Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Manajemen Layanan Sistem Informasi

Dosen Pengampu :

YUHELMI, M.KOM., MTA

NAMA KELOMPOK :

NADIA

ANNASTASIA LOVANY

Fakultas Ilmu Komputer


Prodi Sistem Informasi
Genap 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan berkah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah kelompok ini
dengan baik dan tanpa kendala apapun. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini,
terutama dosen pengajar Ibu Yuhelmi, M.Kom., MTA, kedua orang tua dan teman-teman seperjuangan.
Makalah berjudul “Metode pengembangan sistem Informasi Tahap pengembangan Sistem Enterprise
Architecture” ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Layanan Sistem Informasi.

Kami memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik
secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Kami juga menerima kritik serta saran dari
pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya. Kami berharap
makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar sehingga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.

Pekanbaru, 12 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………............................................................................................................................i
DAFTAR ISI……………………….............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN………............................................................................................................................2
2.1 ENTERPRISE ARCHITECTURE....................................................................................2
2.2 METODOLGI ARSITEKTUR ENTERPRISE....................................................................2
2.3 Enterprise Architecture Planning (EAP)...................................................................2
2.4 RANGKAIAN EVENT OPERASIONAL MANUSIA.........................................................5
2.5 ORGANISASI BISNIS DAN ENTERPRISE.....................................................................6
2.6 AKTIVITAS PENDUKUNG (SUPPORT ACTIVITIES)......................................................7
2.7  PERENCANAAN STRATEGI.......................................................................................7
BAB 3 PENUTUP……………….............................................................................................................................10
KESIMPULAN.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…………….............................................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada masa kini perkembangan teknologi informasi sangat pesat dan berdampak pada proses
dan kinerja organisasi maupun perusahaan, tekologi informasi juga sudah menjadi hal yang tidak
terpisahkan untuk mendukung baik dalam hal kesehatan, pendidikan, manufaktur, pemerintahan dan
kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Hal ini semakin didukung oleh kemudahan dalam
memperoleh fasilitas teknologi informasi dengan semakin murah dan mudahnya penggunaan teknologi
informasi. Namun pada kenyataannya investasi besar-besaran yang telah dilakukan oleh organisasi
banyak menemui hambatan, bukanya memperoleh keuntungan dan kemudahan dalam mengerjakan
pekerjaan perusahaan malah mempersulit dikarenakan sumber daya manusia dalam penguasaan
teknologi informasi belum sepenuhnya bisa memahami keuntungan dari teknologi infomasi oleh
karenanya mereka kembali kepada sistem manual dengan human error yang tinggi.

Uraian diatas mengarahkan kita pada pentingnya perencanaan dalam pembuatan sistem
informasi perusahaan yang mencakup kepada seluruh proses bisnis dalam perusaan hal ini juga perlu
didukung dengan pengusaan teknologi informasi untuk menjalankan proses bisnis yang baru dari sistem
manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Secara umum tiap kolom merepresentasikan fokus, abstraksi atau topik enterprise architecture, yaitu:

1) What (data): menggambarkan kesatuan yang dianggap penting dalam bisnis. Kesatuan tersebut
adalah hal-hal yang informasinya perlu dipelihara.

2) How (fungsi): mendefinisikan fungsi atau aktivitas. Input dan output juga dipertimbangkan pada
kolom ini.

3) Where (jaringan): menunjukkan lokasi geografis dan hubungan antara aktivitas dalam organisasi,
meliputi lokasi geografis bisnis yang utama.

4) Who (orang): mewakili manusia dalam organisasi dan metrik untuk mengukur kemampuan dan
kinerjanya. Kolom ini juga berhubungan dengan user.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 ENTERPRISE ARCHITECTURE
Arsitektur adalah seni atau praktek merancang blue print dan membangun suatu struktur yang
akan dibuat, sama halnya dalam Industri pengemasan air minum memiliki banyak struktur yang
disesuaikan untuk aplikasi khusus, serta beberapa kerangka kerja dari sebuah survei dan perhitungan.
Banyak kerangka diperiksa termasuk Architecture Framework contoh framework yang sering di gunakan
adalah Framework Zachman.

Dalam Jurnal (Osvalds, 2001) dijelaskan bahwa Arsitektur adalah “Pengorganisasian yang
fundamental dari suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen, relasi yang terjadi antara
komponen dan dengan lingkungannya, serta prinsip-prinsip yang digunakan sebagai petunjuk dalam
desain dan evolusinya”.

2.2 METODOLGI ARSITEKTUR ENTERPRISE


Metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan "logos”, kata ini terdiri dari dua suku kata
yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara dengan kata
lan metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan dan logos artinya ilmu. Umumnya
metodologi terdiri dari prosedur, teknik dan disiplin tertentu. Dalam beberapa tahun atau dekade
terakhir metodologi untuk menyusun rencana arsitektur enterprise masih kurang, pendekatan yang
dibuat hanyalah mencakup aspek data (informasi) atau proses (bisnis), tidak mencakup aspek lain dari
arsitektur enterpsrise yaitu arsitektur teknologi dan aplikasi.

Sedangkan menurut Menurut (Board, 1999), Enterprise Architecture merupakan praktek profesi
dan manajemen yang muncul ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang memungkinkan
mereka untuk melihat perusahaan itu sendiri secara holistik serta melihat terintegrasinya arah strategis

mereka untuk, praktek bisnis, arus informasi, dan sumber daya teknologi.

2.3 Enterprise Architecture Planning (EAP)


EAP atau kepanjangan dari Enterprise Architecture Planning adalah salah satu metodologi atau
kerangka acuan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. EAP merupakan suatu metode
perencanaan arsitektur yang berrorientasi pada kebutuhan bisnis yang terdiri dari arsitektur data,
aplikasi dan teknologi serta rencanan implementasi dari arsitektur yang telah dibuat untuk mendukung
aktivitas bisnis demi pencapaian misi organisasi.

2
• Lapisan 1 (Memulai)

Inisiasi perencanaan adalah untuk pelaksanaan persiapan memulai proyek EAP (seperti :
membuat rencana kerja, memastikan komitmen manajemen dan lain-lain). Dalam tahapan
pertama ini yang harus dilakukan adalah inisiasi suatu perencanaan yang untuk membangun
suatu pembangunan model arsitektur sehingga dapat terarah dengan sangat baik. Tahapan ini
menjadi penting karena sebagai dasar dari semua tahapan, karena pada tahap inilah ruang
lingkupnya cukup besar yang mencakup keseluruhan perencanaan kegiatan atau rencana kerja
didefinisikan untuk menentukan metodologi yang akan digunakan serta untuk penentuan
sumber daya yang terlibat dan penetapkan perangkat yang akan digunakan. Faktor lain adalah
dukungan dan komitmen dari manajemen atau pimpinan, yang tidak hanya dalam bentuk
verbal, tetapi berpengaruh pada sumber daya (personil, anggaran dan waktu) untuk
menjalankan seluruh proses yang berjalan hal ini sangat penting mengingat jika proyek
terkendala dan berakibat berhenti ditengah jalan.

• Lapisan 2 (Tentang Posisi sekarang)

Dalam lapisan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan mengamati posisi dan
kondisi perusaan saat ini untuk dibuat suatu tujuan arah target perusahaan yang akan
dimasukan kedalam sistem informasi sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai Lapisan ini
dibagi menjadi tiga bagian diantaranya :

a. Pemodelan bisnis: menghimpun informasi mengenai bisnis dan informasi yang


digunakan dalam melangsungkan bisnis. dalam tahapan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi struktur organisasi, model awal fungsi bisnis dengan menggunakan
analisis rantai nilai (value chain). Selanjutnya dari pemodelan bisnis ini adalah untuk
menyediakan dasar pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya.
b. Sistem dan teknologi saat ini : menentukan sistem dan teknologi yang ada saat ini
sebagai dasar untuk rencana migrasi jangka panjang. Pada dasarnya perusahaan yang
telah berjalan umumnya telah memiliki sistem dan teknologi. Langkah dalam tahap
analisis kondisi saat ini adalah mendokumentasikan dan mendefinisikan seluruh

3
platform teknologi dan sistem yang digunakan oleh enterprise saat ini serta
menyediakan suatu acuan untuk proses perubahan dalam jangka panjang.

