Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN SANITASI TEMPAT UMUM DAN

PARIWISATA DI PASAR MODERN

Pembimbing :

Bambang Sunarko,SKM, M.Kes

Rusmiati, SKM, M.Si

Disusun oleh :

Sylvia Nourma Syafira ( P27833318013)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


DIV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
TAHUN 2020
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha pengasih lagimaha penyayang , saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-NYA kepadasaya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul
“Laporan Sanitasi Tempat Umum Dan Pariwisata di Pasar Modern”.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkanbantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatanlaporan ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepadasemua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari masih ada banyakkekurangan
dalam penulisan dan penyusunan, baik dari segi tekhnik maupun dalam penggunaan bahasa.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi kepada para pembaca sekalian.

Surabaya, 23 Januari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut Kepmenkes Nomor 288 tahun 2003, Sarana dan bangunan umum
merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk
melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan
dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial,
yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara social
ekonomis. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan
lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah
penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu
harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan.
Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan
penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan
atau pemeriksaan sanitasi terhadap tempat-tempat umum dilakukan untuk mewujudkan
lingkungan tempat-tempat umum yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat
dari kemungkingan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya (Budiman,
2007).
Manusia telah mengenal dan melakukan kegiatan jual beli sejak mengenal
peradaban sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan. Dalam kegiatan jual beli, keberadaan
pasar merupakan salah satu hal yang paling penting karena merupakan tempat untuk
melakukan kegiatan tersebut selain menjadi salah satu indikator paling nyata kegiatan
ekonomi masyarakat di suatu wilayah.
Di tengah arus modernitas, keberadaan pasar tradisional sebagai suatu budaya
bangsa saat ini mencoba untuk bertahan dan mengembangkan diri agar mampu bersaing
ditengah arus tersebut. Liberalisasi investasi yang makin tidak terbendung telah
membuat pasar tradisional semakin terdesak dengan bermunculannya pasar modern
yang menawarkan lebih banyak keunggulan komoditi, harga serta kenyamanan.
Kenyataan tersebut telah membuat masyarakat Indonesia berpaling dari bagian
kebudayaan dan beralih kepada kehidupan modern yang serba praktis dengan intensitas
interaksi yang minim.
Pembangunan minimarket dan pasar modern yang ada yang memberikan
fasilitas kenyamanan dalam diri masyarakat dapat berdampak negatif pula terhadap
perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang ekonomi rendah yang mendapat
penghidupan dari penjualan hasil dagangnya yang tidak terlalu banyak. Hal ini dapat
terlihat jelas bagaimana proses pembangunan yang memang memberikan suatu
kenyamanan dan fasilitas yang memadai cenderung merugikan banyak pihak.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana pembaca memahami apa itu Pasar Modern?


b. Bagaimana pembaca dapat mengetahui pasar modern menurut klasifikasi
manajemen pelayanan?
c. Bagaimana keberadaan Pasar Modern terhadap perekonomian masyarakat?
d. Bagaimana dampak pembangunan Minimarket atau Pasar Modern terhadap Gaya
Hidup masyarakat?

1.3 Tujuan

a. Mendeskripsikan pengertian Pasar Modern seperti apa


b. Menjelaskan pasar modern menurut klasifikasi manajemen pelayanan
c. Menjelaskan keberadaan Pasar Modern terhadap perekonomian masyarakat
d. Menjelaskan dampak pembangunan mini market atau Pasar Modern terhadap Gaya
Hidup masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pasar Modern
Pasar modern adalah tempat penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga
(termasuk kebutuhan sehari-hari), dimana penjualan dilakukan secara eceran dan
dengan cara swalayan (pelanggan mengambil sendiri barang dari rak dagangan dan
membayar ke kasir). Itulah sebabnya, pasar dengan format seperti ini disebut juga pasar
swalayan. Dalam 5 tahun terakhir, pasar modern merupakan penggerak utama
perkembangan ritel modern di Indonesia. Pada 2004 - 2008, omset pasar modern
bertumbuh 19,8%, tertinggi dibanding format ritel modern yang lain. Omset
Department Store, Specialty Store dan format ritel modern lainnya masingmasing
meningkat hanya 5,2%, 8,1%, dan 10,0% per tahun.
Menurut Adhyzal (dalam Zafirah 2011) pasar dalam arti yang sempit adalah
suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dan
jasa. Dalam pengertian secara luas pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual
yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang
menggunakan uang untuk membeli barang dengan harga tertentu.
Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan
koperasi yang dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang
kebutuhan sehari-hari dan barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang
dikelola oleh pedagang jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja bagi pembeli sangat
diutamakan. Biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang. Contoh pasar
modern yaitu plaza, supermarket, hipermart, dan shopping centre.

