Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini peranan Sistem Informasi (SI) tidak dapat dipungkiri lagi
telah menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung proses bisnis di
perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan teknologi
yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan agar dapat terus mengikuti
perubahan dari perkembangan teknologi.
Dengan

memanfaatkan

teknologi

informasi,

perusahaan

dapat

menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat dan dapat mengolah data
dengan lebih akurat. Perusahaan yang dapat menerapkan teknologi informasi
dengan efektif dan efisien menjadi lebih unggul dibandingkan dengan
perusahaan yang lainnya.
Dorongan inilah yang akhirnya melahirkan sebuah sistem informasi,
yaitu sebuah sistem yang khusus dirancang untuk mendapatkan, mengelola,
dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Namun
seiring dengan meningkatnya kompleksitas proses dan fungsi operasional
dalam perusahaan, muncullah kebutuhan lain yaitu kebutuhan atas sebuah
sistem informasi yang terintegrasi yang dapat memberikan informasiinformasi secara real time kepada para penggunanya. Kebutuhan tersebut
terjawab dengan hadirnya ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu sebuah
sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsional dalam
sebuah organisasi demi mencapai titik efektifitas dan efisiensi tertinggi.
Banyak perusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan
sistem ERP sebagai sistem utama dalam perusahaan untuk mendukung proses
bisnis dan pengintegrasian informasi, salah satunya adalah PT Indofood.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan
penggunaan ERP sebagai penunjang kegiatan bisnis pada PT. Indofood di
Indonesia.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah agar penulis mengerti bagaimana
kegiatan ERP pada PT Indofood.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem informasi


Menurut OBrien (2005) sistem informasi merupakan kombinasi teratur
dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data
yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi (OBrien, 2005). Komponen sistem informasi tersebut secara lebih jelas
ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi


Tujuan SIM, yaitu:

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga


pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

Menyediakan

informasi

yang

dipergunakan

dalam

perencanaan,

pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.


Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya

perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui


bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan).

Menurut OBrien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis
yaitu:
a. Mendukung proses bisnis dan operasional.
b. Mendukung pengambilan keputusan.
c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Gambar 2.2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi


Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi masalah bisnis
dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa proses bertahap atau
beberapa siklus yaitu investigasi, analisis, pembentukan design, implementasi
sistem informasi, dan menjaga keberlanjutan sistem informasi seperti ditunjukkan
pada Gambar 3 di bawah ini (OBrien, 2005).

Gambar 2.3 Siklus Pengembangan Sistem Informasi

2.2 Enterprise Resources Planning (ERP)


Proses bisnis dalam perusahaan harus berjalan dengan efektif, untuk
menunjang kebutuhan perusahaan akan persaingan yang semakin ketat.
Implementasi IT dapat mendukung hal ini. Namun, implementasi IT yang tidak
tepat akan menambah beban perusahaan. Oleh karena itu, implementasi IT
sebaiknya dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan sistem yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dan dapat meningkatkan efektifitas proses bisnis
yang berjalan. Salah satu implementasi IT yang banyak digunakan dan terbukti
dapat meningkatkan efektivitas perusahaan adalah ERP. Berikut ini akan dibahas
pengertian ERP serta implementasi ERP di perusahaan di Indonesia.
2.3 Pengertian ERP
ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan adalah struktur sistem
informasi yang digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam
perusahaan manufaktur/jasa yang meliputi operasional dan distribusi produk yang
dihasilkan. Tujuan dari implementasi ERP adalah menyatukan semua divisi yang
ada dalam perusahaan menjadi satu sistem yang dapat dikendalikan secara
terpusat. ERP lebih ditujukan pada sistem back-office, dimana sistem ERP tidak
bersentuhan secara langsung dengan konsumen.
Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang
menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, inventori, invoice, akuntasi
perusahaan dan lain sebagainya. Dari modul-modul tersebut, maka aktivitas
penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan
sumber daya manusia dapat dikontrol dengan baik dan informasi yang
berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat diperoleh dengan cepat.
ERP dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu modul operasi, modul
financial dan akuntansi, dan modul sumber daya manusia. Ketiga modul ini
berjalan secara terpisah, sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan
ketiganya secara langsung. Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung
dengan satu database terpusat. Misalnya ketika bagian penjualan menerima

