Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PROJEK UAS

PENERAPAN ERP DENGAN PLATFORM SAP PADA


PERUSAHAAN PT. PATLITE INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Sumber


Daya Perusahaan Untuk Bisnis yang di ampuh oleh :

Dr. Nasar Buntu Laulita

DISUSUN OLEH :

ANNISA KHALIFA PUTERI (1651083)

LELA NURSINTA TAMBUNAN (1642074)

YUDDY SARAH STEPHANIE (1542081)

M SUKMA ADHAYAKSA (1642199)

CICI SALFITRI (1642009)

PROGRAM SARJANA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

2020
UNIVESITAS INTERNATIONAL BATAM

Fakultas Ekonomi
Program Sarjana Akuntansi
Semester Genap 2019/2020

PENERAPAN ERP DENGAN PLATFORM SAP PADA


PERUSAHAAN

ABSTRAK

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem


informasi yang dapat mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan sistem
secara spesifik untuk departemen-departemen yang berbeda pada suatu
perusahaan serta dapat mengintegrasikan dan mengotomisasikan proses
bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun
distribusi perusahaan.
Penerapan sistem ERP dalam perusahaan sangat membantu
kinerja perusahaan lebih efektif dan efisien. Dalam penerapan sistem
ERP ini perusahaan dapat menjalankan perusahaan dan menyajikan
informasi-informasi yang di butuhkan setiap fungsi dalam perusahaan.

Kata Kunci: Enterprise Resource Planning, ERP, SAP, Sistem Informasi,


PT. Patlite Indonesia
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Project Mini Paper Mata Kuliah Enterprise Resource
Planning ini.

Project ini merupakan salah satu tugas Ujian Akhir Semester


mahasiswa Universitas Internasional Batam yang diberikan pada mata
kuliah Enterprise Resource Planning. Project yang berjudul “PENERAPAN
ERP DENGAN PLATFORM SAP PADA PERUSAHAAN PT.” ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-
masukan kepada penulis.

Untuk itu, izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan terima


kasih kepada Bapak Dr. Nasar Buntu Laulita selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Enterprise Resource Planning yang telah memberikan arahan
kepada kami dalam penyusunan project.

Penulis menyadari bahwa laporan project ini masih terdapat


kekurangan, baik dari materi maupun teknik penyajian. Kritikan dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk
menyempurnakan project ini. Semoga project ini dapat memberi manfaat
bagi penulis dan pembaca.

Batam, Januari 2021


DAFTAR ISI

Halaman sampul ............................................................................................ 1

Abstrak ........................................................................................................... 2

Kata Pengantar .............................................................................................. 3

Daftar Isi ......................................................................................................... 4

BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 6


1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................................... 6
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 7
1.3 Manfaat ................................................................................................... 7
BAB II Modul Pembahasan .......................................................................... 8
2.1 Sistem Informasi .................................................................................... 8
2.1.1 Definisi Sistem......................................................................................... 8
2.1.2 Definisi Informasi.................................................................................... 8
2.1.3 Definisi Sistem Informasi........................................................................ 9
2.1.4 Konsep Sistem Informasi......................................................................... 9
2.2 Entreprise Resourse Planning (ERP)....................................................... 10
2.2.1 Definisi Entreprise Resourse Planning (ERP)......................................... 10
2.2.2 Konsep Dasar ERP.................................................................................. 11
2.2.3 Keuntungan ERP..................................................................................... 11
2.2.4 Kekurangan ERP..................................................................................... 12
2.2.5 Modul Dasar Sistem ERP........................................................................ 13
2.2.6 Jenis Sistem ERP..................................................................................... 14
2.3 Definisi SAP dan Modul – Modul dalam SAP ...................................... 15
2.3.1 Definisi SAP ........................................................................................... 16
2.3.2 Modul-Modul dalam SAP ......................................................................... 17
BAB III Metodologi ........................................................................................ 20
3.1 Gambaran Perusahaan ............................................................................ 20
3.2 Filosofi Perusahaan ................................................................................ 20
3.3 Penerapan ERP di PT. Patlite Indonesia ................................................ 21
3.4 Penjelasan SAP/R3 ................................................................................. 24
BAB IV Analisa .............................................................................................. 29
BAB V Kesimpulan ......................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Untuk mengembangkan perusahaan, banyak upaya yang dilakukan
oleh manajemen perusahaan. Kebijakan serta perubahaan-perubahan
paradigma dalam perusahaan ikut di rombak demi tercapainya tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien. Banyak cara yang dapat dilakukan,
dimana salah satunya perusahaan harus mengikuti perkembangan jaman.
Dimana diketahui saat ini revolusi industri sedang berkembang yakni
industri 4.0. Revolusi industri ke-4 ini merupakan upaya transformasi
menuju perbaikan dengan mengintegritaskan dunia online dan lini produksi
di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang
utama atau singkatnya bisa kita simpulkan bahwa keterlibatan siste,
informasi yang memasuki jalur perindustrian.
Upaya yang dapat di terapkan perusahaan untuk bertahan dengan
mendekatkan diri dengan memanfaatkan teknologi informasi. Penggunaan
sistem informasi sangat perlu diperhatikan yang dimana dengan
menggunakan sistem informasi maka dapat meningkat produktifitas
perusahaan untuk semakin efektif dan efisien sehingga perusahaan bisa
semakin unggul. Dalam mencapai hal tersebut di perlukan system yang dapat
memberikan informasi-informasi yang di butuhkan khususnya manajemen.
Akan tetapi terjadi peningkatan kompleksitas proses dan fungsi dalam
perusahaan. Dimana informasi yang didapat suatu bagian diperlukan juga
oleh departemen yang lainnya. Maka di perlukan sebuah system yang dapat
memberikan akses relasi antar departemen.
Masalah dalam penyampaian informasi seperti stok persediaan yang
diperlukan bagian produksi agar stok tersebut tidak sampai habis, maka
diperlukan sisa stok minimal yang dimana bagian purchasing telah harus
membuka PO (pre order) untuk melakukan re-stock untuk persediaan. Untuk
mengetahui sisa stocknya membutuhkan informasi yang real-time sedangkan
jika tidak adanya system yang memberikan informasi tersebut, maka harus
dilakukan penghitungan sedangkan produksi tetap masih harus berlanjut.
Salah satu system yang dapat digunakan ialah ERP (Enterprise Resources
Planning). Sistem ini dirancang untuk mendorong kinerja produktifitas
perusahaan yang lebih baik lagi. Sistem ini dapat mengintegrasikan seluruh
area fungsional dalam perusahaan untuk mencapai kinerja yang efektif dan
efisien.
ERP telah banyak digunakan perusahaan-perusahaan asing maupun
lokal. Di Indonesia, perusahaan yang sudah mengimplementasikan system
ini sebagai system utama juga sebagai pendorong proses bisnis dalam
perusahaan. Salah satu perusahaan tersebut ialah perusahan PT. Patlite
Indonesia. Perusahan ini bergerak di bidang manufaktur untuk
menghasilkan

1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan ini agar mengetahui penerapan serta gambaran
kerja system ERP di dalam mendorong kegiatan operational perusahaan
PT. Patlite Indonesia.

1.3 Manfaat
Manfaat yang di terima penulis dengan adanya paper ini ialah sebagai
pendukung dalam pemahaman penerapan system ERP didalam perusahaan
PT. Patlite Indonesia.
BAB II
MODUL PEMBAHASAN

Pada Bab ini akan diuraikan teori yang menunjang dalam pemecahan
masalah yang berkaitan dengan permasalahan yang dijadikan topik
pembahasan dalam penelitian ini.

2.1 Sistem Informasi


Berikut ini dijelaskan mengenai definisi sistem, informasi, sistem
informasi dan konsep sistem informasi.

2.1.1 Definisi Sistem


Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Antonio & Safriadi, 2012).
Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan
dengan baik, maka dihubungkan dengan mekanisme control. Elemen yang
membentuk sebuah sistem yaitu: tujuan, masukan, proses, keluaran, batas,
mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan (S & utanto, 2015).

2.1.2 Definisi Informasi


Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau mendatang. Informasi merupakan hasil pengolahan dan pengumpulan data
sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai
kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan
akibatnya secara langsung atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk
memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit
pengolah.
2.1.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi atau biasa disebut Management Information System
(MIS) berkaitan dengan perencanaan, pengembangan, manajemen dan
penggunaan teknologi informatika untuk membantu setiap tugas-tigas yang
berkaitan dengan proses bisnis dan manajerial. Sistem informasi meliputi
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan,analisa dan penyebaran informasi untuk
tujuan tertentu.
Menurut (Wang & Wang, 2012) sistem informasi yaitu koleksi dari orang-
orang, teknologi informasi, sumber-sumber informasi dan aktivitas yang
teroganisir untuk mencapai tujuan yang jelas dan bisnis organisasi.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
merupakan kumpulan atau kombinasi dari orang-orang ,perangkat keras,perangkat
lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuag organisasi. Pendapat lain
menyatakan Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.1.4 Konsep Sistem Informasi


Konsep sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 1:

Gambar 1 Konsep Sistem Informasi Komponen sistem Informasi ada 6 yaitu


sebagai berikut:
1) Hardware Mencangkup peranti - peranti fisik seperti komputer dan
printer, digunakan untuk melengkapi kegiatan memasukkan data,
memproses data, dan keluaran data.
2) Software Kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan
tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.
3) Database Kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian
rupa sehngga mudah diakses oleh pengguna sistem informasi.
4) Telekomunikasi Komunikasi yang menghubungkan antara pengguna
sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu
jaringan kerja yang efektif.
5) Mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti manajer,
analis, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap
perawatan sistem.
6) Prosedur Prosedur menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang
akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

