Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH ENTEPRENEURSHIP

“STRATEGI PRESENTASI,STRATEGI PENJUALA/PEMASARAN DAN


PRODUK LAYANAN”

Disusun oleh :

Kelompok II

MILENIA FEBRIANI 1914201073

DELVI AFRI DILNA 1914201052

LAILATUL SYAHADAH ZAILANI 1914201067

FADILLA RAMADHANI 1914201061

FAUZIAH INFAL 1914201062

ELISABETH P.SABAJOU 1710105085

JENNY VOINIKA SARI 1914201066

WILDA HAYATI 1914201094

Program Studi : S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES

ALIFAH PADANG

TA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Strategi persentasi,Strategi Pemasaran/penjualan dan Produk layanan” ini dengan baik
Meskipun banyak kekurang didalamnya

         Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa itu manajemen pemasaran dan mengenai
dalam ruang lingkup dalam pemasaran(marketing). Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yangmembangun.

        Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Bapak
demi perbaikan makalah ini.

Padang.17 november 2021

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………....………....……….........ii
DAFTAR ISI…………………………………………...........…………….....……....…...i
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang………………………………………………...……………...3
b. Tujuan Penulisan……………………………………………..………………5
BAB II PEMBAHASAN
A.Strategi Presentasi ………...………………..........…………………..............6
B. Strategi Penjualan/Pemasaran......................………………………………..13
C. Produk Pelayanan......................................................................................21
BAB III PENUTUP
a.Kesimpulan .......................................................................................................27
b.Saran..................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Presentasi dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pemikiran-
pemikiran baru mengenai suatu masalah agar dapat dipahami oleh audience.
Namun tidak semua orang bisa melakukan presentasi. Hal ini dikarenakan
presentasi dilakukan banyak orang, bahkan tidak jarang audience belum kenal
sama sekali oleh presentator. Sehingga wajar jika presentator merasa gugup
dan grogi yang akhirnya dapat mempengarui penampilannya di hadapan
audience. Persiapan yang kurang sangat mempengaruhi seseorang ketika akan
berpresentasi. Latihan dan memahami masalah yang akan dibahas terlebih
dahulu, terkadang orang yang sudah mahirpun tetap akan merasa gugup
pada awalnya. Ada beberapa trik dan tahap yang perlu diperhatikan dalam
melakukan presentasi agar bisa lancar dan tidak terlalu gugup ataupun
cangguang ketika mengahadapi audience.
Masalah Strategi pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting dan berpengaruh
terehadap suatu bisnis atau usaha. Maka tidak heran jika setiap perusahaan melakukan
berbagai macam strategi pemasaran agar dapat meningkatkatkan volume penjualannya.
Dengan meningkatnya volume penjualan tersebut, maka perusahaan juga akan mendapat
laba yang diinginkan. Semakin baik strategi pemasaran yang digunakan perusahaan
tersebut maka akan semakin besar peluang perusahaan tersebut untuk memperluas pangsa
pasar.

Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala persaingan yang
semakin meningkat ke arah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun
kecil, saling bersaing dan berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan berbagai
macam cara dan usaha supaya perusahaan dapat menjual produk sebanyak-banyaknya
pada konsumen yang membutuhkan. Untuk itu perusahaan harus mendapat pasar yang
luas dengan metode strategi pemasaran yang telah di kuasai dengan baik.

Dalam perkembangan perekonomian di negara yang sedang berkembang termasuk


Indonesia, dapat di rasakan adanya kemajuan yang pesat didalam aktivitas perusahaan
yang bergerak dalam bidang perdagangan. Salah satunya adalah pasar modern, pasar
modern meliputi hypermart, super market dan mini market. Berdasarkan data dari
Gabungan Perusahaan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), dari total
pasar yang ada, jumlah pasar tradisional 73% atau sekitar 1,7 juta unit, sedangkan jumlah
pasar modern yang meliputi hypermart, super market dan mini market sebesar 27% atau
500.000 unit.

Secara umum yang dimaksud dengan mini market adalah pasar swalayan yang secara
ukuran toko dan jumlah item barang yang dijual lebih sedikit daripada supermarket dan
hypermart. Di mana jumlah item barang yang dijual untuk mini market antara 3000
sampai 5000 macam barang yang dijual. Ukuran toko pun antara 300 -500 persegi,
sebagai contoh lihat saja Indomaret atau Alfamaret. Rata rata ukurannya mereka sama.
Selain itu radius area yang dilayani minimarket juga tidak jauh yaitu secara efektif
kurang dari 2 km. Dan ini sudah menjadi panduan para retail mini market.

Peluang yang besar dan tingkat kemudahan dalam menjalankan bisnis ini
menyebabkan bisnis ini juga banyak dilirik pengusaha lainnya. Agar usaha ritel ataupun
toko kelontong yang di bangun dapat berhasil, jangan asal sembarang jalan. Apalagi
persaingan ini juga dating dari peritel waralaba yang banyak bermunculan hingga ke
berbagai pelosok wilayah. Lihat saja berbagai minimarket yang ada, seperti Indomaret,
Alfamaret, dan sebagainya.

Harga (price) salah satu indicator yang sangat penting dalam menentukan keputusan
pembelian konsumen, khususnya terhadap barang-barang jenis consumer goods atau
kebutuhan sehari-hari adalah soal harga. Kalau dicermati, ternyata perbedaan harga itu
hanya terdapat pada jenis item barang tertentu dan tidak pada item lainnya. Sedangkan
dalam perspektif konsumen, ketika mereka mendapatkan atau menemukan adanya
berbedaan harga pada satu item saja, langsung menyimpulkan bahwa harga semua barang
di suatu minimarket lebih murah dibandingkan lainnya.

Produk (product) masalah produk yang turut mempengaruhi persepsi konsumen dalam
memilih tempat belanja adalah aspek kuantitas dan kualitas produk. Aspek kuantitas
berhubungan dengan kelengkapan dan keberagaman produk yang mampu disediakan
pengelola minimarket. Namun aspek ini bias diperkuat dengan membuat prioritas
berdasarkan segmentasi konsumennya. Kalau konsumennya lebih banyak mahasiswa
tentu barang kebutuhan mereka yang harus lebh lengkap dan lebih beragam. Begitu juga
konsumen terbesar ibiibu rumah tangga, dan sebagainya. Sedangkan aspek kualitas
barang berhubungan erat dengan pola manajemen produk dalam bisnis ritel. Tak sedikit
minimarket yang tak peduli dengan kebersihan produk yang dijualnya hingga berdebu
atau terlalu lama lakunya. Perputaran barang yang lambat, akan membuat konsumen juga
makin enggan berbelanja. Karena itu perhatikan strategi pemasaran ritel dengan
mengutamakan pergantian barang untuk periode tertentu meski barang yang diganti
sama.

