Anda di halaman 1dari 40

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI GALILEO

PENGARUH PEMASARAN PRODUK MAKANAN DAN

MINUMAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

(STUDI KASUS PADA MINIMARKET BPS MITRA RAYA DI

KOTA BATAM)

PROPOSAL TUGAS

ANGGUN AMELIA

2024023028

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

KOTA BATAM

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1. Latar Belakang .................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

1. Definisi Konsep .................................................................................. 7


2. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 18
3. Kerangka Teori ................................................................................... 23
4. Hipotesisi ............................................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

1. Waktu Dan Wilayah Penelitian .......................................................... 26


2. Jenis Penelitian ................................................................................... 26
3. Skala Pengukuran ............................................................................... 27
4. Populasi Dan Sampel Penelitian ......................................................... 30
5. Proses Pengumpulan Data .................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 35

i
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangkan Teori ............................................................................... 3

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini, Indonesia mempunyai beraneka macam,

produk yang ditawarkan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Beberapa

macam produk dihasilkan dan ditawarkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan

oleh masyarakat di mulai dari kebutuhan pokok sampai kebutuhan sekunder.

Masyarakat bisa menghasilkan produk yang unik dan menarik untuk

bertarung dengan produk lain. Produk tersebut ditawarkan dengan beberapa

cara supaya bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk yang

mereka tawarkan. Setiap individu mempunyai beragam kebutuhan, keinginan,

dan keperluan yang keseluruhannya untuk mecukupi kebutuhan. Yang

menjadi kebutuhan dasar setiap individu yaitu sandang pangan dan papan.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa mencukupi apa yang

dibutuhkan secara individual. Mereka membutuhkan pertolongan dari

individu lainnya sebagai cara dalam pemenuhan semua yang menjadi

kebutuhan dihidupnya. Setiap individu salaing bergantung dengan individu

lainnya secara formal ataupun non formal. Setiap individu melakukan

komunukasi satu dengan lainnya terhadap pemenuhan kebutuhannya. Oleh

karena itu terjadilah suatu transaksi atau pertukaran dari barang dan jasa.

Beberapa aktivitas ekonomi berlangsung untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu

terciptanya kesejahteraan secara komplek, penuh kegentingan dan kelaziman,

namun tetap produktif dan inovatif untuk semua individu.

1
Pemasaran memiliki peran yang krusial terhadap masyarakat karena

pemasaran melibatkan beberapa komponen kehidupan, yang meliputi bidang

ekonomi dan sosial karena aktivitas pemasaran merupakan suatau tahapan

penting terhadap proses berjalannya produk dari produsen ke konsumen, oleh

sebab itu pemasaran dapat membuka peluang terhadap lapangan kerja yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

Pemasaran merupakan komponen yang sangat krusial dalam

terciptanya sebuah produk. Jika pemasaran dilaksanakan secara menarik dan

unik maka bisa meningkatkan minat beli terhadap konsumen. Konsumen pada

saat ini lebih cerdas terhadap pemilihan suatu produk yang ditawarkan. Jika

pemasaran dilaksanakan secara menarik maka konsumen akan datang untuk

hanya mencoba bahkan sampai kepada tahap berlangganan ke tempat dimana

yang menghasilkan ketertarikan tersendiri kepada konsumen tersebut. Tidak

peduli seberapa besar sebuah usaha, jika usaha yang dilakukan tersebut

memiliki perkembangan dan berjalan dengan baik maka dibutuhkan strategi

pemasaran untuk lebih mengembangkan usaha tersebut. Besar kecilnya suatu

usaha hanyalah sebuah aspek dalam skala usaha untuk mengukur besarnya

omset dan struktur organisasinya. Tetapi, pemasaran sangat diperlukan dalam

menjalankan dan mengembangkan suatu usaha.

Konsumen merupakan penikmat atau pengguna barang dan jasa yang

disediakan untuk masyarakat dan sebagai salah satu aspek dalam menentukan

kesuksesan sebuah usaha, baik itu usaha kecil ataupun besar, untuk bisa

tercapainya tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya konsumen bisa dipastikan

2
bahwa tidak akan terdapat sebuah transaksi dan bisa dipastikan juga bahwa

sebuah usaha akan menghadapi kebangkrutan.

Pemasaran tidak terlepas dari istilah marketing mix (bauran pemasaran.

Bauran pemasaran merupakan sebuah strategi pemasaran yang wajib

diperhatikan oleh perusahaan untuk menciptakan strategi pembeda dari yang

sudah ditetapkan, yang terdiri dari 4 P (Product, Place, Promotion and Price).