2.2 Entreprise Resourse Planning (ERP)


Berikut ini dijelaskan mengenai definisi, konsep dasar, dan keuntungan
Enterprise Resource Planning
2.2.1 Definisi Entreprise Resourse Planning (ERP)
Secara umum ERP Program perangkat lunak yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan informasi di setiap
area bisnis. Definisi Enterprise Resource Planning (ERP) secara luas yaitu,
merupakan sistem informasi yang dapat mengakomodasikan kebutuhan-
kebutuhan sistem secara spesifik untuk departemen-departemen yang berbeda
pada suatu perusahaan serta dapat mengintegrasikan dan mengotomisasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi
perusahaan. Proyek sistem informasi memiliki enam tahap metodologi
pelaksanaan yaitu tahap perencanaan, analisis, desain, kosntruksi, penerapan, dan
pasca penerapan. ERP terdiri dari bermacam-macam modul yang disediakan
untuk berbagai kebutuhan dalam suatu perusahaan. Penggunaan ERP menjadikan
semua sistem di dalam suatu perusahaan menjadi suatu sistem yang terintegrasi
dengan suatu database, sehingga memudahkan pembagian data antar departemen,
serta menudahkan dalam komunikasi antar departemen. Sistem ERP dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dengan mempercepat semua proses sehingga
dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

2.2.2 Konsep Dasar ERP


Konsep dasar ERP dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini:

Berdasarkan gambar 2 dapat dijelaskan bahwa ERP adalah sebuah sistem


informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber
daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem
ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak
modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan
fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani
semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi
atau keuangan. Syarat terpenting dari sistem ERP adalah integrasi. Integrasi yang
dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam
satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi
dan berkomunikasi.

2.2.3 Keuntungan ERP


Keuntungan yang didapatkan perusahaan jika mengaplikasikan sistem
ERP adalah sebagai berikut:
a. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan,
sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara lebih efektif dan efisien.
b. ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global.
Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta, perbedaan
bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani secara
otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.
c. ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi juga
menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan sinkronisasi banyak
sistem komputer yang terpisah.
d. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya
sekedar memonitor saja.
e. ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply
chain dengan kemampuan memadukannya.

2.2.4 Kekurangan ERP


Kekurangan ERP Sebaik apapun sebuah sistem, secanggih apapun suatu
teknologi, tidak bisa dipungkiri ia hanyalah sebuah hasil karya manusia yang
memiliki sisi keunggulan dan kekurangan. Berikut beberapa dari kekurangan
sistem ERP:
a. Sistem ERP mahal
b. Ketergantungan pada satu vendor tertentu
c. Aplikasi yang ditangani sangat kompleks

2.2.5 Modul Dasar Sistem ERP


Sebelumnya perlu diketahui bahwa sistem ERP dari setiap vendor itu berbeda-
beda(Irfani, 2015). Tapi sebagian besar sistem ERP memiliki modul-modul dasar
yang sangat penting untuk perusahaan. Berikut ini adalah beberapa modul dasar
yang biasanya ada dalam sistem ERP:
1. Accounting Management
Setiap industry perusahaan sangat membutuhkan modul ERP accounting
management atau manajemen keuangan. Sebab setiap perusahaan pasti
akan mengelola arus kas, utang-piutang, pembayaran, dan transaksi
lainnya. Bahkan untuk perusaan kecil pun melakukan hal seperti itu.
(Vakalfotis, 2008)
2. Inventory Management
Pada perusahaan pasti memiliki stok barang entah itu berupa barang
dagang atau asset. Modul manajemen inventaris sangat diperlukan untuk
sistem ERP. Fungsinya yaitu untuk melakukan pelacakan barang ,
pengendalian stock barang digudang, pesanan barang pemasok dan
sebagainya.
3. Manufacturing Management
Fungsi dari modul ini untuk menyederhanakan proses manufaktur yang
sangat komplek. Beberapa fitur yang dimiliki pada modul ini yaitu bisa
melakukan perencanaan produksi, pemantauan jumlah stok bahan baku
dan bahan jadi, dan lainya.
4. Purchasing Management
Modul purchasing management atau manajemen pembelian membuat
pengeluaran perusahaan menjadi lebih terkontrol. Barang yang akan dibeli
ke supplier juga bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen.
5. Warehouse Management
Untuk industri manufaktur, modul manajemen gudang sangat diperlukan
untuk mengelola stok gudang, memantau pekerja, dan sebagainya. Bahkan
modul ini kan memberikan informasi secara akurat dan real time mengenai
inventaris.
6. Supply Chain Management
Perusahaan manufaktur juga membutuhkan Supple Chain Management.
Modul ini membuat perusahaan terlihat ke seluruh rantai pasukan mulai
dari awal hingga akhir.
7. Project Management
Manajemen proyek merupakan modul yang harus dimiliki oleh perusahaan
kontruksi dan permesianan. Sebab modul ini akan membantu perusahaan
dalam membuat rencana proyek, mengatur anggaran tiap proyek, mencatat
waktu kinerja karyawan, dan sebagainya.