Lokasi (place) factor tempat bukan saja menyangkut lokasi secara demografis namun
juga kualitas lokasi toko sebagai tempat yang nyaman bagi konsumen saat berbelanja.
Makin dekat lokasi ritel dengan pemukiman konsumen makil loyal pula konsumen dalam
berbelanja. Sedangkan untuk kenyamanan, selain kualitas pendingin ruangan yang baik,
juga penataan rak untuk penempatan produk yang lapang. Karena itu perhatikan factor ini
kerena hal tersebut akan sangat mempengaruhi kenyamanan konsumen dalam berbelanja.

Promosi (promotion) bagi minimarket waralaba biasanya sudah dilakukan kantor


pusat. Namun pengelola minimarket sebaiknya jangan melewatkan aspek ini, karena
ternyata efeknya sangat signifikan bagi tumbuhnya konsumen loyal. Promosi yang dapat
dilakukan pengelola minimarket dalam strategi pemasaran ritel adalah dengan
memberikan cinderamata atau bonus belanja bagi konsumen dengan nominal belanja
tertentu. Cinderamata ini bias berupa kalender, mainan anak, atau barang lainnya
disesuaikan dengan segmentasi yang dibidik peritel. Promosi yang sederhana namun
mengena tentunya akan efektif.
B. Tujuan
Untuk mengetahui dengan jelas apa presentasi itu,tata cara dan tahapan-
tahapan dalam presentasi,hal-hal apa yang perlu dan tidaknya dilakukan dalam
presentasi,dan hal yang perlu disiapkan dalam presentasi.
Untuk mengetahui bagaimana strategi penjualan/pemasaran dan untuk
mengetahui bagaimana produk pelayanan dalam melakukan strategi
penjualan/pemasaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Presentasi
1. Pengertian Presentasi
Presentasi adalah penyampaian suatu materi atau masalah kepada
pendengar dan khalayak yang mengikuti presentasi. Presentasi dapat pula
diartikan sebagai kegiatan seseorang yang berbicara di hadapan public,
baik dalam kegiatan seminar, kuliah, mengajar di kelas, ataupun kegiatan
sejenis. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau
presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience.
Presentasi merupakan salah satu cara dalam upaya menjelaskan
sesuatu topik atau bahasan tertentu dengan menggunakan (multi) media
dalam waktu yang relatif  singkat. Media yang dimaksud dapat berupa
media tulisan, visual, verbal atau gabungan dari berbagai media (multi-
media). Dengan kata lain, presentasi mestilah bertujuan untuk
menyampaikan atau menjelaskan sesuatu bahasan dengan menggunakan
alat peraga yang menyebabkan pembahasan tersebut menjadi sistematis,
menarik dan mudah dimengerti.
Selain makalah, juga menyiapkan media/alat bantu yang diperlukan
dalam presentasi. Kemudian latihan sebelum melakukan presentasi agar
benar-benar siap dan menyesuaikan penyampaian materi dengan waktu
yang disediakan.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk
(biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya
oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh
seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).
Dalam dunia pendidikan orang dewasa presentasi merupakan cara yang
paling banyak digemari oleh para instruktur (pengajar) karena pendekatan
tersebut dapat dengan mudah dan efektif menjelaskan bahasan-bahasan
yang kompleks dan rumit sedemikian rupa sehingga kegiatan belajar-
mengajar menjadi tidak membosankan dan melelahkan.
Ada beberapa tipe presentasi, yaitu:
a. Informasi, menyampaikan suatu informasi baru kepada audience
dengan harapan audience akan mengetahui dan memahami topik
yang dipresentasikan, mis: workshop, seminar, kuliah, dsb.
b. Persuasi, bertujuan untuk mengubah perilaku atau kebiasaan dari
audience, misalnya: kampanye, penyuluhan narkoba, dsb.
c. Entertaining, bertujuan untuk menghibur peserta, berusaha agar
peserta tetap memperhatikan kita

2. Media Presentasi
Sebenarnya, hampir semua jenis media pada dasarnya dibuat untuk
disajikan atau dipresentasikan kepada sasaran. Yang membedakan antara
media presentasi dengan media pada umumnya adalah bahwa pada media
presentasi, pesan atau materi yang akan disampaikan dikemas dalam
sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji
(projector). Pesan atau materi yang dikemas bisa berupa teks, gambar,
animasi, audio dan video yang dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh.
Pada dasarnya media presentasi yang menggunakan program komputer
ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari media transparansi yang
disajikan melalui Over Head Projector (OHP). Berbeda dengan
transparansi OHP yang tidak bisa menampilkan unsur audio visual, media
presentasi dengan program komputer bisa menampilkan unsur audio-visual
dalam pembelajaran. Adapun program aplikasi yang biasa digunakan untuk
membuat presentasi antara lain: Program Impress yang ada pada Open
Office, Macromedia Flash, Director, Authorware, dan aplikasi PowerPoint
yang banyak digunakan di kalangan pendidik (khususnya guru).Tingkatan
presentasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Slide Presentation
b. Merupakan presentasi linear (berurutan)
1. Dikembangkan menggunakan teks, gambar/clipart, photo
2. Tidak ada interaksi dengan pemakai
3. Tidak ada percabangan (tidak ada link atau hyperlink).
c. Multimedia Presentation
1. Dikembangkan dengan menggunakan teks ,gambar/clipart
,audio ,digitized video, animasi
2. Tidak ada interaksi antara pemakai dan komputer 
3. Interaksi terjadi antara presenter dan audience
4. Ada percabangan (link atau hyperlink).
d. Interactive Multimedia Presentation
1. Dikembangkan dengan menggunakan teks,
gambar/clipart, audio, digitized video, animasi
2. Terjadi interaksi antara pemakai dan komputer, berupa
form data entry
3. Format: kiosk, training program, education program
4. Ada percabangan (link atau hyperlink).
e. Multimedia Web Pages
1. Aplikasi dibangun menggunakan authoring
softwa,dapatdijalankan menggunakan browser 
2. Keunggulan: memanfaatkan hypertext, dan akses ke
external database
3. Ada percabangan (link atau hyperlink).