Minimarket BPS Mitra Raya yang terletak di Kota Batam memberikan

pembeda dari minimarket ini dengan minimarket lainnya yaitu segi harganya

yang terjangkau bagi anak sekolah, mahasiswa dan mahasiswi. Dari penulis,

alasan pemilihan subjek di Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam yaitu

karena aspek penerapan 4 P (Product, Place, Promotion and Price) yang di

nilai tepat

Produk merupakan semua yang bisa ditawarkan kepada pasar untuk

memperolah perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, seperti halnya

barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan atau

buah pikiran. Produk yang dijual di Minimarket BPS Mitra Raya di Kota

Batam adalah produk dari makanan ringan seperti snack, roti sampai makanan

berat seperti mie instans, beras dan lain-lain, minuman kemasan seperti kopi,

susu, teh dan lain-lain serta kebutuhan pokok rumah tangga lainnya. Semua

produk yang dijual di Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam diperoleh

dari berbagai perusahaan sebagai produsen yang memasok produk mereka ke

Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam.

3
Price atau harga adalah variabel yang bisa dikendalikan dan yang

menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semua

produk yang ada di Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam tergolong

sangat terjangkau yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Karena

Minimarket BPS Mitra Raya selalu melakukan pembelian sebagai pasokan di

Minimarket tersebut kepada perusahaan produsen dalam jumlah yang besar.

Sehingga minimarket mendapatkan yang relatif lebih murah, sehingga pihak

minimarketpun bisa menjual kembali dengan harga yang terjangkau dengan

tetap mendapatkan keuntungan.

Place atau tempat merupakan tempat bertemunya konsumen dengan

penawaran produk atau terjadinya transaksi. Minimarket BPS Mitra Raya

tergolong minimarket di Kota Batam yang berlokasi strategis di berada di

tengah kota dengan banyaknya sentra pendidikan, perkantoran dan

pemukiman warga. Minimarket BPS Mitra Raya sendiri memiliki tempat

yang luas, menyediakan lahan parkir dan menyediakan beberapa tempat

duduk di area minimarket tersebut, sehingga mempermudah dan memberikan

kenyamanan kepada konsumen yang berbelanja di Minimarket BPS Mitra

Raya tersebut.

Promotion atau promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran

yang memiliki peran besar, promosi adalah suatu ungkapan dalam arti luas

perihal aktivitas yang secara aktif dilaksanakan oleh perusahaan guna

menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Promosi

yang dilakukan oleh Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam ini adalah

4
salah satunya dengan memberikan diskon atau potongan harga pada produk

tertentu atau pada waktu tertentu. Contohnya seperti pada saat peringatan hari

kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, Minimarket

BPS Mitra Raya memberikan diskon atau potongan harga pada setiap

produknya sebagai salah satu cara untuk menarik minat konsumen dan

sebagai salah satu bentuk partisipasi terhadap hari kemerdekaan Indonesia.

Dari uraian penjelasan terhadap penerapan bauran pemasaran yang

diterapkan atau yang sudah dilakukan oleh Minimarket BPS Mitra Raya di

Kota Batam, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih

detail dengan memberikan judul penelitian “PENGARUH PEMASARAN

PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN TERHADAP MINAT BELI

KONSUMEN (STUDI KASUS PADA MINIMARKET BPS MITRA RAYA

KOTA BATAM)”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik

sebuah pertanyaan atau rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : Apakah

Terdapat Pengaruh Pemasaran Produk Makanan dan Minuman Terhadap

Minat Beli Konsumen di Minimarket BPS Mitra Raya Kota Batam ?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sesuatu yang harus dicapai dari penelitian

yang dilakukan secara searah atau berfokus pada penelitian itu sendiri.

5
Berdasarkan penarikan pertanyaan atau rumusan masalah diatas, maka

penelitian ini memiliki tujuan yaitu Untuk Mengetahui Pengaruh Pemasaran

Produk Makanan dan Minuman Terhadap Minat Beli Konsumen di

Minimarket BPS Mitra Raya Kota Batam.

4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kepada

perusahaan, pelaku usaha, masyarakat dan akademis sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

1) Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi dan literatur

kepustakaan terkait dengan kajian perihal “Pengaruh Pemasaran Produk

Makanan dan Minuman Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus

Pada Minimarket BPS Mitra Raya).

2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi

pembangunan ilmu pengetahuan di bidang bisnis ekonomi.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan masukan untuk

pihak-pihak yang terkait serta sosialisasi masyarakat perihal pentingnya

pemahaman akan pemasaran produk untuk menjalankan sebuah bisnis.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Definisi Konsep

A. Pemasaran

 Pengertian Pemasaran

Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Secara

sederhana, pasar bisa dimengerti sebagai tempat dimana sekelompok

penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan aktivitas transaksi

tukar menukar barang. Pasar adalah tempat dimana konsumen dengan

kebutuhan dan keinginannya bersedia dan mampu untuk terlibat dalam

pertukaran untuk terpenuhinya kebutuhan dan keinginan tersebut.

American Marketing Association (AMA) mengartikan bahwa

pemasaran adalah tahapan dari perencanaan dan pelaksanaan rencana

penetapan harga, promosi dan distribusi dari buah pikiran, barang-

barang dan jasa-jasa guha terciptanya pertukaran yang memuaskan

dari tujuan individual dan organisasional. Sedangkan Philip Kotler

mengartikan bahwa pemasaran merupakan tahapan sosial dan

manajerial yang dilaksanakan seseorang atau kelompok guna

mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari adanya

penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang memiliki nilai

dengan yang lainnya.

