Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

TUGAS PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI InoERP PADA PABRIK PLASTIK

RAMADHAN [1461405021]
Bagus Hardiansyah, S.Kom.,M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2016
LAPORAN PRAKTIKUM
TUGAS PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI InoERP PADA PABRIK PLASTIK

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan


Praktikum Tugas Perancangan Sistem

Surabaya, 24 Desember 2016


Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Bagus Hardiansyah, S.Kom.,M.Si


NPP. 20460.16.0719

ii
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................iv
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................iv
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................vi
1.3. Batasan...................................................................................................................vi
1.4. Manfaat Dan Tujuan..............................................................................................vi
BAB II. KAJIAN PUSTAKA......................................................................................vii
2.1. Enterprise Resource Planning................................................................................vii
2.2. InoERP...................................................................................................................viii
2.2.1. Sales And Distribution........................................................................................ix
2.2.2. Purchasing..........................................................................................................xi
2.2.3. Inventory.............................................................................................................xiii
2.3. Unified Modelling Language (UML)....................................................................xiv
2.3.1. Use Case...........................................................................................................xv
2.3.2. Diagram Kelas..................................................................................................xvi
2.3.3. Diagram Objek.................................................................................................xviii
2.3.4. Diagram Sequence............................................................................................xix
2.3.5. Diagram Komunikasi........................................................................................xx
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN....................................................................xxii
3.1. Diagram Alur Penelitian …...................................................................................xxii
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN...........................................................xxiii
4.1. Diagram WorkFlow .............................................................................................xxiii
4.2. Use Case...............................................................................................................xxiv
4.3. Diagram Kelas......................................................................................................xxv
4.4. Pengujian perangkat lunak................................................................................xxviii
BAB V. PENUTUP....................................................................................................xxxiii
5.1. Kesimpula……....................................................................................................xxxiii
5.2. Saran....................................................................................................................xxxiii
Daftar Pustaka............................................................................................................xxxiv

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi yang diikuti dengan pesatnya perkembangan teknologi
berdampak semakin ketatnya persaingan dan semakin cepatnya terjadinya perubahan
pada lingkungan usaha. Keadaan ini mendorong semakin meningkatnya jumlah dan
jenis perusahaan, dari berbagai jenis usaha yang sama. Oleh karena itu, diperlukan
sebuah sistem yang dapat memudahkan operasional perusahaan dalam rangka efektifitas
dan efisiensi kinerja perusahaan. Selain itu, diperlukan juga sebuah sistem yang
digunakan untuk menyimpan data dan informasi penting perusahaan yang mana hal
tersebut dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Salah satu industri yang memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi di
Indonesia adalah industri penerbitan buku. Pesatnya persaingan antara perusahan
penerbit dapat dibuktikan dengan semakin terbukanya era informasi dan penulisan yang
mendorong semakin menjamurnya perusahaan-perusahaan penerbitan buku. Menurut
Holand dan Light untuk menjadi organisasi dan pasar menjadi lebih maju, perusahaan
individual harus merespon dengan pasar yang tepat dan strategi TI.
Bersamaan dengan perkembangan industri perusahaan untuk mengatasi
persaingan antar perusahaan-perusahaan penerbit, diperlukan sebuah strategi yang
kreatif dan inovatif dalam rangka agar perusahaan dapat tetap bertahan dan bersaing
pada kompetisi di dunia usaha.Strategi tersebut harus disusun secara terintregasi dengan
baik dan dapat secara efektif menjalankan operasional perusahaan.Salah satu strategi
yang sering digunakan sebuah perusahaan untuk meningkatkan efektifitas operasional
perusahaan 2 adalah memisahkan beberapa tugas-tugas perusahaan menjadi beberapa
divisi.
Divisi-divisi pada sebuah perusahan umumnya memiliki nama yang sesuai
dengan tugasnya masing-masing. Divisi Pemasaran adalah divisi yang bertugas untuk
memasarkan semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan, Divisi Keuangan adalah
divisi yang bertugas mencatat serta mengatur masalah keuangan, Divisi HRD (Human
Resources Development) adalah divisi yang bertugas recruitment, pengembangan
kinerja karyawan dan pemutusan hubungan kerja, Divisi Produksi adalah divisi yang
bertugas menyediakan produk yang akan dipasarkan, Divisi Sistem Informasi adalah
divisi yang bertugas untuk menjalankan sistem operasional perusahan dalam rangka
mempermudah alur birokrasi perusahaan.

