kerajinan.
Ini disebabkan oleh adanya sentuhan-sentuhan kontemporer yang
diberikan pada kreasi-kreasi baru yang tercipta. Sekarang, kita bisa menemukan
kerajinan kain ini dalam beragam jenis kreasi serta pola yang indah dan bernilai
seni tinggi seperti bed cover, taplak meja, baju, tas, sajadah, hiasan dinding, dan
lain sebagainya.
Seni Kerajinan Perca merupakan perpaduan antara seni tradisional dan
kontemporer. Kerajinan Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang
tengahnya diisi dengan bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan atas
kerajinan perca bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work atau
aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin atau
tangan (jelujur).
B. Sejarah Kerajinan Kain Perca
Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Teknik
penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif unik dan
satu kain lebar baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun yang lalu.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman
Mesir kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad
pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk melapisi
baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja.
Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad
XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik
kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut,
baju, dan lain sebagainya. Hal ini seiring dengan perubahan cuaca yang menjadi
semakin dingin.
Kemudian, kreasi dan motif-motif baru dalam kerajinan kain ini juga
semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah. Tradisi
pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia karena dibawa
oleh para pengembara dan musafir.
Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke
penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang
tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa
potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan.
Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi.
Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan
pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan
kenyamanan dan keindahan si pemakai.
Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan
100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian
dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih
berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif
perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya unik
dan indah yang baru.
Kain perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan ribuan
tahun yang lalu. Bangsa Cina dan Mesir kuno melapisi baju perangnya yang
terbuat dari besi dengan kain perca. Pada tahun 1100 sampai 1300 kain perca
dipakai untuk membuat selimut, baju, dll untuk melindungi tubuh dari dinginnya
musim dingin di Eropa. Setelah abad tersebut, perca mulai menyebar ke
seluruh dunia.
Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di USA,
Mesir, China, dan Eropa. Sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia. Walaupun
di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu, beberapa tahun
belakangan ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan warna dan
bahan katun yang nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik mahal di kota
besar di Indonesia.

C. Cara Mengolah dan Memanfaatkan Limbah Kain Perca


Banyak orang yang tidak tahu bahwa kain perca sangat bermanfaat.
Biasanya setelah sehelai kain selesai dijahit atau dibuat pakaian, sisanya akan
terbuang sia-sia. Padahal sisa-sisa kain itu masih bisa dimanfaatkan menjadi
bermacam-macam kerajinan yang fungsional.
Kain perca bisa dimanfaatkan menjadi beberapa bentuk kerajinan yang
fungsional dan bernilai jual, misalnya: tas, sandal, taplak meja, sprei, sarung
bantal dan sarung guling, tudung saji dan tutup gelas, bros, keset, rok atau daster,
dan lain-lain.
Memanfaatkan kain perca sebagai bahan baku utama pembuatan aneka
kerajinan ternyata bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat
menguntungkan. Dari kain sisa jahitan yang awalnya tidak bernilai, bisa
dikreasikan menjadi berbagai macam produk kerajinan yang memiliki fungsi dan
harga jual cukup tinggi.
Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang
harus di perhatikan :
1. Pertama-tama tentukan ide dan desain produk yang akan diproduksi.
Sesuaikan desain yang dibuat dengan target pasar yang ingin dicapai.
Contohnya, desain warna cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja,
sedangkan untuk konsumen wanita dewasa bisa memilih desain yang lebih
simpel dengan warna yang lebih soft.
2. Perluas pengetahuan dan kemampuan dengan membaca buku-buku kreasi
perca maupun mencari model-model baru dari internet. Langkah ini cukup
penting agar produk yang akan dihasilkan tidak ketinggalan zaman.
3. Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses
produksi berlangsung. Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain
sebagainya.
4. Jalin kerjasama dengan pemasok kain perca. Kain perca bias didapatkan dari
tukang jahit atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa potongan kain cukup
banyak.
Bisnis kerajinan kain perca termasuk salah satu peluang usaha yang bisa
dijalankan dengan modal kecil namun menjanjikan untung yang cukup besar bagi
pelakunya. Bahan baku kain perca bisa didapatkan dengan harga murah meriah
dari para penjahit maupun pabrik konveksi. Bahkan bila sudah menjalin hubungan
baik dengan pelaku bisnis konveksi, pasokan potongan kain sisa bisa didapatkan
secara gratisan dari rekanan bisnis.

D. Teknik Guntingan dan Jahitan


1. Bentuk Guntingan Kerajinan Kain Perca
Ada beberapa bentuk guntingan yang biasa dibuat dalam mempersiapkan
potongan-potongan kain dalam kerajinan ini. Hal ini dilakukan sebelum
digabungkan dan dijahit kembali secara detil dan rapih.
a. Bentuk Segitiga
Potongan kain dipotong menjadi bentuk segitiga dengan beragam ukuran,
potongan kain segitiga banyak dipakai untuk membentuk motif sisik, rumput, dll.
Bentuk ini adalah bentuk yang paling sederhana.
b. Bentuk Persegi
Bentuk persegi ataupun bentuk persegi panjang, cocok bagi para pemula,
karena bentuk ini juga sama mudahnya dengan segitiga untuk dipotong, bentuk
persegi ini bisa dipakai dalam berbagai motif seperti papan catur, dll.
c. Bentuk Geometri Lainnya
Selain bentuk persegi dan segitiga, masih banyak lagi bentuk geometri
lainnya seperti segi lima, segi enam, dll. Semakin banyak sisinya maka semakin
sulit untuk dipotong, contoh bentuk yang diaplikasikan untuk motif adalah segi
delapan untuk motif sarang lebah, dll.
d. Bentuk Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Biasanya bentuk ini dipakai sebagai pemanis, tapi banyak juga yang
memakai bentuk ini untuk motif utama. Bentuknya yang lucu dan bervariasi
membuat banyak orang menyukai bentuk yang satu ini.

2. Teknik Jahitan dalam Kerajinan Kain Perca


Kerajinan kain ini bisa dibuat dengan dijahit menggunakan mesin jahit
ataupun tangan. Semakin kecil dan tidak teraturnya potongan kain yang
disediakan, maka semakin sulit pula cara menggabungkannya.
Pusatkan beberapa detil di bagian tengah kerajinan dengan warna kontras
sehingga bisa menjadi lebih menarik. Kemudian juga bisa membuat
semacam frame yang juga terbuat dari potongan kain dengan warna berbeda
sehingga polanya terlihat.
Dalam proses untuk menghasilkan karya dari kerajinan tangan berbahan
dasar kain perca, diperlukan beberapa teknik menjahit diantaranya :
1. Teknik Patchwok, proses yang dilakukan dalam teknik ini secara prinsip
adalah dengan menjahit kain perca sesuai potongannya, sehingga untuk
menggunakan teknik ini hanya perlu belajar menjahit secara lurus. Secara
umum teknik ini dilakukan dengan menyambung setiap potongan kain perca
dengan jahitan sehingga nantinya dapat membentuk motif motif tertentu
dalam lembar kain gabungan beberapa kain kain perca yang nantinya diproses
lagi untuk menghasilkan kerajinan tangan.
2. Teknik Applique, teknik ini memiliki perbedaan dengan teknik patchwok,
secara prinsip teknik ini adalah proses membuat motif dari kain perca yang
ditempelkan kepada kain yang masih utuh. Kain perca dalam teknik ini hanya
bertindak sebagai hiasan pada sebuah background kain yang utuh. Teknik ini
dapat digunakan untuk menghias beberapa barang berbahan dasar kain.
3. Teknik Quilting, teknik ini memiliki prinsip untuk menambahkan masa
berupa busa atau sejenisnya pada kain perca yang sudah dijahit. Hasil karya
dari kerajinan tangan menggunkan kain perca dengan teknik quilting ini akan
menghasilkan sebuah benda yang memiliki masa tebal serta berbentuk tiga
dimensi. Karena bentuknya, kerajinan dari kain perca dengan teknik ini dapat
termasuk kedalam karya seni rupa tiga dimensi. Selain busa, bahan lain yang
juga sering dan familiar dapat digunakan untuk mengisi ruang didalam kain
perca adalah dakron.

