Anda di halaman 1dari 28

PENERAPAN SOFTWARE ODOO DENGAN MENGGUNAKAN MODUL

POINT OF SALES (POS) PADA PROSES BISNIS PENJUALAN

LAPORAN TUGAS ENTERPRISE RESOURCE PALANNING

DISUSUN OLEH :
SINTA BELLAH SULANDA
(561419030)

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022

1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas
Enterprise resource palanning dengan judul ” Penerapan Software Odoo Dengan
Menggunakan Modul Point Of Sales”
Penyusunan laporan ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
mengizinkan, membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian laporan
ini, untuk itu kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan rezeki-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan dan menyelesaikan laporan kerja praktik.
2. Bapak Idham Halid Lahay, ST., M.Sc selaku Dosen matakuliah Enterprise
Resource Planning Open Source
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan banyak
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, masukan,
dan saran untuk laporan ini. Semoga laporan kerja praktik ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis, perusahaan, dan pembaca sekalian.

Gorontalo, 10 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan..............................................................................................................2

1.4 Manfaat............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3

2.1 Teori Enterprise Resource Planning (ERP)....................................................3

2.1.1 Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)......................................3

2.1.2 Konsep dasar ERP......................................................................................4

2.1.3 Implementasi ERP......................................................................................4

2.1.4 Keuntungan Menggunakan ERP................................................................6

2.2 Teori ERP Open Source..................................................................................7

2.3 Spesifikasi Software ERP................................................................................9

2.4 Langkah-langkah Instalasi Software...............................................................9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................15

3.2 Implementasi.................................................................................................15

iii
3.2.1 Input Produk.............................................................................................15

3.2.2 Penggunaan Sistem Kasir.........................................................................17

3.3 Analisis..........................................................................................................21

BAB IV PENUTUP..............................................................................................22

4.1 Kesimpulan....................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Koponen Utama dari Sistem ERP.......................................................3

Gambar 2. 2 Tampilan Membuka Odoo..................................................................9

Gambar 2. 3 Pemilihan Bahasa..............................................................................10

Gambar 2. 4 Tampilan Selamat Datang.................................................................10

Gambar 2. 5 Tampilan penginstallan odoo............................................................10

Gambar 2. 6 Tampilan Setup.................................................................................11

Gambar 2. 7 Tamilan jendela untuk mengoneksikan PostreSQL..........................11

Gambar 2. 8 Tampilan Lokasi Penyimpanan Odoo...............................................12

Gambar 2. 9 Tampilan Proses Peng-Copyan data..................................................12

Gambar 2. 10 Proses Download PostgreSQL........................................................13

Gambar 2. 11 Tampilan Start Odoo.......................................................................13

Gambar 2. 12 Tampilan Software Odoo................................................................14

Gambar 3. 1 Pemilihan Modul Point Of Sale........................................................15

Gambar 3. 2 Tampilan Penambahan Produk.........................................................16

Gambar 3. 3 Tampilan pemilihan modul Inventori................................................16

Gambar 3. 4 Tampilan penambahan produk di inventori......................................17

Gambar 3. 5 Tampilan Untuk Memasukan Jumlah Produk...................................17

Gambar 3. 6 Tampilan POS untuk open session....................................................18

Gambar 3. 7 Tampilan Opening Cash Control......................................................18

Gambar 3. 8 Tampilan produk yang akan di beli custemer...................................19

Gambar 3. 9 Tampilan Tahap Pembayaran............................................................19

Gambar 3. 10 Tampilan menu struk.......................................................................20

Gambar 3. 11 Gambar struk produk.......................................................................20

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan teknologi saat ini,perkembangan teknologi dari


