Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Tentang

Alfamart

Oleh :

Mohammad Ainun Naim


041510290

Dosen Pembimbing :
Evi Fitrotun N, SE. MM

Universitas Islam Lamongan


Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur al-hamdulillah kehadirat Allah SWT., yang menciptakan, mengatur dan
menguasai seluruh makhluk hidup di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan
limpahan rahmat dan ridha-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
Rasulullah Muhammad Saw., beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti
jalan lurus menuju kejayaan dan kemuliaan. Sehingga makalah yang berjudul ALFAMART
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah. Penulis juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen yaitu, bapak PUDI ASTIONO, SE, MM
selaku pembimbing yang memberi arahan dalam menyusun makalah ini..
Tidak ada suatu apapun yang sempurna di dunia, demikian juga kiranya karya tulis ini,
tentu masih banyak kekurangannya serta masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Akhirnya mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi mahasiswa dan mahasiswi
terutama universitas islam lamongan .

Lamongan, 6 Agustus 2017

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

Ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.4 LATAR BELAKANG


Beberapa tahun terakhir bisnis mini market berkembang pesat, baik yang bersifat
waralaba maupun 4las . Fasilitas belanja yang lebih baik, variasi produk yang sangat banyak, dan
harga yang kompetitif adalah gambaran keunggulan mini market. Konsumen tentunya sangat
diuntungkan, sehingga, tidaklah mengherankan orang-orang langsung tertarik pada model 4las
ini. Di sisi lain, keberadaan mini market pun secara perlahan tapi pasti bisa menggilas
keberadaan pedagang konvensional.

Di masa yang sangat erat dalam dunia pemasaran dibutuhkan suatu cara yang dapat
memperoleh mutu dalam meraih pangsa pasar. Semakin menjamurnya bisnis waralaba di
Indonesia dewasa sekarang ini, menunjukan semakin banyak masyarakat memilih untuk
berbelanja di tempat yang nyaman, bersih dan juga pelayanan yang baik. Salah satunya adalah
Alfamart, yaitu sebuah waralaba minimarket yang menyediakan produk kebutuhan sehari-hari
masyarakat. Melihat dari besarnya kesempatan bisnis dalam meraih pasar di bidang penjualan
produk kebutuhan sehari-hari tersebut dan juga adanya persaingan yang ketat dengan waralaba
sejenis, maka diperlukan strategi bersaing, khususnya di bidang pemasaran tepat. Mengingat
tempat/lokasi strategis yang mungkin menjadi salah satu yang dapat menentukan bisnis tersebut,
agar tujuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan tercapai dengan optimal. Dengan dasar
4las an tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang strategi pemasaran
Alfamart dalam penjualan dan promosi produk-produknya. Dan untuk maksud 4las an tersebut
maka penulis ingin melakukan penulisan ilmiah yang akan di beri judul dengan nama:
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR LOKAL DAN PASAR GLOBAL BAGI
ALFAMART

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah strategi pemasaran lokal dan global yang diterapkan Alfamart untuk menarik
konsumen ?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan ancaman bagi produk Alfamart dalam pemasaran ?

1.3 TUJUAN

1.Untuk mengetahui strategi pemasaran lokal dan global yang diterapkan Alfamart
2.Untuk mengetahui faktor dan ancaman yang dihadapi Alfamart dalam melakukan promosi
penjualan dan pemasarannya.

1
BAB II

LANDASAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Usaha Eceran/Ritel

Kata Ritel berasal dari bahasa perancis, retailler , yang berarti memotong atau
memecahkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Eceran berarti secara satu-satu;
sedikit-sedikit (tentang penjualan atau pembelian barang); ketengan. Usaha eceran/ritel adalah
semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan atau pembelian barang, jasa ataupun keduanya
secara sedikit-sedikit atau satu-satu langsung kepada konsumen akhir untuk keperluan konsumsi
pribadi, keluarga, ataupun rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis (dijual kembali).

Usaha eceran atau ritel tidak hanya terbatas pada penjualan barang, seperti sabun,
minuman, ataupun deterjen, tetapi juga layanan jasa seperti jasa potong rambut, ataupun
penyewaan mobil.

Usaha eceran/ritel pun tidak harus selalu di lakukan di toko, tapi juga bisa dilakukan
melalui telepon atau internet, disebut juga dengan eceran/ritel non-toko.

Secara garis besar, usaha ritel yang berfokus pada penjualan barang sehari-hari terbagi
dua, yaitu usaha ritel tradisional dan usaha ritel modern.

Ciri-ciri usaha ritel tradisional adalah sederhana, tempatnya tidak terlalu luas, barang
yang dijual tidak terlalu banyak jenisnya, sistem pengelolaan / manajemennya masih sederhana,
tidakmenawarkan kenyamanan berbelanja dan masih ada proses tawar-menawar harga
dengan pedagang, serta produk yang dijual tidak dipajang secara terbuka sehingga pelanggan
tidak mengetahui apakah peritel memiliki barang yang dicari atau tidak.

Sedangkan usaha ritel modern adalah sebaliknya, menawarkan tempat yang luas, barang
yang dijual banyak jenisnya, sistem manajemen terkelola dengan baik, menawarkan kenyamanan
berbelanja, harga jual sudah tetap (fixed price) sehingga tidak ada proses tawar-menawar dan
adanya sistem swalayan / pelayanan mandiri, serta pemajangan produk pada rak terbuka
sehingga pelanggan bisa melihat, memilih, bahkan mencoba produk terlebih dahulu sebelum
memutuskan untuk membeli.

2.2 Pemasaran Lokal

Perusahaan tidak dapat berhubungan dengan semua pelanggannya di pasar yang besar,
luas, atau beragam. Tetapi mereka dapat membagi pasar seperti itu menjadi kelompok konsumen
atau segmen dengan kebutuhan dan keinginan berbeda.

2
Kemudian perusahaan harus mengidentifikasi segmen pasar mana yang dapat dilayani dengan
efektif. Keputusan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen dan
pemikiran strategis yang seksama. Untuk mengembangkan rencana pemasaran terbaik, manajer
harus memahami apa yang membuat setiap segmen unik dan berbeda.

2.2.1 Pengertian Pasar Lokal

Pasar Lokal adalah Pasar Dalam Negeri meliputi hampir seluruh Indonesia yang meliputi
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta, serta di luar Jawa seperti Sumatera,
Kalimantan, Maluku dan Irian Jaya.

2.3 Pemasaran Global

Pemasaran global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka
bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau
berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah
ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin
berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk
memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju.

2.3.1 Hal yang mendorong dan menghambat pemasaran global

Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang
mendorong dan yang menghambat.

1. Hal yang mendorong di antaranya adalah : - kebutuhan dan keinginan pasar -


teknologi - perbaikan transportasi - biaya - kualitas - perdamaian global - pertumbuhan
ekonomi dunia - mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global

2. Hal yang menghambat : - perbedaan pasar - kecadokan manajemen - budaya


organisasi - kendali nasional

2.4 Strategi

Definisi strategi menurut Kotler (2008:25) adalah sebagai berikut:

Strategi adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga keserasian antara tujuan
perusahaan, sumber daya perusahaan, dan peluang pasar yang terus berubah, dengan tujuan
untuk membentuk dan menyesuaikan usaha perusahaan dan produk yang dihasilkan sehingga
bisa mencapai keuntungan dan tingkat pertumbuhan yang menguntungkan.

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Alfamart

Semula PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bernama PT Alfa Mitramart Utama
yang didirikan tanggal 22 Februari 1989. Kala itu pemegang saham perusahan adalah PT Alfa
Retailindo Tbk (51%) dan PT Lancar Distrindo (49%). Namun sejak 1 Agustus 2002 memakai
nama Sumber Alfaria Trijaya setelah beralih pemegang saham menjadi PT HM Sampoerna Tbk
(70%) dan PT Sigmantara Alfindo (30%).

Perusahaan yang berkantor di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha
komersilanya pada 1989 dalam bidang perdagangan rokok. Namun sejak tahun 2002, Alfamart
bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan
mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama Alfamart yang berlokasi dibeberapa tempat
di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Cirebon, Cilacap, Semarang,
Lampung, Malang dan Bali.

Jaringan minimarket perusahaan yang didirikan Djoko Susanto, mantan eksekutif


produsen rokok raksasa, HM Sampoerna ini terdiri dari minimarket milik sendiri dan minimarket
dalam bentuk kerjasama waralaba, dengan jumlah minimarket milik sendiri 2.396 (2009) dari
semula 2.067 (2008) dan kerja sama waralaba 798 (2009) dari 592 (2008).

Pada tanggal 31 Desember 2008, Alfamart memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan
penawaran umum perdana sebanyak 343,177 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham
kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana harga penawaran perdana
dipatok sebesar Rp 395 per saham. Pada tanggal 15 Januari 2009, seluruh saham Alfamart telah
dicatatkan di BEI.

Patut dicatat, Alfamart adalah perusahaan pertama yang berkukuh turun ke lantai bursa
saat korporasi lainnya memilih untuk menunda atau bahkan membatalkan IPO, pada tahun 2009.
Bahkan di industri retail, Alfamart adalah perusahaan minimarket pertama yang melakukan aksi
korporasi ini. Dengan kata lain, Alfamart merupakan minimarket pertama di Indonesia yang go
public.

3.2 Menerapkan strategi pemasaran lokal

Minimarket Alfamart mempunyai jaringan lokasi yang menjangkau setiap kecamatan,


khususnya di pulau Jawa, pulau Bali dan provinsi Lampung. Jumlah gerai minimarket Alfamart

4
saat ini telah mencapai 3.194 gerai dengan kantor cabang dan Distribution Center (DC)
sebanyak 12 buah yang berlokasi di beberapa tempat di Tangerang, Lampung, Cileungsi,
Bandung, Cirebon, Semarang, Cilacap, Malang dan Surabaya.

Keberadaan lokasi minimarket Alfamart yang berlokasi hampir di setiap wilayah


kecamatan bertujuan untuk mendekati konsumen, dimana keunggulan dari minimarket Alfamart
adalah lokasi yang dekat dengan pemukiman. Sedangkan fungsi dari kantor cabang dan DC
adalah untuk mempermudah pengawasan dan distribusi barang bagi minimarket.

Bergerak melalui format minimarket , Alfamart menjual produk-produk kebutuhan


sehari-hari dan kebutuhan rumah tangga antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, susu dan
makanan/minuman, permen, rokok serta barang personal care , private label maupun housebrand.

Dalam menghadapi persaingan industri retail, beberapa strategi yang digunakan dan telah
diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yag menjangkau masyarakat,
promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan
pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi
lainnya. Penetapan strategi tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat
dijadikan sebagaicompetitive strategy oleh Alfamart. Alfamart memfokuskan usahanya pada
penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas area penjualan tidak lebih dari 250 m2.
Target pasar Alfamart dapat dikelompokkan menurut tiga perspektif berikut:

1) Geografis : area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran

2) Demografis : ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi


menengah

3) Psikografis : kenyamanan, pelayanan yang ramah,tempat bersih

3.3 Menerapkan strategi pemasaran global

Persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini menuntut pihak manajemen suatu
perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat bagi produk atau jasa layanan
yang dijualnya. Pihak perusahaan harus mengamati kondisi persaingan bisnis yang selalu
berkembang atau berubah setiap saatnya. Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara
implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai
tujuannya.

Dalam hal ini Alfamart telah berekspansi ke luar negeri yaitu ke negeri Filiphina. Negara
tersebut dianggap cocok untuk melebarkan sayap bagi Alfamart dikarenakan kondisi sosial
maupun budaya yang dirasa mirip dengan keadaan yang ada di Indonesia.

5
Pada tahun ini perkembangan toko Alfamart sudah mencapai 20 gerai , ini merupakan
langkah yang baik yang diambil agar pihak manajemen dapat mendapat keuntungan yang lebih.
Diharapkan juga dapat memperluas jaringan dan meningkatkan jumlah gerai yang ada di
Filiphina.

3.4 Strategi promosi Alfamart

Sedangkan strategi yang diterapkan di Alfamart adalah

1.Terus memperluas jaringan dan meningkatkan jumlah gerai minimarket di Indonesia,


memperluas jaringan distribusi gerai dengan format yang beragam, pengembangan
distribution center, memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus
pada produk dan pelayanan prima,

2.Mengedepankan aspek pemilihan lokasi-lokasi gerai strategis, pemanfaatan jaringan


gerai perseroan, hubungan yang baik dengan mitra bisnis perseroan, peningkatan
pelaksanaan tanggung jawab sosial (corporate social responbility) dan perencanaan
keuangan yang matang.

Kesuksesan Alfamarat sangat dipengaruhi oleh kepuasaan konsumen, dimana jika


kepuasan konsumen telah terpenuhi maka akan tercipta konsumen yang loyal terhadap
Alfamart. Inti kepuasaan konsumen untuk industri retail seperti Alfamart terletak pada
produk dan pelayanan.

3. Produk yang dijual oleh Alfamart yang ada harus melalui proses pengawasan dan
seleksi yang terjamin, karena setiap produk dari pemasok harus melalui
proses checking dan packing di gudang kantor cabang, yang selanjutnya didistribusikan
ke gerai minimarket Alfamart.

Dalam hal pelayanan pada gerai minimarket Alfamart,menerapkan sistem yang terstandar
mulai dari proses rekuitmen, pelatihan dan pengelolaan sumber daya manusia, sehingga
Alfamart mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat memberikan pelayanan
yang baik terhadap konsumen. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang
dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.

4. Alfamart juga menggunakan media cetak atau media elektronik sebagai sarana
komunikasi khususnya untuk program-program promosi. Alfamart juga menggunakan
media luar ruang serta melalui beberapa sponsorship event. Selain itu, gerai minimarket
Alfamart tersedia banner, flyer dan papan petunjuk yang memberikan informasi
mengenai promosi. Ketersediaan pamflet dan catalog yang berisikan informasi mengenai

6
daftar produk yang sedang promosi dan discount. Catalog dan pamflet secara regular
dievaluasi untuk memperkirakan tingkat efektivitasnya serta relevansi konsep dan sisinya
terhadap situasi pasar dan tren konsumen yang sedang berlangsung.

3.5 Ancaman yang dihadapi oleh Alfamart

Kita semua tahu bahwa pesaing terbesar dari Alfamart adalah Indomaret .
Indomaret dan alfamart adalah 2 pesetru abadi untuk memenangkan pasar yang telah ada,
sehingga kedua bersaing dengan mengeluarkan waralaba hanya semata untuk memperluas
jangkauan kedua retail ini.

Dalam kasus dilapangan ditemukan bahwa jika dibukanya suatu gerai Alfamart maka selang 1-2
bulan akan dibuka juga gerai Indomaret yang tidak jauh dari gerai Alfamart sekitar 200-350
meter.

Pelayanan juga perlu ditingkatkan ,jika melihat konsumen merasa kebingungan,meminta bantuan
atau bertanya tentang suatu produk maka karyawan harus tanggap menerangkan apa yang
dibutuhkan oleh konsumen. Karyawan dituntut mempunyai product knowledge yang baik agar
konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

7
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Alfamart dalam menjalankan strategi bisnis dalam meraih pasar lokal telah berhasil menerapkan
manajemen yang baik telihat di setiap wilayah kecamatan bertujuan untuk mendekati konsumen,
dimana keunggulan dari minimarket Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan pemukiman.
Sedangkan fungsi dari kantor cabang dan DC adalah untuk mempermudah pengawasan dan
distribusi barang bagi minimarket.

Dalam menghadapi persaingan industri retail, beberapa strategi yang digunakan dan telah
diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yag menjangkau masyarakat,
promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan
pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi
lainnya.

Di pasar global Alfamart telah mengembangkan ekspansi pasar hingga ke negara Filiphina .
Negara tersebut dianggap cocok oleh perusahaan karena kondisi social ,budaya dan perilaku
konsumen dianggap mirip dengan yang ada di Indonesia.

Namun terdapat ancaman yang dihadapi oleh Alfamart yakni pesaing terbesarnya adalah
Indomaret. Persaingan 2 pesetru abadi ini dalam memenangkan pasar yang ada,keduanya
bersaing dengan mengeluarkan waralaba hanya semata untuk memperluas jangkauan kedua retail
ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional ,2000, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Rahenald, Kasali, 1998, Membidik Pasar Indonesi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, Freddy, dalam JURNAL EKONOMI PERUSAHAAN, Volume 3 no.2, Edisi Oktober
1996, diterbitkan oleh STIE IBII.

Anda mungkin juga menyukai