Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN ERP PADA USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH DALAM SEKTOR FASHION

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Perpajakan

Dosen Pengampu:
Mochammad Rizki Romdoni, S.Kom., MT

Oleh:
Briza Mahfiro Chaniago (3219608)

KELAS KARYAWAN LOBAM


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA
TANJUNG PINANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Mochammad Rizki Romdoni,
S.Kom., MT. sebagai dosen pengampu mata kuliah Perpajakan yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bintan,01 Desember 2022

Briza Mahiro Chaniago

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................................6

2.1 Usaha Kecil Menengah (UKM) Fashion Indonesia........................................6

2.2 Enterprise Resource Planning (ERP)..............................................................9

2.3 Penerapan ERP Pada UMKM.......................................................................10

BAB III...........................................................................................................................12

PENUTUP.......................................................................................................................12

3.1 KESIMPULAN...............................................................................................12

3.2 SARAN............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu sistem yang sering digunakan oleh
perusahaan dan sangat dibutuhkan di segala sektor pada jaman modern ini. Dimana ERP
dapat memberikan efektifitas dan efisiensi bagi suatu perusahaan disegala bidang yang
ada pada perusahaan itu. ERP dapat digunakan sebagai salah satu opsi dalam
memecahkan suatu masalah untuk sebuah perusahaan dengan bisnis yang memiliki
kompleksitas yang rumit. Dengan menggunakan sistem ERP, diharapkan agar suatu
perusahaan dapat mengatur data dan informasi dengan skala yang banyak dan besar untuk
nantinya dapat diolah dan diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Sesuai dengan fakta-fakta yang ada, maka tidak diragukan lagi bahwa sistem ERP
sendiri menjadi suatu sistem yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan untuk
melakukan integrasi akan segala bagian yang ada serta setiap proses kegiatan yang ada
dalam perusahaan tersebut. Karena sudah banyak perusahaan besar yang memakai sistem
ERP, maka dalam penelitian ini saya akan melakukan sebuah penelitian yang bertujuan
agar UMKM dapat menggunakan sistem tersebut. Seperti kita ketahui bahwa masih
banyak permasalahan yang dialami oleh UMKM yang berdiri dan beroperasi di
Indonesia, maka dari itu saya ingin melakukan perancangan sistem ERP pada UMKM-
UMKM yang ada sehingga para mitra dapat mencapai target dengan efektif dan efisien,
dengan bagaimana para mitra mendapatkan laporan yang akurat.

Scope saya tertuju pada agen distribusi air minum yang terletak di daerah Gunung
Kijang, Bintan. Agen distribusi tersebut merupakan agen yang baru berdiri ditahun 2010,
dan merupakan agen yang menjual dan mendistribusikan berbagai jenis dan merk seperti
aqua dan merk-merk lainnya. Permasalahan yang terjadi adalah sistem pencatatan data
saat ini hanya belum terintegrasi dengan komputer karena sebelumnya masih
menggunakan pencatatan di buku mengenai data stok barang dan pencatatan laporan
penjualan. Sedangkan kalkulasi transaksi pembelian masih menggunakan perhitungan
manual sehingga memerlukan waktu yang lama. Lalu invoice kepada pembeli masih
menggunakan penulisan di kertas sehingga kadang pembeli tidak bisa membaca secara
detail produk dan harga yang dibeli. Maka suatu perusahaan akan memerlukan suatu
sistem informasi yang mampu dalam mencatat dan mengolah suatu data dan informasi
dalam skala yang besar dan juga menghasilkan data dan informasi yang akurat sesuai
dengan kebutuhan perusahaan UMKM tersebut khususnya dalam perihal administrasi.

Maka dari itu, dengan dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk memudahkan mitra
dalam memperoleh laporan inventory, transaksi, juga laporan keuangan perusahaan
dengan merancang sistem yang akan dibuat. Penelitian akan menggunakan metode
waterfall yang terdiri dari requirement analisis, system design, implementation,

4
integration testing dan operation and maintainence dalam perancangan sehingga
menghasilkan rancangan ERP yang sesuai dengan kebutuhan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan perumusan yaitu :

1. Apakah penyebaran informasi berpengaruh terhadap Kepercayaan Konsumen


pelanggan baju merek Summer Crown?

2. Apakah pengetahuan konsumen berpengaruh terhadap Kepercayaan Konsumen


pelanggan baju merek Summer Crown?

3. Apakah Kepercayaan Konsumen berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam


membeli baju merek Summer Crown?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang diharapkan oleh penulis dalam penelitian yang akan dilakukan adalah
dapat membuat perancangan sistem enterprise resource planning bagi agen tersebut.
Dimana sistem yang akan dirancang dibuat untuk dapat memaparkan data inventory, data
transaksi, dan juga laporan keuangan suatu perusahaan UMKM.

Dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan, perlunya untuk melakukan


observasi lapangan juga wawancara dengan pemilik agar dapat mengetahui masalah yang
ada dan juga dapat memberikan hasil maksimal pada setiap sektor yang ada, dengan
harapan akan memberikan hasil yang di inginkan oleh agen tersebut. Juga diharapkan
agar perancangan sistem enterprise ini kedepannya dapat mengurangi kesalahan
pendataan yang mungkin akan terjadi untuk waktu kedepannya.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yang bisa di ambil baik dari segi penulisan maupun
pembaca yaitu :

1. Memberikan gambaran kepada calon pengguna sistem tentang perancangan yang akan
dilakukan.

2. Memvisualisasikan hasil implementasi antarmuka dari sistem yang akan dirancang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Usaha Kecil Menengah (UKM) Fashion Indonesia


Fashion di Indonesia kini semakin berkembang mengikuti arus modernisasi.
Perkembangan ini menjadikan masyarakat sebagai masyarakat yang selektif di
dalam menentukan gaya hidupnya. Gaya hidup sangat erat hubungannya dengan
fashion, karena adanya fashion akan menunjang penampilan seseorang agar lebih
menarik dan menjadi trend center di masyarakat. Produk fashion termasuk produk
yang dapat dikonsumsi dalam jangka panjang karena produk ini digunakan
dengan pemakainan normal satu tahun. Produk fashion meliputi pakaian, sepatu,
tas, aksesoris, dan lain sebagainya.

Persaingan bisnis pada bidang fashion sangat ketat terutama pada bidang
pakaian, pemasar bersaing dalam menawarkan barang dagangan(produk yang
dijual) dengan berbagai cara yang digunakan agar konsumen tertarik dengan
barang dijual oleh perusahaab tersebut. Banyak pemasar yang berusaha untuk
menawarkan model pakaian terkini yang menggunakan bahan berkualitas,
pembuatan desain secara khusus yang dibuat oleh toko tersebut atau ciri khas dari
toko, bahkan mereka memberikan penawaran harga yang pas
dikantong(murah).Semua pilihan tergantung pada konsumen itu sendiri, mereka
lebih memilih baju dengan harga yang tergolong mahal atau harga murah kualitas
oke. Di dalam menjalankan persaingan

bisnis, pemasar diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi di dalam


menciptakan inovasi, hal tersebut menjadi pertimbangan yang sangat penting
dalam kegiatan bisnis karena dengan inovasi yang dibuat oleh pemasar mampu
membuat perusahaan bertahan dalam suatu persaingan. Para pemasar juga harus
menyediakan sarana untuk konsumen agar bisa mencari informasi secara detail.

Masalah yang ditimbulkan dalam perusahaan adalah cara perusahaan tersebut


di dalam melakukan kegiatan menyebarkan informasi kepada para konsumennya,
karena banyak konsumen yang ragu akan kualitas suatu produk serta
layanan/fasilitas yang dibuat oleh perusahaan. Sebelum melakukan pembelian
adanya hal tersebut menjadikan konsumen sulit atau bahkan tidak bisa dalam
membedakan kualitas produk, baik kualitas yang tinggi ataupun kualitas rendah
(Leisching et al., 2012). Konsumen akan melakukan pencarian informasi
mengenai brand tersebut guna mengumpulkan informasi-informasi yang
didapatkan sehingga tercipta informasi yang efisien. Dalam hal ini brand mampu
6
memberikan kemudahan untuk konsumennya dalam mengumpulkan suatu
informasi akan barang maupun jasa. Manfaat utama dalam pencarian suatu
informasi adalah untuk menngurangi adanya risiko dalam belanja online.

Perusahaan perlu menyebarkan informasi kepada konsumen dengan akurat,


dengan informasi yang akurat informasi tersebut akan menciptakan kredibilitas
merek (Erdem & Swait, 2004). Informasi yang akurat akan berdampak pada
persepsi kualitas dan juga berdampak kepada pertimbangan merk dan pilihan
merek (Erderm & Swait, 2004).

Informasi yang efisien merupakan salah satu manfaat yang diberikan oleh
suatu brand atau merek dengan adanya informasi yang efisien mengurangi usaha
konsumen dalam mencari informasi serta mengolah informasi dari brand itu
sendiri (Leisching et al., 2012). Dengan memberikan suatu pelayanan yang berupa
informasi serta pengetahuan konsumen tentang merek produk agar perusahaan
mampu meningkatkan keputusan pembelian merupakan salah satu upaya
meningkatkan Kepercayaan Komsumen.

Menurut Lin & Lin (2007) bahwa pengetahuan produk yang dimiliki oleh
konsumen berdasarkan tingkat kebiasaan konsumen dalam menggunakan produk.
Konsumen yang memiliki pengetahuan yang tinggi di dalam tahap pengenalan
mereka sudah mampu mengingat produk tersebut, baik dalam menganalisis serta
cara berfikir yang logis dibanding dengan konsumen yang memiliki pengetahuan
produk rendah. Konsumen dengan pengetahuan produk yang tinggi lebih percaya
akan petunjuk intrinsik didalam melakukan pertimbangan kualitas produk, mereka
sadar informasi produk itu penting. Dibandingkan dengan konsumen yang
memiliki pengetahuan rendah mereka lebih menitikberatkan pada petunjuk
ekstrinsik, contohnya seperti harga yang tinggi menentukan kualitas dan merek
yang terkenal sudah berarti memiliki kualitas yang tinggi. Dengan pengetahuan
konsumen yang redah mereka tidak pernah melakukan evaluasi produk karena
mereka tidak memiliki pengetahuan dalam menilai produk.

Chaudhuri & Holbrook (2001) mendefinisikan Kepercayaan Komsumen


adalah kemauan rata-rata konsumen dalam mengandalkan suatu merek yang
mampu

diandalkan untuk menjalankan fungsinya yang dinyatakan. Kepercayaan


biasanya menjadi sebuah masalah bila ada informasi asimetris dan peluang
oportunisme. Berkurangnya informasi asimetris mengakibatkan meningkatnya
kepercayaan. Oleh karena itu upaya meningkatkan Kepercayaan Komsumen
perusahaan harus memberikan pelayanan yang dapat menekankan pada informasi
dan pengetahuan konsumen tentang merk produk agar perusahaan mampu
7
meningkatkan keputusan pembelian. Supaya Kepercayaan Komsumen meningkat
perusahaan juga harus meningkatkan layanan yang berpijak pada informasi serta
pengetahuan konsumen tentang merek produk agar perusahaan mampu
meningkatkan keputusan pembelian.

Setelah adanya kepercayaan, konsumen akan memutuskan untuk membeli


produk tersebut atau tidak jadi membeli. Keputusan pembelian adalah lima
tahapan yang dilalui oleh konsumen yang pertama pengenalan masalah, kedua
pencarian informasi, ketiga evaluasi alternatif, keempat keputusan pembelian, dan
yang kelima adalah pasca pembelian., hal tersebut sudah dilakukan dari jauh-jauh
hari sebelum melakukan pembelian aktual yang kemudian berdampak sangat lama
(Kotler & Keller, 2012: 227). Sebelum membeli suatu barang, pembeli terlebih
dahulu memilih barang yang akan dibelinya yang sesuai dengan apa yang
diinginkan sebelum mereka memutuskan membeli. Pilihan mereka merupakan
pilihan yang sudah sesuai karakter serta adanya kepuasan batin.

Summer Crown adalah salah satu toko hijab di area Tanjung Pinang yang
didirikan sejak tahun 2020

Selain membuka toko offline Summer Crown juga menjual produknya secara
online. Banyaknya persaingan membuat mereka harus mengikuti penjualan secara
online karena omset yang didapatkan lebih banyak secara online. Untuk
konsumen yang sudah sering berbelanja disana mereka biasanya sebelum belanja
melihat stock yang ada terlebih dahulu, karena di Instagram selalu di update baik
model baju maupun stock barangnya untuk yang belum pernah belanja disana
biasanya tanya sama temannya Instagram toko tersebut. “Summer.Crown” adalah
akun instagram yang digunakan, setiap upload foto biasanya langsung diberi
keterangan tentang bahan,ukuran, dan harga. Summer Crown melayani pembelian
ecer maupun grosir.

Summer Crown menjadi nama toko sekaligus merk yang digunakan untuk
label baju yang dijual. Merk Summer Crown sudah terkenal di area Tanjung
Pinang karena produk yang dibuat berkualitas, bahan yang digunakan bagus,
desain yang digunakan selalu terkini. Tidak hanya di area Tanjung Pinang
Summer Crown juga sudah terkenal diberbagai daerah seperti Lombok, Jambi,
Kalimantan, dll. Karena mereka menjual produk hijab secara online dan melayani
pengiriman barang ke berbagai daerah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
merupakan salah satu fakultas yang mahasiswanya sering melakukan belanja di
Summer Crown. Hal tersebut menjadikan Summer Crown memiliki potensial
yang tinggi dalam menjual baju-baju hijab.

8
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, peneliti berusaha menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam

membeli baju merek Summer Crown yang meliputi penyebaran informasi,


pengetahuan konsumen, dan Kepercayaan Komsumen.

2.2 Enterprise Resource Planning (ERP)


Menurut Monk dan Wagner, Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan sebuah
sistem yang berfungsi dalam membantu untuk mengatur alur proses bisnis dalam suatu
kesatuan yang lebih terintegrasi seperti marketing, produksi, pembelian dan accounting
dan menyimpan seluruh data transaksi dalam suatu database yang dapat digunakan
perusahaan serta menyediakan management reporting tools (2013).

ERP terdiri dari beberapa modul utama yang dapat menunjang kinerja perusahaan.
beberapa modul antara lain sebagai berikut:

1. Modul Financial dan Accounting

Modul Financial dan Accounting dapat membantu dalam proses pengolaan dan
pemantauan keuangan yang dimiliki perusahaan. Modul ini juga memiliki keterkaitan
dengan proses pengolaan data yang berhubungan dengan akuntansi laba, akuntansi
keuangabn, manajemen investasi, perbendaharaan, dan controlling.

2. Modul Logistik dan Persediaan

Modul logistik dan persediaan jika dilihat secara fungsional, dapat digunakan dalam
membantu laju proses procurement, werehousing, sales, dan distribusi yang digunakan
oleh perusahaan. Dengan kata lain, berguna untuk mengelola dan melakukan pencatatan
serta pelaporan persediaan barang di perusahaan.

3. Modul Sumber Daya Manusia

Modul SDM berperan dalam membantu perusahaan dalam melakukan pengolahan


terhadap asset khususnya sumber daya manusia yang dimiliki. bertujuan agar SDM yang
dimiliki dapat dialokasikan secara tepat dan akurat. Manajemen SDM terdiri dari
penjadwalan, perekrutan dan pemrosesan gaji karyawan.

4. Modul SCM (Supply Chain Management)

Modul ini merupakan salah satu fokus utama dalam melakukan pengembangan
sistem. Dengan penggunaan modul yang baik, maka akan menghasilkan solusi efektif
guna menghemat biaya perusahaan. Kegunaan lainnya yakni berupa optimalisasi
perencanaan, pemanfaatan logistik untuk forecasting dan meningkatkan efisiensi
perusahaan serta optimalisasi penyimpanan.

9
5. Modul CRM (Customer Relationship Management)

Modul ini dapat membantu perusahaan untuk pengelolaan pelanggan. Digunakan


sebagai penghubung antara perusahaan dan pelanggan dengan memastikan layanan yang
diberikan dapat tersampaikan kepada pelanggan. Dengan kata lain, ketika proses
penjualan telah selesai maka dapat melakukan otomatisasi proses bisnis yang berjalan.

6. Modul Business Process Support

Modul Business Process Support dapat membantu perusahaan dalam mengatur arah
dari arus kerja serta menampilkan solusi industri yang berhubungan. Modul ini biasanya
digunakan untuk melakukan pengendalian terhadap setiap unit fungsi yang berada di
dalam perusahaan.

2.3 Penerapan ERP Pada UMKM


ERP, atau Enterprise Resource Planning, pada umumnya terasosiasi dengan
bisnis yang berskala besar. Meski demikian, ERP juga bisa disesuaikan dengan
kebutuhan UMKM yang lebih sederhana. Untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan dari bisnis UMKM, ERP yang dibutuhkan perlu untuk bisa memenuhi
kebutuhan atas pencatatan database pegawai, pemasok, serta pelanggan. ERP juga
diperlukan untuk mampu melakukan pencatatan database terkait dengan
persediaan barang dagang dan inventaris, penjualan dan pembelian, jurnal umum
serta kas dan bank, buku besar serta laporan keuangan, dan memiliki password
pengamanan database. Penerapan ERP pada bisnis UMKM cukup dibutuhkan
karena mampu membantu pelaku usaha untuk menambahkan jenis barang yang
dijual secara lebih mudah, menata data transaksi secara lebih rapi, meminimalkan
pelaporan secara manual sehingga mampu meningkatkan validasi, laporan yang
bisa dilihat online via ponsel, serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
diimplementasikan (Zahir, 2019).

Alasan yang mendasari usaha UMKM mulai menggunakan ERP adalah untuk
memotong biaya operasional, mampu meningkatkan pengalaman pelanggan (serta
mempermudah kegiatan bisnis), serta mampu untuk memenuhi kebutuhan untuk
ekspektasi atas aspek peningkatan (Jutras, 2010). SAP, salah satu perusahaan ERP
global melalui layanan SAP Business One memberikan layanan ERP yang terkini
yang mencakup fitur manajemen finansial, manajemen penjualan dan pelanggan,
kontrol atas inventaris dan pembelian, perencanaan produksi, business
intelligence, serta pelaporan dan analytics. Pada manajemen finansial, layanan
yang termasuk adalah layanan akuntansi, kontrol, simplifikasi atas aset tetap,
perbankan dan rekonsiliasi, serta mampu membuat laporan keuangan yang
dilengkapi dengan hasil analisis secara real-time. Selain itu, layanan dari SAP
10
Business One juga bisa digunakan melalui jaringan cloud, ponsel, ataupun secara
on-premise.

ERP software yang dapat di gunakan adalah ERP berbasis web yang dapat di
atur sesuai dengan keinginan konsumen dan lebih bagus jika ERP berbabis Open
Source.

Openbravo ERP merupakan salah satu Software turunan Compiere yang juga
menuai kesuksesan. Software ini lebih berfokus pada antarmuka berbasis Web.
Fungsi dan fiturnya mencakup beberapa sistem manajemen perusahaan dengan
menitikberatkan pada solusi akuntansi dan terintegrasi dengan fungsi-fungsi
manajemen lainnya, seperti sistem produksi, persediaan, pengadaan, penjualan.
Bahkan fitur CRM (Customer Relationship Management), BI (Business
Intelligence), dan POS (Point of Sale) juga tersedia didalamnya.

Selain itu, dengan kemampuannya mengubah tampilan antarmuka dan


menambah skin, membuat Openbravo sulit ditandingi oleh ERP manapun.
Openbravo mengkhususkan diri pada implementasi ERP pada UKM dengan
Multi-site. Sehingga apabila perusahaan anda membutuhkan Software ERP yang
dapat digunakan di banyak site dan cabang. Maka, OpenBravo layak Anda
pertimbangkan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dihasilkan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sistem ERP dapat diterapkan dalam menjalankan usaha kecil menengah
2. Sistem ERP yang digunakan berupa sistem ERP open source
3. Modul minimum dan dokumen yang dibutuhkan berkaitan dengan modul
penjualan dan pembelian
4. Penerapan sistem ERP open source memerlukan penyesuaian ulang agar
memiliki kecocokan digunakan UKM kuliner
5. Penerapan sistem ERP pada UKM kuliner dilakukan terhadap UKM yang telah
memiliki lebih dari tiga atau empat cabang khususnya yang berada di luar
daerah UKM pusat

3.2 SARAN
Saran yang dihasilkan berkaitan dengan hasil penelitian antara lain:
1. Pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan proses bisnis dilakukan
dengan mengobservasi UKM terkait secara langsung.
2. Software ERP yang di Rekomdasikan berupa Cloud ERP karena dapat di akses
menggunakan device apapun secara Realtime dengan jaringan internet.

12
DAFTAR PUSTAKA

Jutras, C. (2010, August). IIA. Retrieved from IIA:


https://www.iia.nl/SiteFiles/enterprise-resource-planning.pdf

SAP. (n.d.). SAP. Retrieved from SAP:


https://www.business-one-consultancy.com/fileadmin/downloads/sap-business-one/erp-
mittelstand/SBO_Solution_Brief_Online_USA.pdf

Zahir. (2019, January 17). Zahir. Retrieved from Zahir:


https://zahiraccounting.com/id/blog/erp-untuk-ukm/

13

Anda mungkin juga menyukai