PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha di Indonesia terutama dalam menghadapi ekonomi pasar global
semakin menumbuhkan persaingan yang gencar. Kenyataan ini ditandai dengan semakin
banyaknya produsen yang menghasilkan berbagai produk barang dan jasa, baik yang berlainan
jenis maupun yang sejenis. Masing-masing produsen itu bersaing dalam menarik perhatian
konsumen untuk meningkatkan penjualan dengan komunikasi pemasaran. Fenomena ini bisa
dilihat antara lain dari usaha masing-masing produsen untuk menonjolkan karakteristiknya.
Kegiatan pemasaran merupakan bentuk bisnis yang sulit untuk stabil, karena pemasaran
senantiasa berubah seiring dengan keadaan atau situasi kondisi bisnis pasar, teknologi, sosial
ekonomi, dan budaya dari masyarakat dimana ia tumbuh dan berkembang
Indonesia terdiri dari bermacam macam kebudayaan dari setiap daerah nya, setiap daerah
memiliki ciri khasnya masing masing dan setiap daerah memiliki sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan. Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat
menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap daerah dapat
mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya
masing-masing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang
dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Kekayaan sumber daya alam dan
budaya ini dapat dimanfaatkan menjadi usaha produk kerajinan untuk pasar global sebagai cara
untuk menghadapi ekonomi pasar di kanca internasional atau global.
1.3 Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Wirausaha Produk Kerajinan Untuk Pasar
Global ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perencanaan usaha kerajinan untuk pasar global .
2. Untuk mengetahui perancangan kerajinan untuk pasar global
3. Untuk mengetahui produksi kerajinan untuk pasar global.
4. Untuk mengetahui kemasan kerajinan untuk pasar global.
5. Untuk mengetahui penghitungan biaya produksi kerajinan untuk pasar global
6. Untuk mengetahui Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan
Daring.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Ukiran Kayu
Indonesia unggul akan kualitas kayunya karena tumbuh di negara tropis. Ditambah pula
dengan lihainya para pengukir kayu yang telah dikenal menciptakan kerajinan ukir kayu yang
telah terdengar kabarnya ke ujung dunia. Terbukti, kaligrafi, patung, dan relief dari kota
Jepara yang telah banyak diekspor, bahkan sampai ke Eropa. Selain Jepara, Gianyar juga
dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan dengan nilai seni tinggi. Satu di antaranya adalah
kerajinan ukiran kayu tradisional yang reputasinya telah tersebar hingga ke mancanegara.
Detail ornamen yang ada dalam tiap ukiran atau patung pun amat khas dan memiliki
tingkat kerumitan tersendiri, sehingga mempengaruhi harga jualnya. Sementara, jenis bahan
akan berpengaruh terhadap nilai setiap patung dalam jangka waktu yang panjang. Jenis kayu
yang paling umum digunakan para pengrajin di Gianyar adalah kayu suar (trembesi) yang
berasal dari Jawa dan Kalimantan.
2) Kerajinan Batik
Siapa yang tak mengenal batik? Eksistensinya sebagai warisan nenek moyang Indonesia
pun telah diakui oleh seluruh negara di dunia. Bahkan banyak selebriti Hollywood yang
pernah juga mengenakan rancangan batik hasil tangan desainer kenamaan tanah air untuk
menemaninya bergaya di karpet merah lho.
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau
menerakan malam pada sebuah kain kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu
dan memiliki kekhasan dari motif masing-masing daerah. Selama ini kita mungkin mengira
bahwa batik hanya berasal dari daerah Jawa saja. Namun, daerah lain, seperti Sumatera,
Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia juga memiliki berbagai motif batik yang menjadi
khas masing-masing dan sudah dikenal hingga mancanegara.
3) Kerajinan Kulit
Kulit adalah salah satu bahan dasar kerajinan untuk membuat produk – produk yang
bermaterialkan dari kulit itu sendiri. Kulit yang biasanya digunakan tentunya kulit hewan,
seperti kulit sapi, kulit kambing, kulit biawak, kulit ular, dan lainnya. Produk kerajinan kulit
pun bisa bermacam-macam, ada kerajianan untuk produk tas, dompet, sepatu, sendal, dan
masih banyak lagi lainnya.
Di Indonesia sendiri sekarang sudah banyak pengrajin kulit dan produk-produk dari kulit.
Soal kualitas produk kulit jangan anggap remeh. Beberapa pengrajin bahkan sudah kerjasama
atau mengirim produksi mereka di luar negeri. Untuk kamu para pecinta fashion akan lebih
tertarik untuk mengoleksi produk-produk seperti, tas kulit, dompet kulit pria, dompet kulit
wanita, sepatu kulit, sendal kulit, dan masih banyak lainnya.
4) Kerajinan Perak
Kalau menyebut daerah pengrajin perak, biasanya langsung terbersit di Kotagede, sebuah
kecamatan di Kota Jogja. Sejarah daerah pengrajin di kota wisata ini berkat pengaruh
Belanda. Pada abad ke-16 mereka datang untuk memesan alat-alat rumah tangga yang terbuat
dari perak kepada penduduk Kotagede kala itu. Semenjak saat ini, kerajinan perak mulai
berkembang hingga kini menjadi kawasan wisata perak di Indonesia.
Kerajinan yang dihasilkan berupa cincin, gantungan kunci, replika Candi Borobudur, dan
banyak lagi. Kamu bisa menemukan deretan toko penjual hasil kerajinan perak di Kotagede,
bisa mendapatkan cendera mata berbahan perak dengan bermodalkan kurang lebih Rp100
ribu per suvenir.
Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta
memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen.
Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari
produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan
grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung
pada produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan
yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas
atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material
kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat
dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas
atau brand.
Kemasan dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu kemasan primer, kemasan sekunder, dan
kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer.
Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk
distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan
dan kotoran, berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan
untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari
kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan
dikemas
Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut
atau dari produsennya. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa
lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi
setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton
yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat
ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya lokal yang
menjadi inspirasi
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang.
Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya
yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar
minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-
bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead. Metode penghitungan biaya
produksi adalah seperti pada tabel berikut ini.
B.Promosi dan Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global
2.5 Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan Daring
Secara langsung: Penjualan umumnya akan dilakukan dengan dua cara, yaitu cara pertama
adalah dengan cara membuka toko fisik yang berada pada sebuah negara sehingga kita akan
dapat melakukan kegiatan promosi dari produk kerajinan yang telah kita buat sebelumnya.
Atau kita juga dapat dengan cara mengikuti kegiatan pameran yang berada pada pasar global
sehingga kita akan dapat melakukan penjualan dari berbagai macam produk kerajinan yang
telah kita miliki dengan cepat dan juga tepat serta menggunakan biaya yang murah.
Secara online: Penjualan akan dilakukan dengan cara memanfaatkan media sosial dan
website. Pemasaran akan dilakukan dengan cara melakukan iklan dan membayar kepada
facebook atau google sebagai penyedia layanan untuk menampilkan iklan dan kita akan
membayar dengan sistem pay per click sehingga biaya akan menjadi lebih murah. Cara ini
pula terbilang lebih murah dan mudah untuk dilakukan sehingga banyak seniman yang
melakukan metode ini.