Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MERANCANG DAN MENGELOLA SALURAN PEMASARAN


TERINTEGRASI

KELOMPOK 02 :

• Putri Dwi Nurmalita (B.113.20.0008)


• Diah Fitriani (B.113.20.0009)
• Susilowati (B.113.20.0010)
• Alia Rahma Safitri (B.113.20.0011)
• Doni Adje Resanando (B.113.20.0012)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah manajemen pemasaran “Menentukan Strategi Produk” ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah membantu dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya, dan dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi kedepannya, dan supaya membantu
generasi berikutnya.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 06 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii

BAB I - PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………………………..

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………………

BAB II – ISI

2.1 Saluran pemasaran dan jaringan nilai…………………………………………………….…i

2.2 Peran saluran pemasaran.............…………………………………………………………...ii

2.3 Keputusan rancangan saluran....................…………………………………………………iii

2.4 Keputusan manajemn saluran...………………........………………………………………iv

2.5 Integrasi dan sistem saluran…………………………………………………………………v

2.6 Konflik,kerjasama,dan persaingan…………………………………………………………vi

2.7 Praktik pemasaran e-commerce……………………………………………………………vii

BAB III – PENUTUP

3.1 Simpulan………………………………………………………………………………..

3.2 Saran…………………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat
dilihat dengan munculnya pengusaha-pengusaha atau pelaku bisnis yang baru.
Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis selalu berusaha untuk
mempertahankan usahanya dan bersaing untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Pertumbuhan yang selalu meningkat dari waktu ke waktu selalu diharapkan oleh pelaku
bisnis.
Berbagai cara dilakukan oleh pelaku bisnis agar usaha yang dijalankan tetap bertahan
di tengah-tengah persaingan yang ada. Suatu usaha didirikan dan dikelola untuk
menghasilkan suatu produk, baik berupa barang maupun jasa. Produk itu dipasarkan dan
dijual kepada pihak lain, baik individu, maupun kelompok, yang memerlukan produk itu
untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Dengan demikian, diperlukan pemasaran yang
baik karena pemasaran merupakan salah satu bidang fungsional yang peranannya sangat
stratejik dalam kehidupan suatu usaha.
Pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali, mempertahankan, dan
mengembangkan sumber-sumber pendapatan suatu usaha. Berbagai upaya pemasaran
dilakukan secara terintegrasi dengan strategi pencapaian tujuan perusahaan. Pemasaran
merupakan suatu kegiatan penting dalam sebuah perusahaan, karena pemasaran
merupakan
fungsi bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen untuk mencari
konsumen, mempertahankan konsumen dan meningkatkan volume penjualan. Kesuksesan
perusahaan banyak ditentukan dari prestasi di bidang pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah


⚫ Apa arti penting saluran?
⚫ Apa saja Fungsi,tingkat,saluran sektor?
⚫ Bagaimana analisis tingkat output jasa yang diinginkan?
⚫ Siapa saja anggota saluran?
⚫ Apa penyebab konflik saluran?
⚫ Bagaimana cara mengelola saluran?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian Adanya tujuan saluran distribusi ini supaya memudahkan perusahaan
untuk menyalurkan barang tersebut, agar nantinya barang yang diproduksi tidak menumpuk
di gudang serta bisa mengakibatkan kadaluarsa.
1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat menyampaikan informasi penting tentang perilaku konsumen dan pesaing,
Saluran pemasaran membantu produsen untuk menyampaikan pesan-pesan persuai kepada
konsumen agar membeli sebuah produk. Saluran pemasaran juga menyediakan dana yan
cukup untuk membiayai persediaan produk dan berbagai kegiatan distribusi pada berbagai
tingkatan.
BAB II

ISI

2.1 SALURAN PEMASARAN DAN JARINGAN NILAI


ARTI PENTING SALURAN

Sistem saluran pemasaran (marketing channel system) adalah sekelompok saluran pemasaran
tertentu yang digunakan oleh sebuah perusahaan dan keputusan tentang sistem ini merupakan
salah satu keputusan terpenting yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih
mempengaruhi semua keputusan pemasaran lainnya. Penetapan harga perusahaan tergantung
pada apakah perusahaan menggunakan pedagang massal atau butik berkualitas tinggi. Dalam
mengelola peraturannya, perusahaan harus memutuskan berapa besar usaha yang dilakukan
untuk melakukan strategi pemasaran dorong atau tarik.