8. Customers Relationship Management


Sebenarnya modul ini hampir sama seperti modul SCM. Tapi modul ini
lebih berfokus pada manajemen pelanggan. Fungsinya dari modul ini tidak
akan lepas dari manajemen pelanggan seperti riwayat transaksi, laporan
pola perilaku pembeli, email marketing campaign, dan masih banyak
lainnya.
9. Sales Management
Modul ini sangat efektif untuk mengelola prospek dan pelanggan, terutama
untuk perusahaan yang menjual servis dan produk yang membutuhkan
solusi terbaik. Modul ini membuat penawaran dan faktur, pemantauan
sirklus penjualan, dan laporan penjualan dengan lebih terperinci.
10. Human Resource Management
Modul ini sangat berguna untuk mengelola sumber daya manusia supaya
lebih efektif lagi. Semua kegiatan yang berhubungan untuk pengelolaan
karyawan bisa dipantau dengan modul ini. Seperti melacak jam kerja dan
kehadiran karyawan.
2.2.6 Jenis Sistem ERP
Sistem ERP terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. SAP AG
SAP AG merupakan perusahan penyedia dan konsultan software
yang didirikan di Jerman dan merupakan singkatan dari
System, Andwendungen, Produkte in der Datenverarbeitung yang
dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai Systems,
Applications, Products in Data Processing.
2. Oracle
Oracle pada awalnya merupakan sebuah perusahaan
pengembang aplikasi database software yang dapat
digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dengan
basis data terpusat. Saat ini, Oracle sudah banyak
mengembangkan banyak sekali alat pengembangan
aplikasi yang handal dan fungsional selain aplikasi DBMS.
3. JD Edwards
JD Edwards sebagai penyedia produk ERP, lebih mengedepankan
aspek keluwesan dan keterbukaan antar modul aplikasi software di
dalamnya. Jika menerapkan solusi ERP dari SAP, client harus
menggunakan modul-modul terstruktur yang dikembangkan
secara internal dari vendor tersebut.
4. Odoo(OpenERP)
Odoo(OpenERP) adalah aplikasi ERP (Enterprise Resources
Planning) modern dan lengkap yang didistribusikan secara
open source yang didalamnya terdapat berbagai program
aplikasi bisnis termasuk Sales, CRM, Project Management,
WarehouseManagement, Manufacturing, Finance and Accounting,
Human Resources dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan SAP sebagai software ERP yang
sesuai dengan kebutuhan bisnis proses yang ada di PT Patlite Indonesia. SAP
memiliki keunggulan dibandingkan software-software ERP lainnya dalam hal
fitur-fitur yang tersedia, kustomisasi, fleksibilitas dankualitas yang ditawarkan.

2.3 Definisi SAP dan Modul – Modul dalam SAP

Berikut akan dijelaskan tentang sistem SAP sebagai software dalam


penerapan ERP dan modul-modul dalam SAP:

2.3.1 Definisi SAP

SAP AG didirikan pada tahun 1972 oleh 4 orang mantan karyawan IBM.
Memiliki kantor pusat yang bertempatan di Walldorf, Jerman yaitu kota kecil yang
berdekatan dengan Universitas Heidelberg menjadikan para lulusan dari universitas
tersebut menjadi sumber karyawan utama bagi SAP.

Sejak didirikan, SAP AG telah memperlihatkan upaya pengembangan dan


pemasaran yang signifikan pada software aplikasi standard melalui sistem R/2
untuk aplikasi mainframe dan sistem R/3 untuk teknologi client/server terbuka.
Keberhasilan SAP AG dalam membuat paket standar / standard package yang dapat
dikonfigurasi dalam beberapa area dan di adaptasikan sesuai dengan kebutuhan dari
perusahaan menjadikan SAP AG sebagai vendor dari software aplikasi standar
terkemuka di dunia.

Nama SAP merupakan singkatan dari Systems, Applications and Products


in Data Processing. SAP adalah sebuah software enterprise resource planning
(ERP) yang pada saat ini digunakan oleh organisasi atau perusahaan besar untuk
mendukung aktifitas bisnis mereka.

SAP R/3 merupakan ERP yang popular dan sudah digunakan hampir sebagian
besar perusahaan-perusahaan kelas dunia untuk mendukung kegiatan bisnis prosesnya
sehari-sehari. SAP R/3 dipakai oleh 80-90% pengguna ERP skala enterprise di Indonesia.

