Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Manajemen Bisnis
“Dampak Pasar Modern”

Dosen Pengampu: Drs. H. Hamdani Wahid, M.M.

Disusun Oleh:

Kelompok II

Rismatul Khasanah
Riki Ananada
Rodia
Siti Munawaroh

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (ESY)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

MA’ARIF SAROLANGUN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Tak lupa pula kami
haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita dihari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Dampak Pasar Moderen” bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis.
Penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada bpk “Drs. H. Hamdani Wahid,
M.M.” selaku dosen Manajemen Bisnis. Tugas yang telah diberikan ini, dapat
menambah pengetahuan dan wawasan yang ditekuni penulis.

Penulis menyadari makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Sarolangun, 10 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan...............................................................................2
C. Sistematika Penulusan...........................................................................3
BAB II : POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. Keadaan Umum Visi dan Misi..............................................................4
B. Potensi...................................................................................................9
C. Permasalahan.......................................................................................10
BAB IV : PROGRAM KERJA
A. Program Dan Kegiatan........................................................................12
B. Inovasi.................................................................................................13
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................15
B. Saran....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi masih menjadi salah satu tujuan utama
yang terus diupayakan oleh setiap daerah dalam berbagai aspek
kegiatan ekonomi seperti peningkatan dalam infranstruktur,
peningkatan pendapatan dan kemakmuran masyarakat, kondisi ini
tentunya menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan perannya.Selaras dengan upaya pembangunan ekonomi
yang saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan di berbagai daerah,
pemerintah daerah dituntut untuk ikut berperan dalam mensukseskan
pembagunan nasional salah satunya dengan program Revitalisasi Pasar
Tradisional atau yang lebih dikenal Pasar Rakyat Tujuannya dengan
ada program ini supaya dapat mewujudkan perekonomian rakyat
melalui adanya peningkatan pendapatan dari pedagang.1
Pasar Tradisional adalah tempat bertransaksi antara penjual dan
pembeli secara langsung dimana adanya proses tawar-menawar,
bangunan dari pasar tradisional terdiri dari gerai atau kios-kios.
Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan
berupa daging, ikan, sayur-sayuran, kain, pakaian serta barang-barang
kebutuhan lainnnya. Pasar Tradisional masih banyakditemukan di
Indonesia, karena letaknya lebih dekat dengan kawasan perumahan dan
mudah dijangkau oleh pembeli untuk menuju ke pasar tradisional
tersebut. Adanya pasar tradisonal di Indonesia bukan hanya untuk
urusan ekonomi saja akan tetapi lebih kepada norma-norma, ranah,
budaya yang ada. Proses perekonomian masyarakat Indonesia sebagian
besarnya ditopang dalam proses jual beli antara pembeli dan penjual
ini sering terjadi di pasar tradisional. Namun pada saat ini proses jual
beli di pasar tradisioanal menurun karena adanya minimarket dan
1
Rillia Aisyah Haris. Elsya Muzayyanana. Irma Irawati. 2019. Revitalisasi Pasar
Tradisional Dalam Mewujudkan Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Sumenep. Vol 4
(2)

1
supermarket sangat mempengaruhi karena adanya perbandingan
fasilitas tempat yang bersih dan nyaman serta adanya pelayanan dan
tempat yang lebih terjamin ketertibannya.
Sedangkan Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar
tradisonal, akan tetapi pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak dapat
melakukan proses tawar menawar karena penjual dan pembeli tidak
dapat bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label
harga yang telah tercantum dalam barang yang ingin dibeli oleh
pembeli. Pasar modern berada di dalam bangunan dan pelayanannya
dilakukan secara mandiri. Adapun contoh dari pasar modern bisnis
retail adalah minimarket. Pasar modern juga kebutuhan sehari-hari
seperti bahan makanan, ikan, daging, buah-buahan, sayur-sayuran dan
barang lainnya, sebagian besar barang yang dijual adalah barang yang
dapat bertahan lama.
Rata-rata masyarakat saat ini memenuhi kebutuhan sehari-
harinya dari pasar modern karena tempatnya yang nyaman serta
kualitasnya lebih terjamin walaupun harganya sedikit lebih mahal,
tetapi untuk beberapa barang harganya lebih murah dari pasar
tradisonal dan sering adanya promo atau diskon yang dilakukan, hal
tersebut dapat menarik pembeli untuk berbelanja dipasar modern.
B. Maksud dan tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini yaitu apa yang dibahas
dalam bab ini diharapkan bukan hanya memberikan pengetahuan
kepada pembaca atau mahasiswa tentang garis besar pasar moderen
tetapi juga menumbuhakan pemahaman tentang bentuk dasar pasar
modern, proses dari pasar modern dan cara meningkatkan
keterampilan dalam mengatasi dampak dari pasar modern.
Bagi mahasiswa yang kelak akan berkecimpung dibidang usaha
atau bekerja sebagai perencanaan pembangunan perekonomian atau
analis ekonomi, pengetahuan tentang latar belakang dan pembangunan

