PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari suatu benda yang
berbahan dasar tekstil. Banyak sekali benda-benda disekeliling kita yang berasal
dari tekstil, contohnya pakaian dan kerajninan rumah tangga lainnya seperti keset
dan gorden jendela. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah
menjadi benang atau kain. Tekstil sudah ada sejak zaman neolitikum atau zaman
batu baru (8000 - 2000 SM). Pada zaman tersebut sudah ditemukan adanya alat
tenun batu yang digunakan untuk proses pemintalan dan penenunan.
Seiring perkembangan zaman, perkembangan tekstil juga semakin
meningkat. Sudah banyak berkembang jenis-jenis tekstil masa kini. Banyak dari
wirausahawan yang membuat inovasi-inovasi baru didunia tekstil, seperti
kerajinan-kerajinan tekstil. Kerajinan tekstil memiliki arti sebagai karya seni atau
kerajinan yang berbahan utama tekstil.
Pada makalah kali ini akan dibahas tentang kerajinan tekstil yang berfokus
pada pengolahan kain perca. Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan kain
perca sudah ada sejak zaman mesir kuno dan cina kuno sekitar 5000 tahun yang
lalu. Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan tekstil
berbahan kain perca ke penjuru dunia, semakin banyak kreasi dan motif
penggabungan kain yang tercipta.
Semula kerajinan kain perca ini hanya untuk menggabungkan beberapa
potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan. Tujuan
pembuatan kerajinan kain perca ini semakin berkembang dan lebih bernilai seni
tinggi. Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan
tujuan pemanfaatan limbah kain saja, tetapi dibuat dengan tujuan kenyamanan dan
keindahan si pemakai. Potongan kain perca kemudian dibentuk kembali dengan
teknik kerajinan kain, sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi
kenyamanan maupun nilai estetikanya.
Dari hasil pengamatan saya, banyak sekali kendala yang dihadapi oleh
para pengusaha kerajinan tekstil berbahan kain perca ini. Salah satunya adalah
semakin meningkatnya persaingan produk didunia bisnis kerajinan. Saat ini sudah
banyak para pengusaha yang menghasilkan kerajinan yang unik-unik dan
memiliki nilai estetika yang tinggi, seperti produk yang dihasilkan dari aneka
macam barang daur ulang. Para pengusaha saat ini bersaing untuk
mempertahankan usahnya dan merebut perhatian para konsumen.
Kendala lainnya yaitu, bahan kain perca yang didapatkan tidak semuanya
berkualitas bagus. Hal ini membuat kualitas produk juga akan ikut menurun.
Untuk menghindari resiko tersebut, lakukan penyortiran terlebih dahulu untuk
memisahkan kain perca yang berkualitas bagus dan yang kurang berkualitas.
B. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini berfokus pada
pembahasan mengenai cara memanfaatkan limbah kain perca agar menjadi sebuah
kerajinan tektil yang nyaman digunakan dan memiliki nilai estetika tinggi. Selain
itu juga mengenal teknik guntingan dan teknik jahitan agar menghasilkan
kerajinan kain perca yang berkualitas.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini berfokus pada
pembahasan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kerajinan kain perca?
2. Sejak kapan kerajinan kain perca itu ada?
3. Bagaimana cara mengolah dan memanfaatkan limbah kain perca?
4. Bagaimana teknik guntingan dan jahitan agar menghasilkan kerajinan kain
perca yang berkualitas?
5. Apa saja jenis kain yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan kain
perca?
6. Apa saja jenis-jenis kerajinan tekstil berbahan kain perca?
7. Bagaimana cara membuat kerajinan kain perca bros?
8. Adakah kesulitan saat menekuni usaha kerajinan kain perca?
D. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penyusunan makalah ini
adalah untuk menjelaskan manfaat dari kain perca yang dapat diubah kembali
menjadi kerajinan tekstil yang memiliki nilai estetika tinggi. Meliputi :
1. Teknik guntingan dan jahitan kain percaya
2. Mengenal jenis-jenis kain yang dapat digunakan untuk kerajinan kain perca
3. Mengenal jenis-jenis kerajinan tekstil
4. Cara mengatasi kesulitas saat menekuni usaha kerajinan kain percaya.
E. MANFAAT
Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun
praktis. Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang kain
perca yang masih dapat digunakan dan dapat menghasilkan suatu kerajinan tekstil
kain perca yang memiliki nilai estetika tinggi, mendapatkan pengetahuan
mengenai teknik guntingan kain dan teknik jahitan yang benar, dan mengenal apa
saja kain yang biasa digunakan untuk kerajinan ini. Sedangkan secara praktis hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu kerajinan tekstil
berbahan kain perca menggunakan teknik guntingan dan jahitan yang benar agar
menghasilkan kerajinan tekstil yang layak untuk dijual kembali.
Selain manfaat secara teoretis dan praktis, penelitian ini bermanfaat bagi
peneliti maupun calon peneliti, yaitu sebagai bahan acuan untuk pembuatan
makalah penelitian selanjutnya yang memakai topik atau judul yang sama. Dan
sebagai perbandingan agar kedepannya dapat membuat makalah penelitian yang
lebih baik lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kerajinan
Kusnadi (1986:11) mendefinisikan bahwa “Kerajinan kata harfiahnya
dilahirkan oleh sifat rajin dari manusia. Dikatakan pula bahwa titik berat
penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan dikarenakan oleh sifat rajin
tetapi lahir dari sifat terampil seseorang dalam menghasilkan suatu produk
kerajinan”.
Wiyadi (1991:95) mendifinisikan bahwa “Kerajinan adalah semua
kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya dikerjakan
oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam upaya pencapaiannya”.
Suprapto (1985:16) mendefinisikan bahwa “Kerajinan merupakan
kerajinan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu seni, maka dalam
prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide yang murni sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan
menarik”.
Sumintarsih (2003:17) mendefinisikan bahwa “Kerajinan adalah budaya
bangsa yang telah ada sejak zaman nenek moyang yang timbul karena adanya
dorongan manusia untuk mempertahankan hidupnya, kemudian lama kelamaan
manusia membuat alat-alat kebutuhan sehari-hari, seperti alat-alat pertanian, alat
untuk berburu dan berperang, peralatan rumah tangga, dan peralatan mengolah
untuk mengolah makanan”.
Kadjim (2011: 10) mendefinikan bahwa “Kerajinan adalah suatu usaha
yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat ketekunan,
kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi, dan berdaya maju yang luas dalam
melakukan suatu karya”.
Pengertian kerajinan dari beberapa ahli diatas, saya setuju dengan
pendapat Suprapto (1985:16), dapat disimpulkan bahwa kerajinan adalah suatu
karya seni yang proses pembuatannya dilakukan menggunakan keterampilan
tangan manusia untuk menghasilkan suatu barang yang memiliki nilai seni tinggi.
B. Pengertian Tekstil
Wikipedia (Online) mendefinisikan bahwa “Tekstil adalah material
fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara
penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara “pressing”. Istilah tekstil dalam
pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada
sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut
bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil
jadinya, yang sudah bisa digunakan. Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara
lungsi dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama
lain, tenunan dan rajutan”.
Anonim (2015) mendefinisikan bahwa “Tekstil biasa juga disebut sebagai
material lembaran yang fleksibel terbuat dari benang dari hasil pemintalan serat
pendek (stapel) atau serat berkesinambungan (filamen) yang kemudian ditenun,
dirajut atau dengan cara penyatuan serat berbentuk lembaran”.
Hanif Nugraha & Fajar MS (2012) mendefinisikan bahwa “ Tekstil adalah
bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan
untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian
tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan atau produk tekstil meliputi
produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari
serat”.
Dari ketiga pendapat para ahli diatas tentang pengertian tekstil, saya paling
setuju dengan pendapat Hanif Nugraha & Fajar MS (2012), dan dapat
disimpulkan bahwa tekstil adalah bahan yang terbuat dari serat yang diolah
menjadi benang atau kain melalui proses pemintalan atau penenunan yang
memiliki sifat fleksibel.
D. Pengertian Kain
Goet Poespo (2005:9) mendefinisikan bahwa “Kain merupakan jenis
bahan tekstil yang diolah sedemikian rupa dengan menyilangkan benang lusi dan
benang pakan. Serat tekstil dapat dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan
serat buatan. Untuk serat buatan dibagi menjadi dua yaitu serat setengah buatan
dan serat sintetis”.
Wikipedia (Online) mendefinisikan bahwa “Kain (Tekstil) yaitu sesuatu
bahan, hasil dari tenunan benang. Benang kapas, sutra, atau sintesis. Kain hasil
tenunan yang dipakai dalam upacara adat, kadangkala sinonim pada dodot”.
Anonim (2016) mendefinisikan bahwa “Kain adalah suatu bahan dari hasil
tenunan benang, baik dari benang kapas, sutera, atau sintesis, dimana prosesnya
disebut dengan tekstil, biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat baju
ataupun produk tertentu yang menggunakan bahan dasar kain dan memiliki
banyak jenis yang diperuntukkan untuk fungsi serta maksud tertentu dengan
kualitas yang berbeda-beda”.
Pengertian kain menurut para ahli diatas saya setuju dengan pendapat Goet
Poespo (2005:9), dan dapat disimpulkan bahwa kain adalah bahan tekstil yang
dibuat dengan cara penenunan benang lusi dan pakan.
Hiasan yang dibentuk dengan menjahit kain perca menjadi suatu bentuk
yang menarik ini dengan mudah ditemui. Hiasan yang diletakkan di dalam
ruangan ini merupakan contoh karya dari cabang seni rupa 2 dimensi maupun 3
dimensi.
2. Kreasi gorden dari kain perca.
Macam macam kerajinan tangan dari kain perca lainnya adalah kreasi
gorden dari kain perca. Gorden yang terbentuk dari potongan potongan kain perca
ini meskipun bentuknya tidak beraturan namun tetap terlihat indah dan bagus.
Selain itu bentuk gorden dengan kain perca dapat digunakan dalam mendukung
suatu gaya interior khusus yang telah direncanakan dalam sebuah ruangan.
3. Kreasi bedcover dari kain perca.
Tikar lantai merupakan salah satu barang yang dapat dikeasikan dengan
kain perca. Kain perca yang digunakan untuk membuat tikar lantai ini merupakan
kain khusus sisa beberapa potongan kain yang digunakan untuk membuat tikar.
5. Kreasi tutup galon dari kain perca.
Kerajinan tangan dari kain perca dapat digunakan untuk membuat kreasi
tutup galon yang indah. Contoh gambar kreasi tutup galon dari kain perca dapat
dilihat diatas. Dalam contoh gambar tersebut terlihat tutup galon yang menarik
dengan ornamen ornamen yang dibentuk menggunakan kain perca.
6. Kreasi bantal hias dari kain perca.
Macam macam kerajinan tangan dari kain perca lainnya adalah kreasi
bantal hias dari kain perca. Bantal dengan hiasan kain perca dapat membuatnya
menjadi lebih indah dan menarik ketika diletakkan pada kamar. Teknik yang
dilakukan untuk membuat kreasi ini adalah teknik quilting sehingga membentuk
karya yang 3 dimensi.
7. Bros bunga dari kain perca
G. Cara Membuat Kerajinan Kain Perca Bros
Disini akan dijelaskan bagaimana cara membuat bros bunga dari kain
perca. Langkah-langkahnya membuat bros dari kain perca, sebagai berikut:
1. Buatlah gambar lingkaran diatas kain perca sebanyak lima buah. Lalu gunting
mengikuti bentuk lingkaran tersebut.
2. Lipat lingkaran itu menjadi setengah lingkaran. Lalu lipat lagi menjadi bentuk
segitiga. Kemudian jahit jelujur ujung bawah segitiga menggunakan jarum dan
benang. Lakukan juga untuk lingkaran yang lainnya.
4. Kemudian rapatkan semua segitiga yang akan menjadi sebuah kelopak bunga.
Rapatkan hingga terbentuk kerutan disisi ujungnya.
5. Kemudian jahit bagian tengah kelopak bunga agar menyatu satu sama lain.
6. Kemudian ambil kancing yang tidak terpakai, bungkus dengan kain dan jahit
sisi belakang kancing dengan kain agar menyatu.
8. Setelah selesai, buatlah lingkarang kain lagi untuk menutup bagian belakang
bros dan jangan lupa diberi peniti. Tempelkan dibelakang kelopak bunga
menggunakan lem tembak.
