DOSEN : Dassaad
KELOMPOK 6
KELAS 1EA12
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi
nikmat kesehatan, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah dengan
tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga hal itu dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu, kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang ikut
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kesalahan
dalam tatanan kata dan bahasanya. Maka dari itu kami menerima segala saran dan
kritik yang diberikan oleh pembaca agar bisa lebih baik lagi dalam pembuatan
makalah yang selanjutnya.
Akhir kata, kami meminta maaf dengan segala kekurangan, dan berharap makalah
ini dapat membantu pembaca dalam menambah wawasan tentang Pasar modern
dan Pasar tradisional.
ii
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
LAMPIRAN 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Banyak kasus yang terjadi bukan hanya di Jakarta, tetapi hampir seluruh
wilayah di Indonesia pasar tradisional dan pasar modern mengalami hal
serupa. Hingga tahun 2006, berdasarkan data AC Nielsen pasar di Indonesia
mengalami pertumbuhan mencapai 31,4 % per tahun, sedangkan pasar
tradisional menyusut hingga 8,1 % per tahun. Hasil penelitian TN. Sofres di
Hongkong, meskipun pasar tradisional tetap bertahan tetapi terjadi
penurunan jumlah pelanggan. Ini diakibatkan adanya promosi yang
dilakukan pasar modern yang sangat gencar. Padahal Hongkong telah
menerapkan regulasi tata wilayah pendirian pasar modern tidak boleh
berdekatan dengan pasar tradisional.
3
1.3 Tujuan Penulisan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Berdasarkan Wujudnya
5
b. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan
hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak
langsung, barangnya tidak secara langsung dapat diperoleh pembeli.
Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.
6
3. Berdasarkan Luas Jangkauannya
7
di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai
penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini
bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.
8
3) Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar
monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti
memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Perusahaan yang
berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk
sekaligus menjaga citra perusahaannya.
a) Pasar modern
9
Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis yang beragam.
Selain menyediakan barang lokal, pasar modern juga menyediakan
barang impor. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih
terjamin karena melalui penyeleksian yang ketat sehingga barang yang
tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan di tolak. Dari segi kuantitas,
pasar modern umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang
terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti.
Pasar modern juga mmberikan pelayanan yang baik dengan adanya
pendingin udara yang sejuk, suasana nyaman dan bersih, display barang
perkategori mudah dicapai dan relatif lengkap, informasi produk tersedia
melalui mesin pembaca, adanya keranjang belanja atau keranjang dorong
serta ditunjang adanya kasir dan pramuniaga yang bekerja secara
profesional. Rantai distribusi pada pasar ini adalah produsen – distributor
– pengecer/konsumen.
b) Pasar tradisional
10
Harga dipasar tradisional ini mempunyai sifat yang tidak
pasti , oleh karena itu bisa dilakukan tawar menawar. Bila dilihat
dari tingkat kenyamanan, pasar tradisional selama ini cenderung
kumuh dengan lokasi yang tidak tertata rapi. Pembeli di Pasar
tradisional (biasanya kaum ibu) mempunyai perilaku yang senang
bertransaksi dengan berkomunikasi /berdialog dalam hal penetapan
harga, mencari kualitas barang, memesan barang yang diinginkan,
dan perkembangan harga-harga lainnya.
11
diruntuhkan oleh pasar modern, secara relative tidak ada alasan
konsumen dari kalangan menengah kebawah untuk tidak turut
berbelanja ke pasar modern dan meninggalkan pasar tradisional
(Wildan, 2007).
12
Pengaruh datangnya pasar modern terhadap pasar tradisional
sangat kuat sehingga selalu terjadi pro-kontra antara para pelaku bisnis
retail modern. Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika masuknya pasar
modern dalam suatu wilayah atau kota diharapkan akan mampu bisa
menyerap banyak tenaga kerja dalam hal ini adalah pemuda dan remaja
yang baru lulus sekolah tingkat atas yaitu SMA atau yang setara.
Di dalam berbagai penelitian singkat di berbagai daerah industri
menunjukkan bahwa penggangguran memerlukan penanganan segera .
Dalam hal ini diharapkan bahwa masuknya pasar modern adalah dapat
mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak akan tetapi di dalam
bisnis-bisnis retail bahwa manajemen lebih mementingkan tenaga kerja
angkatan baru yakni adalah para remaja yang baru lulus Sekolah
Menengah Atas atau SMA yang setara. Pada awalnya pusat perbelanjaan
atau pasar modern ini berasal dari pasar-pasar tradisional yang semakin
berkembang. Ada kalanya gedung yang digunakan sebagai pusat
perbelanjaan ini dibangun di atas pasar-pasar tradisional . Hal ini
menimbulkan fenomena lain yaitu semakin tersisihnya pedagang-
pedagang yang berada di pasar tradisional.
