MANAJEMEN PEMASARAN 2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul. Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintergrasi.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah “Manajemen
Pemasaran2” .
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi
karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan sumbang saran dan keritik dari semua pihak yang membaca makalah ini yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Globalisasi merupakan tren di seluruh dunia mengenai perekonomian dunia yang menjadi tanpa
batas dan perusahaan yang saling terkait tidak lagi dibatasi oleh batas-batas negeri mereka dan dapat
melakukan kegiatan bisnis di mana saja di dunia. Globalisasi berarti bahwa perusahaan lebih cenderung
untuk bersaing dimanapun. Banyak perusahaan saat ini menjual produk mereka dimanapun, memperoleh
bahan baku mereka atau mengadakan penelitian dan pengembangan (R&D), dan melakukan produksi
dimanapun.
Globalisasi mungkin merupakan alasan utama mengapa kita harus mempelajari bisnis
internasional. Seperti yang sudah marak akhir-akhir ini, banyaknya perusahaan yang mulai meramba
bisnisnya di dunia internasional, seperti yang dilakukan pula oleh PT. Unilever.
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahaan, PT. Unilever Indonesia Tbk sudah
menyiapkan strategi dan taktik dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan. Mengingat
banyaknya pesaing yang berkiprah di dunia internasional, maka sangat diperlukan adanya strategi yang
sangat jitu dari perusahaan yang mampu mengangkat namanya di benak para konsumen di berbagai
Negara.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimkasud dengan saluran pemasaran?
2. Keputusan apa saja yang dihadapi perusahaan dalam merancang, mengelola, mengevaluasi, dan
mengubah saluran?
3. Bagaimana konflik saluran dapat dikelola?
4. Bagaimana Kemitraan PT. Unilever Indonesia, Tbk dalam menyalurkan pemasarannya?
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengertian
saluran pemasaran; (2) mengetahui keputusan apa saja yang dihadapi perusahaan dalam merancang,
mengelola, mengevaluasi, dan mengubah saluran; (3) mengetahui bagaimana konflik saluran dapat
dikelola; (4) Mengetahui proses Kemitraan Cappuccino Cincau “growbacks” dalam menyalurkan
pemasarannya?
BAB II
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berpikir
Sektor Jasa
Konsep saluran pemasaran tidak terbatas pada distribusi barang-barang fisik. Produsen jasa dan gagasan
juga menghadapi masalah untuk memungkinkan keluarannya tersedia dan terjangkau produk sasaran.
Karena teknologi internet berkembang, industry-industri jasa seperti perbankan asuransi, biro perjalanan,
dan pembelian dan penjualan saham akan berlangsung melalui saluran-saluran baru.
Dinamika Saluran
Sistem Pemasaran vertical
Sistem pemasaran vertical (VMS-vertical marketing system) terdiri atas produsen, pedagang besar, dan
pengecer yang bertindak sebagai sistem yang menyatu. Salah satu anggota saluran, pemimpin saluran,
memiliki anggota-anggota lainnya atau memberikan hak waralaba terhadap atau memiliki kekkuatan yang
begitu besar sehingga mereka semua bekerja sama.
Ada tiga jenis VMS, yaitu:
a) VMS korporat dan terpimpin. Menggabungkan tahap-tahap produksi dan distribusi yang berurutan
dibawah kepemilikan tunggal.
b) VMS berdasarkan kontrak. Terdiri atas perusahaan-perusahaan independen pada berbagai tingkat
produksi dan distribusi yang berbeda yang memadukan program mereka berdasarkan kontrak untuk
memperoleh penghematan atau dampak penjualan yang lebih besar daripada yang dapat mereka capai
sendirian.
c) Persaingan baru dalam eceran. Banyak pengecer independen yang belum bergabbung dalam VMS
telah mendirikan toko-toko barang khusus yang melayani segmen pasar khusus.
BAB III
PEMBAHASAN
Kumpulan Data
Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-haridengan produk-produk yang
membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.
