Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SITUASI PASAR ANTARA


PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Ekonomi

Dosen pengajar : Bapak Dassaad

KELOMPOK 5

Nabilah Aprilia (11222337)


Tabitha Nindia (11222924)
Thariq Ahmad Dzakwan Nasution (11222939)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Perbandingan
Perkembangan Situasi Pasar Tradisional Dan Pasar Modern”.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dassaad dosen
pengampu Pengantar Ekonomi yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman kami
yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data data dalam pembuatan
makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Depok, 30 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................3
BAB 1 ..............................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................4
Rumusan Masalah .......................................................................................................5
Tujuan Wawancara .....................................................................................................5
BAB II ..............................................................................................................................6
A. Pasar Tradisional ( Pasar Lenteng Agung ) ............................................................6
B. Pasar Modern (Alfamart jalan raya kalimulya)......................................................8
KESIMPULAN ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSAKA ........................................................................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi
masyarakat selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga
berfungsi sebagai tempat untuk bekerja yang sangat berarti bagi
masyarakat. Sejak zaman penjajahan kegiatan pasar beserta para
pedagangnya berkembang secara alamiah. Pasar adalah tempat dimana
terjadi interaksi antara penjual dan pembeli, Pasar didalamnya terdapat
tiga unsur, yaitu: penjual, pembeli dan barang atau jasa yang
keberadaannya tidak dapat dipisahkan, pertemuan antara penjual dan
pembeli menimbulkan transaksi jual-beli (Majid, 1988). Menurut Nastiti
(2003) bahwa pasar timbul karena kelebihan produksi setelah kebutuhan
sendiri terpenuhi memerlukan tempat pengaliran untuk dijual, selain itu
pemenuhan kebutuhan akan barang-barang memerlukan tempat yang
praktis untuk mendapatkan barang-barang baik dengan menukar atau
membeli.
Perbandingan antara Pasar Tradisional dan Pasar Modern
sesungguhnya tidak hanya berdasarkan dari sudut arsitek pembangunan
atau manajemen pengelolaannya, melainkan persaingan tersebut berasal
dari pemaknaan mengenai konsep pasar sebagai wadah untuk melakukan
transaksi ekonomi. Konsep daripada pasar dapat dipahami dengan
berbagai macam prespektif diantaranya ekonomi, sosial, budaya, hingga
politik.
Pasar dibagi menjadi 2 jenis, yaitu pasar tradisional dan pasar
modern. Pasar Tradisional adalah pasar yang dikelola secara sederhana
dengan bentuk fisik Tradisional yang menerapkan sistem transaksi tawar
menawar secara langsung dimana fungsi utamanya adalah untuk melayani
kebutuhan masyarakat baik di Desa, kecamatan dan lainnya. Harga di
Pasar Tradisional ini mempunyai sifat yang tidak pasti, oleh karena itu
bisa dilakukan tawar menawar. Bila dilihat dari tingkat kenyamanan, Pasar
Tradisional selama ini cendrung kumuh dengan lokasi yang tidak tertata
rapi. Barang yang dijual di Pasar Tradisional umumnya barang-barang
lokal dan ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, barang yang dijual di
Pasar Tradisional dapat terjadi tanpa melalui penyortiran yang ketat. Dari
segi kuantitas, jumlah barang yang disediakan di Pasar Tradisional, tidak
terlalu banyak sehingga apabila ada barang yang dicari tidak ditemukan di
satu kios tertentu, maka bisa ditemukan di kios lain. Selain itu, dapat
mengalami kesulitan kesulitan dalam memenuhi ketersediaan barang,
lemah dalam penguasaan teknologi dan manajemen sehingga melemahkan
daya saing.
Hadirnya pasar modern dengan menyediakan kebutuhan pokok
yang dijual secara grosir dan eceran pada satu sisi menguntungkan
masyarakat dikarenakan jenis barang yang dijual dengan kualitas baik dan
efisien terhadap jarak. Selain itu secara ekonomis juga menguntungkan
pihak pemilik toko. Pada sisi yang lain hadirnya pasar modern dengan
menjual barang secara ecer dan grosir merugikan pasar tradisional
dikarenakan pasar tradisional lebih banyak menjual barang secara ecer.
Dampak dari hadirnya pasar modern membuat persaingan usaha dengan
pasar tradisional semakin tinggi, bahkan tidak jarang juga pasar tradisional
tingkat penjualnnya menurun.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi pasar modern dan pasar tradisional?
2. Perkembangan omset/pendapatan pasar modern dan pasar tradisional?
3. Strategi penjualan pasar modern dan pasar tradisional?
4. Kendala penjualan pasar modern dan pasar tradisional?

