Anda di halaman 1dari 38

TUGAS METODE PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAJU SECOND

BERBASIS WEB DI TOKO BALE SECOND

DOSEN PENGAMPU : LALU PUJI INDRA KHARISMA, S.Kom, M.Cs

OLEH

MUHAMMAD IHSAN ROBBI

NENI HAZIZATUN ANISA

M. JALALUDIN AKBAR

PROGRAM STUDI TEKNIKINFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI

TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya lah

kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini yang berjudul “TUGAS METODE

PENELITIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAJU

SECOND BERBASIS WEB DI TOKO BALE SECOND”.

Ucapan terima kasih kepada dosen Lalu Puji Indra Kharisma S.Kom M.

Cs selaku pengajar mata kuliah metode penelitian dan juga keluarga serta teman-

teman atas dukungannya yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini

sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.

Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun

penyusunan data serta informasi yang saya berikan, saya memohon maaf. Terima

Kasih.

Anjani, 28 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ..................................................................................I

DAFTAR ISI ...............................................................................................II

DAFTAR TABEL .......................................................................................IV

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................V

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................1

B. Perumusan Masalah .........................................................................2

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................................3

D. Metode Penelitian ............................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................4

A. Landasan Teori ................................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................15

A. Metode Pengumpulan Data ..............................................................15

B. Metode Pengembangan Sistem ........................................................16

C. Tinjauan Umum ...............................................................................17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................18

A. Analisis ............................................................................................18

3
B. Perancanngan Data Base .................................................................27

BAB V PENUTUP ........................................................................................29

A. Kesimpulan .............................................................................................29

B. Saran .......................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................30

4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komponen Entity Relationship Diagram (ERD).................................................12

Tabel 4.1 Deskripsi Use Case Admin.................................................................................25

Tabel 4.2 Deskripsi Use Case Member...............................................................................26

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Flowmap.....................................................................................20

Gambar 4.2 Diagram Konteks........................................................................21

Gambar 4.3 Use Case Diagram Admin...........................................................25

Gambar 4.4 Use Case Diagram Member .......................................................26

Gambar 4.5 ERD............................................................................................27

Gambar 4.6 Basis Data...................................................................................28

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fashion di Indonesia kini semakin berkembang mengikuti arus

modernisasi. Perkembangan ini menjadikan masyarakat sebagai masyarakat

yang selektif di dalam menentukan gaya hidupnya. Gaya hidup sangat erat

hubungannya dengan fashion, karena adanya fashion akan menunjang

penampilan seseorang agar lebih menarik dan menjadi trend center di

masyarakat. Produk fashion termasuk produk yang dapat dikonsumsi dalam

jangka panjang karena produk ini digunakan dengan pemakainan normal satu

tahun. Produk fashion meliputi pakaian, sepatu, tas, aksesoris, dan lain

sebagainya.

Persaingan bisnis pada bidang fashion sangat ketat terutama pada bidang

pakaian, pemasar bersaing dalam menawarkan barang dagangan(produk yang

dijual) dengan berbagai cara yang digunakan agar konsumen tertarik dengan

barang dijual oleh perusahaab tersebut. Banyak pemasar yang berusaha untuk

menawarkan model pakaian terkini yang menggunakan bahan berkualitas,

pembuatan desain secara khusus yang dibuat oleh toko tersebut atau ciri khas

dari toko, bahkan mereka memberikan penawaran harga yang pas

dikantong(murah).Semua pilihan tergantung pada konsumen itu sendiri,

mereka lebih memilih baju dengan harga yang tergolong mahal atau harga

murah kualitas oke.

1
Di dalam menjalankan persaingan 2 bisnis, pemasar diharapkan

memiliki kreativitas yang tinggi di dalam menciptakan inovasi, hal tersebut

menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam kegiatan bisnis karena

dengan inovasi yang dibuat oleh pemasar mampu membuat perusahaan

bertahan dalam suatu persaingan. Para pemasar juga harus menyediakan sarana

untuk konsumen agar bisa mencari informasi secara detail.

