Anda di halaman 1dari 7

Bayer-Monsantos Merger and Acquisition

Dionysius Subali
2016005009

Pengantar Tentang M&A (Merger & Acquisition)


Merger dan acquisition (M&A) adalah salah satu langkah penting yang dilakukan oleh perusahaan
untuk peningkatan kapabilitas teknologi, dalam hal pengetahuan dan tenaga ahli, pengalaman berbisnis
berbasis teknologi, dan hak intellectual property (IP). Pengembangan internal adalah pilihan yang dapat
diambil oleh perusahaan jika tidak melakukan M&A dalam peningkatan kapabiltas teknologi tersebut. Namun,
pengembangan internal membutuhkan waktu yang lebih lama dan dana yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan akuisisi terhadap suatu teknologi yang ada melalui perubahan kepemilikan. Hak intellectual property
dapat dilisensikan, tetapi perizinan teknologi dapat menjadi sulit saat pemilik suatu teknologi adalah
kompetitor atau saat transaksi perizinan lambat dan mahal saat dinegosiasikan. Jika pengembangan dari
suatu teknologi kompleks membutuhkan integrasi dengan perusahaan lain, M&A adalah sebuah mekanisme
yang dapat memenuhi kebutuhan suatu perusahaan melalui kehadiran perusahaan lain. Bioteknologi
agrikultur adalah area yang baik untuk mempelajari perubahan dari suatu kepemilikan melalui M&A. Agrikultur
sejak dulu sudah menggunakan bioteknologi hingga sekarang untuk bidang penelitian dan pengembangan
produk baru. Pemanfaatan bioteknologi untuk mengembangkan bibit varietas baru, akan menciptakan nilai
baru bagi produser, processor, dan konsumen sebagai perluasan wawasan dalam persilangan tanaman dan
dalam praktek agrobisnis, seperti penambahan kemampuan baru yang menguntungkan pada tanaman
melalui penyisipan gen tertentu, penyisipan gen ke dalam bibit tanaman melalui proses transformasi, dan
pemilihan serta pustaka gen-gen pada varietas yang ditransformasi.
Mungkin karena kebutuhan untuk menggabungkan begitu banyak teknologi berbeda, yang dimiliki oleh
sejumlah perusahaan yang berbeda-beda. Sektor agricultural bioteknologi melihat tingginya aktivitas M&A
pada tahun 1990. Pada masa ini, terjadi perubahan teknologi yang cepat dan penciptaan berbagai teknologi
dan produk baru, sehingga perubahan kepemilikan dari teknologi-teknologi tersebut cukup sering terjadi.
Perusahaan-perusahaan mulai menggunakan prinsip bioteknologi dalam bidang agrikultur dengan berbagai
alasan. Beberapa sudah memiliki pengetahuan agrikultur di bidang bioteknologi (khususnya mengenai bibit
dan senyawa kimias) dan berupaya untuk menerapkan teknologi baru tersebut, perusahaan yang lain mencari
aplikasi untuk berinovasi, dan yang lain masih berupa perusahaan pemula yang terbentuk untuk
mengkomersialisasikan penemuan bioteknologi baru. Melihat kapabiitlas teknologi yang berlainan dari
berbagai perusahaan dan keputusan mereka untuk merger atau akuisisi dapat membuktikan beberapa
pandangan bahwa aktivitas M&A berperan dalam pembentukan suatu teknologi baru.
Bayer dan Monsanto merupakan dua dari enam perusahaan besar di Amerika yang bergerak di bidang
agrobisnis bioteknologi. Pada hari Rabu, 14 September 2016, Monsanto menyetujui ajakan Bayer untuk
melakukan merger dan akuisisi untuk kedua perusahaan besar tersebut, yang dilakukan pada tanggal 18 April
2016. Kombinasi dari kedua perusahaan besar ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat investasi serta
tetap menjaga posisi unggul dalam pasar global (King& Schimmelpfennig 2005).