2.2 Berdasarkan Klasifikasi Manajemen Pelayanan


a. Pasar Swalayan (Supermarket)
Pasar swalayan (supermarket) adalah pasar yang menyediakan barang-barang
kebutuhan masyarakat, pembeli bisa memilih barang secara langsung dan melayani
diri sendiri barang yang diinginkan. Biasanya barang-barang yang dijual barang
kebutuhan sehari-hari sampai elektronik. Seperti sayuran, beras, daging,
perlengkapan mandi sampai radio dan televisi.
b. Pertokoan (Shopping Centre)
Shopping centre (pertokoan) adalah bangunan pertokoan yang berderet-deret di tepi
jalan. Biasanya atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah khusus
pertokoan. Shopping centre berbentuk ruko yaitu perumahan dan pertokoan,
sehingga dapat dijadikan tempat tinggal pemiliknya atau penyewa.
c. Mall/Plaza/Supermall
Mall/plaza/supermall adalah tempat atau bangunan untuk usaha yang lebih besar
yang dimiliki/disewakan baik pada perorangan, kelompok tertentu masyarakat, atau
koperasi. Pasar ini biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran,
gedung bioskop, dan seterusnya.

2.3 Eksistensi Pasar Modern terhadap Perekonomian Masyarakat


Setelah adanya arus modernisasi yang masuk ke Indonesia, maka banyak para
petinggi-petinggi pemerintah membangun sarana tempat jual beli kebutuhan sehari-hari
atau swalayan bagi masyarakat yang lebih mudah dan efisien. Konsep pasar yang
berkembang membawa euphoria tersendiri bagi masyarakat, dimana pasar berubah
menjadi gedung megah, bersih dan dengan penataan barang dagangan yang rapi
membuat masyarakat lebih tertarik berkunjung ke pasar moderen untuk berbelanja.
Selain itu tersedia tempat parkir gratis serta ketersediaan mesin (ATM) melengkapi
sarana prasarana dari pasar modern.
Atribut yang mempengaruhi konsumen dalam memilih tempat belanja,
konsumen biasanya mendatangi tempat berbelanja dengan tujuan dan motif serta
pertimbangan yang bermacam-macam. Dalam memilih toko, konsumen dapat
melakukan penilaian terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi mereka dalam
memilih tempat berbelanja. Menurut (Engel, F. James, 1995 : 257) 11 atribut-atribut
yang mempengaruhi konsumen dalam memilih tempat berbelanja:
• Harga
• Lokasi
• Sifat dan kualitas keragaman barang
• Iklan dan Promosi
• Personel Penjualan
• Pelayanan yang Diberikan
• Atribut Fisik Toko
• Atmosfer Toko
Penataan Konsep pasar modern yang baik membuat masyarakat yang datang
berbelanja di pasar moderen merasa terbantu dan tidak kebingungan dalam memilih
produk atau barang belanjaan yang di beli. Misalnya tempat penjualan pakaian,
tempat elektronik, bahan pangan, sayur-sayuran dan hasil bumi, tempat daging,
tempat ikan diatur tempatnya masing-masing sehingga masyarakat dimudahkan untuk
memilih apa yang akan di beli.
Dengan adanya pasar modern ini masyarakat jadi lebih konsumtif dalam
membeli kebutuhan bahkan apapun yang sebetulnya bukan merupakan barang
kebutuhan nya mereka beli karena sangking mudahnya mendapatkan barang ditempat
yang nyaman.

