Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha di Indonesia terutama dalam menghadapi ekonomi pasar global
semakin menumbuhkan persaingan yang gencar. Kenyataan ini ditandai dengan semakin
banyaknya produsen yang menghasilkan berbagai produk barang dan jasa, baik yang berlainan
jenis maupun yang sejenis. Masing-masing produsen itu bersaing dalam menarik perhatian
konsumen untuk meningkatkan penjualan dengan komunikasi pemasaran. Fenomena ini bisa
dilihat antara lain dari usaha masing-masing produsen untuk menonjolkan karakteristiknya.
Kegiatan pemasaran merupakan bentuk bisnis yang sulit untuk stabil, karena pemasaran
senantiasa berubah seiring dengan keadaan atau situasi kondisi bisnis pasar, teknologi, sosial
ekonomi, dan budaya dari masyarakat dimana ia tumbuh dan berkembang
Indonesia terdiri dari bermacam macam kebudayaan dari setiap daerah nya, setiap daerah
memiliki ciri khasnya masing masing dan setiap daerah memiliki sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan. Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat
menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap daerah dapat
mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya
masing-masing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang
dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Kekayaan sumber daya alam dan
budaya ini dapat dimanfaatkan menjadi usaha produk kerajinan untuk pasar global sebagai cara
untuk menghadapi ekonomi pasar di kanca internasional atau global.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan usaha kerajinan untuk pasar global?
2. Bagaimana perancangan kerajinan untuk pasar global ?
3. Bagaimana produksi kerajinan untuk pasar global ?
4. Bagaimana kemasan kerajinan untuk pasar global?
5. Bagaimana penghitungan hsrgs jusl produksi kerajinan untuk pasar global?
6. Bagaimana Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan
Daring?

1.3 Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Wirausaha Produk Kerajinan Untuk Pasar
Global ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perencanaan usaha kerajinan untuk pasar global .
2. Untuk mengetahui perancangan kerajinan untuk pasar global
3. Untuk mengetahui produksi kerajinan untuk pasar global.
4. Untuk mengetahui kemasan kerajinan untuk pasar global.
5. Untuk mengetahui penghitungan biaya produksi kerajinan untuk pasar global
6. Untuk mengetahui Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan
Daring.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan, Produksi, dan Perhitungan Kerajinan untuk Pasar Global

2.1 Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Global


Pada prinsipnya, pasar terjadi karena adanya permintaan (dari pembeli) dan penawar (dari
penjual). Potensi pasar dapat diketahui melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan permintaan
dan pendekatan penawaran. Pendekatan permintaan adalah dengan mencari tahu kebutuhan
dari pasar sasaran, sedangkan pendekatan penawaran mengandalkan pada kemampuan
wirausaha membuat produk inovatif. Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk mengenali
potensi pasar.
Perencanaan kerajinan harus sesuai dengan keinginan pasar global agar barang yang
dibuat dapat menarik perhatian konsumen agar dapat menjadi produk yang bersaing di pasar
dan dibeli oleh konsumen3 tahapan perencanaan usaha kerajinan untuk pasar global adalah
Menentukan karya (Membuat sketsa), Membuat karya (Menyiapkan alat-bahan),
Menyempurnakan karya (Membungkus karya)
Kebutuhan pasar global dapat diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap pasar
sasaran.Selain pengamatan, kita juga dapat wewancarai pasar sasaran untuk mengetahui
kebutuhan dan selera target konsumen.

a.Pasar sebagai salah satu factor kunci wirausaha kerajinan


Berdasarkan luasnya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar local, pasar nasional, dan
pasar global atau pasar internasional. Pasar global dapat dipahami sebagai pasar diluar pasar
local dengan selera global. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan kerajinan
memiliki pasar yang lebih luas, tidak hanya konsumen local, namun juga konsumen global.
Pada prinsipnya pasar terjadi karena adanya permintaan (dari pembeli) dan penawaran (dari
penjual). Potensi pasar dapat diketahui mealui dua pendekatan, pendekatan permintaan dan
pendekatan penawaran.