Dengan menjamurnya hipermarket maupun supermarket saat ini
keberadaan pasar tradisional mulai kurang diminati, hal ini tentunya akan
memperburuk keadaan ekonomi masyarakat kelas bawah, akankah pasar
tradisional hilang tenggelam atas tembok tinggi hipermarket, unruk itu
diperlukan langkah-langkah strategis agar pasar tradisonal tetap eksis,
diantaranya adalah :
1) Lakukan pembenahan agar pasar tradisonal bisa bersaing dengan
pasar modern. antara lain adalah dengan membuat kebijakan dari
pemerintah yang mendukung pengembangan pasar tradisional,
membenahi pasar agar menjadi lebih bersih, segar, dan terkesan lapang.
2) Kemudian diupayakan agar makanan yang dijual sesegar mungkin
karena ini merupakan ciri khas dari pasar tradisional.
3) Upaya lain adalah promosi yang harus lebih gencar dan berorientasi
pada menampilkan identitas ketradisionalannya.
4) Regulasi Zona Pasar, adanya kebijakan pemerintah yang mengatur
regulasi zona pasar, khususnya untuk pasar-pasar moderen, kebijakan ini
tentunya haruslah menitik beratkan pada keberadaan atau eksistensi pasar
tradisional, pendirian pasar modern atau hipermarket maupun
13
supermarket perlu dibatasi atau ditentukan jumlahnya dalam satu
wilayah dimana ada pasar tradisional.
5) Pembatasan waktu operasi dari jam 10.00 – 22.00 WIB hal ini
sebagai pembatasan para konsumen dan sebagai proteksi pada pasar
modern agar kelangsungan pasar tradisional tetap berlangsung.
6) Penentuan pajak operasional dan perizinan dalam pembangunan
pasar modern berdasarkan
7) pemberlakuan ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 112 Tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar
tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.
8) Adanya campur tangan pemerintah untuk mengubah atau
memperbaiki regulasi yang kurang menguntungkan pasar tradisional.
9) Membuat spesifikasi pasar dengan harapan dapat menyaingi pasar
modern.
10) Adanya partisipasi dari masyarakat karena dengan adanya pasar
tradisional dapat meratakan distribusi pendapatan.
11) Menyediakan infrastruktur yang layak yang dapat menyaingin pasar
modern, dapat mencontoh pasar tradisional yang berhasil menyaingin
pasar modern.
12) Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap Pasar tradisional.
13) Menjaga kebersihan pada pasar tradisional.
Dengan adanya faktor yang menghambat berkembangnya pasar
tradisional itu dapat diselesaikan mungkin kesempatan bagi pasar
tradisional untuk membenah diri dan menghilangkan citra buruknya dapat
dipenuhi, tentunya diperlukan adanya perencanaan dan pembenahan yang
matang.
Langkah demi langkah yang harus dihadapin oleh pemerintah
untuk mengembangkan pasar tradisioanal salah satunya dengan adanya
pemberdayaan pasar modern itu sendiri yang dilakukan oleh pemerintah
kota setempat. Adapun program pemngembangan pasar tradisional :
1. Strategi jangka pendek :
a) Fasilitas pembangunan/renovasi fisik pasar
b) Peningkatan kompetisi pengelolaan pasar
14
c) Program pendampingan pasar
d) Penataan dan pembinaan pasar (Perpers No.112.2007)
e) Optimalisasi pemanfaatan lahan pasar
2. Jangka menengah-panjang
a) Pengembangan konsep koridor ekonomi pasar tradisional
b) Perbaikan jaringan suplai barang ke pedagang pasar
c) Pengembangan konsep pasar sebagai koridor ekonomi ( pasar
wisata)
d) Kompetisi pasar bersih / penghargaan dan sertifikasi
Akan tetapi untuk pembenahan pasar seperti di atas tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Karena menyangkut tingkat pendidikan
masyarakat lapis bawah yang cenderung rendah. Selain itu pola kebiasaan
masyarakat juga turut menjadi penghambat penataan pasar. Secara
normatif solusi yang tepat untuk mengatasi beberapa permasalahan
tersebut adalah dengan menyinergikan pasar tradisional dan tempat
perbelanjaan modern sebagai satu kesatuan fungsional. Kebijakan-
kebijakan pemerintah haruslah bersifat memberikan solusi kepada pasar-
pasar tradisional. Karena pasar tradisional merupakan merupakan salah
satu pilar ekonomi yang cukup potensial untuk meningkatkan
perekonomian. Pasar tersebut mampu memberikan kehidupan bagi
perekonomian terutama masyarakat bawah. Pemda juga diuntungkan
dengan dijadikannya pasar-pasar tradisional menjadi kawasan tujuan
wisata. Pemda dapat meraup pajak lebih besar dari pasar-pasar tersebut.
Sebagaimana ketika orang akan bertamu ke suatu tempat haruslah
mengerti norma atau aturan-aturan yang berlaku baik lisan maupun
tulisan karena dengan begitu tuan rumah bisa menyambut dengan ramah
pula, begitu pula jika suatu pasar modern akan datang dalam suatu
wilayah atau kota haruslah mematuhi peraturan perundangan yang
berlaku.