Perusahaan pemasaran terkemuka seperti coca-cola, intel, dan nike sudah menjadi sangat
mahir dalam menerapkan strategi dorong atau tarik sekaligus. Kegiatan pemasaran yang
diarahkan ke saluran sebagai bagian strategi dorong lebih efektif ketika disertai strategi tarik
yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik yang dapat menggerakkan permintan
konsumen.

PERKEMBANGAN SALURAN

Perusahaan baru biasanya mulai beroperasi sebagai perusahaan lokal yang menjual di pasar
yang cukup terbatas dengan menggunakan perantara yang ada. Jumlah perantara semacam itu
sangat terbatas. Jika berhasil, perusahaan dapat membuka cabang ke pasar baru dan
menggunakan saluran yang berbeda diberbagai pasar. Dipasar lebih kecil, perusahaan dapat
menjual langsung ke pemasar. Dipasar yang lebih besar, peruahaan dapat menjual ke
distributor. Pasar internasional dapat memberikan tantangan yang berbeda. Kebiasaan belanja
konsumen dapat bervariasi berdasarkan Negara. Singkatnya, sistem saluran berevolusi sesuai
fungsi peluang dan kondisi local, ancaman dan peluang yang muncul, sumber daya, dan
kapabilitas perusahaan, dan factor lain.

SALURAN HIBRIDA

Perusahaan yang berhasil saat ini, juga melipatgandakan jumlah kunjungan ke pasar atau
saluran hibrida dibanyak wilayah pasar. Berbeda dengan dell, HP menggunakan tenaga
penjualannya untuk menjual ke pelanggan besar, melaksanakan pemasar lewat telepon pada
elanggan ukuran menengah, mengirimkan surat langsung ke pelanggan kecil, menggunakan
pengecer untuk pelanggan yang lebih kecil,dan internet untuk menjual barang barang khusus.
Perusahaan yang menggunakan saluran hibrida harus memastikan bahwa saluran saluran ini
bekerja sama dengan baik dan menyesuaikan diri dengan cara pelaksanaan bisnis yang
disukai setiap pelanggan sasaran. Pelanggan mengharapkan integrasi saluran, yang ditentukan
karakternya oleh fiktur seperti

• Kemampuan untuk memesaan produk secara online dan memilihnya dilokasi eceran
yang nyaman.
• Kemampuan untuk mengebalikan produk yang dipesan secara online ke toko
pengecer terdekat.
• Hak untuk menerima tawaran diskon dan promosi berdasarkan total pembelian online
dan offline.

MEMAHAMI KEBUTUHAN PELANGGAN

Konsumen dapat memilih saluran yang mereka sukai berdasarkan sejumlah fakto;
harga,pilihan produk, dan kenyamanan pilihan saluran, dan juga tujuan belanjamereka.
Seperti layaknya produk, adanya segmentasi,dan pemasar yang menerapkan berbagai
jenis saluran, harus disadari juga bahwa konsumen yang berbeda memilikikebutuhan
berbeda selama proses pembelian.

Periset nutes dan cespedes berpendapat bahwa dibanyak pasar, pembeli dibagi menjadi
satu dari empat kategori;

1. Pembelanjaan berdasarkan kebiasaan membeli dari tempat yang sama dengan cara
bayar yang sama sepanjang waktu.
2. Pencari kesepakatan bernilai tinggi menggetahui kebutuhan mereka dan banyak
melakukan penyelidikan saluran sebelum membeli
3. Pembelanjaan yang mencintai keberagaman mengumpulkan banyak informasi
dibanyak saluran, memanfaatkan layanan sentuhan tinggi, kemudian membeli
disaluran favorit mereka, danpa memperhatikan harga
4. Pembelanjaan dengan keterlibatan tinggi.

