Anda di halaman 1dari 76

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Pada era globalisasi saat ini mempertahankan eksistensi suatu perusahaan

ditengah ketatnya persaingan dalam usaha perebutan pangsa pasar bukan hal yang
mudah. Perubahan kebutuhan akan produk atau jasa yang semakin dinamis menuntut
perusahaan agar mampu menyediakan apa yag menjadi kebutuhan dan keinginan
pelanggan atau konsumennya, dengan hadirnya pemain baru yakni perusahaan
pesaing potensial yang menawarkan produk dan jasa sejenis dengan mutu dan
keunggulan lebih baik, tentu saja merupakan tantangan serta ancaman terbesar bagi
kelangsungan perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang akan berdampak
pada keterpurukan usahanya.
Untuk itu perlu dilakukan adanya strategi pemasaran sebagai upaya bagi suatu
perusahaan menghadapi persaingan dalam pasar, mempertahankan keberadaannya
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan (Pemasaran Strategi, Taktik &
Kasus, Marknesis 2009:130). Pemasar merupakan kekuatan utama dalam bisnis yang
bermula dan berakhir dari kebutuhan konsumen. Terdapat banyak pemikiran
mengenai konsep pemasaran, yang pada awalnya beranggapan pemasaran secara
essensial merupakan suatu aktivitas ekonomi yang dibatasi pada perilaku ekonomi

masyarakat, menekankan aspek distribusi barang dan jasa dari produsen ke


konsumen. (American Marketing Association, 1935).
Perkembangan selanjutnya pemikiran konsep pemasaran yang hanya
bertumpu pada aktivitas ekonomi dan distribusi tersebut mengalami perubahan, yaitu
bahwa pemasaran merupakan pertukaran nilai yang berorientasi pada perilaku
konsumen (Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Sutisna 2003:263)
Jadi seperti yang sudah disepakati para pemikir pemasaran (Bagozzi:1975;
Alderson: 1957; Hunt: 1976; Kotler: 1984), bahwa konsep inti pemasaran adalah
pertukaran. Alasan terjadinya pertukaran adalah guna memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen, tidak ada seorang individu yang mendapatkan sesuatu tanpa
memberikan sesuatu baik langsung maupun tidak langsung.
Proses pertukaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung
memerlukan komunikasi. Komuniksi memegang peranan penting dalam pemasaran
untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen mengenai keberadaan
produk di pasar, sehingga pesan tersebut masuk kedalam benak konsumen (Fill,
1999), menimbulkan kesan positif yang dapat digunakan perusahaan untuk
menganalisa keinginan dan kebutuhan konsumen, mneghasilkan informasi sebagai
dasar pengolahan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta
meningkatkan volume penjualan.

Diharapkan perusahaan mampu melakukan upaya pengkomunikasian layanan


produk atau jasa tersebut, dengan menunjukan perbedaan, keistimewaan dan
keunggulan yang dapat memberikan pengetahuan, mempengaruhi sikap pelanggan
untuk kemudian melakukan suatu tindakan mencoba dan membeli (Manajemen
Pemasaran, Djaslim Saladin 2004:171).
Disamping itu terlepas dari komunikasi pemasaran, perusahaan tidak hanya
memahami pelanggan dan konsumen saja. Tepai harus jeli memperhatikan celah para
pesaing dengan mengidentifikasi dan mengumpulkan berbagai informasi keunggulan
dan kelemahan perusahaan pesaing dalam hal produk atau jasa yang ditawarkan,
segmentasi pasar, strategi, harga, distribusi, media dan promosi efektif yang
digunakan. Jika yang diberikan perusahaan dalam hal pelayanan produk atau jasa
dapat diterima melampaui harapan konsumen, maka dipersepsikan sebagai suatu
keberhasilan tetapi jika sebaliknya respon konsumen rendah maka dapat dikatakan
gagal.
Amnesia Club Bandung adalah sebuah klub malam yang berada di wilayah
kota Bandung. Klub baru yang bagus dengan suasana baru dari manajemen yang
sama dari Hyogen akhir. Amnesia Club Bandung ini terinspirasi dari Amnesia Ibiza
dan Paris, dibangun di pusat Paris van Java, klub malam ini menawarkan ruangan
yang besar, dengan bar yang luas, ruang dansa yang luas dengan stylish deco interior.
Terletak di Paskal Hyper Square Jalan Pasir Kaliki 25-27 Bandung. Keberadaan

Amnesia Club Bandung ini mudah diidentifikasi jika pengunjung datang dari luar
kota. Amnesia Club Bandung mudah diakses dari pintu tol Pasteur. Bertempat dilantai
dua Sky Link Paskal Hyper Square Amnesia Club Bandung menjadi spot paling
menarik anak-anak muda dari luar Bandung.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan

masalah yang diangkat dalam skripsi ini yaitu:


Bagaimana

Strategi

Komunikasi

Pemasaran

dalam

Meningkatkan

Pengunjung di Amnesia Club Bandung?

1.3

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penulis

mengidentifikasi masalah berupa pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:


1. Bagaimana konsep pemasaran yang dilakukan untuk mendukung strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club
Bandung?
2. Teknik komunikasi apa yang digunakan untuk mendukung strategi komunikasi
pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club Bandung?

3. Fasilitas-fasilitas penunjang apa saja yang dimiliki untuk mendukung strategi


komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club
Bandung?
4. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi untuk melakukan strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club
Bandung?
5. Siapa saja target pasar dalam strategi komunikasi pemasaran dalam
meningkatkan pengunjung di Amnesia Club Bandung?
1.4

Tujuan Penelitian
Merujuk pada identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep pemasaran dalam mendukung strategi komunikasi
pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club Bandung.
2. Untuk mengetahui teknik komunikasi yang digunakan dalam mendukung strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club
Bandung
3. Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas penunjang yang dimiliki untuk mendukung
strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia
Club Bandung.
4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi untuk melakukan strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club
Bandung.
5. Untuk mengetahui target pelanggan dalam strategi komunikasi pemasaran dalam
meningkatkan pengunjung di Amnesia Club Bandung.
1.5

Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini, diantaranya:

1. Kegunaan Teoritis :
Dengan selesainya penelitian ini maka akan sangat berguna bagi
perkembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan ilmu Public Relations pada
khususnya terutama dalam penelitian strategi komunikasi pemasaran dalam
meningkatkan pengunjung di Amnesia Club Bandung.
2. Kegunaan Praktis :
Dengan selesainya penelitian ini maka akan sangat berguna bagi Amnesia
Club Bandung terutama dalam penelitian strategi komunikasi pemasaran dalam
meningkatkan pengunjung di Amnesia Club Bandung.

1.6

Kerangka Pemikiran
Konsep program Amnesia Club Bandung dibuat agar dapat dijamin

memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen/pelanggannya, dimana pelanggan


dapat menikmati kualitas dan kuantitas, pelayanan yang ramah dari karyawan ketika
pelanggan dating mendapat senyum, salam, sapa, serta mendapatkan fasilitas yang
nyaman di lokasi area Amnesia Club Bandung tersebut.
1.6.1

Teori Komunikasi
Penelitian ini mengacu pada Model Integrasi Bisnis dan Komunikasi

Pemasaran, dimana model ini mengasumsikan bahwa komunikasi pemasaran


merupakan bagian integral dari proses pemasaran dan strategi bisnis. Keduanya tidak

dapat dipisahkan dan keberadaannya sangat tergantung pada kebijakan dan strategi
keseluruhan organisasi bisnis perusahaan yang biasanya dikendalikan oleh jajaran
eksekutif dan direktur. Kemudian konsep dan strategi ini diteruskan kepada bawahan
seterusnya hingga pada tahap pelaksanaan (action). (Komunikasi Pemasaran Strategi
& Taktik, Ilham Prisgunanto, 2006:52)
Kesesuaian konsep filosofis perusahaan dengan komunikasi pemasaran adalah
suatu yang sangat diperlukan dalam mencapai tujuan perusahaan biasanya perusahaan
akan menprediksikan dan menafsirkan bagaimana ekstansi pasar yang akan di masuki
dan digunakan, dengan cara melakukan analisis riset pasar (marketing research),
mengumpulkan segala informasi dan data melalui laporan penjualan, aktifitas
pembelian serta hubungan pelanggan, aktifitas ketertarikan pelanggan dan hasil-hasil
riset agen (konsultan). Dari data riset pasar tersebut semua akan diolah, dianalisis
dan dibahas guna membantu perusahaan dalam merumuskan strategi pasar yang bisa
diterima. Dan yang perlu diingat situasi, kondisi, lingkup, dan struktur pasar sangat
memperngaruhi keputusan perusahaan untuk menetapkan strategi dan taktik
pemasarannya. Untuk dapat mewujudkan strategi dan taktik pemasaran secara
konstan dan serius, tentunya harus diinformasikan dengan baik kepada konsumen
atau pelanggannya. Melalui komunikasi yang begitu berandil besar dan berperan
strategis menentukan keberhasilan bisnis pemasaran perusahaan.

Situasi pasar yang semakin kompleks dan persaingan yang semakin ketat,
menuntun para pelaku pasar (marketer) dalam perusahaan berusaha keras untuk
mempertahankan keberadaan perusahaannya. Salah satunya dengan upaya membuat
perencanaan pemasaran denga strategi komunikasi yang memadai untuk mencapai
misi perusahaan yang maksimal dan efektif (Perilaku Konsumen dan Pemasaran
Strategi, Djaslim Salaladin & Yevis Marty Oesman, 2002:89).
Unsur yang sangat menentukan dalam daur hidup dan taktik komunikasi
pemasaran yaitu sumber daya manusia (SDM) dan dana financial (budget)
perusahaan. Strategi pemasaran akan erat dihubungkan dengan perolehan yang
diharapkan perusahaan. Perolehan disini biasanya diapresiasikan dengan peningkatan
volume penjualan, padahal ukuran keberhasilan tidak dapat dilihat dari peningkatan
tersebut saja melainkan juga tingkat kesadaran dan hasrat khalayak pada suatu produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan sampai pada tingkatan membeli dan sterusnya
mempertahankan tingkah laku pembeli mereka terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Dan tentunya harus selalu ada unsur pengawasan (controlling) dalam
pelaksanaan

strategi

komunikasi

pemasaran

tersebut,

agar

dalam

tujuan

operasionalnya bisa selalu diawasi untuk selanjutnya dijadikan bahan evaluasi guna
meningkatkan performa dan kinerja perusahaan kearah yang lebih baik.
Definisi konsep kualitas pelayanan (service of excellence) menurut Wyekop
adalah :

Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat


keunggulan tersebut memenuhi keinginan pelanggan. Artinya terdapat dua
faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu expected
service (layanan yang diharapkan) dan perceived service (layanan yang
dirasakan). (Tjiptono, 2000 : 60)
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan jika pelayanan yang diterima melampaui
harapan pelanggan maka diperspsikan sebagai kualitas pelayanan yang ideal
(unggul), dan sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang
diharapkan, maka dengan demikian baik buruknya kualitas pelayanan tergantung
pada penyedia pelayanan dalam upaya untuk memenuhi harapan konsumen atau
pelanggan secara konsisten, tepat dan memuaskan.
Mengangkat sisi pelayanan dari Amnesia Club Bandung diharapkan memiliki
kemampuan teknik komunikasi yang baik ketika berhadapan dengan konsumen atau
pelanggan yang bersifat unik dengan karakter, perasaan, keinginan, serta emosi yang
tidak sama satu dengan yang lainnya. Diperlukan kepekaan pemahaman ketika
memberikan pelayanan mampu menyentuh aspek perasaan dan kebutuhan sasaran
khalayak yang beragam.
Teknik komunikasi merupakan cara-cara yang dirancang dan digunakan pihak
komunikator selama proses komunikasi berlangsung, untuk menyampaikan informasi
kepada komunikan (khalayak sasaran) agar tujuan yang diinginkan tercapai dan
diterima oleh penerima.

10

Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A (2001:8) teknik komunikasi
dibagi empat macam sebagaimana yang dikemukakan bahwa:
Teknik komunikasi dibagi empat macam yaitu komunikasi informatif,
komunikasi persuasif, komunikasi instruktif (koersif) dan hubungan
manusiawi (human relations).
Teknik komunikasi yang dimaksud disini ditekankan pada cara yang dilakukan oleh
Public Relations Amnesia Club Bandung.
Dalam proses komunikasi pemasaran jika mengharapkan keberhasilan, maka
harus mempertimbangkan unsur kredibilitas sumber/komunikator. Seringkali
penerimaan atau penolakan terhadap suatu pesan berhubungan dengan perasaan suka
atau tidak suka, percaya atau tidak percaya, tertarik atau tidak, dan hormat atau tidak
hormat kepada penyampai pesan (komunikator). (Komunikasi Pemasaran, Yulianita,
2001:11)
Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikasi tentang sifat-sifat
komunikator. Dalam definisi tersebut terkandung:
1. Kredibilitas adalah persepsi komunikate: jadi tidak inherent dalam diri
komunikator.
2. Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya disebut
sebagai komponen-komponen kredibilitas.
3. Kredibilitas tidak ada pada diri komunikator, tetapi terletak pada persepsi
komunikate. Karena itu ia dapat berubah dan dapat diubah. Dapat terjadi atau
dijadikan.
4. Komunikate dapat meningkatkan dan menurunkan kredibilitas komunikator.