Masalah yang ditimbulkan dalam perusahaan adalah cara perusahaan

tersebut di dalam melakukan kegiatan menyebarkan informasi kepada para

konsumennya, karena banyak konsumen yang ragu akan kualitas suatu produk

serta layanan/fasilitas yang dibuat oleh perusahaan. Sebelum melakukan

pembelian adanya hal tersebut menjadikan konsumen sulit atau bahkan tidak

bisa dalam membedakan kualitas produk, baik kualitas yang tinggi ataupun

kualitas rendah (Leisching et al., 2012). Konsumen akan melakukan pencarian

informasi mengenai brand tersebut guna mengumpulkan informasi-informasi

yang didapatkan sehingga tercipta informasi yang efisien. Dalam hal ini brand

mampu memberikan kemudahan untuk konsumennya dalam mengumpulkan

suatu informasi akan barang maupun jasa. Manfaat utama dalam pencarian

suatu informasi adalah untuk menngurangi adanya risiko dalam belanja online.

B. Rumusan Masalah

Permsalahan dalam rancangan pembangunan sistem informasi TOKO

SECOND berbasis Web ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara membangun sebuah sistem informasi berbasis Web

yang dapat meberikan kemudahan bagi pembeli.

2
2. Bagaimana membangun sistem informasi berbasisi web yang dapat

menyediakan layanan online bagi pembeli dan memudahkan pembeli

untuk melihat koleksi barang terbaru di toko.

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penilitain ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli

2. Menyediakan informasi mengenai brand terbaru di toko bale second

3. Memberikan kemudahan dalam pengolahan data, konten, maupun

4. penyediaan layanan sirkulasi toko oleh para pegawai.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Membangun sebuah sistem informasi berbasis web yang memberikan

kemudahan manajemen data bagi pegawai took

2. Membangun sebuah sistem informasi toko berbasis web dengan beberapa

layanan online, seperti pembelian dan penelusuran koleksi terbaru, dan

pemesanan barang yang bersifat optional

D. Metode penelitian

Untuk mengumpulkan data dalam penulisan laporan ini, penulis

menggunkan metode prototype. Metode inimemudahkan penulis dalam

berinteraksi dengan klien dan juga memudahgkan dalam menggambarkan

sistem sehingga klien atau pemilik sistem mempunyai gambaran jelas pada

sistem yang akan dibangun oleh tim penulis. 

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Fashion

a. Fashion

Aspek fashion semakin menyentuh kehidupan sehari-hari setiap

orang. Fashion mempengaruhi apa yang kita kenakan, kita makan,

bagaimana kita hidup, dan bagaimana kita memandang diri sendiri.

Fashion juga memicu pasar dunia untuk terus berkembang, produsen

untuk berproduksi, pemasar untuk menjual dan konsumen untuk

membeli. Cara berpakaian yang mengikuti fashion juga memperlihatkan

kepribadian dan idealisme kita.

Fashion sekarang ini adalah bisnis yang cukup besar dan

menguntungkan. Seperti dikatakan oleh Jacky Mussry, Partner / Kepala

Divisi Consulting & Research MarkPlus&Co, bahwa gejala ramai-

ramainya berbagai produk mengarah ke fashion muncul tatkala

konsumen makin ingin diakui jati diri sebagai suatu pribadi. Karena itu,

mereka sengaja membentuk identitasnya sendiri dan kemudian bersatu

dengan kelompok yang selaras dengannya. Inilah kebanggaan seseorang

jika bisa masuk ke dalam apa yang sedang menjadi kecenderungan

umum, karena berarti ia termasuk fashionable alias modern karena selalu

mengikuti mode.(Menangkap Dinamika Sukses Bisnis Fashion,

www.swa.co.id ,2004)

4
Arti dari kata fashion itu sendiri memiliki banyak sisi. Menurut

Troxell dan Stone dalam bukunya Fashion Merchandising, fashion

didefinisikan sebagai gaya yang diterima dan digunakan oleh mayoritas

anggota sebuah kelompok dalam satu waktu tertentu. Dari definisi-

definisi tersebut dapat terlihat bahwa fashion erat kaitannya dengan gaya

yang digemari, kepribadian seseorang, dan rentang waktu. Maka bisa

dimengerti mengapa sebuah gaya yang digemari bulan ini bisa dikatakan

ketinggalan jaman beberapa bulan kemudian.

Fashion system mencakup semua orang-orang dan organisasi

yang terlibat dalam menciptakan arti simbolis dan mengubah arti tersebut

dalam bentuk barang. Walaupun orang seringkali menyamakan fashion

dengan pakaian, baik itu pakaian sehari-hari atau pakaian pesta yang

ekslusif (haute couture), penting untuk diingat bahwa proses fashion

mempengaruhi semua tipe fenomena budaya, seperti musik, kesenian,

arsitektur, bahkan sains.