Aspek pemasaran yang menjadi perhatian utama yaitu :

7
a. Kebutuhan

Kondisi dimana terdapat ketidakpuasan tertentu yang bersifat

ada dan berada di dalam tubuh dan kondisi manusia.

b. Keinginan

Harapan yang besar akan pemuas dengan sifat khusus

terhadap kebutuhan kebutuhan yang lebih mendalam.

c. Permintaan

Keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung

oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli.

d. Produk

Sesuatu yang bisa ditawarkan kepada seseorang guna

terpenuhinya suatu kebutuhan dan keinginan

e. Nilai

Perkiraan konsumen terhadap kapasitas produk secara

keseluruhan guna terpuaskan apa yang dibutuhkan.

Pada umumnya manusia memiliki sifat yang cepat bosan dan

menginginkan adanya perubahan pada suatu produk. Mereka bersedia

menggunakan produk yang ada namun dengan adanya perubahan ini

dan itu. Sehingga produk tersebut tetap diminati oleh pembeli dan

selalu mencarinya di pasar. Konsep pemasaran wajib memperhatikan

tiga orientasi, yaitu :

a. Orientasi kepada Pembeli (Buyer Orientation)

8
Setiap organisasi perusahaan/ industri yang menerima marketing

concept harus memiliki sudut pandang yang berorientasi kepada

pembeli. Perusahaan akan memproduksikan barang yang

diinginkan konsumen, harga yang mereka sanggup membelinya,

kapan produk tersebut mereka inginkan dan bagaimana penyaluran

produk tersebut sehingga sampai ke tangan pembeli dengan baik.

b. Orientasi kepada Sistem (System Orientation)

Perusahaan harus menjaga koordinasi yang baik antara bagian

penjualan dengan bagian yang lainnya.

c. Orientasi Kepada Keuntungan (Profit Orientation)

Suatu organisasi/perusahaan yang menerima konsep pemasaran

akan menggunakan profit orientation di dalam aktivitasnya.

Profit Orientation berarti selalu lebih dahulu memikirkan

kebutuhan pembeli sehingga umur produk lama dan tetap

disenangi konsumen.

 Faktor Penting dalam Strategi Pemasaran

Terdapat tiga dasar utama yang dibutuhkan dalam

menciptakan visi dan misi strategi pemasaran yang baik. Ketiga dasar

utama tersebut yaitu :

a. Semua komponen dalam strategi wajib berfokus pada satu tujuan,

yaitu differentiation strategy atau strategi pembeda yang jelas

dengan produk pesaing dan bukan hanya pada komponen penjualan

9
saja. Seluruh komponen pembeda wajib menjadi “roh” dalam

strategi pemasaran yang akan diciptakan pada teknik pemasaran

marketing mix (4P).

b. Strategi pemasaran yang efektif bukan hanya berfokus pada omset

penjualan atau nilai yang dijual saja tetapi lebih pada kekuatan

merek di pasar.

c. Strategi pemasaran penting lainnya yaitu mewujudkan kekuatan

merek produk dengan strategi pembeda yang jelas. Oleh karenanya

diperlukan tahapan pelayanan yang efektif dan efisien.

 Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

a. Produk, adalah barang yang dipasarkan guna terpenuhinya

permintaan konsumen sebagai apa yang dibutuhkan dan apa yang

diinginkan konsumen.

b. Place atau tempat, merupakan bagian dalam marketing mix yang

juga sangat menentukan sebuah usaha, apakah usaha tersebut bisa

berkembang atau tidak. Pemasaran produk yang berbeda dan

memiliki kelas yang disesuaikan dengan target atau segmen pasar

yang sudah ditetapkan termasuk jalur distribusi, cakupan area dan

lokasi tempat usaha.

c. Price atau harga, adalah suatu hal yang tepat sebagai pendukung

dari strategi pembedanya dan pemosisian produk dalam struktur

harga, tukar tambahnya bagaimana, potongan penjualan yang

10
menarik bagi kepuasan pelanggan, promo penjualan yang menarik

dan jangka waktu pembayaran yang menarik.

d. Promotion atau promosi adalah usaha dsalam memperkenalkan

dan menawarkan produk kepada konsumen dengan cara

melaksanakan promosi secara berbeda, yaitu dengan periklanan

yang disesuaikan, penjualan terpusat atau melalui saluran

distribusi, hadiah, promosi penjualan, publikasi dan sponsor.

B. Konsumen

 Pengertian Konsumen

Konsumen berasal dari bahasa asing (Belanda/Inggris),

consumen dan consumer yang artinya pembeli. Definisi lain dari

konsumen yaitu pemakai, penikmat, pemanfaat, pemakan, peminum,

penerima, pendengar, pemirsa dan lain-lain. Konsumen merupakan

pengguna barang dan jasa yang disediakan dalam masyarakat, baik

untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, ataupun makhluk

lain.

