Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN


MINIMARKET DI WILAYAH SAKRA

Oleh

LALU DESTA JAJAS AFRIRA


2020B1C107

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISINIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLIYIK
UNVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
NTB

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya makalah


Metodelogi Penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan.
Makalah ini berkaitan tentang manajemen usaha kecil menengah.Selanjutnya Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen.bapak Lalu Hendra Maniza sos.Mm selaku dosen
pengampu mata kuliah Metode Penelitian yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya
kepada Penulis untuk membuat dan menyelesaikan proposal ini. Sehingga Penulis memperoleh
banyak ilmu,informasi dan pengetahuan selama Penulis membuat dan menyelesaikan proposal
ini.Kemudian Penulis berharap semoga proposal ini berguna bagi pembaca meskipunterdapat
banyak kekurangan di dalamnya. Akhir kata Penulis meminta maaf sebesar-besarnya kepada
pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalampenulisan, penyusunan maupun
kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembacamaupun pengoreksi, karena hingga saat ini
Penulis masih dalam proses belajar. Oleh karena ituPenulis memohon kritik dan sarannya demi
kemajauan bersama.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ….……………………………………………..…………………………ii

DAFTAR ISI ….……………………………………………..…………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….4

1.1. LATAR BELAKANG ………………………………………………………..……….…4


1.2. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………...7
1.3. TUJUAN PENELITIAN ………………………………………………………………...8
1.4. MANFAAT PENELITIAN ……………………………….……………………………..8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………………..9

2.1.KERANGKA TEORI …………………………………………….………………………9


2.2.HIPOTESIS ………………………………………………………….……………….…15
2.3.KERANGKA KONSEP …………………………………………………………….…..15

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………………………17

3.1.JENIS PENELITIAN ……………………………………………………………………17


3.2.LOKASI DAN WAKTU ………………………………………………………………..17
3.3.POPULASI ……………………………………………………………………………...17
3.4.METODE PENGUMPULAN DATA ………………………………………………..…18
3.5.SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING ……………………….………………………..18
3.6.TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA ……………………………….…….19
3.7.JENIS DAN SUMBER DATA ………………………………………………..………...20
3.8.VARIABEL PENELITIAN …………………..…………………………………………20

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….…………………………22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari perkembangan bisnis ritel di kota-kota


besarIndonesia, termasuk NTB. Kemajuan bisnis ritel tersebut memberikan dampak positif
terhadap pemulihan perekonomian Indonesia. Pesatnya perkembangan bisnis ritel ini sejalan
dengan peningkatan kebutuhan primer dan sekunder yang terus meningkat. Sehingga terjadi
perubahan mulai dari gaya hidup sampai mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen
terhadap suatu produk barang dan jasa.

Di era globalisasi ini, terjadi perubahan gaya hidup masyarakat dari pola hidup yang
tradisional ke pola hidup yang lebih modern termasuk dalam kegemaran masyarakat yang
tadinya berbelanja di pasar tradisional berubah menjadi semakin menyukai berbelanja di pasar
modern, menyebabkan pertumbuhan minimarket di kota-kota besar di Indonesia, termasuk NTB
menjadi semakin tidak terkendali. Salah satu faktor yang berpengaruh yaitu dewasa ini manusia
yang berperan sebagai konsumen menginginkan proses pembelian barang-barang kebutuhan
sehari-hari agar lebih mudah dan nyaman, baik dalam segi sarana prasarana, proses belanja yang
mudah dan cepat hingga pelayanan yang baik.

Hendri Ma’aruf (2005: 84), mendefinisikan minimarket adalah toko yang mengisi
kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat modern yang dekat dengan pemukiman
penduduk sehingga dapat mengungguli toko atau warung. Komoditi yang dijual adalah berupa
barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, barang-barang rumah tangga dan
lain-lain. Pesatnya perkembangan minimarket di masyarakat membuat tingginya minat investor
untuk menanamkan modalnya dalam bisnis tersebut. Melihat maraknya persaingan ini, sebuah
minimarket harus mampu bersaing dengan minimarket yang lainnya, seperti dalam hal produk
yang menarik, harga yang kompetitif, promosi yang gencar, lokasi strategis, orang/SDM yang
profesional, bukti fisik, hingga proses yang baik demi menarik minat konsumen agar membeli di
minimarket tersebut.