• Lapisan 3 (Rencana Kedepan)

Dalam lapisan ini adalah untuk penentuan tujuan perusahaan dari rating perusaan
sekarang pada penelitian lapisan ke 2 untuk naik ke rating yang lebih tinggi untuk kemajuan
perusahaan.

a. Arsitektur data : menentukan jenis data utama yang dibutuhkan untuk


melangsungkan bisnis. Tahapan ini mengenai definisi entitas, model E-R diagram, fungsi
dan dokumen arsitektur data. mendefinisikan jenis data utama yang dibutuhkan untuk
mendukung aktifitas bisnis. Arsitektur data terdiri dari entitas data, dimana setiap data
memiliki atribut dan relasi terhadap data yang lain.

b. Arsitektur aplikasi : menentukan jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk


mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Tahapan ini mengenai definisi aplikasi,
model proses bisnis, matriks aplikasi, analisis dampak, dokumen arsitektur aplikasi.

c. Arsitektur teknologi: Tahapan ini mengenai distribusi data/aplikasi, dokumen


arsitektur teknologi menentukan platform teknologi yang dibutuhkan untuk
menyediakan lingkungan untuk aplikasi pengelola data dan mendukung fungsi bisnis.

• Lapisan 4 (Tentang Rencana Pencapaian)

Dalam tahapan ini berisi tentang urutan penerapan untuk melengkapi proses penentuan
aplikasi dalam hubungannya dengan fungsi bisnis, dalam penelitian ini digunakan kerangka kerja
portofolio aplikasi yang diajukan Rencana penerapan menentukan tahapan penerapan aplikasi,
jadwal penerapan, dan mengajukan jalur yang jelas untuk bermigrasi dari posisi saat ini ke posisi
yang diinginkan dimasa mendatang.

Komponen Enterprise Architecture meliputi:


◦ Sistem Informasi Bisnis: Sistem informasi bisnis berbasis komputer yang dikelola melalui
Metabase. Hal ini dikenal dengan karakteristiknya, siklus operasinya (bisnis dan kalender),
sistem informasi bisnis bawahan, database yang digunakan, tampilan, dan node Siklus Hidup
Sumber Daya yang terkait.
◦ Domain Basis Data: Kumpulan deskripsi intensif kata benda yang terorganisir secara hierarkis
yang terkait dengan daun misi. Domain database yang dianalisis mengarah pada identifikasi
Kelas Objek Database, elemen data perusahaan, dan kelas properti. Kelas properti, pada
gilirannya, sering menjadi tabel dalam database.
◦ Kelas Objek Basis Data: Kumpulan besar data dan proses yang diikat bersama untuk alasan
berbasis bisnis, dan ketika dipakai, diproses melalui status yang terdefinisi dengan baik. Objek