masa ke masa semakin berkembang. Penggunaan teknologi dapat mempermudah
segala kebutuhan informasi maupun pengolahan data. Hal ini dapat dilihat dengan
banyaknya aplikasi atau software yang mendukung jalannya suatu aktifitas. Salah
satu aktifitas yang digunakan yaitu penerapan sistem Enterprise Resource
Planning (ERP) untuk mengelola sumber daya pada suatu organisasi atau
perusahaan. Sistem ERP adalah sistem yang meliputi semua aspek proses bisnis
didalam suatu organisasi atau perusahaan.perusahaan mengautomasi dan
mengintegrasikan proses bisnis yang ada (Cahya Putri & Suhendi, 2021).
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem informasi
yang berperan untuk mengintegrasikan dan mengotomisasikan proses bisnis pada
perusahaan dalam berbagai aspek, mulai dari aspek operasional, produksi sampai
distribusi. Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu perusahaan
menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database sehingga menjadi lebih
mudah dalam berbagi data.
Odoo adalah aplikasi ERP bersifat open source yang di dalamnya terdapat
berbagai program bisnis seperti Sales, Point of Sale, CRM, Human Resource,
Finance and Accounting, dan lain sebagainya. Odoo menggunakan bahasa
pemrograman Phtyon, XML, dan Javascript serta PostgreeSQL sebagai database
management system. Dengan menggunakan aplikasi Odoo suatu bisnis tidak perlu
mengeluarkan biaya yang tinggi dalam pembuatan aplikasi ERP. Aplikasi Odoo
dapat diunduh secara gratis dan mempunyai modul yang lengkap serta saling
terintegrasi.
Salah satu modul aplikasi yang dikembangkan oleh Odoo yaitu Point of Sale.
Point of sale (POS) merupakan sebuah sistem yang dapat membantu proses
transaksi pada suatu bisnis yang bergerak di bidang penjualan seperti toko
swalayan, restoran, toko baju, dan lain sebagainya. Manfaat POS yaitu

1
memudahkan proses pengecekan barang yang tersedia, pengambilan keputusan
dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam bisnis. Penggunaan aplikasi
POS Odoo di kalangan masyarakat Indonesia masih terdengar asing. Banyak
masyarakat yang tidak mengetahui penggunaan aplikasi dalam menjalankan
management sistem tokoh ataupun swalayan sehingganya mereka masih
kesusahan dalam proses transaksi penjualan, pembelian serta pelaporan (Gustiani,
Trisminingsih, & Abdillah, 2018).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan sistem untuk
mengoptimasi proses yang ada yaitu dengan menerapkan sistem transaksi
penjualan atau lebih dikenal dengan Point of Sale (POS) menggunakan aplikasi
Odoo. Di dalam aplikasi Odoo terdapat modul POS. POS digunakan untuk
membantu pengelola bisnis atau pemilik usaha dalam pengolahan data transaksi
pembelian, penjualan dan pelaporan transaksi

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
yang di dapatkan yaitu bagaimana cara penerapan software odoo dengan
menggunakan modul Point Of Sale pada pengelolaan bisnis penjualan.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan software odoo dengan
menggunakan modul Point Of Sale pada pengelolaan bisnis.

1.4 Manfaat
Memberikan manfaat kepada mahasiswa agar mengetahui cara peng-
installan dan cara menggunakan software odoo.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Enterprise Resource Planning (ERP)


2.1.1 Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)
Menurut Hamilton, teknologi Enterprise Resources Planning (ERP)
merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan seluruh proses
bisnis/departemen-departemen serta unit-unit bisnis dalam suatu perusahaan
dengan menggunakan single data entry (Akbar & Pratiwindya, 2016).

ERP merupakan singkatan yang terdiri dari 3 (tiga) elemen kata, yaitu
Enterprise (Organisasi/ perusahaan), Resource (Sumber Daya), dan Planning
(Perencanaan). Ketiga uraian kata tersebut mencerminkan sebuah konsep yang
berujung kepada kata kerja yaitu ‘planning’ yang menekankan kepada aspek
perencanaan. Sedangkan enterprise’ dapat digambarkan sebagai sebuah kelompok
orang dengan tujuan tertentu, yang memiliki sumber daya untuk mencapai tujuan
tersebut. Sudut pandang ‘enterprise’ ini berbeda dengan sudut pandang organisasi
atau perusahaan yang bersifat tradisional, yakni keseluruhan organisasi/
perusahaan dianggap sebagai sebuah sistem dan masing-masing departemen
adalah subsistem. Sementara kata ‘Resource’ secara singkat dapat diterjemahkan
menjadi sumber daya yang meliputi semua hal yang menjadi tanggung jawab dan
tantangan manajemen untuk dikelola agar dapat menghasilkan keuntungan
(Defrizal, 2010).