4
Mempelajari perilaku konsumen sangatlah penting, seperti memahami kebutuhan
konsumen, keinginan, selera, dan proses keputusan pembelian konsumen, dari perilaku
konsumen tradisional sampai yang sudah maju dengan memanfaatkan teknologi digital.
Berdasarkan perilaku pembeliannya, perusahaan/pemasar dapat merancang tawaran/produk yang
sesuai, bukan saja untuk memuaskan kebutuhan konsumen, tetapi juga memberikan kemudahan
bagi konsumen untuk mendapatkan produk itu. Tujuan rancangan itu adalah untuk mencapai
tujuan perusahaan/ pemasar dan memaksimalkan keuntungan.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, apalagi jika
mengingat perilaku setiap individu dalam proses pembelian berbeda-beda dan semakin maraknya
perkembangan minimarket di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan/pemasar
khususnya yang ingin mendirikan atau sedang mengelola bisnis minimarket untuk dapat lebih
memahami perilaku konsumen dan untuk mencapai tujuan perusahaan, salah satunya dengan
menerapkan strategi bauran pemasaran, agar bisnis minimarket tersebut mampu bersaing dengan
minimarket sejenis lainnya.

Menurut Kotler (2008: 179), tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai
keputusan pembelian melewati lima tahap, yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan tingkah laku pasca pembelian. Konsumen
memerlukan suatu strategi tersendiri untuk mencapai sasaran tersebut dan terdapat beberapa
faktor yang turut mempengaruhi, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu faktor
yang berada diluar jangkauan perusahaan, seperti: teknologi, keadaaan ekonomi, peraturan
pemerintah, dan lingkungan sosial budaya.Menurut Ratih Hurriyati dalam Zeithaml dan Bitner
(2005: 49), faktor internal terdiri dari 7P yaitu produk (product), harga (price), promosi
(promotion), lokasi (place), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process).

Menurut Kotler (2002: 18), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasarannya.
Para pemasar pada umumnya menggunakan bauran pemasaran ini sebagai alat untuk
mendapatkan tanggapan yang diinginkan oleh perusahaan dari pasaran mereka atas produk yang
ditawarkan oleh perusahaan atau untuk menciptakan pembelian atas produk perusahaan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
5
Berdasarkan definisi di atas strategi pemasaran sangat berpengaruh terhadap perusahaan
dalam memasarkan atau memperkenalkan produk-produknya kepada pasar-pasar. Dalam
memasarkan produknya perusahaan memerlukan strategi dan langka sistematis serta sosialisasi
mengenai produk sehingga mencapai tujuannya. Kemampuan suatu perusahaan dalam usaha
mencapai tujuannya di tentukan dalam pengorganisasian dan pengoperasian perusahaan tersebut,
yang salah satunya adalah bagaimana memasarkan produknya kepada konsumen.

Bentuk strategi pemasaran yaitu, strategi produk, strategi harga, strategi promosi, strategi
penyaluran atau distribusi. Strategi produk adalah barang atau jasa yang di hasilkan untuk di
gunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Segala
sesuatu yang bisa di tawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian. Strategi harga yaitu
menetapkan harga produk baru , menentukan harga yang dapat menarik minat pasar. Ada dua
cara yang dapat di gunakan dalam menempatkan harga produk baru yaitu menetapkan harga
yang tinggi pada produk baru (skimming price) dan menetapkan harga awal serendah mungkin
untuk meraih pangsa pasar yang luas menjangkau semua kalangan guna membangun image pada
konsumen misalnya pada tarif layanan operator.

Strategi promosi adalah kegiatan yang di tunjukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
mereka.Promosi penjualan bertujuan untuk merangsang tanggapan pembeli yang cepat antara
lain, perlombaan, pemberian hadiah, kombinasi penawaran, kupon dan potongan harga untuk
konsumen. Strategi distribusi merupakan saluran yang di gunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk dari produsen ke konsumen atau industri pemakai.