11

Dimensi kredibilitas komunikator mempengaruhi penyampaian pesan tentang


suatu produk atau jasa perusahaan kepada konsumen atau pelanggan potensial, agar
ia, mamu melakukan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan komunikator.
Sumber atau komunikator akan mempersesuaikan dengan penerima pesan
yang benar-benar didengar, diterima, dan dimengerti dalam bahasa yang efektif dan
mudah (Komunikasi Pemasaran, Strategi &Taktik, Ilham Prisginanto 2006:42)
Menurut Hafied Canggara (Pengantar Ilmu Komunikasi, 2002: 24):
Pesan yaitu segala sesuatu yang disampaikan oleh sumber atau komunikator
kepada komunikan (penerima) selama proses komunikasi berlangsung dalam
bentuk lambang atau simbol yang berarti baik verbal (ucapan) maupun non
verbal (sikap atau isyarat lainnya) yang isinya bisa berupa pengetahuan,
informasi, hiburan, dan nasihat yang dapat disampaikan secara langsung
(tatap muka) ataupun melalui media komunikasi.
Selama proses komunikasi proses pemasaran berjalan, kadangkala tidak
mudah dan sesuai dengan yang diinginkan akan terjadi penyimpangan (noise), yang
mempengaruhi kualitas komunikasi tersebut. Berdasarkan pemikiran yang dipaparkan
diatas, peneliti ingin merumuskan suatu permasalahan yang diangkat dalam penelitian
ini yaitu bagaimana strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung
di Amnesia Club Bandung.

1.7

Metode Penelitian
Dalam masalah ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif, dimana metode ini merupakan suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun

12

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
Digunakannya metode penelitian deskriptif ini ditujukan agar:
1. Dapat mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gelaja yang
ada.
2. Dapat mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi-kondisi dan praktekpraktek yang berlaku.
3. Dapat membuat perbandingan-perbandingan dan evaluasi
4. Dapat menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan
keputusan pada waktu yang akan datang. (Nazir, 2005:60)
1.8

Teknik Pengumpulan Data


Dalam menyusun tugas ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data,

sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pendekatan yang disengaja
dan sistematis tentang fenomena dan gejala-gejala yang terjadi disebuah
organisasi/instansi/perusahaan dalam hal ini Amesia Club Bandung, selain itu
penulis juga melakukan adaptasi terhadap seseorang dalam hal ini adalah salah

13

satu staf bidang marketing di Amnesia Club Bandung untuk meneliti fenomena
tersebut.
2. Wawancara
Dalam wawancara ini penulis melakukan wawancara pada dua pihak yaitu pihak
marketing dan konsumen/pelanggan.
3. Studi Kepustakaan
Studi Literatur, selain dari mencari sumber data sekunder yang akan mendukung
penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai kemana ilmu yang
berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai kemana terdapat
kesimpulan dan digeneralisasi yang pernah dibuat, sehingga situasi yang
diperlukan dapat diperoleh. Dengan mengadakan studi literature yang telah ada, si
peneliti juga dapat belajar secara lebih sistematis lagi tentang cara-cara menulis
karya ilmiah, cara mengungkapkan buah pikiran yang akan membuat si peneliti
lebih kritis dan analistis dalam mengerjakan penelitiannya sendiri. (Nazir,
2005:93).
1.9

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Amnesia Club Bandung, yang berlokasi di Jalan

Pasir Kaliki Paskal Hyper Square lantai 02. Penelitian ini berlangsung dari bulan
September 2013 hingga Februari 2014.

14

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Komunikasi Pemasaran


Dewasa ini komunikasi menjadi sesuatu yang mutlak dan perlu, memegang

peranan penting dalam melakukan aktivitas pemasaran. Komunikasi dalam


pemasaran dipakai sebagai sarana atau alat untuk memberikan informasi keberadaan
suatu produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, menawarkan, mempengaruhi dan
mengingatkan pasar sasaran (konsumen/pembeli) agar bersedia menerima dan setia
(loyal) dalam menggunakan jasa atau membeli produk yang ditawarkan tersebut.
Delozier (1976:168) dalam Komunikasi Pemasaran mendefinisikan
komunikasi pemasaran adalah:
Suatu dialog yang berkomunikasi diantara pembeli & penjual dalam suatu
pangsa pasar (Yulianita, 2001;7)
Schultz et.al., memandang komunikasi pemasaran sebagai :

15

Kontinum dari mulai tahap perancangan (design) produk, distribusi, kegiatan


promosi (melalui iklan, pemasaran langsung dan special events), tahap
pembelian sampai pada penggunaan di kalangan konsumennpembeli.
Selanjutnya mereka menegaskan bahwa komunikasi adalah pemasaran
sebaliknya pemasaran adalah komunikasi. Keduanya tidak dapat dipisahkan.
Sejalan dengan pendapat diatas Sendjaja, S.D (1995) memformulasikan
Definisi komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut:
Proses pengolahan produksi dan penyampaian pesan-pesan, melalui satu atau
lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara
berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektitas
dan efesiensi pemasaran suatu produk. (Sendjaja, S.D.,1996:3)
Menurut Soemanagara dalam Strategic Marketing Communications
memberikan pengertian komunikasi pemasaran sebagai berikut:
Kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang
ditujukan untuk memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan
agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan
(laba) sebagai hasil penambahan penggunaan penggunaan jasa atau pembelian
produk yang ditawarkan (Soemanagara, 2008:4)
Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada prinsipnya
komunikasi pemasaran meliputi bentuk komunikasi dalam rangka penggunaan jasa
atau aplikasi pemasaran produk yang dilakukan organisasi/perusahaan dimulai dari
perancangan program, proses, teknik dan aktivitas komunikasi untuk memasarkan
produk

perusahaan

yang

ditujukan

kepada

khalayak

sasarannya

(konsumen/pelanggan potensial), sehingga khalayak sasaran yang bersangkutan


mengetahui kebijakan yang dilakukan perusahaan tersebut.

16

Betapapun baiknya sebuah produk atau jasa dalam pemasaran tanpa didukung
oleh komunikasi yang memadai akan menjadi sia-sia. Sebuah produk jasa atau barang
tidak akan dibeli apabila komsumen tidak mengetahui kegunaan, keunggulan, dimana
jasa atau produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Dengan pemahaman yang baik
terhadap informasi penggunaan jasa atau produk tersebut dapat membangun
pencitraan positif bagi perusahaan yang telah terbentuk maupun yang sedang
dibentuk.
Komunikasi pemasaran bermanfaat bagi suatu perusahaan untuk mengatur
proses produksi secara efektif dan efesiensi guna meningkatkan pencapaian volume
penjualan (laba/keuntungan) serta kaitannya membantu konsumen/pembeli dengan
informasi yang memperkuat kesadaran dan pengetahuan tentang produk atau jasa
yang ditawarkan untuk selanjutnya mempengaruhi sikap dan keinginan sasaran
(konsumen/pembeli) tersebut untuk tetap setia/loyal menggunakan jasa atau produk
tersebut.
Pertukaran (exchange) dalam komunikasi pemasaran menjadi dasar berjalan
atau

tidaknya

proses

komunikasi

tersebut,

dimana

khalayak

sasaran

(konsumen/pembeli) dapat menerima dan memahami sepenuhnya informasi pesan


mengenai barang atau jasa yang ditawarkan, sedangkan bagi para pelaku pemasaran
sendiri (perusahaan) mengharapkan hasil akhir yaitu adanya perubahan sikap bagi
sasaran yang tertuju (konsumen/pembeli) dalam kaitannya dapat menerima pesan

17

tersebut dengan baik, terpengaruh bahkan mengikuti apa yang diajukan komunikator
(perusahaan/produsen) untuk melakukan suatu tindakan yang dikehendaki.
Djaslim Saladin (2004:173-174) dalam bukunya Manajamen Pemasaran
mengungkapkan bahwa secara garis besar proses komunikasi pemasaran dapat
dijelaskan pada bagan 2.1 sebagai berikut:

Bagan 2.1 Proses Komunikasi Pemasaran


Sumber : Saladin, 2003:173-174
Ada tida unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran
sebagaimana yang tergantung diatas yaitu:

18

1. Pelaku komunikasi pemasaran


Terdiri dari pengirim/komunikator (sender) yang menyampaikan pesan dan
penerima/komunikan (receiver). Dalam konteks ini komunikatornya adalah
produsen/ perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak seperti
pasar pribadi, maupun masyarakat umum yang berperan sebagai (initator,
influecer, decider, purchaser dan user).
2. Material komunikasi pemasaran yaitu:
a. Gagasan berupa materi pokok yang akan disampaikan.
b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral,verbal, dan
nonverbal) dari suatu gagasan)
c. Media yaitu saluran komunikasi yang digunakan untuk membawa pesan,
bisa bersifat personal (tenaga konsultan, ahli professional atau dari
masyarakat umum) maupun non personal meliputi media massa seperti
radio, televisi, internet, koran, majalah, dsb juga kondisi lingkungan
(ruangan gedung) dan peristiwa/event tertentu.
d. Tanggapan (response) yaitu aksi pemahaman atas pesan yang diterima
oleh komunikan/receiver (penerima).
e. Umpan balik (feedback) yaitu keseluruhan respon yang dikirim kembali
oleh

penerima

pesan

(komunikan)

kepada

si

pengirim

pesan

(komunikator).
f. Gangguan (noise) yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran
selama proses komunikasi berlangsung biasanya berupa gangguan fisik,

19

masalah semantic/bahasa, perbedaan budaya, efek status dan ketiadaan


umpan balik.
3. Proses komunikasi pemasaran
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) maupun
pengiriman kembali respon (dari penerima kepada pengirim) memerlukan dua
kegiatan yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima).
a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara
simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.
b. Decoding adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga
pesan dapat diterima dan dipahami.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran
merupakan proses yang melibatkan banyak aspek, apabila salah satunya tidak
terpenuhi

maka

proses

komunikasi

pemasaran

tidak

akan

terjadi.

Produsen/perusahaan sebagai komunikator akan sangat mengharapkan kehadiran dan


juga respect dari konsumen selaku komunikan. Agar pesan yang disampaikan dapat
diterima maka komunikator akan sangat memperhatikan masalah-masalah dan cara
mengatasi mesalah tersebut. Media dan isi pesan yang digunakan juga akan
menpengaruhi terhadap feedback konsumen yang diharapkan.
2.2

Alat-alat Komunikasi Pemasaran


Suatu pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan

produk atau jasa berkualitas, menawarkan dengan harga yang menarik/kompetitif dan
membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus mampu

20

berkomunikasi dengan para pelanggan yang sudah didapat, pelanggan potensial yang
akan diraih serta pihak-pihak yang memiliki kepentingan baik internal maupun
eksternal pada perusahaan tersebut.
Komunikasi pemasaran menurut Kotler dalam Manajemen Pemasaran
adalah sebagai berikut:
Merupakan upaya perusahaan dalam membangun dan mengelola penjualan
dan komunikasi dengan audiens yang dianggap potensial, atau komunikasi
yang dilakukan dan memelihara hubungan dengan pihak-pihak yang memiliki
kepentingan dengan perusahaan. (Kotler, 2002:205).
Intinya dari definisi tersebut upaya yang dilakukan perusahaan dalam membangun
dan

mengelola

penjualan

dengan

menggunakan

sarana/alat

untuk

mengkomunikasikan maksud dan menstimulasi persepsi dari produk dan layanan


kepada target pasar adalah bauran promosi (promotion mix), yang meliputi tujuh jenis
promosi (Yulianita, 2001:149) sebagai berikut:
1. Periklanan (advertising) : semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ideide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.
2. Promosi penjualan (sales promotion) : variasi insentif jangka pendek untuk
merangsang pembelian penjualan suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relation) ; suatu usaha dari rancangan
program guna memperbaiki, mempertahankan atau melindungi citra
produk/jasa perusahaan.
4. Publisitas (publicity) : komunikasi promosional tentang perusahaan, yang
disajikan melalui media akan tetapi tidak dibayar oleh sponsor/perusahaan.

21

5. Penjualan secara Pribadi (Personal Selling) : interaksi langsung dengan satu


atau beberapa pembeli potensial (calon pembeli) untuk melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan dan menerima pesanan).
6. Referensi Mulut ke Mulut (Word of Mouth) : Aktivitas komunikasi pemasaran
dengan cara mengembangkan referensi dari mulut ke mulut untuk
membangun usaha.
7. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) : Komunikasi secara langsung
dengan penggunaan telepon, email, faksimili, dan alat penghubung
nonpersonal lain untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen
secara jelas.
2.3

Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran


Public Relations sebagai alat manajemen modern secara struktural merupakan

bagian integral dari suatu kelembagaan, organisasi/perusahaan, bukanlah fungsi


terpisah dari fungsi kelembagaan/ perusahaan tersebut dalam artian bersifat melekat
pada manajemen perusahaan.
Dalam bidang pemasaran, Public Relation sebagai metode berkomunikasi
untuk mengidentifikasi sikap publik, memberikan penerangan dan pemahaman
kepada publik berkaitan dengan program/kebijakan yang ditawarkan oleh suatu
organisasi/perusahaan sehingga dapat diterima dengan baik guna mencapai
kepentingan dan tujuan bersama.

22

Peranan Public Relations merupakan salah satu kunci yang turut menentukan
sukses atau tidaknya misi, visi, dan tujuan bersama dari suatu organisasi/perusahaan.
Menurut Dozier & Broom (1995) dalam Manajemen Public Relation & Media
Komunikasi

(Ruslan,

2006:20-21)

peranan

Public

Relation

dalam

suatu

organisasi/perusahaan) dapat dibagi empat kategori sebagai berikut:


1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
Seorang Public Relation memiliki kemampuan untuk dapat membantu
mencarikan

solusi

dalam

memecahkan,

mengatasi,

dan

menyelesaikan

permasalahan/persoalan yang tengah dihadapi perusahaan bersangkutan dengan


publiknya.
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
Public Relations bertindak ebagai komunikator/mediator untuk membantu pihak
manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
oleh publiknya, sehingga dengan komunikasi tibmal balik tersebut tercipta saling
pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, serta toleransi yang baik dari
kedua belah pihak.
3. Fasilisator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator)
Public Relations membantu pimpinan organisasi/perusahaan sebagai penasihat
(adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan), dalam mengatasi
persoalan/krisis yang tengah dihadapi oleh perusahaan/organisasi secara rasional
dan perofesional.
4. Teknisi Komunikasi (Communications Technician)
Peranan communication technician menjadikan Public Relation sebagai Jounalist
in

resident,

yang

menyediakan

layanan

teknis

komunikasi

dalam

23

organisasi/perusahaan tergantung dari masing-masing bagian/tingkatan yaitu


secara teknis komunikasi baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan
dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ketingkat
atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu
level karyawan satu dengan yang lainnya.
Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa harus ada dua
peranan/fungsi Public Relation dalam suatu organisasi/perusahaan yaitu seorang
Public Relation harus berkembang menjadi manajer yang memiliki kemampuan
manajerial skill, keterampilan membina hubungan antar individu/publik dengan
perusahaan serta memiliki kemampuan teknis dalam berkomunikasi dengan publik
dan manajemen perusahannya. Kedua peranan tersebut harus dikuasai sekaligus oleh
seorang Public Relations bersangkutan dalam melaksanakan fungsinya pada aktivitas
dan operasional manajemen organisasi/ perusahannya.
Fungsi Public Relations suatu perusahaan/organisasi dapat diimplementasikan
dalam sejumlah program menurut Marknesis (2009:237) sebagai berikut:
1. Publikasi berkaitan dengan informasi dan relasi dengan public (internal &
eksternal) diantaranya melalui laporan tahunan, brosur, artikel, newsletter,
magazines, dan material audiovisual.
2. Event, menciptakan acara/kegiatan positif untuk menarik perhatian bagi pasar
sasaran (eksternal publik) melalui pameran, seminar, konfersi pers, kontes dan
kompetisi, sponsorship, penggalanan dana, tour dan lain-lain.

24

3. Newst,

menciptakan

berita

yang

memberikan

keuntungan

ada

organisasi/perusahaan, penciptaan berita yang menarik dan jujur akan


meningkatkan citra organisasi/perusahaan.
4. Aktivitas layanan publik, berupa cause-related marketing yang berusaha
mengkombinasikan antara corporate philanthrophy (tindakan kepedulian social
perusahaan) dengan kepentingan bisnis perusahaan contoh dengan merancang
program kepedulian social, penggalangan dana/sumbangan yang dialokasikan
kepada pihak-pihak tertentu yang membutuhkan.
5. Identity Media, yaitu identitas visual organisasi/perusahaan yang dibuat dari
seluruh media yang permanent meliputi logo, brosur, kartunama, alat tulis
bangunan, seragam dan lain-lain. Yang dibuat secara menarik, mudah diingat dan
dapat dibedakan dari yang lain.
2.4

Integrasi Strategi Bisnis dan Komunikasi Pemasaran


Penggabungan sistem bisnis dan komunikasi pemasaran merupakan sesuatu

yang sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, keberadaannya


bergantung pada kebijakan dna strategi keseluruhan manajemen organisasi bisnis
perusahaan yang biasanya dikendalikan oleh jajaran eksekutif dan direktur (internal
perusahaan). Tingkat keberhasilan pemasaran sebuah perusahaan terletak pada
strategi perusahaan yang dipahami oleh semua pihak, yang dituangkan dalam
perencanaan bisnis perusahaan berupa ide,gagasan,konsep/program.

25

Perusahaan akan memprediksikan dan menafsirkan bagaimana ekspansi pasar


yang mereka masuki dan gunakan dengan cara melakukan analisis riset pasar
(marketing research), melakukan pendekatan dengan cara interaksi berkomunikasi
langsung dengan konsumen/pembeli untuk memperoleh informasi seputar kebutuhan
dan harapan terhadap produk/jasa yang ditawarkan, segmentasi pasar, strategi, harga,
distribusi, media dan promosi efektif yang digunakan. Dari hasil observasi tersebut
semua akan diolah, dianalisis dan dibahas guna membantu perusahaan dalam
merumuskan konsep strategi yang bisa diterima pasar.
Situasi, kondisi, lingkup dna struktur pasar sangat mempengaruhi keputusan
perusahaan untuk menetapkan strategi dan

taktik pemasarannya. Proses strategi

bisnis perusahaan yang handal hanya bisa terwujud bila komunikasi pemasaran
dijalankan secara konstan dan serius, perlu adanya penelitian lapangan dan studi
kelayakan yang ketat dengan memperhatikan unsur-unsur dalam menganalisis
keperluan pembuatan strategi dan keputusan komunikasi sebagai berikut:
1. Peluncuran produk/jasa yang dilakukan mendapatkan perlawanan dari pesaing
(kompetitor), hal ini dicermati dalam mengantisipasi aksi competitor dalam
mengganggu peluncuran dan kompetisi atas produk/ jasa tersebut.
2. Perencanaan dalam komunikasi pemasaran biasanya bersifat rutin dan hanya
meneruskan kebiasaan dalam kerpluan pengingat pasar tentang brand/merek yang
dimiliki serta pada kenyataannya tidak hanya berpengaruh pada komunitas diluar
perusahaan saja, tetapi kedalam organisasi perusahannya juga. Informasi dalam

26

komunikasi pemasaran juga akan mempengaruhi staf dan stakeholder (pemilik


saham perusahaan).
Situasi pasar yang semakin kompleks dan persaingan yang ketat, menuntut
para

pelaku

pasar

(marketer)

dalam

perusahaan

berusaha

keras

untuk

mempertahankan keberadaannya salah satunya dengan upaya membuat perencanaan


pemasaran dipadukan dengan strategi komunikasi yang memadai untuk mencapai
misi perusahaan yang maksimal dan efektif (Perilaku Konsumen dan Pemasaran
Strategik, Djaslim Saladin & Yevis Marty Oesman 2002:89).
Pada prinsipnya persaingan bukanlah hal yang menakutkan namun lebih
kepada dorongan untuk melakukan perbaikan demi meningkatkan kinerja industri
dari club malam. Dengan adanya perubahan kebijakan kearah persaingan dalam
industri club malam, mendorong pelaku usaha untuk lebih melakukan efisiensi dan
perbaikan baik dari sisi operasional maupun pemasaran.
Menjawab tantangan era kompetisi tersebut, Amnesia Club Bandung sebagai
pelaku pasar (marketer) melakukan upaya strategi transformasi dalam hal perbaikan
dan peningkatan layanan yang berorientasi kepada kepuasa konsumen/pelanggannya,
untuk mengantisipasi kompetitor merebut pasar melalui sebuah program yang
merupakan standar pelayanan operasional terbaik dari Amnesia Club Bandung yang
selama ini menjadi wajah terdepan club malam

bersentuhan langsung dengan

segenap jajaran manajerial Amnesia Club Bandung meliputi pemilik, deputy

27

manager, pengawas, marketing public relations, hingga pelayan Amnesia Club


Bandung yang berhadapan langsung dengan konsumen/pelanggannya.
Konsep program yang ada di Amnesia Club Bandung dibuat agar Amnesia
Club Bandung dapat dijamin secara konsisten memberikan pelayanan terbaik bagi
para konsumen/pelanggannya, sesuai standar dimana konsumen dapat menikmati
kualitas dan kuantitas Amnesia Club Bandung, pelayanan yang ramah dari pelayan,
ketika konsumen datang mendapatkan senyum dari pelayanan serta mendapatkan
kenyamanan fasilitas yang nyaman di lokasi Amnesia Club Bandung.
Definisi konsep kualitas pelayanan (service of excellence) menurut Wyckop
adalah :
Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut memenuhi keinginan pelanggan. Artinya terdapat dua
faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu expected
service (layanan yang diharapkan) dan perceived service (layanan yang
dirasakan) (Tjiptono, 2000:60)
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan jika pelayanan yang dterima
melampaui harapan pelanggan maka dipersepsikan sebagai kualitas pelayanan yang
ideal (unggul), dan sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai pelayanan buruk. Maka
dengan demikian baik buruknya kualitas pelayanan tergantung pada penyedia
pelayanan dalam upaya untuk memenuhi harapan konsumenpelanggan secara
konsisten, tepat dan memuaskan.

28

Mengangkat sisi pelayanan Amnesia Club Bandung diharapkan memiliki


kemampuan

teknik

komunikasi

yang

baik

ketika

berhadapan

dengan

konsumen/pelanggan yang bersifat unik dengan karakter, perasaan, keinginan serta


emosi yang tidak sama satu dengan yang lainnya. Diperlukan kepekaan pemahaman
ketika memberikan pelayanan mampu menyentuh aspek perasaan dan kebutuhan
sasaran khalayak yang beragam tersebut.
Teknik komunikasi merupakan cara-cara yang dirancang dan digunakan pihak
komunikator selama proses komunikasi berlangsung, untuk menyampaikan informasi
kepada komunikan (khalayak sasaran) agar tujuan yang inginkan tercapai dan
diterima oleh penerima.
Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A Teknik Komunikasi dibagi
empat macam sebagaimana yang dikemukakannya bahwa:
Teknik komunikasi dibagi empat macam yaitu komunikasi informatif/
informative
communications,
komunikasi
persuasif/persuasive
communications, komunikasi instruktif (koersif) instructive (coercive)
communications, dan hubungan manusiawi/human relations (Effendy,
2001:8)
Teknik komunikasi yang dimaksud disini ditekankan pada cara yang
dilakukan pihak marketing public relations Amnesia Club Bandung ketika
menghadapi konsumen/pelanggannya yang merupakan prosedur pelayanan yaitu
memberikan senyum, tempat yang nyaman, dan pas pelayanannya. Untuk

29

memperoleh keberhasilan atau bahkan kegagalan dalam proses pelayanan tersebut


sangat ditentukan oleh sumber/komunikator (marketing public relations).
Dalam hal ini marketing public relations mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan konsumen/pelanggannya, mengatasi setiap keluhan yang datang serta
mampu menumbuhkan nuansa keintiman dalam artian kenal, tahu, dekat dan akrab
dengan konsumen/pelanggannya. Kelak bisa memberikan stigma baru bahwa
Amnesia Club Bandung merupakan sebagai arena klub malam yang terbaik yang bisa
memberikan kepuaan kepada konsumen/pelanggannya. Secara berkelanjutan
pelayanan ini bisa direkomendasikan dari mulut kemulut (world of mouth) kepada
khalayak lain yang lebih luas sehingga akan semakin banyak konsumen/pelanggan
yang menjadikan Amnesia Club Bandung sebagai pilihan dan keterpercayaan sebagai
tempat hiburan yang baik.
Marketing public relations disini sebagai sumber/komunikator memainkan
peranan penting, merupakan unsur yang paling persuasif untuk mempengaruhi
konsumen/pelanggannya, nantinya diharapkan dapat menghasilkan tahap perubahan
sikap, yang meliputi perubahan opini, persepsi, afeksi dan tindakan konsumenn
(Kennedy, 2006:5). Konteks perubahan sikap disini yaitu pendapat konsumen
mengenai program-program yang terdapat di Amnesia Club Bandung, penilaian
konsumen mengenai program-program yang terdapat di Amnesia Club Bandung,
perasaan senang atau tidak senang konsumen mengenai program-program yang

30

terdapat di Amnesia Club Bandung, serta kesediaan konsumen untuk berpartisipasi


dengan Amnesia Club Bandung di masa mendatang.
Dalam proses komunikasi pemasaran jika mengharapkan keberhasilan, maka
harus

mempertimbangkan

unsur

kredibiltas

sumber/komunikator,

seringkali

penerimaan atau penolakan terhadap suatu pesan berhubungan dengan perasaan suka
atau tidak suka, percaya atau tidak percaya, tertarik atau tidak, dan hormat atau tidak
hormat kepada penyampai pesan (komunikator). (Yulianita, 2001:11)
Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikasi tentang sifat-sifat
komunikator. Dalam definisi tersebut terkandung :
1. Kredibilitas adalah persepsi komunikate; jadi tidak inherent dalam diri
komunikator
2. Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator yang selanjutnya
disebut sebagai komponen-komponen kredibilitas
3. Kredibilitas tidak ada pada diri komunikator, tetapi terletak pada persepsi
komunikan. Karena itu ia dapat berubah ataupun diubah. Dapat terjadi atau
dijadikan
4. Komunikate dapat meningkatkan dan menurunkan kredibilitas komunikator.
Dimensi kredibilitas komunikator mempengaruhi penyampaian pesan tentang
suatu produk atau jasa perusahaan kepada konsumen/pelanggan potensial, agar ia
mau melakukan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan komunikator.
Komponen kredibilitas yang harus dimiliki marketing public relations Amnesia Club
Bandung adalah :

31

1. Keahlian (expertness) yaitu kesan yang dibentuk komunikate (penerima pesan),


dalam hal ini konsumen akhir/pelanggan terhadap kemampuan marketing public
relations Amnesia Club Bandung menguasai masalah teknis pengoperasian
peralatan, melayani dengan cepat dan tepat serta mampu memberikan informasi
dan mengendalikan situasi keluhan yang datang dari konsumen/pelanggan
tersebut secara baik dan benar. Komunikate/sumber yang dinilai tinggi
keahliannya, maka ia akan dianggap sebagai komunikator yang cerdas, mampu,
banyak tahu, berpengalaman dan tertatih. Tentunya sebelum marketing public
relations Amnesia Club Bandung menerapkan/melaksanakan prosedur pelayanan
terlebih dahulu mereka diberikan pelatihan oleh Amnesia Club Bandung yang
menyangkut masalah teknis/keterampilan pengoperasian peralata dan masalahmasalah non teknis seperti penampilan, pelayanan prima dan keluhan pelanggan.
Semua itu dilakukan sebagai bekal marketing public relations dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada konsumen/pelanggannya.
2. Keterpercayaan (trustworthiness) yaitu kesan

komunikate

(konsumen

akhir/pelanggan) terhadap watak komunikator (marketing public relations) yang


meliputi aspek jujur, bermoral, adil, sopan, ramah, dan etis. Dapat dilihat dari
keterpercayaan diri marketing public relations mencakup perencanaan dan
penyampaian informasi yang matang dan akurat kepada konsumen/pelanggannya.
3. Daya
tarik
(attractiveness)
yaitu
merupakan
kesan
komunikate
(konsumen/pelanggan) terhadap komunikator (marketing public relations) dalam

32

hal pelayanan yang umumnya dipandang sebagai orang yang disenangi, ramah,
tanggap, handal, mampu berkomunikasi serta beradaptasi dengan baik terhadap
konsumen dan lingkungannya. Aspek daya tarik dapat dilihat dari kerapihan
seragam dan atribut lengkap yang digunakan pelayan, sikap, dan komunikasi non
verbal.
Sumber/ komunikator akan mempersuasikan penerima dengan pesan yang
benar-benar didengar, diterima dan dimengerti dalam bahasa yang efektif dan mudah
(Komunikasi pemasaran Strategi & Taktik, Ilham Prisgunanto, 2006:42)
Menurut Hafied Cangara (2002:24) pesan yaitu segala sesuatu yang
disampaikan oleh sumber/ komunikator kepada komunikan (penerima) selama proses
komunikasi berlangsung dalam bentuk lambing/symbol yang berarti baik verbal
(ucapan) maupun nonverbal (sikap atau isyarat lainnya) yang isinya bisa berupa
pengetahuan, informasi, hiburan atau nasihat dan dapat disampaikan secara langsung
(tatap muka) ataupun melalui media komunikasi.
Mata manusia cenderung untuk mengikuti obyek yang bergerak, demikian
juga telinga manusia cenderung menerima rangsangan yang berubah-ubah untuk itu
pesan nonverbal sangat penting dalam menentukan makna komunikasi interpersonal
(antara komunikator dengan komunikan). Menurut Dale G. Leathers 91976: 4-7)
faktor-faktor yang memberikan pengaruh pesan nonverbal dalam suatu komunikasi
yaitu sebagai berikut:

33

1. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relative bebas dari
penipuan, distorsi, dan kerancuan. Lebih mengutamakan kesesuaian dan
kejujuran dalam situasi komunikasi sehingga komunikan lebih memperoleh
kepercayaan dari komunikator.
2. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan
untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi, artinya memperjelas
maksud dan makna pesan.
3. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dari segi
waktu.
4. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat, untuk
menyarankan sesuatu kepada oranglain secara implisit (tersirat)
Selama proses komunikasi pemasar berjalan, kadangkala tidak mudah dan
sesuai dengan yang diinginkan, akan terjadi penyimpangan (noise) yang
mempengaruhi kualitas komunikasi tersebut. Dengan kata lain noise adalah gangguan
terhadap kemampuan sesorang dalam menafsirkan, mengerti, atau menanggapi
lambang-lambang (Yulianita, 2001:129)
Penyimpangan

yang

terjadi

biasana

karena

faktor

ketidakmampuan

komunikan (penerima) menyamarkan konsep yang ingin disampaikan komunikator


dalam menafsirkan suatu pesan (messages). Komunikan (penerima) sering dianggap
sebagai pihak yang paling bermasalah dalam melakukan kegiatan komunikasi
tersebut, padahal pada kenyataannyan peran dan keterlibatan komunikator (pengirim)
juga menentukan faktor penyamaan persepsi terhadap pesan tersebut. Jadi jelas

34

sesuatu yang keliru bila beranggapan penyimpangan (noise) dalam komunikasi


pemasaran lebih disebabkan oleh satu pihak, baik komunikator maupun komunikan
keduanya adalah pihak yang bersalah bila terjadi penyimpangan dalam proses
komunikasi sesuai dengan konteks dan situasi. Oleh karena itu keberhasilan
seseorang dalam berkomunikasi tergantung pada sejauhmana ia dapat mengatasi
noise yang datang terhadap dirinya.
Menurut Yulianita (2001:129-130) dalam bukunya komunikasi pemasaran,
macam-macam sumber (noise) yaitu :
1. External noise yaitu gangguan yang datangnya dari luar, seperti suara-suara,
bunyi-bunyian, dan perangsang-perangsang lain yang dapat menarik perhatian
orang sehingga jalannya komunikasi dapat terganggu.
2. Internal noise yaitu gangguan-gangguan yang datangnya dari dalam diri
seseorang, biasanya datang dari pikiran dan perasaan sendiri sehingga orang
lain tidak dapat mengetahuinya. Misal jika ada seseorang bertanya atau
bercerita, komunikan tidak menangkap karena konsentrasinya terganggu.
Proses implementasi/pelaksanaan pelayanan marketing public relations tidak
lepas

dari suatu hambatan/gangguan (noise), seperti gangguan fisik karena

kelelahan biasanya penerapan senyum, keramahan jadi kurang optimal


kadangkala terjadi kesalahpahaman berbeda persepsi antara marketing public
relations dan konsumen/pelanggan yang di akbibatkan keteledoran dari salah
satu pihak.

35

Berdasarkan penjelasan yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis


mencoba menggambarkan relevansi dari model yang dijadikan acuan dengan
masalah penelitian yang tengah penulis kaji, diilustrasikan pada bagan 2.5 sebagai
berikut :

Bagan 2.5 Model Alur Kerja Strategi Bisnis & Komunikasi Pemasaran
Sumber : (Prisgunanto, 2006:56)

2.5

Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran

36

Seorang public relations memerlukan suatu perencanaan yang matang untuk


menjadikannya suatu tindakan komunikasi yang membujuk atau mempengaruhi
khalayaknya. Tindakan membujuk ini harus dapat membuat perusahaannya disukai
oleh para internal maupun external stake holdernya sehingga dapat dikatakan sebagai
suatu seni. Dikatakan seni karena tidak semudah itu mengubah suatu persepsi atau
menarik sejumlah orang agar tertarik menggunakan produk dan jasa perusahaan. Hal
ini dikuatkan kembali dengan definisi public relations dari John E Marshton yang
menyebutkan :
Public Relations adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik
sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu
atau organisasi.
Sebagai sebuah profesi, seorang public relations bertanggung jawab untuk
memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan
ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan
menerima sebuah situasi.
Seorang public relations selanjutnya diharapkan untuk membuat programprogram dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upayaupayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara
organisasi dan masyarakat.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang public
relations dalam pekerjaannya haruslah dapat menciptakan hubungan yang positif

37

antara lembaga dan publiknya. Untuk menciptakan hubungan yang positif inilah
seorang public relations dapat membuat strategi komunikasi pemasarannya dan
mencegah timbulnya rintangan psikologis dari publik internal atau external.
Peran public relations dalam komunikasi pemasaran sangatlah penting dalam
memperkenalkan produk dan mempertahankannya sebagai produk berkualitas dan
layak dijual. Seorang public relations dapat mensosialisasikan produk dan jasanya
dengan menggunakan bantuan media cetak dalam hal ini surat kabar, majalah, tabloid
dan yang lainnya atau media elektronik seperti televisi, radio, dan internet. Pada
dasarnya peran seorang public relations yang sedikit mirip dengan peran marketing
namun seorang public relations harus mampu menarik hati dan perasaan pengguna
produk dan jasanya sehingga para konsumen tidak beralih ke produk kompetitor.

BAB III
OBJEK PENELITIAN

38

3.1

Sejarah Amnesia Club Bandung


Bermula pada pergantian tahun 1996, dari pembicaraan dengan para relasi

yang mengingikan suatu tempat hiburan yang ekslusif bagi mereka. Dari hasil
pembicaraan tersebut menimbulkan suatu gagasan untuk membuka sebuah bisnis
Entertainment di Bandung. Untuk dapat mewujudkan gagasan tersebut, direncanakan
akan didirikan sebuah entertainment dengan nama Amnesia Club bandung. Amnesia
Club Bandung ini merupakan bisnis yang bergerak dibidang Club dan Karaoke yang
mengkhususkan pelayanannya pada anak-anak muda di Bandung (secara khusus
dikatakan bahwa segmen pasar yang diprioritaskan oleh Amnesia Club Bandung ini
adalah 80% untuk para anak muda dan 20% untuk para Eksekutif asing lainnya
maupun lokal). Hal ini mengeningat segmen pasar belum terlalu banyak yang
mengisi. Sedangkan berdasarkan informasi bahwa di Bandung ini banyak terdapat
anak-anak muda yang senang menghabiskan malamnya diluar rumah.
Dengan kenyataan demikian dan didukung bahwa di Bandung pada saat itu
hanya terdapat beberapa klab malam, maka hal tersebut dijadikan sebagai dasar
pertimbangan yang kuat untuk mendirikan Amnesia Club Bandung tersebut. Dari
riset pasar yang menunjukan adanya peluang bisnis yang memiliki prospek cerah,
manajemen dengan segera membicarakan segala sesuatunya tentang perencanaan
pembuatan sebuah klab malam bernama Amnesia Club Bandung.

39

Setelah mempertimbangkan beberapa tempat yang disurvai, maka Paskal


Hyper Square merupakan pilihan utama untuk dijadikan lokasi Amnesia Club
Bandung ini. Langkah selanjutnya berdasarkan hasil konsultasi dengan beberapa
owner dan pihak kontraktor mengenai rancangan, rencana, sistem dan estimasi biaya
fisik juga renovasi, maka pada tanggal 15 Mei 2005 di adakan negosiasi sewa yang
pada akhirnya dilanjutkan dengan kontrak.
Setelah selesai dengan segala sarana dan prasarana yang diperlukan, maka
secara resmi Amnesia Club Bandung menggelar Soft Opening selama tiga hari mulai
19 Agustus 2005 dan Grand Opening pada tanggal 22 Agustus 2005.

3.1.2 Struktur Organisasi Amnesia Club Bandung

40

Bagan 3.1.2 Struktur Organisasi


Sumber : Company Profile Amnesia Club Bandung
3.1.3 Uraian Jabatan pada Bidang Usaha Perusahaan
Setiap perusahaan dibentuk berdasarkan tujuan tertentu, dengan pertimbangan
itulah maka perusahaan membuat struktur organisasi yang tujuannya tidak lain adalah
agar adanya suatu keteraturan dalam mengerjakan tugas dan membatasi baik
wewenang atau kekuasaan maupun mengenai kewajiban dan hak seseorang terhadap
pekerjaannya.
Tanggung jawab dari tugas-tugas yang dijalankan harus sesuai degan
kekuasaan untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Setiap tugas atau

41

kewajiban dan tanggung jawab dalam setiap bagian dari struktur organisasi ini
dipertegas dan lebih dijelaskan lagi dengan lebih rinci dalam uraian jabatan dari
Amnesia Club Bandung ini :
1.)

Deputy General Manager


Pada Amnesia Club Bandung ini Deputy General Manager adalah orang yang

bertanggung jawab penuh atas berjalannya usaha yang berlangsung pada setiap
harinya. Disini Deputy General Manager berfungsi secara umum dalam pengelolaan
perusahaan, antara lain:
a. Sebagai General Manager Perusahaan, yaiyu melaksanakan tugas rutin yang
bersifat resmi dan sosial. Dalam hal ini seringkali penting untuk mengenalkan
perusahan pada orang luar.
b. Sebagai pimpinan, yaitu bertanggung jawab untuk menetapkan staf perusahaan
serta melatih dan memotivasi bawahannya.
c. Sebagai penghubung, yaitu menjaga jarigan hubungan keluar perusahaan untuk
mendapatkan peluang dan informasi
d. Sebagai pemantau, yaitu membaca laporan, melakukan perjalanan atau
mengikutin pertemuan untk mencari informasi mengenai perusahaan dan
lingkungannya.
e. Sebagai Pengambil Keputusan, yaitu mengadakan pertemuan strategis dan
peninjauan untuk melaksanakan tugasnya dan membereskan masalah serta
menyelesaikan krisis yang sedang terjadi diperusahaan.
2.) Marketing Pemasaran/Marketing Public Relations

42

Tugas dan fungsi Marketing Pemasaran/Marketing Public Relations antara lain:


a. Melakukan pemasaran melalui media partner baik itu media cetak, media
elektronik maupun media online.
b. Menjaga serta meningkatkan citra dan reputasi Amnesia Club Bandung.
c. Membuat Press Release.
d. Menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak yang terkait baik pihak internal
maupun pihak external.
3.) Accounting
Tugas dan wewenang:
a. Menyususn laporan keuangan secara keseluruhan, yaitu neraca dan Rugi Laba
Perusahaan berdasarkan periode yang telah ditentukan oleh Pimpinan.
b. Mempertimbangkan isi laporan keuangan perusahaan pada pimpinan
c. Melakukan pengawasan intern perusahaan (Internal Control) dan melakukan
pemeriksaan intern (Internal Auditor) didalam ruang lingkup keuangan
perusahaan, baik itu diminta maupun tidak diminta oleh pimpinan.
d. Membuat laporan bank yang dianggap perlu oleh pimpinann.
e. Menyusun rekonsiliasi bank untuk mengetahui saldo bank yang sebenarnya pada
periode yang bersangkutan.
f. Mempertanggungjawabkan seluruh keuangan perusahaan yang ada, baik yang
ada di Bank maupun di Petty Cash.
g. Mengawasi seluruh penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan.
h. Mengecek seluruh Invoice yang akan dibayarkan dengan cheque, giro atau
transfer bank.
i. Menyetujui semua pengeluaran uang perusahaan berdasarkan prosedur dan
kebijaksanaan yang telah ditentukna oleh perusahaan
j. Menentukan tanggal pembayaran hutang perusahaan

43

k. Memberikan laporan kepada pimpinan perusahaan baik secara tertulis maupun


lisan mengenai keuangan yang ada.
Untuk Accounting ini dipimpin oleh sorang Chief Accounting yang
bertanggung jawab langsung pada pimpinan dan menjalin kerjasama kerja dengan
operasional yang memiliki kedudukan sejajar dalam struktur organisasi perusahaan.
Accounting ini membawahi :
a. Purchasing
Bagian Purchasing ini mempunyai fungsi:
1. Membantu tugas-tugas rutin Chief Accounting.
2. Menyusun data-data kebutuhan baik makanan, minuman maupun barang3.
4.
5.
6.

barang yang diperlukan oleh perusahaan.


Mengontrol harga barang-barang kebutuhan perusahaan.
Melakukan pembelian barang-barang kebutuhan perusahaan.
Meng-inventory data-data barang milik perusahaan.
Meng-inventory data-data keluar masuknya barang-barang

milik

perusahaan.
7. Mengecek dan menandatangani semua invoice tagihan dari supplier
berdasarkan data-data pembelian dan pengiriman barang dari supplier.
8. Mengajukan semua invoice dari supplier yang harus dibayar, kepada Chief
Accounting.
9. Membuat laporan pembelian dan control harga barang-barang kepada Chief
Accounting untuk dicocokan dengan sales maupun pembeliannya secara
kontinyu, selanjutnya membuat Standar Receiving (harga pokok penjualan).
10. Mengontrol laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan baik mingguan,
bulanan maupun tahunan.

44

Bagian purchasing ini membawahi Store Man, dimana fungsi dari Store Man
disini antara lain:
1. Membantu tugas-tugas Chief Accounting.
2. Membuat daftar penerimaan dan pengeluaran barang-barang milik
perusahaan.
3. Menyusun barang-barang milik perusahaan.
4. Melakukan pencatatan dalam kartu gudang dan kartu barang yang hanya
menunjukan kuantitas tanpa jumlah rupiahnya.
5. Menyimpan dan mengamankan barang-barang milik perusahaan.
b. Cashier
Bagian Cashier ini mempunyai fungsi :
1. Membantu tugas harian Accounting di operasional.
2. Mempertanggungkawabkan uang pendapatan perusahaan dari sales
harian pada Chief Accounting.
3. Membuat Bill tagihan kepada tamu sesuai dengan pesanannya.
4. Melakukan pemeriksaan perhitungan dalam Bill berdasarkan dokumendokumen pendukung baik dari Divisi Kitchen, Divisi Bar maupun Divisi
Keep.
5. Melakukan

perhitungan-perhitungan

dengan

menggunakan

Cash

Register yang telah disediakan oleh perusahaan.


6. Membuat Daily Sales Report, yang dilakukan setiap harinya kepada
Chief Accounting.
7. Membuat laporan perhitugan House Bank (uang untuk penukaran
recehan) kepada Chief Accounting.

45

8. Menanggung resiko penggantian atas kekuarangan laporan sales, yang


diakibatkan karena kelalian atau kecerobohan kasir dalam perhitungan
Bill tagihan.
9. Mengecek kebenaran masa berlakunya Member Card tamu.
10. Tidak membuat tamu menjadi complaint karena kesalahan cetak pada
Bill tagihan.
11. Mengontrol masa berlaku dan otorisas Credit Card Member/Non member
ke Merchandise/Bank penerbit.
12. Harus ada persetujuan dari tamu apabila ada penambahan jam pada
kupon Bill Jun Special Cocktail.
c. Account Receivable
Dalam menjalankan tugasnya, Account Receivable membawahi Collector
dimana fungsi dari Collector ini antara lain:
1. Mendata dan membuat daftar tagihan atas Bill-bill dengan fasilitas Bill
Account Receivable (tanda tangan).
2. Membuat kuitansi tagihan-tagihan kepada tamu/Member atas faktur/Bill
atas dasar transaksi yang terjadi dalam setiap harinya.
3. Meminta persetujuan secara tertulis mengenai pembayaran tagihan
tersebut dimana persetujuan kepada Chief Accounting dalam setiap
minggu atau setiap bulannya sesuai dengan permintaan pimpinan
perusahaan.

46

4. Mempertanggungjawabkan seluruh keuangan yang diterima dari debitur


(tamu/member) yang telah membayar kepada Chief Accounting, baik
pembayaran cash, cheque/giro maupun transfer bank.
4.)
a.
b.
c.
d.
e.

Operational
Yang mempunyai fungsi :
Mengecek preparation semua departemen dalam operasional.
Membantu, menyambut dan melepas tamu.
Menjaga dan membina hubungan baik dengan seluruh Member/Non Member.
Mengatasi complaint dari tamu yang tidak bisa ditangani oleh bawahannya.
Membuat laporam-laporan atas setiap kejadian yang mungkin timbul selama

operasional kepada Deputy General Manager.


f. Membina dan mengawasi tugas-tugas Supervisor dan Attention dalam hal
service kepada tamu.
g. Menerima Personal Report atas dasar absensi karyawan yang tercetak pada
Time Card dari Supervisor.
h. Membuat daftar tamu yang hadir pada Form Daftar Tamu setiap harinya dan
melaporkannya kepada Deputy General Manager.
i. Membuat rencana-rencana dan menyetujui pembelian atau pengeluaran barangbarang yang diperlukan untuk jalannya operasional disetiap departemen.
j. Mempertanggungjawabkan seluruh jalannya operasional kepada Deputy
General Manager.
k. Membuat report atau laporan jalannya operasional setiap harinya baik secara
tertulis maupun lisan kepada Deputy General Manager.
l. Mengawasi serta mengontrol tata tertib dan disiplin semua personil yang terlibat
dalam operasional perusahaan.
m. Mengarahkan dan member petunjuk serta member instruksi-instruksi yang
diperlukan kepada seluruh departemen yang terlibat dalam operasional.

47

n. Mengontrol semua peralatan yang dipergunakan dan kebersihan semua ruangan


atas dasar laporan dari masing-masing departemen.
o. Mengecek kembali semua kondisi tempat operasional pada waktu jam
operasional selesai dan memastikan semuanya dalam keadaan clear dan safety
pada waktu meninggalkan tempat.
Untuk operasional ini dipimpin oleh seorang Manager Operasional yang
bertanggung jawab langsung kepada pimpinan dan menjalin kerjasama dengan
Accounting yang memilikii kedudukan sejajar dalam struktur organisasi perusahaan.
Operasional ini membawahi Food and Beverage. Operator, Cashier, Supervisor,
dan Receptionist. Adapun tugas dari Supervisor adalah :
a.
b.
c.
d.

Mengkoordinir para Attendant yang memberikan services pada tamu.


Menyambut dan melepas kedatangan tamu.
Menemani tamu dan member services yang baik apabila diminta tamu.
Mengantar dan menunjukan temat, baik ke Hall maupun Room yang dipilih oleh

tamu.
e. Menawarkan dan mengenalkan Attendant yang akan menemani tamu.
f. Mengawasi, mengarahkan, dan member petunjuk kepada semua Attendant yang
terlibat dalam operasional.
g. Mengontrol dan mencatat kehadiran serta mengingatkan tata tertib serta peraturan
yang harus dijalankan oleh Attendant.
h. Mengumpulkan hasil kupon dari masing-masing Attendant dan menyerahkannya
kepada Manager Operational untuk selanjutnya dilaporkan kepada Cashier.
i. Mengecek dan menanyakan kembali kepada tamu member apabila ada kelebihan
jam yang diberikan kepada Attendant.

48

j. Membuat personal report setiap bulannya berdasarkan absensi yang tercetak pada
time card karyawan.
Sedangkan untuk tugas seorang Attendant yang berada di bawah
tanggungjawab Supervisor adalah:
a. Menyambut dan melepas tamu dengan selalu mengucapkan salam atau ucapan
dalam bahasa service yang baik dan benar, sopan serta ramah tamah disertai
senyum yang menarik.
b. Memberikan Oshibori sebagai opening services kepada tamumember yang datang
ke club.
c. Menemani tamu dan memberikan services yang maksimal, baik itu di Hall
maupun di ruangan VIP apabila diminta oleh tamu.
d. Menawarkan makanan/minuman serta menguasai prosuk yang dijual di Club
kepada tamu/member.
e. Membantu tamu/member untk memesan makanan/minuman yang dipilih atau
diinginkan tamu dengan memanggil Waitress/Waiter.
f. Membantu tamu menuangkan minuman atau mempersilahkan tamu untuk
menikmati makanan-minuman yang telah dipesan.
g. Menemani tamu untuk menyanyi, karoke bersama dan membantu untuk request
song dari tamu.
h. Membantu menyalakan korek api bagi tamu yang merokok.
i. Wajib mengikuti perintah atau petunjuk atasannya langsung berkaitan dengan
tugas dan kewajiban.

Selanjutnya tugas dan kewajiban yang ada pada bagian receptionist antara lain:

49

a. Mempersiapkan semua keperluan yang dibutuhkan untuk reservations procedure


members sebelum operation.
b. Menguasi product member club yang dikeluarkan oleh perusahaan dan mempu
menjelaskan kepada member.
c. Mengontrol masa berlakunya member card serta mengingatkan kepada tamu,
minimal satu bulan sebelum masa berlakunya habis.
d. Membantu untuk penitipan barang-barang tamu serta menanyakan terlebih
dahulu, apakah ada barang yang berharga atau tidak, untuk mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan dan mengajukannya kepada Cashier.
e. Menyambut, mencatat, dan menghafal nama tamu yang datang serta nama
perusahaanya.
f. Mencatat member baru atau yang sudah menjadi member pada buku member.
g. Menerima telepon dengan sopan dan bahasa yang halus.
h. Mengantar tamu dan menyampaikan salam pada tamu hendak pulang serta
mengingatkan apakah ada barang-barang tamu yang tertinggal.
i. Menyampaikan terimakasih dan harapan agar tamu mau kembali datang ke club.
j. Membantu tugas Accounting Collector untuk menagih Bill Account Receivable
bila diperlukan.
k. Membantu tugas-tugas promosi yang direncanakan oleh pimpinan perusahaan.
Pada bagian Food and Beverages yang membawahi Waiter/Waitress dan Bottle
Keeper, tugas dan kewajiban dari seorang Waiter/Waitress adalah sebagai berikut:
a. Preparation barang-barang yang sudah diperlukan tamu yang diletakan di meja
secara rapih, misalnya:
1. Gelas
2. Coaster
3. Tissue
4. Menu makanan dan minuman
5. Asbak dan bunga

50

b.
c.
d.
e.
f.
g.