JARINGAN NILAI

Pandangan rantai pasokan pada sebuah perusahaan melihat pasar sebagai titik tujuan dan
sampai pada pandangan linier tentang aliran. Meskipun demikian, mula mula perusahaan
harus memikirkan pasar sasaran, kemudian merancang rantai pasokan kembali ke belakang
dari titik itu. Pandangan ini disebut perencanaan rantai permintaan. Pandangan yang lebih
luas melihat perusahaan sebagai pusat jaringan nilai, yaitu sebuah sistem kemitraan dan
aliansi yang dapat dicipkan perusahaan untuk menyediakan,menambah,dan menhantarkan
penawarannya.perusahaan haru mengatur berbagai pihak ini agar bias mengantarkan nilai
yang tinggi ke pasar sasaran. Perencanaan rantai permintaan menghasilkan beberapa
pandangan. Pengelola jaringan nilai ini mengharuskan perusahaan meningkatkan investasi
dalam tekologi informasi dan piranti lunak. Sebelumnya pemasar untuk bagian mereka,
memfokuskan diri pada sisi jaringan nilai yang berdiri didepan pelanggan, menerapkan
piranti lunak dan praktik manajemen hubungan pelanggan. Dimasa yang akan datang mereka
akan semakin berpartisipasi dan mempengaruhi kegiatan alur keatas perusahaan mereka dan
menjadi manager jaringan, bukan hanya menjadi manager produk dan konsumen.

2.2 PERAN SALURAN PEMASARAN


FUNGSI DAN ALIRAN SALURAN

Saluran pemasaran berfungsi untuk menggerakkan barang dari produsen ke konsumen.


Saluran pemasaran mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang
memisahkan barang dan jasa dari mereka yang memerlukan atau menginginkannya. Beberapa
fungsi membentuk aliran aktivitas ke depan dari perusahaan kepada pelanggan ke
perusahaan. Produsen yang menjual produk fisik dan jasa mungkin memerlukan tiga saluran
yaitu saluran penjualan, saluran pengiriman, dan saluran jasa.

TINGKAT SALURAN

Produsen dan pelanggan akhir merupakan bagian dari sesama saluran. Kita akan
menggunakan jumlah tingkat perantara untuk menentukan panjang saluran. Saluran tingkat
nol disebut juga saluran pemasaran langsung, terdiri dari produsen yang menjual langsung ke
pelanggan akhir.

Saluran tingkat satu perantara penjualnya seperti pengeer, saluran tingkat dua mengandung
saluran dua perantara, saluran biasanya menggambarkan pergerakan produk ke depan dari
sumber ke pengguna. Tetapi ada juga saluran terbalik. Saluran seperti ini penting dalam kasus
menggunakan kembali produk kemasan, memperbaiki ulang produk, dan mendaur ulang
produk.

SALURAN SEKTOR JASA

Saluran pemasaran tidak terbatas pada distribusi barang fisik. Produsen jasa dan ide juga
menghadapi masalah membuat jasa mereka tersedia dan dapat diakses oleh populasi sasaran.
Saluran pemasaran juga selalu berubah dalam pemasaran “orang”. Selain hiburan langsung
dan terprogram, para penghibur, musisi, dan artis lain dapat menjangkau calon penggemar
dan penggemar lama secara online dengan banyak cara. Ketika internet dan teknologi lain
semakin maju, industri jasa seperti perbankan, asuransi, perpajakan, dan jual beli saham
beroperasi melalui saluran baru. kodak menawarkan empat cara berbeda kepada
pelanggannya untuk mencetak foto digital mereka.

2.3. KEPUTUSAN RANCANGAN SALURAN

Menganalisis Tingkat Output Jasa Yang Diinginkan Pelanggan


Saluran menghasilkan lima output jasa:

1. Ukuran lot, jumlah unit di izinkan saluran untuk dibeli oleh pelanggan umum dalam
satu peristiwa.
2. Waktu tunggu dan waktu pengiriman, rata-rata waktu tunggu pelanggan saluran untuk
menerima barang.
3. Kenyamanan spesial, tingkat dimana saluran pemasaran membuat konsumen lebih
mudah membeli produk.
4. Keragaman produk, rentang pilihan yang disediaakan oleh saluran pemasaran.
5. Dukungan layanan, jasa tambahan (kredit, pengiriman, instalasi, perbaikan) yang di
sediakan oleh saluran.

Menentukan Tujuan dan Hambatan

Pemasar harus menyatakan tujuan saluran mereka berdasarkan tingkat hasil jasa di targetkan.
Tujuan saluran bervariasi tergantung pada karakteristik produk. Produk yang memerlukan
instalasi atau layanan pemeliharaan, seperti sistem pemanasan, dan pendinginan, biasanya
dijual dan dipelihara oleh perusahaan atau oleh penyalur waralaba. Terdapat sejumlah faktor
yang mempengaruhi tujuan saluran. Pemasar harus menyesuaikan tujuan saluran mereka
dengan lingkungan yang lebih besar. Peraturan dan batasan hukum juga mempengaruhi
rancangan saluran. Hukum AS tentang pengaturan saluran tampak ketat sehingga mengurangi
persaingan secara substansial atau menciptakan monopoli.

Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Alternatif Saluran Utama

Perusahaan dapat memilih dari berbagai saluran untuk menjangkau konsumennya dari tenaga
penjualan sampai agen, distributor, penyalur, surat langsung, telemarketing, dan internet.
Masalah menjadi kompleks dengan adanya kenyataan bahwa sekarang sebagian besar
perusahaan menyalurkan bauran saluran. Alternatif saluran digambarkan dalam tiga elemen:
jenis perantara bisnis yang tersedia, jumlah perantara yang dibutuhkan, serta syarat dan
tanggung jawab setiap anggota saluran. Jenis-jenis perantara perusahaan harus
mengidentifikasi jenis-jenis perantara yang tersedia untuk melakukan pekerjaan ssalurannya
Distribusi ekslusif (exclusive distribution) berarti sangat membatasi jumlah perantara.
Distribusi selektif (selective distribution) bergantung pada beberapa perantara, namun tidak
semuanya bersedia menjual produk tertentu. Dalam distribusi intensif (intensive distribution),
produsen menempatkan barang atau jasa di sebanyak mungkin gerai.

Syarat dan Tanggung Jawab Anggota Saluran

• Kebijakan harga
• Kondisi penjualan
• Hak teritorial distributor
• Layanan dan tanggung jawab bersama

Mengevaluasi Alternatif Utama


Langkah pertama dalam menganalisis adalah memperkirakan berapa banyak penjualan yang
akan di hasilkan oleh tenaga penjualan perusahaan atau agensi penjualan. Langkah berikutnya
adalah memperikirakan biaya penjualan volume yang berbeda melalui masing-masing saluran.
Langkah akhir adalah membandingkan penjualan dan biaya.

2.4. KEPUTUSAN MANAJEMEN SALURAN

Memilih Anggota Saluran

Untuk memfasilitasi pemilihan anggota saluran, produsen harus menentukan karakteristik yang
membedakan perantara yang lebih baik. Jika perantara adalah agen penjualan, produsen harus
mengevaluasi jumlah dan karakter lini lain yang dijual serta ukuran dan kualitas tenaga
penjualan. Jika perantara adalah department store yang menginginkan distribusi eksklusif,
produsen harus mengevaluasi lokasi, potensi pertumbuhan masa depan, dan jenis pembeli.

Melatih dan Memotivasi Anggota Saluran

• Kekuatan koersif. Produsen mengancam untuk menarik sumber daya atau


menghentikan hubungan jika perantara tidak mau bekerja sama.
• Kekuatan penghargaan. Produsen menawarkan manfaat ekstra kepada perantara karena
berhasil melaksanakan tindakan atau fungsi tertentu.
• Kekuatan resmi. Produsen menuntut perilaku yang dijamin dibawah kontrak.
• Kekuatan ahli. Produsen mempunyai pengetahuan khusus yang di hargai oleh
perantara.
• Kekuatan acuan. Produsen sangat di hormati sehingga perantara bangga berhubungan
dengannya.

Mengevaluasi Anggota Saluran

Produsen harus terus mengevaluasi kinerja perantara terhadap standar-standar seperti


perolehan kuota penjualan, rata-rata tingkat persediaan, waktu pengiriman pelanggan,
perawatan barang yang rusak dan hilang dan kerja sama dalam program promosi dan pelatihan.
Distributor yang kinerjanya kurang bagus harus di dibimbing, dilatih kembali, dimotivasi, atau
dihentikan.

Memodifikasi Rancangan dan Pengaturan Saluran

Produsen harus selalu meninjau dan melakukan modifikasi rancangan dan pengaturan
salurannya. Tidak ada saluran pemasaran yang tetap efektif sepanjang keseluruhan siklus hidup
produk. Dalam pasar kompetitif dengan hambatan masuk yang rendah, struktur saluran optimal
pasti akan berubah sepanjang waktu. Penambahan atau pengurangan anggota saluran individu
memerlukan analisis tambahan. Mungkin keputusan paling sulit dari semuanya adalah apakah
perusahaan akan merevisi keseluruhan strategi saluran.
2.5. INTEGRASI DAN SISTEM SALURAN

