LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................................i
Uraian Singkat........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................2
1.3 TUJUAN PENELITIAN........................................................................................................2
1.4 BATASAN MASALAH........................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................3
2.1 Kadar Aspal Optimum............................................................................................................3
2.2 Density...................................................................................................................................3
2.3 Rongga dalam Campuran (Void in Mix)..................................................................................5
2.4 Rongga Terisi Aspal (Void Filled with Asphalt).......................................................................8
2.5 Stabilitas Marshall...............................................................................................................10
2.6 Pelelehan (Flow)..................................................................................................................12
2.7 Marshall Quotient................................................................................................................14
2.8 Lapis Aspal Beton ( LASTON )...............................................................................................17
2.8.1 Menurut fungsinya (spesifikasi umum 2010, pasal 6.3.1 2c), Laston (Asphalt concrete)
mempunyai 3 jenis campuran :....................................................................................................17
2.8.2 Design Fraction............................................................................................................17
2.8.3 Gradasi Agregat Campuran..........................................................................................18
BAB 3 METODOLOGI......................................................................................................................21
3.1 Tempat Penelitian................................................................................................................21
3.2 Bahan...................................................................................................................................21
3.3 Peralatan..............................................................................................................................21
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
2
3.4 Tahapan Penelitian..............................................................................................................22
3.5 Tata Cara Pelaksanaan.........................................................................................................24
3.6 Diagram alir perencanaan pencampuran aspal...................................................................25
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................26
Ringkasan Hasil dan Perkembangan Penelitian...................................................................................27
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hampir semua kalangan masyarakat khususnya wanita menyukai kegiatan belanja. Di
era digital seperti saat ini, masyarakat semakin dimanjakan oleh pilihan berbagai kanal
belanja. Online marketplace tumbuh subur bak cendawan di musim hujan. Belum lagi,
toko-toko online kelas rumahan yang tak terhitung banyaknya memanfaatkan saluran
media sosial untuk menawarkan produk dengan harga terjangkau.
Personal shopper adalah sebuah profesi di mana seseorang menolong orang lain untuk
berbelanja sesuai apa yang mereka inginkan. Dengan lebih terpercaya dan bisa kita
dapatkan walaupun tidak ada waktu untuk mengunjungi toko ataupun lokasi toko
tersebut tidak terjangkau oleh pembeli. Terjadinya personal shopper atau jasa titip itu
sebenarnya sudah lama terjadi, namun baru-baru sekarang menjadi viral dan meluas.
Selain itu, Jasa titip atau personal shopper salah satu bisnis start up yang lumayan
menjanjikan dan menguntungkan. Hanya dengan bermodalkan ponsel dan internet
mereka sudah dapat memulai bisnis tersebut.
Selain itu, bisnis ini juga termasuk mudah untuk dilakukan. Untuk melakukan usaha
tersebut, ada langkah-langkah yang menurut penulis harus di persiapkan untuk
mengawali bisnis start up jasa titip ini seperti menentukan target pasar, akan kepada
siapa kita melakukan jasa titip, dari target pasar akan di ketahui barang-barang apa yang
akan di perjual belikan, misalnya pada target pasar remaja dan dewasa hanya
kemungkinan kecil bahkan tidak ada kemungkinan untuk penyedia jasa titip menjual
produk bayi dan anak. Lalu yang ketiga ialah melakukan riset, riset dibutuhkann untuk
mengetahui target pasar yang pas dengan mengunjungi beberapa pusat perbelanjaan.
Terakhir, mencari event-event dan diskon yang besar.
Hal ini dilakukan untuk mencari barang bagus dengan harga yang murah. Seiring dengan
perkembangan jaman, profesi ini pun semakin banyak dibutuhkan terutama bagi individu
yang tak mau ambil pusing soal mendapatkan barang terutama fashion yang dibutuhkan
atau diincarnya.
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
4
b. Bagaimana mengaplikasikan rencana aksi dalam pelaksanaan marketing plan
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
5
c.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Perusahaan jasa titip memanfaatkan teknologi digital dalam setiap proses bisnisnya dengan
perantara media social. Teknologi digital untuk meminimalisir biaya operasional dan konsumen
dapat mengakses pemesanan barang yang diinginkan kapanpun dan dimanapun serta tidak terbatas.