Terdapat 5 komponen utama dari sistem ERP. Berikut adalah gambar dari
5 komponen tersebut :

3
Gambar 2. 1 Koponen Utama dari Sistem ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) menurut James A. Hall (2011:
31) adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi
untuk mengotomatisasi dan mengintegrasikan proses bisnis utamanya.
Enterprise Resource Planning menurut Turban, Rainer, dan Potter
(2007: 10) dirancang dan didesain untuk menyelesaikan masalah dalam area
fungsional sistem informasi dengan mengintegrasikan area fungsional melalui
database.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan
Enterprise Resource Planning adalah konsep sistem informasi yang
mengintegrasikan setiap modul, sehingga dapat mendukung proses bisnis
utama perusahaan.
2.1.2 Konsep dasar ERP
1. Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah
bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi
yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan
bersangkutan.
2. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa
pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda
dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan
seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management
(CRM), e-Government dan lain-lain.
2.1.3 Implementasi ERP
Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari
perubahan dan peran serta pelanggan. Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi,
kustomisasi dan jasa pendukung. Menurut (Dhewanto dkk, 2007) siklus hidup
implementasi ERP terdiri dari lima fase yaitu:
a. Fase perencanaan
Langkah awal dalam implementasi ERP adalah membentuk komite
pengarah. Tugas utama komite ini adalah untuk mengidentifikasikan

4
tujuan utama dan ruang lingkup proyek ERP, menentukan manajer proyek
dan anggota tim lainnya untuk membangun sistem. Tugas tim proyek pada
fase ini adalah:
 Mendefinisikan masalah yang akan diselesaikan oleh sistem ERP
serta menentukan ruang lingkup proyek secara lebih rinci.
 Mengevaluasi alternatif pendekatan pada ERP, misalnya solusi
kostumisasi, satu kesatuan paket, integrasi beberapa paket, atau
kombinasi dari beberapa alternatif, dan memilih salah satu solusi di
fase awal.
 Membuat jadwal dan anggaran proyek, dengan memperhatikan
kelayakan, dan melaporkan temuan kepada komite pengarah baik
secara tertulis maupun lisan.
b. Fase Analisis
Pada fase ini komite pengarah telah sepakat untuk menjalankan
proyek implementasi ERP dan sudah menentukan pendekatan yang akan
dilakukan. Terdapat dua tanggung jawab utama tim yaitu:

 Mengevaluasi vendor yang diperkirakan dapat memenuhi


kebutuhaan dan membuat rekomendasi kepada tim pengarah dan
kemudian tim proyek melakukan evaluasi lebih terinci atas vendor
yang terpilih.
 Mengidentifikasi inisiatif rekayasa ulang proses bisnis yang
mungkin diperlukan, berdasarkan paket software yang dipilih,
dengan melakukan kerja sama dengan berbagai fungsi terkait.
c. Fase Desain
Fase desain dimulai setelah perusahaan memutuskan vendor mana
yang dipilih. Tingkat desain tergantung pada pendekatan ERP. Jika
diputuskan memilih satu kesatuan paket, maka antarmuka sebagian besar
sudah ditentukan, dan bagian kostumisasi biasanya dilakukan pada bagian-
bagian minor saja. Paket kesatuan biasanya memerlukan middleware
(perangkat perantara) yang minimal karena hanya memerlukan antarmuka
dengan beberapa bagian sistem yang lama atau paket aplikasi yang
disediakan oleh pihak ketiga. Pendekatan kombinasi beberapa paket