Tujuan PemasaraN
Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikanimbalan di atas rata-rata karyawan
dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat danlingkungan hidup.
2. DIFERENSIASIPRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever
tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecildan
masih banyak lagi kemasannya.
4. MENGUATKANKEAKRABANPELANGGANDANPEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadapjadwal
produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapanmengirim pasokan
kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan
Tanya jawab kepadapara konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh
Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui mediaelektronik. Namun dalam
kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik
tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari
PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang
dilakukanhanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak
mendapatkan keuntunganyang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan
tingkatan sosialyang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan makaperusahaan
tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaanjuga harus bisa
dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosiyang bisa dilakukan oleh
perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran
yang dilakukan Unilever juga menggunakanberbagai cara, diantaranya dengan berbagai program
pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah
satu cara promosiyang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga
banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.Iklan itu
sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruangmedia bayaran untuk
menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklananmemandangnya hanya sebagai sarana
untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari
pemasaran langsung, PR (PublicRelations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk
juga sangatberperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan.Bahkan
dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.Pemasaran berskala besar seperti ini
hanya satu daripada beragam program promosi yangdilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung
ke pelanggan juga dilakukan olehUnilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada
pelanggan setiapengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever
dapatmencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia. Dalam pemasaran global, eksistensi
perusahaan diperlukan dalam mengembangkan idepemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun
internasional.Dalam hal ini khususnyaperusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design
mahakarya khususnya
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnyaberbagai jenis
media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosidirumuskan menjadi: Advertising,
Consumer Sales Promotion,Trade Promotion and Co-Marketing, Packaging. Point Of Purchase, Personal Selling,
Public relations,, Brand Publicity, Corporate Advertising, The Internet, Direct Marketing, Experiantial contact: Event,
sponsorship, Customer Service, Word Of Mouth
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancangdengan
menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasantertentu. Unilever sudah
menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan
di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiapnegara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebiasaan mengkonsumsiproduk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.Unilever telah
membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal olehmasyarakat indonesia dan bisa
mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuatproduk yang sesuai dengan cita
rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakanmakanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa
dibilang kecap merupakan makanan yangkhas dari Indonesia.Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango
untuk di konsumsi masyarakat Indonesia.Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama
Unilever lebih terkenalkarena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh
Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan
negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebihmembangun image
Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyaikeinginan untuk membeli produk
kecap bango karena terkesan melihat iklan yangditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-
coba membeli merek tersebut namunsetidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosiyang
dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak diperhatikan maka promosi yang
dilakukan bisa dibilang sia-sia saja.
Proses pembuatan brand Unilever
Pada tahun 1990, Unilever memasukkan faktor kesinambungan ke dalam srategi kami secara formal.
Kemudian, pada tahun 2005, kami mulai membuat agenda pada produk brand dengan proses yang
dinamakan Brand Imprint. Sejak saat itu, Brand Imprints telah disesuaikan ke dalam semua kategori
produk kami. Saat ini, pemikiran sosial dan lingkungan digabungkan dalam rencana inovasi dan
pengembangan sejumlah brand utama kami.
Pada saat yang sama, kami juga mengembangkan pendekatan kami pada corporate branding. Kami mulai
memikirkan cara untuk membuat komitmen perusahaan Unilever dan menciptakan aktivitas agar lebih
terlihat dan cocok dengan para konsumen kami. Dengan brand produk individu yang mengambil posisi
kuat dalam isu sosial dan lingkungan, para konsumen akan melihat brand perusahaan pada nilai dan
pendekatannya. Brand produk hanya dapat dikomunikasikan dengan efektif dan memiliki kredibilitas
pada isu ini jika memiliki dasar yang kuat dalam pendekatan dan komitmen perusahaan secara
keseluruhan. Ini mengarah pada pengembangan visi baru kami.