Pemilihan tempat distribusi yang tepat sangat penting di lakukan untuk memperluas pasar dalam
mencapai keuntungan yang di inginkan.

Minimarket BISMILLAH merupakan salah Satu

minimarket di Desa Sakra. Melihat banyaknya masyarakat yang pergi berbelanja ke


minimarket Selong akhirnya dimanfaatkan oleh pemilik untuk membuka usaha minimarket di
Desa Sakra. Yang diberi nama minimarket BISMILLAH.

6
Minimarket Bismillah merupakan minimarket yang bergerak dalam usaha penjualan
segala macam baik bahan pokok, kosmetik, elektronik, camilan, bahan kue dan Toko pakaian.
Adapun tujuan minimarket tersebut untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat Desa Sakra
dan untuk mendapatkan keuntungan bagi pemiliknya dan membuka lapangan kerja.

Hasil observasi pengamatan yang telah dilakukan selama ini sejak tahun 2015 dengan
penulis sebagai salah satu konsumen menunjukkan bahwa sebagian dari konsumen yang ada di
Sakra lebih banyak berbelanja di Minimarket Bismillah karena produk yang disediakan lengkap
sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, Konsumen menyadari bahwa pada jenis produk
tertentu harga lebih terjangkau di bandingkan minimarket sejenisnya seperti Alfamart, Indomaret
namun pelayanannya justru tidak lebih bagus dari minimarket lainnya.

Hal tersebut yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian di minimarket
Bismillah sebagai objek dalam penelitian ini, selain dikarenakan grafik penjualan tetap naik
meskipun memiliki banyak kritik serta peneliti ingin menguji seberapa efektif faktor-faktor
bauran pemasaran yang berupa produk (product), harga (price), promosi (promotion), lokasi
(place),orang/SDM (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) dapat
mempengaruhi keputusan pembelian di minimarket Bismillah

Berdasarkan masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Minimarket
Bismillah”.

1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di


Minimarket?
2. Bagaimana strategi pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di
Minimarket?

7
1.3 Tujuan

1. bagaimana pengaruh pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen di Minimarket?


2. Mengetahui bagaimana strategi pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen di
Minimarket?
1.4 Manfaat

1. Sebagai upaya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemasaran terhadap keputusan
konsumen
2. Sebagai upaya untuk mengetahui strategi marketing yang terjadi dalam perusahaan dagang

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teori

1. Konsumen

Konsumen adalah orang atau organisasi yang membeli produk atau layanan. Istilah ini juga
mengacu pada menyewa barang dan jasa. Mereka adalah manusia atau entitas ekonomi lainnya
yang menggunakan barang atau jasa. Selain itu, mereka tidak menjual barang yang mereka beli.

 Mereka adalah pengguna akhir dalam rantai distribusi barang dan jasa. Faktanya, terkadang
konsumen mungkin bukan pembeli.

2. Prilaku konsumen

Perilaku konsumen (consumer behavior) didefinisikan sebgai studi unit pembelian (buying units)
dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang atau jasa,
pengalaman, serta ide.13 Seperti layaknya ilmu sosial, perilaku konsumen menggunakan metode
serta prosedur riset dari psikologi, sosiologi, ekonomi dan antropologi. Untuk
menggeneralisasikan, riset perilaku konsumen dilakukan berdasarkan tiga perspektif riset yang
bertindak sebagai pedoman pemikiran dan pengidentifkasian faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku perolehan (akuisisi) konsumen. Ketiga perspektif ini adalah : perspektif pengambilan
keputusan (decision-making prespective), perspektif pengalaman (experiental perspective) dan
perspektif pengaruh perilaku (behavioral influence perspective).14

3. Keputusan Pembelian Konsumen

Peran pelanggan sangat penting artinya karena peran pelanggan berhubungan dengan masa depan
bisnis. Kepuasan pelanggan dapat menentukan prespektif kinerja produksi perusahaan di masa
yang akan datang.Untuk itu pelanggan merupakan faktor yang sangat penting sehingga
perusahaan harus selalu berusaha untuk memuaskan para pelanggannya.