Tabel 1 Enam perusahaan besar agrobisnis bioteknologi di Amerika.


Keadaan dan Latar Belakang Setiap Perusahaan Sebelum M&A
Monsanto adalah perusahaan yang tidak terlibat sepenuhnya dalam industri bibit sebelum pertengahan
tahun 1980an, tetapi sekarang merupakan perusahaan bibit terbesar di dunia. Teknologi yang dipatenkan
memainkan kunci penting dalam proses pengambilalihan yang cepat ini. US-based Monsanto
mengembangkan sebuah posisi terdepan dalam produk transgenik baik melalui research & development, dan
berbagai akuisisi pada perusahaan-perusahaan bioteknologi dengan tujuan untuk mengantarkan produk
transgenik tersebut pada para petani. Pada Gambar 1 ditunjukkan lebih dari 50 perusahaan yang diakuisisi
selama masa pengembangan oleh Monsanto sebagai tujuan untuk menambahkan varietas plasma nutfah
mereka. Monsanto yang hampir memonopoli penjualan bibit transgenik secara komersial, memberikan
pengaruh korporasi untuk berintegrasi secara vertikal, baik upstream maupun downstream, melalui akuisisi,
joint ventures dan strategic alliances. Aliansi adalah cara penggabungan berbagai kluster rantai makanan
yang meningkatkan pengendalian pasar dari tahap gen/bibit hingga ke rak supermarket (from farm to table).
Monsanto sudah mengeluarkan jutaan dolar untuk mengamankan posisinya sebagai yang teratas dibidang
industry bibit, khususnya untuk bagian pertama yang penting pada kluster rantai makanan. Langkah ini dapat
dilihat dari besarnya biaya akuisisi yang dikeluarkan Monsanto, beberapa di antaranya adalah Delta & Pine
Land ($1.5 bilion), Cargills International Seed Division ($1.4 bilion), Seminis ($1.4 billion), dan Holdens
Foundation Seeds ($1.02 billion). Sebagai tambahan, DeKalb Genetics Corporation diakuisisi sebesar $2.5
billion pada 1995, tepat sebelum masa riset Monsanto dimulai.
Monsanto melisensikan bibit-bibitnya pada sekitar 200 perusahaan bibit independen di US yang
menjual jagung dan kedelai. Perusahaan mengharapkan lisensi bibit tersebut akan menyediakan 85% dari
gross profits di 2012. Berbagai akuisisi yang dilakukan Monsanto sudah dapat menambah jenis perusahaan yang
baru, seperti perusahaan komoditas benih kecil, perusahaan bibit sayuran, dan peningkatan perusahaan bibit
asing. Pada 2004, Monsanto membentuk American Seeds Inc. (ASI), perusahaan yang fokus untuk
mengakuisisi perusahaan bibit jagung dan kedelai yang kecil dan berskala regional. Strategi ini memberikan
Monsanto akses terhadap lebih banyak plasma nutfah dan juga memperluas pilihan merk bibit yang dijual
kepada para petani. Akuisisi terhadap Seminis sendiri memberikan estimasi market share perusahaan
sebesar 39% untuk bibit sayur-sayuran di US, 24% di EU, dan 26% secara global. Meskipun penjualan bibit
buah dan sayur hanya meliputi 7% dari total pendapatan, Monsanto bertujuan untuk meningkatkan
pendapatannya dari segi tersebut melalui aliansi dengan perusahaan seperti Dole, untuk brand, increased
antioxidant varieties (Howard 2009).

Gambar 1 Jaringan akuisisi perusahaan Monsanto (Howard 2009).


Gambar 2 Pertumbuhan perusahaan Monsanto (Monsanto 2016).