5
mungkin memerlukan desain antarmuka yang lebih rumit karena berbagai
paket dari berbagai vendor harus saling berkomunikasi. Aspek desain
lainnya yang cukup penting adalah desain hardware, karena berbagai
fungsi bisnis akan menggunakan sumber daya yang sama.
d. Fase Implementasi
Setelah perusahaan menetukan paket software yang akan
digunakan dan dikostumisasi, fase berikutnya adalah melakukan
konstruksi. Untuk pendektan kesatuan paket, program sudah dirancang dan
diterapkan per modul, misalnya fungsi-fungsi seperti pembelian,
inventory, pembayaran dan yang lainnya. Pada pendekatan kombinasi
paket, program dari beberapa vendor yang berbeda harus terintegrasi
menjadi satu kesatuan sistem dengan menggunakan middleware. Baik
pada pendekatan kesatuan paket maupun kombinasi paket prioritas utama
adalah melakukan integrasi antara sistem yang sudah berjalan di
perusahaan (legacy) dengan sistem baru. Misalnya, data yang sudah ada
harus diformat ulang agar sesuai dengan sistem yang baru. Selama fase ini
semua rencana rekayasa ulang proses bisnis diterapkan. Karena semua
hardware, software, data dan jaringan sudah diterapkan. Maka hanya dua
hal yang perlu dikaji, yaitu orang dan prosedur. Stuktur organisasi dapat
saja berubah, karyawan dapat berpindah posisinya. Untuk mendukung
implementasi ini biasanya diterapkan beberapa prosedur kerja baru.
e. Fase Dukungan
Teknis Tujuan dari fase ini adalah untuk menjamin keberhasilan
sistem jangka pendek dan jangka panjang. Dukungan teknis terhadap para
pengguna sangat penting. Meskipun semua pengguna sudah diberikan
pelatihan yang intensif, namun staf dukungan teknis tetap diperlukan,
khususnya untuk perubahan yang drastis dan komprehensif. Transisi
sistem yang mulus sebaiknya didukung oleh staf dukungan teknis yang
memadai.(Borneo, Coal, Rizky, & Hendrawan, 2022)
2.1.4 Keuntungan Menggunakan ERP
a) Data bisnis yang akurat dan terintegrasi Perangkat lunak cloud ERP
memudahkan perusahaan mengelola data tunggal dan real-time. Perubahan

6
data di satu bagian, akan memengaruhi pencatatan di bagian terkait lainnya.
Misalnya, bagian penjualan memperbarui data penambahan penjualan produk,
maka otomatis persediaan di gudang juga berkurang, dan penerimaan akan
tercatat di bagian keuangan. Sinkronisasi proses di sejumlah departemen yang
berhubungan ini membantu pekerjaan mencapai hasil yang lebih cepat dan
lebih baik.
b) Dasar pengambilan keputusan lebih baik Data yang akurat dan real-time
merupakan dasar pengambilan keputusan yang cepat dan kuat. Selain itu, ERP
juga memungkinkan perencanaan lebih baik dengan fitur alat simulasi untuk
membantu manajemen dalam mengelola sumber daya organisasi, dari SDM,
alat produksi, hingga bahan baku. Data yang akurat dan lengkap membantu
perusahaan merencanakan, menganggarkan, dan mengkomunikasikan kondisi
operasional organisasi kepada pihak berkepentingan, seperti pemegang saham.
c) Lebih efisien dan produktif ERP membantu membuat proses bisnis perusahaan
lebih cepat, lebih mudah, dan lebih efisien. Perusahaan dapat menghemat biaya
operasional yang tidak perlu, menghilangkan duplikasi data, dan menekan
biaya proses bisnis. Selain biaya, sistem informasi terpadu ini juga menyingkat
waktu sehingga karyawan lebih produktif. ERP meningkatkan produktivitas
dan kepuasan karyawan. Selain itu, tugas kasar dan manual dihilangkan,
sehingga memungkinkan karyawan mengalokasikan waktu mereka untuk
pekerjaan yang lebih bermakna.
d) Mengembangkan etos kerja dengan standarisasi sistem ERP memungkinkan
perusahaan menjalankan proses yang terstruktur dan membangun standar
operasional baku. Otomatisasi sistem yang efektif akan mendorong etos kerja
karyawan, mengurangi kecurangan, dan meningkatkan daya saing perusahaan.
ERP memungkinkan kolaborasi antar departemen dan memberikan akses cepat
ke informasi yang dibutuhkan untuk klien, vendor, dan mitra bisnis. Sistem ini
berkontribusi pada peningkatan respons terhadap pelanggan dan memberikan
kepuasan kepada mereka (Borneo et al., 2022)
2.2 Teori ERP Open Source
ERP adalah sistem software perencanaan sumber daya perusahaan
(Enterprise Resource Planning) yang kode sumbernya tersedia untuk umum.

