OLEH KELOMPOK 2:
1. LA ODE MUH IRGI ZALTIAN SYAHPUTRA (17)
2. LA ODE ASDY RAMADY GAFAR (18)
3. DESTI REZKINA (7)
4. INDAH TRI WIDYASTUTI (13)
5. MIFTAH NUR AZIZAH (21)
6. PUTRI SITI YASTARI (29)
7. SULIS RAHMAWATI (32)
8. RESTI AUDIA SUKMA (30)
9. WD. SALMA AL KARAMI (40)
10. LA ODE SATRIMAN (19)
11. LA ODE MUH YASRIN (20)
12. MUH FARHAN EULER (24)
13. MUH RESTU (23)
KATA PENGANTAR
Anggota Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produk kerajinan tangan saat ini sudah mulai banyak ditemukan di pasar
dalam negeri maupun luar negeri. Meningkatnya jumlah produk
kerajinan tangan di pasar dalam negeri disebabkan oleh karena tingginya
animo konsumen lokal pada produk ini, tak kalah tingginya dengan
konsumen dari luar negeri. Hal ini berarti produk kerajinan tangan
Indonesia saat ini sudah mulai diterima oleh masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya kerajinan tenun?
2. Apa saja fungsi dari karya kerajinan tenun?
3. Apa saja acara adat yang menggunakan karya kerajinan tenun?
4. Apa keunikan karya kerajinan tenun?
5. Bagaimana upaya pemasaran, pemberdayaan pedagang, dan pelestarian karya kerajinan
tenun?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan mengenal karya kerajinan tenun secara menyeluruh.
2. Untuk mengetahui fungsi karya kerajinan tenun.
3. Untuk mengetahui jenis acara adat yang menggunakan karya kerajinan tenun.
4. Untuk mengetahui keunikan karya kerajinan tenun.
5. Untuk mengetahui upaya pemasaran, pemberdayaan pedagang, dan pelestarian karya
kerajinan tenun.
Kerajinan tenun adalah seni atau proses membuat kain atau kain rajut
dengan cara menyusun benang-benang menjadi pola tertentu dengan
menggunakan alat tenun. Proses tenun melibatkan merajut benang secara
horizontal (tarakan) dan vertikal (pakan) untuk membentuk kain. Benang-
benang tarakan membentang dari sisi ke sisi alat tenun, sedangkan benang-
benang pakan ditempatkan secara melintang melalui benang-benang tarakan
Kualitas sebuah tenunan biasanya bergantung pada bahan dasar, motif,
keindahan tata warna, dan ragam hiasnya. Tenun ini berkaitan dengan
budaya, kepercayaan, lingkungan, pengetahuan dan lain-lain. Beberapa
teknik menenun beberapa teknik menenun yang dikenal oleh masyarakat
Indonesia, yakni teknik tenun datar, tenun ikat dan teknik benang tambah.
Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, Sekarang,
penggunaan alat tenun sudah dikembangkan menjadi lebih canggih, seperti
ATBM (alat tenun bukan mesin) yang dibuat dari kayu yang menghasilkan
tenunan,lebihcepat.
1. Sebagai alat melindungi tubuh, Fungsi kain tenun ini sebagai busana untuk
penggunaan sehari-hari dan mentupi badan.
2. Sebagai alat pengungkapan diri (jati diri dan penampilan),
3. Alat upacara adat. Contoh daerah yang menggunakan kain tenun sebagai
pakaian adat. Antara lain, kain tenun sasak dan kain tenun bayan dari
Lombok, kain kamohu dari buton, dan juga masih banyak daerah lainnya.
4. Sebagai mahar dalam perkawinan dalam bahasa daerah disebut sebagai
“belis” nikah.
5. Sebagai pemberian dalam acara kematian dan sebagai wujud penghargaan.
6. Sebagai penunjuk status social.
7. Sebagai wujud citra suatu daerah.
8. Sebagai betuk cerita mengenai mitos dan cerita-cerita yang tergambar di
motif-motif nya.