Modul-modul SAP R/3:

1. Financial
 Financial Accounting (FI)
 Controlling (CO)
 Investment Management (IM)
 Treasury (TR)
 Enterprise Controling (EC)
2. Logistics
 Logistics Execution (LE)
 Sales and Distribution (SD)
 Materials Management (MM)
 Plant Maintanance (PM)
 Production Planning and Control (PP)
 Logistics – General (LO)
 Quality Management (QM)
 Project System (PS)
 Customer Services (CS)
 Real Estate Management (Industry Solution)
3. Human Resource
 Personnel Management (PA)
 Personnel Time Management (PT)
 Payroll (PY)
 Training and Event Management (PE)
 Organizational Management
 Travel Management (TV)

Kelebihan SAP R/3 sendiri , ialah Sangat terintegrasi, Modul sangat lengkap,
Access Control sangat baik. Adapun kekurangan nya yaitu untuk dapat
mengimplementasikan SAP R/3 harga yang ditawarkan lebih mahal, SAP R/3 yang telah
menyediakan kebutuhan sangat lengkap justru dapat menimbulkan kendala seperti
Implementasi yang rumit karena modul yang kompleks.

2.3.2 Modul-Modul dalam SAP

Gambar 2.1 Modul-modul pada Sistem SAP


Sumber: (Monk & Wagner, 2013)
Menurut (Rao, 2008) sistem SAP terdiri dari beberapa modul dasar
yang terintegrasi sehingga dapat mendukung jalannya proses bisnis dalam
suatu perusahaan. Modul-modul dasar yang disediakan dalam SAP antara lain:

1. Material Management (MM)


Modul ini berfungsi untuk mengelola persediaan
danpembelian bahan baku dari pemasok.
2. Sales and Distribution (SD)
Modul ini mempunyai fungsi untuk mengatur dan mengelola
kegiatan operasional dalam suatu perusahaan yang berkaitan
dengan Customer Order seperti sales process, shipping, dan
billing.
3. Human Capital Management (HCM)
Modul ini berfungsi untuk membantu proses perekrutan
karyawan, pelatihan, manajemen waktu, dan proses
pembayaran gaji karyawan.
4. Financial Accounting (FI)
Modul ini berfungsi untuk mencatat dan mengelola seluruh
transaksi kedalam buku besar.
5. Controlling (CO)

Modul ini digunakan oleh pihak manajemen internal dalam


melakukan analisis biaya sehingga menghasilkan laporan
keuangan yang berguna bagi perusahaan.
6. Quality Management (QM)
Modul ini berfungsi untuk mengatur dan mencatat proses
kontrol kualitas seperti inspeksi produk.
7. Production Planning (PP)
Modul ini berfungsi untuk mengelola informasi produksi
seperti perencanaan dan penjadwalan kegiatan produksi.
8. Asset Management (AM)
Modul ini berfungsi untuk membantu perusahaan dalam
mengelola fixed asset (mesin, pabrik, tanah) dan yang
berhubungan dengan depresiasi.
9. Plant Maintenance (PM)
Modul ini berfungsi untuk mengatur pemeliharaan dan
perbaikan terhadap sistem dan sumberdaya perusahaan secara
teknis.
10. Project System (PS)
Modul ini berfungsi untuk membantu proses perencanaan dan
pengontrolan suatu proyek seperti pemesanan item serta biaya
yang diperlukan dalam suatu proyek
BAB III
METODOLOGI
3.1 Gambaran Perusahaan

PT. Patlite Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi


signal tower, signal beacons, LED Lighting, Audible Alarm dan explosion proof.
PT. Patlite Indonesia merupakan salah satu cabang yang berfungsi sebagai tempat
perakitan produk produk yang di jual oleh Patlite corporation. Patlite corporation
sendiri merupakan perusahaan yang berasal dari Jepang tetapi memiliki tempat
perakitan di Jepang dan Indonesia sedangkan untuk pendistribusianya meliputi
Amerika serikat, Korea Selatan, China, Thailand, Singapura, Europe dan Mexico.

Gambar : Produk yang dihasilkan oleh PT.Patlite Indonesia

3.2 Filosofi Perusahaan

PT. Patlite Indonesia memiliki filosofi :

“To serve the world by increasing Safety, Security and Comfort…

...By providing valuable products and services to our customers, and by


constantly developing our company strength to contribute to an affluent society.”
3.3 Penerapan ERP di PT. Patlite Indonesia

PT. Patlite Indonesia merupakan anak perusahaan dari Patlite Corporation


yang berpusat di Jepang, dimana PT. Patlite Indonesia merupakan anak
perusahaan yang yang berfungsi sebagai tempat Manufaktur produk produk dari
Patlite Corporation, dengan ini dapat disimpulkan bahwa Patlite Corporation
merupakan perusahaan multinasioanal yang melakukan banyak transaksi bisnis
yang beragam. Cakupan bisnis yang banyak ini menjadi pertimbangan perusahaan
untuk menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP) yang bisa menunjang
kesuksesan perusahaan. Perbedaan material material antar produk yang dihasilkan
sehingga dapat menunjang untuk material material antar produk tersebut tidak
habis. Dengan terkoneksinya antar departemen departemen yang ada di dalam
perusahaan.

Ketika memilih platform dari system ERP, PT. Patlite Indonesia melihat 3
buat kriteria antara lain reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan
melihat criteria itu,terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang
digunakan. iSeries memiliki keamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam
mendukup SAP, dan membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari
solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk
memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi
untuk mengganti platform server. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2
Database Management.

I-Series telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan
dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap
mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually troublefree
operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteria
kami yaitu scalability, reliability, dan maintainability.

1) Menyesuaikan Minat Konsumen


Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan
memaksimalkanpendapatan, PT. Patlite Indonesia harus dapat jeli melihat
keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan
menggunakan solusi SAP, PT. Patlite Indonesia dapatmenganalisis
transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi
dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif.“Sebagai
contoh, kita dapat menganalisis informasi jenis signal tower apa saja yang
paling laristerjual di Amerika Seritas atau rasa apa saja yang tidak laku di
Negara negara Asia, sehingga kitadapat mengirimkan jenis signal tower
yang tepat ditempat yang dituju, sehinggaakan meningkatkan potensi
penjualan. SAP memberikan informasi yang mendetaildengan sangat
cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital.”kata
Yamamoto San.Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP
APO, dimana ia akanmemberikan informasiberkala pada produk apa saja
yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan dipabrik mana akan
diproduksi.
2) Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R / 3 sistem dan SAP APO
sangat pentinguntuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan
di bagian operasional,manajemen menengah dan tim eksekutif tidak perlu
data transaksi yang mentah.Yamamoto mengatakan, “Yang mereka
butuhkan adalah informasi mengenaikeseluruhan performa bisnis, arus
kas, dan beberapa hal detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi
maupun ringkasan manajemen yang tepat waktu,
kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Agustus 2007 Aplikasi
tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail,
sepertipencacahan berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang
terjual di suatu areaselama periode tertentu.
3) Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk
perencanaan kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya
sekaligusmeningkatkan efisiensibiaya.“Salah satu tujuan bisnis kami saat
ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelangan kami dengan lebih
akurat, kemudian melayani setiap kelompok sesuaiminatnya masing-
masing.” kata Yamamoto. “Kami akan bekerja lebih erat dengan
paradistributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami kami
untuk meningkatkanperencanaan kapasitas dan membantu kami
meningkatkan efisiensi serta mengurangibiaya.Beberapa distributor PT.
Patlite Indonesia , seperti Patlite USA, juga dalam proses
pengembangansistem ERP mereka, dan dapat memperpanjang kepada
pengecer mereka. Rencananyaadalah untuk mengintegrasikan sistem
antara mitra perusahaan supaya memuluskanproses e-commerce.Sudah
jelas, bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk
mendukung integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan
interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran data realtime
melalui berbagai sistem ERP.
4) Pengarsipan Dokumen
Akhirnya PT. Patlite Indonesia juga melakukan penyederhanaan sistem
pengarsipan, denganmenggunakan IBM Content Manager CommonStore
untuk SAP. Software inibertindak sebagai pengarsipan manajemen data
terpadu dan solusi distribusi,mengintegrasikan dokumen SAP dan non-
SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan
mengurangi biaya administrasi. “Dengan menggunakan IBM Content
Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu mengurangi kebutuhan
penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa
kesulitan”, Gunawan menyimpulkan.

Berdasarkan langkah-langkah diatas , implementasi ERP dibutuhkan strategic


planning (Al-Mashari, 2002)yang mengarahkan keberlangsungan sistem agar
perusahaan dapat bekerja dengan lebih baik. Proses bisnis sistem yang lama dan
setelah penerapan sistem ERP dapat digambarkan sebagai berikut,
Gambar 3.3 Business Process Before and After

3.4 Penjelasan SAP R/3

SAP R/3 merupakan nama perangkat lunak ERP yang diproduksi oleh
SAP AG. SAP pada dasarnya menyediakan semua solusi untuk semua fungsi
dalam perusahaan,dalam industri manapun. Tapi pada umumnya modul SAP yang
sering dipakai adalah:

• FICO (Financial Controlling)

• SD (Sales & Distribution)

• MMPP (Material Management, Production Planning)

• HR (Human Resources)

Modul dan aplikasi yang terdapat dalam suatu software SAP R/3 tergantung
kepada versinya. SAP secara terus menerus melakukan upgrade terhadap software
R/3 agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman. Secara keseluruhan,
SAP R/3versi 4.6C terbagi menjadi tiga functional area:

A. Financial
1) FI-Financial Accounting

Software bisnis SAP ditujukan untuk menyediakan pengukuran secara


kontinuterhadap profitabilitas perusahaan. Modul FI juga mengukur kinerja
keuangan perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun
eksternal.Modul FI menyediakan dokumen keuangan yang mampu melacak
(mengaudit)setiap angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga
ke data transaksi awalnya.

2) CO-Controlling

Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat kegiatan operasional:

 Pengendalian capital investment


 Pengendalian aktivitas keuangan perusahaan, memonitor dan
merencanakan pembayaran
 Pengendalian pendanaan terhadap procurement, pengadaan dan
penggunaandana di setiap area
 Pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan
3) IM- Investment Management
Fungsi dari modul IM ini overlapping dengan fungsi yang
dijalankan oleh Modul TR, namun modul IM lebih spesifik ditujukan
untuk menganalisis kebijakaninvestasi jangka panjang dan fixed assets
dari perusahaan dan membantumanajemen dalam membuat keputusan.
4) EC-Enterprise Controlling
Tujuan dari modul EC adalah untuk memberikan akses bagi
Enterprise Controller kepada InformationWarehouse mengenai hal-hal
berikut:
 Kondisi keuangan perusahaan
 Hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan
 Investasi
 Maintenance dari aset perusahaan
 Akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan
 Kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan,
sepertiukuran pasar, market share, competitor performance
 Faktor-faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur
produksi,struktur biaya, financial accounting dan profitability
analysis.

5) TR-Treasury

Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash


management dan cashforecasting dengan aktivitas ,logistik dan transaksi
keuangan.

B. Logistics
1) LE-Logistics Execution

Modul LO juga merupakan modul yang terintegrasi dengan modul


yang lainnya,yaitu modul PP, EC,SD,MM,PM dan QM. Pada intinya,
modul ini fokus pada pengaturan logistik dari masa purchasing hingga
distribusi. Dari purchasere quisition, good receipt hingga delivery.

2) SD-Sales Distribution

Desain dari modul SD ditekankan kepada penggunaan strategi


penjualan yangsensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Prioritas
utama dari penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data
yang mampu merekam,menganalisi s, dan mengotrol aktivitas untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang
layak dalam periode akuntansi yang akan datang.

3) MM-Materials Management

Fungsi utama dari modul MM adalah untuk membantu manajemen


dalam ktivitasseharihari dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan
konsums material,termasuk
4) PP-Production Planning

Modul PP ini didasarkan pada pendekatan klasik Materials


Requirement Planning(MRP II), dan dengan demikian menjalankan
fungsi yang serupa dengan MRP IIdalam merencanakan dan
mengendalikan jalannya material sampai kepada prosesdelivery produk.

5) PM-Plant Maintenance

Modul PM berfungsi untuk mendukung dan mengontrol


pemeliharaan peralatandan bangunan secara efektif, mengatur data
perawatan, dan mengintegrasikan datakomponen peralatan dengan
aktivitas operasional yang sedang berjalan.

6) QM-Quality Management

Modul QM terintegrasi dengan modul PP-PI Production Planning


for ProcessIndustries. Salah satu fungsi dari modul QM adalah untuk
menyediakan master data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari
ISO-9000 series.

7) PS-Project System

Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan-kegiatan


berikut ini:

 Perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value


 Perencanaan detail dengan menggunakan perencanaan cost
element atauunit costing dan menetapkan waktu kritis,
pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan
 Koordinasi dari resources melalui otomasi permintaanmaterial,
manajemen inventori, network planning dari orang,
kapasitas,material, operating resources dan servis
 Monitoring terhadap material, kapasitas dan dana selama proyek
berjalan
 Penutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan
C. Human Resources
Berfungsi untuk:
 Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat
waktu terhadap salary, benefit dan dan biaya yang berkaitan
dengan SDM perusahaan
 Melindungi data personalia dari pihak luar
 Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang
efisien melalui manajemen karir.
BAB IV
ANALISA

Dalam penerapan ERP di PT.Patlite Indonesia sebagai perusahaan


Manufaktur terdapat beberapa kendala yang dapat mengarah kepada kegagalan
dalam implementasi sistem ERP apabila tidak di perhatikan . Penerapan sistem
ERP tidak selesai , jika hanya menginstall software ke komputer. Proses ERP
harus tetap di optimalkan secara terus menerus hingga tujuan di suatu perusahaan
yang menerapkan sistem ERP tercapai dengan baik.