2. Layanan Pustaka

Perpustakaan sebagai heart of education atau jantungnya Pendidikan di

sekolah, sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar, untuk

meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Menurut undang – undang RI No. 43 Tahun 2007 pasal 14 menyatakan,

standar layanan perpustakaan sebagai berikut : 1). Layanan perpustakaan

dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka, 2).

Setiap perpustakaan menerapkkan tata cara layanan perpustakaan

5
berstandar nasional setiap perpustakaan, 3). Setiap perpustakaan

mengemmbangkan layanan perpustakaaan sesuai dengan kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi, 4). Layanan perpustakaan sebagaimana

dimaksud pada ayat satu dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya

perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, 5). Layanan

perpustakaan diiselenggarakan sesuai standar nasional perpustakaan untuk

mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka, 6). Layanan perpustakaan

terpadu diwujudkan melalui Kerjasama antar perpustakaan, 7).

Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat

enam dilaksanakan melalui jejaring telematika. Dari keterangan hasil

Undang–Undang RI tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan dapat

menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan dapat

dilaksanakan baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan alat

elektronik seperti kompputer ataupun laptop. Terdapat beberapa jenis

pelayanan perpustakaan yang diterapkan dalam pelayanan dalam

perpustaakaan.

Pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran

bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada pelayanan

sirkulasi ini dilakukan proses peminjaman bahan pustaka yang boleh

dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman, pengembalian bahan

pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistik peminjaman untuk membuat

laporan perpustakaan. Jenis koleksi yang dipinjamkan biasanya terbatas

kepada bahan tercetak saja. Tetapi ada juga perpustakaan yang

6
meminjamkan bahan-bahan non buku seperti kaset audio, kaset video,

bahkan sekarang dengan variasi koleksi di perpustakaan ada perpustakaan

yang meminjamkan koleksi bahan pustaka dalam bentuk disket, CD-ROM,

Video-CD atau VCD dan DVD serta bahan-bahan lain. Bahan tercetakpun

tidak semua dipinjamkan. Jenis bahan pustaka yang lazim dipinjamkan

adalah buku teks. Ada juga perpustakaan yang meminjamkan majalah-

majalah lama (back issues).

Layanan referens adalah kegiatan pelayanan perpustakaan untuk

membantu pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cara

menjawab pertanyaan dangan menggunakan koleksi rereferens serta

memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referens.

Karena itu layanan referens tersebut tidak lain adalah: (1) layanan yang

bersifat langsung artinya dalam memberikan layanan itu betul-betul

berhubungan langsung dengan para pemakai, (2) memberikan informasi

kepada pemakai baik informasi kepada pemakai baik informasi yang

sifatnya ilmiah untuk kepentingan studi dan penelitian maupun informasi

yang sifatnya tidak ilmiah, (3) dalam memberikan informasi tadi pelayanan

petugas referens dapat dengan leluasa menggunakan sumber-sumber baik

yang ada di perpustakaan sendiri maupun yang ada diluar perpustakaan, (4)

membantu para pembaca/ pemakai perpustakaan dalam menggunakan atau

memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan yang ada dengan sebaik-

baiknya.

7
Layanan membaca ini adalah layanan perpustakaan kepada para

pemustaka perpustakaan dengan menyediakan ruang khusus untuk

membaca/belajar yang dilengkapi dengan meja dan kursi baca. Kegiatan ini

bisa juga dikenal dengan istilah study at library yang merupakan kerjasama

antara pendidik dan pustakawan yang memanfaatkan sumber informasi yang

tersedia di perpustakaan sesuai dengan bidang studinya masing-

masing.Perancangan

a. Perancangan

Firhani (2019:7) menyebutkan bahwa, perancangan adalah suatu

kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang

diperoleh dari pemilihan alternatif sistem terbaik. Langkah awal dalam

membuat sebuah sistem adalah perancangan dari sistem tersebut.

Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa

Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses

pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis

sistem”.

b. Perancangan Sistem

Ada beberapa pengertian perancangan sistem menurut beberapa

ahli antara lain :

1) Verzello / John Reuter III

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem :

Pendefinisiandari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan

8
untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana

suatu sistem dibentuk .