Pada Gambar 2 menunjukkan harga saham Monsanto selama 10 tahun terakhir yang terlihat cukup
stabil dengan harga saham 117.75 US dolar. Pada grafik tersebut juga terlihat peningkatan harga saham
perusahaan yang cukup signifikan sejak Monsanto berdiri hingga sekarang. Kestabilan harga saham selama
10 tahun terakhir ini dapat menunjukkan kondisi perusahaan Monsanto yang cukup baik dan menjanjikan
untuk berinvastasi bagi para investor.
Berbeda dengan Monsanto, Bayer is perusahaan global dengan kompetensi inti dalam bidang Life
Science untuk health care dand agrikultur. Produk dan pelayanan yang dikeluarkannya dirancang untuk
berguna bagi orang banyak, melalui peningkatkan kualitas mereka. Pada saat yang bersamaan, perusahaan
ini bertujuan untuk menciptakan value melalui inovasi, pertumbuhan, dan kekuatan pasar yang lebih kuat.
Bayer berkomitmen terhadap prinsip pengembangan yang sustainable dan terhadap tanggung jawab social
serta etikal. Untuk keadaan fiscal tahun 2015, Bayer merekrut sekitar 117,000 orang dan memiliki tingkat
penjualan sebesar 46.3 miliar EUR. Capital expenditures sebesar 2.6 miliar EUR, biaya R&D sebesar 4.3
miliar EUR.

Gambar 3 Pertumbuhan perusahaan Bayer (Bayer 2017)


Gambar 4 menunjukkan aktivitas dari German-headquartered Bayer, yang akhir-akhir ini sangat aktif
untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan bibit kapas. Salah satu dari akuisisi tersebut adalah
Stoneville, yang dibeli dari Monsanto sebesar $310 juta 2007. Saham perusahaan bibit Bayer sebelumnya
sebagian besar dibeli dari Aventis. Divisi ini memiliki 15% saham dalam KWS SAAT, sebuah perusahaan bibit
Jerman yang termasuk 10 perusahaan besar secara dunia (Howard 2009).

Gambar 4 Jaringan akuisisi perusahaan Bayer.

Gambar 5 menunjukkan persetujuan cross-licensing pada beberapa perusahaan besar pharmaceutical


atau kimia untuk biik transgenik. Hubungan tersebut seperti non-merger mergers oleh ETC Group, karena
mereka tidak melibatkan perubahan dalam kepemilikan. Pada hubungan tersebut, Monsanto memiliki posisi
central, karena ia berlaku sebagai satu-satunya perusahaan yang memiliki persetujuan dengan 5 perusahaan
lainnya. Hal ini berhubungan dengan stragtegi Monsanto yang hampir memonopoli penjualan bibit transgenik.
Salah satu estimasi menunjukkan bahwa lebih dari 80% lahan yang ditanami oleh tanaman hasil panen di US
bersifat tanaman transgenik dan dimiliki atau dilisensikan oleh Monsanto (Howard 2009).

Gambar 5 Persetujuan cross-licensing enam perusahaan kimia untuk sifat bibit transgenik (Howard 2009).
Alasan Serta Bukti-Bukti Kebutuhan M&A

Usulan Bayer untuk melakukan akuisisi terhadap Monsanto terlihat bertujuan untuk mempertahankan
dan mempersiapkan diri terhadap berbagai persaingan yang ada. Kedua perusahaan melakukan hal tersebut
dilatarbelakangi dengan adanya aktivitas merger dari perusahaan sejenis yang lain. Seperti Dow Chemical
berenceana untuk merger dengan DuPont dan melakukan spin off pada kegiatan pembibitan dan crop-
chemical menjadi sebuah perusahaan agricultural-focused. Sementara itu, ChemChina mengambil alih
perusahaan Swiss, Syngenta. Bahkan perusahaan produsen pupuk PotashCorp dan Agrium sudah
melakukan merger untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.

Berdasarkan analisis bisnis yang dilakukan, tiga alasan utama Bayer ingin melakukan M&A terhadap
Monsanto adalah sebagai berikut:

1. Product Synergy

Alasan pertama adalah sinergi terhadap produk mereka. Bayer memiliki divisi crop science
dengan kinerja yang sangat memukau, yang menjual berbagai varietas bibit, termasuk bibit transgenik.
Tidak seperti Monsanto, divisi crop science pada perusahaan ini terlihat sudah mengalami peningkatan
pendapatan sepanjang tahun ini. Bahkan, diduga bahwa perusahaan Jerman ini memegang hampir dua
kali dari jumlah paten bibit transgenik yang dipegang oleh Monsanto di Eropa. Perusahaan Amerika
mungkin sebagai musuh utama yang dapat melengserkan industri GMO, tetapi divisi Crop Science
pada Bayer sudah lama menjadi pendukung teknologi hingga sekarang. Jika melihat kembali pada
tahun 2013, Bayer merupakan bagian dari sekelompok organisasi industri bioteknologi (seperti
Monsanto dan Du Pont) yang berusaha untuk mengedukasi konsumen tentang produk GMO. Melalui
akuisisi antara Bayer dan Monsanto ini diharapkan dapat saling membantu untuk menjual berbagai
jenis produk pestisida, serta mengedukasi masyarakat tentang produk GMO.

2. Market Dynamics

Alasan yang kedua berhubungan dengan dinamika pasar bibit. Penurunan akhir-akhir ini pada
harga komoditas memberikan dampak buruk terhadap divisi bibit dan genomic milik Monsanto pada
pasar asing. Sebagai dampaknya, perusahaan berbasis St. Louis mengumumkan suatu rencana untuk
memberhentikan 2600 pekerja pada tahun 2017. Perusahaan mengestimasi bahwa dengan
pemberhentian pekerja tersebut dapat menghemat $3-miliar selama masa tersebut. Disamping itu, U.S.
Department of Agriculture sudah meramalkan terjadinya penurunan pendapatan pada tahun ketiga
sebesar 2.8% (jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya) menjadi $54.08-milliar untuk pasar
agrikultural. Dikepung dengan penurunan margin dan peningkatan tingkat kekuatiran, industri mulai
melangkah menuju konsolidasi. Sebagai contoh, merger antara Du Pont dan Dow Chemicals yang
diumumkan tahun lalu. Dalam kasus ini, merger antara Bayer dan Monsanto akan meningkatkan
pendapatan perusahaan melalui penggabungan menjadi $1.5 milliar.

3. Tax Benefits

Sebagai tambahan untuk meningkatkan market size pada kedua perusahaan, keuntungan lain
yang didapat juga berupa tax benefit. Tahun lalu, Monsanto berusaha untuk membeli Swiss rival
Syngenta dengan tujuan untuk menurunkan besarnya biaya pajak, meskipun kesepakatan tersebut
tidak terjadi, Pada awal tahun ini, perusahaan Amerika juga berusaha untuk membeli divisi crop science
milik Bayer. Dalam hal ini laju pajak Bayer hanya setengah dari perusahaan Amerika, sehingga dapat
dikatakan bahwa kewajiban pajak suatu perusahaan menjadi hal yang dipertimbangkan dalam
perhitungan akuisisi dan merger. Akibat hal tersebut, CEO Bayer menolak joint venture pada kedua
perusahaan karena tidak memberikan tax benefit (Sharma 2016).

