ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3. Batasan...................................................................................................................2
1.4. Manfaat Dan Tujuan..............................................................................................2
BAB II. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................3
2.1. Enterprise Resource Planning................................................................................3
2.2. InoERP...................................................................................................................5
2.2.1. Inventory.............................................................................................................6
2.3.Context Diagram ( = DFD Level 0 )......................................................................9
2.4. DFD (Data Flow Diagram).................................................................................... 10
2.5.ERD (Entity Relationship Diagram)....................................................................... 12
2.6.CDM (Conceptual Data Model)............................................................................. 14
2.7.PDM (Physical Data Model).................................................................................. 15
2.8 Susunan data pada Purchasing..................................................................................15
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN............................................................ 17
3.1.DFD (Data Flow Diagram)..................................................................................... 17
3.2.ERD (Entity Relationship Diagram)....................................................................... 17
3.3 PERANCANGAN SISTEM...................................................................................18
3.3.1Use Case Diagram..................................................................................................18
3.3.2 Use case diagrame ecommerce..............................................................................18
3.3.3 Use case diagrame sales & distributor .......................................................................19
3.3.4Use case diagrame cost management......................................................................19
3.5 Lampiran....................................................................................................................20
BAB IV. PENUTUP.......................................................................................................24
4.1. Kesimpulan..............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
ERP adalah sebuah sistem informasi yang diperuntukan bagi perusahaan
manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomatimatisasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan spek operasi, produk maupun disribusi pada
sebuah perusahaan.ERP merupakan pengembangan dari manufacturing resource
planning (MRP) yang secara modulator dapat menangani proses manufacturing,
logistic, distribusi persediaan(inventory), sehingga sistem ini dapat mengontrol aktifitas
bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen
kualitas dan sumber daya manusia. ERP juga sering disebut dengan back office system
yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan public secara umum tidak dapat dilibatkan
dalam sistem ini.ERP berfungsi untuk mengintegrasikan proses-proses penciptaan
perancangan sistem jasa perusahaan mulai dari pemesanan, pengiriman barang,
pembayaran barang dan sperpart adalah salah satu kebutuhan untuk jual beli dan
perbaikan printing kepada konsumen merupakan pendapatan bagi perusahaan.oleh
sebab itu penjualan printing ini harus dapat mengontrol persediaan stock barang dengan
baik dan benar. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam
melakukan proses pengontrolan persediaan sperpart dan persediaan stock barang yaitu
suatu sistem informasi yang baru dapat digunakan untuk menggelolah data persediaan
berbasis komputerisasi, sehingga informasi stock barang dan persediaan bisa akurat dan
lebih cepat. Selain kendala yang sering dialami oleh penjual printing adalah progres
pemenuhan gudang, status stock barang digudang, status stock barang, daftar pesan dari
konsumen, yang semakin hari semakin banyak,mulai dari pemesanan printer,
penggantian sperpart suku cadang printer dan perbaikan dan hal-hal lain yang terkait
dengan menejement dan operasional , karena itu berdasarkan adanya beberapa kendala
tersebut.
iv
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada topik latar belakang diatas,maka rumusan permasalahan
dalam tugas perencanaan sistem ini adalah:
Bagaimana penerapan system informasi penjualan printing dengan menggunakan sistem
inoERP?
1.3. Batasan
Batasan sistem dan teknologi yang menggunakan gabungan dari 9 sub modul untuk
sebuah system penjualan printing.hanya sampai dengan menggunakan modul inventori,
purchasing, proses bagian perencanaan produk, Aset maintenance, forecast dan planing,
bill of material untuk bagian supply chain, human resource, quality, fixet asset untuk
bagian pembenahan.
1.4. Manfaat Dan Tujuan
Membantu efisiensi kinerja setiap proses yang dilakukan dari mulai persediaan
barang atau sperpart sampai perbaikan. Manfaat dikembangkan sistem erp dan tujuan
pengembangan dengan mengacu pada latar belakang sistem yang dirancang pada
program inorp.
v
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Enterprise Resource Planning
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah
bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) yang ber-
evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya.
Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi,
persediaan (inventory), pengapalan, invoice, dan akuntansi perusahaan. Ini berarti
bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya
manusia.