2) John Burch & Gary Grudnitski

Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,

perencanaan danpembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

3) George M. Scott

Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan

menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahap ini menyangkut

mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan

perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari

sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah

ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. (Cahyono, 2015)

c. Tujuan Perancangan

Tujuan utama perancangan adalah untuk memenuhi kebutuhan para

pemakai sistem untuk mencapai tujuan ini, seorang analisis sistem harus

dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut:

1) Desain Sistem harus bermanfaat, mudah dipahami dan nantinya

mudah digunakan ini berarti bahwa data harus mudah diperoleh,

metode- metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah

dihasilkan dan mudah dipahami.

2) Desain sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan ataupun

instansi

9
3) Perencanaan sistem harus efektif dan efisien untuk dapat mendukung

keputusan yang akan diambil oleh pimpinan, termasuk tugas-tugas

lainnya yang tidak dilakukan dengan computer (Cahyono, 2015).

3. Web

Web merupakan media informasi berbasis jaringan komputer yang

dapat diakses dimana saja dengan biaya yang relatife murah. Web

merupakan bentuk implementasi dari bahasa pemrograman web (web

programming).

Sejarah perkembangan bahasa pemrograman web diawali dengan

munculnya HTML (Hypertext Markup Language). Yang kemudian

dikembangkan dengan munculnya CSS (Cascading Style Sheet) yang

bertujuan untuk memperindah tampilan website (Wahana Komputer,2010).

Pengertian Web menurut beberapa Ahli

a. Menurut A. Taufiq Hidayatullah, Web adalah bagian paling

terlihatsebagai jaringan terbesar dunia, yakni internet.

b. Menurut Haer Talib, Web adalah sebuah tempat di internet yang

mempunyai nama dan alamat.

c. Menurut Boone (Thomsom), Web adalah koleksi sumber informasi

kaya grafis yang saling berhubungan satu sama lain dalam internet

yang lebih besar.

d. Menurut Feri Indayudha, Web adalah suatu program yang dapat

memuat film, gambar, suara, serta musik yang ditampilkan dalam

internet.

10
e. MenurutYuhefizar, Web adalah suatu metode untuk menampilkan

informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video

yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan

(link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang

diakses melalui sebuah browser.

4. Web Mobile

Menurut Eko Priyo Utomo (2013:3) web mobile merupakan web

atau halaman website internet yang dapat digunakan atau diakses pada

perangkat mobile. Menurut Fling dalam Th. Devi Indriasari dan Thomas

Adi Purnomo Sidhi (2009) Mobile Web merupakan platform yang

paling mudah untuk dipelajari, paling murah untuk diproduksi,

terstandarisasi, yang paling tersedia, dan paling mudah untuk

didistribusikan sesuai dengan prinsip Ubiquity.

Web Mobile Merupakan situs web yang dirancang khusus untuk

perangkat mobile. Situs web mobile sering memiliki desain yang

sederhana dan biasanya bersifat memberikan informasi.

5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Robi Yanto (2016:32), Entity Relationship Diagram (ERD)

suatu diagaram untuk menggambarkan desain konseptual dari model

konseptual suatu basis data relational. ERD juga merupakan gambaran yang

merelasikan antara objek yang satu dengan objek yang lain dari objek di

dunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas.

11
Nama Simbol Keterangan
Entitas merupakan suatu objek
atau konsep mengenai tempat
Entitas (Entity) yang anda inginkan untuk
menyimpan informasi
Atribut Atribut adalah sifat- sifat atau
(Atrribute) karakteristik dari suatu entitas
Relasi, mengilustrasikan
Relasi
bagaimanana dua entitas berbagi
(Relationsh
informasi di dalam struktur basis
ip)
data
Link/garis, sebagai penghubung
antara himpunan relasi dan
Link/garis himpunan entitas dengan
atributnya
Tabel 2.1 Komponen Entity Relationship Diagram (ERD)

6. Data Flow Diagram (DFD)

Pendapat tersebut selaras dengan Sarosa (2017:137) “DFD adalah

alat untuk menggambarkan bagaimana suatu sistem berinteraksi dengan

lingkungannya dalam bentuk data masuk ke dalam sistem dan keluar dari

sistem”. Jadi dapat disimpulkan, DFD adalah representasi grafik yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi dalam bentuk

data masuk ke dalam sistem dan keluar dari system.