iv
ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sebuah sistem berbasiskan komputer
yang didesain untuk memproses transaksi-transaksi perusahaan dan memfasilitasi
perencanaan yang terintegerasi dan real time, produksi, dan respon konsumen (O’Leary,
2000). Menurut Hau dan Kuzic (2010) ERP (Enterprise Resource Planning) adalah
multi-modul, solusi aplikasi pengemasan bisnis yang memungkinkan organisasi untuk
mengintegrasikan proses bisnis dan kinerja perusahaan, pendistribusian data umum,
pengelolaan sumberdaya serta menyediakan akses informasi secara aktual. Sistem ERP
(Enterprise Resource Planning) ini telah menunjukkan penawaran berupa perbaikan
yang signifikan dalam efisiensi, produktivitas, profitabilitas, kualitas layanan, kepuasan
pelangganan, keputusan meminimalisir biaya serta pembuat keputusan yang efektif.
Sistem ERP ini digunakan oleh web inoERP, yang merupakan penggunaan
sistem ERP ini lebih ditekankan pada integrasi atau hubungan-hubungan antar divisi
perusahaan, yang nantinya dapat memudahkan proses administrasi, order barang,
pembayaran tagihan barang, dan perencanaan stok barang di gudang dan proses-proses
transaksi antara pelanggan dan perusahaan. Akan tetapi, implementasi sistem ERP
(Enterprise Resource Planning) pada inoERP terdapat beberapa kendala yang
menyebabkan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) ini tidak bekerja sebagaimana
mestinya. Pokok permasalahan tersebut terletak pada interface dan organisasi id (org id)
yang terlalu banyak definisi dan kerena sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
dirasa kurang fleksibel apabila diaplikasikan pada users yang memakainya. Akibatnya,
terjadi keterlambatan update data yang dibutuhkan oleh beberapa divisi-divisi
perusahaan. Keterlambatan update data tersebut dapat mempengaruhi menejemen
puncak dalam pengambilan keputusan dan menentukan strategi-strategi perusahaan
selanjutnya. Selain itu, oleh karena sistem ini mengintergrasi oleh divisi-divisi yang lain
di lingkungan perusahaan, maka data-data pada divisi-divisi tersebut juga ikut
berpengaruh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, mendeskripsikan
implementasi sistem inoERP (Enterprise Resource Planning) pada perusahaan dibidang
manufaktur..

v
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan pada penelitian ini adalah,
1. Bagaimanakah sistem ERP (Enterprise Resource Planning) pada inoERP ?
2. Bagaimana mengimplementasikan inoERP dengan perusahaan dibidang
manufaktur (pabrik) ?

1.3 Batasan
Agar penulisan laporan Praktikum TPS ini lebih terarah, permasalahan yang
dihadapi tidak terlalu luas, maka perlu dilakukan batasan masalah :
 Pada penelitian ini penulis hanya membahas masalah yang berhubungan
dengan modul yang sudah dipilih.
 Penulisan Laporan Menggunakan Aplikasi inoERP 0.5.1

1.4 Manfaat Dan Tujuan


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, mendeskripsikan
implementasi sistem inoERP (Enterprise Resource Planning) pada perusahaan
dibidang manufaktur.

vi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Enterprise Resource Planning


Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah framework transaksi
enterprise yang menghubungkan proses pemesanan barang, manajemen inventarisasi
dan kontrol, perencanaan distribusi, produksi, dan keuangan. ERP bekerja sebagai
kekuatan lintas fungsional perusahaan yang mengintegrasikan dan mengautomatisasi
berbagai proses bisnis internal dan sistem informasi termasuk manufacturing, logistik,
distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia agar dapat dimanfaatkan
secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang
berkepentingan (stake holder) atas perusahaan tersebut (O’Brien 2005).
Sistem ERP mencatat arus sumber daya bisnis (seperti uang, bahan mentah, dan
kapasitas produksi), dan status dari perjanjian yang dibuat dalam proses bisnis (seperti
pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan gaji pegawai), tidak peduli departemen
mana (manufacturing, penjualan, akunting, dsb) yang memasukkan data ke dalam
sistem. Selain itu ERP juga membantu mengintegrasikan data-data didalam organisasi
didalam sebuah platform yang umum (ERP Wire, 2006).
ERP merupakan sistem terintegrasi yang mempunyai tujuan merangkum bisnis
proses yang ada sehingga menjadi satu kolaborasi yang efisien dan efektif dan sistem
tersebut di dukung dengan teknologi informasi dan dapat menghasilkan informasi yang
enunjang perusahaan menjadi lebih kompetitif. Konsep ERP dapat dijalankan dengan
baik, jika didukung oleh seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software
dan hardware sehingga pengolahan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah
dan terintegrasi. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin mewujudkan konsep ERP tanpa
adanya dukungan sistem berbasis komputer.

vii
Konsep utama ERP dapat digambarkan dalam satu diagram
Gambar 1. konsep dasar ERP

ERP dapat menghilangkan dinding pemisah antar departemen dan fungsional


dari proses bisnis, sistem informasi, dan sumber daya informasi (Dhewanto & Falahah
2007).