3. Tata Cara Presentasi yang Baik


Apa yang dimaksud dengan keterampilan melakukan presentasi?
Keterampilan melakukan presentasi yang baik merupakan perpanjangan
dari keterampilan komunikasi yang baik. Komunikasi merupakan proses
dua arah dimana pesan harus disampaikan dengan jelas namun prosesnya
hanya akan menjadi lengkap bila Anda merasa yakin bahwa pesan Anda
telah diterima dengan baik dan dipahami.
Apa perbedaan antara presentasi yang baik dan yang buruk?
Memberikan presentasi yang baik adalah mudah bila anda mengetahui
karakteristik yang memisahkan antara presentasi yang baik dan presentasi
yang buruk. Bandingkan karakteristik di bawah ini :

Presentasi yang Baik Presentasi yang Buruk


Energi yang penuh semangat Tujuan tidak jelas,postur tubuh
kontak mata dengan audiens kurang baik,tidak ada kontak
mata,dan berbicara yang kurang
jelas
Sesekali bergerak saat berbicara Terlalu rumit atau sederhana
bagi audiens
Tipe slide yang bervariasi,tidak Tidak banyak slide dan slide
lebih dari 1 slide per menit tidak dapat dibaca

4. Persiapan presentasi
a. Hal yang paling awal untuk dipersiapkan untuk melakukan presentasi
adalah meyakinkan diri dengan pertanyaan berikut.
1) Bahasan atau tema apa yang akan saya sampaikan ?
2) Seberapa luas cakupan bahasan yang harus saya sampaikan dan
berapa waktu yang tersedia?
3) Dapatkan saya membuat daftar poin-poin utama dari seluruh
bahasan yang akan saya sampaikan?
4) Sudahkan saya mendapatkan cukup bahan (informasi) untuk
mendukung bahasan yang akan saya sampaikan, seperti data,
argumentasi, contoh, dalil, kasus dan sebagainya?
b. Mengetahui medan presentasi seperti siapa dan bagaimana karakteristik
audience, berapa jumlah mereka, bagaimana struktur kelas dan tata
ruang yang tersedia, fasilitas presentasi yang ada, serta waktu
presentasi. Dengan mengetahui medan ini, paling tidak ada kesiapan
antisipatif baik psikologis maupun teknis.
c. Menyiapkan alur dan struktur bahasan dengan mempertimbangkan
waktu yang tersedia. Sebaiknya dilakukan persiapan rancangan alur
pembahasan dalam draft yang ditulis dalam satu lembar kertas.
Rancangan ini membantu menjaga sistematika dan efisiensi
presentasi, sehingga tidak ‘terjebak’ membahas sesuatu yang jauh
melenceng dari topik bahasan.
d. Menentukan cara dan media yang akan digunakan. Pada intinya,
gunakanlah cara dan media yang paling komunikatif dan mudah
difahami. Bila topik bahasan seputar  konsep-konsep dan pengertian,
maka pendekatan verbal menjadi pilihan yang memadai. Membuat
makalah yang sistematis, jelas urut-urutan dan poin-poin bahasan
menjadi tuntutan pokok. Apalagi bila disertai dengan ringkasan
makalah yang disajikan di awal atau di akhir bahasan. Bila pokok
bahasan menyangkut suatu kajian sebab-akibat, atau suatu proses
(kejadian) pendekatan visual dengan gambar-gambar grafis yang
relevan akan sangat membantu mempercepat pemahaman peserta didik.