b. Contoh kerajinan nusantara yang mendunia

1) Ukiran Kayu

Indonesia unggul akan kualitas kayunya karena tumbuh di negara tropis. Ditambah pula
dengan lihainya para pengukir kayu yang telah dikenal menciptakan kerajinan ukir kayu yang
telah terdengar kabarnya ke ujung dunia. Terbukti, kaligrafi, patung, dan relief dari kota
Jepara yang telah banyak diekspor, bahkan sampai ke Eropa. Selain Jepara, Gianyar juga
dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan dengan nilai seni tinggi. Satu di antaranya adalah
kerajinan ukiran kayu tradisional yang reputasinya telah tersebar hingga ke mancanegara.

Detail ornamen yang ada dalam tiap ukiran atau patung pun amat khas dan memiliki
tingkat kerumitan tersendiri, sehingga mempengaruhi harga jualnya. Sementara, jenis bahan
akan berpengaruh terhadap nilai setiap patung dalam jangka waktu yang panjang. Jenis kayu
yang paling umum digunakan para pengrajin di Gianyar adalah kayu suar (trembesi) yang
berasal dari Jawa dan Kalimantan.
2) Kerajinan Batik
Siapa yang tak mengenal batik? Eksistensinya sebagai warisan nenek moyang Indonesia
pun telah diakui oleh seluruh negara di dunia. Bahkan banyak selebriti Hollywood yang
pernah juga mengenakan rancangan batik hasil tangan desainer kenamaan tanah air untuk
menemaninya bergaya di karpet merah lho.
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau
menerakan malam pada sebuah kain kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu
dan memiliki kekhasan dari motif masing-masing daerah. Selama ini kita mungkin mengira
bahwa batik hanya berasal dari daerah Jawa saja. Namun, daerah lain, seperti Sumatera,
Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia juga memiliki berbagai motif batik yang menjadi
khas masing-masing dan sudah dikenal hingga mancanegara.

3) Kerajinan Kulit
Kulit adalah salah satu bahan dasar kerajinan untuk membuat produk – produk yang
bermaterialkan dari kulit itu sendiri. Kulit yang biasanya digunakan tentunya kulit hewan,
seperti kulit sapi, kulit kambing, kulit biawak, kulit ular, dan lainnya. Produk kerajinan kulit
pun bisa bermacam-macam, ada kerajianan untuk produk tas, dompet, sepatu, sendal, dan
masih banyak lagi lainnya.
Di Indonesia sendiri sekarang sudah banyak pengrajin kulit dan produk-produk dari kulit.
Soal kualitas produk kulit jangan anggap remeh. Beberapa pengrajin bahkan sudah kerjasama
atau mengirim produksi mereka di luar negeri. Untuk kamu para pecinta fashion akan lebih
tertarik untuk mengoleksi produk-produk seperti, tas kulit, dompet kulit pria, dompet kulit
wanita, sepatu kulit, sendal kulit, dan masih banyak lainnya.
4) Kerajinan Perak

Kalau menyebut daerah pengrajin perak, biasanya langsung terbersit di Kotagede, sebuah
kecamatan di Kota Jogja. Sejarah daerah pengrajin di kota wisata ini berkat pengaruh
Belanda. Pada abad ke-16 mereka datang untuk memesan alat-alat rumah tangga yang terbuat
dari perak kepada penduduk Kotagede kala itu. Semenjak saat ini, kerajinan perak mulai
berkembang hingga kini menjadi kawasan wisata perak di Indonesia.
Kerajinan yang dihasilkan berupa cincin, gantungan kunci, replika Candi Borobudur, dan
banyak lagi. Kamu bisa menemukan deretan toko penjual hasil kerajinan perak di Kotagede,
bisa mendapatkan cendera mata berbahan perak dengan bermodalkan kurang lebih Rp100
ribu per suvenir.

2.2 Perancangan Kerajinan dengan Inspirasi Pasar Global


Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide, dilanjutkan dengan pembuatan
gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi model darikerajianan
yang akan dibuat,dilanjutkan dengan persiapan produksi. Produksi adalah membuat
produkdalam jumlah tertentu sehingga siap menjadi komoditi yang akan dijual.

a. Pencarian Ide Produk


Pasar sasaran telah ditetapkan, demikian juga dengan jenis material dan teknik yang
digunakan pada pembuatan produk kerajinan ini. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui
curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Setiap anggota harus
membebasakan diri untuk menghasilkan ide yang beragam dan sebanyak-sebanyaknya.Kunci
sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah.
Ada beberapa hal yang dapat di diskusikan, diantaranya sebagai berikut.
a. Perlengkapan apa saja yang dibawa?
b. Berapa berat total seluruh perlengkapan tersebut?
c. Seberapa besar dan bagaimana bnetuknya?
d. Apakah alat bawa harus tahan air? Mengapa?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok


dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini setiap anggota
kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-
banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun.
Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa.
Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut
salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh
memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa
mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk
menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat
inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.
b. Pilih Ide Terbaik (Rasionalisasi)
Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa
pertimbangan teknis.Setelah menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan
sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan
untuk dibuat.

c. Prototyping dan Penentuan DesainAkhir


Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya
hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi.
Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi
model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material
sebenarnya.
Studi model dapat menghasilkan 3 sampai 5 buah model. Penataan desain akhir dapat
dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang
bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih.

d. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Pasar Lokal


Proses produksi kerajinan untuk pasar lokal berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat, yaitu bahan baku, teknik produksi, dan sumber daya manusia.
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan dan perakitan, serta
finishing.
1. Tahap Pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.
Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan.
2. Tahap Pembentukan dan Perakitan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan
bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu,
bambu, dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan
bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga
biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-
bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan
pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat
menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan.
3. Tahap Finishing
Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke
dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan atau pelapisan permukaan.
Penghalusan yang dilakukan di antaranya penghalusan permukaan kayu dengan ampelas
atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga
berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan
lebih menarik.

e. Kemasan sebagai bagian penting kerajinan untuk pasar global

Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta
memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen.
Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari
produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan
grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung
pada produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan
yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas
atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material
kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat
dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas
atau brand.

Kemasan dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu kemasan primer, kemasan sekunder, dan
kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer.
Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk
distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan
dan kotoran, berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan
untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari
kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan
dikemas

Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut
atau dari produsennya. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa
lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi
setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton
yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat
ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya lokal yang
menjadi inspirasi

2.3 Penghitungan Harga Jual Produksi Kerajinan untuk Pasar Global


Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang
dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar biaya produksi seperti biaya distribusi dan
promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya
produksi barang
Unsur biaya produksi :
1. biaya bahan baku
2. biaya tenaga kerja
3. biaya overhead
Secara umum biaya overhead dibedakan atas :
1. biaya overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun
jumlah produksinya berubah
2. biaya overhead variabel, yaitu baya overhead yang jumlahnya berubah secara
proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi
Yang termasuk ke dalam biaya overhead yaitu : biaya listrik, bahan bakar dan biaya lain-lain
yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi

Metode Penghitungan Harga Pokok Produksi


Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan 2 pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Full Costing ; Biaya yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi,
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya overhead ( tetap dan
variabel ), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran, serta biaya
administrasi dan umum
2. Pendekatan Variable Costing ; Biaya yang memisahkan penghitungan biaya produksi
yang berlaku variabel dengan biaya tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variabel ditambah dengan biaya pemasaran
variabel dan biaya umum variabel. Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya
pemasaran tetap, biaya administrasi tetap dan biaya umum tetap.

Harga Pokok Produksi


Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk diawali dengan penetapan HPP/unit dari
setiap produk yang dibuat. HPP/unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan. Misalnya, pada satu kali produksi dengan HPP Rp1.000.000,00 dihasilkan 100
buah produk, maka HPP/ unit adalah Rp1.000.000,00 dibagi dengan 100, yaitu Rp10.000,00.
Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan.

Harga jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu :


1) harga jual harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju
2) harga jual dari pesaing
3) target pencapaian Break Even Point (BEP)
4) jumlah keuntungan yang didapatkan
Metode Penetapan Harga Produk
Metode perhitungan Harga Pokok Produksi dapatdibuat dengan dua pendekatan. Perndekatan
pertama adalah fullcodting dan pendekatan kedua adalah variable costing.
1. Full Costing
Pendekatan yang memperhatikan semua unsur biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja produksi, dan biaya overhead (tetap dan variabel), serta ditambah dengan biaya
nonproduksi, seperti biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan umum.
2. Variable Costing
Pendekatan yang memisahkan perhitungan biaya produksi yang berlaku variable dengan
biaya tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan
overhead variable ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya uum variabel. Biaya
tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap, dan
biaya umum tetap.

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang.
Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya
yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar
minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-
bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead. Metode penghitungan biaya
produksi adalah seperti pada tabel berikut ini.
B.Promosi dan Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global