2.2. InoERP
inoERP adalah php open source berbasis Enterprise Resource Planning (ERP)
aplikasi yang dapat digunakan dengan MySQL, MariaDB atau database 12c Oracle.
Tujuan dari inoERP adalah untuk menyediakan sistem berdasarkan tarikan yang
dinamis dimana perubahan permintaan / penawaran sering dan sistem perencanaan
tradisional tidak kompeten untuk memberikan giliran persediaan yang baik.

viii
inoERP dikembangkan sepenuhnya dalam arsitektur OOP memanfaatkan semua
fitur canggih dari PHP 5.5. Ia bekerja dengan konfigurasi PHP standar dan tidak
memerlukan modul PHP tambahan. Desain ini modular ( menggunakan satu komponen
yang sama) yang memungkinkan organisasi untuk mengaktifkan fitur yang dipilih
diperlukan untuk bisnis. Memiliki antarmuka pengguna yang bersih & sederhana yang
terutama ditulis dalam JQuery.
inoERP berfungsi mengintegrasikan proses-proses penciptaan produk atau jasa
perusahaan, mulai dari pemesanan bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi sampai
dengan terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan (Indrajit,
Djokopranoto, 2002).

2.2.1. Sales & Distribution


Sales & Distribution ini adalah salah satu modul SAP yang  membantu
meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan
customer order  (sales support, sales, shipping dan billing). SD (Sales Distribution
berfungsi untuk menangani proses penjualan (sales) dan pengelolaan pengiriman barang
ke customer. Sales & Distribution merupakan dasar dari semua transaksi yang
dijalankan. Sales & Distribution  terdiri dari seluruh master data, system configuration,
dan transaksi untuk menyelesaikan proses pemesanan.

Beberapa sebab mengapa proses Sales & Distribution adalah hal yang penting
bagi perusahaan adalah: 
• Keinginan pelanggan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu terhadap barang
atau jasa berkualitas baik dengan harga terjangkau.
• Kemajuan teknologi informasi (IT) yang memungkinkan proses penjualan dan
distribusi dilakukan secara elektronik dan real-time bahkan dari jarak yang jauh.
• Globalisasi yang menuntut perusahaan untuk menjual dan mendistribusikan produk
serta mendapatkan informasinya secara cepat dan handal tanpa terbatas ruang dan
waktu.
• Kebutuhan untuk memangkas biaya yang ada namun tetap dituntut untuk
meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan.

ix
Berikut ini adalah diagram dari SAP mengenai Sales & Distribution sebagai
berikut :

Gambar 2. konsep diagram sales & distribution

SAP-Sales & Distribution dibagi menjadi 4 sub modul, sebagai berikut : 


1.Sales Support 
Pada sub-modul Sales Support terdapat beberapa kegiatan seperti
pencarian pelanggan, penentuan strategi promosi, pengelolaan data
pelanggan dan kompetitor serta aktivitas marketing lainnya berdasarkan
informasi yang ada di Sales Information System. Data dan informasi akan
dikelola dalam SAP dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
dengan pengembangan lebih lanjut.

2.Sales
Sub-modul Sales berisi kegiatan yang dimulai dari penerimaan
permintaan pelanggan (inquiry) hingga pembuatan sales order. Sub-modul
ini juga menangani proses kontrak dengan pelanggan (Contract), retur
barang (Returns) dan persetujuan atau perjanjian dalam jadwal pengiriman
barang atau jasa (Scheduling Agreement). Pada sub-modul Sales juga
terdapat fitur Pricing yang sangat fleksibel dan menjadi andalan dari SAP-
SD.

3.Shipping 
Sub-modul Shipping berisi proses yang berhubungan dengan
pengiriman barang atau penyampaian jasa ke pelanggan.
4.Billing

x
Sub-modul Billing berisi proses yang berhubungan dengan penagihan
dan pembayaran. Sub-modul ini juga melayani proses Credit Memo dan
Debit Memo.
- Credit Memo adalah sales document yang digunakan ketika harga
yang diberikan ke pelanggan terlalu besar sehingga memerlukan
pemotongan. 
Contoh: Kesalahan perhitungan harga karena lupa memberikan
diskon yang dijanjikan sehingga harga menjadi lebih tinggi dari yang
seharusnya.

- Debit Memo adalah sales document yang digunakan ketika harga


yang diberikan ke pelanggan terlalu rendah sehingga memerlukan
penambahan. 
Contoh: Kesalahan perhitungan harga sehingga harga yang diberikan
ke pelanggan lebih rendah dari yang seharusnya.