Penjelasan yang Diharapkan Setelah M&A


Akuisisi oleh Monsanto akan menarik kesempatan untuk menciptakan global agriculture leader. Di sisi
lain, hal tersebut juga akan memperkuat Bayer sebagai perusahaan Life Science dengan posisi yang
diperdalam untuk pertumbuhan industri jangka panjang. Kombinasi antara Bayer dan Monsanto ini
diharapkan dapat menyediakan pemegang saham Bayer, dengan penambahan, untuk mengeluarkan EPS
(earnings per share) oleh mid-single-digit percentage dalam tahun pertama setelah penutupan dan double-
digit percentage setelahnya. Awalnya, Bayer mengharapkan kontribusi pendapatan tahunan dari total sinergi
berkisar 1.5 milliar US dolar setelah tahun ke-3 ditambah dengan tawaran keuntungan terintegrasi di tahun-
tahun mendatang. Dengan kata lain, bisnis terintegrasi, yang dapat menciptakan nilai substansial bagi
pemegang saham kedua perusahaan adalah hal yang diharapkan bisa tercipta (long term growth potential).
Selain itu mereka juga berharap dapat hadir sebagai collective expertise yang mampu membangun pemimpin
bisnis agriklutur dengan kapabilitas inovasi yang luar biasa untuk menguntungkan para petani, konsumen,
pegawai perusahaan, dan komunitas yang mereka operasikan. Transaksi ini akan membawa platform Seeds
& Traits, Crop Protection, Biologics, dan Digital Farming yang unggul. Secara spesifik, kombinasi bisnis ini
akan menguntungkan dari kepemimpinan Monsanto dalam Seeds & Traits dan produk Crop Protection yang
dapat dipakai diberbagai tanaman pertanian kepunyaan Bayer. Kombinasi ini juga akan sangat saling
melengkapi dari perspektif geografi, secara signifikan akan memperluas kehadiran Bayer bagi orang Amerika
dan posisinya dalam Eropa dan Asia/Pacific. Konsumen pada kedua perusahaan akan diuntungkan dari
portofolio produk yang sangat luas dan R&D pipeline yang mendalam. Platform teknologi untuk R&D
dipersiapkan dengan biaya 2.5 milliar EUR (annual pro-forma). Dengan kata lain, para petani akan
diuntungkan dari berbagai solusi yang dapat mereka temukan untuk menjawab tantangan di masa
mendatang, seperti memperkuat solusi dalam masalah pembibitan dan sifat-sifat yang diharapkan (seed and
traits) dan masalah volatilitas iklim, digital agriculture/farming application, dan crop protection. Petani akan
memperoleh hasil panen yang lebih tinggi, sumber daya yang lebih baik, dan ketahanan lingkungan yang
lebih baik. Dalam menjalankan bisnisnya, mereka akan membangun global commercial headquarters untuk
Seeds & Traits, St. Louis, Missouri, Amerika Utara, global Crop Protectionand divisional Crop Science
headquarters di Monheim, Jerman, dan kehadiran yang penting pada Durham, North Carolina, serta berbagai
negara lain di USA dan seluruh dunia. Digital Farming akan berpusat pada San Francisco, California.
Bayer berniat untuk membiayai transaksi dengan kombinasi dari hutang dan ekuitas. Komponen ekuitas
berkisar 19 milliar US dollar diharapkan untuk dinaikkan melalui penerbitan dari obligasi konversi dan melalui
sebuah hak isu dengan subscription rights. Akuisisi dari bisnis yang besar ini akan memperkuat cash flows
yang akan berkontribusi untuk memperkuat profil finansial. Bayer menargetkan sebuah investment grade
credit rating post-closing dan dikomitmenkan untuk sebuah A credit rating category untuk jangka yang
panjang. Akuisisi yang dilakukan merupakan sebuah subjek untuk customary closing conditions, termasuk
persetujuan merger dari pemegang saham Monsanto dan penerimaan dari persetujuan required regulatory.
Penutupan diharapkan terjadi pada akhir tahun 2017. Kedua perusahaan akan bekerja dengan maksimal
bersama dengan regulator untuk memastikan sebuah penutupan yang berhasil. Sebagai tambahan, Bayer
sudah berkomitmen untuk sebuah reverse antitrust break fee sebesar 2 milliar US dollar, yang menegaskan
bahwa itu akan memperoleh persetujuan regulator yang sah (Bayer 2017; Monsanto 2016).

