DOSEN PENGAMPU
Joko Purwanto, S.E.
Disusun oleh:
Anirotul Bariroh
NIP 1711070105
PERBANAS INSTITUTE
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI (LANJUTAN) – INTENSIF
2018
DAFTAR ISI
Hal
Daftar Isi……………………………………………………………………………. ii
Kata Pengantar………………………………………………………………………. iii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Masalah…………………………………………………………………. 2
1.3 Rumusan Masalah………………………………………………………………. 2
1.4 Batasan Masalah……………………………………………………………….. 2
BAB II Pembahasan……………………………………………………………….. 3
1.4 2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntannsi…………………………………….. 3
2.2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi……………………………………… 3
2.3. Accounting Software…………………………………………………………. 5
2.4. Zahir Accounting…………………………………………………………… 6
2.5. ERP (Enterprise Resource Planning)………………………………………… 7
2.5.1. Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning)………………………… 7
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan karunia-Nya
memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan
paper dengan lancar.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Joko Purwanto, S.E.
selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang telah memberikan arahan dalam
penyelesaian paper ini.
Judul paper ini ialah mengenai “Implementasi Accounting Software dan Enterprise
Resource Planning (ERP) dalam Perusahaan”. Adapun tujuan penulisan paper ini ialah untuk
memberikan informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan accounting software
dan Enterprise Resource Planning (ERP) yang digunakan perusahaan. Dengan demikian
diharapkan dapat memberikan konstribusi positif dalam sistem informasi akuntansi perusahaan
yang efisien dan efektif.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati akan menerima segala kritikan yang bersifat membangun dan saran-saran
yang akhirnya dapat memberikan manfaat bagi paper ini. Akhir kata, penulis mengucapkan
terimakasih.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan yang besar memisahkan beberapa tugas perusahaan menjadi beberapa divisi
meliputi Divisi Keuangan, Divisi Produksi, Divisi Pemasaran, Divisi Distribusi dan Divisi
HRD untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Dalam mengintegrasikan proses
bisnis dan arus informasi dalam sistem tunggal semua divisi, perusahaan biasanya
menggunakan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Sistem informasi yang terintegrasi
dalam perusahaan akan mempermudah proses administrasi, order barang, pembayaran tagihan,
perencanaan stock barang di gudang, proses distribusi produk ke konsumen dan lain-lain.
Akan tetapi, implementasi dan penggunaan Accounting Software dan Sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) dalam perusahaan terdapat kelebihan dan kekurangannya. Salah satu
yang menjadi kendala yang menyebabkan implementasi Accounting Software dan Sistem
Enterprise tersebut terletak pada user. Oleh karena itu, penulis bermaksud membuat paper
untuk membahas Accounting Software dan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang
banyak digunakan perusahaan saat ini dan mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan paper ini adalah:
1. Apakah definisi Accounting Software dan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)?
2. Apa kelebihan menggunakan Accounting Software dan Sistem ERP dalam perusahaan?
3. Apa kelemahan menggunakan Accounting Software dan Sistem ERP?
4. Apa Accounting Software yang cocok digunakan dalam perusahaan?
5. Apa Sistem ERP yang cocok digunakan dalam menjalankan proses bisnis perusahaan?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan paper ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian Accounting Software dan Sistem Enterprise Resource Planning
(ERP).
2. Mengetahui apakah ada kelemahan dan kelebihan penggunaan Accounting Software dan
Sistem ERP dalam perusahaan.
3. Menjelaskan jenis Accounting Software dan Sistem ERP yang cocok digunakan
perusahaan dalam meningkatkan efisiensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Sistem menurut Hall (2007:6) yaitu kelompok dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan sama. Adapun pengertian
Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi
informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi akuntansi adalah
subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi mengenai informasi
akuntansi yang diperlukan bukan hanya oleh bagian akuntansi saja tetapi juga diperlukan untuk
satu lingkup organisasi yang digunakan agar efektivitas dalam menyediakan data dan informasi
terjaga dengan baik.
3
c. Brainware
Brainware merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan, sistem informasi,
pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi.
d. Prosedur
Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan cara yang sama.
e. Database dan Sistem Manajemen Database
Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan didalam media penyimpanan disuatu
perusahaan (arti luas) atau didalam komputer (arti sempit).
Sistem Database merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki
tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat diperlukan.
4
2.3 Accounting Software
Accounting Software merupakan aplikasi yang dirancang untuk memudahkan kegiatan dan
pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan konsep modulitas atas serangkaian aktivitas yang
serupa ke modul-modul khusus seperti pembelian (Account Payable), penjualan (Account
Receivable), penggajian, buku besar, dan lain-lain. Accounting Software dapat dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu:
a. Software Paket
Accounting Software Paket adalah accounting software yang memiliki modul-modul
umum yang sudah tidak dapat dikembangkan sesuai dengan keinginan perusahaan. Jadi
pengguna diharuskan untuk mengikuti struktur accounting software tersebut. Umumnya
perusahaan yang baru berkembang masih menggunakan accounting software yang
memiliki alur umum.