4
database bisa ada dalam dua bentuk: kumpulan tabel database yang saling terkait, atau
kumpulan struktur bersarang berbasis kolom di dalam tabel. Baris yang terdiri dari sebuah objek
ditransformasikan dari satu status valid ke yang lain melalui proses tabel objek database dan
sistem informasi objek database. Objek database terkait dengan satu atau lebih domain
database.
◦ Sistem Informasi Objek Basis Data: Kumpulan proses yang didefinisikan dalam domain DBMS
biasanya sebagai prosedur tersimpan yang mengubah satu atau lebih baris objek basis data dari
satu status valid ke status valid lainnya. Sebuah sistem informasi objek database menyelesaikan
satu atau lebih proses tabel objek database.
◦ Tingkat Manajemen: Tingkat manajemen birokrasi yang disebutkan dan ditentukan dalam
pengaturan organisasi. Contohnya bisa eksekutif, senior, tingkat menengah, dan tingkat
pertama.
◦ Misi: Deskripsi tekstual yang terorganisir secara hierarkis yang mendefinisikan keberadaan
perusahaan, dan itu adalah tujuan dan sasaran akhir yang mengukur pencapaian perusahaan
dari dalam fungsi dan organisasi bisnis yang berbeda. Suatu perusahaan tidak lengkap jika salah
satu misinya tidak didefinisikan. Tidak semua perusahaan menyelesaikan misi mereka secara
bersamaan atau dalam keadaan ideal. Misi diselesaikan dari waktu ke waktu dan dapat direvisi.
◦ Organisasi yang Menjalankan Misi: Asosiasi organisasi dengan misi. Mungkin ada beberapa
organisasi yang terkait dengan misi dan sebuah organisasi dapat dikaitkan dengan beberapa
misi. Deskripsi yang terkandung dalam Misi-Organisasi mungkin lebih halus daripada deskripsi
yang terkandung dalam misi atau organisasi.
◦ Organisasi Menyelesaikan Fungsi: Asosiasi organisasi misi dengan fungsi. Sebuah organisasi
misi dapat dikaitkan dengan beberapa fungsi dan sebuah fungsi dapat dikaitkan dengan
beberapa organisasi misi. Satu atau lebih misi-organisasi-fungsi dapat dikaitkan dengan sistem
informasi bisnis. Ketika mereka, acara bisnis dibuat.
◦ Jabatan: Kumpulan tugas pekerjaan yang diberi nama dan didefinisikan yang dapat dilakukan
oleh atau lebih orang. Posisi sering ditugaskan ke satu atau lebih organisasi.
◦ Posisi yang menjalankan misi: Penugasan suatu posisi ke fungsi tertentu dalam suatu organisasi
saat menyelesaikan misi. Setelah suatu posisi ditetapkan, perannya dapat dijelaskan.
◦ Resource Life Cycle Analysis Node: Status siklus hidup di dalam sumber daya. Jika sumber daya
adalah karyawan, simpul siklus hidup dapat berupa permintaan karyawan, calon karyawan,
karyawan baru, karyawan yang ditugaskan, karyawan yang ditinjau, dan karyawan yang
dipisahkan.
◦ Sumber Daya: Aset nilai yang bertahan lama bagi perusahaan. Termasuk misalnya fasilitas,
aset, staf, uang, bahkan konsep abstrak seperti reputasi. Jika sumber daya hilang maka
perusahaan tidak lengkap.

2.4 RANGKAIAN EVENT OPERASIONAL MANUSIA


Event adalah sesuatu yang terjadi selama rangkaian dari sebuah business proses. Event ini
mempengaruhi alur dari proses dan biasanya memiliki sebuah tindakan atau sebuah hasil. Simbolnya
adalah bentuk lingkaran dan berdasarkan alur pengaruhnya, terdapat 3 jenis event yaitu:

5
a. Start event
Start event ini adalah simbol yang mengindikasikan sebuah proses yang akan dimulai.
b. Intermediate event
Simbol intermediate terletak diantara start event dan end event. Simbol ini akan mempengaruhi
alur proses, tetapi tidak akan memulai atau secara langsung menghentikan proses.
c. End event
Diindikasikan sebagai symbol untuk mengakhiri sebuah proses.