2
ruang lingkup pasar moderen dan diharapkan dapat menjadi bekal
untuk lebih memahami implementasi bisnis di Indonesia.
Sedangkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah
menjelaskan kepada pembaca atau mahasiswa mengenai danpak pasar
modern mulai dari bentuk dasar pasar modern, proses dari pasar
modern dan cara meningkatkan keterampilan dalam mengatasi dampak
dari pasar modern.
C. Sistematika Penulisan
Penulisan ini terbagi menjadi 4 bab yang masing-masing adalah:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, serta
sistematika penulisan.
BAB II: Potensi dan Permasalahan
Bab dua berisikan keadaan umum visi dan misi, potensi, serta
permasalahan dari dampak pasar modern.
BAB III: Program Kerja
Bab tiga berisikan program kerja dan kegiatan serta inovasi dari
dampak pasar modern.
BAB IV: Kesimpulan dan Saran
Bab empat berisikan kesimpulan dan saran dari pemakalah.

3
BAB II
POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. Keadaan Umum Visi dan Misi
1. Keadaan Umum
Makalah ini membahas tentang pengertian dampak pasar
modern, proses dari pasar modern dan cara meningkatkan
keterampilan dalam mengatasi dampak dari pasar modern.
Selanjutnya adalah pengertian pasar modern menurut kotler,
Pengertian pasar modern adalah pasar yang tidak melibatkan
transaksi penjual dan pembeli secara langsung,karena harga
produknya sudah tercantum secara pasti.
Jika awal berkembangnya pasar modern lebih banyak
ditujukan untuk penduduk berpendapatan menengah ke atas, kini
mereka mulai masuk ke segmen masyarakat kelas menengah ke
bawah dengan membuka gerai-gerai sampai wilayah kecamatan.
Dua pasar modern yang sedang gencar-gencarnya membuka gerai
sampai ke daerah-daerah adalah Indomaret dan Alfamart.
Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan, hampir pada tiap
pasar tradisional tersebut telah berdiri gerai-gerai Indomaret atau
Alfamart, bahkan tidak jarang dua gerai pasar modern tersebut
berhadap-hadapan.
Kondisi ini tentunya memicu persaingan untuk
memperebutkan konsumen, bahkan dengan munculnya gerai-gerai
pasar modern tersebut sedikit banyak akan memberikan dampak
pada keberadaan pedagang disekitar pasar tradisional yang
memiliki karakteristik barang dagangan mirip dengan pada pasar
modern. Hasil kajian empirik terhadap dampak tumbuhnya pasar
modern selama ini lebih banyak dilakukan pada pasar tradisional di
perkotaan, dan biasanya wilayah kajian per kota sehingga hasil
penelitiannya belum bisa digeneralisasi untuk pasar tradisional
secara umum. Selain itu hasil penelitian menunjukkan masih

4
adanya perbedaan temuan tentang dampak pasar modern terhadap
pasar tradisional, sehingga masih perlu dikaji tentang dampak
pasar modern terhadap kinerja pasar tradisional khususnya di
daerah kecamatan yang selama ini alternatif belanja hanya pada
pasar tradisional.
Sinaga mengatakan bahwa pasar modern adalah pasar yang
dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat di
kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu
dan pelayanan yang baik kepada konsumen (umumnya anggota
masyarakat kelas menengah ke atas). Pasar modern antara lain
mall, supermarket, departemen store, shopping centre, waralaba,
toko mini swalayan, pasar serba ada, toko serba ada dan
sebagainya. Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis yang
beragam. Selain menyediakan barang-barang lokal, pasar modern
juga menyediakan barang impor. Barang yang dijual mempunyai
kualitas yang realtif lebih terjamin karena melalui penyeleksian
dahulu secera ketat sehingga barang yang rijek/tidak memenuhi
persyaratan klasifikasi akan ditolak. Secara kuantitas, pasar
modern umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang
terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki label harga yang
pasti (tercantum harga sebelum dan sesudah dikenakan pajak).
Mutu layanan yang cukup memuaskan merupakan alasan
kuat yang menyebabkan pasar modern mampu menyedot minat
para konsumen di berbagai wilayah. Selain itu, pasar modern juga
memiliki keunggulan lingkungan seperti halnya suasana nyaman,
ber-AC, bersih, aman dan ada pula yang dilengkapi dengan sarana
hiburan. Pasar tradisional yang semula sebagai tempat berbelanja
kaum ibu, kini tetap saja memiliki konsumen yang kebanyakan
kaum ibu. Sementara pasar modern, bukan saja memikat belanja
kaum ibu yang tadinya berbelanja di pasar tradisional, akan tetapi

5
juga memikat kalangan pria, remaja, dan anak-anak yang
berbelanja sendiri. Macam-macam pasar modern diantaranya:
a. Minimarket, gerai yang menjual produk-produk eceran seperti
warung kelontong dengan fasilitas pelayanan yang lebih
modern. Luas ruang minimarket adalah anatara 50m2 sampai
200m2.
b. Convenience store, gerai ini mirip dengan minimarket dalam
hal produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam
buka, dan luas ruangan, dan lokasi. Convenience store ada yang
dengan luas ruangan antara 200m2 hingga 450m2 dan berlokasi
di tempat yang strategis, dengan harga yang lebih mahal dari
harga minimarket.
c. Special store, merupakan toko yang memiliki persediaan
lengkap sehingga konsumen tidak perlu pindah ke toko lain
untuk membeli sesuatu harga yang bervariasi dari harga
terjangkau hingga yang mahal.
d. Factory outlet, merupakan toko yang dimiliki
perusahaan/pabrik yang menjual produk perusahaan tersebut,
menghentikan perdagangan, membatalkan order dan kadang-
kadang menjual barang kualitas nomor satu.
e. Distro (Distribution Store), jenis toko di Indonesia yang
menjual pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh pembuat
pakaian, atau diproduksi sendiri.
f. Supermarket, mempunyai luas 300-1100m2 yang kecil sedang
yang besar 1100-2300m2.
g. Perkulakan atau gudang rabat: menjual produk dalam kuantitas
besar kepada pembeli non-konsumen akhir untuk tujuan dijual
kembali atau pemakain bisnis.
h. Super store, adalah toko serba ada yang memiliki variasi
barang lebih lengkap dan luas yang lebih besar dari
supermarket.

6
i. Hypermarket, luas ruangan di atas 500m2.
j. Pusat belanja yang terdiri dua macam yaitu mall dan trade
center.
Keberadaan Pasar Modern memberikan dampak positif dan
dampak negatif yang dirasakan oleh pengunjung, adalah mereka
puas dengan persediaan barang yang berkualitas dan pada aspek
lainnya adalah terdapat wahana hiburan. Barang yang dijual disini
memiliki variasi jenis yang beragam. Selain menyediakan barang
lokal, pasar modern juga menyediakan barang impor. Barang yang
dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena
melalui penyeleksian yang ketat sehingga barang yang tidak
memenuhi persyaratan klasifikasi akan di tolak. Dari segi
kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai persediaan barang
di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki
label harga yang pasti.
Pasar modern juga mmberikan pelayanan yang baik dengan
adanya pendingin udara yang sejuk, suasana nyaman dan bersih,
display barang perkategori mudah dicapai dan relatif lengkap,
informasi produk tersedia melalui mesin pembaca, adanya
keranjang belanja atau keranjang dorong serta ditunjang adanya
kasir dan pramuniaga yang bekerja secara profesional. Rantai
distribusi pada pasar ini adalah
produsen–distributor–pengecer/konsumen.
Dalam pasar modern penjual dan pembeli tidak bertransaksi
secara langsung. Pembeli melihat label harga yang tercantum
dalam bar code, berada dalam bangunan dan pelayanannya
dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh
pramuniaga. Barang- barang yang dijual, selain bahan makanan
seperti: buah, sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang
dijual adalah barang yang dapat bertahan lama.

