Anda di halaman 1dari 15

Minimarket Matikan Pasar Tradisional

Disusun Oleh:

Doi Risfinda Alfianti

NIM 2010034

Universitas Gajayana
Malang
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tugas UAS yang
berjudul Minimarket Matikan Pasar ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi UAS. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang minimarket dan
pasar bagi para pembaca dan juga penulis.
Saya menyampaikan terimakasih kepada Bapak Ronny H.H.,SE.,MSI
selaku dosen Mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 17 Desember 2020

Penulis

Doi Risfinda Alfianti

NIM: 20110034
Daftar Isi
Cover …………………………………………………………………i

Abstract……..……………………………………………………………ii

Daftar Isi
………………………………………………………………………........iv

Kata Pengantar………………………………………………………….....1

I.latar Belakang……………………………………………...........................2

I..I Rumusan Masalah……………………………………........…… ...........3

.II Pembahasan………………………………......………..............................4

III. PENUTUP…………………………………………………...……....5

III.I Kesimpulan.....................................................................................................6
Daftar Pustaka……………………………………………………….... ....7
Minimarket Matikan Pasar Tradisional

ABSTRAC
Tesis ini membahas tentang kasus Minimarket Matikan Pasar Tradisional. Terhadap
UKM
Dalam Kaitannya Dengan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007
Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan Dan Toko Modern. Dari hasil penelitian tesis ini diperoleh
kesimpulan bahwa APPSI mengklaim ada belasan ribu warung tradisional di Jakarta dan
Tangerang yang sudah tutup hingga awal tahun 2012 ini. Dampak yang paling dirasakan
pedagang tradisional adalah penurunannya omset yang signifikan, dengan
range penurunan omset antara 25%-60%. Sebagian besar mengakui
penurunan omset disebabkan karena konsumen saat ini lebih memilih
berbelanja ke Alfamart maupun Indomaret yang memang lebih lengkap
sehingga lebih menarik konsumen untuk berbelanja.
I. LATAR BELAKANG
Gesekan bisnis pasar tradisional dengan keberadaan minimarket nampaknya menjadi

perseteruan abadi. Di tengah ekspansi dan inovasi bisnis minimarket yang menggurita, bisnis

warung tradisional justru bernasib sebaliknya. Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh

Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan perkembangan dan pertumbuhan gerai minimarket

saat ini sudah sangat mengkhawatirkan pedagang pasar. Selain mengalami penurunan omzet,

banyak pedagang atau warung tradisional harus gulung tikar.

APPSI mengklaim ada belasan ribu warung tradisional di Jakarta dan Tangerang yang

sudah tutup hingga awal tahun 2012 ini. Mereka umumnya selama ini yang menjual barang-

barang yang juga dijual di minimarket dan berdekatan dengan minimarket."Adapun kios yang

total tutup ada sebagai contoh di Jakarta sudah lebih 10 ribu tutup dan Tangerang lebih 5.000

kios tutup di Lampung & daerah lain juga sudah mulai banyak yang redup bahkan tutup

sehingga jadi PKL saja," katanya kepada detikFinance, Senin (30/1/2012). Ia mengatakan

dengan banyaknya warung yang tutup, berdampak langsung pada omset pedagang pasar.

Maklum saja, para pemilik warung menjadi konsumen utama pedagang pasar, selain

konsumen rumah tangga.

"Omzet warung turun cukup lumayan dan berdampak terhadap omzet pedagang pasar

karena warung belanja ke pedagang pasar untuk dijual," katanya. Menurutnya pihak

pedagang pasar bukan anti keberadaan minimarket, namun perlu ada penataan zonasi yang

ketat oleh pemerintah daerah (pemda). Sebab selama ini di lapangan banyak minimarket yang

berdiri saling berdekatan bahkan saling menjatuhkan diantara mereka. "Mayoritas oknum

pejabat pemda dubleg maka tidak berpihak kepada pewarung UMKM dan pedagang pasar

tradisional, semestinya mereka kaji dan pahami UU No. 26 Tahun 2007 tentang tata ruang

sehingga harus ada perda tata ruang dulu baru dikaitkan dengan perizinan," tegas Ngadiran.