Melibatkan konsumen
Penelitian kami menunjukkan para pelanggan tidak hanya ingin diyakinkan bahwa produk yang mereka
beli diproduksi sesuai etika dan berkesinambungan, mereka juga ingin memilih brand yang baik bagi diri
mereka dan juga orang lain. Namun, mereka juga memberi tahu kami bahwa mereka tidak merasa cukup
mampu membuat perbedaan akibat tantangan yang terlampau besar dan efek tindakan perorangan yang
terlalu kecil.
Kami percaya bahwa kami telah berada di tempat dimana kami dapat membantu orang-orang memahami
bagaimana mereka memilih brand dan dengan melakukan tindakan kecil, apabila ditambahkan dengan
tindakan yang dilakukan orang lain, dapat membuat sebuah perbedaan besar di seluruh dunia.
Sebagai contoh, brand deterjen Unilever digunakan dalam 125 miliar pencucian setiap tahunnya. Itu sama
artinya dengan 14 juta pencucian setiap jam. Setiap saat, konsumen Unilever melakukan pencucian
dengan suhu rendah atau dengan pengisian penuh, pengurangan energi, CO 2 dan air memiliki jumlah
kumulatif yang besar.
Dengan konsumen yang menggunakan sekitar 70% dari gas rumah kaca, ajakan kepada para pelanggan
melalui inisiatif seperti Cleaner Planet Planakan menjadi kunci utama dalam mencapai visi kami.
Metrik ini didesain untuk mengukur dampak produk Unilever ketika digunakan oleh para konsumen,
seperti ukuran gram gas rumah kaca pada setiap penggunaannya. Selama tahun 2009, sekitar 1.500
produk diteliti untuk menambah pemahaman Unilever mengenai air, sampah dan dampak GHG pada 14
pasar terbesar Unilever.
Pada tahun 2009, Unilever juga mulai mengembangkan metrik yang meliputi dampak sosial. Bagi brand
Unilever yang mengemban misi sosial, ukuran ini memberi keuntungan lebih bagi masyarakat. Pada
tahun 2010, Lifebuoy menjadi brand pertama untuk mengukur percobaan baru, yang membantu melacak
dampak dari program Lifebuoy mengenai kebiasaan mencuci tangan selama lebih dari lima tahun.
Perkembangan dari metrik ini akan memudahkan Unilever dalam meninjau keberhasilan portfolio
Unilever dan memungkinkan Unilever untuk menunjukkan kepada para konsumen bagaimana tindakan
kecil dan tindakan individu dapat memberi perbedaan yang besar.
1. World Food Programmedari PBB: memberi makanan pada anak-anak yang kelaparan dan
meningkatkan nutrisi mereka
2. World Heart Federation: mempromosikan kesehatan hati
3. Global Alliance for Improved Nutrition: membuat pendekatan baru mengenai fortifikasi makanan
sampai menangani kekurangan gizi
4. FDI World Dental Federation: meningkatkan kesehatan mulut
5. Global Public-Private Partnershipfor Handwashing with Soap: menyelamatkan hidup anak-anak
dengan mengenalkan cara mencuci tangan dengan sabun.
UN Global Compact
Unilever juga berpartisipasi pada Global Compactyang digagas PBB dan berkomitmen untuk hidup
dengan sepuluh prinsip Compactmengenai hak asasi manusia, perburuhan, lingkungan dan anti korupsi
pada operasional usaha setiap hari.
Kode Etik Prinsip Usahakami sudah lama mencerminkan tujuan Compact. Kami menyediakan informasi
tahunan dalam Global Compact Communicationon Progressyang menjelaskan cara unilever
mengimplementasikan prinsip tersebut dalam usahanya.
MENGELOLA KONFLIK SALURAN
Merancang dan mengelola saluran pemasaran penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancangdengan
menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola
regionalisasi karena Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara
Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha sehingga kendala dan masalah yang
dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi masalah besar dalampeusahaan besar ini.