 Minat Beli Konsumen

Minat pembelian berdasarkan pendapat Howard dan Sheth

adalah sesuatu yang memiliki hubungan dengan rencana konsumen

guna membeli produk tertentu dan berapa banyak jumlah produk yang

menjadi kebutuhan pada periode tertentu. Assael mengungkapkan

bahwa minat pembelian adalah kecenderungan konsumen dalam

11
membeli suatu merek atau suatu aktivitas yang memiliki hubungan

dengan pembelian yang dinilai dari tingkat kemungkinan konsumen

melaksanakan pembelian.

Pendapat dari Kotler dan Keller, minat beli konsumen

merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen memiliki

keinginan terhadap membeli atau memilih suatu produk, dari

pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau

bahkan menginginkan suatu produk. Aspek yang berpengaruh

terhadap minat beli konsumen memiliki hubungan dengan perasaan

dan emosi, jika seseorang merasa minat membeli, adanya

ketidakpuasan dapat sebagai pemicu hilangnya minat.

Dari penjelasan teersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa

minat beli konsumen yaitu pemusatan perhatian terhadap sesuatu

disertai dengan perasaan senang terhadap suatu barang, setelahnya

minat tersebut memunculkan keinginan sehingga timbul perasaan

yang meyakinkan bahwa barang tersebut memiliki manfaat sehingga

ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau

membelinya.

Minat pembelian konsumen bisa dinilai dari beberapa dimensi.

Secara umum, dimensi tersebut ialah berhubungan dengan empat

dimensi pokok, yang meliputi :

12
a. Minat Transaksional

Minat transaksional adalah kebiasaan konsumen untuk selalu

membeli produk (barang atau jasa) yang dihasilkan perusahaan, ini

didasarkan atas kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan

tersebut.

b. Minat Referensial

Minat referensial adalah kebiasaan konsumen guna mereferensikan

produknya kepada orang lain, minat tersebut timbul sesudah

konsumen mempunyai pengalaman dan informasi perihal produk

tersebut.

c. Minat Preferensial

Minat preferensial adalah minat yang menjelasakan sikap

konsumen yang mempunyai preferensi utama terhadap produk-

produk tersebut. Preferensi tersebut hanya bisa dirubah apabila

terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d. Minat Eksploratif

Minat eksploratif adalah minat yang menjelaskan perilaku

konsumen yang selalu mencari informasi perihal produk yang

diminatinya dan mencari informasi untukguna mendukung sifat-

sifat positif dari produk tersebut.

Terdapat lima tahap dalam pengambilan keputusan untuk

membeli yang umum dilakukan oleh seseorang, antara lain :

13
a. Pengenalan Kebutuhan

Kebutuhan konsumen bisa timbul karena mendapatkan informasi

baru perihal suatu produk, kondisi ekonomi, periklanan, atau

karena kebetulan. Selain itu, gaya hidup seseorang, kondisi

demografis, dan karakteristik pribadi bisa menjadi pengaruh

terhadap keputusan pembelian seseorang.

b. Proses Informasi Konsumen

Mencakup pencarian sumber informasi oleh konsumen. Tahap

informasi dikerjakan dengan cara pemilihan, konsumen memilih

informasi yang relevan dan sesuai dengan keyakinan sikap mereka.

Memproses informasi berdasarkan kegiatan mencari,

memperhatikan, memahami, menyimpan dalam ingatan, dan

mencari tambahan informasi.

c. Evaluasi Produk

Konsumen akan mengevaluasi berbagai produk atau merk dan

menjatuhkan pilihan terhadap produk atau merk yang memenuhi

benefi yang diinginkan.

d. Pembelian

Dalam pembelian, beberapa kegiatan dibutuhkan, yang meliputi

pemilihan toko, penentuan kapan akan membeli dan kemungkinan

finansialnya. Kemudia menentukan tempat yang sesuai, waktu

yang tepat dan didukung oleh daya beli maka kegiatan pembelian

dilakukan.

14
e. Evaluasi Pasca Pembelian

Apabila kinerja produk sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

konsumen, konsumen akan puas. Tetapi apabila tidak,

kemungkinan pembelian kembali akan berkurang.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pembelian Konsumen

Swastha dan Irawan berpendapat bahwa faktor-faktor yang

memiliki pengaruh terhadap minat membeli berkaitan erat dengan

perasaan emosi, jika seseorang merasa senang dan puas saat membeli

barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli,

ketidakpuasan bisa menghilangkan minat. Tidak ada pembelian yang

terjadi apabila konsumen tidak pernah menyadari kebutuhan dan

keinginannya. Pengenalan masalah terjadi saat konsumen mengetahui

terdapat perbedaan yang signifikan antara apa yang menjadi keinginan

dengan apa yang menjadi kebutuhan.

Dari pengenalannya terhadap masalah, kemudian konsumen

akan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin perihal produk yang

menjadi keinginan dan kebutuhan. Ada dua sumber informasi yang

dipakai dalam mengukur suatu kebutuhan fisik, yaitu anggapan

individual dari tampilan fisik dan sumber informasi luar seperti

anggapan konsumen lain. Kemudian informasi yang sudah didapatkan

disatukan dengan informasi yang sudah dimiliki sebelumnya. Semua

input berupa informasi tersebut membawa konsumen pada tahap

dimana dia mengevaluasi setiap pilihan dan memperoleh keputusan

15
terbaik yang memuaskan dari sudut pandang dia sendiri. Tahapan

terakhir adalah dimana konsumen memutuskan untuk membeli atau

tidak membeli produk.