Menurut M. Iqbal Hasan (2002: 9), keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah yang
dihadapimya dengan tegas. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan dalam hubungannya

9
dengan perencanaan. Astuti dkk (2007: 19), mendefinisikan keputusan pembelian sebagai rasa
percaya diri yang kuat pada diri konsumen atau pelanggan yang meyakinin bahwa keputusan
pembelian atas suatu produk yang diambil adalah benar. Sedangkan menurut M. Iqbal Hasan
(2002: 12), pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau
lebih alternatif yang ada. Keputusan pembelian tersebut terjadi disaat seseorang dihadapkan pada
beberapa pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhannya.

Sweeney (2008) menyatakan bahwa indikator keputusan pembelian adalah buy or not buy
berhubungan dengan keyakinan dalam membeli dan would noy expect any problem yaitu
harapan untuk tidak mendapatkan masalah atau risiko. Berdasarkan penjelasan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu pilihan terbaik yang dipilih oleh
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian barang/jasa dan indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah keputusan membeli dan keputusan tidak membeli.

4. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Konsume


Menurut Kotler, dkk. (2012: 179) ada beberapa tahapan dalam proses keputusan
pembeliankonsumen, yaitu :

1) Pengenalan kebutuhan.
Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama dalam proses keputusan pembelian
dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh
rangsanganinternal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang (rasa lapar, haus, sex)
timbul pada tingkat yang lebih tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga dipicu
oleh rangsangan eksternal.

2) Pencarian informasi
Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilam keputusan pembeli dimana
konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar
meningkatkanperhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif. Konsumen
yang tertarik mungkinakan mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika
dorongan itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen
10
mungkin akan membelinya. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam
ingatannya atau melakukan pencarian informasi. Konsumen dapat memperoleh informasi
dari berbagai sumber, yaitu sebagai berikut :

a. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja).


b. Sumber komersial (iklan, penjualan, pengecer, bungkus, situs Web, dll).
c. Sumber publik (media masa, organisasi pemberian peringkat).
d. Sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan produk).
e. Pengevaluasian Alternatif Pengevaluasian alternatif adalah tahap proses
keputusan pembelidimana konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan. Terkait hal
ini ada konsumen yang melakukan evaluasi pembelian dan ada pulayang tidak
melakukan evaluasi sama sekali.

4. Menentukan pembelian.
Menentukan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara
aktual melakukan pembelian produk. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen
adalah membeli merek yang paling mereka sukai, tetapi ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi hal tersebut yaitu sikap orang lain dan faktor situasional yang diharapkan.
Ada dua hal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu sikap orang lain dan
faktor situasi yang tak terduga yang dapat mengubah kecenderungan pembelian.

Menurut Kotler (1997: 159), bahwa terdapat lima peranan keputusan pembelian, yaitu:

a) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali.


menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan
mengusulkan ide untukmembeli suatu barang atau jasa tertentu.
b) Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan, nasihat,
ataupendapatnyamempengaruhi keputusan pembelian.
c) Pengambilan keputusan (decider), yaitu orang yang mengambil keputusan
pembelian.
d) Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian.

11
e) Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau
jasa yang dibeli.
f) Perilaku setelah pembelian. Perilaku setelah pembelian merupaka tahap proses
keputusan pembelikonsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian
berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Setelah membeli produk,
konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pasca
pembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar.

5. . Macam-macam Keputusan Pembelian Konsumen

Pengambilan keputusan konsumen bervariasi sesuai dengan jenis keputusan


pembeliannya. Pembelian yang kompleks dan mahal mungkin lebih banyak melibatkan
pertimbangan dalam pembelian produk dan melibatkan lebih banyak peserta. Menurut
Assael (dalam Kotler, 2000: 202) membedakan 4 jenis perilaku pembelian konsumen
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antara berbagai merek,
yaitu :

1) Perilaku Pembelian Kompleks


Konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks jika merasa sangat
terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara
berbagai merek.Misalnya seseorang yang akan membeli sebuah komputer pribadi
mungkin tidak mengetahui atribut-atribut apa yang harus dicari. Banyak dari
ciriciri produk yang tidak dimengerti, seperti memori 16K, penyimpanan disk,
resolusi layar, dan sebagainya.

2) Perilaku Pembelian yang Mengurangi Ketidaksesuaian


Setelah melakukan pembelian, konsumen mungkin akan mengalami
ketidaksesuaian yang disebabkan oleh adanya karakteristik tertentu terhadap suatu
produk yang sudah dibeli, mungkin dirasakan kurang memuaskan atau mendengar
hal-hal yang lebih menyenangkan mengenai merek produk serupa yang lain.

12
Dalam kasus ini konsumen tersebut pertama bertindak, kemudian memperoleh
keyakinan baru, dan berakhir dengan serangkaian sikap baru.

3) Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan


Konsumen tidak melalui tahap kepercayaan atau pendirian perilaku normal.
Parakonsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek,
mengevaluasi karakteristiknya, membuat keputusan penuh pertimbangan
mengenai merek apa yang dibeli, tetapi mereka merupakan penerima informasi
pasif ketika mereka melihat iklan televisi atau iklan media cetak.

4) Perilaku Pembelian Mencari Variasi


Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang
rendah, tetapi perbedaan mereknya bersifat nyata. Dalam hal ini, konsumen
banyak melakukan peralihan merek (brand switching). Contohnya dalam
pembelian biskuit. Konsumenmemiliki sedikit keyakinan, memilih sebuah merek
biskuit tanpa terlalu banyak evaluasi,dan mengevaluasinya selama
mengkonsumsinya. Tetapi pada waktu berikutnya, konsumen itu ingin membeli
merek yang lain karena rasa bosan atau karena ingin mencoba rasa yang berbeda.
Peralihan merek terjadi karena alasan untuk variasi bukankarena ketidakpuasan.

5. Indikasi kepuasan pelanggan

Indikator kepuasan konsumen adalah sebagai berikut :


1. Perasaan puas (puas akan produk dan pelayanannya) Yaitu ungkapan perasaan puas atau
tidak puas dari pelanggan saat menerima pelayanan yang baik dan produk yang berkualitas
dari perusahaan.
2. Selalu membeli produk Yaitu pelanggan akan tetap memakai dan terus membeli suatu
produk apabila tercapainya harapan yang mereka inginkan.
3. Merekomendasikan kepada orang lain Yaitu pelanggan yang merasa puas setelah
memakai atau membeli produk akan menceritakan kepada orang lain serta mampu
menciptakan konsumen baru bagi suatu perusahaan.

13
6. Factor-faktor Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

1. Kualitas produk Kualitas produk sangat mempengaruhi kepuasaan, pelanggan akan


puas setelah membeli dan menggunakan produk yang ternyata memiliki kualitas produk
baik.
2. Harga Pelanggan sangat sensitive, biasanya harga murah adalah sumber kepuasaan
yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.
3. Service Quality Pelanggan akan puas jika mendapatakan pelayanan yang baik.
4. Emotional Factor Pelanggan akan merasa puas karena adanya emosional value yang
diberikan oleh brand dari produk tersebut.
5. Biaya dan kemudahan Pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah, nyaman
dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.

c. Strategi Pemasaran
Menurut Marrus (2002: 31), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Menurut Quinn (1999: 10), strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang
mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan
dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh.
Pengertian pemasaran menurut peristilahan, berasal dari kata “pasar” yang artinya
tempat terjadinya pertemuan transaksi jual-beli atau tempat bertemunya penjual dan
pembeli. Kondisi dinamika masyarakat dan desakan ekonomi, maka dikenal istilah
“pemasaran” yang berarti melakukan suatu aktivitas penjualan dan pembelian suatu
produk atau jasa, didasari oleh kepentingan atau keinginan untuk membeli dan menjual
(Kotler, 1999: 157).
Menurut Kotler (1999: 201), pemasaran merupakan suatu proses sosial dan
manajerial yangdidalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan
dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.

14
Berdasarkan pengertian tersebut artinya pemasaran mengandung aspek sosial baik
secara individu maupun berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya,
akibat adanya keinginan dan kebutuhan tersebut maka terciptalah suatu interaksi yang
disebut transaksipertukaran barang dan jasa. Tujuannya merupakan bagaimana memenuhi
keinginan dan kebutuhan pelanggan baik terhadap individu maupun kelompok.
Sofjan Assauri (2001: 3), mendefinisikan teori pemasaran merupakan hasil prestasi
kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen
sampai ke pelanggan. Teori ini banyak digunakan dalam mengambil keputusan
pemasaran, seperti sebelum mengambil keputusan mengenai produk yang akan dibuat.
Pebisnis harus menentukan target pasar, harga jual dan promosi yang akan dilakukan jauh
sebelum barang tersebut diproduksi. Hal-hal tersebut harus saling berkaitan untuk
menciptakan pemasaran yang baik. Tinjauan mengenai pengertian pemasaran tersebut
yaitu sebagai berikut:
1) Pemasaran merupakan kegiatan penciptaan dan penyerahan tingkat kesejahteraan hidup
kepada anggota masyarakat.
2) Pemasaran merupakan usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa
yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat
dengan promosi dan komunikasi yang tepat.
3) Pemasaran merupakan usaha untuk menciptakan dan menyerahkan suatu standar
kehidupan.
4) Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (1999: 174), dimulai
dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian,
dan tempat berlindung untuk bertahan hidup. Pandangan yang sempit dalam
pengertianpemasaran menyebabkan banyak pengusaha atau dunia usaha masih berorientasi
pada produksi atau berfikir dari segi produksi.

Menurut Abdullah dkk (2012: 14), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Basu Swasta

15
DH & Irawan (2008: 5), mendefinisikan pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan
organisasi, sedangkan menjual adalah ilmu dan seni memengaruhi pribadi yang dilakukan
oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.

Menurut Peter dan Olson (dalam Ristiyanti, 2005: 17), strategi pemasaran adalah
strategiyang dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen akan memiliki
anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa, dan merek tertentu, akan mencoba
produk, jasa atau merek ersebut dan kemudian membelinya berulang-ulang.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu rencana
yang dibuat oleh perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan yang berhubungan
dengan keunggulan strategis dan tantangan lingkungan, sedangkan pemasaran adalah
kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan
melalui proses membuatrencana, menentukan harga, promosi serta mendistribusikan barang
dan jasa. Kesimpulannyastrategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai strategi yang
digunakan oleh penjual agar konsumen dapat membeli produk tersebut secara berulang-
ulang, dimana strategi yang dilakukan bisa dengan cara promosi produk baik barang maupun
jasa

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah


tingkat perasaan seseorang yang merupakan hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang
dirasakan dengan harapannya. Pelanggan tidak akan puas apabila harapannya belum
terpenuhi. Oleh karena itu strategi kepuasan pelanggan harus didahului dengan pengetahuan
yang detail dan akurat terhadap harapan pelangan.

16
2.2. Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran meliputi produk,
harga, promosi, lokasi, orang/SDM, bukti fisik, dan proses, baik secara simultan maupun
parsial terhadap keputusan pembelian konsumen di minimarketBismillah. Jenis penelitian ini
adalah assosiatif kausal. Populasi penelitian ini adalah konsumen minimarket Bismillah, yang
rata-rata 148 orang/hari. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah insidental
sampling, dan dengan teknik tersebut diperoleh

3.3. Kerangka Konsep


1) Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk merupakan
barang/jasa yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Semakin baik produk yang
ditawarkan oleh produsen, maka akan meningkatkan minat konsumen untuk membeli.
Dalam mempengaruhi keputusan pembelian ini yang harus diperhatikan yaitu manfaat
produk, daya tahan produk, kualitas produk, dan 35 penampilan produk, sehingga dapat
meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli.
2) Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Harga merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli barang/jasa. Semakin murah harga yang
ditawarkan maka akan meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli barang/jasa
tersebut, karena konsumen pasti akan mencari harga terbaik, dan membandingkannya
dengan harga produk serupa di tempat lain sebelum pada akhirnya memutuskan
pembelian.
3) Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Promosi merupakan alat
komunikasi kepada konsumen yang bertujuan untuk mempengaruhi keputusan
pembelian. Semakin menarik promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan maka akan
semakin mempengaruhi konsumen untuk membeli produk/jasa yang ditaearkan oleh
perusahaan tersebut. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memberikan
potongan harga, bonus, dan voucher belanja. Promosi dapat memanfaatkan media cetak
seperti brosur, dan media elektronik seperti instagram, facebook, twitter, dan website.
4) Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Lokasi merupakan tempat yang dipilih
perusahaan untuk mendirikan usaha. Semakin strategis lokasi usaha tersebut, maka akan
semakin menarik minat konsumen untuk membeli produk/jasa yang ditawarkan oleh

17
perusahaan tersebut. Pemilihan lokasi dapat 36 dipertimbangkan melalui beberapa hal
penting, yaitu kemudahan lokasi untuk dijangkau oleh konsumen, visibilitas atau lokasi
dapat dilihat jelas dalam jarak pandang normal, kemudahan menuju ke lokasi, dan area
parkir yang luas.

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian
yang menggunakan data berupa angka yang dianalisis menggunakan analisis statistik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh bauran pemasaran
meliputi produk, harga, lokasi, promosi, orang/SDM, bukti fisik, dan proses terhadap
keputusan pembelian konsumen di minimarket Bismillah. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian asosiatif kausal, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bauran pemasaran (X) meliputi produk, harga, lokasi, promosi, orang/SDM,
bukti fisik, dan proses terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Penelitian ini
menggunakan teknik sampling insidental, yaitu teknik pengumpulan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket
dengan sampel sebanyak 91 responden.

3.2. Lokasi dan waktu


Lokasi penelitian adalah objek penelitian dimana kegiatan penelitian dilakukan.
Penentuan lokasi dimaksud untuk mempermudah dan memperjelas objek yang
menjadisasaran penelitian, sehingga permasalahan tidak terlalu luas. Penelitian ini
nantinya akan dilaksanakan pada para pelanggan minimarket Bismillah. Waktu
pelaksanaan penelitian iniakan disesesuaikan dengan keperluan data dan informasi yang
dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan hingga pada masa penyelesaian proposal kurang
lebih mulai bulan Maret2022.

18
3.3. Populasi
Menurut Arikunto Suharsimi (1998 : 117) Populasi merupakan keseluruhan objek
penelitian. Apabila seseorang ingin meniliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah
penelitian tersebut,maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian
ini,populasi yang digunakan adalah para pelanggan minimarket Bismillah.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung kepada
sejumlah responden terpilih yang berkaitan dengan bauran pemasaran terhadap
pengambilan keputusan pembelian Minimarket Bismillah,hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan datadata yang mendukung penelitian ini.
b. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan secara
terstruktur yang diajukan dalam bentuk tertulis kepada beberapa pelanggan yang
dijadikan sebagai responden.
c. Studi dokumentasi yaitu teknik peq 2ngumpulan data dengan cara pengumpulan data
dengan cara mempelajari buku-buku maupun jurnal yang berkaitan dengan topik
pembahasan.

3.5. Sampel dan Teknik Sampling


1. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan atau bagian dari unit populasi. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik teknik penarikan sampel secara purposiv
2. Sampling
Sampling yaitu penarikan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang
ditentukan. Adapun syarat yang dimaksud sebagai berikut :
a) Seluruh konsumen yang melakukan transaksi pembelian Minimarket Bismillah
b) Saat ini masih berbelanja di Minimarket Bismillah
c) Konsumen yang berdomisili di Desa Sakra
d) Berkenan mengisi kuesioner dalam penelitian ini,penentuan sampel yaitu dengan
menggunakan teknik sampling aksidental,dimana teknik penentuan sampel ini
berdasarkan kebetulan,yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

19
peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang responden yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Agar sampel yang diambil
dalam peneliti ini dapat mewakili populasi,maka dapat ditentukan jumlah sampel
yamg di hitung dengan menggunakan rumus slovin :

n= N

1+N(e)²

Keterangan :
n=Jumlah Sampel N=Jumlah

Populasi e=Presentase

Kelonggaran

Ketidak telitian (presesi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu
0,1% atau 10%. Dalam penelitian ini diketahui populasi (N) berjumlah 148 yang dimana jumlah
total konsumen Minimarket Bismillah perhari serta presentase ketidak telitian (e) ditetapkan
sebesar 10%. Jadi jumlah minimal sampel yang diambil peneliti adalah sebesar :

N= 148

1+148 (0,1) ²

= 59 sampel

Jadi berdasarkan perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam peneliti ini
adalah 59 sampel.

3.6. Teknik dan Alat pengumpulan data


a. Uji Validas

Uji validasi digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kusioner. Suatu
kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kusioner mampu untuk mengungkapkan

20
sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2013). Jadi validasi ingin mengukur
apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa
yang hendak kita ukur. Secara statistik,angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan
antara r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka indikator dinyatakan
valid,sebaliknya jika r hitung < r tabel maka indikator dikatakan tidak valid. Untuk
mempermudah analisis data,uji validasi akan dilakukan dengan bantuan program SPSS
(Statistic Program For Science).
b. Uji Reabilitas
Reabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliebel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
data dikatakan reliabel adalah variabel memiliki nilai Chonbach Alpha>0,70 atau tidak
reliabel apabila memiliki nilai Chonbach Alpha<0,70 (Ghozali,2012)

3.7. jenis dan sumber Data


a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data kuantitatif,data numeric
yang memberikan informasi berupa angka yang diperoleh oleh hasil pengumpulan
data yang berhubungan dengan penelitian.
b. sumber data
Sumber data dalam penelitian ini,yaitu :
A) Data Prime
Husein Umar (2013), Data primer dapat didefinisikan sebagai data
yangdiperoleh dari sumber pertama,baik yang berasal dari
individu/perseorangan misalnya hasil dari wawancara,atau yang berasal
dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti. Data primer
bersumber dari instrumen angket/kuisioner penelitian yang telah
dikembangkan berdasarkan variabel penelitian yaitu promosi dan
keputusan dan pembelian.
B) Data Skunder

21
Menurut Kuncoro (2009:145), data skunder adalah data yang
dikumpulkan oleh pihak lain,dan penelitian dapat mencari sumber data
tersebut melalui sumber data lain yang berkaitan dengan data yang
mereka cari

4.1. Variabel penelitian


1) Variabel Penelitian
Laksana (2008:20) mengemukakan bahwa,”variabel penelitian merupakan suatu
atribut,sifat,atau nilai dari individu,objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari serta ditarik
kesimpulannya”. Berdasarkan topic penelitian yang akan dibahas maka variabel
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas
(X) yaitu bauran pemasaran yang meliputi produk (X1),harga (X2),distribusi (X3)
dan promosi (X4) sedangkan variabel terikat adalah keputusan pembelian (Y).
2) Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi,menjelaskan,menerangkan
variabel yang lain. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau diterangkan oleh variabel lain,tetapi tidak dapat mempengaruhi variabel
lainnya (yusuf 2014:109).

22
DAFTAR PUSTAKA

 https://kamus.tokopedia.com/k/konsumen

 3 Sunarto. Perilaku Konsumen. (Yogyakarta:AMUS Yogyakarta, 2006),


hal. 3
 Dita Amanah, 2010. Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Kepuasaan Konsumen Pada Majestyk Bakery Dan Cake Shop. Vol 2 no 1
Maret (jurnal keuangan dan bisnis) hal.79.
 7 Mukhamad Arianto dkk, Analisis Kepuasan Konsumen di Jatiroso
Catering Service, jurnal Bisnis, Manajemen dan Perbankan, Vol. 1 No. 2,
2014.
7 Mukhamad Arianto dkk, Analisis Kepuasan Konsumen di Jatiroso
Catering Service, jurnal Bisnis, Manajemen dan Perbankan, Vol. 1 No. 2,
2014. 18 Handi Irawan D. Sepuluh Prinsip Keputusan Pelanggan. Cetakan
pertama. (Jakarta: Elexmedia Komputindo,2002)

 Utam , AP.(2016). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan


Pembelian di Minimarket Kopma: Universitas Negeri Yogyakarta.
 Hasrina, (2017). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
KeputusanPembelian Mobil Toyota Yaris Pada PT. HADJI KALLA
Cabang Urip Sumoharjo di Kota Makasar.
 Ghozali, Imam.(2013).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Proses
SPSS.Edisi Ketujuh.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

23

Anda mungkin juga menyukai