Ringkasan dan Kesimpulan


Bayer dan Monsanto merupakan dua dari enam perusahaan besar di Amerika yang bergerak di bidang
agrobisnis bioteknologi. Pada hari Rabu, 14 September 2016, Monsanto menyetujui ajakan Bayer untuk
melakukan merger dan akuisisi untuk kedua perusahaan besar tersebut, yang dilakukan pada tanggal 18 April
2016. Kombinasi dari kedua perusahaan besar ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat investasi serta
tetap menjaga posisi unggul dalam pasar global. Monsanto adalah perusahaan yang tidak terlibat
sepenuhnya dalam industri bibit sebelum pertengahan tahun 1980an, tetapi sekarang merupakan perusahaan
bibit terbesar di dunia. Teknologi yang dipatenkan memainkan kunci penting dalam proses pengambilalihan
yang cepat ini. US-based Monsanto mengembangkan sebuah posisi terdepan dalam produk transgenik baik
melalui research & development, dan berbagai akuisisi pada perusahaan-perusahaan bioteknologi dengan
tujuan untuk mengantarkan produk transgenik tersebut pada para petani. Bayer merupakan bagian dari
sekelompok organisasi industri bioteknologi (seperti Monsanto dan Du Pont) yang berusaha untuk
mengedukasi konsumen tentang produk GMO. Melalui akuisisi antara Bayer dan Monsanto ini diharapkan
dapat saling membantu untuk menjual berbagai jenis produk pestisida, serta mengedukasi masyarakat
tentang produk GMO. Disamping itu, U.S. Department of Agriculture sudah meramalkan terjadinya penurunan
pendapatan pada tahun ketiga sebesar 2.8% (jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya) menjadi $54.08-
milliar untuk pasar agrikultural. Dikepung dengan penurunan margin dan peningkatan tingkat kekuatiran,
industri mulai melangkah menuju konsolidasi. Dalam kasus ini, merger antara Bayer dan Monsanto akan
meningkatkan pendapatan perusahaan melalui penggabungan menjadi $1.5 milliar. Sebagai tambahan untuk
meningkatkan market size pada kedua perusahaan, keuntungan lain yang didapat dari akuisisi dan merger ini
adalah berupa tax benefit. Bisnis terintegrasi yang akan lahir dari Bayer dan Monsanto ini, dapat menciptakan
nilai substansial bagi pemegang saham kedua perusahaan adalah hal yang diharapkan bisa tercipta (long
term growth potential). Selain itu, para petani akan diuntungkan dari berbagai solusi yang dapat mereka
temukan untuk menjawab tantangan di masa mendatang, seperti memperkuat solusi dalam masalah
pembibitan dan sifat-sifat yang diharapkan (seed and traits) dan masalah volatilitas iklim, digital
agriculture/farming application, dan crop protection. Petani akan memperoleh hasil panen yang lebih tinggi,
sumber daya yang lebih baik, dan ketahanan lingkungan yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Bayer. 2017. Bayer: science for a better life. terhubung berkala. www.bayer.com [13 Jun 2017].

Howard, P. H. (2009). Visualizing consolidation in the global seed industry: 19962008. Sustainability, 1(4),
1266-1287.

King, J. L., & Schimmelpfennig, D. (2005). Mergers, acquisitions, and stocks of agricultural biotechnology
intellectual property. AgBioForum, 8(2&3): 83-88.

Monsanto. 2016. Bayer and Monsanto to Create a Global Leader in Agriculture. terhubung berkala
http://news.monsanto.com/Bayer-Monsanto-acquisition [13 Jun 2017].

Sharma R. 2016. 3 reason why Bayer interested in Monsanto. terhubung berkala. http://www.investopedia
.com/articles/markets/052316/3-reasons-why-bayer-interested-monsanto.asp [13 Jun 2017].

Anda mungkin juga menyukai