E. Jenis Kain Yang di Pergunakan


Kerajinan tangan kain perca dapat dibuat menggunakan berbagai bahan
kain diantaranya :
1. Kain Wool, kain tebal dan lembut yang biasa dikenal serta dimanfaatkan
untuk pembuatan pakaian hangat.
2. Kain Akrilit, kain yang terbuat dari plastik dan biasa digunakan untuk kemeja.
3. Kain Chiffon, kain ringan berbahan dasar sutera, katun, dan fiber sintesis.
4. Kain batik.
5. Kain Kain Katun, kain yang berbahan dasar kapas dengan proses rajutan.
6. Kain Flanel, kain yang berbahan dasar serat wool tanpa tenun.
7. Kain Satin, kain dengan permukaan mengkilap dan licin.
8. Kain Denim, kain yang biasa digunakan untuk membuat jeans.
9. Kain Rayon, kain yang nampak berkilau dan tidak mudah kusut.
10. Kain Sutra, kain yang sangat ringan dengan tekstur lembut.
11. Kain Polyester, kain yang menyerupai dengan sutra namun berbahan dasar
sintesis.
12. Kain Blacu, kain yang berbahan dasar dari kapas dan memiliki sifat fleksibel.
Berbagai jenis kain diatas dapat digunakan untuk membentuk kerajinan
tangan kain perca. Karena kain–kain tersebut merupakan kain sisa maka dalam
membuat kerajinan tangan dari kain perca dapat menggunakan satu atau lebih
jenis kain.

F. Jenis-Jenis Kerajinan Tekstil Berbahan Kain Perca


Untuk mengetahui berbagai contoh kerajinan berbahan dasar kain perca,
berikut macam macam kerajinan dari kain perca :
1. Hiasan dinding dari kain perca.

Hiasan yang dibentuk dengan menjahit kain perca menjadi suatu bentuk
yang menarik ini dengan mudah ditemui. Hiasan yang diletakkan di dalam
ruangan ini merupakan contoh karya dari cabang seni rupa 2 dimensi maupun 3
dimensi.
2. Kreasi gorden dari kain perca.
Macam macam kerajinan tangan dari kain perca lainnya adalah kreasi
gorden dari kain perca. Gorden yang terbentuk dari potongan potongan kain perca
ini meskipun bentuknya tidak beraturan namun tetap terlihat indah dan bagus.
Selain itu bentuk gorden dengan kain perca dapat digunakan dalam mendukung
suatu gaya interior khusus yang telah direncanakan dalam sebuah ruangan.
3. Kreasi bedcover dari kain perca.

Kreasi bedcover ini baisanya dilakukan dengan teknik patchwok untuk


menyatukan beberapa potongan kain perca menjadi satu lembar bedcover. Bentuk
yang unik dan menarik dapat membantu dalam mendukung gaya interior tertentu
di dalam kamar tidur.
4. Kreasi tikar lantai dari kain perca.

Tikar lantai merupakan salah satu barang yang dapat dikeasikan dengan
kain perca. Kain perca yang digunakan untuk membuat tikar lantai ini merupakan
kain khusus sisa beberapa potongan kain yang digunakan untuk membuat tikar.
5. Kreasi tutup galon dari kain perca.

Kerajinan tangan dari kain perca dapat digunakan untuk membuat kreasi
tutup galon yang indah. Contoh gambar kreasi tutup galon dari kain perca dapat
dilihat diatas. Dalam contoh gambar tersebut terlihat tutup galon yang menarik
dengan ornamen ornamen yang dibentuk menggunakan kain perca.
6. Kreasi bantal hias dari kain perca.

Macam macam kerajinan tangan dari kain perca lainnya adalah kreasi
bantal hias dari kain perca. Bantal dengan hiasan kain perca dapat membuatnya
menjadi lebih indah dan menarik ketika diletakkan pada kamar. Teknik yang
dilakukan untuk membuat kreasi ini adalah teknik quilting sehingga membentuk
karya yang 3 dimensi.
7. Bros bunga dari kain perca
G. Cara Membuat Kerajinan Kain Perca Bros
Disini akan dijelaskan bagaimana cara membuat bros bunga dari kain
perca. Langkah-langkahnya membuat bros dari kain perca, sebagai berikut:
1. Buatlah gambar lingkaran diatas kain perca sebanyak lima buah. Lalu gunting
mengikuti bentuk lingkaran tersebut.

2. Lipat lingkaran itu menjadi setengah lingkaran. Lalu lipat lagi menjadi bentuk
segitiga. Kemudian jahit jelujur ujung bawah segitiga menggunakan jarum dan
benang. Lakukan juga untuk lingkaran yang lainnya.

3. Kemudian jahit lima lingkaran tersebut seperti gambar dibawah.

4. Kemudian rapatkan semua segitiga yang akan menjadi sebuah kelopak bunga.
Rapatkan hingga terbentuk kerutan disisi ujungnya.
5. Kemudian jahit bagian tengah kelopak bunga agar menyatu satu sama lain.

6. Kemudian ambil kancing yang tidak terpakai, bungkus dengan kain dan jahit
sisi belakang kancing dengan kain agar menyatu.

7. Setelah kancing tertutup oleh kain, jahit kancing tersebut ditengah-tengah


kelopak bunga dengan rapih dan jangan sampai terlihat jahitannya, sehingga
memperindah tampilan bros yang dibuat.

8. Setelah selesai, buatlah lingkarang kain lagi untuk menutup bagian belakang
bros dan jangan lupa diberi peniti. Tempelkan dibelakang kelopak bunga
menggunakan lem tembak.
9. Bros bunga berbahan kain perca sudah selesai dibuat.

H. Kesulitan atau Kendala Menekuni Usaha Kerajinan Kain Perca dan


Cara Mengatasinya
Kendala yang sering dihadapi para pengusaha yaitu tingkat persaingan
produk yang semakin ketat. Saat ini sudah banyak pebisnis yang memproduksi
aneka macam barang daur ulang untuk merebut perhatian konsumen. Selain itu,
terkadang bahan kain perca yang didapatkan tidak semuanya berkualitas bagus.
Hal ini membuat kualitas produk juga akan ikut menurun. Karenanya untuk
menghindari resiko tersebut, sebelumnya lakukanlah penyortiran untuk
memisahkan kain perca yang berkualitas bagus dan yang kurang berkualitas.
Untuk mengatasi kendala dalam persaingan dengan produk-produk daur
ulang, para pengusaha kerajinan kain tekstil dapat memasarkan produk kerajinan
nya atau bahkan bisa menitipkan hasil kreasi yang telah dibuat ke beberapa kios
souvenir maupun toko perabot rumah tangga yang ada di sekitar lokasi bisnis.
Selanjutnya juga bisa memperluas pasar dengan mengikuti berbagai
kegiatan pameran maupun bazar produk yang diadakan pihak pemerintah maupun
swasta. Melalui event seperti pameran dan bazar, para pengusaha bisa
mengenalkan produk kerajinan kain perca kepada masyarakat luas, sehingga
peluang untuk mendapatkan pelanggan maupun partner kerja yang cukup
potensial semakin terbuka lebar.
Strategi promosi juga bisa dijalankan melalui jaringan internet. Sekarang
ini peran media online bagi pemasaran produk sudah tidak perlu diragukan lagi,
jadi para pengusaha bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan membuat
website, blog, facebook, dan whatsapp.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

Tahap akhir dalam penelitian ini adalah mengemukakan simpulan dan


saran mengenai kerajinan tekstil berbahan kain perca.

A. Simpulan
Simpulan dan penelitian ini berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
diuraikan sebagai berikut.
1. Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang memanfaatkan
bahan-bahan sisa atau limbah dari proses penjahitan, yang akan menghasilkan
sebuah karya kerajinan yang indah dan memiliki nilai estetika tinggi.
2. Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Bukti sejarah
menunjukkan bahwa kerajinan kain perca sudah ada sejak zaman Mesir Kuno
dan Cina Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu.
3. Kain perca dapat dimanfaatkan kembali menjadi sebuah kerajinan tekstil yang
fungsional dan memiliki nilai jual. Memanfaatkan kain perca sebagai bahan
baku utama pembuatan kerajinan teksil ternyata bisa menjadi salah peluang
bisnis yang sangat menguntungkan.
4. Bentuk guntingan yang digunakan untuk membuat kerajinan kain perca bisa
berbentuk bangunan geometri seperti segitiga dan persegi. Bias juga berbentuk
hewan, manusia, atau bahkan tumbuh-tumbuhan seperti bunga.
5. Teknik jahitan dapat berupa jahitan tangan maupun jahitan mesin. Teknik
jahitan yang digunakan untuk kerajinan kain perca ini ada 3 yaitu, teknik
patchwok, teknik applique, dan teknik quilting.
6. Semua jenis kain sebenarnya bias digunakan untuk membuat kerajinan kain
perca, namun tidak semua kain sisa atau kain perca dapat digunakan. Harus
diperhatikan terlebih dahulu kualitas dari kain perca. Kain perca yang
memiliki kualitas rendah sebaiknya tidak digunakan, karena akan membuat
kualitas produk menurun. Contoh kain yang biasa digunakan yaitu, kain batik,
kain satin, kain rayon, dan kain sutera.
7. Produk hasil kerajinan kain perca dapat berupa bros, hiasan dinding dan juga
peralatan rumah tangga seperti sarung bantal, keset, sprei atau bed cover,
gorden, dan tutup galon.
8. Kendala yang biasa dihadapi oleh pengusaha kerajinan tekstil adalah
percaingan yang sangat ketat dengan produk kerajinan lainnya seperti
kerajinan barang-barang daur ulang. Hal ini dapat memicu turunnya harga beli
dan harga jual pada produk kerajinan kain perca. Solusi yang bisa dilakukan
adalah dengan memasarkan produk kejangkauan yang lebih luas, seperti dunia
maya. Para pengusaha juga bias bekerja sama dengan toko-toko peralatan
rumah tangga untuk menitipkan produk nya dan juga bias menikuti bazar-
bazar yang tersedia.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,
ada beberapa saran mengenai usaha kerajinan tekstil kain perca sebagai berikut:
1. Untuk para pengusaha penjahitan atau koveksi, sebaiknya kain perca sisa-sisa
penjahitan diolah kembali supaya menghasilkan suatu barang yang memiliki
nilai jual. Dengan begitu limbah hasil proses penjahitan semakin berkurang.
2. Untuk para pengusaha kerajinan tekstil kain perca, sebaiknya menggunakan
kain sisa atau kain perca yang berkualitas dan layak untuk digunakan kembali.
Hal tersebut akan mempengaruhi produk yang dihasilkan supaya memiliki
nilai estetika dan nilai jual yang tinggi.
3. Sebagai para pengusaha kerajinan tekstil, seharusnya bersaing secara sehat
untuk mendapatkan perhatian dari para konsumen. Carilah peluang serta
inovasi-inovasi yang menarik agar para konsumen tertarik kepada produk
yang akan anda hasilkan.
4. Lestarikan budaya kerajinan tekstil yang ada di Indonesia, salah satunya
adalah kerajinan kain perca. Jangan sampai produk dari luar negeri bisa
mengalahkan produk yang dihasilkan oleh para pengusaha di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Berliana, Nada. (2017). Pengertian kerajinan menurut para ahli. [Online].


Tersedia: http://nadaberliana.blogspot.com/2017/11/pengertian-kerajinan-
menurut-para-ahli.html [10 November 2017].

Mahen. (2014). Berbagi makalah bertemakan kain perca. [Online].


Tersedia: http://databermanfaat.blogspot.com/2014/06/berbagi-makalah-
bertemakan-kain-perca.html?m=1 [03 Juni 2014].

Putri, Fadilah Nurul. (2016). Pengertian dan sejarah kain perca. [Online].
Tersedia: http://fadilahnp.blogspot.com/2016/03/pengertian-dan-sejarah-kain-
perca.html [30 Maret 2016].

Rahayu, Srikandi. (2015). Pengertian tekstil dan jenisnya. [Online].


Tersedia: http://seputarpengertian.blogspot.com/2015/12/pengertian-tekstil-
dan-jenisnya.html [11 Desember 2015].

Wikipedia. (2016). Kain. [Online].


Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Kain [16 Januari 2016].

Yahyadanusa, M. (2015). Kerajinan tekstil pengertian, contoh, dan jenisnya.


[Online].
Tersedia: https://satujam.com/kerajinan-tekstil [14 Desember 2015].

Anda mungkin juga menyukai