Tentunya ketika pasar modern akan datang haruslah melihat keadaan di
sekitarnya akankah berpengaruh baik atau malah sebaliknya, dan dengan
datangnya pasar modern dalam suatu wilayah atau kota haruslah dapat
mengubah perekonomian dalam suatu kota tanpa mengurangi eksistensi
pasar tradisional yang notabene sudah terdahulu berdiri sebelum
masuknya pasar-pasar modern
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
perlu mendapatkan informasi tentang masa depan, ancaman dan peluang
usahanya, serta perlunya perubahan sikap dan pengelolaan usahanya
sesuai dengan perubahan tuntutan konsumen. Dalam kaitannya dengan
produsen pemasok, pedagang pasar tradisional perlu dibantu dalam
mengefisienkan rantai pemasaran untuk mendapatkan barang
dagangannya.
19
gratis. Mutu layanan yang cukup memuaskan merupakan alasan kuat
yang menyebabkan pasar modern mampu menyedot minat para
konsumen di berbagai wilayah. Selain itu, pasar modern juga memiliki
keunggulan lingkungan seperti halnya kebersihan, ruangan ber-AC,
suasana nyaman, aman dan beberapa pasar modern dilengkapi dengan
sarana hiburan. Pasar modern, bukan saja memikat belanja kaum ibu yang
tadinya berbelanja di pasar tradsiional, akan tetapi juga memikat kalangan
pria, remaja, dan anak-anak yang berbelanja sendiri.
20
1. Karakter atau budaya konsumen, Meskipun informasi tentang gaya
hidup modern dengan mudah diperoleh, tetapi tampaknya masyarakat
masih memiliki budaya untuk tetep berknjung dan berbelanja ke pasar
tradisional. Perbedaan itulah di pasar tradisional masih terjadi proses
tawar menawar harga, sedangkan di pasar modern harga sudah pasti
ditandai dengan label harga.
Di zaman resesi seperti saat ini, orang harus lebih cermat dan bijak
membelanjakan setiap sen uang, termasuk ketika membeli kebutuhan
hidup sehari-hari. Jika selama ini terbiasa berbelanja bulanan di
supermarket seperti Carrefour Kramat Jati atau pasar modern lainnya,
sudah waktunya melirik kemungkinan berbelanja di pasar tradisional
Kramat Jati. Selain lebih murah, Anda pun bisa turut membantu
meningkatkan taraf kesejahteraan para pedagang kecil.
1. Harga barang
21
2. Tawar menawar
3. Diskon
4. Kenyamanan berbelanja
5. Kesegaran produk
22
4.3 Faktor yang Mempengaruhi
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Jenis-jenis barang yang dijual pada pasar tradisonal terfokus pada kebutuhan
sandang-pangan sehari-hari dan kebutuhan primer, sedangkan pasar modern
jenis-jenis barang yang di jual adalah beragam dari barang-barang premis,
subtitusi bahkan ekslusif.
2. Penjual yang beraktifitas dalam pasar modern pada dasarnya telah memiliki
pengalaman dalam pengatahuan bisnis sedangkan penjual yang beraktifitas
dalam pasar tradisional hanya berharap pada nasib keuntungan
3. Pasar modern menawarkan diskon dan freebies sedangkan pasar tredisional
tidak ada
4. Pasar modern lebih bersih dari pasar tradisional
5. Pembeli yang datang pada pasar tradisional pada umumnya masyarakat
menengah kebawah dan masyarakat berekonomi rendah. Sedangkan pembeli
pada pasar modern umumnya masyarakat menengah ke atas dan masyarakat
ekonomi tinggi
6. Pembeli yang datang pada pasar modern berasal dari masyarakat setempat
dan masyarakat luar daerah sedangkan pasar tradisional pembelinya hanya dari
masyarakat setempat.
7. Modal yang di milik oleh penjual di pasar modal jumlahnya relative besar
sedangkan penjual di pasar tradisional memiliki modal yang relative rendah
8. Pasar modern tidak dapat tawar menawar sedangkan pasar tradisional dapat
tawar-menawar
24
5.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
https://cari-carimakalah.blogspot.com/2016/02/makalah-pasar-tradisional-dan-
pasar.html
https://suratmielita.blogspot.com/2016/09/makalah-pasar-tradisional-dan-pasar-
modern-pendidikan-ips-sosial-ekonomi-download-elita-suratmi-pengertian-
manfaat-sebab-akibat-indonesia-keuangan.html
http://repository.ut.ac.id/8031/1/FISIP201601-46.pdf
http://pramarda.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-karya-tulis-tentang.html
https://inrespermatasari.wordpress.com/2013/05/13/makalah-keberadaan-pasar-
tradisional-kian-terancam/
26
LAMPIRAN
27
Gambar 1.2 Tampak dalam Pasar Modern
28
Gambar 1.4 Proses transaksi di kasir
29
Gambar 1.6 Wawancara dengan salah satu customer pasar modern
30
Gambar 1.7 Tampak depan pasar tradisional
31
Gambar 1.8 Tampak dalam pasar tradisional
32
Gambar 2.0 Penjual ayam potong
34