2.2.2. Purchasing
Purchasing adalah kegiatan pengadaan barang atau jasa untuk mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan. Tujuan utama dari purchasing department adalah untuk
menjaga kualitas dan nilai dari produk perusahaan, meminimalisasikan perputaran
modal yang dipakai untuk penyediaan stok barang, menjaga aliran barang masuk dan
barang keluar, dan memperkuat daya saing organisasi atau perusahaan. Purchasing juga
bisa dikatakan dalam penerimaan dan pemrosesan permintaan resmi (proses pembelian
barang), membuat penawaran dan mencari barang, evaluasi penawaran, pemeriksaan
atas barang yang diterima dan mengawasi atas penyimpanan dan pemakaian yang tepat.
Puchasing merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam Manajemen
Material, Selain dilibatkan dalam pembelian Material untuk kegunaan Produksi,
Purchasing juga bertugas dalam pencarian dan pembelian mesin-mesin produksi,
peralatan dan perlengkapan produksi berserta fasilitas-fasilitas lainnya yang mendukung
kelancaran proses produksi. Sasaran Utama Purchasing adalah untuk menjaga
ketersediaan dan stabilitas pasokan material dan juga mengurangi biaya-biaya terkaitnya
sehingga biaya pembuatan barang jadi dan ditekan seminimal mungkin.

Prinsip Dalam Purchasing (Pembelian)

xi
Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2009) prinsip adalah hal pokok yang
dijadikan pedoman dalam melakukan sesuatu, oleh karena itu, yang dimaksud dengan
prinsip-prinsip pembelian adalah hal-hal pokok dalam pelaksanaan fungsi pembelian
yang perlu dijadikan pedoman atau acuan. Fungsi pembelian atau bagian pembelian
diadakan dalam suatu organisasi perusahaan bukan untuk dirinya sendiri, tetapi
terutama untuk organisasi lain, yaitu organisasi produksi, atau fabrikasi, atau marketing
atau lainnya. Fungsi pembelian diadakan untuk melayani atau menunjang organisasi
lain tersebut. Oleh karena itu, prinsip-prinsip kerjanya harus sedemikian rupa sehingga
juga berorientasi pada aktivitas penunjang seperti yang ditugaskan tersebut dan prinsip
kerja dari fungsi pembelian harus diatur supaya mampu memberikan kontribusi yang
besar bagi keberhasilan perusahaan.

Prinsip dari purchasing yaitu:


1. The Right Price
The right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam
mata uang yang layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian
dilakukan.

2. The Right Quantity


Jumlah yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah yang benar-
benar diperlukan oleh suatu perusahaan atau perhotelan pada saat tertentu.

3. The Right Time


The right time menyangkut pengertian bahwa barang tersedia setiap kali
diperlukan. Dalam hal ini persediaan barang haruslah diperhitungkan karena
jika ada persediaan barang tentunya ada biaya perawatan barang tersebut.

4. The Right Place


The right place mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli
dikirimkan atau diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli.

5. The Right Quality

xii
The right quality adalah mutu barang yang diperlukan oleh suatu
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling
menguntungkan perusahaan.

6. The Right Source


The right source mengandung pengertian bahwa barang berasal dari
sumber yang tepat. Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi prinsip-prinsip
yang lain yaitu the right price, the right quantity, the right time, the right place,
and the right quanlity.

2.2.3. Inventory
Inventory/Persediaan yaitu barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan
barang baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan
barang jadi dan barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan
kedalam proses produksi, sedangkan persediaan jadi atau barang dagangan disimpan
sebelum dijual atau dipasarkan. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya
ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran yang sama
yaitu yang disebut “Merchandise Inventory” (persediaan barang dagangan). Persediaan
ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan
dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang
mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.
Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya yang
ditimbulkannya tersebut dapat berupa biaya tetap dan biaya variable. Menurut Bambang
Rianto (1995) menyatakan bahwa untuk tujuan perencanaan besarnya persediaan kita
hanya memperhatikan yang variabelnya saja dari biaya-biaya persediaan tersebut yang
secara langsung akan terpengaruh oleh rencana tersebut.

Fungsi Persediaan – Inventory


Fungsi produksi suatu perusahaan tidak dapat berjalan lancar tanpaadanya
persediaan yang mencukupi. Persediaan timbul karena penawarandan permintaan
berada dalam tingkat yang berbeda sehingga material yang disediakan berbeda. Secara
umum inventory berfungsi untuk mengelola persediaan barang dagangan yang selalu

xiii
mengalami perubahan jumlah dannilai melalui transaksi-transaksi pembelian dan
penjualan
Tujuan Persediaan – Iventory
 Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
 Mempersiapkan stok apabila ada keperluan mendadak
 Mengantisipasi perbuhan harga pada pasar produksi
 Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
 Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran

Jadi secara umum inventory merupakan sistem yang berfungsi untuk mengelola
semua persediaan barang dagangan yang selalu mengalami perubahan jumlah dan nilai
melalui transaksi penjualan ataupun transaksi pembelian. Bila melakukan kesalahan
dalam menetapkan besarnya persediaan maka akan berdampak ke masalah lain,
misalnya tidak terpenuhinya permintaan konsumen atau bahkan berlebihan persediaan
sehingga tidak semuanya terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan atau pesanan
bahan dan sebagainya.

2.3. Unified Modelling Language (UML)


“Unified Modelling Language” yaitu suatu metode permodelan secara visual
untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai
suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga
pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam
penulisan blue print software. Karena tergolong bahasa visual, UML lebih
mengedepankan penggunaan diagram untuk menggambarkan aspek dari system yang
sedang dimodelkan. Memahami UML itu sebagai bahasa visual itu penting, karena
penekanan tersebut membedakannya dengan bahasa pemrograman yang lebih dekat ke
mesin. Bahasa visual lebih dekat ke mental model pikiran kita, sehingga pemodelan
menggunakan bahasa visual bisa lebih mudah dan lebih cepat dipahami dibandingkan
apabila dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman.

xiv
2.3.1. Use Case
Use case diagram adalah suatu model yang dangat fungsional dalam sebuah
sistem yang menggunakan actor dan use case. Sedangkan pengertian dari use case
sendiri adalah layanan atau fungsi-fungsi yang tersedia pada sistem untuk
penggunannya.
Use case diagram menggambarkan efek fungsionalitas yang telah diharapkan
oleh sistem. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun
requitment sebuah sistem, mengkomunikasikan sebuah rancangan aplikasi dengan
konsumen, serta merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.
aturannya, sebuah use case dapat di masukan lebih dari use case lain, sehingga duplikasi
fungsionalitas dapat dihindaro dengan cara menarik keluar fungsional yang common.
Deskripsi Use Case Diagram

1. Sebuah use case merupakan dimana sebuah sistem dapat digunakan untuk
memenuhi satu atau lebih kebutuhan dari pemakai.

2. Use case sendiri merupakan fase awal yang sangat tepat untuk setiap fase
pengen\mbangan sistem berbasis objek, design testing, dan dokumentasi.

3. Use case sendiri menggambarkan kebutuhan sistem sendiri dilihat dari sudut
pandang diluar sistem.

4. Use case sendiri menentukan nilai yang diberikan sistem kepada pemakai.

5. Use case hanya menetapkan apa seharusnya yang dikerjakan oleh sisy\tem,
yaitu menyangkut dengan kebutuhan fungsional sistem.

6. Use case sendiri tidak menen tukan dengan kebutuhan nonfungsional.


Dimaksut dengan kebutuhan nonfungsional misal bahasa pemrograman,
sasaran kerja dan lain sebagainya.

Macam komponen-komponen use case diagram


1. Actor
Sebenernya Actor bukanlah bagiandari diagram, namun untuk dapat terciptanya
suatu use case diagram diberikan beberapa actor dimana actor tersebut menjelaskan
seseorang atau sesuatu (sperti perangkat, system lain) yang berinteraksi dengan system.
Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada system, hanya

xv
menerima informasi dari system atau keduanya menerima dan member informasi pada
system, actor hanya berinteraksi dengan use case tetapi tidak memiliki control atas use
case. Actor digambarkan secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya
anda dapat menggunakan relationship.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan actor tersebut terkait dengan
system antara lain :

1. Yang berkepentingan terhadap system dimana adanya arus informasi


baik yang diterima maupun yang dia inputkan ke system.  
2. Orang ataupun pihak yang akan mengelola system tersebut. 
3. External resource yang digunaka oleh system
4. System lain yang berinteraksi dengan system yang akan dibuat

2. Use Case
Use case merupakan gambaran fungsional dari suatu sistem, sehingga antara
konsumen dan pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang
akan dibangun.
Relasi dalam Use Case
Berikut adalah relasi dalam use case dan kegunaannya :
1. Assoclation = hubungan link antar element-element.
2. Generalization atau biasa disebut dengan inheritance (pewarisan), adalah
sebuah elemen yang merupakan spesifikasi dari elemen lainnya
3. Dependency merupakan elemen tergantung dari beberapa cara kepada
elemen-elemen lainnya.
4. Aggregation adalah bentuk asosiation dimana sebuah elemen berisi elemen
lainnya.

2.3.2. Diagram Kelas


Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek. Baik forward
engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Forward
engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse
engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model. Bab ini akan membahas
diagram kelas beserta fitur-fitur yang menyertainya. Atribut (attribute) dan operasi
(operation) yang menggambarkan perilaku suatu kelas serta perluasannya seperti

xvi
stereotypes, tagged values dan batasan (constrains) merupakan fitur-fitur suatu kelas.
Kemudian dibahas juga hubungan antara satu kelas dengan kelas lainnya beserta sifat-
sifat hubungan tersebut seperti penampakan (viibility), multiplicity, kemudahan berubah
(changeability), nilai pokok (default values) dan property (properties).
Kemampuan menghasilkan kode program yang dimilki diagram kelas
menyebabkan diagram ini memilik hubungan yang khas dengan diagram UML lainnya.
Pada gambar 1.1 terlihat bahwa diagram yang lain memberi masukna kepada diagram
kelas. Dagram kelas yang baik menghassilkan suatu rancangan system atau program
yang mendekati kenyataan.

Definisi Kelas
Diagram kelas merupakan kumpulan kelas-kelas objek. Oleh karena itu
pengertian kelas sangat penting sebelum merancang diagram kelas. (Whitten,2004: 400)
mengartikan kelas sebagai satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama.
Kelas kadang-kadang disebut kelas objek (object class). Secara alami, objek yang
berupa buku analisis disain dan buku pemrograman terstruktur kita kelompokan dalam
satu kelas, yaitu kelas buku. Kedua objek memiliki atribut dan perilaku yang serupa.
Contohnya, kedua objek mugngkin memiliki atribut yang serupa seperti omor ISBN,
Judul, tanggal penerbitan, edisi sebgainya. Demikian juga, kedua objek memiliki
perilaku yang sama misalnya membuka dan menutup.
Secara teknis (Pender, 2003: bab 5) mengartikan sebuah kelas sebagai suatu
definisi sumber daya yan termasuk didalamnya informasi-informasi yang
menggambarkan fitur suatu entitas dan bagaimana penggunaannya. Sedangkan objek
adalh suatu entitas yang bersifat unik yang mengikuti aturan-aturan yang sudah
didefinisikan dalam kelasnya. Dalam terminology perangkat lunak, kode program

xvii
ditulis sebagai kumpulan kelas-kelas yang mengerti pada perilaku yang telah
didefinisikan dalam kelas. Dalam database, objek dinyatakan berupa sebuah baris yang
tersimpan dalam file yang berada dalam memori computer. Jadi diagram kelas
menggambarkan “fisik” system yang akan kita buat.
Kelas menggambarkan suatu group yang memiliki kesamaan keadaan dan
perilaku. Kelas merupakan cetak biru suatu objek dalam system orientasi objek. Dapat
dikatakan kelas adalah sejenis alat pengklasifikasi. Sebagai contoh Volkswagen, Toyota
dan ford merupakan kumpulan mobil sehingga kita dapat mengkelompokkannya dalam
kelas yang diberi nama mobil. Suatu kelas bisa menyatakan konsep yang daoat dilihat
maupun abstrak (Pilone, 2005: bab 2).

2.3.3. Diagram Objek


Objek diagram adalah diagram yang memberikan gambaran struktur model
sebuah sistem, dalam kurun waktu tertentu. Diagram objek yang berasal dari diagram
kelas sehingga diagram objek tergantung pada diagram kelas. Obyek Diagram, kadang-
kadang disebut sebagai diagram Instance sangat mirip dengan diagram kelas. Seperti
diagram kelas object diagram juga menunjukkan hubungan antara obyek, tetapi object
diagram menggunakan contoh-contoh dunia nyata. Object diagram digunakan untuk
menunjukkan bagaimana sistem akan terlihat seperti pada waktu tertentu. Karena ada
data yang tersedia di objek object diagram sering digunakan untuk menjelaskan
hubungan yang kompleks antara objek.
Tujuan dari diagram harus dipahami dengan jelas untuk menerapkannya praktis.
Tujuan dari diagram objek yang mirip dengan diagram kelas. Perbedaannya adalah
bahwa diagram kelas merupakan model abstrak yang terdiri dari kelas dan hubungan
mereka. Tapi sebuah diagram objek merupakan contoh pada saat tertentu yang konkret
di alam. Ini berarti diagram objek lebih dekat dengan perilaku sistem yang sebenarnya.
Tujuannya adalah untuk menangkap pandangan statis dari sistem pada saat tertentu.
Object diagram yg merupakan sebuah instance dari class diagram terdiri dari
contoh hal-hal yang digunakan dalam diagram kelas. Jadi kedua diagram terbuat dari
elemen dasar yang sama tetapi dalam bentuk yang berbeda. Dalam elemen diagram
kelas dalam bentuk abstrak untuk mewakili cetak biru dan dalam diagram objek unsur-
unsur dalam bentuk konkret untuk mewakili objek dunia nyata. Untuk mengambil
sistem tertentu, jumlah diagram kelas yang terbatas. Tetapi jika kita mempertimbangkan

xviii
diagram objek maka kita dapat memiliki jumlah tak terbatas kasus yang unik di alam.
Jadi hanya contoh-contoh yang dianggap mengalami dampak pada sistem.
Komponen-komponen object diagram
a. Instance specification adalah elemen yang mewakili sebuah contoh dalam system
yang dimodelkan.
b. Link merupakan hubungan konseptual antar object.
c. Asosiation adalah elemen yang mewakili sebuah contoh dalam sistem yang
dimodelkan.
d. Port merupakan titik interaksi antara komponen serta lingkungan
e. Generalization merupakan suatu cara yang sangat berdaya guna untuk berbagai
apa yang dimiliki suatu kelas atau objek bagi kelas-kelas atau onjek-objek yang
laen.
f. Dependency merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada salah satu
elemen memberi pengaruh pada elemen lain