Berdasarkan data 2011 soal populasi minimarket di DKI Jakarta sudah mencapai

2.162 gerai. Dari jumlah itu sebanyak 1.383 tidak memiliki izin lengkap, 712 tidak berizin,

dan hanya 67 yang memiliki izin lengkap. Sementara berdasarkan data Nielsen menyebutkan,
awalnya total minimarket di 2005 hanya mencapai 6.465 outlet, di 2006 bertambah menjadi

7.356 outlet, di 2007 sebanyak 8.889 outlet atau 0,5 % dari toko tradisional yangmencapai

1,9 juta toko.

Ambil contoh, hingga Desember 2009 Nielsen mencatat jumlah outlet Indomaret

bertambah menjadi 3.892 outlet dari tahun sebelumnya 3.093 outlet. Alfamart mencapai

3.373 outlet naik dari tahun sebelumnya 2.779 outlet. Rencananya tahun ini mereka akan

menambah 1.000 gerai baru di seluruh Indonesia.


I.I RUMUSAN MASALAH
1. Ketertarikan konsumen pada minimarket sehingga warung dan toko-toko kecil jarang

dikunjungi.

2. Banyaknya minimarket yang tidak memiliki surat izin lengkap.

3. Letak minimarket yang saling berdekatan bahkan mereka saling menjatuhkan.

4. Keberadaan minimarket menurunkan omset pasar tradisional yang mengakibatkan pasar

tradisional gulung tikar.

5. Perilaku komsumsif akibat banyaknya minimarket


II. PEMBAHASAN
1. Pada kasus Alfamart dan Indomart, terdapat masalah yang timbul akibat model

pemasaran yang dikebangkan oleh kedua unit bisnis tersebut, yaitu tingginya perilaku

konsumtif yang terjadi masyarakat. Jelaskan proses pembelian konsumen sehingga

dapat mempengaruhi tingkat konsumtif masyarakat.

2. Jelaskan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pelanggan

3. Sebut dan jelaskan tahapan cara mengukur kepuasan pelanggan

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif yaitu faktor lingkungan khususnya teman
dan perkembangan mode yang semakin pesat sehingga membuat subjek tertarikuntuk
membeli.terlebih lagi pada alfamart dan indomaret tempat dan barangnya lebih bersih dan
tempatnya bagus sehingga menarik masyarakat datang dan lama kelamaan mengabaikan
pasar atau warung Selain itu masyarakat tidak mampu mengontrol diri ketika melihat
barang bagus didepannya, ikut-ikutan membeli karena melihat barang orang lain bagus, dan
mudah tergiur apabila ditawarkan barang yang bagus.Dampak yang terjadi atau dirasakan
oleh masrakaat yaitu pemborosan. Masyarakat merasa bahwa perilaku dalam berbelanja
tersebut membuatnya boros atau menghabiskan uang untuk membeli barang yang bukan
karena kegunaannya.

Maka dari itu kita harus mengetahui strategi pasar dan tujuannnya

Tujuan Strategi Pemasaran

Tujuan utama strategi pemasaran produk, yaitu:

 Untuk meningkatkan kualitas koordinasi dalam tim marketing. Strategi pemasaran


dilakukan bertujuan agar setiap anggota tim dapat bekerja sama dengan baik, efektif
dan efisien
 Sebagai alat ukur hasil pemasaran berdasarkan standar prestasi yang sudah
ditentukan. Jika tidak ada pembukuan yang jelas maka perusahaan tidak dapat
mengukur nilai penjualan
 Untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi bila terjadi perubahan dalam
pemasaran. Karena dunia pasar sangat dinamis, maka perlu dibentuk strategi
pemasaran yang tepat dengan integrasi terhadap divisi perusahaan lain
 Sebagai dasar yang masuk akal untuk pengambilan keputusan. Adanya data hasil
penjualan, maka perusahaan dapat menetapkan strategi pemasaran selanjutnya
yang akan dilakukan
Konsep Strategi Pemasaran

Terdapat konsep khusus dalam strategi pemasaran produk atau jasa, agar saat
melaksanakannya lebih terarah. Berikut konsep khusus strategi pemasaran.

a. Segmentasi Pasar

Anda perlu melakukan klasifikasi market terlebih dahulu, karena setiap orang pasti memiliki
kebutuhan yang berbeda. Klasifikasi yang bersifat heterogen menjadi satuan pasar yang
bersifat homogen.

b. Positioning Market

Tentukan pola yang spesifik agar Anda mendapatkan konsumen yang sesuai dengan bisnis
Anda. Pola ini dibuat agar mendapatkan posisi kuat dalam market yaitu segmen yang bisa
menguntungkan bisnis. Hal ini dilakukan karena tidak ada perusahaan yang dapat
menguasai kebutuhan pasar.

c. Market Entry Strategy

Strategi ini dapat dilakukan jika perusahaan Anda ingin memasuki pada segmen pasar
tertentu. Hal-hal yang bisa Anda lakukan yaitu

 Membeli perusahaan lain


 Internal Development
 Kerjasama dengan perusahaan lain

d. Marketing Mix Strategy

Strategi marketing mix yaitu kumpulan dari banyak variabel yang digunakan perusahaan
untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen. Berikut variabel yang terdapat pada
marketing mix.

 Product
 Price
 Place
 Promotion
 Participant
 Process
 People Physical Evidence

e. Timing Strategy
Dengan pemilihan waktu yang tepat, Anda dapat melakukan beberapa persiapan di bidang
produksi. Selain itu, Anda dapat menentukan waktu yang tepat untuk mendistribusikan
produk ke pasar.

Strategi Pemasaran Produk

Terdapat beberapa strategi pemasaran produk yang dapat Anda lakukan untuk
meningkatkan penjualan.

 Kenali Konsumen Anda

Istilah konsumen adalah raja adalah sebuah kebenaran. Karena raja sangat senang dilayani
dan dibuat bahagia atas apa yang ia dapatkan dan alami. Oleh karena itu, sebaiknya Anda
mengenali target market Anda (konsumen) sehingga Anda mengetahui apa keinginan
konsumen Anda. Untuk hal ini, Anda perlu melihat tingkah laku, kebiasaan konsumen Anda.
Dengan begitu, Anda akan tahu bagaimana melayani mereka dan menghasilkan pelayanan
yang nyaman satu sama lain. Anda perlu membaca profil para konsumen Anda dengan
tepat, dengan begitu kemungkinan besar konsumen Anda pun akan loyal dengan Anda.

 Pilih Lokasi Strategis

Memilih lokasi yang tepat dan strategis adalah hal penting dalam strategi pemasaran.
Seperti, toko roti Holland Bakery yang lebih memilih membuka toko di pinggir jalan
keramaian, dibandingkan di dalam mall. Hal tersebut merupakan strategi pemasaran
Holland Bakery dalam membidik pelanggan potensialnya. Dengan adanya hal tersebut, Anda
perlu mempertimbangkan lokasi yang tepat untuk mendapatkan pelanggan yang sesuai
dengan target penjualan.

 Penggunaan Internet Marketing

Dengan menggunakan internet marketing Anda dapat menampilkan produk atau jasa Anda
melalui situs media sosial. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui apa selera konsumen dan
apa yang mereka inginkan. Apalagi meningkatnya penggunaan teknologi saat ini, semakin
hari aktivitas jual beli melalui online semakin banyak dilakukan orang. Hal ini dikarenakan
banyak orang yang nyaman untuk berbelanja di ruang private dan tidak dalam keramaian
market.

Jika Anda memaksimalkan penggunaan fasilitas internet, tentu hal ini akan mempermudah
mengembangkan strategi pemasaran. Bukan hanya media sosial, Anda dapat memanfaatkan
website, blog, dan lainnya untuk menampilkan foto produk dengan tampilan yang menarik.
Selain itu, Anda dapat berinteraksi dengan konsumen secara langsung dengan nyaman
tanpa adanya batas ruang dan waktu.

 Melakukan Promosi

Untuk mengenalkan produk ke masyarakat luas, Anda bisa berpartisipasi dalam event
pameran yang sesuai dengan jenis bisnis Anda. Promosi ini dilakukan untuk meningkatkan
eksistensi perusahaan Anda dipercaya oleh konsumen.
Agar konsumen tidak merasa bosan Anda bisa melakukan promosi secara rutin dengan cara-
cara yang menarik. Contohnya; Memasang iklan, leaflet atau pamphlet, brosur, dan lainnya.
Yang mana pada selebaran tersebut berisi informasi yang menarik seputar produk Anda.

Selain itu, dengan melakukan metode word of mouth (promosi mulut ke mulut) hal ini dapat
menyebar ke banyak konsumen. Maka, pastikan Anda memberikan pelayanan terbaik, dan
konsumen puas. Dengan hal tersebut, konsumen dapat menceritakan citra baik pada bisnis
atau produk Anda. Walaupun bisnis Anda masih kecil,dengan adanya promosi mulut ke
mulut tentu konsumen akan mengetahui wujud bisnis Anda sesungguhnya.

 Menjalin Hubungan dengan Konsumen

Kini bukan hanya konsumen yang berhubungan antar penjual dan pembeli, tetapi pembeli
dan pembeli juga saling berhubungan. Konsumen saat ini bisa mengungkapkan
kekecewaannya melalui media sosial, blog, atau komunitasnya. Yang mana kekecewaan
tersebut dengan mudahnya tersebar ke khalayak ramai, hal ini tentu akan membuat rugi
perusahaan karena citra buruk.

 Memberi Penghargaan untuk Testimoni Pelanggan

Produk akan lebih dapat dipercaya dan terlihat bagus apabila ada yang
merekomendasikannya. Agar bisnis atau produk Anda mendapat rekomendasi atau
testimoni dari konsumen yang telah memakai produk tersebut. Anda bisa memberi
penghargaan yang menarik yang telah membuat testimoni. Insentif atau penghargaan
tersebut tidak harus berupa uang, namun bisa berupa hadiah produk atau potongan harga.
Secara tidak langsung, adanya penghargaan seperti ini perusahaan mendapatkan pelanggan
yang loyal, dan juga calon pelanggan. Kini, testimoni produk menjadi strategi pemasaran
yang digunakan oleh hampir semua produk

Disamping itu semua pedagang harus bisa mengukur kepuasan dari pelanggan

Ada 3 jenis indikator kepuasan konsumen menurut teori ini yaitu:

1. Positive Disconfirmation yang terjadi jika produk/jasa memberikan fungsi yang lebih
bagus dari apa yang diharapkan oleh konsumen. Akibatnya konsumen bisa merasa
puas.
2. Simple Confirmation yang terjadi jika sebuah produk/jasa berfungsi seperti apa yang
diharapkan oleh konsumen. Akibatnya konsumen memiliki perasaan yang netral,
tidak kecewa ataupun puas.

Negative Disconfirmation yang terjadi jika sebuah produk/jasa ternyata tidak berfungsi
seperti yang diharapkan konsumen. Akibatnya konsumen akan merasa Kepuasan konsumen
adalah hal yang lumayan kompleks. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan bisa
berasal dari kualitas produk ataupun pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Apa saja
metode yang bisa digunakan untuk mengetahui kepuasan konsumen?

1. Survey Kepuasan Konsumen


Hal yang paling sering dan jamak dilakukan oleh produsen ataupun penyedia jasa untuk
mengukur tingkat kepuasan konsumen adalah melalui survey. Apalagi pada era digital ini,
platform digital bisa digunakan untuk melakukan survey online oleh para konsumen. Ada
beberapa hal yang harus dilakukan selama melakukan survey antara lain:

 Berikan pertanyaan yang padat, jelas, dan tidak terlalu banyak.


 Pertanyaan harus disusun agar konsumen mudah mengerti.
 Agar banyak feedback yang masuk, maka perusahaan bisa memberikan reward bagi
konsumen yang mau mengisi survey.
 Tentukan media yang paling efektif untuk survey. Media sebisa mungkin simpel,
mudah diakses, dan tidak membutuhkan biaya dari sisi konsumen.

2. Kotak Kritik dan Saran

Perusahaan yang baik selalu menyediakan tempat bagi konsumennya untuk menuangkan
kritik dan saran. Melalui masukan kritik serta saran ini, perusahaan bisa mengukur sejauh
mana kualitas produk/jasa yang telah mereka berikan. Keuntungan lain, perusahaan bisa
mengetahui isi hati konsumennya berkat adanya saran dari mereka.

Kini kritik dan saran bisa dengan mudah disampaikan oleh konsumen. Biasanya kritik serta
saran saat ini bisa langsung dikirimkan melalui email resmi perusahaan. Ada juga
perusahaan yang khusus membuat media sosial untuk menampung kritik serta saran dari
para konsumennya.

3. Jasa Ghost Shopping

Seringkali sebuah perusahaan menyewa pihak eksternal untuk berpura-pura sebagai


pembeli produk mereka. pihak eksternal inilah yang dikenal dengan sebutan ghost
shopping. Setelah mereka membeli barang, kemudian mereka bertugas untuk mereview apa
saja kelebihan dan kekurangan produk tersebut.

Selain masalah produk, ghost shopping juga bertugas untuk mencari tahu bagaimana
kualitas pelayanan pada ujung tombak penjualan produk tersebut. Misalnya pelayanan yang
diberikan oleh distributor, agen penjualan, hingga toko/swalayan. Karena kadang kala
konsumen merasa tidak puas bukan dari sisi kualitas produknya, tapi dari sisi kualitas
pelayanannya.

Dari jasa ghost shopping inilah kemudian perusahaan bisa mendapatkan data kualitas
produk dan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Perusahaan
kemudian bisa menyusun strategi penjualan baru yang lebih bisa diterima oleh konsumen.

4. Analisis Pelanggan

Perusahaan yang ingin mengetahui masalah pada produknya bisa menghubungi pelanggan
lama. Kondisi ini bisa diterapkan jika perusahaan Anda tiba-tiba mendapati pelanggan tetap
yang kemudian beralih ke produk/jasa lain. Anda bisa menghubungi pelanggan tersebut
untuk mencari tahu pendapat mereka.

Tanyakan mengapa mereka beralih produk/jasa. Apa yang dianggap mereka kurang dari
produk dan pelayanan dari perusahaan Anda. Feedback ini sangat berharga bagi
perusahaan. Anda dan tim bisa membentuk kebijakan baru untuk memperbaiki kelemahan
tersebut.
III.PENUTUP