7
Model open source memungkinkan perusahaan untuk mengakses kode sistem
ERP dan menyesuaikannya menggunakan departemen TI mereka sendiri. Ini lebih
baik daripada harus mengeluarkan biaya lebih untuk layanan kustomisasi vendor
dan lisensi, seperti yang biasanya terjadi pada program closed source. Berikut
beberapa contoh aplikasi ERP open source yang recommended untuk bisnis Anda:
1. Mekari Jurnal
Mekari Jurnal adalah salah satu aplikasi ERP jurnal Indonesia yang telah
membantu banyak bisnis untuk berkembang. Software ini bisa digunakan
untuk semua jenis dan ukuran bisnis serta dilengkapi dengan beragam fitur
misalnya di bidang akuntansi, pembukuan, penjualan, manajemen
persediaan, pengelolaan pajak, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu,
Jurnal dilengkapi dengan sistem modern dengan online cloud dengan
jaminan kemanan data yang tersertifikasi, tentunya dengan harga yang
juga bersahabat.
2. Odoo
Odoo adalah salah satu aplikasi ERP open source yang sangat populer dan
terkenal. Software ini menawarkan rangkaian aplikasi terintegrasi yang
dilengkapi dengan beberapa modul untuk bisnis Anda. Misalnya
manufaktur, akuntansi, keuangan, manajemen proyek, penagihan,
manajemen inventaris, penagihan, dan lainnya. Tampilan antarmuka yang
sederhana, membuat Odoo menjadi aplikasi ERP yang ramah untuk
pemula.
3. Metasfresh
Metasfresh adalah software ERP open source populer lainnya karena
dilengkapi paket yang interaktif dan intuitif. Aplikasi ini bisa jadi solusi
yang terjangkau untuk usaha kecil dan menengah guna memenuhi
kebutuhan bisnis mereka.
Sistem ini dapat dengan mudah di-host sendiri oleh pengguna dan
digunakan secara gratis. Selain itu, software ERP gratis ini juga dirancang
untuk semua sistem operasi utama termasuk Windows, Linux, iOS, dan
Android. Metafresh tersedia dalam berbagai bahasa pemrograman seperti
SQL, Java, XML, dan JavaScript.

8
4. Apache OFBiz
Aplikasi ERP open source ini dikembangkan pada arsitektur umum,
sehingga memudahkan pengguna untuk menyesuaikan sistem sesuai
kebutuhan. Sistem ini ditujukan untuk perusahaan menengah hingga besar
dan dilengkapi dengan berbagai fungsi untuk mendukung sumber daya
pengembangan dukungan internal. Dengan begitu, Anda dapat lebih
mudah untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya dengan infrastruktur
dan proses bisnis yang ada.
5. Dolibarr
Sistem ERP ini ditujukan untuk usaha kecil dan menengah karena
menawarkan solusi manajemen end-to-end bagi penggunanya. Beberapa
fitur yang ditawarkan oleh sistem ini antara lain, faktur, pembayaran,
manajemen dokumen, kontrak, dukungan untuk system pos pesanan,
inventaris, dan lain-lain.

2.3 Spesifikasi Software ERP


Software yang digunakan yaitu software odoo 15 dengan ukuran file 284
MB, software ini memiliki 60 modul didalamnya.

2.4 Langkah-langkah Instalasi Software


Dalam pelaksanaan implementasi odoo yang pertama dilakukan yaitu
mndownload Aplikasi, kemudian dilakukan proses instalasi seperti dibawah ini :
Jika proses download telah selesai klik 2 kali pada file odoo yang telah di
download
Gambar di bawah ini

9
Gambar 2. 2 Tampilan Membuka Odoo

Selanjutnya pilih Bahasa pada jendela yang muncul kemudian klik ok

Gambar 2. 3 Pemilihan Bahasa


Sebuah halaman selamat datang akan ditampilkan, kemudian klik Next seperti
pada gambar dibawah

Gambar 2. 4 Tampilan Selamat Datang


Selanjutnya klik tombol I Agree pada halaman agreement seperti gambar dibawah
ini

10
Gambar 2. 5 Tampilan penginstallan odoo
Selanjutnya pilih item yang akan di install denga mencentang pilihan yang mucul
di tampilan layar , kemudian klik Next

Gambar 2. 6 Tampilan Setup


Langkah selanjutnya adalah mengisi informasi koneksi ke PostgreSQL lalu klik
Next