2.4 Dampak Pembangunan Mini Market atau Pasar Modern Terhadap Perekonomian dan
Gaya Hidup Masyarakat

Di Indonesia, supermarket lokal telah ada sejak 1970-an, meskipun masih


terkonsentrasi di kota–kota besar. Supermarket bermerek asing mulai masuk ke
Indonesia pada akhir 1990-an semenjak kebijakan investasi asing langsung dalam
sektor usaha ritel dibukan pada 1998. meningkatnya persaingan telah mendorong
kemunculan supermarket di kota-kota kecil dalam rangka mencari pelanggan baru dan
terjadi perang harga. Akibatnya, bila supermarket Indonesia hanya melayani
masyarakat kelas menengah-atas pada era 1980-an sampai awal 1990-an (CPIS 1994),
penjamuaran supermarket hingga ke kota-kota kecil dan adanya praktik pemangsaan
melalui strategi pemangkasan harga memungkinkan konsumen kelas menengah-bawah
untuk mengakses supermarket (Suryadarma, 2007).
Perubahan Gaya Hidup Dorong Pasar Modern Masyarakat kelas menengah
cendrung lebih menginginkan peran Pasar Modern yang nyaman. Perubahan Gaya
Hidup masyarakat yang lebih senang berbelanja di Pasar Modern dibandingkan di Pasar
Tradisional diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan Pasar ritel sebesar 10-15
persen di Tahun 2020.
Di dalam berbagai penelitian singkat di berbagai daerah industri
menunjukkan bahwa penggangguran memerlukan penanganan segera . Dalam hal ini
diharapkan bahwa masuknya pasar modern adalah dapat menyerap tenaga kerja yang
lebih banyak akan tetapi di dalam bisnis-bisnis retail bahwa manajemen lebih
mementingkan tenaga kerjaangkatan baru yakni adalah para remaja yang baru lulus
Sekolah Menengah Atas atau SMAyang setara. Pada awalnya pusat perbelanjaan atau
pasar modern ini berasal dari pasar-pasartradisional yang semakin berkembang. Ada
kalanya gedung yang digunakan sebagai pusat perbelanjaan ini dibangun di atas pasar-
pasar tradisional.
Hal ini menimbulkan fenomena lain yaitu semakin tersisihnya pedagang-
pedagang yang berada di pasar tradisional.Hal ini juga menyangkut individu bagi calon
customer/pembeli itu sendiri akan kemanakah mereka dalam membeli kebutuhan
sehari-hari.

2.5 Syarat – syarat Sanitasi


Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan
yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh
kegiatan tersebut dapat dicegah (Fahmi, 2009).
Tempat-tempat umum harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat umum boleh keluar
masuk ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
2. Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana
masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
3. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-
tempat umum tersebut.
4. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum.

Syarat-syarat sanitasi pasar modern yakni sebagai berikut:


