Oleh
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Di era globalisasi ini, terjadi perubahan gaya hidup masyarakat dari pola hidup yang
tradisional ke pola hidup yang lebih modern termasuk dalam kegemaran masyarakat yang
tadinya berbelanja di pasar tradisional berubah menjadi semakin menyukai berbelanja di pasar
modern, menyebabkan pertumbuhan minimarket di kota-kota besar di Indonesia, termasuk NTB
menjadi semakin tidak terkendali. Salah satu faktor yang berpengaruh yaitu dewasa ini manusia
yang berperan sebagai konsumen menginginkan proses pembelian barang-barang kebutuhan
sehari-hari agar lebih mudah dan nyaman, baik dalam segi sarana prasarana, proses belanja yang
mudah dan cepat hingga pelayanan yang baik.
Hendri Ma’aruf (2005: 84), mendefinisikan minimarket adalah toko yang mengisi
kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat modern yang dekat dengan pemukiman
penduduk sehingga dapat mengungguli toko atau warung. Komoditi yang dijual adalah berupa
barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, barang-barang rumah tangga dan
lain-lain. Pesatnya perkembangan minimarket di masyarakat membuat tingginya minat investor
untuk menanamkan modalnya dalam bisnis tersebut. Melihat maraknya persaingan ini, sebuah
minimarket harus mampu bersaing dengan minimarket yang lainnya, seperti dalam hal produk
yang menarik, harga yang kompetitif, promosi yang gencar, lokasi strategis, orang/SDM yang
profesional, bukti fisik, hingga proses yang baik demi menarik minat konsumen agar membeli di
minimarket tersebut.
4
Mempelajari perilaku konsumen sangatlah penting, seperti memahami kebutuhan
konsumen, keinginan, selera, dan proses keputusan pembelian konsumen, dari perilaku
konsumen tradisional sampai yang sudah maju dengan memanfaatkan teknologi digital.
Berdasarkan perilaku pembeliannya, perusahaan/pemasar dapat merancang tawaran/produk yang
sesuai, bukan saja untuk memuaskan kebutuhan konsumen, tetapi juga memberikan kemudahan
bagi konsumen untuk mendapatkan produk itu. Tujuan rancangan itu adalah untuk mencapai
tujuan perusahaan/ pemasar dan memaksimalkan keuntungan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, apalagi jika
mengingat perilaku setiap individu dalam proses pembelian berbeda-beda dan semakin maraknya
perkembangan minimarket di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan/pemasar
khususnya yang ingin mendirikan atau sedang mengelola bisnis minimarket untuk dapat lebih
memahami perilaku konsumen dan untuk mencapai tujuan perusahaan, salah satunya dengan
menerapkan strategi bauran pemasaran, agar bisnis minimarket tersebut mampu bersaing dengan
minimarket sejenis lainnya.
Menurut Kotler (2008: 179), tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai
keputusan pembelian melewati lima tahap, yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan tingkah laku pasca pembelian. Konsumen
memerlukan suatu strategi tersendiri untuk mencapai sasaran tersebut dan terdapat beberapa
faktor yang turut mempengaruhi, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu faktor
yang berada diluar jangkauan perusahaan, seperti: teknologi, keadaaan ekonomi, peraturan
pemerintah, dan lingkungan sosial budaya.Menurut Ratih Hurriyati dalam Zeithaml dan Bitner
(2005: 49), faktor internal terdiri dari 7P yaitu produk (product), harga (price), promosi
(promotion), lokasi (place), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process).
Menurut Kotler (2002: 18), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasarannya.
Para pemasar pada umumnya menggunakan bauran pemasaran ini sebagai alat untuk
mendapatkan tanggapan yang diinginkan oleh perusahaan dari pasaran mereka atas produk yang
ditawarkan oleh perusahaan atau untuk menciptakan pembelian atas produk perusahaan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
5
Berdasarkan definisi di atas strategi pemasaran sangat berpengaruh terhadap perusahaan
dalam memasarkan atau memperkenalkan produk-produknya kepada pasar-pasar. Dalam
memasarkan produknya perusahaan memerlukan strategi dan langka sistematis serta sosialisasi
mengenai produk sehingga mencapai tujuannya. Kemampuan suatu perusahaan dalam usaha
mencapai tujuannya di tentukan dalam pengorganisasian dan pengoperasian perusahaan tersebut,
yang salah satunya adalah bagaimana memasarkan produknya kepada konsumen.
Bentuk strategi pemasaran yaitu, strategi produk, strategi harga, strategi promosi, strategi
penyaluran atau distribusi. Strategi produk adalah barang atau jasa yang di hasilkan untuk di
gunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Segala
sesuatu yang bisa di tawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian. Strategi harga yaitu
menetapkan harga produk baru , menentukan harga yang dapat menarik minat pasar. Ada dua
cara yang dapat di gunakan dalam menempatkan harga produk baru yaitu menetapkan harga
yang tinggi pada produk baru (skimming price) dan menetapkan harga awal serendah mungkin
untuk meraih pangsa pasar yang luas menjangkau semua kalangan guna membangun image pada
konsumen misalnya pada tarif layanan operator.
Strategi promosi adalah kegiatan yang di tunjukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
mereka.Promosi penjualan bertujuan untuk merangsang tanggapan pembeli yang cepat antara
lain, perlombaan, pemberian hadiah, kombinasi penawaran, kupon dan potongan harga untuk
konsumen. Strategi distribusi merupakan saluran yang di gunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk dari produsen ke konsumen atau industri pemakai.
Pemilihan tempat distribusi yang tepat sangat penting di lakukan untuk memperluas pasar dalam
mencapai keuntungan yang di inginkan.
6
Minimarket Bismillah merupakan minimarket yang bergerak dalam usaha penjualan
segala macam baik bahan pokok, kosmetik, elektronik, camilan, bahan kue dan Toko pakaian.
Adapun tujuan minimarket tersebut untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat Desa Sakra
dan untuk mendapatkan keuntungan bagi pemiliknya dan membuka lapangan kerja.
Hasil observasi pengamatan yang telah dilakukan selama ini sejak tahun 2015 dengan
penulis sebagai salah satu konsumen menunjukkan bahwa sebagian dari konsumen yang ada di
Sakra lebih banyak berbelanja di Minimarket Bismillah karena produk yang disediakan lengkap
sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, Konsumen menyadari bahwa pada jenis produk
tertentu harga lebih terjangkau di bandingkan minimarket sejenisnya seperti Alfamart, Indomaret
namun pelayanannya justru tidak lebih bagus dari minimarket lainnya.
Hal tersebut yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian di minimarket
Bismillah sebagai objek dalam penelitian ini, selain dikarenakan grafik penjualan tetap naik
meskipun memiliki banyak kritik serta peneliti ingin menguji seberapa efektif faktor-faktor
bauran pemasaran yang berupa produk (product), harga (price), promosi (promotion), lokasi
(place),orang/SDM (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) dapat
mempengaruhi keputusan pembelian di minimarket Bismillah
Berdasarkan masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Minimarket
Bismillah”.
1.2Rumusan Masalah
7
1.3 Tujuan
1. Sebagai upaya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemasaran terhadap keputusan
konsumen
2. Sebagai upaya untuk mengetahui strategi marketing yang terjadi dalam perusahaan dagang
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsumen
Konsumen adalah orang atau organisasi yang membeli produk atau layanan. Istilah ini juga
mengacu pada menyewa barang dan jasa. Mereka adalah manusia atau entitas ekonomi lainnya
yang menggunakan barang atau jasa. Selain itu, mereka tidak menjual barang yang mereka beli.
Mereka adalah pengguna akhir dalam rantai distribusi barang dan jasa. Faktanya, terkadang
konsumen mungkin bukan pembeli.
2. Prilaku konsumen
Perilaku konsumen (consumer behavior) didefinisikan sebgai studi unit pembelian (buying units)
dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang atau jasa,
pengalaman, serta ide.13 Seperti layaknya ilmu sosial, perilaku konsumen menggunakan metode
serta prosedur riset dari psikologi, sosiologi, ekonomi dan antropologi. Untuk
menggeneralisasikan, riset perilaku konsumen dilakukan berdasarkan tiga perspektif riset yang
bertindak sebagai pedoman pemikiran dan pengidentifkasian faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku perolehan (akuisisi) konsumen. Ketiga perspektif ini adalah : perspektif pengambilan
keputusan (decision-making prespective), perspektif pengalaman (experiental perspective) dan
perspektif pengaruh perilaku (behavioral influence perspective).14
Peran pelanggan sangat penting artinya karena peran pelanggan berhubungan dengan masa depan
bisnis. Kepuasan pelanggan dapat menentukan prespektif kinerja produksi perusahaan di masa
yang akan datang.Untuk itu pelanggan merupakan faktor yang sangat penting sehingga
perusahaan harus selalu berusaha untuk memuaskan para pelanggannya.
Menurut M. Iqbal Hasan (2002: 9), keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah yang
dihadapimya dengan tegas. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan dalam hubungannya
9
dengan perencanaan. Astuti dkk (2007: 19), mendefinisikan keputusan pembelian sebagai rasa
percaya diri yang kuat pada diri konsumen atau pelanggan yang meyakinin bahwa keputusan
pembelian atas suatu produk yang diambil adalah benar. Sedangkan menurut M. Iqbal Hasan
(2002: 12), pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau
lebih alternatif yang ada. Keputusan pembelian tersebut terjadi disaat seseorang dihadapkan pada
beberapa pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhannya.
Sweeney (2008) menyatakan bahwa indikator keputusan pembelian adalah buy or not buy
berhubungan dengan keyakinan dalam membeli dan would noy expect any problem yaitu
harapan untuk tidak mendapatkan masalah atau risiko. Berdasarkan penjelasan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu pilihan terbaik yang dipilih oleh
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian barang/jasa dan indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah keputusan membeli dan keputusan tidak membeli.
1) Pengenalan kebutuhan.
Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama dalam proses keputusan pembelian
dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh
rangsanganinternal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang (rasa lapar, haus, sex)
timbul pada tingkat yang lebih tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga dipicu
oleh rangsangan eksternal.
2) Pencarian informasi
Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilam keputusan pembeli dimana
konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar
meningkatkanperhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif. Konsumen
yang tertarik mungkinakan mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika
dorongan itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen
10
mungkin akan membelinya. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam
ingatannya atau melakukan pencarian informasi. Konsumen dapat memperoleh informasi
dari berbagai sumber, yaitu sebagai berikut :
4. Menentukan pembelian.
Menentukan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara
aktual melakukan pembelian produk. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen
adalah membeli merek yang paling mereka sukai, tetapi ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi hal tersebut yaitu sikap orang lain dan faktor situasional yang diharapkan.
Ada dua hal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu sikap orang lain dan
faktor situasi yang tak terduga yang dapat mengubah kecenderungan pembelian.
Menurut Kotler (1997: 159), bahwa terdapat lima peranan keputusan pembelian, yaitu:
11
e) Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau
jasa yang dibeli.
f) Perilaku setelah pembelian. Perilaku setelah pembelian merupaka tahap proses
keputusan pembelikonsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian
berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Setelah membeli produk,
konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pasca
pembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar.
12
Dalam kasus ini konsumen tersebut pertama bertindak, kemudian memperoleh
keyakinan baru, dan berakhir dengan serangkaian sikap baru.
13
6. Factor-faktor Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
c. Strategi Pemasaran
Menurut Marrus (2002: 31), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Menurut Quinn (1999: 10), strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang
mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan
dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh.
Pengertian pemasaran menurut peristilahan, berasal dari kata “pasar” yang artinya
tempat terjadinya pertemuan transaksi jual-beli atau tempat bertemunya penjual dan
pembeli. Kondisi dinamika masyarakat dan desakan ekonomi, maka dikenal istilah
“pemasaran” yang berarti melakukan suatu aktivitas penjualan dan pembelian suatu
produk atau jasa, didasari oleh kepentingan atau keinginan untuk membeli dan menjual
(Kotler, 1999: 157).
Menurut Kotler (1999: 201), pemasaran merupakan suatu proses sosial dan
manajerial yangdidalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan
dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
14
Berdasarkan pengertian tersebut artinya pemasaran mengandung aspek sosial baik
secara individu maupun berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya,
akibat adanya keinginan dan kebutuhan tersebut maka terciptalah suatu interaksi yang
disebut transaksipertukaran barang dan jasa. Tujuannya merupakan bagaimana memenuhi
keinginan dan kebutuhan pelanggan baik terhadap individu maupun kelompok.
Sofjan Assauri (2001: 3), mendefinisikan teori pemasaran merupakan hasil prestasi
kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen
sampai ke pelanggan. Teori ini banyak digunakan dalam mengambil keputusan
pemasaran, seperti sebelum mengambil keputusan mengenai produk yang akan dibuat.
Pebisnis harus menentukan target pasar, harga jual dan promosi yang akan dilakukan jauh
sebelum barang tersebut diproduksi. Hal-hal tersebut harus saling berkaitan untuk
menciptakan pemasaran yang baik. Tinjauan mengenai pengertian pemasaran tersebut
yaitu sebagai berikut:
1) Pemasaran merupakan kegiatan penciptaan dan penyerahan tingkat kesejahteraan hidup
kepada anggota masyarakat.
2) Pemasaran merupakan usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa
yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat
dengan promosi dan komunikasi yang tepat.
3) Pemasaran merupakan usaha untuk menciptakan dan menyerahkan suatu standar
kehidupan.
4) Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (1999: 174), dimulai
dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian,
dan tempat berlindung untuk bertahan hidup. Pandangan yang sempit dalam
pengertianpemasaran menyebabkan banyak pengusaha atau dunia usaha masih berorientasi
pada produksi atau berfikir dari segi produksi.
Menurut Abdullah dkk (2012: 14), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Basu Swasta
15
DH & Irawan (2008: 5), mendefinisikan pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan
organisasi, sedangkan menjual adalah ilmu dan seni memengaruhi pribadi yang dilakukan
oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.
Menurut Peter dan Olson (dalam Ristiyanti, 2005: 17), strategi pemasaran adalah
strategiyang dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen akan memiliki
anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa, dan merek tertentu, akan mencoba
produk, jasa atau merek ersebut dan kemudian membelinya berulang-ulang.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu rencana
yang dibuat oleh perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan yang berhubungan
dengan keunggulan strategis dan tantangan lingkungan, sedangkan pemasaran adalah
kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan
melalui proses membuatrencana, menentukan harga, promosi serta mendistribusikan barang
dan jasa. Kesimpulannyastrategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai strategi yang
digunakan oleh penjual agar konsumen dapat membeli produk tersebut secara berulang-
ulang, dimana strategi yang dilakukan bisa dengan cara promosi produk baik barang maupun
jasa
16
2.2. Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran meliputi produk,
harga, promosi, lokasi, orang/SDM, bukti fisik, dan proses, baik secara simultan maupun
parsial terhadap keputusan pembelian konsumen di minimarketBismillah. Jenis penelitian ini
adalah assosiatif kausal. Populasi penelitian ini adalah konsumen minimarket Bismillah, yang
rata-rata 148 orang/hari. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah insidental
sampling, dan dengan teknik tersebut diperoleh
17
perusahaan tersebut. Pemilihan lokasi dapat 36 dipertimbangkan melalui beberapa hal
penting, yaitu kemudahan lokasi untuk dijangkau oleh konsumen, visibilitas atau lokasi
dapat dilihat jelas dalam jarak pandang normal, kemudahan menuju ke lokasi, dan area
parkir yang luas.
BAB 3
METODE PENELITIAN
18
3.3. Populasi
Menurut Arikunto Suharsimi (1998 : 117) Populasi merupakan keseluruhan objek
penelitian. Apabila seseorang ingin meniliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah
penelitian tersebut,maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian
ini,populasi yang digunakan adalah para pelanggan minimarket Bismillah.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung kepada
sejumlah responden terpilih yang berkaitan dengan bauran pemasaran terhadap
pengambilan keputusan pembelian Minimarket Bismillah,hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan datadata yang mendukung penelitian ini.
b. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan secara
terstruktur yang diajukan dalam bentuk tertulis kepada beberapa pelanggan yang
dijadikan sebagai responden.
c. Studi dokumentasi yaitu teknik peq 2ngumpulan data dengan cara pengumpulan data
dengan cara mempelajari buku-buku maupun jurnal yang berkaitan dengan topik
pembahasan.
19
peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang responden yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Agar sampel yang diambil
dalam peneliti ini dapat mewakili populasi,maka dapat ditentukan jumlah sampel
yamg di hitung dengan menggunakan rumus slovin :
n= N
1+N(e)²
Keterangan :
n=Jumlah Sampel N=Jumlah
Populasi e=Presentase
Kelonggaran
Ketidak telitian (presesi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu
0,1% atau 10%. Dalam penelitian ini diketahui populasi (N) berjumlah 148 yang dimana jumlah
total konsumen Minimarket Bismillah perhari serta presentase ketidak telitian (e) ditetapkan
sebesar 10%. Jadi jumlah minimal sampel yang diambil peneliti adalah sebesar :
N= 148
1+148 (0,1) ²
= 59 sampel
Jadi berdasarkan perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam peneliti ini
adalah 59 sampel.
Uji validasi digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kusioner. Suatu
kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kusioner mampu untuk mengungkapkan
20
sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2013). Jadi validasi ingin mengukur
apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa
yang hendak kita ukur. Secara statistik,angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan
antara r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka indikator dinyatakan
valid,sebaliknya jika r hitung < r tabel maka indikator dikatakan tidak valid. Untuk
mempermudah analisis data,uji validasi akan dilakukan dengan bantuan program SPSS
(Statistic Program For Science).
b. Uji Reabilitas
Reabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliebel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
data dikatakan reliabel adalah variabel memiliki nilai Chonbach Alpha>0,70 atau tidak
reliabel apabila memiliki nilai Chonbach Alpha<0,70 (Ghozali,2012)
21
Menurut Kuncoro (2009:145), data skunder adalah data yang
dikumpulkan oleh pihak lain,dan penelitian dapat mencari sumber data
tersebut melalui sumber data lain yang berkaitan dengan data yang
mereka cari
22
DAFTAR PUSTAKA
https://kamus.tokopedia.com/k/konsumen
23