Perusahaan Jasa Titip yang di tawarkan adalah fashion yakni tas, sepatu, baju baik pria maupun
wanita. Barang yang bisa dijastip akan diupload ke media social sehingga konsumen bisa langsung
memesan barang-barang diinginkan. Segmen barang di jasa titipkan adalah seputar Asia yakni
Indonesia,Malaysia,Thailand dan Singapura. Adapun kelebihan dari jasa titip ini adalah konsumen
bisa mendapatkan barang yang diinginkan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan membeli ke
negara asalnya karena terkendala biaya transportasi. Selain itu, dengan adanya jasa titip ini lebih
efisien waktu bagi konsumen karena konsumen tidak perlu datang ke negara asalnya. Beberapa
produk akan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen baik usia remaja hingga dewasa.
2.2 Visi-Misi
2.2.1 Visi
Menjadi start up yang terpercaya dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
2.2.2 Misi
1. Melayani pelanggan dengan prinsip customer service yang cepat,aman dan mudah sampai
tujuan di konsumen
2. Membantu konsumen meraih barang yang diinginkan dengan metode pemesanan yang
mudah
3. Melayani pelanggan dengan mengutamakan customer focus yang ramah.
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
6
2.3 Struktur Organisasi
Manager
Koordinator 1 Koordinator 2
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
7
merupakan strategi yang spesifik untuk menetapkan sasaran pasar, menetapkan posisis, bauran
pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Defenisi lain tentang strategi pemasaran adalah
menurut Carthy (2013) yang mendefinisikan bawa strategi pemasaran adalah pasar sasaran dan
bauran pemasaran yang berhubungan. Dari defenisi yang diberikan oleh Carthy, dapat dilihat bahwa
strategi pemasaran sangat berhubungan erat dengan bauran pemasaran (marketing mix). Pada
prakteknya di lapangan, hal yang terpenting dalam strategi pemasaran perbankan adalah bagaimana
marketing dari bank tersebut dapat menyakinkan calon nasabah terhadap kredibilitas bank tersebut.
Bank yang mempunyai kredibilitas yang baik akan memperoleh kepercayaan baik dari nasabah
maupun calon nasabah. Kredibilitas sebuah bank sanyat tekait erat dengan rasa aman dan
kenyamanan nasabah dalam berbisnis dengan bank, baik dalam menempatkan dananya maupun
mempergunakan atau memanfaatkan jasa perbankan. Ketika nasabah merasa aman menggunakan
jasa bank tersebut, maka tinggal bagaimana pihak bank untuk memberikan kenyamanan yang baik
dengan cara memberikan manfaat serta dapat mempergunakan fasilitas yang tersedia di bank untuk
memudahkan dan melancarkan semua kegiatan yang berhubungan dengan jasa bank tersebut. Oleh
karena itu setiap bank mempunyai strategi pemasaran yang berbeda beda sesuai dengan sumber
daya dan kemampuan bank tersebut. Setiap bank akan menunjukan atau mempromosikan program-
program unggulannya masing-masing guna menjaring atau meyakinkan nasabah dan calon nasabah.
Secara umum, dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, saat ini perusahaan mengkombinasikan
tujuh variabel yang sangat mendukung didalam menentukan strategi pemasaran, kombinasi
keempat variabel itu dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari
produk (product), harga (price), distribusi (place), promosi (promotion), proses (process), orang
(people), lingkungan fisik (physical evidence).
Menurut Kotler dan Keller (2012), Bauran pemasaran atau marketing mix adalah perangkat alat
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga,distribusi, dan promosi yang dipadukan
oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Menurut Sergio (2011) mengatakan bahwa Marketing Mix adalah strategi mengkombinasikan
kegiatan-kegiatan marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga memunculkan hasil paling
memuaskan. Kepuasan yang dimaksud oleh Sergio adalah kepuasan perusahaan dan kepuasan
konsumen sebagai sasaran utama marketing, Adapun kepuasan tersebut yakni :
1. Product
Menurut Sumarsono (2012), Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan
atau kebutuhan. Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga berupa jasa ataupun
gabungan dari keduanya (barang dan jasa). Menurut Saladin (2012), Produk dalam pengertian secara
luas adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud atau tidak berwujud yang didalamnya sudah
tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan yang diberikan
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
8
konsumen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan
terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen. Secara ringkas produk diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik berwujud
maupun tidak berwujud. Produk yang ditawarkan bank dapat dikatagorikan kedalam produk yang
tidak berwujud karena menawarkan sebuah jasa yang terdiri dari aktifitas yang memiliki manfaat
atau kepuasan tertentu namun tidak mangakibatkan adanya kepemilikan apapun. Produk sebuah
bank akan diminati apabila produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Minat masyarakat akan meningkat lebih tinggi lagi apabila produk tersebut dapat terjangkau dan
mudah didapat serta memberikan manfaat dan kepuasan yang maksimal. Produk yang mempunyai
manfaat yang rendah akan menurunkan nilai kepuasan sehingga dapat mengakibatkan hilangnya
minat masyarakat untuk menggunakan produk tersebut. Agar dapat memaksimalkan kepuasan yang
diterima oleh konsumen maka sebuah bank harus memaksimalkan kualitas dari produk yang
dimilikinya. Apabila kepuasan nasabah telah tercipta maka kesetiaan atau loyalitas nasabah
terhadap bank akan tercipta dengan sendirinya. Menurut Tjiptono (2010), faktor-faktor yang dapat
dipergunakan dalam menyesuaikan kepuasan terhadap konsumen ,yaitu :
Keandalan yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
Daya tahan yaitu berkaitan dengan produk tersebut dapat terus digunakan mencakup umur
teknis dan umur ekonomis penggunaan produk.
Produk yang berbasis pada pemenuhan atas kebutuhan dan keinginan masyarakat merupakan
merupakan produk yang handal (Sukotjo dan Radix A; jurnal 2010). Agar dapat memaksimalkan
minat masyarakat terhadap produk bank menjadi lebih baik maka bank harus memaksimalkan
kualitas dari produk yang dimilikinya dengan berbasis pada kebutuhan dan keinginan serta kepuasan
masyarakat sebagai pengguna. Setelah kepuasan nasabah diterima maka kesetiaan atau loyalitas
nasabah akan tecipta dengan sendirinya.
2. Price
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
9
Menurut Sumarsono (2010) harga adalah, “Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”.
Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan menentukan harga
dari produk tersebut. Dalam penjualan, harga menjadi sangat penting baik bagi penjual maupun bagi
pembeli. Bagi perusahaan harga dapa dijadikan pijakan untuk melakukan penetrasi pasar,
meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan laba. Bagi konsumen, mendapatkan barang atau
jasa yang berkulitas dengan harga yang murah merupakan tujuan atau keinginan yang mendasar.
Keterjangkauan harga sebuah produk dan kesetaraan nilai manfaat dan kepuasan yang diperoleh
konsumen dengan harga produk tersebut akan dapat meningkatkan minat calon konsumen untuk
menggunakan produk tersebut. Harga merupakan faktor yang paling dominan bagi konsumen untuk
memutuskan akan menggunakan atau tidak menggunakan sebuah produk. Disisi lain, harga yang
tinggi dapat menaikan gengsi konsumen Sukotjo dan Radix A (2010). Pada segmen pasar tertentu
semakin tinggi harga tinggi yang harus dibayarkan oleh konsumen akan mununjukan eksklusifitas.
Bagi kosumen pada segmen ini tentunya juga menuntut sesuatu yang berbeda dari konsumen pada
umumnya, baik dari kualitas produk, pelayanan dan fasilitas.
3. Place
Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran dimana produk
tersebut sampai kepada konsumen. Definisi dari Sumarni dan Soeprihanto (2010) tentang saluran
distribusi adalah, “Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari
produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai” Menurut Kotler (2012), saluran distribusi
(Place) adalah suatu perangkat yang terorganisasi yang tergantung dan tercakup dalam proses
pembuatan suatu produk barang ataupun jasa sampai digunakannya produk barang atau jasa
tersebut di tangan konsumen. Lebih jauh Keegan (2011) menerangkan bahwa, saluran distribusi
merupakan aliran barang yang secara fisik melalui saluran. Saluran tersebut merupakan sekelompok
individu maupaun perusahaan yang terkoordinasi untuk melaksanakan fungsi tambahan dari produk
barang atau jasa tersebut. Salah satu hal yang paling penting dalam pemasaran yang tujuannya
memberikan kepuasan pelanggan atau konsumen adalah kemudahan bagi para pelanggan atau
konsumen untuk mendapatkan produk barang atau jasa yang diinginkannya. Dengan tersebarnya
produk barang atau jasa diperoleh maka semakin mudah barang atau jasa diperoleh konsumen,
dengan demikian produk barang atau jasa tersebut akan menjadi pilihan utama atau pilihan prioritas
bagi konsumen. Tempat atau posisi yang strategis juga merupakan faktor yang menentukan, dimana
posisi tersebut harus mudah dijangkau atau diakses oleh para konsumen ataupun calon konsumen.
Semakin mudah produk diperoleh dapat miningkatkan minat konsumen atau calon konsumen ntuk
menggunakan suatu produk atau jasa. Kesulitan untuk mencapai atau menuju ke tempat dimana
posisi barang atau jasa tersebut diperoleh akan merendahkan atau bahkan menghilangkan tingkat
kenyamanan dan kepuasan bagi para pelanggan. Hal ini akan menurunkan minat bagi konsumen
maupun calon konsumen terhadap produk barang atau jasa dari perusahaan tersebut.
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
10
4. Promotion
Menurut Tjiptono (2010), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Lovelock (2012) promosi merupakan segala
usaha produsen untuk membujuk konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Tujuan dari
melakukan kegiatan promosi ini adalah :
Menurut Kotler (2012), promosi terdiri dari empat pilar utama yang penting, yaitu :
Periklananan, yaitu segala bentuk presentasi non personal dalam mempromosi ide, barang
atau jasa dengan menggunakan media tertentu yang dibayar oleh sponsor tersebut.
Penjualan, terdiri dari kumpulan kiat insetif yang berbeda beda, kebanyakan berjangka
pendek, dirancang untuk pembelian yang lebih cepat atau lebih besar dari suatu produk
oleh konsumen atau perdagangan tersebut.
Penjualan personal, ini merupakan kiat yang paling efektif dalam menyederhanakan
operasional kerja terutama dalam membentuk preferensi pembeli, keyakinan dan tindakan
konsumen. Promosi merupakan faktor yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap peningkatan minat konsumen maupun calon konsumen, Promosi yang baik
adalah memperkenalkan suatu produk barang atau jasa kepada segmen pasar yang dituju.
Promosi dapat dikatakan berhasil apabila informasi yang diberikan kepada masyarakat dapat
mengubah pandangan dan pengetahuan masyarakat tentang produk yang ditawarkan.
Perubahan itu harus tergambar dari minat masyarakat yang meningkat terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan Rachmawati; (2011).
4. People
People (Partisipan) yaitu orang-orang yang terlibat langsung maupun yang tidak langsung
pada proses pemasaran yang juga merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
11
people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen
terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam
internal perusahaan untuk pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam
people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth
akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat
penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara
dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan
diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level
yang diekspetasikan. Dalam produk jasa, People sebagai ujung tombak dalam melakukan
pelayan kepada konsumen atau calon konsumen memegang peranan yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan pemasaran Rachmawati; (2011). Pelayanan yang baik dan
optimal akan menghasilkan kepuasan yang maksimal bagi pelanggan. Hal ini akan menjadi
promosi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh konsumen kepada calon konsumen lain
atau merekomendasikan suatu produk dengan layanan yang prima kepada pihak lain.
Rekomendasi yang dilakukan pelanggan kepada pelanggan lain merupakan promosi yang
sangat efektif untuk meningkatkan minat calon pelangan untuk meggunakan produk barang
atau jasa.
5. Process
Process, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada
konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka
untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus
dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang
berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Mutu
layanan sangat berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan layanan, termasuk juga
layanan terhadap komplain, keluhan, pengaduan, ataupun kritikan yang bersumber dari
konsumen. Layanan seperti ini juga harus mendapatkan porsi yang sama dengan layanan
pemasaran barang atau jasa. Kecepatan dan ketepatan dalam proses pelayanan dan
pengambilan keputusan oleh suatu perusaan perbankan akan menjadi suatu tolak ukur bagi
kepuasan nasabah Rachmawati (2011). Proses yang baik akan meningkatkan minat nasabah.
Proses yang bertele-tele akan menghilangkan minat nasabah untuk menggunakan produk
jasa perbankan.
6. Physical Evidence
Bangunan merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang
bernilai tambah bagi konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian
terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang
lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan
harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung,
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
12
khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus. Selain itu
sarana fisik pendukung lainnya yang juga berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan
keamanan bagi para konsumen atau pelanggan antara lain : tempat parkir yang baik dan
gampang di jangkau, toilet yang bersih dan nyaman, tempat duduk yang nyaman, peralatan
pendukung yang modern, dan lain sebagainya. Selain itu pemanfaatan teknologi juga sangat
mempengaruhi interaksi antara pelanggan dengan perusahaan, misalnya pada bidang jasa
perbankan yang kita kenal pada saat ini adalah Self Services Technology (SST), misalnya
Internet Banking, sms banking, Home Banking dan lain sebagainya Iqbal (2013)..
Kesemuanya ini bertujuan untuk memberikan kenyaman, keamanan kecepatan dan
ketepatan waktu bagi konsumen atau nasabah.
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa
yang dia terima dan harapannya. Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang
diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam
waktu yang lama. Menurut Kotler dan Keller (2012) dari bukunya yang berjudul Manajemen
Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan
terhadap kinerja yang diharapkan. Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan
setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan
kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang
puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan
menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian
hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan
pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan. `
Menurut Sugiarto (2009) mengatakan bahwa Pelayanan yang baik dapat menciptakan
loyalitas pelanggan yang semakin melekat erat dan pelanggan tidak berpaling pada
perusahaan lain. Ikatan emosional tersebut merupakan wujud dari loalitas yang ditunjukan
konsumen kepada perusahaan sebagai bukti dari kepuasan atas kinerja produk yang
diterima. Oleh karena itu para produsen penyedia barng dan jasa harus memahami
beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, antara lain :
Kecepatan
Kecepatan adalah waktu yang digunakan dalam melayani konsumen atau pelanggan
minimal sama dengan waktu yang ditetapkan oleh perusahaan.
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
13
Keamanan Dalam melayani konsumen atau pelanggan diharapkan perusahaan
dapat memberikan rasa aman untuk menggunakan produk atau jasa yang ditwarkan
oleh perusahaan.
Keramahtamahan
Kenyamanan
Kenyamanan adalah rasa yang timbul saat orang merasa dihargai dan dihormati
serta diterima dengan baik. Dengan demikian perusahaan harus dapat memberikan
rasa nyaman kepada setiap pelanggan atau konsumennya dengan standar yang
sama bagi semua pelanggan.
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
14
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Flowchart
Ada dua teknik pencampuran plastik dalam campuran beraspal, yaitu : (1). cara basah,
(wet process), yaitu suatu cara pencampuran dimana plastic dimasukkan ke dalam aspal
panas dan diaduk dengan kecepatan tinggi sampai homogen. Cara ini membutuhkan
tambahan dana cukup besar antara lain bahan bakar, mixer kecepatan tinggi sehingga
aspal modifikasi yang dihasilkan harganya cukup besar bedanya dibandingkan dengan
aspal konvensional. (2). cara kering (dry process), yaitu suatu cara dimana plastik
dimasukkan ke dalam agregat yang dipanaskan pada temperatur campuran, kemudian
aspal panas ditambahkan. Cara ini bisa lebih murah dibandingkan cara basah, lebih
mudah hanya dengan memasukkan plastik ke dalam agregat panas, tanpa membutuhkan
peralatan lain untuk mencampur (mixer).
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
15
BAB 4
PEMBAHASAN
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
16
BAB 5
PENUTUP
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
17
Daftar Pustaka
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
18
Ringkasan Hasil
MMT ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
19
September Oktober Nopember Desember
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Pemeriksaan sifat fisik agregat
2 Analisa Saringan
3 Pemeriksaan aspal
4 Perenc. proporsi agregat gabungan
5 Pembuatan benda uji
6 Pengujian Marshall
7 Penentuan Kadar Aspal Optimum
9 Asist. Dosen Pembimbing
10 Penyus. Lap. Tugas Akhir