III.I Kesimpulan
Eksistensi dari minimarket ini ternyata telah berdampak sangat besar bagi pedagang
kelontong atau pasar, kehadirannya telah membawa kesengsaraan bagi pedagang
kelontong bahkan akan mematikan usaha mereka. Kini mini market telah menjamur
dimana-mana bahkan telah memasuki daerah padat penduduk. Terdapat beberapa hal yang
menjelaskan bahwa ada banyak toko atau kios-kios kecil yang terkena dampak minimarket.
Pertama, harga, dimana minimarket banyak memberi potongan-potongan harga yang
membuat harga barang tersebut relative lebih murah,sehingga berkurangnya
pendapatUKM. Kedua, fasilitas, dimana minimarket memiliki fasilitas-fasilitas yang lebih
seperti AC dan Musik yang membuat konsumen merasa betah untuk belanja di tempat
tersebut. Ketiga, yang palingpenting adalah pelayanan terhadap konsumen yang dimana
Minimarket memberikan pelanyanan yang sangat bagus, misalnya: kesopanan,
penyambutan, sampai dengan mencarikan barang yang diinginkan oleh konsumen. Sehingga
berkurang nya minat konsumen untuk berbalanja di UKM.
Daftar Pustaka
Alexander Seran, 1999, Moral Politik Hukum, Obor, Jakarta. Darji Darmodiharjo dan
Shidarta, Tanpa Tahun, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum
Indonesia, Jakarta. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, 2007, Pembangunan
Perkebunan di Kalimantan Barat Tahun 2006-2007 dan Rencana Kerja Tahun 2008,
Pontianak. Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi,
2007, Pedoman Teknis Pengembangan Waralaba Benih Tanaman Perkebunan, Jakarta.
Forum Keadilan,1992 Modal Asing Berkelit dengan Franchise, Tanggal 29 Oktober.
Friedman,Lawrence W. 1984. American Law: An invaluable guide to the many faces of the
law, and how it affects our daily our daily lives, W.W. Norton & Company, New York.
Friedman, Wofgang, 1971. The State and The Rule of Law in a Mix Economy, Steven and Son,
London. Gunarto Suhardi, 2002, Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, Universitas
Atmajaya, Cetakan Pertama, Yogyakarta. Gunawan Widjaja, 2002 Seri Hukum Bisnis Lisensi
atau Waralaba, PT. RajaGrafindo Persada. Hari C. Hand, 1994, Modern Jurisprudence,
International Law Book Service, Kuala Lumpur. Hartono, Sunaryati, 1988, Hukum Ekonomi
Pembangunan Indonesia, Bina Cipta, Bandung. Hessel Nogi, S.T., 2004, 36 Kasus Kebijakan
Publik Asli Indonesia, Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta. Irawan Soejito, 1984. Hubungan
Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah, Jakarta : Bina Aksara. Imam Sjahputra Tunggal,
2004, Franchising, Konsep dan Kasus, Harvarindo, Jakarta. Juajir Sumardi, 1995, Aspek-
Aspek Hukum Franchise dan Perusahaan Transnasional, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Lloyd T. Tarbuton,1994, sebagaimana dikutip kembali oleh Arif Wicaksono, Hak dan
Kewajiban Pihak Dalam Sistem Franchise, Jakarta. Mahadi, 1985, Hak Milik Immaterial,
BPHN-Bina Cipta, Jakarta. Majalah Pengusaha, 2003, Singkat, Pasti dan Menguntungkan,
Edisi 31, Jakarta. Martin D. Fern,2002 Franchising Law, Volume I, Times Mirror Bodes, USA
Martin Mendelsohn, 1993, Franchising, Petunjuk Praktis Bagi Franchisor dan Franchisee, PT.
Pustaka Binaman, Jakarta. Mertokusumo, Sudikno, 1996, Mengenal Hukum Suatu
Pengantar, Liberty, Yogyakarta. Mita Nur Ria, 2003, Pelaksanaan perlindungan Hukum
Terhadap Franchise Dalam hal Pemutusan Perjanjian Franchise oleh Franchisor, Fakultas
Hukum UGM, Yogyakarta. Mulya Lubis dan Richard M. Buxbaum, tanpa tahun, Peranan
Hukum Dalam Perekonomian Di Negara Berkembang, Jakarta. Munir Fuady, 2002, Hukum
Bisnis Dalam Teori dan Praktek, Buku Ketiga, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai