Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK PRAKARYA

KARYA KERAJINAN TANGAN LOKAL

OLEH KELOMPOK 2:
1. LA ODE MUH IRGI ZALTIAN SYAHPUTRA (17)
2. LA ODE ASDY RAMADY GAFAR (18)
3. DESTI REZKINA (7)
4. INDAH TRI WIDYASTUTI (13)
5. MIFTAH NUR AZIZAH (21)
6. PUTRI SITI YASTARI (29)
7. SULIS RAHMAWATI (32)
8. RESTI AUDIA SUKMA (30)
9. WD. SALMA AL KARAMI (40)
10. LA ODE SATRIMAN (19)
11. LA ODE MUH YASRIN (20)
12. MUH FARHAN EULER (24)
13. MUH RESTU (23)
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Kelompok kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi Anda. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar kegiatan positif selama dan/atau dalam proses pembuatan
makalah ini bisa Anda praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Baubau, 07 Agustus 2023

Anggota Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produk kerajinan tangan saat ini sudah mulai banyak ditemukan di pasar
dalam negeri maupun luar negeri. Meningkatnya jumlah produk
kerajinan tangan di pasar dalam negeri disebabkan oleh karena tingginya
animo konsumen lokal pada produk ini, tak kalah tingginya dengan
konsumen dari luar negeri. Hal ini berarti produk kerajinan tangan
Indonesia saat ini sudah mulai diterima oleh masyarakat.

Produk kerajinan tangan sebenarnya merupakan produk yang khas dan


unik, karena setiap negara mempunyai adat dan tradisi turun temurun
yang berbeda, yang dapat menjadi sumber desain dan motif yang dapat
dikembangkan, Indonesia sebagai negara yang etnik masyarakatnya
sangat beragam dapat menjadi sumber kekayaan motif yang tiada
habisnya bagi produsen kerajinan tangan.

Model dan motif yang dipergunakan oleh pengrajin di daerah


kebanyakan masih asli dan telah mentradisi, sehingga tidak sedikit
pengrajin yang belum memahami kondisi dan keinginan pasar saat ini.
Produsen kerajinan tangan sendiri dituntut untuk selalu
mengembangkan kreativitas dan peningkatan mutu produknya.
Kelemahan yang menonjol dari produsen kerajinan tangan adalah
lemahnya pengetahuan pasar, mutu produk, dan kemampuan
sumberdaya manusia. Sehingga, diperlukannya promosi dan dukungan
serta dari seluruh masyarakat untuk senantiasa melestarikan karya
kerajinan lokal, terutama melalui penelitian-penelitian terkait guna
menambah pengetahuan mengenai produk lokal sekitar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya kerajinan tenun?
2. Apa saja fungsi dari karya kerajinan tenun?
3. Apa saja acara adat yang menggunakan karya kerajinan tenun?
4. Apa keunikan karya kerajinan tenun?
5. Bagaimana upaya pemasaran, pemberdayaan pedagang, dan pelestarian karya kerajinan
tenun?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan mengenal karya kerajinan tenun secara menyeluruh.
2. Untuk mengetahui fungsi karya kerajinan tenun.
3. Untuk mengetahui jenis acara adat yang menggunakan karya kerajinan tenun.
4. Untuk mengetahui keunikan karya kerajinan tenun.
5. Untuk mengetahui upaya pemasaran, pemberdayaan pedagang, dan pelestarian karya
kerajinan tenun.

Pemilihan karya kerajinan lokal yang akan diteliti


Dalam proses penelitian produk kerajinan lokal, diperlukan identifikasi awal
mengenai potensi kerajinan tersebut, apakah memiliki nilai guna, nilai hias, atau
bahkan kedua-duanya. Selama melakukan penelitian terhadap produk kerajinan,
diharapkan untuk dapat menghormati segala bentuk informasi yang meliputi:
1. Pengertian kerajinan lokal yang terpilih.
2. Fungsi kerajinan lokal yang terpilih.
3. Jenis acara adat yang menggunakan kerajinan lokal yang terpilih.
4. Keunikan kerajinan lokal yang terpilih.
5. Upaya pemasaran, pemberdayaan pedagang, dan pelestarian kerajinan lokal
yang terpilih.
Oleh sebab itu, untuk dapat mengembangkan pengetahuan kita mengenai "Karya
Kerajinan Lokal", dibutuhkan pengetahuan yang luas mengenai karya kerajinan
lokal tersebut, agar materi penelitiannya menjadi lebih komprehensif.

1. Pengertian kerajinan tenun

Kerajinan tenun adalah seni atau proses membuat kain atau kain rajut
dengan cara menyusun benang-benang menjadi pola tertentu dengan
menggunakan alat tenun. Proses tenun melibatkan merajut benang secara
horizontal (tarakan) dan vertikal (pakan) untuk membentuk kain. Benang-
benang tarakan membentang dari sisi ke sisi alat tenun, sedangkan benang-
benang pakan ditempatkan secara melintang melalui benang-benang tarakan
Kualitas sebuah tenunan biasanya bergantung pada bahan dasar, motif,
keindahan tata warna, dan ragam hiasnya. Tenun ini berkaitan dengan
budaya, kepercayaan, lingkungan, pengetahuan dan lain-lain. Beberapa
teknik menenun beberapa teknik menenun yang dikenal oleh masyarakat
Indonesia, yakni teknik tenun datar, tenun ikat dan teknik benang tambah.
Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, Sekarang,
penggunaan alat tenun sudah dikembangkan menjadi lebih canggih, seperti
ATBM (alat tenun bukan mesin) yang dibuat dari kayu yang menghasilkan
tenunan,lebihcepat.

2. Fungsi dari kerajinan tenun


Fungsi dari kerajinan tenun (kain tenun) adalah:

1. Sebagai alat melindungi tubuh, Fungsi kain tenun ini sebagai busana untuk
penggunaan sehari-hari dan mentupi badan.
2. Sebagai alat pengungkapan diri (jati diri dan penampilan),
3. Alat upacara adat.  Contoh daerah yang menggunakan kain tenun sebagai
pakaian adat. Antara lain, kain tenun sasak dan kain tenun bayan dari
Lombok, kain kamohu dari buton, dan juga masih banyak daerah lainnya.
4. Sebagai mahar dalam perkawinan dalam bahasa daerah disebut sebagai
“belis” nikah.
5. Sebagai pemberian dalam acara kematian dan sebagai wujud penghargaan.
6. Sebagai penunjuk status social.
7. Sebagai wujud citra suatu daerah.
8. Sebagai betuk cerita mengenai mitos dan cerita-cerita yang tergambar di
motif-motif nya.
9. Sebagai bentuk penghargaan bagi tamu yang datang berkunjung. Dsb...

3. Jenis acara adat yang menggunakan kerajinan tenun

Terdapat banyak contoh acara adat di berbagai budaya di seluruh dunia yang
menggunakan kerajinan tenun dalam upacaranya. Berikut adalah beberapa
contoh:
Pernikahan Adat: Dalam banyak budaya, pernikahan adat melibatkan
penggunaan kain tenun khas yang kaya dengan motif dan warna simbolis.
Misalnya, di Indonesia, ada beragam kain tenun tradisional yang digunakan
dalam upacara pernikahan adat dari berbagai suku seperti tenun ikat dari
Sumba, songket dari Palembang, atau kain songket dari Bali.
Upacara Adat Hari Raya: Di beberapa budaya, kain tenun digunakan dalam
upacara adat selama hari raya atau perayaan keagamaan tertentu. Misalnya,
di India, sari adalah pakaian tradisional yang sering digunakan dalam
berbagai upacara keagamaan, pernikahan, dan festival.
Upacara Kematian: Beberapa budaya menggunakan kain tenun khusus
selama upacara pemakaman atau upacara berkabung. Kain-kain tersebut
sering memiliki pola atau warna tertentu yang berkaitan dengan peringatan
atau penghormatan terhadap orang yang telah meninggal.
Upacara Adat Inisiasi: Di beberapa masyarakat adat, upacara inisiasi untuk
pemuda atau wanita muda sering melibatkan pemakaian pakaian khusus
yang dibuat dari kain tenun tradisional. Pakaian ini dapat mencerminkan
status sosial atau tahap kehidupan baru bagi individu yang mengalami
inisiasi.
Festival dan Parade Budaya: Dalam banyak festival dan parade budaya, para
peserta mengenakan pakaian tradisional yang seringkali menggunakan kain
tenun dengan motif dan warna yang mencolok. Contohnya adalah upacara
atau festival karnaval di beberapa negara di Amerika Latin yang
menggunakan pakaian dengan kain tenun khas.
Contoh lainnya juga adalah pada abad ke 19 yakni pada masa Kesultanan
buton, kain tenun kamohu kerap digunakan oleh keluarga Kesultanan Buton
dan para tokoh adat saat menghadiri upacara-upacara adat seperti akikah,
pernikahan, pingitan, dan lainnya.

4. Keunikan dari kerajinan tenun

Keunikan kerajinan tenun lainnya adalah dari fungsi kain yang dihasilkan.
Meskipun merupakan produk fashion, namun kain tenun tidak hanya
sekedar untuk dipakai dan penghias badan, kerajinan tenun memiliki
beberapa keunikan tersendiri seperti halnya:

Menggunakan Kreativitas dan Inovasi: Walaupun tenun memiliki akar yang


kuat dalam tradisi, pengrajin juga sering kali menggabungkan kreativitas
dan inovasi modern. Mereka menciptakan desain baru, menggabungkan
warna yang tidak biasa, atau menciptakan produk yang inovatif dengan
memadukan teknik tradisional dengan gaya kontemporer.

Memiliki Nilai Sosial dan Ekonomi: Kerajinan tenun sering kali menjadi
bagian penting dari ekonomi lokal di banyak daerah. Produksi dan penjualan
kain tenun memberikan sumber penghasilan bagi komunitas dan membantu
mempertahankan budaya mereka.

Dan masih banyak lagi keunikan keunikan dari kerajinan tenun...

5. Upaya pemasaran, pemberdayaan pedagang, dan pelestarian kerajinan tenun

Upaya pemasaran, pemberdayaan pedagang, dan pelestarian kerajinan tenun


sangat penting untuk memastikan kelangsungan dan pengembangan industri
kerajinan ini. Berikut adalah beberapa strategi dan langkah yang dapat
diambil dalam tiga bidang tersebut:

- Upaya Pemasaran:
Meningkatkan kehadiran dan promosi kerajinan tenun melalui platform
media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Pinterest untuk menjangkau
pasar yang lebih luas dan menciptakan brand awareness. Menghadiri
pameran seni, festival, dan acara budaya untuk memamerkan dan menjual
produk kerajinan tenun. Acara-acara semacam ini dapat menarik minat calon
pelanggan dan potensial pemodal.

- Pemberdayaan Pedagang:
Menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada para
pengrajin untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas dalam produksi
kerajinan tenun. Memberikan pelatihan tentang pemasaran, manajemen
bisnis, dan keuangan untuk membantu para pedagang dalam mengelola
usaha mereka dengan lebih efektif. Dll seperti memiliki akses ke bahan
baku yang berkualitas dan memiliki kemitraan dan jejaring sosial

- Pelestarian Kerajinan Tenun:


Melakukan penelitian tentang teknik tradisional, pola, dan motif kerajinan
tenun serta mendokumentasikan pengetahuan ini untuk memastikan warisan
budaya ini tetap ada. Mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda,
tentang pentingnya pelestarian kerajinan tenun dan meningkatkan kesadaran
akan nilai budayanya. Membantu komunitas dalam menjaga tradisi
kerajinan tenun dan mengenalkan nilai-nilai ekonomi dan sosial dari
pelestarian ini.

Anda mungkin juga menyukai