11
Gambar 2. 7 Tamilan jendela untuk mengoneksikan PostreSQL
Langkah selanjutnya memilih lokasi dimana odoo akan diinstall. Klik tombol
browse untuk memilih lokasi tempat penyimpanan kemudian klik tombol install

Gambar 2. 8 Tampilan Lokasi Penyimpanan Odoo


Kemudian setelah mengklik tombol install kemudian proses install segera
dimulai, odoo akan meng-copy beberapa file yang dibutuhkan kelokasi instalisasi
odoo, tunggu sampai selesai

12
Gambar 2. 9 Tampilan Proses Peng-Copyan data
Setelah proses meng-copy file selesai, odoo akan mulai mendownload
PostgreSQL seperti gambar dibawah ini Tunggu sampai selesai, kemudian Next

Gambar 2. 10 Proses Download PostgreSQL


Biarkan checkbox Start Odoo tetap tercentang, kemudian klik tombol finish lalu
aplikasi odoo akan segera terbuka

13
Gambar 2. 11 Tampilan Start Odoo
Setelah di Finish akan muncul tapilan sebagai berikut ini adalah tampilan dari
software odoo yan telah diinstal.

Gambar 2. 12 Tampilan Software Odoo

14
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Implementasi
Pengimplementasian dilakukan pada modul Point of Sale (POS). Modul
ini digunakan untuk membantu proses transaksi pada suatu bisnis yang bergerak
di bidang penjualan seperti toko swalayan, restoran, toko baju, dan lain
sebagainya. Pada penerapan ERP ini akan menggunakan 2 Modul yaitu Point Of
sale dan Inventori . Pada tahap pengimplementasian hasil dari perancangan
system kasir pada bisnis penjualan dapat dilakukan dengan Penginputan produk
dan peoses kasir.
3.2.1 Input Produk
1. Untuk meng-input produk pada Point of Sale, pertama masuk ke menu Point of
Sale → pada submenu pilih Order Product. Klik ‘Create’ untuk menambahkan
produk pada Point of Sale

Gambar 3. 1 Pemilihan Modul Point Of Sale


2. Selanjutnya input Product Name: diisi dengan nama produk; Product Type:
diisi dengan dengan tipe produk; Sale Price: diisi dengan harga jual; Available
in Point of Sale: Ceklis bagian ini jika produk ingin ada di bagian POS; Point of
Sale Category: diisi dengan kategori produk pada POS. seperti gambar dibawah
ini

15
Gambar 3. 2 Tampilan Penambahan Produk

3. Setelah Produknya ditambahkan kemudian lanjut ke modul inventori untuk


menambahkan stok produk

Gambar 3. 3 Tampilan pemilihan modul Inventori


Setelah dibuka kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah, lalu klik bagian
penerimaan/receipts

16
Gambar 3. 4 Tampilan penambahan produk di inventori
Setelah meng-klik bagian receipts kemudian pemasukan data di inventori, dengan
memasukan jumlah persediaan produk. Setelah itu lanjut ke validasi

Gambar 3. 5 Tampilan Untuk Memasukan Jumlah Produk


3.2.2 Penggunaan Sistem Kasir
Jika produk barang sudah di-input, maka system kasir dapat digunakan.
Berikut langkah-langkah dalam menggunakan sistem kasir:
1. Untuk dapat menggunakan mesin kasir pada Point of Sale, pertama masuk ke
menu Point of Sale → pada submenu pilih Dashboard. Kemudian klik ‘Open
Session’.

17
Gambar 3. 6 Tampilan POS untuk open session
Setelah meng-klik open session akan muncul tampilan tampilan opening sebagai
berikut

Gambar 3. 7 Tampilan Opening Cash Control


Setelah tampilan diatas muncul kemudian klik Open session. Setelah di klik akan
muncul tampilan barang yang akan di beli customer

18
Gambar 3. 8 Tampilan produk yang akan di beli custemer
2. Jika jumlah pesanan sudah sesuai, maka klik ‘Payment’ untuk melakukan
pembayaran/Payment

Berikut adalah tampilan jika sudah memasuki tahapan pembayaran.

Gambar 3. 9 Tampilan Tahap Pembayaran


Pembayaran disini bisa dilakukan dengan 3 pilihan cash, bank, dan
cutemer account. Kemudian dimenu ini dimasukan juga jumlah uang customer
yang akan mereka bayarkan. Setelah itu lakukan validasi. Kemudian setelah
proses pembayaran selesai, maka akan muncul struk (bon).

19
Gambar 3. 10 Tampilan menu struk
Setelah itu lakukan pencetakan struk. Dan akan muncul seperti gambar dibawah
ini

Gambar 3. 11 Gambar struk produk

20
3.3 Analisis
Berdasarkan alur proses yang telah dibuat, dimana modul yang di terapkan
dapat digunakan dalam proses transaksi sebuah toko atau penjualan lainnya, yang
mana pada penerapan modul ini pemilik toko atau kariawan yang berada dibagian
produksi harus menginputkan barang yang akan di perjual belikan, untuk
peginputanya sendiri menggunakan modul inventori yang aka dihubungkan
dengan modul point of sales. Pada modul inventori terdapat semua jenis produk
yang akan di perjual belikan, dimana produk yang ada pada modul ini akan
menjadi stok produk, sehingganya apabila terjadi pembayaran atau proses
transaksi telah selesai produk yang berada di inventori akan berkurang.
Penerapan ERP ini sangat membantu dan memperjalas prosess permintaan
dan pengeluaran barang dikarenakan system ini terkoneksi ke semua department,
yang sangat dibantu mengenai delay supply, yang mana delay supply ini sudah
terupdate secara otomatis di system jika permintaan tidak diterima di pada waktu
yang tepat atau estimasi yang sudah diberiikan.
ERP ini juga berfungsi untuk mendata stock minimal dan maksimal
persediaan yang tersedia di warehouse, karena di warehouse ada namanya barang
stock yang harus dikontrol, jadi dengan ERP ini sangat dimudahkan dalam
pengotrolan barang tersebut, tapi sebelum melakukan stock barang User akan
memberikan list Min Max barang untuk distock jadi logistic akan mengatur barang
tersebut agar tidak sampai terjadi kekosongan stock, sehingga dapat
memperlancar proses dan tidak mengganggu jalannya operasional proses bisnis.

21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penerapan system Enterprise Resource Planning (ERP) dengan
menggunakan modul Point Of Sales (POS) pada proses pembayaran di toko ini
dapat disimpulkan bahwa modul ini berhasil di terapkan karena telah menjawab
rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu bagaimana cara
penerapan software odoo dengan menggunakan modul Point Of Sale pada
pengelolaan bisnis penjualan, yang mana penerapan yang dilakun dapat mengatasi
kendala-kendala dalam proses transaksi penjualan ataupun bisnis terutama pada
proses pembayaran,

22
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R., & Pratiwindya. (2016). Implementasi Enterprise Resource Planning


( Erp ) Pada Sistem Pembelian , Persediaan , Penjualan Dan Customer
Relationship Management ( Crm ) ( Studi Kasus : Jaya Utama Motor ),
(November).
Borneo, P. T., Coal, P., Rizky, F. Al, & Hendrawan, K. A. (2022). Enterprise
Resource Planning ( ERP ) Sebagai Keunggulan Bersaing Perusahaan Pada,
1(5), 195–200.
Cahya Putri, L., & Suhendi, S. (2021). Analisis dan Implementasi ERP pada
Modul Point of Sale Studi Kasus Toko Tas Apidah. Jurnal Informatika
Terpadu, 7(1), 01–07. https://doi.org/10.54914/jit.v7i1.425
Defrizal, Y. (2010). Penerapan Konsep Enterprise Resource Planning (Erp) Pada
Aplikasi Keluhan User Bagian Helpdesk (Studi Kasus : Pt.Sarijaya Permana
Sekuritas) Lembar Sampul Oleh.
Gustiani, P. D., Trisminingsih, R., & Abdillah, L. (2018). Pembangunan Modul
Dokumentasi Aplikasi Point Of Sale Odoo Berbasis Web Di PT Belant
Persada. Jurnal Sains Terapan, 8(1), 72–87.
https://doi.org/10.29244/jstsv.8.1.72-87

23

Anda mungkin juga menyukai