Bahkan dalam perusahaan Manufaktur sendiri , implementasi ERP dapat


menimbulkan masalah sebagai berikut:

1. Perubahan budaya yang harus dilakukan seperti karyawan yang awalnya


fokus pada pekerjaan nya sendiri, menjadi pekerjaan keseluruhan
organisasi. Untuk membiasakan perubahan budaya ini maka akan
memakan beberapa waktu untuk membiasakan perubahan dari sistem lama
ke sistem yang baru. Tidak memungkinkan juga bahwa sistem yang baru
dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga sistem memakan waktu untuk
mencapai konsisten secara keseluruhan.
2. Evaluasi Software yang kurang. Jika organisasi tidak memahami
bagaimana sistem /software ERP ini bekerja maka dibutuhkan manajemen
yang baik.
3. Banyak melibatkan modul yang harus dilaksanakan, sehingga
membutuhkan Training yang memaksa karyawan agar bisa melaksanakan
modul se awal mungkin.

Dari berbagai studi tentang keberhasilan Implementasi ERP dalam perusahaan


(Marshall and Uzkan,1999; schnider and conant 1999) , bahwa terdapat faktor-
faktor yang menjadikan suatu hal untuk lebih diperhatikan oleh manajemen sistem
ERP adalah sebagai berikut:
1. Implementasi sistem ERP harus terintegrasi dengan usaha desain ulang
proses bisnis (bussiness process design) serta memposisikan sebagai suatu
isu bisnis strategik.
2. Membentuk tim kerja lintas fungsional (Cross Functional team)
berdedikasi tinggi yang terdiri dari orang-orang terbaik yang berasal dari
berbagai fungsi organisasi.
3. Menjamin terdapat sistem komunikasi serta komitmen untuk memberikan
tanggapan cepat terhadap isu-isu yang muncul dalam proses implementasi
sistem ERP
4. Memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan sumber daya manusia
melalui manajemen perubahan (Change Management)
5. Menganggap bahwa implementasi ERP adalah bersifat massive, company-
wide, multidimensional , complex bussiness change effort , bukan semata
-mata implementasi paket software komputer.

Jika suatu perusahaan dapat menghidari faktor krisis yang telah dijelaskan diatas
maka,sistem ERP menjadi efektif.

Kemudian , selain memperhatikan faktor krisis diatas, ada aktifitas yang


dapat dilakukan sebuah perusahaan yang menerapkan sistem ERP ini. Salah satu
aktifitas penting yang menentukan sukses atau tidaknya implementasi ERP , yaitu
aktifitas Migrasi Data . Langkah-langkah migrasi data yang harus dilakukan
adalah sebagi berikut: Mengidentifikasi data yang akan di migrasi pada suatu
perusahaan , Menentukan waktu, Menyusun template data, Menentukan
kebutuhan alat , Memutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi,
Menentukan arsip data. Adanya perencanaan aspek-aspek yang telah terintegrasi
di suatu perusahaan bertujuan agar bisa merespon kebutuhan pelanggan dengan
baik. Untuk mencapai tujuan perusahaan, hal hal yang harus diperhatikan yaitu
pertumbuhan , ketangkasan, dan kemampuan yang dapat menghasilkan
keuntungan. Semua ini bergantung dari eksekusi pada efektifitas sistem
manajemen di dalam perusahaan manufaktur sendiri.
BAB V
KESIMPULAN

ERP Program perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan untuk


mengintegrasikan dan mengoordinasikan informasi di setiap area bisnis. Definisi
Enterprise Resource Planning (ERP) secara luas yaitu, merupakan sistem
informasi yang dapat mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan sistem secara
spesifik untuk departemen-departemen yang berbeda pada suatu perusahaan serta
dapat mengintegrasikan dan mengotomisasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi perusahaan.

ERP memberikan kemudahan dalam menjalankan perusahaan PT.


PATLITE INDONESIA. Kemudahan dalam mengelolah data dan menyampaikan
informasi antar devisi lebih efektif dan efisien. ERP juga dapat di peroleh dengan
mudah dan mendukung perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mashari, M. A. (2002). Implementing ERP through SAP R/3: A Process Change


Management (PCM) Perspective. Journal of King Saud University - Computer and
Information Sciences, 14, 25–38.
Irfani, M. H. (2015). ERP (Enterprise Resource Planning) dan Aspek-Aspek Penting dalam
Penerapannya. Eksplora Informatika, 4(2), 105–114.
Monk, E., & Wagner, B. (2013). Concepts in Enterprise Resource Planning. 3. painos.
Course Technology/Cengage Learning Cop.
Rao, U. L. (2008). ERP Implementation. Management Accountant.
Vakalfotis, N. K. (2008). The Impact of Enterprise Resource Planning Systems on
Accounting Processes and Accountants’ Role: A Greek Experience. Archives of
Economic History, 20(2), 161–187.
Wang, S., & Wang, H. (2012). Organizational schemata of e-portfolios for fostering
higher-order thinking. Information Systems Frontiers, 14(2), 395–407.

Anda mungkin juga menyukai