C. Tujuan Wawancara
1. Untuk lebih bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya
2. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja, jam kerja, dan lokasi
terhadap pendapatan pedagang pasar modern dan pasar tradisional
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pasar Tradisional ( Pasar Lenteng Agung )


Pasar Tradisional (Menurut Perpres No.112 Tahun 2007) adalah
pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko,
kios, los dan tenda yang dimiliki /dikelola oleh pedagang kecil, menengah,
swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil
dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
Pasar Lenteng Agung merupakan tempat berbelanja terlengkap dan
nyaman untuk dikunjungi dengan menerapkan protocol kesehatan seperti
yang diatur pemerintah. Dalam wawancara ini, kami mewawancarai salah
satu pedagang di pasar tradisional lenteng agung. Beliau menjual ikan ikan
kering dan bumbu masakan yang sudah beroperasi kurang lebih 2 tahun.
Situasi pasar di pasar tersebut cenderung lebih sepi tetapi perkembangan
dagangan beliau masih cukup stabil tidak meningkat atau menurun. Hal ini
mungkin disebabkan oleh banyaknya pesaing pesaing pasar. Dalam kasus
ini pedagang harus memerhatikan dagangan untuk memperoleh target
pasar, contohnya bisa dilakukan melalui penataan dagang, kebersihan, dll.
Selain itu, Omset adalah salah satu poin penting dalam dunia bisnis
dan usaha sebagai hal yang dikenal berkaitan erat dengan keuntungan atau
pendapatan. Omset sering digunakan untuk acuan atau tolak ukur
kesuksesan yang diraih sebuah bisnis. Omset kotor yang didapatkan oleh
beliau sekitar Rp3.000.000/hari. Pendapatan dalam bisnis dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih.
Omset sebagai pendapatan kotor, pendapatan yang belum dikurangi oleh
berbagai biaya dan beban dalam bisnis. Dengan kata lain, pendapatan
murni dari hasil penjualan produk atau barang.
Dalam ekonomi, persaingan atau kompetisi adalah bersaingnya
para penjual yang sama sama berusaha mendapatkan keuntungan, pangsa
pasar, dan jumlah penjualan. Menurut beliau pesaing didalam dunia
perdagangan terdapat sisi negatif dan positif. Antara lain sisi negatif nya
sudah pasti omset/pendapatan menurun, lalu sisi positif nya terhadap
pesaing pesaing pasar bisa menjadikan motivasi terhadap dagangannya
untuk memasang strategi yg menarik para konsumen.
Dalam menjalankan usaha, pedagang harus memperhatikan
beberapa faktor bagi kelangsungan usaha mereka, seperti modal usaha,
barang dagangan, lokasi dan pemasaran. Dari beberapa faktor tersebut,
modal usaha memiliki peran yang sangat penting karena
berhubungandengan pendapatan dan pengeluaran usaha.Modal usaha bisa
berasal dari dana pribadiataupun dari lembaga keuangan perbankan dan
non-perbankan berupa pinjaman. Tetapi dalam kenyataanya, kegiatan
usaha tidak selalu berjalan dengan baik karena adanya hambatan-
hambatan usaha yang mengganggu kelangsungan usaha para pedagang
khususnya bagi pedagang kecil di pasar tradisional. Seperti hal nya dengan
beliau yang menghadapi kendala di tengah tengah berjualannya. Kendala
yang dialami oleh beliau adalah soal permodalan. Menurunnya pendapatan
menyebabkan kerugian permodalan, maka dari itu beliau harus membeli
persediaan dagangan itu dengan uang pribadi.
B. Pasar Modern (Alfamart jalan raya kalimulya)
Sinaga (2006) menyatakan bahwa pasar modern adalah pasar
yang dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat di kawasan
perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan
pelayanan yang baik kepada konsumen (umumnya anggota masyarakat
kelas menengah ke atas). Pasar modern antara lain mall, supermarket,
departement store, shopping centre, waralaba, minimarket, swalayan,
pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya. Barang yang dijual
memiliki variasi jenis yang beragam. Selain menyediakan barang
barang lokal, pasar modern juga menyediakan barang impor. Barang
yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena
melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang
rijek/tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak. Secara
kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai persediaan barang di
gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki label harga
yang pasti (tercantum harga sebelum dan setelah dikenakan pajak).
Data dari Retail Asia Online menunjukkan ritel Indomaret dan
Alfamart menduduki peringkat ke 4 dan ke 5 di Indonesia,
sedangkan pemeringkatan Retail Asia Pasific (RAP), Indomaret dan
Alfamart menduduki peringkat ke 254 dan ke 263 dengan omset pada
tahun 2007 masing-masing Rp 3.035 milyar dicapai Indomaret dengan
jumlah outlet mencapai 1.800, dan Rp 2.849 milyar dicapai Alfamart
dengan jumlah outlet 1.475 (Retail Asia Online, 2008).
Menurut salah satu narasumber kami di Alfamart jalan raya
kalimulya, penjualan di akhir pekan (sabtu/minggu) akan meningkat
dibanding hari kerja. Supermarket di Indonesia mengalami jam jam
tersibuk di akhir pekan, dengan pertambahan 35-45% pelanggan
berbelanja di saat tersebut. Setiap orang memiliki jadwal masing masing
untuk pergi ke supermarket. Pengaturan itu biasa dibuat berdasarkan
kebutuhan dan waktu luang yang dimiliki.
Tingkat keramaian pengunjung tersebut juga memengaruhi
penawaran potongan harga. Terkait kondisi itulah, maka program program
potongan pasti diakhir pekan. Setiap orang pasti penasaran dengan promo
berbelanja karena biasanya bisa mendapatkan barang dengan harga murah.
Begitu juga dengan promo Alfamart weekend yang menawarkan diskon
untuk akhir pekan. Sesuai dengan namanya sebagai promo JSM Alfamart,
promo ini berlaku hanya 3 hari, mulai dari jumat, sabtu, minggu. Diskon
yang ditawarkan oleh Alfamart memang sering membuat para pelanggan
merasa terbantu. Terlebih menjelang akhir bulan. Pada promo alfamart
weekend minggu ini, orang bisa mendapatkan berbagai macam diskon
untuk barang barang yang menjadi kebutuhan sehari hari.
Saat ini banyak sekali orang orang yang lebih memilih belanja di
toko modern. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, yakni
fasilitas dan layanan yang diberikan serta faktor lainnya. Alfamart sebagai
salah satu toko modern menawarkan banyak fasilitas untuk konsumennya
diantaranya adalah adanya kartu member Alfamart. Member ini berbentuk
kartu belanja yang bisa digunakan oleh semua konsumen. Dengan
memiliki ini banyak sekali keuntungan member Alfamart yang akan
diperoleh seperti penawaran special member Alfamart dan promo khusus
member. Tujuan dari adanya kartu member ini adalah diharapkan akan
mempermudah dan memberikan kenyamanan kepada konsumen yang akan
dan sedang berbelanja di Alfamart. Kartu member ini tidak memiliki batas
waktu penggunaan dan bisa digunakan dimana saja pada setiap toko
Alfamart, namun yang bisa menggunakan kartu ini hanya pemegang
resminya. Pemegang resmi adalah identitas yang ada pada saat pembuatan
kartu tersebut. Dan jumlah point yang dapat dikumpulkan dalam setiap
jenis barang bisa berbeda beda dan nominal angkanya tidak tetap.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil wawancara dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi di pasar tradisional lenteng agung berada pada kategori cukup


baik. Pendapatan yang didapatkan oleh salah satu pedagang di pasar juga
masih stabil. Dinyatakan dimensi paling tinggi di pasar tradisional lenteng
agung adalah dimensi harga. Sedangkan dimensi paling rendah di pasar
tradisional lenteng agung adalah dimensi promosi.

2. Kondisi di toko modern Alfamart jl raya kalimulya berada pada kategori


cukup baik. Pendapatan yang diperoleh juga masih stabil dan pendapatan
meningkat di akhir pekan. Dinyatakan dimensi paling tinggi di pasar
modern Alfamart adalah dimensi tempat. Sedangkan dimensi paling
rendah di pasar modern Alfamart adalah dimensi harga.

DAFTAR PUSAKA

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis/article/view/106

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/2887

http://www.journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/157/67

http://eprints.ums.ac.id/31912/2/BAB%20I.pdf

https://bappelitbangda.purwakartakab.go.id/ass

Anda mungkin juga menyukai