Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Dikerjakan Oleh :

Nama : Tri Wiji Mulyati

Kelas : X-IPS 2

UPTD SMA NEGERI 1 PARE

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No.41 Telp. (0354)391132

Pare
KATA PENGANTAR

Puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas


rahmat serta hidayah-Nya saya menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan judul “Wirausahaan Kerajinan dengan Inspirasi Budaya
Lokal” dengan baik dan benar.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Drs.Roziq, S.Pd,M.Si selaku Kepala UPTD SMAN 1 Pare.

2. Drs. Purbobusono selaku Pembimbing

3. Drs. Sugeng Widadi selaku Wali Kelas X-IIS 2

4. Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan


Laporan ini.

Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna.


Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun. Saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Pare,Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………….i

Kata Pengantar………………………………………………………ii

Daftar Isi…………………………………………………………….iii

Peta Materi…………………………………………………………..iv

BAB PEMBAHASAN

A.Perencanaan Usaha Kerajinan………………………………1

B.Perancangan dan Produksi Kerajinan……………………….1

C.Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan……………………2

D.Pemasaran Lamgsung Kerajinan……………………………2

Daftar Gambar……………………………………………………….3

iii
PETA MATERI

Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek


Budaya Lokal

A. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi


Objek Budaya Lokal

B. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi


Objek Budaya Lokal

C. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi


Objek Budaya Lokal

D. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi


Objek Budaya Lokal

iv
BAB PEMBAHASAN

A. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya


Lokal
Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya
yang dikelola dikenal dengan sebutan 6M, yakni Man(manusia),
Money(uang), Material(bahan), Machine(peralatan), Method(cara
kerja), dan Market(pasar). Wirausaha kerajinan dengan inspirasi
onjek budaya lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan
baku(Material), keterampilan produksi (Man & Machine) dan budaya
lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan
inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif
kepada pasaran. Pasar sasaran (Market) dari produk kerajinan ini
adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan
tradisional. kemampuan mengatur keuangan (Money) dalam kegiatan
usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.

B. Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek


Budaya Lokal
Objek budaya lokal dan material serta teknik khas daerah
merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan
menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki
objek budaya lokal yang berbeda-beda. Proses perancangan kerajinan
diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk
kerajinan , dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi.

1
Ide kerajinan akan dikembangkan menjadi produk kerajinan
yang akan diproduksi dan siap dijual.
1. Pencarian ide produk
2. Membuat gambar / sketsa
3. Pilih ide terbaik
4. Prototyping atau membuat study model
5. Perencanaan produksi

C. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek


Budaya Lokal
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk
terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang termasuk ke
dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-
biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya
pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk
membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem, dan bahan-bahan
lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead.

D. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya


Lokal
Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang
dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan
langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh
penjual terhadap pembeli. Sistem penjualan langsung dapat berupa
penjualan satu tingkat (single level marketing) atau multi tingkat
(multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang
paling sederhana untuk menjual produk secara langsung. Produsen
kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk
kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjual produknya
secara langsung kepada konsumen.

2
Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem
dengan beberapa tingkat kelompok penjual, disebut multi-level
marketing Produk perusahaan yang memiliki usaha di bidang
penjualan langsung (direct celling) baik yang menggunakan single
level maupun multi-level marketing wajib memiliki Surat Ijin Usaha
Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan
Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.

DAFTAR GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai