Dionysius Subali
2016005009
Pada Gambar 2 menunjukkan harga saham Monsanto selama 10 tahun terakhir yang terlihat cukup
stabil dengan harga saham 117.75 US dolar. Pada grafik tersebut juga terlihat peningkatan harga saham
perusahaan yang cukup signifikan sejak Monsanto berdiri hingga sekarang. Kestabilan harga saham selama
10 tahun terakhir ini dapat menunjukkan kondisi perusahaan Monsanto yang cukup baik dan menjanjikan
untuk berinvastasi bagi para investor.
Berbeda dengan Monsanto, Bayer is perusahaan global dengan kompetensi inti dalam bidang Life
Science untuk health care dand agrikultur. Produk dan pelayanan yang dikeluarkannya dirancang untuk
berguna bagi orang banyak, melalui peningkatkan kualitas mereka. Pada saat yang bersamaan, perusahaan
ini bertujuan untuk menciptakan value melalui inovasi, pertumbuhan, dan kekuatan pasar yang lebih kuat.
Bayer berkomitmen terhadap prinsip pengembangan yang sustainable dan terhadap tanggung jawab social
serta etikal. Untuk keadaan fiscal tahun 2015, Bayer merekrut sekitar 117,000 orang dan memiliki tingkat
penjualan sebesar 46.3 miliar EUR. Capital expenditures sebesar 2.6 miliar EUR, biaya R&D sebesar 4.3
miliar EUR.
Gambar 5 Persetujuan cross-licensing enam perusahaan kimia untuk sifat bibit transgenik (Howard 2009).
Alasan Serta Bukti-Bukti Kebutuhan M&A
Usulan Bayer untuk melakukan akuisisi terhadap Monsanto terlihat bertujuan untuk mempertahankan
dan mempersiapkan diri terhadap berbagai persaingan yang ada. Kedua perusahaan melakukan hal tersebut
dilatarbelakangi dengan adanya aktivitas merger dari perusahaan sejenis yang lain. Seperti Dow Chemical
berenceana untuk merger dengan DuPont dan melakukan spin off pada kegiatan pembibitan dan crop-
chemical menjadi sebuah perusahaan agricultural-focused. Sementara itu, ChemChina mengambil alih
perusahaan Swiss, Syngenta. Bahkan perusahaan produsen pupuk PotashCorp dan Agrium sudah
melakukan merger untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.
Berdasarkan analisis bisnis yang dilakukan, tiga alasan utama Bayer ingin melakukan M&A terhadap
Monsanto adalah sebagai berikut:
1. Product Synergy
Alasan pertama adalah sinergi terhadap produk mereka. Bayer memiliki divisi crop science
dengan kinerja yang sangat memukau, yang menjual berbagai varietas bibit, termasuk bibit transgenik.
Tidak seperti Monsanto, divisi crop science pada perusahaan ini terlihat sudah mengalami peningkatan
pendapatan sepanjang tahun ini. Bahkan, diduga bahwa perusahaan Jerman ini memegang hampir dua
kali dari jumlah paten bibit transgenik yang dipegang oleh Monsanto di Eropa. Perusahaan Amerika
mungkin sebagai musuh utama yang dapat melengserkan industri GMO, tetapi divisi Crop Science
pada Bayer sudah lama menjadi pendukung teknologi hingga sekarang. Jika melihat kembali pada
tahun 2013, Bayer merupakan bagian dari sekelompok organisasi industri bioteknologi (seperti
Monsanto dan Du Pont) yang berusaha untuk mengedukasi konsumen tentang produk GMO. Melalui
akuisisi antara Bayer dan Monsanto ini diharapkan dapat saling membantu untuk menjual berbagai
jenis produk pestisida, serta mengedukasi masyarakat tentang produk GMO.
2. Market Dynamics
Alasan yang kedua berhubungan dengan dinamika pasar bibit. Penurunan akhir-akhir ini pada
harga komoditas memberikan dampak buruk terhadap divisi bibit dan genomic milik Monsanto pada
pasar asing. Sebagai dampaknya, perusahaan berbasis St. Louis mengumumkan suatu rencana untuk
memberhentikan 2600 pekerja pada tahun 2017. Perusahaan mengestimasi bahwa dengan
pemberhentian pekerja tersebut dapat menghemat $3-miliar selama masa tersebut. Disamping itu, U.S.
Department of Agriculture sudah meramalkan terjadinya penurunan pendapatan pada tahun ketiga
sebesar 2.8% (jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya) menjadi $54.08-milliar untuk pasar
agrikultural. Dikepung dengan penurunan margin dan peningkatan tingkat kekuatiran, industri mulai
melangkah menuju konsolidasi. Sebagai contoh, merger antara Du Pont dan Dow Chemicals yang
diumumkan tahun lalu. Dalam kasus ini, merger antara Bayer dan Monsanto akan meningkatkan
pendapatan perusahaan melalui penggabungan menjadi $1.5 milliar.
3. Tax Benefits
Sebagai tambahan untuk meningkatkan market size pada kedua perusahaan, keuntungan lain
yang didapat juga berupa tax benefit. Tahun lalu, Monsanto berusaha untuk membeli Swiss rival
Syngenta dengan tujuan untuk menurunkan besarnya biaya pajak, meskipun kesepakatan tersebut
tidak terjadi, Pada awal tahun ini, perusahaan Amerika juga berusaha untuk membeli divisi crop science
milik Bayer. Dalam hal ini laju pajak Bayer hanya setengah dari perusahaan Amerika, sehingga dapat
dikatakan bahwa kewajiban pajak suatu perusahaan menjadi hal yang dipertimbangkan dalam
perhitungan akuisisi dan merger. Akibat hal tersebut, CEO Bayer menolak joint venture pada kedua
perusahaan karena tidak memberikan tax benefit (Sharma 2016).
Howard, P. H. (2009). Visualizing consolidation in the global seed industry: 19962008. Sustainability, 1(4),
1266-1287.
King, J. L., & Schimmelpfennig, D. (2005). Mergers, acquisitions, and stocks of agricultural biotechnology
intellectual property. AgBioForum, 8(2&3): 83-88.
Monsanto. 2016. Bayer and Monsanto to Create a Global Leader in Agriculture. terhubung berkala
http://news.monsanto.com/Bayer-Monsanto-acquisition [13 Jun 2017].
Sharma R. 2016. 3 reason why Bayer interested in Monsanto. terhubung berkala. http://www.investopedia
.com/articles/markets/052316/3-reasons-why-bayer-interested-monsanto.asp [13 Jun 2017].