2.3.4. Diagram Sequence


Diagrams sequence atau sering disebut sequence diagrams dalam UML
(Unified Modeling Language) adalah diagrams yang menggambarkan kelakuan objek
pada use case dengan mendiskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan
dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence
maka harus diketahui objek-objek yang yang terlibat didalam use case beserta metode-
metode yang dimiliki. Para pengembang sistem banyak sekali menggunakan metode-
metode untuk mempermudah pengangan sistem yang berjalan, seperti misalnya
Waterfall seperti artikel saya sebelumnya.
Membuat diagram sequence juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada
pada use case. Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah minimal
sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua
use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram
sequence sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sequence
yang harus dibuat harus semakin banyak.

xix
Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horisontal, dengan
pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen.
 Seorang elemen aktor digunakan untuk menghadirkan pemakai yang memulai
alur peristiwa / kejadian.
 Elemen – elemen yang ditiru, seperti boundary, control dan entity, digunakan
untuk menggambarkan layar, pengontrol, dan materi database, secara berturut-
turut.
 masing-masing elemen yang dihubungkan garis – garis batang disebut suatu
lifeline, di mana jika unsur itu berpotensi mengambil bagian dalam interaksi itu.

2.3.5. Diagram Komunikasi


Model Komunikasi Diagram interaksi antara benda atau bagian dalam hal
mengurutkan. Diagram komunikasi merupakan kombinasi dari informasi yang diambil
dari Kelas, urutan, dan Use case diagram menggambarkan baik struktur statis dan
perilaku dinamis dari suatu sistem. Namun, diagram komunikasi menggunakan
pengaturan bebas-berupa objek dan link seperti yang digunakan dalam diagram Object.
Dalam rangka mempertahankan Urutan pesan dalam suatu diagram format bebas, pesan
diberi label dengan nomor kronologis dan ditempatkan di dekat link pesan yang dikirim.
Membaca diagram komunikasi yaitu mulai dari pesan 1.0, dan mengikuti pesan dari
objek ke objek.
Diagram komunikasi menunjukkan banyak informasi yang sama seperti diagram
urutan, tetapi karena cara informasi tersebut disajikan, beberapa di antaranya lebih
mudah untuk mencari salah satu diagram daripada yang lain. Diagram komunikasi
menunjukkan tiap elemen berinteraksi dengan baik, namun diagram urutan
menunjukkan urutan di mana interaksi berlangsung lebih jelas.

Simbol-simbol Diagram Communication


 Object : Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun
secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object
didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.
 Actor : Actor juga dapat berkomunikasi dengan object , maka actor juga dapat
diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama pada Actor Use Case Diagram.

xx
 Message/Pesan : Message, digambarkan dengan anak panah yang mengarah antar
obyek dan diberi label urutan nomor yang mengindikasikan urutan komunikasi
yang terjadi antar obyek.

xxi
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mengikuti tahap-tahap seperti pada


Gambar 2. Penelitian diawali dengan studi literatur kemudian dilanjutkan dengan tahap
pengembangan sistem menggunakan metode waterfall (Sommerville 2001). Fase
pengembangan sistem diawali dengan analisis dan definisi kebutuhan dilanjutkan
dengan perancangan sistem, implementasi, dan pengujian.

3.1. Diagram Alur Penelitian

ANALISIS DAN DEFINISI KEBUTUHAN

PERANCANGAN

IMPLEMENTASI

PENGUJIAN

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari proses bisnis dari ERP melalui
perangkat lunak ERP yang sudah ada sebelumnya dan paper yang terkait dengan ERP.
Kemudian dilakukan studi mengenai pengembangan berbasis komponen. Tahap
selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara dengan pihak-
pihak yang memahami domain masalah perusahaan ritel. Selanjutnya dilakukan
perancangan sistem berdasarkan hasil analisis. Perancangan sistem ERP yang
berorientasi objek ini dilakukan dengan menggunakan notasi Unifield Modelling
Language (UML) yang terdiri atas class diagram, use case diagram, dan sequence
diagram. Hasil perancangan ini kemudian diimplementasikan ke dalam kode-kode
program dengan menerapkan konsep berorientasi objek Tahap terakhir dari
pengembangan sistem ini adalah pengujian sistem yang dilakukan dengan metode
black-box.

xxii
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN

4.1. Diagram WorkFlow


Berikut ini merupakan alur kerja dari sistem Purchasing terhadap Account
Payable. Diawali dengan Requisiton/Permintan kemudian dilanjutkan ke suplier untuk
pemesanana qouta/jumalah pemesanan. Dari quotation akan dilanjukan ke Account
Payable untuk proses pembayaran. Sedangkan suplier tetap berinteraksi terhadap
inventory.