7. Basis Data

Basis data terdiri dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan

sebagai markas atau gudang. Sedangkan data adalah catatan atas

kumpulan fakta dunia nyata yang mewakili objek sepertimanusia,

barang, hewan, konsep, peristiwa dan sebagainya yang diwujudkan

12
dalam bentuk huruf, angka, simbol, gambar, teks, bunyi atau

kombinasinya.

Sebagai satu kesatuan maka pengertian basis data adalah kumpulan

data dalam bentuk file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan

tersimpan dalam media penyimpanan elektronik, untuk kemudahan

dalam pengaturan, pemilahan, pengelompokandan pengorganisasian data

sesuai tujuan.

Tujuan dari basis data sangat penting dalam mendukung berbagai

kinerja seperti penyimpanan data dan lain-lain, di antaranyadalam

melakukan penyimpanan cepat dan mudah, memanipulasi dan juga

memunculkan kembali dari data tersebut. Memberikan efisiensi ruang

yang lega di memori penyimpanan karena dengan adanya basis data,

redudansi data dapat terhindari. Akurasi (accuracy) data. Ketersediaan

(availability) data.

Kelengkapan (completeness) data, dapat melakukan berupa

perubahan struktur dalam basis data tersebut baik itu dari penambahan

objek baru (table) hingga penambahan dari berbagai field baru di table.

Security (keamanan) data adalah dasar dari ketentuan di pengguna

dimana boleh atau tidaknya dalam mengakses basis data serat berbagai

objek yang terdapat di dalamnya dan menentukan berbagai jenis apa saja

yang boleh digunakannya. Kebersamaan pemakai (sharability),

Pengguna dari baris data dapat digunakan lebih dari satu orang, namun

tetap menjaga atau menghindari adanya masalah baru yang bisa saja

13
terjadi di antaranya seperti inkonsistensi data hal ini dapat saja terjadi

karena data yang sama di ubah oleh banyak pemakai di dalam waktu

yang bersamaan dan juga kondisi deadlock hal ini tentu bisa juga dapat

terjadi karena banyak pemakai yang saling menunggu untuk

menggunakan data tersebut.

Pengertian basis data menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:43)

“Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya

adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat

informasi tersedia saat dibutuhkan”.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penulisan ini, penulis menggunakan

metode sebagai berikut :

1. Metode Prototype

Metode Prototype merupakan metode pengembangan perangkat lunak

yang memungkinkan adanya interaksi antara pengembang sistem dengan

pengguna sistem, sehingga dapat mengatasi ketidakserasian antara

pengembang dan pengguna.

2. Metode Pengamatan (Observasi)

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian, dengan mencatat

hal-hal penting yang berhubungan dengan judul laporan.

3. Metode Wawancara (Interview)

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan

komunikasi dan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak Adora

Coffe Palangka Raya.

4. Metode Kepustakaan (Library)

Merupakan metode pengumpulan data dengan mempelajari buku– buku

maupun jurnal yang berhubungan dengan judul yang mendukung data yang

berbentuk dokumen yang berhubungan dengan Sistem Informasi.

15
B. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis dalam

pengembangan sistem menggunakan pendekatan SDLC (System Development

Life Cycle) yaitu model pengembangan yang memiliki proses tahapan tahapan

pengerjaan yang dilakukan oleh analisis sistem dalam membangun sebuah

sistem informasi. Terdapat berbagai macam model pengembangan SDLC,

salah satunya adalah dengan Waterfall Model atau Model Air Terjun yang akan

digunakan nantinya oleh penulis untuk mengembangkan sistem yang dibuat.

Waterfall Model menyediakan pendekatan alur hidup pengembangan

perangkat lunak secara sekuential atau terurut yang dimulai dari tahapan

perencanaan, analisis, desain, implementasi, pengujian dan perawatan. Tapi

dalam penelitian ini penulis hanya sekedar merencankan perancangan sesuai

dengan judul yang tertuang. Adapun tahapan-tahapan yang digunakan penulis

dari metode Waterfall sebagai berikut:

1. Requirement Analysis and Definition.

Pada tahap ini bertujuan mengumpulkan kebutuhan informasi secara

lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh software yang akan dibangun.

2. System and Software Design.

Tahap ini menggambarkan dasar desain sistem dan hubungan-

hubungan sesuai kebutuhan yang difokuskan pada software untuk

mengetahui sifat dari program dan user interfaces dari sistem. Dalam tahap

16
ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relation Ship

Diagram (ERD) sebagai model untuk rancangan database.