C. Pengaruh Pemasaran terhadap Minat Beli Konsumen

Konsumen mendapatkan pengaruh banyak dalam menentukan

keputusan pembelian. Berbagai pelaku usaha berasumsi bahwa pengaruh

yang paling krusial ialah alasan ekonomi. Mereka beranggapan bahwa

pembeli akan menyukai produsen yang memberikan tawaran harga yang

paling rendah, produk yang terbaik, dan juga yang memberikan lebih

banyak pelayanan. Pandangan ini mendorong pelaku usaha untuk

berfokus terhadap penawaran yang mempunyai manfaat ekonomi yang

besar kepada pembeli.

Pelaku usaha lainnya memiliki anggapan bahwa konsumen lebih

cenderung kepada aspek-aspek pribadi yang meliputi kesukaan,

pertimbangan, atau penghindaran risiko. Kosumen pada umumnya

bertindak berdasarkan faktor ekonomi dan faktor pribadi, dimana adanya

kesamaan mendasar dalam menerima tawaran dari produsen dan

konsumen memiliki dasar dalam menentukan pilihan yang rasional.

Webster dan Wind membagi berbagai macam faktor yang

berpengaruh terhadap konsumen menjadi empat kelompok dasar, antara

lain :

16
a. Faktor Lingkungan

Konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan ekonomi

sekarang ini dan yang diinginkan, meliputi tingkat permintaan primer,

estimasi ekonomi dan biaya. Konsumen mendapatkan pengaruh dari

adanya teknologi, politik dan perkembangan persaingan di dalam

lingkungan mereka. Pelaku usaha sudah mengendalikan semua

kemampuan yang dimiliki dan menetapkan bagaimana upaya mereka

dalam memberikan pengaruh terhadap pembeli dan berupaya merubah

sebuah persoalan menjadi sebuah peluang.

b. Faktor Organisasi

Setiap organisasi yang menjalankan pembelian memiliki tujuan,

kebijakan, prosedur, struktur organisasi dan sistem yang mendasar.

Pelaku usaha perlu menjadikan kewaspadaan terhadap kecenderungan

organisasi dalam bidang pembelian peningkatan mutu, pembelian

yang terpusat, kontrak jangka panjang dan evaluasi kinerja.

c. Faktor Antar Pribadi

Pusat pembelian pada umumnya berasal dari berbagai individu

dengan minat, wewenang dan keyakinan yang berbeda. Pelaku usaha

tidak mengetahui jenis dinamika kelompok yang terdapat dala tahap

pembelian, sekalipun mendapatkan informasi perihal faktor

kepribadian dan antar pribadi yang mampu memberikan manfaat.

17
d. Faktor Individu

Setiap konsumen pada tahap pembelian mempunyai motivasi,

anggapan dan preferensi pribadi. Hal tersebut mendapatkan pengaruh

dari usia konsumen, pendapatan, pendidikan, kepribadian, perilaku

terhadap risiko dan budaya. Dalam faktanya beberapa konsumen

menunjukkan gaya pembelian yang berbeda. Terdapat konsumen yang

“tidak ingin pusing”, konsumen dengan keterampilan pribadi,

konsumen menginginkan yang terbaik, konsumen yang “ingin

seluruhnya beres”.

2. Penelitian Tedahulu

Tabel 2.1

Penetlitian Terdahulu

No Judul, Nama Objek Metode Hasil Penelitian

Peneliti dan Penelitian Penelitian

Tahun

Penelitian

1 Faktor Yang Konsumen Metode Hasil penelitian

Mempengaruhi Makanan penelitian menunjukkan

Minat Beli Dan adalah bahwa secara

Produk Makanan Minuman kuantitatif. simultan,

Dan Minuman pada kualitas produk,

18
Usaha Kecil UMKM layanan yang

Menengah Kabupaten dirasakan dan

Kabupaten Tangerang harga

Tangerang. berpengaruh

Oleh Yohana F. terhadap minat

Cahya Palupi beli. Secara

Meilani dan parsial, kualitas

Sahat produk dan

Simanjuntak. harga

Tahun 2012. berpengaruh

pada minat beli.

Sementara

layanan yang

dirasakan tidak

memiliki

pengaruh pada

minatbeli.

2 Analisa Pengaruh Konsumen Teknik analisa Hasil penelitian

Bauran Di Restoran yangdigunakan menunjukkan

Pemasaran Ikan Bakar adalah bahwa secara

Terhadap Minat Cianjur deskriptif keseluruhan,

Beli Ulang Surabaya. kuantitatif dan bauran

Konsumen Di regresi linier pemasaran dari

19
Restoran Ikan berganda. restoran Ikan

Bakar Cianjur Bakar Cianjur

Surabaya. Surabaya baik.

Oleh Daniel Sementara itu,

Irawan, Andry bauran

Sunarto, Adriana pemasaran yang

Aprilia dan berpengaruh

Regina Jokom. signifikan

Tahun 2015. terhadap minat

beli ulang

konsumen

adalah harga,

lokasi, promosi,

fasilitas fisik,

dan proses.

Lebih lanjut,

bauran

pemasaran yang

berpengaruh

tidak signifikan

terhadap minat

beli ulang

konsumen

20
adalah produk

dan orang.

3 Pengaruh Konsumen Metode yang Hasil penelitian

Marketing Mix Pada Usaha digunakan menunjukkan

Terhadap Minat Mikro adalah produk, harga,

Beli Konsumen Kecil Dan metode survey, tempat dan

Pada Usaha Menengah bentuk promosi

Mikro Kecil Dan (Umkm) penelitianyang berpengaruh

Menengah Produk digunakan secara simultan

(Umkm) Produk Olahan dalam pada minat beli

Olahan Makanan Makanan penelitian konsumen.

Ringan. Ringan. verifikatif dan Secara parsial

Oleh deskriptif. harga dan

E.silaningsih dan produk

P.Utami. berpengaruh

Tahun 2018. pada minat beli

konsumen,

sedangkan

promosi dan

tempat tidak

memiliki

pengaruh pada

minat beli

21
konsumen.

4 Peran Kualitas Konsumen Pada Hasil penelitian

Produk dan Produk penelitian ini dapat

Promosi terhadap Coklat di menggunakan disimpulkan

Minat Beli Kota analisis regresi terdapat

Produk Coklat. Surabaya linier berganda pengaruh

Oleh Reza berdasarkan kualitas produk

Galieno, uji t yang bisa dan promosi

Veronika digunakan terhadap minat

Rahmawati dan untuk beli konsumen.

Santho Vlennery menerangkan Implikasi

Mettan. pengaruh suatu manajerial pada

Tahun 2021. variabel bebas produsen coklat

terhadap untuk lebih

variabel terikat fokus pada

peningkatan

kualitas produk

dan inovasi,

serta

kemasan yang

tidak hanya

menarik tetapi

juga dapat

22
membuat

ketahanan coklat

menjadi lebih

baik.

3. KerangkaTeori

Kerangka teori gambaran perihal hubungan antar variabel yang

dirangkai dari beberapa teori yang sudah dijelaskan secara detail. Dari

beberapa teori yang sudah dijelaskan, kemudian dilakukan analisis dengan

cara yang kritis dan sistematis, sehingga memperoleh gambaran perihal

hubungan antar variabel yang diteliti. Gambaran dari hubungan variabel

tersebut, kemudian dipakai dalam perumusan terhadap hipotesis. Kerangka

teori dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1

Kerangka Teori

MINAT BELI KONSUMEN (Y)


PEMASARAN (X)
1. Pengenalan Kebutuhan
1. Product
2. Proses Informasi
2. Place
3. Penilaian
3. Price
4. Pembelian
4. Promotion
5.EvaluasiPasca Pembelian

23
Kerangka teori dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan

antara kedua variabel, yaitu variabel X (pemasaran) dan variabel Y (minat

beli konsumen). Yang menjadi aspek dari variabel X yaitu bauran pemasaran

(marketing mix) meliputi product, place, price dan promotion. Sedangkan

yang menjadi aspek pada variabel Y yaitu tahapan dalam pengambilan

keputusan seorang konsumen meliputi pengenalan kebutuhan, proses

informasi, penilaian, pembelian dan evaluasi pasca pembelian.

4. Hipotesis Penelitian

Kata dari hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang memiliki dua kata

“hipo” (sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori), karena hipotesis adalah

pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu di uji

kebenarannya. Setelah itu para ahli menafsirkan arti hipotesis merupakan

anggapan perihal hubungan antara dua variabel atau lebih. Dari pengertian

tersebut bisa disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban atau anggapan

yang bersifat belum tetap yang wajib di uji kebenarannya.

Dari kerangka teori yang sudah tergambarkan tersebut pada penelitian

ini, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu: “Terdapat Pengaruh Positif

antara Pemasaran Produk Makanan dan Minuman Terhadap Minat Beli

Konsumen di Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam”.

a. Ho: Tidak Ada Pengaruh Positif antara Pemasaran Produk Makanan dan

Minuman Terhadap Minat Beli Konsumen di Minimarket BPS Mitra Raya

di Kota Batam.

24
b. Ha: Ada Pengaruh Positif antara Pemasaran Produk Makanan dan

Minuman Terhadap Minat Beli Konsumen di Minimarket BPS Mitra Raya

di Kota Batam.

25
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Waktu Dan Wilayah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Minimarket BPS Mitra Raya yang berada di

Kota Batam. Adapun alasan pemilihan lokasi ini didasari oleh pertimbangan

sebagai berikut :

a. Lokasi penelitian yang mudah dijangkau oleh penulis dari kemampuan,

waktu, tenaga dan dana yang cukup untuk meneliti permasalahan tersebut.

b. Terdapatnya fasilitasyang bersifat menunjang dalam melakukan penelitian

ini.

Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini adalah selama 1

(satu) Bulan yaitu terhitung mulai awal bulan Agustus 2022 sampai dengan

akhir bulan Agutus 2022.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menekankan pada perhitungan data statistik yang berupa

jumlah angka-angka tertentu dengan menerapkan metode korelasi kuantitatif

yang memiliki tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua

variabel atau lebih. Metode kuantitatif disebut sebagai metode tradisional,

karena metode ini sudah sering diterapkan sehingga sudah mentradisi sebagai

metode untuk penelitian. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah sudah

terpenuhinya faktor-faktor ilmiah yang meliputi empiris, obyektif, terukur,

26
rasional dan sistematis. Metode ini dinamakan metode kuantitatif karena data

penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Dari penjelasan tersebut bisa di mengerti bahwa penelitian korelasi

kuantitatif merupakan suatu penelitian yang dilaksankan guna mengetahui

hubungan atau korelasi yang terjadi atas kondisi tertentu atau kejadian berupa

data statistik yang berbentuk jumlah angka-angka tertentu.

Penelitian yang akan penulis laksanakan termasuk dalam penelitian

korelasi kuantitatif yang akan mencari ada atau tidaknya hubungan sebab

akibat yang terjadi antara pengaruh pemasaran produk terhadap minat beli

konsumen pada Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam, yaitu apakah

minat beli konsumen di Minimarket BPS Mitra Raya disebabkan oleh pengaruh

pemasaran produk makanan dan minuman yang dilakukan oleh pengelola

Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam.

3. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang dipakai dalam menetukan data guna

melengkapi pembuktian masalah pada penelitian ini, penulis menggunakan

metode skala pengukuran yaitu :

a. Kuesioner (angket)

Angket merupakan metode pengumpulan data yang dikerjakan dengan

cara membagikan item pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Oleh karenanya bisa dimengerti bahwa angket

adalah daftar pertanyaan yang memerlukan jawaban dari responden. Penulis

27
memakai angket tertutup, angket tertutup bisa membantu responden dalam

memberikan jawaban dengan cepat dan juga memberikan kemudahan

kepada penulis untuk menganalisis data dari semua angket yang sudah

didapatkan. Penulis memberikan pertanyaan atau pernyataan dengan

sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan dan kemudian responden

memberikan jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya. Angket pada

penelitian ini dipakai guna mendapatkan data perihal pengaruh pemasaran

produk makanan dan minuman terhadap minat beli konsumen pada

Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam.

Pada penelitian ini, angket memakai pengukuran skala likert. Skala

likert yaitu pengukuran yang dipakai dalam mengukur sikap, pendapat, dan

presepsi individu atau sekelompok orang tertentu sebagai fenomena sosial.

Angket di bagikan kepada responden dengan setiap pertanyaan

menggunakan alternatif pilihan, yaitu :

- Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5.

- Setuju (S) dengan nilai 4.

- Netral (N) dengan nilai 3.

- Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2.

- Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1

b. Wawancara

Wawancara adalah metode dalam mengumpulkan data yang akurat

guna kepentingan terhadap tahapan pemecahan masalah tetertentu yang

sesuai dengan data. Pencarian data menggunakan metode ini dilaksanakan

28
dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka langsung antara

seseorang atau beberapa orang yang diwawancarai. Penulis memakai

wawancara tak berstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana penulis

tidak memakai arahan wawancara yang sudah diragkai secara sistematis

dan lengkap untuk pengumpulan datanya, karena penulis ingin melakukan

wawancara tanpa menekan pihak yang diwawancara. Wawancara tersebut

memiliki tujuan guna mempersiapkan pokok utama perihal apa saja yang

akan di tanyakan terkait dengan pemasaran produk makanan dan minuman

terhadap minat beli konsumen di Minimarket BPS Mitra Raya di Kota

Batam.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik yang dipakai guna mendapatkan

informasi dari sumber tertulis dan dokumen-dokumen, seperti halnya

buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya. Teknik ini dipakai dalam proses pengumpulan data dengan

mencatat, menyalin atau menggandakan dokumen yang dibutuhkan selama

penelitian berlangsung. Metode pengumpulan data dengan memakai teknik

ini memiliki tujuan supaya bisa memberikan kemudahan penulis terhadap

menganalisis secara langsung perihal data-data yang berhubungan dengan

pemasaran produk makanan dan minuman terhadap minat beli konsumen

pada Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam.

29
4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan lokasi umum yang terdiri atas objek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah

ditentukan oleh penulis guna dipelajari dan sesudah itu dibuat suatu

kesimpulan. Populasi yang dipilih penulis sebagai subjek penelitian

yaitu sebagian dari jumlah total pelanggan tetap pada Minimarket BPS

Mitra Raya di Kota Batam dengan jumlah populasi adalah 200

pelanggan.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Jika populasi berjumlah besar, maka penulis

tidak mungkin mempelajari semua yang terdapat pada populasi

tersebut, karena adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Oleh

sebab itu penulis bisa memakai sampel yang diambil dari populasi itu

sendiri. Terdapat rumus dalam menghitung ukuran sampel, penulis

menerapkan rumus Slovin, yaitu seperti di bawah ini:

Keterangan :

n = ukuran sampel yang dicari

N = ukuran populasi

30
d = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditoleri, misalnya 10%

Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebesar :

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus slovin, didapatkan

jumlah ukuran sampel sebesar 67 dari jumlah pelanggan pada

Minimarket BPS Mitra Raya di Kota Batam. Jika jumlah populasi

sebesar 200 pelanggan, dengan taraf kesalahan 10%, didapatkan

jumlah populasinya yaitu 67 pelanggan. Penulis membagikan kepada

67 pelanggan guna memperoleh data yang selanjutkan di analisis

sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan penelitian.

5. Proses Pengumpulan Data

a. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang bisa dipakai

guna mendapatkan, menganalisis dan merumuskan informasi yang

didapatkan dari para responden yang dilaksanakan dengan menerapkan

pola ukur yang sama. Instrumen penelitian yang diterapkan pada

31
penelitian ini yaitu instrumen guna mengukur minat beli konsumen

dengan melihat pemasaran (4P) oleh Minimarket BPS Mitra Raya di

Kota Batam. Instrumen pada penelitian ini memakai angket dengan

pengukuran skala likert dengan alternatif jawaban Sangat Setuju,

Setuju, Netral, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.

b. Pengujian Instrumen

1) Validitas

Validitas memperlihatkan sejauh mana suatu alat ukur bisa

mengukur apa yang ingin di ukur. Supaya penelitian ini dinyatakan

valid maka penulis menerapkan alat ukur yang memiliki hubungan

dengan tujuan penelitian supaya dapat menerangkan suatu gejala

sesuai faktanya yaitu valid atau tidak valid. Kevalidan penelitian

ini bisa diketahui dengan menerapkan korelasi terhadap suatu

produk, dengan ketetapan bahwa sebuah instrumen dinyatakan

valid jika r hitung > r tabel.

2) Uji Reabilitas

Uji reabilitas memiliki tujuan guna melihat sejauh mana

hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran

yang sama pula. Pengujian ini memakai alat ukur internal

konsistensi, yaitu dilakukan dengan cara mencoba alat ukur cukup

hanya sekali saja, kemudian data yang didapatkan dianalisis

dengan teknik tertentu. Pada hal ini memakai uji reabilitas dengan

menggunakan Alpha Cronbach. Jika nilai Alpha Cronbach suatu

32
variabel >0,6 maka indikator yang diterapkan oleh variabel

tersebut reliabel, sedangkan apabila nilai Alpha Cronbach suatu

variabel <0,6 maka indikator yang diterapkan oleh variabel

tersebut tidak reliabel.

3) Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan dalam mencari dan

menyusun dengan cara yang sistematis terhadap data yang

didapatkan dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh penulis dan

juga orang lain.

Adapun cara yang dipakai penulis dalam menganalisis data

penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis Regresi Linear

Sederhana. Rumusnya yaitu adalah :

Y’= a + bX

Keterangan :

a = Y pintasan (nilai Y’ bila X = 0)

b = kemiringan dari garis regresi (kenaikan atau penurunan Y’

untuk setiap perubahan satuan-satuan X) atau koefisien

33
regresi yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y

kalau X naik satu unit.

X = nilai tertentu dari variabel bebas

Y’ = nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas.

34
DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan. Manajemen Bisnis Syariah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009.

Danang Sunyoto. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.

Yogyakarta : CAPS, 2014.

Donni Juni Priansa. Perilaku Konsumen (Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer).

Bandung : Alfabeta, 2017.

Hendro. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga, 2011.

J. Supranto. Statistik (Teori dan Aplikasi). Jakarta : Erlangga, 2000).

J.Winardi. Enterpreneur dan Enterpreneurship. Jakarta : Prenada Media, 2005.

Kotler dan Keller, K. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Indeks, 2009

M. Mursid. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Bumi Aksara, 2014.

M. Nur Rianto Al Arif. Pengantar Ekonomi Syariah (Teori dan Praktik ).

Bandung : CV Pustaka Setia, 2015.

Muhammad. Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif.

Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Mulyadi Nitisusastro. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan.

Bandung : Alfabeta, 2013.

35
Musein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

Rajawali Press, 2000.

Nur Asnawi, Pemasaran Syariah (Teori, Filosofi, dan Isu-Isu Kontemporer),

Depok : PT Raja Grafindo Persada, 2017.

Pandji Anoraga. Manajemen Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta, 2009.

Philip Kotler. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat,

2000.

Ristiyanti Prasetijo. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : ANDI , 2005.

Sofyan Assauri. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2002.

Sonny Koeswara, Pemasaran Industri, Jakarta : Djambatan, 1995.

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta : PT

Bumi Aksara, 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung :

Alvabeta, 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alvabeta,

2010.

Suherman Rosyidi. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta : Rajawali Pers, 2011.

36

Anda mungkin juga menyukai