9. Bros bunga berbahan kain perca sudah selesai dibuat.
A. Simpulan
Simpulan dan penelitian ini berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
diuraikan sebagai berikut.
1. Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang memanfaatkan
bahan-bahan sisa atau limbah dari proses penjahitan, yang akan menghasilkan
sebuah karya kerajinan yang indah dan memiliki nilai estetika tinggi.
2. Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Bukti sejarah
menunjukkan bahwa kerajinan kain perca sudah ada sejak zaman Mesir Kuno
dan Cina Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu.
3. Kain perca dapat dimanfaatkan kembali menjadi sebuah kerajinan tekstil yang
fungsional dan memiliki nilai jual. Memanfaatkan kain perca sebagai bahan
baku utama pembuatan kerajinan teksil ternyata bisa menjadi salah peluang
bisnis yang sangat menguntungkan.
4. Bentuk guntingan yang digunakan untuk membuat kerajinan kain perca bisa
berbentuk bangunan geometri seperti segitiga dan persegi. Bias juga berbentuk
hewan, manusia, atau bahkan tumbuh-tumbuhan seperti bunga.
5. Teknik jahitan dapat berupa jahitan tangan maupun jahitan mesin. Teknik
jahitan yang digunakan untuk kerajinan kain perca ini ada 3 yaitu, teknik
patchwok, teknik applique, dan teknik quilting.
6. Semua jenis kain sebenarnya bias digunakan untuk membuat kerajinan kain
perca, namun tidak semua kain sisa atau kain perca dapat digunakan. Harus
diperhatikan terlebih dahulu kualitas dari kain perca. Kain perca yang
memiliki kualitas rendah sebaiknya tidak digunakan, karena akan membuat
kualitas produk menurun. Contoh kain yang biasa digunakan yaitu, kain batik,
kain satin, kain rayon, dan kain sutera.
7. Produk hasil kerajinan kain perca dapat berupa bros, hiasan dinding dan juga
peralatan rumah tangga seperti sarung bantal, keset, sprei atau bed cover,
gorden, dan tutup galon.
8. Kendala yang biasa dihadapi oleh pengusaha kerajinan tekstil adalah
percaingan yang sangat ketat dengan produk kerajinan lainnya seperti
kerajinan barang-barang daur ulang. Hal ini dapat memicu turunnya harga beli
dan harga jual pada produk kerajinan kain perca. Solusi yang bisa dilakukan
adalah dengan memasarkan produk kejangkauan yang lebih luas, seperti dunia
maya. Para pengusaha juga bias bekerja sama dengan toko-toko peralatan
rumah tangga untuk menitipkan produk nya dan juga bias menikuti bazar-
bazar yang tersedia.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,
ada beberapa saran mengenai usaha kerajinan tekstil kain perca sebagai berikut:
1. Untuk para pengusaha penjahitan atau koveksi, sebaiknya kain perca sisa-sisa
penjahitan diolah kembali supaya menghasilkan suatu barang yang memiliki
nilai jual. Dengan begitu limbah hasil proses penjahitan semakin berkurang.
2. Untuk para pengusaha kerajinan tekstil kain perca, sebaiknya menggunakan
kain sisa atau kain perca yang berkualitas dan layak untuk digunakan kembali.
Hal tersebut akan mempengaruhi produk yang dihasilkan supaya memiliki
nilai estetika dan nilai jual yang tinggi.
3. Sebagai para pengusaha kerajinan tekstil, seharusnya bersaing secara sehat
untuk mendapatkan perhatian dari para konsumen. Carilah peluang serta
inovasi-inovasi yang menarik agar para konsumen tertarik kepada produk
yang akan anda hasilkan.
4. Lestarikan budaya kerajinan tekstil yang ada di Indonesia, salah satunya
adalah kerajinan kain perca. Jangan sampai produk dari luar negeri bisa
mengalahkan produk yang dihasilkan oleh para pengusaha di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Fadilah Nurul. (2016). Pengertian dan sejarah kain perca. [Online].
Tersedia: http://fadilahnp.blogspot.com/2016/03/pengertian-dan-sejarah-kain-
perca.html [30 Maret 2016].