Namun software ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti pengguna harus
menyesuaikan kebutuhan dan kegiatan ekonominya sesuai dengan kemampuan software.
Jadi kemampuan software paket ini sebenarnya terbatas. Contoh accounting software paket
yang biasa digunakan oleh perusahaan di Indonesia adalah MYOB, ZAHIR, Accurate.
b. Software Custom
Accounting Software Custom merupakan accounting software yang modul-modulnya
dipilih atau dibuat sesuai dengan keinginan perusahaan sehingga apapun yang perusahaan
inginkan, sebisa mungkin akan di-customize oleh software accounting tersebut. Contoh
accounting software custom yang sudah familiar bagi orang Indonesia adalah SAP dan
Oracle.
Kelebihan Accounting Software Custom adalah software ini bisa disesuaikan dengan
kebutuhan penggunanya, jadi tidak ada bagian yang mubazir yang tidak digunakan.
Sedangkan Kelemahan software custom adalah harga software relatif lebih mahal
dibandingkan software paket. Alasannya, software ini dikembangkan sendiri dan resikonya
5
pun besar. Disamping itu dukungan purna jualnya tidak bisa diandalkan, karena basis
pengguna software yang termasuk rendah.
6
5) Sinkronisasi data antar cabang melalui internet dial-up. Hal ini mempermudah dalam
hal pengendalian perusahaan karena bersifat real time
6) Predictive input (menginput transaksi berulang kali secara otomatis)
7
2.8.4 Tujuan Sistem ERP
Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinsikan bisnis organisasi secara keseluruhan.
ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan:
a. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis;
b. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise;
c. Menghasilkan informasi yang realtime;
d. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
8
laporan standar yang diperlukan oleh manajemen dan laporan keuangan dapat diakses
oleh manajemen kapan saja saat dibutuhkan.
Sedangkan dalam menggunakan sistem ERP terdapat beberapa kelemahan sebagai berikut:
a. Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP;
b. Sistem ERP sangat mahal;
c. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang
telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif;
d. ERP sering terlihat telalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis
tertentu untuk beberapa oganisasi;
e. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
f. Data dari sistem ERP berada dalam satu tempat. Hal ini meningkatkan resiko kehilangan
informasi sensitive, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.
Software SAP (System Application and Product in data Processing) merupakan ERP
(Enterprise Resource Planning) atau suatu perangkat manajemen dan IT untuk menunjang
perusahaan dalam merencanakan dan merealisasikan kegiatan operasionalnya dengan lebih
efektif terutama yang berkenaan dengan keuangan. Software ini terdiri dari beberapa modul
aplikasi yang memiliki kemampuan untuk menunjang semua transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan dan dengan setiap aplikasi bekerja secara terintegrasi dengan yang lainnya.
9
Dengan menerapkan software SAP pada suatu perusahaan atau organisasi maka akan
terjadi sistem yang terintegrasi dan dampaknya adalah perubahan yang diimplementasikan
pada suatu modul akan secara otomatis mengubah atau meng-update modul yang lain bila
suatu informasi yang dimasukkan berhubungan dengan modul tersebut. Begitu pengguna
memasukkan suatu data ke dalam sistem, maka data akan berubah secara langsung atau yang
disebut dengan istilah real time processing. Hal ini hanya bisa terjadi, bila seluruh perusahaan
menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data produk, data vendor, hingga data
klien. Selain itu transaparansi data juga akan dimungkinkan karena semua pengguna yang
memiliki akses kepada sistem akan bisa melihat seluruh informasi yang teraktual kapan pun
meskipun informasi tersebut telah diinput oleh user yang lain.
Kelebihan dari penerapan software SAP pada sistem perusahaan sebagai berikut:
a. meningkatkan kecepatan dari proses bisnis yang berkaitan dengan peningkatan layanan
pelanggan dan meningkatkan reaksi akan perubahan kondisi pasar;
b. meningkatkan konsistensi dari kinerja perusahaan dalam hal memastikan bahwa SOP telah
diterapkan dengan maksimal;
c. meningkatkan fungsi pengendalian dan monitoring pada masing-masing divisi;
d. mengurangi human error;
e. untuk meningkatkan mutu dari proses bisnis dengan meningkatkan kualitas dari informasi
sehingga pengambilan keputusan dimungkinkan untuk dilakukan dengan cepat dan akurat;
f. meningkatkan fungsi analisis akan suatu keadaan.
10
2.10 Sistem Penyusuanan Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Pajak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) selaku unit eselon I wajib menyusun dan menyampaikan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku
pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan
Keuangan Direktorat Jenderal Pajak Tahun Anggaran 2017 ini telah disusun dan disajikan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan salah satu unit eselon I di lingkungan
Kementerian Keuangan. Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, DJP mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam menjalankan tugas tersebut, DJP menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang perpajakan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang perpajakan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perpajakan;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang perpajakan;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pajak; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
11
vertikal di lingkungan DJP, yaitu: Kantor Wilayah DJP (Kanwil DJP), Kantor Pelayanan Pajak
(KPP), serta Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP).
12
penyimpanan dokumen perpajakan, serta transfer data perpajakan dengan memanfaatkan
teknologi informasi;
3) Kantor Pengolahan Data Eksternal (KPDE), yang berlokasi di Jakarta serta mempunyai
tugas melaksanakan penerimaan, pemindaian, dan penyimpanan dokumen perpajakan, serta
transfer data yang berkaitan dengan perpajakan yang diberikan oleh instansi pemerintah,
lembaga, asosiasi, dan pihak lain dengan memanfaatkan teknologi informasi.
4) Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan (KLIP), yang berlokasi di Jakarta serta
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan layanan pemberian informasi umum perpajakan,
penyampaian informasi perpajakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan, dan
pengelolaan pengaduan.
a. Bagian Keuangan;
b. Bagian Perlengkapan;
c. Bagian Umum;
d. Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan;
e. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan;
f. Direktorat Keberatan dan Banding; dan
g. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan.
Dalam menyusun Laporan Keuangan DJP diperlukan sistem informasi akuntansi
yang mengintegrasikan semua sistem yang berada di direktorat/bagian yang terkait. Pada
saat ini Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan oleh Satuan Kerja dalam menginput
data Aset, Belanja, Penerimaan Pajak, dan Piutang Pajak adalah SAIBA (Sistem Akuntansi
Instansi Berbasis Akrual dan SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara). Aplikasi SIMAK-BMN dan SAIBA merupaka software Accounting
yang digunakan oleh DJP dalam menyusun Laporan Keuangan DJP.
13
Data dari SAIBA dan SIMAK yang telah diinput oleh operator Satker kemudian
akan direkonsiliasi dengan data dari Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) yang dimiliki oleh
Direktorat Jenderal Perbendaharaan menggunakan aplikasi e-Rekon. Dalam aplikasi e-
Rekon ini, Kantor Pusat DJP selaku UAPPA-E1 tidak lagi memiliki fungsi kompilasi
namun akan menjalankan fungsi pengawasan atas penyusunan Laporan Keuangan satuan
kerja di bawahnya. Dengan menggunakan e-Rekon data SAIBA dan SIMAK akan
ditampung dalam database Kementerian Keuangan. Setiap Kantor Pusat, Wilayah dan
Satuan Kerja memiliki login e-Rekon untuk melakukan proses rekonsiliasi dan pengawasan
atas Laporan Keuangan yang telah disusun. Data e-Rekon dapat di-generate secara real
time.
Aplikasi yang sesuai digunakan oleh Direkorat Jenderal Pajak adalah aplikasi yang
mampu mengintegrasikan sistem dari masing-masing bagian yang terlibat dalam
penyusunan Laporan Keuangan DJP. Mengingat Jumlah unit kantor vertikal di lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak adalah 587 unit kantor dan melibatkan beberapa direktorat maka
sistem akuntansi yang cocok di Lingkungan DJP adalah SAP. Hal ini untuk meningkatkan
mutu dari proses bisnis dengan meningkatkan kualitas dari informasi serta mengurangi
human error.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemajuan teknologi juga berpengaruh signifikan terhadap sistem informasi akuntansi
dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang
mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Dengan menggunakan software
atau aplikasi akuntansi, seorang akuntan bisa mengerjakan pekerjaannya dengan lebih mudah
dan lebih cepat, sehingga lebih efisien waktu.
Perusahaan yang kecil dan menengah lebih memilih menggunakan jenis accounting
software paket karena harganya yang relatif terjangkau (murah). Selain itu Sistem Software
Paket sudah dibuat dan sangat mudah digunakan. Salah satu accounting software paket yang
terbaik di Indonesia yang penuh inovasi, fleksibel, dan berfasilitas lengkap dan berdaya guna
adalah Zahir Accounting
3.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan paper ini adalah:
a. Pemilihan accounting software dan ERP harus memperhatikan jenis usaha dan proses
bisnis perusahaan;
b. Perusahaan harus mempersiapkan dana yang besar ketika berniat untuk menggunakan
Enterprise Resource Planning (ERP) dalam menjalankan proses bisnisnya;
c. Jika perusahaan tergolong usaha kecil dan menengah dengan jenis transaksi yang tidak
kompleks sebaiknya menggunakan accounting software paket yang mudah digunakan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Bidgoli, Hossein, 2004. Ensiklopedia Internet, Volume 1, John Wiley& Sons, Inch hal. 707.
Khosrow-Pour, 2006. Muncul Tren dan Tantangan dalam Manajemen Teknologi Informasi. Ide
Group, Inc hal 865.
Laudon, K.C., Jane P. Laudon. 2006. Management Information System. New Jersey: Prentice-
Hall, Inc.
Monk, Ellen; Wagner, Bret. 2006. Konsep Enterprise Resource Planning. Boston. Thomson
Teknologi Kursus.
O’Brien, James A. 2005. Introduction to Information System. McGraw Hill Companies Inc, New
York.
Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi. Yogyakarta.
Winaryo, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yogyakarta.
16