7
Keberadaan pasar modern seperti supermarket, tidak hanya
member pengaruh positif melainkan juga terdapat dampak
negatifnya terkhusus bagi konsumen. Untuk mengetahui informasi
dampak negatif pasar modern (Supermarket), informan AN (30
Tahun) dari hasil wawancara berikut pernyataannya: “Masyarakat
jadi berpandangan bahwa supermarket hanya menjual barang-
barang berkualitas, jadi ketika musim lebaran ataupun natal
maupun juga saat diskon besar-besar di Supermarket yang
kesannya mall pun jadi seperti pasar dan meninggalkan pasar
tradisional”.
Berikut ini adalah pernyataan informan MR (30 Tahun), terkait
dengan dampak negatif keberadaan Supermarket dan berikut
kutipan wawancaranya : “Supermarket memiliki fasilitas yang
super lengkap, pengunjung biasanya seperti saya saking
nyamannya sampai lupa waktu, kadang juga tidak rasa banyak
uang dihabiskan karena membeli barang-barang”. Informan
selanjutnya adalah AZ (22 Tahun), berikut ini adalah komentarnya
mengenai dampak negatif dari keberadaan Supermarke. “Dampak
negatifnya sebagai pasar modern sangat berbeda dengan pasar
tradisional dalam hal tawar menawar, ini adalah hal negative
menurut saya”. Dari berbagai informasi di atas, dapat diperoleh
informasi bahwa Supermarket sebagai pasar modern memiliki
dampak negatif bagi konsumen yaitu menyoroti perilaku
konsumtif. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyrakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Kebanyakan pakar
ekonomi mengasumsikan bahwa konsumen merupakan pembeli
ekonomis, yakni orang yang mengetahui semua fakta dan secara
logis membandingkan pilihan yang ada berdasarkan biaya dan nilai

8
manfaat yang diterima untuk memperoleh kepuasan terbesar dari
uang dan waktu yang mereka korbankan

2. VISI MISI
Visi dampak pasara modern ini adalah Terwujdnya pasar
tradisional bernuansa modern yang bersih, tertib, indah, aman, dan
sarana unggulan yang menggerakan perekonomian masyarakat.
Segala upaya untuk membangun sistem pasar yang modern dan
berkualitas, sehingga dalam sistem penjualannya baik. Adapun
misi pasar modern sebagai berikut:
a. Merencanakan dan membangun infrasutruktur yang sesuai
dengan kebutuhan.
b. Memelihara sarana dan prasarana pasar kebersihan, keamanan,
ketertiban, keindahan dan kenyamanan pasar.
c. Membangun sumber daya manusia yang cerdas, kreatif.
Inovatif dan berwawasan kedepan dalam upaya memajukan
pasar modern
d. Menata manajemen dari berbagai aspek sesuai dengan
perkembangan zaman
e. Mengembangkan ekstensifikasi berbagai potensi pendapatan
yang dimiliki melalui kemitraan dengan pihak ketiga.
3. Potensi Dampak Pasar Modern
Konsep area komersial mengantong (pocket comersial) dimana
bangunan pasar dan ruko berada dalam sebuah area dengan
berbagai akses masuk di beberapa sisi. Konsep menjadikan pasar
modern sebagai one stop shopping yang lengkap dan bisa
memenuhi kebutuhan pengunjung, dari kebutuhan dapur, sayuran

9
segar, peralatan rumah tangga, hingga beragam jenis usaha seperti
restoran, jasa potong rambut, jasa ekspedisi, dan usaha lainnya.
Berikut ini beberapa jenis usaha yang cocok dibuka diarea
pasar modren:
a. Sembako
Sembako adalah kebutuhan utama masyarakat, sehingga
potensinya sangat besar dan tidak akan pernah mati.
b. Peralatan dapur, kebersihan dan rumah tangga lainny
Disini juga memiliki potensi yang tinggi. Seperti halnya
sembako, semakin banyak jenis barang yang dijual semakin
bisa menjangkau semua kebutuhan pengunjung pasar.
c. Makanan ringan
Grosir makanan ringan memiliki prospek tinggi, terutama
saat ini dimana orang banyak menghabiskan waktu dirumah.
Agar keuntungan bisa maksimal, pastikan mengambil
langsung dari pabriknya.
d. Kosmetik dan aksesoris
Toko kosmetik, sabun, aksesoris, dan lainnya merupakan
salah satu jenis usaha yang banyak ditemukan dipasar.
Seperti halnya sembako, barang barang kebutuhan rumah
tangga seperti ini juga memiliki potensi yang tinggi.
e. Jasa tukang jahit
Jenis usaha ini cukup terbilang sangat menjanjikan, selain
menyediakan jasa jahit juga bisa menjual beragam jenis kain
dan perniknya.
4. Permasalahan Pasar Moderen
Adapun berbagai permasalahan yang ada dalam pasar moderen
sebagai berikut
a. Terjadi kesenjangan ekonomi
Adanya peralihan konsumen dari pasar tradisional ke
pasar moderen akan menurunkan pendapatan para pedagang