Supplier Supplier

Manual Requisition

Reques for
Requisition
Quotation

Planing Engine :
MRP
MBMM Quotation

Incoming Material

Standard Purchase
Order

Quota Analysis

Blanket Purchase
Order

Returned Material

Account
AP Payment Inventory
Payable

xxiii
4.2. Use Case
Usecase diagram berikut ini merupakan gambungan dari ke tiga modul.
Purchasing dikelola oleh Sutmomer dan Splier, Account Payable dikelola oleh Payment
maneger Seles & Distribution dikelola oleh Seles Manger dan Warehouse manager
sebagai penerimal laporan dar Purchasing dan Sales & Distribution.

Purchase Report

<<include>>

Customer Warehouse
<<include>> Sales & Distribution Manager
Quotation
Purchasing Report
<<include>>
<<extend>>

Requisition Sales Quote <<include>>

<<include>>
<<extend>> Sales & Distribution

Purchase Order
<<include>>
Supplier <<extend>>
<<include>>

<<include>>
Account Payable
AP Transaction Sales Order
<<include>>

<<include>> Payment Sales


Manager

Payment
Manager
AP Report

xxiv
4.3. Diagram Class
Diagram berikut menggabarkan dari class- class dalam sistem Sales &
Distribution.

xxv
Diagram berikut menggabarkan dari class- class dalam sistem Purchasing.

xxvi
Diagram berikut menggabarkan dari class- class dalam sistem Inventory.

xxvii
4.4. Pengujian Perangkat Lunak
1. INVENTORY
Langkah Pembuatan data master
 Masuk modul inventory

 Pilih item master dan isikan data di setiap menu seperti dibawah ini

xxviii
xxix
 Setelah itu pilih save jika berhasil maka akan ada notif di samping kiri menu

 Untuk cek data yang baru diinput,silakan pergi ke menu search item utk
memastikan apakah berhasil atau gak

xxx
2. Purchasing
 Melakukan pencarian requisition pada purchasing. Ex: EXTERNAL

 Meng-upadate requisition pada purchasing


Ex: PO id : 57 | Barang : Deskstop 01 Model A | Jumlah : 10

Ex: Item Number diganti MI_PUR02

xxxi
3. Sales & Distribution
Melakukan pencarian lead di menu search lead

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik keseimpulan bahwa terdapat
beberapa kelemahan baik dalam sistem ERP (Enterprise Resource Planning) maupun
dari user selama ini, sehingga menimbulkan masalah pada perusahaan. Kelemahan
tersebut antara lain :
a. Sering terjadi error yang disebabkan adanya gangguan pada tempat
penyimpanan data setelah melakukan mengimputan data.
b. Minimnya jaringan internet jika menggunakan program inoERP
c. Masih menggunakan bahasa yang jarang dimengerti kalayak umum
d. Kurangnya jurnal dan contoh menggunakan program inoERP yang
menyebabkan sering terjadi keterlambatan data untuk di input.

5.2. Saran

xxxii
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti berusaha untuk memberikan
alternatif atau rekomendasi untuk pemecahan masalah yang terjadi pada perusahaan
terkait sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Berikut alternatif atau atau
rekomendasi pemecahan masalah, antara lain :
a. Data yang tidak terpakai dihapus atau dilakukan backup ke media
penyimpanan lain.
b. Menggunakan fasilitas jaringan berupa jaringan local atau sejenisnya untuk
memudahkan pengguna mengakses sistem jika tidak ada jaringan internet.
c. Memberikan banyak contoh dari awal hingga akhir secara terperinci. Agar
meskipun bukan dibidang IT. Setidaknya paham akan program tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy, 2002.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya.

Monk, Ellen; Wagner, Bret (2006) Konsep Enterprise Resource Planning (Kedua red.)..
Boston:. Thomson Teknologi Kursus .

O’Brien, James A (2005). Introduction to Information System, 12th Edition. McGraw


Hill Companies Inc, New York.

Rianse, U. Dan Abdi. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Teori dan
Aplikasi. Alfabeta, Bandung.

Thomas H. Davenport, "Putting Enterprise into the Enterprise System", "Harvard


Business Review, Juli-Agustus 1998.

xxxiii
xxxiv

Anda mungkin juga menyukai