INDOFOOD Tbk.
Disusun Oleh :
Salsabilla (43219010009)
Kelas : C-413
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayat-Nya kepada kami semua, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Tujuan kami membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi Tugas Kelompok kami
pada mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Dan juga makalah ini bertujuan untuk
memberikan ilmu dan juga wawasan lebih kepada para pembaca mengenai “Sistem
Enterprise Resource Planning (ERP)”. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya tidaklah mungkin
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, dalam
pembuatan makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai
pihak, baik secara moril maupun materil.
Maka pada kesempatan kali ini, izinkan kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi, kepada orang tua kami, juga teman-teman kami, dan tentunya Allah
SWT.
Halaman Judul
Abstrak ………………………………………………………………………….. 4
Daftar Pustaka
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 3 | 27
ABSTRAK
Perusahaan yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar
paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack, kecap,
bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan
peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP)
merupakanfaktor penting dalam kesuksesan perusahaan.
Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan
sebaik mungkin. Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan
inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP,SAP Advance
Planner and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan
mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 4 | 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, peranan Sistem Informasi (SI) tidak dapat dipungkiri
lagi telahmenjadi salah satu elemen penting dalam mendukung proses
bisnis di perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan
teknologi yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan agar dapat terus
mengikuti perubahan dari perkembangan teknologi. Dengan memanfaatkan
teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan prosesbisnis dengan lebih
cepat dan dapat mengolah data dengan lebih akurat. Perusahaan yang dapat
menerapkan teknologi informasi dengan efektif dan efisien menjadi lebih
unggul dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya.
Dorongan inilah yang akhirnya melahirkan sebuah sistem informasi,
yaitu sebuah sistem yang khusus dirancang untuk mendapatkan, mengelola,
dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Namun
seiring dengan meningkatnya kompleksitas proses dan fungsi operasional
dalam perusahaan, muncullah kebutuhan lain yaitu kebutuhanatas sebuah
sistem informasi yang terintegrasi yang dapat memberikan informasi-
informasi secara real time kepada para penggunanya. Kebutuhan tersebut
terjawab dengan hadirnya ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu sebuah
sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsional dalam
sebuah organisasi demi mencapai titik efektifitas dan efisiensi tertinggi.
Banyak perusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan sistem ERP
sebagai sistem utama dalam perusahaan untuk mendukung proses bisnis dan
pengintegrasian informasi, salah satunya adalah PT Indofood.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 5 | 27
B. Permasalahan
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam tugas ini adalah bagaimana
penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) pada perusahaan PT Indofood
CBP Sukses MakmurTbk.
C. Tujuan
Tujuan pembuatan tugas ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan
Enterprise Resources Planning (ERP) pada perusahaan PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk..
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan ini yaitu agar para penulis ataupun pembaca
mengerti bagaimana kegiatan ERP pada PT Indofood Tbk.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 6 | 27
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005) sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-
orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Ketika tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memilki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 7 | 27
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan). Menurut O’Brian (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi
dalam bisnis yaitu :
Mengembangkan solusi sistem informasi yang mampu mengatasi masalah bisnis yaitu
sebuah tantangan utama untuk para manajer serta praktisi bisnis saat ini. Maka sebagai
seorang praktisi bisnis harus bertanggung jawab untuk mengajukan atau mengembangkan
teknologi informasi baru atau meningkatnya sebuah perusahaan. Seorang manajer
bertanggung jawab untuk mengelola usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis
sistem informasi serta para pemakai di akhir bisnis. Mengembangkan solusi sistem infromasi
dalam mengatasi masalah bisnis dapat diimplementasikan dan diolah menjadi beberapa
proses yang bertahap ataupun beberapa siklus seperti halnya investigasi, analisis,
pembentukan design, implementasi sistem informasi, dan menjaga keberlanjutan sistem
informasi.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 8 | 27
Gambar 1.2 Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani
prosesmanufaktur, logistik, distribusi, inventori, invoice, akuntasi perusahaan dan
lainsebagainya. Dari modul-modul tersebut, maka aktivitas penjualan, pengiriman,
produksi,manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia dapat
dikontroldengan baik dan informasi yang berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat
diperoleh dengan cepat. ERP dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu modul operasi, modul
financial danakuntansi, dan modul sumber daya manusia. Ketiga modul ini berjalan secara
terpisah,sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan ketiganya secara langsung.
Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung dengan satu database terpusat.
Misalnya ketika bagian penjualan menerima pesanan dari konsumen, bagian gudang langsung
mengetahui dan mempersiapkan pesanan tersebut. Kemudian bagian akuntansi dapat melihat
apakah barang pesanan sudah dikirim atau belum, sehingga ia dapat mempersiapkan tagihan
untuk konsumen. Sistem yang seperti ini akan menghemat banyak resource perusahaan,
seperti waktu, biaya dan tenaga kerja. Semua orang dalam sistem melihat data yang sama dan
akan memperoleh informasi terbaru dari semua divisi dalam perusahaan.
Sistem implisit aplikasi ERP bukan hanya satu software semata, tetapi merupakan
suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam suatu perusahaan. Enterprise Resource
Planning (ERP) dapat didefinisikan sebagai aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang
dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi
danmenyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen yang real-timedan
terintegrasi.ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga aplikasi ERP mampu
memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 10 | 27
terintegrasi dengan aktivitas di unit bisnis lain dalam organisasi. Dengan
mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single
database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu
menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut. Sebagai hasilnya sistem ERP
dapat mendorong ke arah kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan
parameter yang terukur secara kuantitatif. Sehingga keputusan yang dihasilkan tersebut dapat
saling mendukung proses operasional perusahaan atauorganisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis makanan
dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14
Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada
tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor
bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini Indofood
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang
eceran.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant
dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan
yang dimiliki oleh Salim Group. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung
didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan
salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di
Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang
ada sebanyak 200 orang.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di
lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 11 | 27
Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan
merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan,
Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa
pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima
oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui
pemerataan tenaga kerja lokal.
Produk
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan
mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut
adalah Tepung Terigu, diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam
pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses
pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata,
mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai
sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan
baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung
setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga
jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi
khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung
tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan.
Air, digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan
dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 12 | 27
bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air
bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum
(PAM).
Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang
diperlukan untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan
penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada
periode sebelumnya.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok
(supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung
lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan
pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan,
yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan
Finance and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan
bahan baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat
berlangsung karena ketersediaan bahan baku tersebut.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 13 | 27
Proses Produksi yang Terjadi
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and
folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan
packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 14 | 27
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari
slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki
tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan
berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah
memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming
ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan
gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan
terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan
atau frying.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 15 | 27
kurang lebih dua menit. Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat
dilihat pada.
Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak
terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan
produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses
produksi sebatas pengawas jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis
barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar,
permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah
bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut ini :
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 16 | 27
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi
yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu
berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk.
Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan
pelanggan, khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari
kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan
mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan
dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton
akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
Perusahaan yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar
paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack, kecap,
bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan
peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan
faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Perbedaan varian dari mie instan harus berisi
bumbu yang tepat yang diproduksi oleh Food Ingredient Division (FID). Setiap divisi harus
menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia
segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instan. Pada waktu yang
sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi
ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik mungkin. Dari
Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis,
Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP,SAP Advance Planner and Optimizer
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 17 | 27
(SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business
Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
Ketika memilih platform dari sistem ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat kriteria itu,
terpilihlahIBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki
keamanan, scalability dan efisiensi biaya dalam mendukung SAP, dan membantu
perusahaanIndofood memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti
dari sistem SAP R/3 untuk memasukkan SAP BW dan SAP APO, tidak ada yang
perludipertanyakan lagi untuk mengganti platform server. Data SAP tersimpan dan diatur
oleh IBM BD2 Database Management.
iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar
dariOS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan
teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan
apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteria kami yaitu scalability, realibility, dan
maintainability.
Beberapa perubahan berupa manfaat yang signifikan di luar features dan fungsi yang
dijabarkan yaitu :
1) Meningkat drastisnya ketepatan antara supply dengan demand konsumen pada tiap
area distribusi.
2) Distribusi informasi yang terintegrasi sehingga mempercepat alur informasi sekaligus
memberikan data akurat yang dibutuhkan untuk tiap jenjang pengambilan keputusan
di tiap lini divisi.
3) Meningkatkan efisiensi biaya.
4) Mengurangi biaya administrasi melalui efektifitas metode manajemen pengarsipan
dan distribusi data terpadu.
Pihak Indofood mengatakan, “iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami
memiliki kemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika
kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 18 | 27
trouble-free operation, dan memberikan apapunyang kami butuhkan sesuai dengan
kriteria kami yaitu sca;ability, reliability, dan maintainability.”
Manfaat lainnya dari penerapan ERP Sistem Pada PT Indofood Tbk, yaitu antara lain :
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 20 | 27
1. Integrasi Bisnis & Akurasi Data ERP memiliki sistem yang terdiri dari beberapa
modul dan submodul yang dapat mewakili komponen bisnis. Ketika suatu data
dimasukkan ke dalam modul (misalnya data penerimaan material) maka modul lain
seperti “pembayaran dan” inventaris “akandiperbarui secara otomatis dan waktu
nyata. Input data hanya perlu dilakukan satu kali, yaitu saat transaksi berlangsung.
Dengan begitu, proses kerja bisa lebih cepat dan mengurangi kemungkinan kesalahan
input data.
2. Perencanaan & Manajemen Sistem Informasi. Dalam sistem ERP ada alat pendukung
untuk membuat keputusan terbaik, seperti alat simulasi dan perencanaan. Dengan alat
ini, manajemen dapat menggunakan setiap sumber daya dengan lebih tepat. Sistem
ERP juga dapat membantu dalam membuat dan menyajikan laporan standar yang
dibutuhkan oleh manajemen, dan dapat diakses kapan saja saat dibutuhkan.
3. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas. Sistem ERP juga dapat membuat proses
kegiatan rutin lebih efektifdan efisien. Misalnya proses pemesanan, pengiriman,
kinerja pemasok,manajemen kualitas, manajemen kas, dan realisasi
penjualan. Semuaproses ini dapat berjalan lebih cepat dan sederhana.
4. Penetapan Standar ProsedurSistem ERP dibuat dengan standar internasional yang
kemudian diadopsi oleh perusahaan yang mengimplementasikannya. Dengan sistem
ERP, proses kerja menjadi lebih terstruktur dan tidak tergantung pada
pekerja tertentu.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 21 | 27
yang dilakukan oleh perusahaan dalam pelaksanaan sistem ini, bukan dari sistem ERP
sendiri. Maka ketika suatu sistem ERP berhasil diimplementasi di suatu perusahaan,
belum tentu perusahaan lain akan berhasil juga melaksanakannya.
3. Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat.
4. Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan ERP menghasilkan
rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang
ada.
5. Tidak ada ‘keajaiban’ dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP
adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif.
6. Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang
cacat dan business process yang ‘parah’.
7. Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang
terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan.
8. Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan dalam memilih ERP.
9. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused
dan simple.
10. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga
penandatanganan order pembelian ERP.
11. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
12. Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik.
13. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang
baru.
14. Biaya pembuatan dan perawatan dari sistem ERP cukup besar.
15. Kurangnya SDM yang memadai untuk mengelola ERP dalam PT Indofood.
Dengan mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C, berikut adalah cakupan implementasi ERP
yang dilakukan pada PT Indofood Tbk. yaitu diantaranya :
1. Financial
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 22 | 27
Financial Accounting (FI) : Menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap
profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan transaksi internal
maupun eksternal.
Controlling (CO) : Mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi
pengendalian capital investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan
serta memonitor dan merencanakan pemabayaran, pengendalian pendanaan,
dan juga pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas
perusahaan.
Investment Management (IM) : Menyediakan analisis kebijakan investasi
jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan untuk membantu proses
pengambilan keputusan.
Treasury (TR) : Mengintegrasikan atara cash management dan cash
forecasting dari aktivitas, logistik, dan transaksi keuangan.
Enterprise Controlling (EC) : Memberikan akses bagi Enterprise Controller
kepada Information Warehouse mengenai hal-hal eperti kondisi keuangan
perusahaan, hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan, investasi,
maintenance dari aset perusahaan, akuisisi dan pengembangan SDM
perusahaan, kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
(market size, market share, dan competitor performance), serta faktor-faktor
struktural dari proses bisnis (struktur biaya, financial accounting, dan
profitability analysis).
2. Logistics
Logistics Execution (LE) : Pengaturan logistik dari purchasing hingga
distribusi. Dari purchase requisition, good receipt, hingga delivery dengan
informasi yang terintegrasi dengan modul-modul lainnya.
Sales and Distribution (SD) : Membuat struktur data yang mampu merekam,
menganalisis, dan mengontrol aktivitas untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan dan menghasilkan profit yang baik dalam periode akuntansi
berikutnya.
Materials Management (MM) : Membntu manajemen dalam aktivitas sehari-
hari dalam aspek konsumsi material, energi, dan servis terkait.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 23 | 27
Plant Maintenance (PM) : Mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan
dan bangunan secara efekti, mengatur data perawatan, dan mengintergrasikan
data komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan.
Production Planning and Inverntory Comtrol (PP) : Merencanakan dan
mengendalikan jalannya material sampai dengan proses delivery produk.
Quality Management (QM) : Menyediakan master data berdasarkan
rekomendasi dari ISO-9000 series.
Project System (PS) : Mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu
dan value, perencanaan detail menggunakan cost element/unit costing,
menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan,
koordinasi dari resourced melalui otomatisasi permintaan material, manajemen
inventory, network planning (SDM, kapasitas, material, operating resources,
dam servis), monitoring material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan,
evaluasi akhir proyek dengan analisis hasil dan perbaikan.
Customer Service (CS)
3. Human Resources
Secara umum membantu dalam memudahkan melaksanakan manajemen yang
efektif terhadap salary, benefit, dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan,
melindungi data personalia dar pihak luar, serta membangun sistem rekruitmen dan
pembanguna SDM yang efisien melalui manajemen karir. Meliputi :
Personnel Management (PA)
Personnel Time Management (PT).
Payroll (PY).
Training and Event Management (PE).
Organizational Management (OM).
Travel Management (TM).
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 24 | 27
BAB IV
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Kegiatan proses yang menggunakan ERP pada PT Indofood dimulai dari
Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi
bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance
Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM)
danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse
(SAPBW).
PT Indofood memiliki tiga criteria dalam memilih platform ERP, tiga kriteria
antara lain reliability, scalability dan kemudahan manajemen. ERP adalah bagian dari
infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan
memberikan dukungan. ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan
produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk
meningkatkan daya saing perusahaan.
2. SARAN
Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha
membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk
implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 25 | 27
DAFTAR PUSTAKA
Desyca C Girsang, Natasha Zulli, dan Nurlinda Sari. 2015. Penerapan Enterprise Resource
Planning (ERP) Pada PT Indofood Tbk. http://lindasmkn1.blogspot.com/2015/10/penerapan-
enterprise-resource-planning.html (di akses 15 Maret 2021).
M. Audi Ghaffari. Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Pada PT Indofood Tbk.
https://studylibid.com/doc/253158/paper-tentang-penerapan-erp-pada-pt.-indofood (di akses
15 Maret 2021).
Liko Anas Setyawati. 2019. Penerapan SCM, ERP dan CRM Pada PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. https://likoanas.wordpress.com/2019/11/26/penerapan-scm-erp-dan-crm-pada-
pt-indofood-sukses-makmur-tbk/ (di akses 15 Maret 2021).
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 26 | 27
Anisa Osariana. 2012. Implementasi ERP PT Indofood.
https://www.slideshare.net/anisaosa/makalah-implementasi-erp-indofood (( di akses 15 Maret
2021).
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I . E R P 27 | 27