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa
pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan
Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-
Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi
serta modul pendukung yakni Finansial dan akuntasi serta Sumber Daya Manusia
Modul Operasi
General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics
Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service,
Production Planning and Control, Project System, Environment Management
Modul Finansial dan Akuntansi
General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment
Management, Treasury, Enterprise Controlling,
Modul Sumber Daya Manusia
Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and
Event Management, Organizational Management, Travel Management
Keuntungan penggunaan ERP
Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat
dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik
Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga
terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan
kualitas produk
Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama
untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan
jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.
Keuntungan yg bisa diukur
Penurunan inventori
Penurunan tenaga kerja secara total
Peningkatan service level
Peningkatan kontrol keuangan
Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi
Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan sebagai pedoman pada saat
implementasi ERP:
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan
terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan
ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan
sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing
perusahaan
Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat
sendiri praktik implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi
ERP yang lebih terjamin keberhasilannya
Gagalnya ERP
Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan
pengembangannya
Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem
yang baru
Kurangnya edukasi dalam tahap implementasi akan memberikan kesulitan bagi
user yang justru akan memperlambat proses bisnis
Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:
Kurangnya komitmen top management
Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisis strategi bisnis)
Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para
karyawan
Kesalahan penghitungan waktu implementasi
Tidak cocoknya software dgn business process
Kurangnya training dan pembelajaran
Cacatnya project design & management
Kurangnya komunikasi
Saran penghematan yang menyesatkan
2.2. InoERP
InoERP merupakan sumber berbasis php sistem manajemen perusahaan
terbuka. Sistem ERP berisi semua modul yang diperlukan untuk menjalankan setiap
usaha kecil menengah. Fitur yang sangat mirip dengan aplikasi Oracle R12 / Fusion dan
SAP. Hal ini juga berisi CMS lite yang mulus terintegrasi dengan ERP.
8
menghitung ulang storage ukuran (kanban size / lot size) sebelum membuat setiap
pasokan (permintaan resmi / pesanan pembelian / perintah kerja). Setiap kali pasokan
baru dibuat, sistem secara otomatis menentukan ukuran pasokan terbaik sesuai
permintaan aktual yang ada.
2.2.1. Inventory
Persediaan (inventory) adalah stock bahan yang digunakan untuk memudahkan
produksi atau untuk memuaskan pelanggan yang meliputi bahan baku (raw materials),
barang dalam proses (in-process goods), dan barang jadi (finished goods).
Persediaan (inventory) adalah suatu sumber daya menganggur (idle resources) yang
keberadaannya menunggu proses lebih lanjut berupa :
- Kegiatan produksi seperti dijumpai di sistem manufaktur
- Kegiatan pemasaran pada sistem distribusi
- Kegiatan konsumsi pada sistem rumah tangga, perkantoran, dsb
Beberapa alasan penyimpanan persediaan, diantaranya :
1. Trade-off antara ongkos simpan dan ongkos pesan
Setiap perusahaan harus dapat menentukan pilihan yang tepat untuk
dapat mengefisiensikan biaya dan mengefektifkan waktu yang dibutuhkan.
Apabila suatu perusahaan terlalu menekankan adanya penyimpanan di gudang,
akan mengakibatkan tingginya ongkos simpan yang dikeluarkan.Oleh karena itu,
dibutuhkan persediaan sebagai pilihan yang tepat, dengan tetap menggunakan
prinsip Manajemen Persediaan.
2. Menghadapi permintaan tak terduga
Persediaan juga mampu mengatasi adanya permintaan yang tak terduga.
Perusahaan tidak mampu meramalkan secara tepat berapa jumlah permintaan
yang akan datangselanjutnya. Oleh sebab itu, persediaan sangat diperlukan
untuk mengatasi adanya permintaan yang mungkin datang dalam jumlah besar
dan dalam waktu yang cepat. Sedangkan, dalam proses produksi perusahaan
membutuhkan waktu yang cukup panjang.
3. Permintaan musiman
Permintaan yang datang sesuai dengan musimnya. Sebagai contoh,
musim Sepak Bola Piala Dunia, perusahaan garmen akan berusaha untuk
memproduksi pakaian yang berbau tim Sepak Bola. Produksi akan dilakukan
sebelum datangnya euphoria yang semakin besar. Untuk itu, diperlukan
persediaan agar dapat memenuhi keinginan konsumen disaat musim itu.
4. Menghadapi variasi permintaan
Permintaan dari konsumen tidaklah bersifat tetap (konstan), tetapi
bersifat sangat fluktuatif. Oleh karena itu diperlukan persediaan untuk
menghadapainya, agar konsumen tidak merasa kecewa atau beralih ke produk
lain.
5. Memanfaatkan adanya potongan harga
Dalam kegiatan produksi di suatu perusahaan, adanya potongan harga
akan memberikan keuntungan bagiperusahaan. Apalagi jumlah pembelian
perusahaan yang cukup besar.
6. Menghadapi kenaikan harga
Suatu produk diramalkan harganya akan meningkat pada suatu periode tertentu
disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah atau faktor lainya. Untuk
menghindari kerugian yang cukup besar nantinya, produk tersebut akan dibeli
untuk selanjutnya disimpan, dan dikonsumsi pada saat yang dibutuhkan tanpa
merasakan kerugian yang cukup tinggi dikarenakan kenaikan harga produk
tersebut.
Bentuk dan Jenis Inventoryyang berbeda, di antaranya :
1. Raw materials (bahan baku),
10
2. In-process goods (barang dalam proses ),
3. Finished goods (barang jadi )
4. Spare part (Suku cadang)
5. Supplies (bahan penolong)
6. Alat-alat kantor
Kategori Persediaanbarang menurut sudut pandangnya antara lain:
1. Menurut jenis
Barang umum (general materials)
Suku cadang (spare parts)
2. Menurut Harga
Barang berharga tinggi (high value items)
Barang berharga menengah (medium Value items)
Barang berharga rendah (low value items)
3. Menurut frekuensi penggunaan
Barang yang cepat pemakaian (fast moving items)
Barang lambat pemakaian (slow moving items)
4. Menurut tujuan penggunaan
Barang pemeliharaan, perbaikan, dan operasi (Maintenance, Repair &
Overhaul/MRO materials).
Barang program (program materials)
5. Menurut jenis anggaran
Barang operasi (operating materials)
Barang investasi (capital materials)
6. Menurut cara pembukuan perusahaan
Barang persediaan (stock items)
Barang dibebankan langsung (direct charged materials)
7. Menurut hubungannya dengan produksi
Barang langsung (direct materials)
Jenis barang yang langsung digunakan dalam produksi, yang akan menjadi
bagian dari produk akhir. Jadi, bahan mentah, bahan penolong, barang
setengah jadi, barang jadi, dan barang komoditas, termasuk dalam kategori
ini.
12
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir(misalnya lewat telepon, surat dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file
kartu, microfiche, hard disk, tape, dikette dll). DFD merupakan alat yang digunakan
pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and
design).
Simbol :
a. Kesatuan Luar (external entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam
sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak
notasi. Entitas eksternal tidak termasuk bagian dari sistem. Bila system
informasi dirancang untuk satu bagian (departemen) maka bagian lain yang
masih terkait menjadi entitas eksternal.
Pedoman pemberian nama kesatuan luar (external)
Entity
1. Nama terminal berupa kata benda.
2. Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang
objeknya sama (digambarkan dua kali . dimaksudkan untuk membuat
diagram yang jelas). Bila tidak demikian, maka terminal ini perlu di beri
garis miring pada pojok kiri atas.
b. Arus Data(dataflow)
Arus data merupakan tempat menggalinya informasi dan digambarkan
dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data
ditunjukkan dengan arus panah dan garis diberi nama atas arus data yang
mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan
arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses
sistem.
Pedoman pemberian nama aliran data
1. Nama aliran data yang terdiri dari beberapa aliran kata dihubungkan
dengan garis sambung.
2. Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian
nama harus mencerminkan isinya.
3. Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan
dengan grup elemen.
4. Hindari penggunaan kata ‘data’ dan ‘informasi’ untuk memberi nama
pada aliran data.
5. Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap.
c. Pengertian Proses (process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem, proses dapat
mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses
berfungsi mentranformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu
atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu
atau beberapa data keluaran. Proses sering pula disebut bubble.
Pedoman pemberian nama proses
1. Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang
mencerminkan fungsi proses tersebut, misalnya : Hitung Bonus,
Pendataan Karyawan, Cetak Fatur,dll.
2. Jangan menggunakan kata proses yang memiliki nama suatu proses
(bubble).
3. Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama.
4. Proses harus diberi nomor. Urutan nomor sedapat mungkin
mengikuti aliran atau urutan proses, namun demikian urutan nomor
tidak berarti secara mutlak merupakan urutan proses secara
kornologis.
5. Penomoran proses pada tingkatan pertama (Diagram Nol) adalah
1.0,2.0,3.0, dst.
6. Penomoran pada tingkat kedua dari proses 1.0 (rincian dari proses
1.0) adalah 1.1,1.2,1.3, dst.
7. Context diagram tidak perlu diberi nomor.
14
Penjelasan Komponen ERD Beserta Simbolnya
16
terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan
sistem database. Tipe data bersifat general dan tidak spesifik.
2.7 PDM (Physical Data Model)
Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan
data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom
di mana setiap kolom memiliki nama yang unik
Jenis-jenis objek dalam PDM :
- Table
- View
- Reference
PDM : Perancangan database secara fisik
Tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi
fisik / sebenarnya dari database.
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :
- Internal/Physical Level : (yang dapat direpresentasikan dengan PDM)
berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage)
- External /View Level : berhubungan dengan bagaimana data di representasikan
dari sisi setiap user.
- Conceptual/Logical Level : (yang dapat direpsesentasikan dengan CDM) yang
menghubungkan antara internal & external level
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN CV.BERKAH SEJAHTERA
3.1Context Diagram ( = DFD Level 0 )
DetilBahan Baku TransaksiBarang
Admin Pelanggan
DetilKategori Pembayaran
DetilProduk
DetilPembelian
DetilPembelian TransaksiBarang
Penjualan TandaTerima
PersediaanPembelianBahan Baku Invoice
SistemManaje
TagihanPembelian Bahan Baku
men Inventory
DetilPemasok danManufaktur DetilProduk
Bahan Baku
18
TransaksiBahan Baku Detil Invoice
Pemasok Pegawai
Pembayaran Produksi
DetilPegawai
-NAMA
ID-
TGL_LAHIR -MERK
NAMA BARAN STOCK
,NAMA
G
MEMBER N N BARANG
CV.BERKAT MENJUAL
SEJAHTERA
N N
ID_EMBE N
R KARYAWAN MEMBEL
I
NAMA
ID-
KARYAWAN USER
NAME SUPLIER
3.4 PERANCANGAN SISTEM
Berdasarkan atas teori-teori yang mendukungnya,maka secara garis besar sistem
informasi yang akan dibuat ini dapat digambarkan dengan kerangka
berfikir/konseptual,use case diagram,use case diagrame eccomerce,use case diagrame
sales & distributor ,use case diagrame cost management.
20
3.3.2 Use case diagrame ecommerce
PANDUAN INSTALLASI
Download file aplikasi di situsinoERP (http://www.inoideas.org)
Ekstrak file yang sudahdidownloaddanpindahkanke folder htdocs di
localhost computer
Buatsebuah database baru di mysql.
Bukaaplikasipada browser dengan ketika lamat pada browser
localhost/inoerp-master/inoerpataulocalhost/inoerp.
22
Setelah itu akan tampil halaman yang memberitahukan bahwa semua
sudah terpenuhi.
24
Jikaberhasil, sekarangmasukkehalaman dashboard danakantampilhalaman
dashboard seperti dibawah ini.
26
Daftar Pustaka
1) http://www.catatanfadil.com/2015/03/mengenal-erp-enterprise-
resource.html#ixzz4Rqrx7oSZ
2) http://inoideas.org/
3) https://en.wikipedia.org/wiki/Ino_erp
4) http://mhs.uks.ac.id/OOP/UML.pdf
5) https://id.wikipedia.org/wiki/Unified_Modeling_Language