10
yang ada di pasar tradisional. Terlebih lagi, sebagian besar
pedagang tersebut adalah mereka yang berasal dari golongan
kelas menengah kebawah, sedangkan pemilik pasar moderen
umumnya berasal dari golongan menengah keatas. Sehingga,
hal tersebut akan melahirkan kesenjangan ekonomi yang
semakin tingggi.
b. Terjadinya eksploitasi terhadap pemasok
Pasar moderen yang ada pada suatu wilayah biasanya bisa
dihitung dengan jari, sedangkan jumlah pemasoknya adalah
sangat banyak. Adanya persaingan antar pihak pemasok atau
distributor ini sering kali dimanfaatkan dan juga di eksploitasi
oleh pasar ini dengan tujuan agar produk dari pemasok tersebut
bisa diminati oleh pasar.
c. Terjadi pengurangan devisa negara
Karena potensi sumber daya dari pasar dosmetik
cenderung besar, maka akan ada pasar asing yang turut masuk
ke Indonesia. Kegiatan penanaman modal atau investasi di
Indonesia oleh pihak asing terjadi terus menerus hingga hari
ini.
Efek yang bisa terjadi dalam jangka panjang adalah pihak
asing tersebut mampu mengurangi penghasilan devisa negara,
seperti meningkatnya aktivitas impor, selain itu keuntungan
bunga dan dana yang ada di dalamnya juga akan bisa dikirim
ke negara lain

11
BAB III
PROGRAM KERJA
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengatasi
dampak pasar modern yaitu:
1. Strategi dalam persaingan usaha
Dalam sebuah persaingan usaha sangat diperlukan adanya
strategi. Strategi merupakan modal utama untuk bertahan.
Menurut Swasta bagi perusahaan kecil maupun perusahaan yang
ingin meningkatkan efisiensinya, dapat mengadakan segmentasi
pasar.2 Mereka dapat memusatkan kegiatan pemasaran pada
segmen-segmen pasar yang dipilih. Jika sasaran pasarnya sudah
ditentukan melalui riset pemasaran, maka perusahaan harus
membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar
yang dipilih. Keputusan-keputusan dalam pemasaran dapat
dikelompokkan ke dalam empat strategi, yaitu : strategi produk,
strategi harga, dan strategi promosi, strategi distribusi. Kombinasi
dari keempat strategi tersebut akan membentuk marketing mix.
2. Konsistensi Preferensi Konsumen
Menurut Rahardja konsep preferensi berkaitan dengan
kemampuan konsumen menyususn prioritas pilihan agar dapat
mengambil keputusan. Perilaku konsumen dengan sejumlah
permintaan dapat diasumsikan bahwa seorang konsumen akan
mengalokasikan pendapatannya berupa uang yang terbatas
terhadap barang dan jasa yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. Dalam mengalokasikan pendapatannya
tersebut seorang konsumen akan memaksimalkan agar
mendapatkan kepuasanya. Sehingga dapat dikatakan seorang
konsumen akan mengatur pembeliannya sesuai dengan

2
Basu Swastha.2002.Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Penerbit
Liberty

12
pendapatan yang dimilikinya dengan memilih berbelanja di pasar
tradisional atau di retail modern. Jika seorang konsumen ingin
mendapatkan harga yang lebih murah mereka rela berdesak-
desakan di dalam pasar tradisional dengan suasana yang kumuh,
kotor, dan bau. Lain halnya dengan seorang konsumen yang
berpendapatan tinggi menengah ke atas pasti lebih senang belanja
ke supermarket atau minimarket dengan pertimbangan tempat
yang nyaman, bersih, serta pelayanan prima. Kepuasan mereka
ketika suasana berbelanja terasa nyaman harga tidak menjadi
permasalahan yang utama. Setelah preferensi konsumen sudah
ditetapkan maka akan muncul utilitas (utility). Menurut Rahardja
utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh karena
mengkonsumsi barang dan utilitas merupakan ukuran manfaat
suatu barang dibanding dengan alternatif penggunaannya.3
B. Inovasi
Perubahan dari pasar tradisional kepasar modern itu sudah
menjadi sebuah inovasi yang dilakukan pemerintah .Dampak
keberadaan pasar moderen terhadap pasar tradisional adalah dalam hal
penurunan omzet penjual sesuai hadirnya pasar moderen bertentangan
dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa tidak menemukan
dampak yang signifikan pada pendapat yang signifikan pada
pendapatan dan keuntungan. Tapi terdapat keuntungan dari adanya
pasar moderen ini yaitu terdapat kebebasan karena pembeli memilih
dan mengambil barang yang akan dibeli pada saat berbelanja.
Pasar modern banyak dipilih masyarakat karena menawarkan
suasana yang aman dan nyaman Ketika berbelanja . produk yang
dijual bermacam – macam dengan kualitas yang baik . beberapa
contoh pasar modern yang popular yakni alfamart dan indomaret .
Dengan adanya pasar moderen maka menimbulkan dampak ekonomi

3
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. (2010). Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar.
Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

13
secara perlahan terhadap pedagang tradisional dengan sepinya
pengunjung di pasar tradisional tentu omset dari pedagang juga
mengalami penurunan. Selain itu, pasar tradisional menjadi kalah
saing dengan pasar modern yang menyediakan barang lebih lengkap.
Berbeda dengan pasar tradisional kumuh dengan área yang sempit dan
kotor, pasar modern menempati área yang bersih, sejuk dan gerai
penjual yang tertata rapi.
Pasar moderen muncul dengan menawarkan lebih banyak
keunggulan komoditi, harga serta kenyamanan. Kenyataan tersebut
telah membuat masyarakat berpaling dari kebudayaan dan beralih
kepada kehidupan moderen yang serba peraktis. Saat ini perlu kita
sadari pasar tradisional bukan satu – satunya pasar perdagangan.
Semakin banyaknya pusat perdagangan lain seperti pasar modern..
Dengan begini pasar modern harus mampu bertahan dalam
persaingan tidak tergilas dengan arus yang serba modern. Salah satu
penyebab meningkatnya jumlah dan penjualan pasar modern adalah
urbanisasi yang mendorong percepatan pertumbuhan penduduk
diperkotaan serta meningkatnya pendapatan perkapita. Adapun harga
jual di pasar modern bisa lebih mahal karena fasilitas yang disediakan
lebih baik. Pembeli tinggal menjatuhkan pilihan saja mau membeli
kebutuhanya dipasar yang mana. Penjual peroduk yang ada pada pasar
modern biasanya akan dilakukan secara langsung oleh konsumen.
Produk tersebut sudah diberikan label harga sehingga dalam prosesnya
tidak ada proses tawar menawar barang seperti di pasar tradisional.

14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam Pasar modern dimana pasar yang bersifat modern yang
barang dagangannya diperjual belikan dengan harga yang pas sehingga
tidak ada aktivitas tawar menawar dan dengan layanan yang baik.
Keunggulan pasar ini yaitu tempatnya bersih dan nyaman, pasar modern
tidak hanya menjual kebutuhan sandang dan pangan saja, pasar tersebut
juga menjual kebutuhan pokok dan sebagian besar barang dagangan yang
dijualnya memiliki kualitas yang baik.
B. Saran
Demikian makalah yang berjudul “Dampak Pasar Moderen” pemakalah
buat. Pemakalah menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak
kekurangan. Maka, kritik dan saran yang bersifat konstruktif kami
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini
menjadi motivator dan inspirator bagi kita semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rillia Aisyah Haris. Elsya Muzayyanana. Irma Irawati. 2019. Revitalisasi


Pasar
Tradisional Dalam Mewujudkan Pengembangan Ekonomi Lokal Di
Kabupaten Sumenep. Vol 4 (2)
Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan
Kedelapan. Jakarta: Penerbit Liberty
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2010. Teori Ekonomi Mikro
Suatu Pengantar. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia.
Buku II. Jakarta: Salemba Empat
Ma'ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel, Jakarta: Gramedia.
Media Data. 2009. Peta Persaingan Bisnis Ritel di Indonesia, Jakarta:
Media Data

16

Anda mungkin juga menyukai