6. Oshibori
7. Dan lain-lain yang diperlukan dalam services.
Standby di Section masing-masing dan siap melayani tamu dengan cepat.
Memperhatikan kebersihan meja dan kursi serta kebersihan ruangan operasional.
Membersihkan dan mengganti asbak yang kotor.
Melayani tamu dengan penuh keramahan serta senyum dan sapa yang manis.
Membantu melayani serta menyipakan kebutuhan tamu.
Memberikan services yang memuaskan agar tamu tidak kecewa dan kesal serta

complaint.
h. Berdiri dengan sikap yang baik dan tidak diperkenankan bersandar.
i. Mengecek kebersihan toilet dan mengecek tissue atau napkin serta sabun tangan
yang ada di toilet.
j. Apabila ada botol atau piring yang kosong harus segera diambil dari meja tamu.
Sedangkan untuk Bottle Keeper tugas yang di embannya adalah sebagai berikut:
a. Melayani permintaan tamu untuk minuman botol.
b. Mengeluarkan dan menyimpan minuman botol dan mencatat nama tamu.
c. Mencatat dan menyedikan Stock Card untuk setiap tamu,
d. Mencatat penjualan botol pada order botol.
e. Melaporkan hasil penjualan botol pada setiap harinya.
f. Mengecek masa berlaku botol tamu sesuai dengan ketentuannya.
g. Menjaga titipan botol member maupun non member dengan baik dan benar serta
memasangkan label sticker pada setiap botol dan menyimpannya pada locker
botol yang telah disediakan.
h. Jangan menyalahgunakan wewenang dengan botol-botol yang masa berlakunya
habis.
Yang tidak kalah penting dalam operasional ini adalah Operator Laser Disk yang
mempunyai tugas antara lain:
a. Mengecek dan menyiapkan peralatan yang diperlukan selama operasional,
misalnya: mic, laser disk, sound system, lampu, LD player, dan lain sebagainya.
b. Menjaga kebersihan ruangan operator.
c. Menggunakan pakaan yang rapih, bersih serta rambut harus dipotong rapih.

51

d. Membantu tamu pada saat tamu datang dengan menyalakan TV bagi tamu yang
ingin berkaraoke, menyiapkan mic yang akan digunakan oleh tamu (terutama
tamu yang berada di ruang VIP)
e. Memberikan salam dan ucapan selamat datang melalui mic langsung kepada tamu
yang berada di ruangan VIP.
f. Menjaga dan merawat barang-barang yang ada diruangan operator, hall dan
ruangan VIP.
g. Wajib mengikuti perintah atau petunjuk dari atasannya langsung berkaitan dengan
tugas dan kewajibannya.
Selanjutnya tugas seorang Security antara lain adalah sebagai berikut:
a. Preparation dan pengecekan lapangan sebelum operasional berjalan.
b. Menjaga keamanan yang mungkin timbul baik internal maupun eksternal dari
mulai operasional berjalan sampai dengan selesai.
c. Mengawasi dan mengamankan barang-barang inventaris operasional jangan
sampai ada yang hilang.
d. Membantu mengontrol kedisiplinan dan tata tertib karyawan.
e. Mengatasi persoalan dan menjalin hubungan koordinasi dengan pihak keamanan
di Paskal Hyper Square.
f. Membantu penyambutan kedatangan tamu-tamu dan mengawasi keamanan
sekitar yang dapat mengganggu kenyamanan bagi tamu.
g. Membantu mencarikan taksikendaraan bagi tamu yang tidak membawa kendaraan
pribadi, serta mencatat nama supir, nomor polisi, nomor seri taksi yang
bersangkutan dan mohon agar tamu dapat diantar ke tujuan dengan selamat.

3.2

Bidang Usaha Perusahaan

52

Amnesia Club Bandung bergerak dibidang jasa Entertainment (bisnis hiburan)


dengan bidang pelayanan Pub dan Karaoke. Dimana segmen pasar yang dilayani
adalah untuk kalangan anak-anak muda kota Bandung maupun luar kota lainnya.
Dengan memprioritaskan pada kenyamanan para tamunya dalam menikmati
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sehingga dengan demikian diharapkan
akan memberikan rasa ingin kembali lagi pada lain waktu untuk menikmati
kenyamanan tersebut. Hal ini tentu saja ditunjang dengan fasilitas yang tersedia dan
pelayanan yang berkualitas yang diberikan oleh Amnesia Club Bandung.

3.2.1

Tujuan dibentuknya Amnesia Club Bandung


Tujuan dibentuknya Amnesia Club Bandung adalah :

1. Membantu program pemerintah dalam bidang pariwisata dengan menambah


tempat hiburan di kota Bandung.
2. Membuka lapangan pekerjaann untuk para tenaga kerja muda professional di
bidang entertainment.
3. Memanfaatkan sumber daya manusia khususnya tenaga kerja muda yang
professional di wilayah kota Bandung dan sekitarnya.
3.2.2

Fasilitas dan Kapasitas yang dimiliki oleh Amnesia Club Bandung


Fasilitas yang dimiliki oleh Amnesia Club Bandung adalah klub yang dapat

menampung lebih dari 800 tamu dan biasanya penuh pada setiap akhir pekan.
Amnesia Club Bandung juga memiliki tempat karaoke di lantai 3, tempat karoke ini

53

bisa digunakan oleh konsumen bila ingin menghabiskan waktunya untuk


bernyanyi.Selain itu Amnesia Club Bandung memiliki 7 VIP (sofa) untuk kapasitas
12 orang, 23 lantai (meja bundar) untuk 6 orang, 16 jendela untuk 4 orang, serta table
Z untuk 8 orang.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Amnesia Club Bandung adalah sebuah klub malam yang berada di Paskal
Hyper Square. Ini adalah salah satu klub paling popular di kota Bandung. Menjelang
tengah malam, biasanya masih banyak anak muda yang masih haus akan hiburan
malam. Jika ketenangan kafe terlalu membosankan, mendatangi klub-klub malam
dengan suguhan live music atau Disc Jockey menjadi pilihan. Banyak yang menyebut
aktivitas di klub malam dengan istilah gaul dugem alias dunia gemerlap. Bandung

54

sebagai kota jasa, tentu memiliki sejumlah tempat bagi anak mudanya untuk dugem.
Dijalan Braga, Sudirman, Pasirkaliki hingga Cihampelas banyak berdiri klub-klub
malam, diskotik, hingga tempat karaoke. Setiap malam minggu klub-klub tertentu
rajin menggelar acara.Dari sekedar ladies nite, hingga pertunjukan band-band besar
papan atas atau pertunjukan DJ ternama dari ibu kot bahkan dari internasional.
Dalam bab ini, penulis akan menguraikan analisis data dari hasil penelitian
dan pembahasan yang telah penulis lakukan mengenai Strategi Komunikasi
Pemasaran dalam Meningkatkan Pengunjung di Amnesia Club Bandung. Sumber
utama data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan observasi langsung ke
lapangan yaitu Amnesia Club Bandung. Penulis mengamati bagaimana penerapan
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti pihak
marketing pemasaran, pelayan/waitress serta pihak-pihak yang lain yang dianggap
sebagai komunikator dalam melakukan pelayanan. Selain itu, penulis juga mengamati
secara langsung kegiatan-kegiatan yang terjadi di Amnesia Club Bandung. Dari hasil
penelitian wawancara, penulis berinteraksi secara langsung dengan narasumber dalam
hal ini yaitu kepada saudara Ari Lazuardi, yang juga merupakan sebagai Deputy
Manager beserta Anjar Chandra Irawan sebagai pihak marketing pemasaran
kemudian

penulis

juga

melakukan

wawancara

dengan

(satu)

orang

pelayan/waitress, dan 2 (dua) orang konsumen/pelanggan setia Amnesia Club


Bandung. sedangkan data lainnya diperoleh melalui studi kepustakaan dimana penulis

55

menggunakan teori yang berkaitan dengan hasil penelitian dan mengumpulkan datadata berkenaan dengan marketing komunikasi, kemudian data yang telah
dikumpulkan dirangkum dan diinterprestasikan secara deskriptif.

Dalam

bab

ini,

penulis meneliti beberapa faktor yang menjadi alasan terhadap penelitian ini,
diantaranya:
1. Bagaimana konsep pemasaran yang dilakukan untuk mendukung strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club
Bandung?
2. Teknik komunikasi apa yang digunakan untuk mendukung strategi komunikasi
pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club Bandung?
3. Fasilitas-fasilitas penunjang apa saja yang dimiliki untuk mendukung strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club
Bandung?
4. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi humas untuk melakukan strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan pengunjung di Amnesia Club
Bandung?
5. Siapa saja target pasar dalam strategi komunikasi pemasaran dalam
meningkatkan pengunjung di Amnesia Club Bandung?
Dari kelima faktor itulah yang akan menjadi bahan pembahasan dalam
penelitian ini. Penulisakan membahas penelitian ini dengan menggunakan teori-teori
yang ada pada bab-bab sebelumnya yaitu teori Model Integrasi Bisnis dan
Komunikasi Pemasaran.

56

4.1

Konsep Pemasaran yang Mendukung Strategi Komunikasi Pemasaran


Dalam Meningkatkan Pengunjung Di Amnesia Club Bandung
Dalam menjawab tantangan era kompetisi, Amnesia Club Bandung sebagai

pelaku pasar (marketer) melakukan upaya strategi transformasi dalam hal perbaikan
dan peningkatan layanan yang berorientasi kepada kepuasan konsumen/pelanggan.
Definisi konsep kualitas pelayanan (service of excellent) menurut Wyckop adalah :
Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut memenuhi keinginan pelanggan. Artinya terdapat dua
faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu expected
service (layanan yang diharapkan) dan perceived service (layanan yang
dirasakan). (Tjiptono 2000:60)
Konsep service of excellent terdapat unsur kecepatan, ketepatan, keramahan
dan kenyamanan yang merupakan satu kesatuan pelayanan jasa, jika salah satu unsur
berkurang maka pelayanan jasa tidak unggul. Untuk mencapai suatu tingkat
pelayanan prima harus memiliki tingkat keterampilan tertentu, keandalan, keramahan,
dan mampu menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan. Tujuan dari
pelayanan yaitu memberikan rasa puas dan kepercayaan kepada konsumen dengan
cara memenuhi kebutuhan dan keinginann dari konsumen. Jika layanan yang diterima
melampaui harapan pelanggan maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas
yang ideal, dan sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai pelayanan yang
buruk.Maka demikian baik buruknya kualitas tergantung pada penyedia pelayanan

57

dalam upaya untuk memenuhi harapan konsumen/pelanggan secara konsisten, tepat


dan memuaskan.Dalam konsep pelayananan dibutuhkan strategi komunikasi yang
baik untuk dapat menarik perhatian pelanggan.Untuk dapat memenuhi pelayanan
terbaik yang dibutuhkan konsumen/pelanggan, maka Amnesia Club Bandung
membuat

program-program.Program

dibuat

agar

pelanggan/konsumen

dapat

menikmati bentuk pelayanan yang optimal.Semenjak program tersebut berjalan


Amnesia Club Bandung banyak mendapatkan keuntungan-keuntungan yang bernilai
positif bagi kemajuan Amnesia Club Bandung.Seperti yang diungkapkan Ari
Lazuardi pihak Marketing Pemasaran Amnesia Club Bandung.
Sebenarnya konsep program sendiri dibuat untuk meningkatkan pelayanan
terhadap konsumen yang secara konsisten memberikan pelayanan terbaik
memenuhi standar kelas dunia. (Wawancara Ari Lazuardi, Selasa, 15/11)
Amnesia Club Bandung memastikan bahwa program-program yang dibuat mampu
memenuhi target yang diinginkan.Implementasi dilapangan sejauh ini relatif berjalan
dengan lancar.

Para pelayanan mengikuti dan melaksanakan apa yang sudah

diberikan pada saat training/pelatinan, bagaimana melayani konsumen. Konsumen


diberikan kemudahan untuk bisa mengenai Amnesia Club Bandung mulai dari bentuk
bangunan fisik yang baik, tempat parkir yang luas, didepan pintu masuk area ada logo
Amnesia Club Bandung, pelayanan memakai atribut lengkap seperti rompi, dasi
kupu-kupu, sepatu hitam, dan yang paling utama adalah pelayanan di Amnesia Club
Bandung membuat konsumen merasa puas dengan program-program diberikan.

58

Berdasarkan narasumber Ari Lazuardi dari pihak Marketing Pemasaran,


Amnesia Club Bandung akan terus melakukan sosialisasi program agar dampaknya
selain semakin berkembang dari segi fasilitas maupun pelayanan, omsetpun akan
mengalami kenaikan dan jumlah konsumen akan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Keberhasilan program-program dapat diukur dari tingkat keefektifannya
dengan cara pengevaluasian yang dilakukan melalui rapat seluruh staf di Amnesia
Club Bandung.
Evaluasi dilakukan tiap minggunya melalui rapat seluruh staf Amnesia Club
Bandung untuk mereview kembali apa yang telah dikerjakan oleh semua staf
dalam seminggu terakhir, apakah terdapat perkembangan atau tidak, dan
apakah telah melampaui target yang telah ditentukan.(Wawancara Ari
Lazuardi, 15/11)
Program yang sudah dicanangkan sejak awal tahun diharapkan akan
memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2013 ini. Harapan kedepannya ingin
Amnesia Club Bandung ini agar dapat meningkatkan perfomansi supaya dapat
bersaing dengan klub-klub malam di Bandung lainnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dilapangan terhadap 7 orang
konsumen yang menjadi pelanggan setia Amnesia Club Bandung, ditemukan beragam
jawaban yang menarik atas program yang dibuat tersebut, selain itu hal-hal yang
menjadi perhatian dan keinginan konsumen ketika berkunjung ke Amnesia Club
Bandung, juga menjadi perhatian bagi Amnesia Club Bandung seperti kebersihan
toilet harus selalu dijaga sebab toilet merupakan fasilitas yang seharusnya dapat

59

dinikmati konsumen. Konsumen juga menginginkan area parkir lebih diperluas,


karena biasanya menjelang malam minggu banyak konsumen yang datang ke
Amnesia Club Bandung untuk mencari hiburan, selain itu konsumen mengharapkan
adanya keamanan yang sangat ketat, jangan sampai kasus perkelahian yang sering
terjadi di klub-klub malam lain ini juga terjadi di Amnesia Club Bandung. Ketika
sedang bekerja pelayan diharapkan untuk tidak sering mengobrol serta fasilitas
mendatangkan artis-artis dalam dan luar negeri lebih diperbanyak agar konsumen
merasa puas.

4.2

Teknik Komunikasi untuk Mendukung Strategi Komunikasi Pemasaran


Dalam Meningkatkan Pengunjung di Amnesia Club Bandung
Teknik komunikasi merupakan cara-cara yang dirancang dan digunakan pihak

komunikator selama proses komunikasi berlangsung, untuk menyampaikan informasi


kepada komunikan (khalayak sasaran) agar tujuan yang diinginkan tercapai dan
diterima oleh penerima. Dalam melakukan pendekatan dengan konsumen diperlukan
adanya komunikasi yang baik, intinya agar dapat mengajak atau mempegaruhi
konsumen sehingga terjadi keputusan untuk melakukan pembelian. Untuk dapat
melakukan komunikasi yang baik ketika berhadapan langsung dengan konsumen
terlebih dahulu pelayan diwajibkan mengikuti pelatihan/training.
Selama satu minggu pelayan dibekali pelatihan yang tentu saja tujuannya
untuk meningkatkan performa dalam melakukan pelayanan terhadap
konsumen. (Wawancara Ari Lazuardi, 15/11)

60

Selain pihak marketing pemasaran, petugas pelayan juga merupakan satu dari
sumber/komunikator memainkan peranan penting, merupakan unsur yang paling
persuasif untuk mempengaruhi konsumen/pelanggan, nantinya diharapkan dapat
menghasilkan tahap perubahan sikap yang meliputi perubahan opini, persepsi, afeksi,
dan tindakan konsumen (Kennedy, 2006:5). Konteks perubahan sikap disini yaitu
pendapat konsumen mengenai program-program yang dibuat, penilaian konsumen
mengenai program, perasaan senang atau tidak senang konsumen, serta ketersediaan
konsumen untuk berpartisipasi dengan Amnesia Club Bandung di masa datang.
Ketika pertama kali konsumen datang sebaiknya disambut dengan ramah oleh
pelayan dengan penampilan yang rapih, memperlihatkan senyum.Komunikasi terbaik
dengan pelanggan adalah selalu diawali dengan kesan yang baik dan bersahabat, tidak
lupa setelah melakukan pelayanan jasa yang diinginkan konsumen mengucapkan
terimakasih.
Menurut keterangan yang didapat dari hasil wawancara, Amnesia Club
Bandung banyak diberikan saran oleh konsumen yang gunanya tentu saja untuk lebih
meningkatkan pelayanan agar berjalan dengan maksimal.
Tugas sebagai pelayan adalah melayani konsumen dengan sebaik mungkin
melalui program-program yang diadakan oleh pihak manajemen Amnesia
Club Bandung. (Wawancara Ari Lazuardi, 15/11)
Reaksi konsumen pun bermacam-macam seperti contohnya ada yang sudah
merasakan bahwa pelayanan yang diterapkan oleh pelayan sudah sesuai, ada juga

61

yang menganggap hanya dengan seyum saja itu juga sudah cukup.Cukup
memuaskan, terpercaya karena konsumen merasa lebih dihargai hak-haknya untuk
mendapatkan pelayanan yang terbaik tetapi ada juga yang menganggap bahwa hal
seperti itu biasa saja.Konsumen mendapatkan informasi tentang program-program
yang dicanangkan oleh Amnesia Club Bandung melalui media komunikasi seperti
iklan di Radio, brosur atau pamphlet yang dipasang dijalan, selain itu adda beberapa
konsumen yang langsung mendatangi tempat langsung.Konsumen ingin merasakan
bagaimana standar pelayanan yang diberikan Amnesia Club Bandung kepada
konsumen.
Dari sisi pelayanan, pelayan diharapkan memiliki kemampuan teknik
berkomunikasi yang baik ketika berhadapan dengan konsumen selain dapat
memahami apa yang diperlukan konsumen, pelayan harus mampu memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh konsumen, dapat mengatasi keluhan-keluhan yang
datang dari konsumen, serta mampu menumbuhkan nuansa keintiman dalam artian
rasa kenal, tahu, dekat, dan akrab dengan konsumen. Begitu juga dengan pihak
marketing pemasaran, teknik komunikasi yang dilakukan adalah bernuansa persuasif,
dimana dalam hal ini pihak marketing pemasaran berupaya mengajak konsumen
untuk terlibat dalam kegiatan atau acara yang sering diadakan oleh pihak Amnesia
Club Bandung. Kelak seluruh staf di Amnesia Club Bandung bisa memberikan stigma
baru bahwa Amnesia Club Bandung sebagai sebuah klub malam terbaik yang bisa

62

memberikan kepuasan kepada konsumen. Secara berkelanjutan pelayanan ini bisa


direkomendasikan dari mulut ke mulut (word of mouth) kepada khalayak lain yang
lebih luas sehingga akan semakin banyak konsumen yang menjadikan Amnesia Club
Bandung sebagai pilihan dan kepercayan untuk memberikan pelayanan jasa. Selain
itu sudah menjadi tugas pelayan dan pihak marketing untuk melayani konsumen
sebaik mungkin melalui penerapan program yang selalu diadakan dengan
menggunakan pelayanan prima.

4.3

Fasilitas-fasilitas Penunjang Yang Dimiliki Untuk Mendukung Strategi


Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Pengunjung Di Amnesia
Club Bandung
Amnesia Club Bandung yang merupakan sebuah tempat hiburan di Bandung

yang memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri dibanding tempat hiburan lainnya


yang juga berada di Bandung, salah satunya adalah bentuk bangunan yang baik dan
terawat, fasilitas dan pelayanan pun lebih baik, karena semua pengelola di Amnesia
Club Bandung harus merenovasi tampilan fisik bangunan menjadi lebih modern dan
menarik.
Kami menyediakan berbagai fasilitas, dengan harapan segala fasilitas ini
dapat dinikmati oleh seluruh konsumen, sehingga konsumen merasa puas
(Wawancara Ari Lazuardi, 15/11)

63

selain itu pelayan dibekali pelatihan dan penerapan program tentu menambah nilai
lebih dalam hal pemberlakukan pelayanan prima terhadap konsumen serta secara
teknis peralatan yang modern.
Selain itu fasilitas yang dimiliki oleh Amnesia Club Bandung adalah klub
dapat menampung lebih dari 800 tamu dan biasanya penuh pada setiap akhir
pekan.Amnesia Club Bandung juga memiliki tempat karaoke di lantai 3, tempat
karoke ini bisa digunakan oleh konsumen bila ingin menghabiskan waktunya untuk
bernyanyi.Selain itu Amnesia Club Bandung memiliki 7 VIP (sofa) untuk kapasitas
12 orang, 23 lantai (meja bundar) untuk 6 orang, 16 jendela untuk 4 orang, serta table
Z untuk 8 orang.
Amnesia Club Bandung ini adalah salah satu klub paling popular di kota
Bandung dengan sistem suara besar dan dapat dinikmati oleh para tamu. Gaya musik
yang diusung adalah music House/progressive dengan top 40 remix. Setiap
minggunya Amnesia Club Bandung selalu menyediakan program layanan berupa
gelaran sexy dancer, peragaan busana oleh model-model seksi, dan acara-acara
dugem tematik menjadi andalan Amnesia untuk menjaring konsumen. Klub yang satu
ini juga terbilang aman dan nyaman. Keributan skala besar belum pernah terjadi
ditempat ini, jadi biasanya seorang clubber sejati, belum pas rasanya jika tidak
menghabiskan waktu di klub yang tutup hingga empat dini hari ini.

64

Untuk mendapatkan hati dari para konsumen, terdapat lima tahapan yang
harus dilakukan oleh Amnesia Club Bandug diantaranya :
1. Staf yang terlatih dan bermotivasi
2. Jaminan kualitas dan kuantitas
3. Penawaran produk dan pelayanan tambahan yang selaras dengan strategi
marketing
4. Format bangunan yang modern dan tidak kuno.
5. Perawatan yang terawat baik.
Jika standarisasi ini bisa dilakukan otomatis Amnesia Club Bandung tersebut
mendapatkan margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan klab malam lain yang
belum menetapkan standarisasinya. Dulu para tamu yang ingin menghilangkan
kejenuhannya hanya bisa datang ketempat klub yang kuno lain dengan Amnesia Club
Bandung, tempat ini diusung menjadi spot yang paling menarik bagi anak-anak muda
dari dan luar Bandung.
Menurut salah satu pengunjung yang bernama Sonny Irawan (27),
mengatakan bahwa Amnesia Club Bandung merupakan club malam yang paling enak
dan nyaman yang berada di kota Bandung. Bila dibandingkan dengan club malam
lain yang berada di kota Bandung, Amnesia Club Bandung memiliki hal yang jauh
lebih baik dari segi fasilitasnya maupun pelayanannya. Karena tempat ini diusung
menjadi spot yang paling menarik bagi anak-anak muda, oleh karena itu tempat juga
disesuaikan dengan kesenangan anak-anak muda di Bandung. Misalnya setiap hari
Sabtu pada akhir bulan, tim manajemen Amnesia Club Bandung selalu mendatangkan

65

Disc Jockey (DJ) dari berbagai negara. Dan hal seperti ini jarang ditemukan di clubclub lain mengingat untuk membayar DJ dari mancanegara itu sangat mahal
biayanya. Tetapi lain halnya dengan Amnesia Club Bandung, mereka sangat sering
mendatangkan DJ dari mancanegara. Dan inilah yang membuat Amnesia Club
Bandung berbeda dari club malam lainnya.
Sama halnya dengan pendapat dari konsumen lain yang bernama Bella
Anastasya (25), dia mengatakan jika dia merupakan pelanggan yang loyal terhadap
club yang satu ini. Hampir setiap minggu dia dan teman-temannya kumpul di
Amnesia Club Bandung. Alasan dia memilih tempat Amnesia Club Bandung
dibandingkan dengan club malam lainnya karena menurutnya Amnesia Club
Bandung mempunyai keunggulan yang lain dibandingkan club malam di Bandung
lainnya. Misalnya seperti harga makanan dan minuman yang relatif lebih murah, area
parkir yang luas sehingga tidak kesulitan untuk menyimpan mobil, serta tempatnya
selalu bersih dan nyaman.
Kendala yang dihadapi oleh pengelola Amnesia Club Bandung adalah untuk
mempertahankan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Karena seperti pepatah
bilang biasanya mempertahankan lebih sulit daripada meraih atau merebutnya.Maka
dari itu Amnesia Club Bandung sebisa mungkin untuk mempertahankan image/citra
yang selama ini telah melekat sebagai satu-satunya klub malam Bandung yang
banyak diminati oleh tamunya.

66

4.4

Hambatan-Hambatan Melakukan Strategi Komunikasi Pemasaran


dalam Meningkatkan Pengunjung di Amnesia Club Bandung
Perkembangan Amnesia Club Bandung dari tahun ke tahun semakin membaik

ini terlihat dari semakin hari semakin banyak tamu yang datang untuk menghabiskan
malamnya di Amnesia Club Bandung. Menurut pihak Marketing Pemasaran Anjar
Chandra Irawan, pada awalnya Amnesia Club Bandung tidak seramai saat ini,
pengunjung yang datang bisa dihitung karena saking sepinya. Tetapi semenjak tim
manajemen mengubah pola komunikasi pemasarannya, Amnesia Club Bandung
semakin hari semakin baik perkembangannya. Bisa dibilang setiap tahun, Amnesia
Club Bandung semakin naik kelas. Seperti kata pepatah mempertahankan lebih sulit
dari pada merebut, oleh karena itu, menurut pihak Marketing, dalam pelaksanaannya
Amnesia Club Bandung juga sering mengalami kendala bukan hanya seputar masalah
yang melibatkan konsumen tetapi juga kejadian-kejadian yang tidak diharapkan bisa
saja terjadi di dalam Amnesia Club Bandung diantaranya :
1. Jika terjadi kerusakan alat-lat kerja yang sifatnya teknik maka operator
menghadapi kesulitan dalam menjalankan tugasnya,
2. Saat adanya keributan kecil yang terjadi antara konsumen, setidaknya ini
membuat media menjadi meliput kami, ini yang sulit karena dengan begitu pihak
dari Amnesia Club Bandung yang biasanya akan dikejar oleh media.
3. Dalam keadaan/ situasi yang sangat ramai dtambah antrian parkir yang panjang
menyebabkan penyambutan jadi bermasalah.

67

4. Ketika sedang berkomunikasi dengan pelanggan/konsumen/tamu biasanya ada


saja yang acuh.
5. Konsumen ingin dilayani dengan cepat jadi terkadang mereka jadi kurang sabar.
6. Konsumen juga bersifat rewel, pelayan kami sering dimarahi konsumen dengan
alasan yang tidak jelas.
7. Menghadapi konsumen yang mabuk, ini biasanya yang memicu pertengkaran di
area Amnesia Club Bandung
8. Apabila pelayan kami terserang kelelahan fisik karena kelelahan akibat
banyaknya tamu yang datang maka pelayanan jadi kurang memuaskan.
Keluhan yang datang dari konsumen menyangkut pada pelaksanaan pelayanan itu
sendiri, karena itu perlu adanya tindak lanjut dari persoalan tersebut agar dapat
ditangani dengan baik, sehingga tidak akan mempengaruhi proses pelayanan dan
diharapkan dapat berjalan dengan lancar sampai pada konsumen yang dituju sebagai
fasilitator untuk menyampaikan complaint/keluhan di Amnesia Club Bandung.
Sebaiknya bisa diterima dengan baik agar aspirasi konsumen didengar, tentunya
semua untuk kebaikan dari pihak Amnesia Club Bandung sehingga konsumen akan
tetap setia menggunakan pelayanan dari Amnesia Club Bandung tersebut.
Konsumen merespon kembali pelayanan kami dengan baik dan tidak kapok
untuk kembali datang ketempat kami. (Wawancara Ari Lazuardi, 15/11)
Selain memahami apa yang secara sadar dibutuhkan oleh konsumen, operator juga
harus tetap memiliki komitmen yang kuat untuk dapat menyediakan pelayanan yang
mampu memuaskan konsumen.

68

Keinginan konsumen untk dilayani dengan sepuas-puasnya supaya kembali


lagi ke klub kita. (Wawancara Ari Lazuardi, 15/11)
Biasanya reaksi yang ditunjukan konsumen seperti ketika memesan makanan atau
minuman dan pada saat itu kondisi sedang tidak baik, seperti banyaknya tamu yang
memesan makanan dan minuman juga kemudian konsumen yang ingin cepat-cepat
sehingga lebih utama mendapatkan pesanannya, dan ini diperlukan kebijaksanaan
dari pelayan untuk mengerti dan memahami situasi yang ada.
Selain itu menurut pihak Marketing, hambatan juga semakin bertambah
semenjak adanya kebijakan baru dari bapak Walikota Bandung yaitu Ridwan Kamil,
beliau membuat kebijakan baru jika semua tempat hiburan malam di Kota Bandung
harus tutup pukul 12 malam. Dan ini mengakibatkan adanya penurunan omset dari
biasanya. Namun pihak Amnesia Club Bandung tetap akan mengikuti kebijakan dari
bapak Ridwan Kamil, mengingat langkah itu diambil untuk menjaga keamanan serta
ketertiban di kota Bandung. Selain itu juga untuk memberikan perlindungan kepada
para karyawan hiburan malam dan pengunjunga sehingga masih dapat pulang pada
jam-jam aman.
Selama proses pelaksanaan kerja berjalan kadangkala terjadi hal-hal yang
tidak dapat diprediksi secara pasti dan dapat mempengaruhi kualitas dari mulu
pelayanan tersebut. Situasi yang seperti itu menimbulkan ketidaknyamanan dalam
proses pelaksanaan, sehingga proses tersebut menjadi terganggu. Kedepannya

69

diharapkan apa yang menjadi hambatan dalam pelaksanan kinerja seperti keluhankeluhan yang terjadi secara teknis ataupun non teknis dapat ditangani dengan baik.
Tentunya menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak (antara
konsumen dengan pihak Amnesia Club Bandung) dan menjadi semangat untuk
Amnesia Club Bandung untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut serta
menjadi feedback bagi pihak Amnesia Club Bandung agar dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi.

4.5

Target Pasar Pada Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam


Meningkatkan Pengunjung Di Amnesia Club Bandung
Target pelanggan adalah specific audience yang ingin dirangkul dengan

menggunakan produk atau jasa yang dijual. Dalam menetapkan target pasar,
perusahaan sebaiknya terlebih dahulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara
mengelompokan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat)
yang hamper sama. Setiap kelompok dengan konsumen dapat dipilih sebagai target
paar yang akan dicapai. Segmentasi pasar ini dilakukan untuk mengkaji dan mencari
kesempatan segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan
memutuskan berapa banyak dari segmen pasar tersebut yang akan dilayani oleh
perusahaan. Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak dapat
melayani seluruh konsumen, terutama di Amnesia Club Bandung. Tidak semua orang

70

bisa masuk untuk menikmati hiburan di Amnesia Club Bandung, ada beberapa
kriteria yang sudah ditargetkan sebagai target pasar.
Kegiatan komunikasi pemasaran akan lebih berhasil jika hanya diarahkan
kepada konsumen tertentu sebagai target pasar yag dituju. Target pasar adalah
kelompok konsumen yang homogeny, yang akan dijadikan sasaran pemasaran dalam
perusahaan. Pada Amnesia Club Bandung target pemasaran sudah di arahkan kepada
anak-anak muda Bandung berusia minimal 18 tahun keatas yang ingin menikmati
suasana yang berbeda untuk menghabiskan malamnya. Alasan dipilih yang telah
berusia 18 tahun karena jika anak yang berusia 18 tahun pergi ke tempat hiburan
seperti Amnesia Club Bandung dikhawatirkan akan membawa dampak buruk. Karena
Amnesia Club Bandung adalah tempat bagi orang yang cukup umur. Pada mulanya
Amnesia Club Bandung menganalisis target pasar dengan melihat realita dari anakanak muda kota Bandung yang haus akan hiburan malam. Amnesia Club Bandung
melihat anak-anak muda kota Bandung mulai merasa bosan dengan ketenangan kafe,
merasa membutuhkan hiburan yang lebih ramai maka didirikanlah Amnesia Club
Bandung.

71

BAB V
PENUTUP

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan mengacu pada tujuan penelitian, maka

kesimpulan dari penelitian dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran dalam


Meningkatkan Pengunjung di Amnesia Club Bandung adalah sebagai berikut:
1. Program yang dibuat oleh Amnesia Club Bandung agar seluruh pihak dapat
dijamin secara konsisten memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen
sesuai dengan standar, dimana konsumen berhak menikmati kualitas dan kuantitas
yang terjamin, dan pelayanan yang ramah dari pelayan. Semua dilakukan sebagai
upaya/wujud nyata dalam memenuhi hak dan kewajiban konsumen agar dapat
merasakan kepuasan pelayanan dan fasilitas terbaik yang diberikan Amnesia Club
Bandung yang dijadikan objek penelitian oleh penulis.
2. Teknik/cara berkomunikasi pelayanan dengan pelanggan lebih menggunakan non
verbal, pesan dikomunikasikan secara lisan dan ucapan didukung dengan isyaratisyarat seperti kinesik (gerak tubuh), suara, dan juga penggunaan pakaianseragam
yang rapih. Ketika pelanggan/konsumen datang mendapatkan senyum, sapa,
mendapatkan informasi produk, menawarkan fasilitas tambahan seperti ruang
karaoke, menangani keluhan dari konsumen, serta mengucapkan terimakasih.

72

3. Fasilitas yang dimiliki Amnesia Club Bandung pada dasarnya sudah cukup baik,
semua yang dibutuhkan oleh pelanggan/konsumen sudah di maksimalkan, hanya
saja terkadang kebersihan toilet masih sering kotor dan agak sedikit bau. Namun
semuanya selalu cepat ditangani oleh pihak Amnesia Club Bandung.
4. Proses pelaksanaan pelayanan di Amnesia Club Bandung tidak terlepas dari
hambatan-hambatan atau gangguan baik yang datang dari konsumen, keteledoran
dari salah satu pihak atau kesalahan teknis yang terjadi di Amnesia Club
Bandung, bahkan gangguan fisik dari pelayan akibat kelelahan juga dapat
mengganggu

performa

kerja.

Diharapkan

adanya

solusi

untuk

daoat

menanggulangi permasalahan yang terjadi tersebut agar nantinya pelaksanaan


kinerja dapat berjalan dengan lancar dan lebih baik.
5. Target pasar di Amnesia Club Bandung adalah anak-anak muda Bandung yang
berusia minimal 18 tahun keatas, anak di bawah umur dilarang untuk datang ke
Amnesia Club Bandung karena dikhawatirkan tempat ini akan membawa dampak
buruk bagi perkembangan medisnya.
5.2
Saran
1. Saya sebagai peneliti yang telah melakukan penelitian di Amnesia Club Bandung
menemukan hal-hal yang menarik. Disatu sisi dalam memberikan pelayanan dan
fasilitas terhadap konsumen di Amnesia Club Bandung sudah cukup konsisten
dalam melayaninya. Tetapi, disisi lain penerapan program belum dilakukan secara
optimal. Karena itu Amnesia Club Bandung harus dapat menjamin kepercayaan
dan kenyamanan dari konsumen dengan memaksimalkan mutu pelayanan,

73

penyebaran informasi agar dapat disosialisasikan dengan baik terhadap


konsumen, secara konsisten memberikan pelayanan prima terhadap konsumen
dengan cara memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen dengan begitu
pelaksanaan program di Amnesia Club Bandung dapat berlaku secara optimal.
2. Dalam melakukan komunikasi dengan konsumen sebaiknya dengan tutur kata
yang sopan dan ramah. Sebagai wujud pelayanan yang prima, konsumen harus
mendapatkan service yang terbaik yang menjadi tujuan dari Amnesia Club
Bandung. Ditambah lagi pelayan harus mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan konsumen serta lebih peka dalam menangani keluhan konsumen.
3. Fasilitas merupakan bentuk layanan yang dapat dinikmati konsumen maka dari itu
segala bentuk perbaikan/perawatan atas fasilitas seperti toilet, ruang karaoke,
bangunan fisik Amnesia Club Bandung atau alat-alat teknis lainnya dapat dijaga
denganb baik agar pelayanan memuaskan konsumen dengan maksimal.
4. Kendala yang dihadapi oleh Amnesia Club Bandung sangatlah manusiawi apalgi
bila dituju dari segei personal pelayan sendiri, biasanya konsumen yang dating
relatif padat terutama pada hari libur/malam Minggu sehingga pelayanan
mengalami kelelahan fisik akibat sehingga pelayanannya tidak maksimal,
diharapkan setelah ada tambahan operator sehingga masalah kelelahan dapat
diatasi.
5. Walaupun target pasar di Amnesia Club Bandung adalah anak-anak muda
Bandung yang berusia minimal 18 tahun keatas, tetapi terkadang banyak anakanak yang masih dibawah umur yang nekat masuk ke area dewasa tersebut. Tetapi

74

pihak Amnesia Club Bandung sudah membuat solusi agar hal seperti itu tidak
terjadi lagi. Solusinya dengan cara apabila ada tamu yang hendak datang
diharuskan memperlihatkan KTP, sehingga anak-anak yang usianya di bawah
umur tidak dapat masuk.

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada.
Djamaluddin, Dedy. 1994. Komunikasi Persuasif. Bandung : PT. Remaja

75

Rosdakarya.
Effendy, Onong. 1998. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Harun, Rochajat. 2008, Komunikasi Organisasi, Bandung : Mandar Maju.
Marknesis, 2009. Pemasaran Strategi, Taktik dan Kasus, Bogor : Jelajah
Nusa.
Prisgunarto, Ilham. 2002, Komunikasi Pemasaran Strategi & Taktik, Bogor:
Ghalia
Rakhmat, Jalalludin. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Roekomy, R. 1992. Dasar-dasar Persuasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Ruslan, Rosady. 2003, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi,
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Saladin, Djaslim. 2003, Intisari Pemasaran & Unsur- unsur Pemasaran
Bandung : CV Linda Karya.
. 2004, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan
Pelaksanaan dan Pengendalian, Bandung : CV Linda Karya.
Soemanagara. 2008, Strategic Marketing Communications, Bandung :

76

Alfabeta.
Yulianita. 2001, Komunikasi Pemasaran, Universitas Dokter Sutomo,
Surabaya

Sumber Lain :
Buku Pedoman Amnesia Club Bandung.
Buku Pedoman Struktur Organisasi dan Pembagian Kerja, Amnesia Club
Bandung

Anda mungkin juga menyukai