2.5 ORGANISASI BISNIS DAN ENTERPRISE


Definisi organisasi adalah entitas sosial yang diarahkan pada tujuan, dirancang sebagai sistem
aktivitas dengan sengaja terstruktur dan terkoordinasi, dan terkait dengan lingkungan eksternal.
Organisasi terjadi ketika orang berinteraksi dengan satu sama lain untuk melakukan fungsi-fungsi
penting yang membantu mencapai tujuan. Sebagai entitas sosial maka organisasi merupakan kumpulan
orang yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan.
Orang-orang sebagai anggota organisasi terstruktur dalam departemen-departemen yang terpisah dan
memiliki peran serta tugas masing-masing. Akitvitas yang dilakukan dalam organisasi dikoordinasikan
oleh manajer untuk mengelola sumber daya yang ada secara terus menerus demi tercapainya tujuan
akhir secara bersama-sama. Sebagai suatu entitas sosial maka organisasi tidak dapat
melakukan aktivitasnya secara individual melainkan harus berhubungan dengan lingkungan
eksternalnya.
Organisasi ada untuk melakukan hal berikut, antara lain: menyatukan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dan hasil, memproduksi barang dan jasa secara efisien, memfasilitasi
inovasi, menggunakan manufaktur modern dan teknologi informasi, beradaptasi dan mempengaruhi
perubahan lingkungan, menciptakan nilai bagi pemilik, pelanggan, dan karyawan, dan mengakomodasi
tantangan yang harus dihadapi keragaman, etika, dan motivasi dan koordinasi karyawan. Salah satu
pengelompokan tipe organisasi yang penting adalah pembedaan antara organisasi profit dan non-profit
atau nirlaba. 
Organisasi non-profit adalah organisasi yang bertujuan tidak untuk mencari
keuntungan dari aktivitas yang dilakukannya. Sumber dana untuk keperluan operasionalnya berasal dari
pemberian pemerintah, sumbangan, dan hibah.
Sedangkan organisasi profit adalah organisasi yang melakukan aktivitasnya dengan tujuan untuk
mencari keuntungan. Keuntungan diperoleh dengan cara melakukan aktivitas bisnis seperti menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya. 
Organisasi bisnis adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi atau distribusi
barang untuk dijual di pasar atau memberikan jasa untuk harga . Oleh sebab itu, organisasi yang
berorientasi profit dikenal juga sebagai organisasi bisnis. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
bisnis merupakan usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang. Sumber

6
dana organisasi bisnis berasal dari penanaman modal investor, pinjaman, dan keuntungan dari kegiatan
bisnis yang dijalankan.
Organisasi dan enterprise memiliki kemiripan dalam hal kedua-duanya adalah merupakan jenis
entitas sosial yang memiliki budaya, memiliki struktur secara formal atau informal, tujuan, aktivitas, dan
sumber daya. Perbedaannya adalah enterprise dapat didefinisikan sebagai sebuah bagian dari organisasi
atau dapat melibatkan beberapa organisasi). Selain itu enterprise juga dapat diartikan sebagai suatu
usaha yang mengambil bentuk organisasi, yang bersifat fisik bangunan di lokasi geografis tertentu
maupun secara maya melalui konektivitas jaringan, dimana lokasi fisik bukan bagian terpenting).
Berdasarkan teori di atas organisasi bisnis adalah sebuah perusahaan yang mengolah sumber
daya yang dimilikinya menjadi barang dan jasa untuk dijual kepada konsumen dengan tujuan
menghasilkan keuntungan untuk tujuan masa depan. Organisasi bisnis terdapat dalam divisi atau
departemen di dalam sebuah perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan saling bersinergi satu dengan
yang lainnya, dalam mencapai tujuan dari perusahaan. Dan dengan demikian perusahaan dapat
disimpulkan sebagai entitas yang terlibat dalam kegiatan ekonomi baik secara fisik maupun maya
melalui sebuah jaringan yang memiliki tujuan dasar yang sama dan hubungan satu dengan yang lainnya.

2.6 AKTIVITAS PENDUKUNG (SUPPORT ACTIVITIES)

a. Infrastruktur perusahaan (firm infrastructure)


aAktivitas yang terkait dengan biaya serta aset yang berhubungan dengan manajemen umum,
accounting dan keuangan, keamanan dan keselamatan sistem informasi dan fungsi lainnya.

b. Manajemen sumber daya manusia (human resources management)


Aktivitas yang terkait dengan penerimaan, pelatihan, pengembangan dan kompensasi untuk semua tipe
personil dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja.

c. Pengembangan teknologi (technology development)


Aktivitas yang terkait dengan biaya yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses, perancangan
peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru
dan pengembangan dukungan sistem berbasis komputer.

d. Pengadaan (procurement)
Aktivitas yang terkait dengan bagaimana sumber daya diperoleh seperti fungsi pembelian input yang
digunakan dalam value chain organisasi.

2.7  PERENCANAAN STRATEGI


Dalam penerapannya, strategi memerlukan perencanaan oleh pimpinan puncak organisasi
sebagai penunjang organisasi di masa depan. Perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh
dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan (Ward dan Peppard, 2002:69). 
Sedangkan menurut Litman (2013:2) perencanaan mengacu pada proses penelaahan memutuskan apa
yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Secara praktis, perencanaan dapat diartikan
sebagai pengembangan pandangan masa depan yang mengarahkan pengambilan keputusan saat ini
(McNurlin, Sprague, dan Bui, 2009:133).

7
Perencanaan strategis menolong untuk mengarahkan dan memprioritaskan berbagai macam
layanan bisnis dan aktivitas pembuatan produk dalam sebuah perusahaan untuk memastikan kegiatan-
kegiatan dalam perusahaan secara bersama-sama mengerakan perusahaan sesuai dengan arah strategi
yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategi. Aktivitas dan kegiatan yang mengarah pada arah
strategi perusahaan akan membawa perusahaan untuk mencapai tujuan dan inisiatif strategisnya.
Kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah dan tidak mengarahkan perusahaan sejalan
dengan arah strategi yang telah ditetapkan harus dieliminasi.
Ada tiga jenis perencanaan berdasarkan horizon waktunya, seperti yang dikemukakan oleh
McNurlin, Sprague, dan Bui (2009:133), yaitu: perencanaan strategis, perencanaan taktis, dan
perencanaan operasional. Perencanaan strategis memiliki horizon waktu mulai 3 sampai dengan 5 tahun
yang membahas mengenai perencaan strategis perusahaan atau business process reengineering (BPR). 
Tanggung jawabnya berada di bawah manajemen senior dan CIO (Chief Information
Officer).  Perencanaan taktis memiliki periode waktu antara 1 sampai dengan 2 tahun yang membahas
mengenai alokasi sumber daya atau pemilihan proyek. Penanggung jawab perencanaan taktis adalah
manajer menengah. Sedangkan perencanaan operasional mencakup jangka waktu 6 bulan sampai
dengan 1 tahun. Perencanaan yang termasuk dapat tipe ini adalah manajemen proyek, waktu
pertemuan/rapat, dan target anggaran. Menurut Bechor, Neumann, Zviran, dan Glezer (2010:18),
perencanaan terjadi di berbagai tingkatan, keputusan tersebut dibuat oleh individu dan kelompok.
Perencanaan yang baik membutuhkan metode proses yang jelas mendefinisikan langkah-
langkah yang mengarah pada solusi yang optimal. Proses ini harus mencerminkan prinsip-prinsip
berikut:
▪ Komprehensif : semua pilihan penting dan dampak yang dipertimbangkan.
▪ Efisien : proses tidak perlu membuang-buang waktu atau uang.
▪ Inclusive : orang yang terkena rencana memiliki kesempatan untuk terlibat.
▪ Informatif : hasil dipahami oleh pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu orang yang berdampak
terhadap keputusan.
▪ Terpadu : individu, keputusan jangka pendek harus mendukung strategis, tujuan jangka panjang.
▪ Logical : setiap langkah mengarah ke yang berikutnya.
▪ Transparan : semua orang yang terlibat memahami bagaimana proses beroperasi.

Dalam melakukan perencanaan dibutuhkan kerangka dari perencanaan itu sendiri agar dapat
terarah dan sesuai dengan tujuan organisasi. Kerangka perencanaan mendefinisikan struktur
perencanaan proses dasar. Ini biasanya meliputi komponen-komponen berikut:
▪ Prinsip : Aturan dasar atau konsep yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
▪ Visi : Sebuah gambaran umum dari hasil yang diinginkan dari proses perencanaan.
▪ Persoalan/Permasalahan : Sebuah kondisi yang tidak diinginkan dapat dikurangi (dipecahkan, dikurangi
atau kompensasi).
▪ Tujuan : Suatu kondisi yang diinginkan umum untuk dicapai, biasanya terlalu umum untuk menjadi
diukur, seperti kekayaan, kesetaraan kesehatan, dan kebebasan.
▪ Tujuan : Spesifik, cara kuantitatif berpotensi untuk mencapai tujuan, seperti peningkatan pendapatan
dan kegiatan ekonomi, kegagalan berkurang, dan meningkatkan aksesibilitas. 
▪ Target atau standar : Tingkat kuantitatif tujuan yang akan dicapai, seperti peningkatan tertentu dalam
pendapatan atau pengurangan tingkat kecelakaan. 
▪ Indikator kinerja : Cara praktis untuk mengukur kemajuan menuju tujuan, seperti definisi khusus dari
pendapatan, tingkat kecelakaan, dan aksesibilitas. 
▪ Rencana : Sebuah skema atau serangkaian tindakan. Ini mungkin menjadi rencana (spesifik dan sempit)
strategis (umum dan luas) atau tindakan. 
▪ Pilihan : Kemungkinan cara untuk mencapai tujuan atau solusi untuk masalah.

8
▪ Kebijakan atau strategi : Sebuah tindakan dilaksanakan oleh yurisdiksi atau organisasi.
▪ Program : Satu set khusus tujuan, tanggung jawab dan tugas-tugas dalam suatu organisasi. 
▪ Tugas atau tindakan : Suatu hal yang spesifik yang akan dicapai. 
▪ Ruang Lingkup : Kisaran (wilayah, orang, waktu, kegiatan, dll) untuk dimasukkan dalam proses. 
▪ Kriteria evaluasi : Dampak (biaya dan manfaat) dipertimbangkan dalam analisis.
▪ Evaluasi Metodologi : Proses menilai dan membandingkan pilihan, seperti efektivitas biaya,
manfaat/biaya, atau analisis biaya siklus hidup.

9
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan tahapan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan. Sebagai penutup dalam penyusunan penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:

1. Pemodelan bisnis utama yang digambarkan dalam bentuk value chain, memiliki aktifitas utamanya
yaitu Persediaan barang, Produksi, Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber daya
manusia, Manajemen Pelaporan dan Data.

2. Perusahaan Pengemasan Air Minum Majair belum memiliki teknologi sistem pengelolaan teknologi
informasi sebagai salah satu acuan untuk merencanakan pengembangan sistem terintegrasi dalam
perusahaan manufaktur

3. Usulan Aplikasi Strategic dan High Potential untuk kepentingan analisis bagi organisasi diperlukan
untuk merumuskan arah kebijakan dalam jangka menengah dan panjang sesuai dengan Rencana Induk
Pengembangan organisasi.

4. Hasil yang diperoleh bahwa aplikasi yang ada sampai saat ini mencapai 27 (dua puluh tujuh) aplikasi
yang sangat mendukung fungsi bisnis organisasi.

5. Untuk menentukan urutan aplikasi, prinsip aplikasi yang menciptakan data akan dikembangkan
sebelum aplikasi yang menggunakan data tersebut, harus dapat diterapkan sepenuhnya. Urutan aplikasi
juga dapat dipengaruhi oleh kebutuhan organisasi, sistem saat ini, manfaat, resiko, biaya atau faktor
sukses.

10
DAFTAR PUSTAKA

∞ https://media.neliti.com/media/publications/236605-enterprise-architecture-planning-sistem-
39f6a12b.pdf

∞ http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2012201479SIBab2002/body.html

∞ https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/711/jbptunikompp-gdl-proskekere-35524-6-unikom_p-a.pdf

∞ Spewak, Steven and Tiemann, Michael. Updating The Enterprise architecture planning model. 2006.

∞ Ward, John and Peppard, Joe., Strategic Planning for Information System, John Wiley & Sons, Inc.,
2002.

∞ Zachman, J A, framework for information systems architecture, 1987.

11

Anda mungkin juga menyukai