pesanan dari konsumen, bagian gudang langsung mengetahui dan mempersiapkan


pesanan tersebut. Kemudian bagian akuntansi dapat melihat apakah barang
pesanan sudah dikirim atau belum, sehingga ia dapat mempersiapkan tagihan
untuk konsumen. Sistem yang seperti ini akan menghemat banyak resource
perusahaan, seperti waktu, biaya dan tenaga kerja. Semua orang dalam sistem
melihat data yang sama dan akan memperoleh informasi terbaru dari semua divisi
dalam perusahaan.
Implementasi ERP membutuhkan persiapan yang matang, karena
kesalahan implementasi akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Tahap
paling awal dari implementasi ERP adalah membangun bisnis proses yang baik.
Tanpa bisnis proses yang baik, semua sistem informasi berbasis komputer dengan
teknik apapun tidak akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perusahaan tersebut. Selain itu, kesiapan karyawan akan perubahan sistem
merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan. Rancangan ERP yang
sempurna tidak akan membantu jika tidak dijalankan dengan baik. Yang harus
diingat adalah tidak semua perusahaan membutuhkan ERP dalam sistemnya.
Karena proses bisnis setiap perusahaan bersifat unik, sehingga ERP dalam satu
perusahaan belum tentu dapat digunakan pada sistem di perusahaan yang lain,
atau perbaikan proses bisnis dalam perusahaan cukup untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas.
Kemampuan sistem ERP untuk menangani seluruh aktivitas dalam
organisasi, membawa budaya kerja baru dan integrasi dalam organisasi.
Mengambil alih tugas rutin dari personel mulai tingkat operator hingga manajer
fungsional, sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia
perusahaan untuk berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan
berdampak jangka panjang. Sistem ERP juga membawa dampak penghematan
biaya (cost efficiency) yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring
yang berkelanjutan terhadap performance organisasi.

Gambar 2.4 ERP System


ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga aplikasi ERP
mampu memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan
transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit bisnis lain dalam organisasi.
Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database
tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di
dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan
lokasi tersebut. Sebagai hasilnya, Sistem ERP dapat mendorong ke arah
kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan parameter yang
terukur secara kuantitatif. Sehingga keputusan yang dihasilkan tersebut dapat
saling mendukung proses operasional perusahaan atau organisasi.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Perusahaan
Indofood adalah perusahaan pemroduksi mie instant terbesar didunia,
dengan 14 pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Berikut adalah visi dan misi
PT Indofood.
Vision

Perusahaan Total Food Solutions

Mission
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi
dan teknologi kami
Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan
Meningkatkan stakeholders' values secara berkesinambungan
3.2 Penerapan ERP Pada Indofood
Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual
lebih dari 8 miliar paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa
variasi porduk antara lain snack, kecap, bumbu penyedap, makanan bayi
dan soft drink.Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar
kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan
faktor penting dalam kesuksesanperusahaan. Perbedaan varian dari mie
instant harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi oleh Food
Ingredient Division (FID). Setiap divisi harus menyesuaikan rencana
produk (Production Plans) mereka sehinggaakan selalu tersedia segala
jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada
waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang

seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu
dapat diatur dandijadwalkan dengan sebaik mungkin. Dari Perencanaan
dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensibisnis,
Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance
Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain
Management (SCM) dan SAP Business Intelligence dengan SAP Business
Information Warehouse (SAPBW).
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat
kriteria antara lain reliability, scalability dan kemudahan manajemen.
Dengan melihat criteria itu terpilihlah IBM iSeries sebagai platform
hardware yang digunakan. iSeries memilikikeamanan, skalability dan
efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantuperusahaan Indofood
memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti
dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak
ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platformserver. Data
SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management
iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki
kemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis
jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries
memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan apapun
yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability,
reliability, dan maintainability.
Indofood melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan
menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software
ini bertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi
distribusi, mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal
untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mengurangi biaya administrasi.
Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP,
kita mampu mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami,
sementara tetap mempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen
lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan.

3.3 Penjelasan SAP R/3


SAP R/3 merupakan nama perangkat lunak ERP yang diproduksi oleh
SAP AG. SAP pada dasarnya menyediakan semua solusi untuk semua fungsi
dalam perusahaan industri manapun. Tapi pada umumnya modul SAP yang
sering dipakai adalah:

FICO (Financial Controlling)


SD (Sales & Distribution)
MMPP (Material Management, Production Planning)
HR (Human Resources)

SAP R/3versi 4.6C terbagi menjadi tiga functional area:


3.3.1

Financial
1. FI-Financial Accounting
Software bisnis SAP ditujukan untuk menyediakan pengukuran
secara kontinu terhadap profitabilitas perusahaan. Modul FI juga
mengukur kinerja keuangan perusahaan, berdasarkan pada data
transaksi intenal maupun eksternal. Modul FI menyediakan
dokumen keuangan yang mampu melacak (mengaudit) setiap
angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga ke data
transaksi awalnya.

Gambar 3.1 F1 Financial Accounting

10

2. CO-Controlling
Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat
kegiatan operasional:

Pengendalian capital investment


Pengendalian aktivitas keuangan perusahaan, memonitor dan

merencanakan pembayaran
Pengendalian pendanaan terhadap procurement, pengadaan dan

penggunaandana di setiap area


Pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas
perusahaan

Gambar 3.2 CO Controlling


3. IM- Investment Management
Fungsi dari modul IM ini overlapping dengan fungsi yang
dijalankan oleh modul TR, namun modul IM lebih spesifik ditujukan
untuk menganalisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed assets
dari perusahaan dan membantu manajemen ddalam membuat keputusan.

11

Gambar 3.3 Investment Management


4. EC-Enterprise Controlling
Tujuan dari modul EC adalah untuk memberikan akses bagi
Enterprise Controller kepada InformationWarehouse mengenai halhal berikut:

Kondisi keuangan perusahaan


Hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan
Investasi
Maintenance dari aset perusahaan
Akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan
Kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, s

eperti ukuran pasar, market share, competitor performance


Faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur produksi,
struktur biaya, financial accounting dan profitability analysis.

12

Gambar 3.4 Enterprise Controlling


5. TR-Treasury
Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash
management

dan

cashforecasting

dengan

aktivitas

logistik

dan transaksi keuangan.

Gambar 3.5 Treasury


3.3.2

Logistics
13

1. LE-Logistics Execution
Modul LO juga merupakan modul yang terintegrasi dengan
modul yang lainnya, yaitu modul PP, EC, SD, MM, PM dan QM.
Pada intinya, modul ini fokus pada pengaturan logistic dari
masa purchasing hingga distribusi. Dari purchase quisition, good
receipt hingga delivery.

Gambar 3.6 Logistics Execution


2. SD-Sales Distribution
Desain dari modul SD ditekankan kepada penggunaan
strategi penjualan yang sensitif terhadap perubahan yang terjadi di
pasar. Prioritas utama dari penggunaan modul ini adalah membuat
struktur data yang mampu merekam, menganalisis dan mengontrol
aktivitas - aktivitas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan
dan menghasilkan profit yang layak dalam periode akuntansi yang
akan datang.

Gambar 3.7 Sales Dsitribution


3. MM-Materials Management
14

Fungsi utama dari modul MM adalah untuk membantu


manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam tipe bisnis apapun
yang memerlukan konsumsi material, termasuk energi dan servis.

Gambar 3.8 Materials Management


4. PP-Production Planning
Modul PP ini didasarkan pada pendekatan klasik Materials
Requirement

Planning

(MRP

II),

dan

dengan

demikian

menjalankan fungsi yang serupa dengan MRP II dalam


merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai
kepada proses delivery produk.

15

Gambar 3.9 Production Planning


5. PM-Plant Maintenance
Modul PM berfungsi untuk mendukung dan mengontrol
pemeliharaan peralatandan bangunan secara efektif, mengatur data
perawatan, dan mengintegrasikan datakomponen peralatan dengan
aktivitas operasional yang sedang berjalan.

Gambar 3.10 Plant Maintenance


6. QM-Quality Management

16

Modul QM terintegrasi dengan modul PP-PI Production


Planning for ProcessIndustries. Salah satu fungsi dari modul QM
adalah

untuk

menyediakan

master data

yang

dibutuhkan

berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series.

Gambar 3.11 Quality Management


7. PS-Project System
Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan-kegiatan
berikut ini:
Perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value.
Perencanaan detail dengan menggunakan perencanaan cost
element atau unit costing dan menetapkan waktu kritis,

pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan.


Koordinasi dari resources melalui otomasi permintaan material,
manajemen inventory, network planning, kapasitas, material,

operating resources dan service.


Monitoring terhadap material, kapasitas dan dana selama

proyek berjalan.
Penutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan.

17

Gambar 3.12 Project System


3.3.3

Human Resources
Berfungsi untuk:
Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat wa
ktu terhadap salary, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM

perusahaan
Melindungi data personalia dari pihak luar
Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang
efisien melalui manajemen karir

Gambar 3.13 Human Resources


BAB IV

18

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kegiatan proses yang menggunakan ERP pada PT Indofood dimulai dari
Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan
inteligensibisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP,
SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply
Chain Management (SCM) dan mySAP Business Intelligence dengan SAP
Business Information Warehouse (SAPBW).
2. PT Indofood memiliki tiga criteria dalam memilih platform ERP, tiga
kriteria antara lain reliability, scalability dan kemudahan manajemen
3. SAP R/3 merupakan nama perangkat lunak ERP yang diproduksi oleh
SAP AG
4.2 Saran
1. Guna meningkatkan nilai saing perusahaan, implementasi ERP dapat terus
diperluas kesektor lain, hal ini dapat lebih meningkatkan integrasi antar
proses dan divisi, lalu meminimalisir kekurangan informasi yang tak
sampai.
2. PT. Indofood harus selalu memperhatikan perkembangan teknologi dan
pengembangan software ERP, sehingga dapat terus mengadopsi hal-hal
yang dianggap akan bermanfaat dalam menunjang proses bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

19

http://forum.onestopsap.com/forum_posts.asp?TID=833. Indofood.gets.a.taste.for
efficient.PP.withSAP.2007.2
http://en.wikipedia.org/wiki/SAP R/3 2010
http://www.erpweaver.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=22%3Amodul-functional-sapr3&catid=14%3Aaplikasi bisnis & Itemid = 27, Modul Functional SAP
R/3 ,2009
http://sapbasic.wordpress.com/2009/04/21/mengenal-sap-bw/MengenalSAPBW/
2009
http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/belajar-sap-r3/2007

20

Anda mungkin juga menyukai