5. Petunjuk dalam Presentasi


Beberapa halyang perlu diperhatikan agar dapat melakukan presentasi
dengan baik adalah sebagai berikut:
a. Jangan membiasakan diri bergantung pada teks. Hal itu akan
membatasi kebebasan berbicara karena Anda akan selalu terfokus pada
teks. Lebih baik hanya menggunakan catatan kecil (pointers) untuk
membantu mengingatkan materi yang dibahas.
b. Pelajari terlebih dahulu siapa audience yang ada di depan Anda.
Bagaimana latar  belakang, jalan fikiran, dan tingkat pendidikan mereka,
karena hal ini menentukan ragam bahaa apa yang akan anda gunakan.
Dan jangan sampai audience tidak mengerti.
c. Sajikan hal-hal yang orisinil, yaityu hal-hal yang baru dan menarik
untuk disampaikan. Sehingga mampu menarik minat audience untuk
mengikuti presentasi yang disiapkan.
d. Jaga volume suara. Jangan sampai terlalu lemah atau terlalu keras.
Aturlah nada suara sesuai dengan tekanan pembicaraan agar tidak
membosankan.
e. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi, termasuk sound sistem. Ada
baiknya sebelum presentasi dilakukan gladi resik hingga tidak merusak
konsentrasi saat presentasi.
f. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan pada audience untuk
menyampaikan pertanyaan,atau menanggapi pembicaraan yang Anda
lakukan agar komunikasi terjalan.
g. Jangan melakukan gerakan yang merusak penampilan pada saat presentasi.
h. Berpakaianlah yang rapi dan sopan agar enak dipandang. Karena
penampilan adalah faktor penentu keberhasilan seseorang terutama dalam
presentasi.
i. Gunakan bahasa resmi dan bahasa percakapan yang layak dan sederhana,
tidak berbelit-belit agar mudah dipahami.
j. Gunakan media atau alat bantu yang Anda kuasai. Hal itu angat
mendukung agar  materi yang disajikan akan semakin menarik audience.
k. Perhitungkan waktu secara cermat untuk menyampaikan pembukaan, isi
dan penutup sesuai waktu yang tersedia yang berrtujuan agar presentator
siap dengan segala sesuatu baik mental maupun bahan presentasi dan
supaya presentator lebih matang dalam persiapan dan melakukan yang
dilakukan berjalan dengan sempurna.
6. Kiat-kiat Presentasi yang menarik
Agar presentasi menarik, hendaknya dilakukan hal-hal berikut:
a. Structure. Hendaknya bahan yang akan disampaikan tersusun secara
sistematis dengan alur yang jelas dan mudah difahami. Bila bahan
yang akan disampaikan sangat padat dengan masalah konsepsional
dan teoritis, susunlah dengan bentuk sebagai berikut:
1) Pengantar, membangkitkan perhatian dan minat peserta
memaparkan ikhtisar  materi bahasan
2) Bagian utama : sejumlah judul utama (main points) dan
beberapa sub judul
3) Kesimpulan : butir-butir atau catatan penting dan diskusi dan
pertanyaan.
b. Simple. Sampaikan penyajian dengan mudah dan tidak berbelit-
belit. Hindari istilah- istilah yang sulit difahami, Gunakan kalimat-
kalimat yang pendek, jelas dan bervariasi. Penyajian jadi sangat
membosankan apabila penyaji sering menggunakan istilah-istilah
yag berulang-ulang.
c. Surprise. Kesuksesan penyajian seringkali tergantung di titik awal
penyampaian. Apabila kesan pertama penyajian menggoda, maka
selanjutnya menjadi terserah anda. Oleh karena itu mulailah
penyajian bahasan dengan sesuatu yang mengejutkan, memancing
perhatian atau mengundang minat dan keseriusan. Gunakan kasus,
data, gambar, games ataupun cerita mengenai sesuatu yang relevan
dengan topik bahasan.
d. Support. Penyajian akan sangat menarik dan meyakinkan serta
mudah difahami apabila disertai dengan ilustrasi dan hal-hal yang
menunjang. Lengkapilah setiap sub bahasan dengan ilustrasi yang
memadai dan relevan dalam bentuk kasus, contoh aplikatif, data dan
fakta, dalil.
e. Shape. Penyajian akan menjadi enak dilihat apabila disampaikan
dengan model tampilan hand out, skema, matriks atau grafis yang
yang jelas, mudah dan menarik. Bentuk ini akan mempermudah
pemahaman pada topik-topik bahasan yang padat dan kompleks.
f. Style.Gaya menyampaikan sungguh akan mempengaruhi
keberhasilan penyampaian. Bila penyaji hanya duduk dan
berbicara dengan nada yang datar  atau monoton tentu akan
sangat membosankan. Sebaiknya gaya penyampaian dilakukan
dengan berbagai variasi gaya kadang duduk, berdiri, jalan,
menyapa dengan nada bicara yang ekspresif serta penuh semangat.
g. Smart-smile. Penampilan yang menarik hendaknya juga
dipertimbangkan dalam menyampaikan sesuatu kepada sejumlah
pendengar. Seringkali kesan pertama penyajian justru muncul dari
penampilan fisik si penyaji seperti pakaian, kerapihan dan
kebersihan serta wewangian. Penampilan yang menarik akan
menjadi optimal manakala dalam proses penyampaian, tercipta
hubungan dan suasana yang interaktif antara penyaji dan pendengar.
Munculkanlah suasana akrab dan hangat melalui teguran, sapaan,
senyuman, pertanyaan, meminta tanggapan ataupun komentar
mereka.
h. Show. Usahakanlah menggunakan media dan atau alat peraga yang
memadai. Apakah dalam bentuk makalah, hand-out, flipp chart,
papan tulis, transparancy- sheet, slide. Artinya, jangan hanya
menggunakan lembar text-book yang merupakan bagian dari
referensi yang digunakan.
i. Stop. Berhenti sejenak dengan joke atau selingan-selingan segar untuk
memelihara konsentrasi dan perhatian pendengar, terutama apabila
bobot topik bahasan berat dan sulit.

B.Strategi Pemasaran/Penjualan

1.Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga
didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai
tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya
pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru
usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Pemasaran menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh
sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas,
proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang
akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk,
komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan
konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan


bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.

Hal yang harus diperhatikan pada strategi pemasaran

1.Perencanaan pemasaran

Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan,

atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.

Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:


Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus
dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan
pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan
dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana,
siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar
dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen
yang dituju.
Langkah 2: Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya
adalah memilih pasar sasaran khusus.
Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1) Pasar individual (individual market).
(2) Pasar khusus (niche market).
(3) Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih
tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual market).
Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar
(segmentation market).
Langkah 3: Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan
persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi
pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari
lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari
lingkungan yang bersaing:
a.Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
b.Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM)
yaitu efektif, efisien, dan tepat.
c.Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada
kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
d.Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam
produk, jasa, maupun proses.
e.Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management
(TCM)
f.Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Langkah 4: Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil
pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan
keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa
merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran
(marketing mix), yaitu probe, product, price, place, promotian.
2.Bauran pemasaran (marketing mix)
Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)
Seperti telah dikemukakan bahwa langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah
meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana daya
belinya, di mana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya. Semua ini merupakan
informasi penting bagi pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Charles L.
Kuehl (2000: 153), keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan
(diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:
1)      Kualitas yang lebih baik.
2)      Harga yang lebih murah dan bisa ditawar.
3)      Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
4)      Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik.
5)      Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
6)      Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
Oleh sebab itu, menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru. sangatlah cocok
untuk menerapkan strategi market driven. Strategi ini dibangun berdasarkan enam
pondasi:
1) Orientasi konsumen.
Usaha baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan
sikap yang berorientasi kepada kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction). Dalam
pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip
pokok sebagai berikut:
a.    Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat    mungkin
kekurangan tersebut.
b.   Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.
c.   Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan
pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
d.   Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
e.    Izinkan manajer untuk menunggu.pelanggan temporer.
f.   Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan
dengan pelanggan.
g.  Kembangkan pelayanan bagi karyawan, sehingga komunikasi betul-betul
mengarah pada pelanggan.
h.  Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan
istimewa kepada pelanggan.
2) Kualitas.
Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk
memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Akhir-akhir ini, perbaikan
kualitas telah dijadikan tujuan strategi beberapa perusahaan di dunia, yang kemudian
secara. integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan. Perbaikan kualitas tersebut
terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
Secara filosofis, Total Quality Management (TQM), nilai-nilai dan kerja keras tidak
hanya ditujukan untuk mempertahankan kualitas barang dan jasa tetapi juga untuk
mempertahankan kualitas usaha dan pelayanan kepada pelanggan. Kunci utama dalam
mengembangkan TQM justru. terletak pada perhatian khusus kepada pelanggan.
Artinya,’ kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
3)Kenyamanan dan kesenangan.
Untuk mengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada
pelanggan, misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan dari
pelayanan yang disajikan perusahaan? Untuk memberikan pelayanan yang
menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut:
a.    Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.
b.   Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan.
c.    Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Apakah perusahaan
buka seminggu penuh atau semalam suntuk.
d.   Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak.
e.    Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit.
f.    Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat,
dan sopan.
4)Inovasi.
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat
cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus-menerus. Inovasi yang
terus-menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dalam. meraih sukses usahanya.
Beberapa bentuk inovasi yang lazim. dan terkenal ialah dalam bentuk produk baru,
perbedaan teknik/cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
5)Kecepatan.
Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berati
mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara
filosopi, kecepatan disebut Time Compression Management (TCM), yang memiliki dua
aspek, yaitu: (1) Mempercepat produk baru ke pasar, dan (2) Memperpendek waktu
dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam
mendistribusikan atau menyampaikannya.
6)Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Wirausaha mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan
pelanggan dan menarik pelanggan baru adalah dengan menyajikan pelayanan yang lebih
baik yang tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan
pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
a.    Dengarkan dan perhatikan pelanggan.
b.   Tetapkan pelayanan yang terbaik.
c.    Tetapkan ukuran dan kinerja standar.
d.   Berikan perlindungan hak-hak karyawan.
e.    Latih karyawan cara memberikan pelayanan yang istimewa.
f.    Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik
Contoh Kasus
1.Strategi pemasaran Coca-cola
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak.
Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari
pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain
sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat
diartikan: Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).
Manajemen Pemasaran Coca Cola :Coca-Cola memiliki beberapa program untuk
mendukung penjualan dan pemasaran produk-produknya. Program tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
a Program Promosi
Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk
meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen
terhadap produk.
b.Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain
untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap
produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada
seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
c.Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah
tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sector
informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan
mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan
dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area
Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
d.Layanan Produk Pendingin 
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola ebih menyukai membeli produk
dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment
(peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan
mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.
e.HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-Cola
memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini

2.Strategi Penjualan
Penjualan adalah suatu kegiatan penghubung antara perusahaan dengan konsumen
untuk merealisasi tujuan akhir pemasaran. Penjualan dapat dikatakan sebagai ujung
tombak perusahaan dalam berperang dimedan pasar untuk meraih kemenangan. Ada pun
alur dari penjulan, yaitu sebagai berikut:
1..Informasi
Informasi tentang dimana, siapa sasaran yang dituju untuk disampaikan penawaran,
didapat paling awal dengan cara, sampai mencari melalui informasi terbuka maupun
yang tidcak berubah.
2..Penawaran
Suatu penyampaian tertulis atau lisan yang membawa pesan:
1.Nama barang/jasa dan ruang lingkup atau scope pekerjaan.
2.Spesifikasi barang atau jasa yang dijual.
3.Harga.
4.Cara pembayaran.
5.Waktu dari pesan/SPKsampai penyerahan barang.
6.Jaminan after sales service
3..Negosiasi
Banyak penjualan indrustrial good yang memerlukan keahlian negosiasi. Kedua pihak
perlu mencapai kesepakatan mengenai harga dan syarat-syarat penjualan lainnya.
Peran ini sangat menentukan keputusan calon pembeli: jadi beli atau tidak.
1.Kapan Bernegosiasi:
Ketika banyak faktor yang berperan, bukan hanya harga, tetapi juga mutu dan
pelayanan.
2.Ketika resiko tidak dapat ditentukan sebelumnya dengan tepat.
3.Ketika dibutuhkan jangka waktu yang lama untuk memproduksi barang yang
dibutuhkan.
4.Ketika produksi sering terganggu karena banyaknya perubahan pesanan.
b.Merumuskan Strategi Negosiasi
Negosiasi mencangkup mempersiapkan strategis sebelum dimulainya negosiasi dan
mengambil keputusan taktis yang baik selama sesi negosiasi. Strategi negosiasi adalah
suatu komitmen pada suatu pendekatan menyeluruh yang memiliki peluang besar untuk
mencapai tujuan perunding. Beberapa perunding menggunakan strategi “keras” terhadap
lawannya, sedangkan yang lainnya menggunakan strategi “lunak” dan memperoleh hasil
yang lebih baik. fisher dan ury mengusulkan strategi lain, yaitu “negosiasi berprinsip”.
Perunding menggunakan taktik selama bernegosiasi. Taktik negosiasi dapat didefinisikan
sebagai beberapa manuver yang dibuat pada titik-titik tertentu dalam bernegosiasi.
Beberapa titik tawar-menawar klasik terlihat dalam daftar di bawah ini. Nasihat taktis
menyatakan apa yang harus dilakukan jika pihak lain lebih kuat. Taktik terbaik adalah
dengan mengetahui BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement), dengan
mengidentifikasi alternatif-alternatifjika tidak tercapai penyelesaian. Perusahaan
menetapkan standar yang dapat mengukur setiap tawaran. Taktik itu melindungi
perusahaan dari kemungkinan ditekan oleh lawan yang lebih kuat agar menerima syarat-
syarat yang tidak menguntungkan. Taktik negosiasi lainnya adalah tanggapan atas taktik
lawan yang bertujuan untuk menipu, merusak, atau mempengaruhi negosiasi demi
keuntungan mereka sendiri. Titik apa yang sebaiknya yang digunakan jika pihak lain
pihak lain menggunakan ancaman, atau taktik ambil atautinggalkan, atau menyudutkan
pihak lain? Seseorang perunding harus mengenali taktik tersebut, mengemukakan
masalahnya dengan jelas dan mempertanyakan keabsahan taktik tersebut dan sifat yang
diinginkan. Perusahaan harus menggunakan BATNA dan hentikan negosiasi sampai
pihak lain berhenti menggunakan taktik tersebut. Mengatasi taktik seperti itu dengan
prinsip bertahan lebih produktif daripada membalas dengan taktik tipuan.
4.Penyerahan Barang/Jasa
Penyerahan barang atau jasa adalah suatu tanda penjual memenuhi pesanan yang telah
diterimanya saat menerima SPK atau order. Penyerahan ini di dasari kontrak sehingga
harus dicek kesesuaian atau jasa yang di serahkan. Waktu penyerahan di cocokan juga
dengan waktu yang telah dijanjikan pada kontrak. Sering terjadi problem yang di alami
saat penyerahan barang dan jasa apa bila kurang sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan, kadangkadang, ada juga penyebab yang berasal dari pemesan yang memang
sengaja mempersulit untuk tujuan atau kepentingan.
5.Penagihan
Penagihan adalah suatu kegiatan yang berisi harapan besar bagi penjual, karena tujuan
menjual adalah mendapatkan uang. Penagihan memang tugas bagian keuangan, namun
yang mengetahui situasi dan kondisi pembeli adalah petugas penjualan. Untuk itu bagian
keuangan harus minta tolong penjualan untuk membantunya. Adapun bagian keuangan
melengkapi
administrasi tagihan berupa:
a. Berita acara serah terima barang.
b.Kuintansi pembayaran.
c.Faktur pajak.
d.Copy kontrak.
6.Perwakilan penjualan (Sales Representative) Sales representative mencakup posisi
sebagai berikut :
a.Pengirim.
b.Penerima.
c.Pembawa misi.
d.Teknisi.
e.Pencipta permintaan.
f.Penjual solusi.
7.Tenaga Penjualan (Sales Personel)
Tenaga penjualan berfungsi sebagai orang yang menjadi penghubung perusahaan
dengan konsumen sehingga tercipta kemitraan untuk
mencapai laba. Tugas sales personal :
a.Mencari calon pembeli.
b.Menetapkan sasaran, alokasi waktu, dan tujuan tempat pelanggan.
c.Berkomunikasi, tentang produk dan jasa perusahaan.
d.Mendekati, mempresentasikan, menjawab, menjual solusi, menutup penjualan.
e.Melayani, konsultasi ,masalah, bantuan teknis, pembiayaan, pengiriman.
f.Mengumpulkan informasi: riset pasar, intelijen, menyusun laporan kunjungan.
g.Mengalokasikan: pelanggan mana yang memperoleh produk langka selama terjadi
kekurangan produk.
8.Kriteria Tenaga Penjualan Pendapat Charles Grafield:
a.Mengambil resiko.
b.Rasa tanggung jawab yang kuat.
c.Mampu memecahkan masalah.
d.Memperhatikan pelanggan.
e.Melakukan rencana kunjungan yang cermat.
9.Pelatihan
Sebelum melakukan pelatihan, manajemen sementara berpendapat bahwa tenaga
penjualannya berkondisi kurang, dan perlu ditingkatkan kemampuannya. Sebagaian besar
wiraniaga atau tenaga penjualan tidak siap, tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
mendasar, tidak tahu pasti mengenai apa yang ingin mereka capai dalam kunjungan
tersebut. Mereka tidak memandang kunjungan tersebut dengan presentasi profesional
yang perlu dipelajari. Mereka tidaka memilki pemikiran yang nyata mengenai kebutuhan
dan keinginan dari seorang pengecer yang sibuk.
Tujuan pelatihan:
a.Mengenal dan mengidentifikasi perusahaan.
b.Mengetahui produk perusahaan.
c.Mengetahui karakteristik pelanggan dan pesaing.
10.Memotivasi Tenaga Penjualan
Mendapatkan tenaga penjualan yang menguntungkan perusahaan sangatlah sulit.
Untuk itu bila telah mempunyai tenaga supaya diberi motivasi, karena beberapa hal
beratnya bertugas dilapangan yaitu sebagai berikut:1
a.Tugas lapangan sering menimbulkan frustasi. Wakil penjualan biasanya bekerja
sendirian. Jam kerja mereka tidak teratur, sering jauh dari rumah. Mereka
menghadapi wakil penjualan perusahaan lain yang agresif dan sangat bersaing.
Mereka memiliki status yang lebih rendah dari pada pembeli. Mereka sering tidak
memilki wewenang untuk melakukan hal-hal yang diperlukan guna memperoleh
pelanggan. Mereka kadang-kadang kehilangan pesanan besar yang telah mereka
peroleh dengan susah payah.
b.Kebanyakan orang bekerja dibawah kemampuannya jika tidak ada insentif khusus,
seperti keuntungan finansial atau pengakuan sosial.
c.Wakil penjualan kadang-kadang di sibukkan oleh masalah-masalah pribadi, seperti
keluarga sakit, perselisihan perkawinan, hutang.

C.Produk Pelayanan

Produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di
dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual
(pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang di terima oleh pembeli
guna memuaskan keinginannya. 2

1
2.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan di pasar untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa,

pengalaman, event, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. Jadi
produk itu bukan hanya berbentu sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan, pakaian,
dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa.
Semua di peruntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan (need and wants) dari
konsumen.
Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan (need), akan
tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (wants). Misalnya membeli bentuk sepatu,
gaya, warna, merek, dan harga yang menimbulkan/mengangkat prestise. Oleh karena itu
produsen harus
memperhatikan secara hati-hati kebijakan produknya.
Jika di gambarkan sebuah produk itu memiliki beberapa lapisan. Kombinasi dari
beberapa bagian lapisan itu akan mencerminkan suatu produk. Apabila seseorang
membutuhkan suatu produk, maka terbayang lebih dahulu ialah menfaat produk, setelah
itu baru mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar manfaat. Faktor-faktor itu lah yang
membuat konsumen mengambil keputusan membeli atau tidak.
Suatu tantangan paling besar di hadapi oleh setiap perusahaan adalah masalah
pengembangan produk. Pengembangan produk dapat di lakukan oleh personalia dalam
perusahaan dengan cara mengembangkan produk yang sudah ada. Dan dapat pula
menyewa para peneliti guna menciptakan produk baru dengan model-model yang sesuai.3
Perusahaan itu mengadakan atau tidak mampu menciptakan produk baru akan
menghadapi resiko seperti penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang
lebih kreatif, adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam
proses produksi.
1.Tingkatan Produk
Sekarang ini orang-orang pabrik tidak lagi bersaingan dengan produk yang di
hasilkannya saja, tapi lebih banyak bersaingan dalam aspek tambahan pada produknya,
seperti aspek pembungkus, servis, iklan, pemberian kredit, pengiriman, dan faktor-faktor
lainnya yang dapat menguntungkan konsumen. Dari segi ini kita dapat melihat ada
beberapa tingkatan produk, pada tiap tingkatan ada nilai seperti di ungkapkan oleh Kotler
yaitu:
a.Core benefit, yaitu keuntungan yang mendasar dari suatu yang di beli oleh konsumen.
Aspek mendasar ini harus bisa di penuhi secara baik oleh produsen, seperti orang mau
menginap di hotel, agar ia dapat tidur dan istirahat secara memuaskan, orang masuk
restoran, ingin makan enak dan memuaskan.

3
b.Basic product, sekarang core benefit di rubah menjadi basic product. Oleh sebab itu
kamar tidur di hotel di beri perlengkapan tempat tidur, kamar mandi, handuk, dan
sebagainya.
c.Expected product, konsumen mempunyai suatu harapan terhadap barang dan jasa yang
di belinya. Makanya perlengkapan hotel harus di sediakan yang terbaik, bersih, tempat
tidur bersih, handuk fresh dan bersih, ada lampu baca dan sebagainya.
d.Augmented product, yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di luar apa yang di bayangkan
oleh konsumen, misalnya di kamar ada TV dengan remote control, memilki berbagai
saluran/chennels, layanan prima, dan sebagainya. Augmented produk ini mempunyai
kelemahan dan dapat di gunakan sebagai alat persaingan. Apa yang sekarang di katakan
augmented product, lain kali akan menjadi expected product, karena konsumen sudah
terbiasa dengan peralatan terbaru, jika ada augmented product, berarti tambahan biaya,
jadi harga kamar makin mahal. Namun pihak saingan mencoba menawarkan augmented
product tapi tidak menaikkan harga kamar atau mengenakan tamabahan beban kepada
konsumen.
e.Potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain untuk masa depan.
Produsen harus mencari tambahan nilai lain yang dapat memuaskan langganannya, dan
dapat di sajikan sebagai surprice bagi langganan.

2.Product planning
Apa yang di maksud dengan product planning seperti yang di sebut oleh
Cannon dan Wichert dalam bukunya marketing texs and cases: product planning adalah
semua kegiatan yang dilakukan oleh pabrikan atau produsen dalam menentukan dan
mengembangkan produknya, memperbaiki produk lama, memperbanyak kegunaan dari
produk yang sudah ada dan mengurangi biaya produksi dan biaya pembungkus.
Menurut Philip Kotler ada 8 tahap proses produk:
a.Penciptaan ide
Penciptaan ide ini dapat muncul dari berbagai personil dan berbagai cara. Misalnya
perusahaan dapat membentuk suatu tim ahli mendesain model baru atau pengusaha
mencari informasi dari orang-orang dalam atau kelompok gugus kendali mutu atau dari
hasil surve dari luar perusahaan dan juga informasi yang di peroleh melalui para
konsumen. Atau bahkan ide ini dapat berasal dari intuisi yang muncul seketika, kemudian
di analisis dan di kembangkan.31
Kegiatan market inteligeent sering di lakukan dengan memperhatikan teknologi produk
yang di gunakan pesaing. Produk saingan di beli, kemudian di bongkar dan di teliti lalu di
ciptakan produk baru yang lebih unggul dari produk saingan. Terciptanya ide baru ini
dapat melalui:
1.Pelanggan, dapat di peroleh dari hasil surve, kotak saran, atau diskusidiskusi.
2.Ilmuan, melalui riset, laboratorium.
3.Pemilik, para pemimpin perusahaan.
4.Pegawai, sebagai hasil terapan gugus kendali mutu, semua pegawai boleh member
saran untuk pengembangan produk.
b.Penyaringan ide
Ide yang sudah terkumpul, masih merupakan suatu brain storming (sumbang saran)
biasanya belum matang, dan ini perlu disaring mana yang mungkin dikembangkan dan
mana yang tidak. Dalam menyaring ide ini perlu daya prediksi yang lebih tinggi. Sebab
ada kalanya ada ide yang dibuang , malahan memiliki prospek yang sangat
menguntungkan dikemudian hari.
c.Pengembangan dan pengujian konsep
Setelah ide disaring dilakukan pengembangkan dan eksperimen. Kemudian model
produk baru diperlihatkan kepada konsumen, sambil diadakan survei pendapat konsumen
terhadap produk baru tersebut, serta kemungkinankemungkinan konsumen akan membeli
dan menyenanginya.
d.Pengembangan strategi pemasaran
Dalam hal ini perusahaan mulai merencanakan strategi pemasaran produk baru dengan
memilih segmentasi pasar tertentu, beserta teknik promosi yang digunakan.
f.Analisis usaha
Dilakukan dengan memperkirakan jumlah penjualan dibandingkan dengan pembelian
bahan baku, biaya produksi dan perkiraan laba.
g.Pengembangan produk
Dalam hal ini gagasan produk yang masih dalam rencana dikirim ke bagian produksi
untuk dibuat, diberi merek, dan diberi kemasan yang menarik.
h.Market testing
Produk baru dipasarkan kedaerah segmen yang telah direncanakan, disini akan
diperoleh informasi yang sangat berharga tentang keadaan bahan, penyelur, permintaan
potensial dan sebagainya.
i.Komersialisasi
Setelah perencanaan matang, dilaksanakan, dan di uji, maka akhirnya dibuat produksi
besar-besaran yang membutuhkan modal inventasi cukup besar. Mulailah dilansir produk
baru dipasar, yang akan menjalani proses kehidupan sebagai suatu produk baru, sampai
kepada tahap proses adopsi oleh pihak konsumen, dapat menimbulkan kepuasan bagi
konsumen, dan mendatangkan keuntungan bagi produsen.
Tujuan diadakan product planning:
1.Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas.
2.Untuk menambah omzet penjualan.
4.Untuk memenangkan persaingan.
5.Untuk mendaya gunakan sumber-sumber produksi.
6.Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama.
7.Untuk mendaya gunakan sisa-sisa bahan.
8.Untuk mencegah kebosanan konsumen.
9.Untuk menyederhanakan produk, pembukus
3. Produk Baru
Apakah yang dikatakan produk baru. Sebuah produk baru memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a.Produk tersebut betul-betul merupakan inovasi baru. Namun ada juga produk baru
yang fungsinya sama dengan produk yang sudah ada, seperti televisi fungsinya sama
dengan orang dan bioskop, plastik menyaingi barang dari kayu dan metal.
b.Pengganti produk lama, tapi berbeda pemakaiannya, seperti instant coffe mengganti
kopi yang biasa. Model mobil tahun terbaru berbeda dengan mobil lama, demikian
pakaian model baru mengalahkan pakaian model lama.
c.Produk imitasi adalah barang baru dari perusahaan tertentu tapi bukan baru bagi
masyarakat.4
Sebagai kesimpulan, apakah suatu produk itu produk baru atau bukan, sangat
tergantung pada tanggapan masyarakat konsumen. Jika konsumen menyatakan
bahwa produk itu memang berbeda dengan barang yang sudah ada di pasar, maka
produk itu adalah produk baru (misalnya berbeda karena daya tarik, model,
penampilan).
4. Siklus Kehidupan Produk
Siklus kehidupan produk terdiri atas 5 tingkatan:
1.Tahap introduksi (introduction)
2.Tahap pengembangan (growth)
3.Tahap kematangan (maturity)
4.Tahap menurun (decline)
5.Tahap ditinggalkan (abandonmen)