3. Implementation

Ditahapan ini penulis melakukan penerjemahan desain aplikasi ke

dalam bentuk gambar sederhana yang akan di gunakan sebagai penunjang

pemahaman calon pengguna sistem dalam berkordinasi guna menyesuaikan

tampilan yang diinginkan oleh calon pengguna sistem.

4. Integration

Pada tahap ini penulis merangkum seluruh desain dan sistem menjadi

satu kesatuan guna mempermudah calon pengguna atau programmer untuk

memahami sistem dengan meletakan contoh tampilan penggunaan sistem

dengan lebih terstruktur dan lengkap beserta penjelasannya.

C. Tinjauan Umum

Saat ini masyarakat secara umum sudah memiliki gawai sebagai media

komunikasi, dalam perkembangannya tidak hanya difungsikan sebagai alat

komunikasi tetapi salah satunya adalah web browser yang memungkinkan

pengguna untuk dapat melakukan akses internet ke berbagai macam platform

yang ada didunia.

Dengan kelebihan tersebut kiranya membuat sistem ini dapat dibuat dan

digunakan guna mempermudah kebutuhan pengguna melakukan transakasi dan

mempermudah pemilik melakukan strategi pemasaran dengan informasi

penjualan yang tersedia dari dalam sistem yang disediakan.

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis

1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Toko Bale Second merupakan sebuah usaha dagang yang bergerak

dalam bidang penjualan produk fashion yang secara resmi berdiri pada

Tahun 2014. Pada saat ini tingkat persaingan dalam bidang penjualan

produk fashion khususnya di daerah masbagek sangat tinggi. Oleh karena

itu, Toko bale second ingin memperbesar pangsa pasar dengan tujuan untuk

meningkatkan tingkat penjualan dengan cara membangun media promosi

alternatif baru melalui teknologi informasi.

Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut :

a. Konsumen memilih barang yang diinginkan.

b. Salesman akan memeriksa ketersediaan stok produk. Jika produk yang

diinginkan tidak tersedia maka akan diberitahukan lagi kepada

konsumen.

c. Jika stok produk tersedia, maka admin akan memberitahukan total yang

akan dibayar konsumen.

d. Konsumen melakukan pembayaran kepada kasir Toko Bale second

secara tunai.

e. Apabila konsumen melakukan pembayaran via transfer bank, maka

consumen perlu mengkonfirmasikan pembayarannya kepada admin Toko

18
Bale Second.

f. Kasir akan memeriksa rekening apakah pembayaran telah sesuai.

Setelah itu.

g. Kasir melakukan pembuatan barang pesanan dan secara mengirim

barang tersebut ke konsumen.

h. Admin melakukan update status transaksi penjualan dan stok barang ke

dalam Ms. Excel.

i. Kasir akan menyerahkan laporan penjualan dan akan diserahkan ke

pimpinan.

2. Analisis Prosedur Sistem yang berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis

aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi yang ada dan sedang

berjalan di Toko Bale second. Analisis prosedur yang sedang berjalan

digambarkan dalam flowmap, diagram konteks yang dapat menjelaskan

proses aliran data sehingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

a. Flowmap

Flowmap menggambarkan aliran dan informasi antar area didalam

sebuah organisasi dan menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai

tujuannya. Secara rinci flowmap menjelaskan dari mana dokumen

tersebut berasal, distribusinya , dan tujuan digunakan dokumen tersebut.

Flowmap bermanfaat untuk menganalisis kecukupan produser

pengawasan dalam sebuah sistem.

19
Flowmap prosedur sistem penjualan dapat dilihat di gambar berikut:

PELANGGAN PENJUALAN KEUANGAN/KASIR PEMILIK

Mulai

Permintaan Permintaan
Barang Barang

Mencari
Barang

Tidak YA
Tersedia

YA
Membuat
Bayar
Nota

Nota
Nota Nota
Penjualan
Penjualan Penjualan

Arsip
Selesai
Toko Laporan
Keuangan

Gambar 4.1 Gambar Flowmap

20
b. Diagram konteks

Diagram konteks adalah gambaran hubungan sistem yang terkait

dengan lingkungan diluar sistem. Berikut ini diagram konteks analisis

Sistem Informasi Penjualan pada Toko Bale second adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.2 Diagram Konteks

3. Analisis Kebutuhan Pengguna

a. User Administrator

1) Admin dapat melakukan loogin.

2) Admin dapat mengelola semua data yang ada diruang Administrator

21
3) Admin dapat melihat data Produk, Pembelian, Pelanggan.

4) Admin dapat menambahkan data produk, menambah stock

produk,menghapus data produk.

b. User Member

1) Pelanggan dapat melakuakan login.

2) Pelanggan dapat melihat semua halaman website.

3) Pelanggan dapat memesan produk.

4) Pelanggan dapat menambahkan produk pada keranjang belanja.

5) Pelanggan dapat melihat apa saja yang di beli di keranjang belanja

6) Pelanggan dapat Checkout pemesanan.

7) Pelanggan dapat melihat status pemesanan sudah dikirim atau belum.

8) Pelanggan dapat konfirmasi pembayaran.

9) Pelanggan dapat Nota pembayaran

c. User Pengunjung

1) Pengunjung dapat mendaftar sebagai member

2) Pengunjung dapat melihat halaman menu website.

3) Pengunjung dapat membeli produk dan melihat apa saja yang di beli

pada keranjang belanja tetapi pengunjung tidak dapat Checkout

pemesanan dan melakukan pembayaran di karenakan pengunjung

belum terdaftar menjadi member dan harus melakukan login member.

22
4. Analisis Sistem yang di butuhkan

Kebutuhan sistem akan menjelaskan bagaimana alur mengenai proses-

proses yang akan dilakukan oleh sistem. Kebutuhan sistem berisi informasi-

informasi apa sajayang harus dihasilkan sistem. Berikut Analisis kebutuhan

sistem pada penjualan produk berbasis website yang penulis buat:

a. Kebutuhan Sistem untuk Member:

1) Ttransaksi atau pemesanan pengguna harus melakukan tindakan

login.Bagi pengguna yang sudah menjadi member dan sudah

mempuyai akun maka pengguna bisa langsung login dengan email dan

password, bagi pengguna yang belum terdaftar sebagai member,

pengguna tidak dapat melakukan transaksi pemesanan produk, jika

ingin melakukan transaksi pemesanan produk pengguna harus

mendaftar sebagai member di bagian pendaftaran, setelah itu baru bisa

melakukan transaksi pemesanan barang.

2) Setelah login member dapat melakukan pemesanan produk dan akan

tersimpan pada keranjang belanja.

3) Member dapat menghapus atau membatalkan pesanan produk yang ini

dipesan pada keranjang belanja sebelum proses pembayaran.

4) Pada proses pembayaran member akan mendapatkan form pengiriman

yang terdapat pilihan ongkos kirim dan alamat lengkap pengirim.

5) Menyediakan checkout pemesanan berupa nota pembelian.

6) Pada proses riwayat belanja member diharuskan untuk input

pembayaran untuk mengkonfirmasi di dalam form pembayaran.

23
7) Setelah melakukan konfirmasi pembayaran, pemesanan produk akan

dikirmkan ke alamat member.

b. Kebutuhan Sistem untuk Admin

1) Sebelum masuk ke halaman admin, admin harus melakukan login

menggunakan username dan password.

2) Pada halaman admin, admin bisa melihat data produk, menghapus

data produk, mengubah data produk, dan menghapus data produk.

Admin juga dapat melihat data pembayaran untuk mengkonfirmasi

pembayaran dan pengiriman produk. Di dalam halaman admin juga

terdapat laporan pembelian, dan data pelanggan.

24
5. Use Case Diagram

Use Case Diagram sistem informasi penjualan baju berbasis web yang

di buat penulis sebagai berikut :

a. Rancangan Use Case Diagram Admin

Gambar 4.3 Use Case Diagram Admin

25
b. Use Case diagram member

Gambar 4.4 use Case Diagram Membar

26
B. Rancangan basis data

1. ERD

Gambar 4.5 ERD

27
2. Basis data

Gambar 4.6 Basis Data

28
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dengan adanya sistem ini di harapkan dapat mencatat data penjualan baju di

took bale second masbagek

2. Dengan adanya sistem ini membantu pegawai dalam menerima pesanan

3. Dengan adanya sistem ini diharapkan membantu pemilik dalam membuat

laporan penjualan baju setiap bulannya.

B. Saran

Agar sistem yang diusulkan dapat di gunakan dengan berjalan sesuai

dengan yang diharapkan, maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan yaitu;

1. Untuk kedepannya diharapkan sistem informasi penjualan baju ini dapat

lebih baik dari pada yang ada sekarang.