Sistem Pemasaran Vertikal


Salah satu perkembangan saluran terbaru yang paling signifikan adalah munculnya sistem
pemasaran vertikal. Setiap anggota saluran merupakan bisnis terpisah yang berusaha
memaksimalkan labanya sendiri, bahkan jika tujuan ini mengurangi laba untuk sistem tersebut
secara keseluruhan. Sistem pemasaran vertikal (vertical marketing system-VMS), sebaliknya,
meliputi produsen, pedagang grosir, dan pengecer yang bertindak sebagai satu sistem terpadu.
Sisten pemasaran vertikal (VMS) timbuk sebagai akibat usaha anggota saluran yang kuat untuk
mengendalikan perilaku saluran dan menghilangkan konflik yang terjadi ketika anggota independen
mengejar tujuan mereka sendiri. VMS menjadi mode distribusi dominan di pasar konsumen AS, yang
melayani antara 70% dan 80% total pasar. Ada tiga jenis VMS antara lain :

1. VMS KORPORAT

2. VMS TERADMINISTRASI

3. VMS KONTRAKTUAL

Sistem Pemasaran Horizontal


Perkembangan saluran lainnya adalah sistem pemasaran horizontal (horizontal marketing system), di
mana dua atau lebih perusahaan yang tidak berhubungan menyatukan sumber daya atau program
untuk mengeksploitasi peluang pemasaran yang muncul. Setiap perusahaan tidak mempunyai cukup
modal, pengetahuan, produksi, atau sumber daya pemasaran untuk melakukan usaha sendiri, atau
takut terhadap risiko.

Mengintegrasikan Sistem Pemasaran Multisaluran


Pemasaran multisaluran ( multichanel marketing) terjadi ketika sebuah perusahaan menggunakan
dua atau lebih saluran pemasaran untuk menjangkau satu atau lebih segmen pelanggan. Sistem
saluran pemasaran terintegrasi (integrated marketing channel system) adaah salah satu sistem di
mana strategi dan taktik penjualan melalui satu saluran mencerminkan strategi dan taktik penjualan
melalui saluran lain. Dengan menambahkan lebih dari banyak saluran, perusahaan bisa
mendapatkan tiga manfaat penting. Pertama adalah meningkatkan cakulan pasar. Kedua adalah
biaya saluran yang lebih rendah-biaya untuk melakukan penjualan lewat telepon lebih murah
daripada lewat kunjungan pribad ke pelanggan kecil. Ketiga adalah lebih banyak penjualan yang
lebih sesuai dengan keinginan pelanggan- seperti menambahkan tenaga penjualan teknis untuk
menjual peralatan yang lebih kompleks. Jadi, perusahaan harus betpikir melalui arsitektur saluran
mereka. Mereka harus menentukan fungsi masing- masing. Seorang wiraniaga harus menemukan
petunjuk baru, mengualifikasikannya, melakukan prapenjualan, menutup penjualan, menyediakan
layanan, dan mengelola pertumbuhan akun. Departemen pemasaran perusahaan akan melakukan
kampanye prapenjualan untuk menginformasikan prospek mengenai produk perusahaan melalui
iklan, pengeposan/ surat langsung, dan pemasaran jarak jaug (telemarketing); menghasilkan
petunjuk melalui pemasara jarak jauh, surat langsung, iklan dan pameran dagang.

2.6. KONFLIK, KERJA SAMA, DAN PERSAINGAN

Jenis Konflik dan Persaingan


Misalkan produsen membentuk saluran vertikal yang terdiri dari pedagang grosir dan pengecer.
Produsen berharap kerja sama saluran akan menghasilkan laba yang lebih besar bagi setiap anggota
saluran.

A. Konflik saluran vertikal berarti konfik antara tingkat yang berbeda dalam saluran yang sama.

B. Konflik saluran horizontal adalah konflik antaranggota para tingkat yang sama di dalam saluran.

C. Konflik multisaluran terjadi ketika produsen menentukan dua atau lebih saluran yang menjual ke
pasar yang sama.

Penyebab Konflik Saluran


1. Ketidakselarasan tujuan

2. Peran dan hak yang tidak jelas

3. Perbedaan persepsi

4. Ketergantungan perantara pada produsen

Mengelola Konflik Saluran


Ketika perusahaan menambahkan saluran untuk meningkatkan penjualan, perusahaan menanggung
risiko terciptanya konflik saluran. Beberap konflik saluran bisa bersifat membangun dan
mengarahkan pada adaptasi yang lebih baik terhadap peruabhaan lingkungan, tetapi terlalu banyak
konflik bisa menciptakan disfungsional. Salah satu langkah yang bermanfaat adalah menukar orang-
orang antara dua atau lebih tingkat saluran. Demikan pula, pemasar dapat mencapai banyak hal
dengan mendorong keanggotaan dalam dan di antara asosiasi dagang. Ko-optasi adalah usaha yang
dilaukan suatu organisasi untuk mendapatkan dukungan dari pemimpin organisasi lain dengan
memasukkan mereka dalam dewan penasihat, dewan direksi, dan semacamnya. Meskipun demikian,
ketima konflik semakin parah atau akut, berbagai pihak yang bersangkutan mungkin harus memilih
opsi diplomasi, mediasi, atau arbitrasi. Terakhir, ketika tidak ada satu pun dari metode-metode ini
yang terbukti efektif, perusahaan atau mitra saluran dalat memilih untuk mengajukan tuntutan
hukum.

Dilusi dan Kanibalisasi


Pemasaran juga harus berhati-hati untuk tidak mendilusi merek mereka melalui saluran yang tidak
tepat. Citra merek seperti Calvin Klein dan Tommy Hilfiger turun ketika mereka menjual terlalu
banuak produk mereka disaluran diskon. Untuk memasuki pasar pembelanja kaya yang memilik jam
kerja panjang dan hanya mempunyai sedikit waktu berbelanja, merek mode kelas atau seperti dikr,
louis Vuitton, dan Fendi meluncurkan situs e-commerce.

Masalah Hukum dan Etika dalam Hubungan Saluran


Kebanyakan, secara hukum perusahaan bebas mengembangkan pengaturan saluran yang sesuai
dengan keinginan mereka. Bahkan, hukum berusaha mencegah perusahaan agar tidak menggunakan
taktik yang seolah-olah memihak yang dalat menghalangi pesaing untuk menggunakan saluran
tersebut. Banyak produsen suka mengembangkan saluran ekslusif untuk produk mereka. Strategu di
mana penjual hanya memperbolehkan toko tertentu menjual produknya disebut distribusi ekslusif.
Kesepakatan ekslusif sering mencakup kesepakatan wilayah ekslusif. Produsen dapat menyepakati
untuk tidak menjual ke penyalut lain di wilayah tertentu, atau pembeli mungkin setuju untuk hanya
di wilayahnya sendiri. Produsen merek yang kuat kadang-kadang menjual produknya ke penyalut
hanya jika mereka akan mengambil beberapa atau seluruh sisa lininya. Produsen bebas memilih
penyalur mereka, tetepi hak mereka untuk menghentikan penyalur dibatasi.
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan alternatif strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT pada
Pragina Gong, maka disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dibuat hendaklah
mempertimbangkan situasi dan keadaan komunitas atau organisasi baik keadaan intern
komunitas atau organisasi itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan
ekstern komunitas atau organisasi seni yang biasa disebut lingkungan makro perusahaan.
Sudah selayaknya komunitas atau organisasi seni yang akan dan sudah mengarahkan sebagai
perusahaan seni harus memiliki strategi pemasarannya sendiri, sebelum mereka menjalankan
ataupun memasarkan produk jasa atas karya seni yang mereka miliki.

Dalam menetapkan strategi pemasaran atas produk karya seni, komunitas atau organisasi seni
mampu memahami produk, harga, promosi, dan saluran distribusi yang dikenal dengan 4P
untuk menemukan segmenting, targeting, dan posisitioning dalam proses pemasaran yang
akan mereka lakukan. Melihat keunggulan produk dan menemukan taktik dalam proses
kreatif hingga penetapan strategi pemasaran, dimana sama seperti halnya membuat sebuah
karya seni dengan kemampuan kreativitas dan inovatif sebuah proses harusnya pelaku seni
dalam komunitas atau organisasi mampu melihat celah dan titik pola pikir dalam melihat
peluang dan sistem pemasaran yang tepat untuk produk jasa atas karya seni yang mereka
miliki.

Saran
Sebaiknya perusahaan yang melakukan kerja sama promosi ini menetapkan media dan
mengukur efektivitasnya sebelum melakukan suatu kegiatan melalui periklanan. Karena itu
penting bagi perusahaan untuk melihat jangkauan, frekuensi, dan dampak dari iklan yang
digunakan. Untuk tetap menjaga kepercayaan dari setiap konsumen, perusahaan diharapkan
senantiasa menjaga pelayanan serta kualitas produk yang ditawarkan agar kepuasan dan
loyalitas konsumen tetap terjaga dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai