Karakteristik Kewirausahaan
Wirausaha menurut asal katanya, terdiri atas kata wira dan usaha.
Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.
Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.
Pengertian wirausaha, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Pelaku wirausaha, (dikenal dengan sebutan wirausahawan atau entrepreneur), adalah seseorang yang memiliki
kualitas jiwa kepemimpinan dan inovator pemikiran dalam melakukan usaha
Kewirausahaan, atau entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil risiko,
kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sikap yang dimiliki oleh seseorang pemimpin yang memiliki kejujuran, mampu
berkomunikasi dengan baik, menjadi contoh, mampu memotivasi orang lain dan berlaku adil. Seorang
wirausahawan harus menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran dan selalu memanfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
5. Keorisinalitas/Keaslian
Keaslian produk dan keputusan dapat diperoleh dengan keluasan wawasan dan berpikir kreatif, serta melihat
peluang yang ada. Orisinalitas muncul dari kemampuan berimajinasi dalam pekerjaannya, memiliki sikap mental
yang positif dan daya pikir kreatif. Karya orisinal juga hanya dapat dihasilkan oleh wirausahawan yang tekun dan
yang inovatif.
6. Berorientasi ke Masa Depan
Masa depan memiliki berbagai peluang dan tantangan yang berbeda dengan saat ini. Seorang dengan
kewirausahaan berani melihat peluang dan tantangan di masa depan. Salah satu faktor seseorang memiliki jiwa
kewirusahaan adalah mampu membuat usaha bisnis sendiri, serta dapat memberikan kontribusi bagi
Memulai sesuatu pastinya akan memperoleh banyak rintangan. Oleh karena itu, seorang wirausahawan harus
berani mencoba dan mengambil risiko.
Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui
toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli.
Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen.
Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multitingkat (multi-
level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung.
Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga.
Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk
ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya.
Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan
memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri atas
beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual disebut multi-level marketing Produk perusahaan
memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi-level
marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan
Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.