Jangka waktu tiap tahap ini berbeda-beda pada setiap macam barang, dapat diukur
dengan mingguan, ataupun bulanan, tahunan atau puluhan tahun. Seperti model pakaian,
yang dinamakan fad (model yang tidak tahan lama) dengan cepat akan hilang dari pasar.
Tapi model mobil ada yang sanggup bertahan lama.
Pada permulaan produk dipergunakan ke pasar, penjualan masih rendah karena pasar
belum mengenal barang tersebut. Di sini perlu dilancarkan promosi. Kemudian setelah
konsumen kenal maka akan banyak orang membeli, pasaran makin luas, volume
meningkat cepat sekali (growth). Dalam keadaan ini, pengusaha harus menyebarluaskan
barang-barangnya, dan mengisi semua toko yang mungkin dapat menjual produknya.
Produsen melalui distributor melaksanakan sell-in yaitu mengisi semua rak-rak toko
sebanyak-banyaknya kemudian melakukan sell-out melalui media iklan agar barang-
barang yang ada dirak dibeli/ditarik keluar pembeli.
Namun kemudian pasar menjadi jenuh dan timbul masa maturity. Konsumen mulai
merasa bosan, dan menunggu produk baru lagi.
Dalam keadaan ini, pengusaha harus mencoba merubah product design (gatra produk),
dan merubah disain pembungkus, atau memperbaiki mutu produk menjadi produk yang

4
lebih super, lebih putih, lebih bermutu, agar konsumen tidak jenuh. Juga dilakukan
strategi membuat produk ukuran besar, ukuran jumbo, agar kuantitas yang terjual cukup
besar.
Jika strategi ini berhasil, maka akan timbul masa penurunan (decline), omset penjualan
mulai menurun. Suatu tindakan penyelamatan, mengurangi jumlah produksi, mengurangi
biaya, penghematan-penghematan dalam segala bidang, perlu segera diambil, untuk
menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Akhirnya jika semua tidak dapat diatasi
maka produk tersebut akan ditinggalkan oleh konsumen dan produknya hilang dari
pasaran.

BAB III

PENUTUP

a.Kesimpulan
1.Konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas
pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar dan selanjutnya
memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dicapai tingkat kepuasan
pelanggan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para saingan, hal ini
dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan pada suatu perusahaan

2.Lingkungan pemasaran adalah Pelaku dan kekuatan yang berada di sekeliling


perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan, tetapi dapat
mempengaruhi kegiatan dan kinerja pemasaran dan bisnis perusahaan. Lingkungan
pemasaran terdiri atas lingkungan mikro dan longkungan makro.
Pasar Konsumen (consumer marerket) adalah semua individu dan rumah tangga yang
membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan menurut
salah satu ahli pemasaran pasar konsumen adalah  pasar yang dimana pembelinya adalah
individual yang membeli produk untuk digunakan atau disewakan.

3.Pasar produsen juga disebut pasar industri atau pasar bisnis adalah suatu pasar yang
terdiri atas individu-individu, lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang
untuk diproses lagi sampai menjadi produk akhir yang kemudian di jual atau disewakan.

b.Saran
Ada pun saran yang dapat penulis berikan yakni di era modern ini yakni dalam
mengahadapi persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis penulis menyarankan
agar perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus menentukan startegi pemasaran
yang baik bagi perusahaannya karena manajemen pemasaran merupakan hal yang sangat
penting dalam perusahaan, serta strategi pemasaran tersebut harus ditunjang oleh manajer
pemasaran yang berintelektual, profesional, serta memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi
sebaiknya perusahaan menempatkan manajemen pemasarannya sebagai bagian penting
dalam perusahaan demi tercapainya tujuan organisasi yakni profitabilitas yang
semaksimal mungkin serta usaha yang berkesinambungan.

DAFTAR PUSTAKA

Alma buchairin, 2012. Manajemen Pemasaran Dan Manajemen Jasa, alfabets bandung

Daryanto.(2011) sari kuliah Manajemen pemasaran bandung PT sarana


Erma widiana , musliach dan Bonar Sinaga, Dasar-dasar pemasaran karya putra dawati
bandung

Fahlevi erwinsyah riskan 2015 strategi pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan
pada PT indo citra jaya Banjarmasin. program serjana fakultas ekonomi stie Indonesia

Hasan, Ali 2013, Marketing dan kasus-kasus pillihan Yogyakarta: Caps

Hermawan, agus (2012) komunikasi pemasaran Bandung PT sarana

Kolter Philp dkk, 2012 Manajemen pemasaran perspektif Asia buku dua edisi pertama,
andy

Kotler dan gary amstrong 2012 princple of marketing. Fourteenth Global Edition, person
Education

Kotler dan keller 2012 . marketing management. Fourteenth global edition. New jersey:
person prentice Hall inc

Kotler philps 2012, manajemen pemasaran analisis perencanaan impiemenrasi dan


control, edisi eleminium, PT prenhalindo, Jakarta

NI. Budasih, igaa ambrawati dan sri astiti.2014. strategi pemasaran produk olahan jamur
tiram pada kelompok wanita tani

Pedoman penulisan skripsi Edisi 30, 2015 sekolah tinggi ilmu ekonomi Indonesia
Banjarmasin

Sumarni, murtidan john soeprihanto.2010. pengantar bisnis (dasar-dasar ekonomi


perusahaa. Edisi 5 yogyakarta; liberty

Anda mungkin juga menyukai