29
DAFTAR PUSTAKA

Sutabri, Tata. 2013. Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi.

Himawan, H., Saefullah, A., & Santoso, S. (2014). Analisa dan Perancangan
Sistem Informasi Penjualan Online (E-Commerce) pada CV Selaras
Batik Menggunakan Analisis Deskriptif. Scientific Journal of
Informatics, 1(1), 53-63.
Nasril, N., & Saputra, A. Y. (2017). Rancang bangun sistem informasi ujian
online. Jurnal Lentera ICT, 3(1), 47-53.
Cahyono, N. (2015). Pengertian Perancangan Sistem Informasi. 07.

Prayitno, A. (2015). Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis


Website Untuk Para Penulis. Indonesian Journal on Software
Engineering (IJSE), 1(1), 28-37.
Firhani Muhammad. 2019. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Pendaftaran Berobat Pasien Berbasis Web pada Apotik Medika

Palangka Raya. STMIK Palangkaraya. Palangka Raya.

Aprianto, R., Wulandari, W., & Hafifah, N. (2018). Pengembangan Aplikasi Web
Mobile Penjadwalan Tugas Aparatur Desa Untuk Meningkatkan
Layanan Masyarakat. JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem
Informasi), 1(3), 81-86.
Hanifah, R. (2015). Balsamiq Mockup. Retrieved from Prakerin uBig.co.id.
Kusumawati, A., Purwandari, N., & Lumba, E. (2021). Model Pembelajaran Mind
Mapping Menggunakan Microsoft Visio 2007 bagi Guru-Guru SDIT Al-
Kautsar Cikarang. Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM), 2(1), 26-37.

Jafar, R., Abdullah, M. H., & Safi, M. (2020). Perancangan Sistem Informasi
Menejemen Sarana Dan Prasarana Menggunakan Framework Codeigniter
Pada Akademi Ilmu Komputer Ternate. Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Ilmu

30
Komputer & Informatika, 3(2).
Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. DEEPUBLISH.
Yogyakarta.
MAYA, R. (2019). Aplikasi Pengolahan Data Tamu, Dokumen dan Mobil
Operasional Pada PT. APLIKANUSA LINTASARTA PALEMBANG
BERBASIS WEB (Doctoral dissertation, POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA).
Sama, H., & David, D. (2021, March). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PELAYANAN ORDER PADA RESTORAN BERBASIS MOBILE WEB.
In CoMBInES-Conference on Management, Business, Innovation, Education
and Social Sciences (Vol. 1, No. 1, pp. 892-902).
Hidayat, M. I., & Mulyono, H. (2021). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
Pemesanan Produk Wedding Organizer Berbasis Web Pada Reva Pelaminan
Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 6(1), 27-42.
Lusti, H., & Masya, F. Analisa Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Pada
Wedding Organizer Berbasis Web. CESS (Journal of Computer
Engineering, System and Science), 5(1), 162-165.
Aprilia, R., & Anwar, M. (2020). Perancangan Aplikasi Penjualan Mobil Bekas di
CV SINGGALANG MOTOR
PADANG Berbasis WEB. VoteTEKNIKA: Jurnal Vocational Teknik Elektronika dan
Informatika, 7(4), 263-270.
Rizkiyah, P. M. R. A., Putra, C. A., & Hermanto, H. (2021). Analisa dan Perancangan
Sistem Informasi Pembayaran Air HIPPAM Desa Leran Berbasis Web.
KONSTELASI: Konvergensi Teknologi dan Sistem Informasi, 1(1), 131-144.
Ardhana. Y. M. Kusuma. 2012. Membuat Website Social Networking Ala
Facebook dengan JCOW dalam Ilustrasi. Jakarta: Jasakom.
Hidayatullah, Priyanto dan Jauhari Khairul Kawistara. 2017. Pemrograman Web
Edisi Revisi. Bandung: Informatika
Naista, David. 2016. Bikin Framework PHP Sendiri dengan Teknik OOP &
MVC.Yogyakarta: Loko Media
S, Rosa A dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung:

31
Informatika
Sadeli, Muhamad. 2014. Aplikasi Bisnis dengan PHP dan MySQL Menggunakan
Adobe Dreamweaver CS 6. Palembang: Maxiko

32

Anda mungkin juga menyukai