BAJU BARBIE
Disusun oleh :
Kelompok 3
Kelas XII IPS 1
Sahputra Junaedi
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kerajinan Limbah Batik untuk Pasar
Lokal yang berjudul Baju Barbie.
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Asri Puspitasari yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan kerajinan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga laporan kerajinan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
Nama Anggota ............................................................................................ ii
Kata Pengantar ........................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................... iv
Isi
a. Materi/bahasan tentang Wirausaha Pasar Lokal ...................................... 1
b. Materi/bahasan tentang batik .................................................................. 6
c. Alat dan bahan .......................................................................................... 10
d. Proses pembuatan .................................................................................... 10
e. Rincian biaya ............................................................................................. 11
f. Perhitungan harga jual ............................................................................. 11
Hukum ekonomi dasar menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara ketersediaan barang
di pasar (supply) dengan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan dan
pengadaan adalah penetapan harga jual produk.
Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang.
Sebaliknya, ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli, dapat
menyebabkan harga barang menjadi tinggi.
Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan
sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang
dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money
(uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).
Tahap 1
4) Menetapkan biaya produksi dan harga jual, pembiayaan serta alur keuangan
Tahap 2
1) Melakukan produksi
3) Melakukan pengemasan
Tahap 3
Berdasarkan luasannya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan pasar
global atau pasar internasional. Kebutuhan pasar lokal dapat diketahui dengan melakukan
pengamatan terhadap pasar sasaran. Ide pengembangan produk kerajinan untuk pasar lokal juga
dapat diperoleh dengan mengenali kebiasaan di daerah setempat, misalnya kebiasaan melepas alas
kaki saat masuk ke dalam rumah. Segmen pasar sasaran yang berbeda memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda. Setiap kebutuhan yang berbeda merupakan peluang pasar bagi wirausahawan.
Pasar sasaran adalah kelompok pasar atau konsumen yang ditargetkan untuk membeli suatu
produk.
Sumber Daya Material, Teknik, dan Ide Produk Kerajinan. Sumber daya usaha yang
dibutuhkan untuk wirausaha kerajinan adalah bahan baku atau material, teknik dan alat, serta
keterampilan. Perancangan produk didasari beberapa faktor pertimbangan, yaitu fungsi produk,
pengguna produk, material, teknik pembuatan, nilai estetis, dan harga jual.
Langkah selanjutnya adalah mencari ide produk apa yang tepat untuk pasar sasaran yang
telah dipilih. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang
dilakukan dalam kelompok.
b. Rasionalisasi
Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material
sebenarnya.
Studi model dapat menghasilkan 3 sampai 5 buah model. Penetapan desain akhir dapat
dilakukan melalui diskusi atau evaluasi.
Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan,
perakitan, dan finishing.
Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Pada metode tradisional, satu
orang melakukan setiap tahapan produksi, sedangkan pada metode modern, satu orang hanya
melakukan satu tahap produksi.
Kemasan produk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari benturan dan cuaca, serta
memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik dan
sebagai identitas atau brand dari produk tersebut.
Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua pendekatan. Pendekatan
pertama adalah full costing dan pendekatan kedua adalah variable costing.
a. Full Costing
Pendekatan full costing memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yaitu biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya overhead (tetap dan variabel), serta
ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan
umum.
b. Variable Costing
Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya
administrasi tetap, dan biaya umum tetap.
Tabel .Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Variabel Costing
Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu:
Pengertian dan Jenis-Jenis Promosi Kerajinan untuk Pasar Lokal. Promosi merupakan salah satu
strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk memanfaatkan bauran dari strategi product, place,
price, dan promotion atau dikenal pula dengan sebutan 4P. Tujuan promosi adalah untuk
mengenalkan produk kepada calon pembeli dan membuat pembeli membeli produk.
Media promosi dapat dikelompokkan menjadi promosi Above The Line dan Bellow The Line.
Promosi Above The Line adalah promosi melalui iklan, seperti iklan di media cetak, iklan radio,
poster. Promosi Bellow the Line adalah promosi melalui kegiatan promosinya, contohnya
mengadakan peragaan busana untuk mempromosikan produk-produk fashion atau
menyelenggarakan lomba kreativitas untuk mempromosikan produk alat gambar.
Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada
pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian antara
pemilik produk dan penjual.
B. Materi/bahasan Tentang Batik
Etimologi
Secara etimologi, istilah "batik" berasal dari bahasa Jawa. Ambathik yang dihasilkan dari lakuran
kata (amba) yang berarti "lebar" atau "luas" (merujuk kepada kain), dan (nithik) yang berarti
"membuat titik" dan kemudian berkembang menjadi istilah bahasa Jawa. Bathik, yang berarti
menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar. [3][4][5] Kata
dalam bahasa Jawa. Bathikan juga dapat bermakna sebagai "menggambar" atau
"menulis". Istilah bathik kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi "batik" dengan
menggantikan bunyi huruf "-th" sebagai "-t" dikarenakan orang non-Jawa tidak bisa melafalkannya
dengan mudah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "batik" didefinisikan sebagai kain bergambar yang
pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan lilin (atau dalam bahasa
Jawa. malam) pada kain itu, yang kemudian pengolahannya melalui proses tertentu. [7] Jadi, dapat
disimpulkan bahwa "batik" dapat merujuk kepada sebuah proses maupun hasil jadi (bersifat
bendawi) dari proses tersebut.
Batik
Batik Kalimantan
Batik Papua
Batik Maluku
Batik Nusa Tenggara
Batik Sumatra
Batik Bali
Batik Cianjur
Budaya batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia
(khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan
keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu
pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang
memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena
ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega
Mendung", di mana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu
motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan
status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh
keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik
juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu
memakai batik pada Konferensi PBB.
Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki
ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan
tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan
juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa,
yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik,
dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga
benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna
kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih
dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan
masing-masing.
Cara pembuatan
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain
mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan
sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang
dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin
meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup
dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian
dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses
pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.
Jenis batik
Menurut teknik
Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan.
Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
Batik cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap
( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang
lebih 2-3 hari.
Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.
Menurut asal pembuatan
Batik Jawa
Sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa
dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini
biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar
akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama
animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik Jawa banyak berkembang di daerah Solo atau
yang biasa disebut dengan batik Solo, Yogyakarta atau biasa disebut Batik Jogja dan Kota Pekalongan
atau yang biasa disebut Batik Pekalongan.
Berdasarkan daerah asal
Batik Bali
Batik Banyumas
Batik Betawi
Batik Besurek
Batik Jambi
Batik Madura
Batik Malang
Batik Pekalongan
Batik Tegal (Tegalan)
Batik Solo
Batik Yogyakarta
Batik Tasik
Batik Aceh
Batik Cirebon
Batik Kebumen[14]
Batik Jombang
Batik Banten
Batik Tulungagung
Batik Kediri
Batik Kudus
Batik Jepara / Batik Kartini
Batik Brebes
Batik Minangkabau
Batik Minahasa
Batik Belanda
Batik Jepang
Berdasarkan corak
Batik Kraton
Batik Sudagaran
Batik Cuwiri
Batik Petani
Batik Tambal
Batik Sida Mukti
Batik Sekar Jagad
Batik Pringgondani
Batik Kawung
Batik Sida Luhur
Batik Sida Asih
Batik Semen Rama
Batik Jlamprang
Batik Gedog
C. Alat dan Bahan
1. Kain batik
2. Benang
3. Jarum
4. Gunting
5. Penggaris
6. Pensil
D. Proses Pembuatan
___________ +
Selama pembuatan Baju Barbie sangat menyenangkan karena kita jadi dapat mengenal
jenis-jenis batik, dapat mengasah kreatifitas untuk mendesain pola baju barbie, dapat belajar
menjahit, dan dapat belajar mengenai bisnis.
H. Proses Penjualan