9. Sebagai bentuk penghargaan bagi tamu yang datang berkunjung. Dsb...
Terdapat banyak contoh acara adat di berbagai budaya di seluruh dunia yang
menggunakan kerajinan tenun dalam upacaranya. Berikut adalah beberapa
contoh:
Pernikahan Adat: Dalam banyak budaya, pernikahan adat melibatkan
penggunaan kain tenun khas yang kaya dengan motif dan warna simbolis.
Misalnya, di Indonesia, ada beragam kain tenun tradisional yang digunakan
dalam upacara pernikahan adat dari berbagai suku seperti tenun ikat dari
Sumba, songket dari Palembang, atau kain songket dari Bali.
Upacara Adat Hari Raya: Di beberapa budaya, kain tenun digunakan dalam
upacara adat selama hari raya atau perayaan keagamaan tertentu. Misalnya,
di India, sari adalah pakaian tradisional yang sering digunakan dalam
berbagai upacara keagamaan, pernikahan, dan festival.
Upacara Kematian: Beberapa budaya menggunakan kain tenun khusus
selama upacara pemakaman atau upacara berkabung. Kain-kain tersebut
sering memiliki pola atau warna tertentu yang berkaitan dengan peringatan
atau penghormatan terhadap orang yang telah meninggal.
Upacara Adat Inisiasi: Di beberapa masyarakat adat, upacara inisiasi untuk
pemuda atau wanita muda sering melibatkan pemakaian pakaian khusus
yang dibuat dari kain tenun tradisional. Pakaian ini dapat mencerminkan
status sosial atau tahap kehidupan baru bagi individu yang mengalami
inisiasi.
Festival dan Parade Budaya: Dalam banyak festival dan parade budaya, para
peserta mengenakan pakaian tradisional yang seringkali menggunakan kain
tenun dengan motif dan warna yang mencolok. Contohnya adalah upacara
atau festival karnaval di beberapa negara di Amerika Latin yang
menggunakan pakaian dengan kain tenun khas.
Contoh lainnya juga adalah pada abad ke 19 yakni pada masa Kesultanan
buton, kain tenun kamohu kerap digunakan oleh keluarga Kesultanan Buton
dan para tokoh adat saat menghadiri upacara-upacara adat seperti akikah,
pernikahan, pingitan, dan lainnya.
Keunikan kerajinan tenun lainnya adalah dari fungsi kain yang dihasilkan.
Meskipun merupakan produk fashion, namun kain tenun tidak hanya
sekedar untuk dipakai dan penghias badan, kerajinan tenun memiliki
beberapa keunikan tersendiri seperti halnya:
Memiliki Nilai Sosial dan Ekonomi: Kerajinan tenun sering kali menjadi
bagian penting dari ekonomi lokal di banyak daerah. Produksi dan penjualan
kain tenun memberikan sumber penghasilan bagi komunitas dan membantu
mempertahankan budaya mereka.
- Upaya Pemasaran:
Meningkatkan kehadiran dan promosi kerajinan tenun melalui platform
media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Pinterest untuk menjangkau
pasar yang lebih luas dan menciptakan brand awareness. Menghadiri
pameran seni, festival, dan acara budaya untuk memamerkan dan menjual
produk kerajinan tenun. Acara-acara semacam ini dapat menarik minat calon
pelanggan dan potensial pemodal.
- Pemberdayaan Pedagang:
Menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada para
pengrajin untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas dalam produksi
kerajinan tenun. Memberikan pelatihan tentang pemasaran, manajemen
bisnis, dan keuangan untuk membantu para pedagang dalam mengelola
usaha mereka dengan lebih efektif. Dll seperti memiliki akses ke bahan
baku yang berkualitas dan memiliki kemitraan dan jejaring sosial