2.4 Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Global


Bila anda menginginkan membangun branding, salah satu langkah yang harus dilakukan
adalah menyusun strategi pemasaran sehingga dapat memperkenalkan dagangan anda kepada
masyarakat. berikut diantaranya :
1. Menggunakan Facebook Ads
Saat ini Facebook merupakan tempat pasar terbesar di dunia dengan lebih dari 2 milyar
pengguna. Anda bisa memanfaatkan fitur ikan Facebook berbayar untuk menjangkau pasar di
luar negeri dengan cepat dan tertarget. Jika Anda masih pemula silahkan download video
training Facebook Ads untuk pemula secara gratis di sini.
2. Menggunakan Media Website
Website sangat sering digunakan untuk kalangan kerajinan rumahan, UKM Kecil ataupun
kerajinan besar sekalipun. Dengan menggunakan media website seseorang akan
memudahkan melihat seluruh katalog kerajinan yang anda jual, namun dikarenakan media
tersebut sangat membingungkan, banyak diantara para kerajinan yang tidak
mempedulikannya. Padahal website adalah salah satu media yang bisa menembus penjualan
ke pasar asing dengan mudah. Berikut ini salah satu contoh situs kerajinan jam tangan kayu
yang berhasil menembus pasar asing
Memang seorang pengrajin rata rata kesulitan dalam mengoperasikan sebuah situs, dan
terlebih lagi banyak diantaranya yang membeli sebuah situs yang ditawarkan seseorang tanpa
memperhatikan optimasi di marketingnya. Saat ini ada beberapa jenis situs website yang
dibangun, beberapa diantara tidak membutuhkan optimasi marketing dan diantara lagi
membutuhkan optimasi tersebut agar brand toko dapat memudahkan dikenal oleh banyak
orang serta mendapatkan ranking 1 Google dan visitor yang tinggi.
3. Menggunakan Sosial Media
Menggunakan sosial media juga bisa digunakan walaupun resistensi penjualannya sangat
minim hal ini diakibatkan banyaknya oknum oknum sosial media yang rentan melakukan
penipuan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, para pedagang kerajinan memberikan informasi
bahwa kerajinannnya juga memiliki website, dengan demikian seorang pelanggan lebih
percaya dikarenakan setiap seseorang ingin membuat website akan dimintai data data diri
sehingga mengantisipasi maraknya penipuan.
Bagi anda yang ingin memanfaatkan sosial media, cobalah untuk berinteksi dengan orang
lain, bisa dengan mempromosikan kerajinannya, komentar di profilenya ataupun sebagainya
dengan tujuan menjalin komunikasi agar tercipta brand. Salah satu sosial media yang
direkomendasikan adalah instagram.
4. Mengikuti Aktif Bazar Atau Pameran
Walaupun dampaknya tidak signifikan di awal, namun lama kelamaan akan membangun
sebuah brand dan koneksi antara pelanggan atau bahkan perusahaan lain yang tertarik dengan
anda. Setidaknya bagi pemilik bazar, sudah menyiapkan dahulu print out / kertas yang
berisikan katalog katalog kerajinan beserta harganya yang mungkin bisa anda berikan kepada
setiap orang yang mengunjungi kedaimu
5. Mempromosikan Di Televisi
Bila anda memiliki uang yang lebih dalam promosi, bisa anda promosikan barang kerajinan
anda di iklan televisi. Hal ini juga sangat bagus sekali dalam membangun brand milik anda
dan semakin dikenal oleh masyarakat lokal dahulu. Namun bila anda ingin menekan biaya
promosi televisi yang cukup mahal antara 10 – 50 juta per 30 detik (tergantung dari stasiun
televisi), anda bisa mengakalinya dengan promosi dalam satu hal bidang saja yaitu
menggunakan media website.
6. Mempromosikan Google Ads
Seperti pada jam tangan kayu milik mitoa indonesia yang menggunakan layanan Google Ads
dalam mempromosikan dagangannya sekaligus meningkatkan branding, anda juga bisa
melakukan hal yang sama, kelebihan Google Ads adalah harga yang bisa disesuikan dengan
budget, semisal dalam 30 hari hanya mengeluarkan Rp 300.000 atau kurang dan lainnya,
penjualan lebih tepat sasaran seperti seseorang yang mengetikan “Jual jam tangan kayu”,
maka secara otomatis website anda berada di posisi halaman pertama. Berikut ini salah satu
contoh tampilan Google Ads.
7. Bergabung Dengan Partner Perusahaan Lain
Bergabung dengan perusahaan lain juga sangat menguntungkan, ada beberapa perusahaan
yang dilobby secara gratis dan ada juga yang berbayar, tergantung dari kebijakan perusahaan.
Bila anda menginginkan partner sebaiknya pilih yang sesuai dengan tujuan anda, semisal bila
perusahaannya di bidang pelayanan tiket pariwisata, anda bisa bekerjasama dengan hal
demikian karena anda menyediakan layanan penginapan / hotel. Bila bisnis anda adalah
kerajinan bisa menjalin partner dengan pengusaha souvenir, Event perkawinan, ulang tahun
dan lainnya. Anda bisa bergabung dengan grup “Kolaborasi Pengusaha Untuk Dunia” di
Telegram dan dapatkan partner bisnis yang saling menguntungkan, link grupnya ada di sini

2.5 Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan Daring

Secara langsung: Penjualan umumnya akan dilakukan dengan dua cara, yaitu cara pertama
adalah dengan cara membuka toko fisik yang berada pada sebuah negara sehingga kita akan
dapat melakukan kegiatan promosi dari produk kerajinan yang telah kita buat sebelumnya.
Atau kita juga dapat dengan cara mengikuti kegiatan pameran yang berada pada pasar global
sehingga kita akan dapat melakukan penjualan dari berbagai macam produk kerajinan yang
telah kita miliki dengan cepat dan juga tepat serta menggunakan biaya yang murah.

Secara online: Penjualan akan dilakukan dengan cara memanfaatkan media sosial dan
website. Pemasaran akan dilakukan dengan cara melakukan iklan dan membayar kepada
facebook atau google sebagai penyedia layanan untuk menampilkan iklan dan kita akan
membayar dengan sistem pay per click sehingga biaya akan menjadi lebih murah. Cara ini
pula terbilang lebih murah dan mudah untuk dilakukan sehingga banyak seniman yang
melakukan metode ini.

Anda mungkin juga menyukai