Menurut Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008
syarat sanitasi sebagai berikut :
1. Air bersih
a. Air bersih selalu tersedia dalam jumlah yang cukup (minimal 40 liter per
pedagang),
b. Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan, sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.416 Tahun 1990 Pasal 1 bahwa air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak,
c. Jarak sumber air bersih dengan septick tank minimal 10 meter,
d. Pengujian kualitas air bersih dilakukan 6 bulan sekali
2. Kamar mandi dan toilet
a. Harus tersedia toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan
b. Tersedia bak dan air bersih dengan jumlah cukup dan bebas jentik,
c. Toilet dengan leher angsa, dan peturasan,
d. Tersedia tempat cuci tangan dan sabun,
e. Tersedia tempat sampah yang tertutup,
f. Tersedia septic tank dengan lubang peresapan yang memenuhi syarat kesehatan,
g. Letak toilet minimal 10 meter dari tempat penjualan makanan dan bahan pangan,
h. Ventilasi minimal 20% dari luas lantai
i. Lantai kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan, dengan kemiringan cukup
3. Pengolahan sampah
a. Setiap pojok ruangan gedung tersedia tempat sampah basah dan kering,
b. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah berkarat,
c. kuat tertutup dan mudah dibersihkan,
d. Tersedia alat pengangkut sampah yang kuat dan mudah dibersihkan,
e. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang kuat, kedap air,
mudah dibersihkan dan mudah dijangkau,
f. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang penular penyakit,
g. TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10 meter dari
bangunan pasar
h. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam
4. Kualitas makanan dan bahan pangan
a. Tidak basi, Tidak mengandung bahan berbahaya,Tidak mengandung residu
pestisida di atas ambang batas,
b. Kualitas makanan siap saji sesuai dengan peraturan,
c. Makanan dalam kemasan tertutup disimpan dalam suhu 4-10 ºC,
d. Ikan, daging, dan olahannya disimpan dalam suhu 0 s/d 4 ºC,
e. Sayur dan buah disimpan dalam suhu 10 ºC,
f. Telor, susu dan olahannya disimpan dalam suhu 5-7ºC,
g. Penyimpanan bahan makanan dengan jarak 15 cm dari lantai, 5 cm dari
h. dinding, dan 60 cm dari langit-langit,
5. Ruang cuci tangan dan cuci muka (wasatafel)
a. Wasatafel dan cermin
b. Air dan Perlengkapannya (Tempat air, kran, dll)
c. Ruang penjaga dan pelayanan kebersihan (janitor).
d. Penggantung alat pembersih
e. Lemari/ rak simpan.
f. Bak Pencuci
6. Pencahayaan
Sistem pencahayaan bisa menggunakan pencahayaan alami atau buatan.
Pencahayaan yang baik akan menghemat energi dan meningkatkan penampilan
positif toilet. Pencahayaan alami harus dimaksimalkan karena dapat membantu
menciptakan suasana yng lebih lembut dan ramah.
7. Pembuangan Limbah Cair dan Tinja
Limbah cair dan tinja toilet harus dibuang di septic tank secara komunal yang
dilengkapi dengan bk resapan. Limbah dan tinja tidak boleh dibuang atau dialirkan
ke sungai, danau, atau tempat terbuka lainnya.
Perizinan Pendirian Bangunan
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008
pasal 10, pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan usaha di bidang Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, wajib memiliki:
a. IUP2T untuk Pasar Tradisional; yang dimana IUP2T kepada Kepala Dinas/Unit
yang bertanggung jawab di bidang perdagangan atau di bidang pembinaan Pasar
Tradisional atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu setempat
b. IUPP untuk Pertokoan, Mall, Plasa dan Pusat Perdagangan;
c. IUTM untuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket dan
Perkulakan; yang dimana IUPP atau IUTM kepada Kepala Dinas/Unit yang
bertanggung jawab di bidang perdagangan atau pejabat yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu setempat.

Letak konstruksi bangunan


Menurut Peraturan Menteri Perdagangan R.I. Nomor : 70/M-
DAG/PER/12/2013 pasal 3 ayat (3), pemerintah daerah setempat dalam menetapkan
jumlah serta jarak harus mempertimbangkan :
a. Tingkat kepadatan dan pertumbuhan penduduk dimasing-masing daerah sesuai
data sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun terakhir;
b. Potensi ekonomi daerah setempat;
c. Aksesibilitas wilayah (arus lalu lintas)
d. Dukungan keamanan dan ketersediaan infrastruktur;
e. Perkembangan pemukiman baru
f. Pola kehidupan masyarakat setempat
g. Jam kerja pasar modern yang sinergi dan tidak mematikan usaha toko eceran
tradisional di sekitarnya.
Kemudian lanjut pasal 6 menjelaskan luas lantai toko atau pasar modern sebagai
berikut :
a. Minimarket, kurang dari 400 m2
b. Supermarket, lebih dari 400 m2
c. Hypermarket, lebih dari 5.000 m2
d. Perkulakan, lebih dari 5.000 m2

Menurut Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2015 tentang


Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Rakyat. Sarana pendukung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) antara lain:
a. kantor pengelola; i. tempat pengelolaan
b. areal arker; limbah/Instalasi Pengelolaan
c. tempat pembuangan sampah Air Limbah;
sementara/sarana pengelolaan j. hidran dan fasilitas pemadam
sampah; kebakaran;
d. air bersih; k. penerangan;
e. sanitasi/drainase; l. sarana komunikasi;
f. tempat ibadah; m. area bongkar muat dagangan;
g. toilet umum; n. ruang menyusui;
h. pos keamanan;

2.6 Konstruksi Bangunan


1) Atap
- Atap yang digunakan kuat, tidak bocor, dan tidak menjadi tempat perindukan
vector
- Kemiringan atap cukup dan tidak memungkinkan genangan air
- Atap dengan ketinggian lebih 10 meter dilengkapi penangkal petir.
2) Dinding
- Keadaan dinding bersih, tidak lembab, dan berwarna terang
- Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air terbuat dari bahan yang
kuat dan kedap air
- Pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk lengkung (conus).
3) Lantai
- Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak licin, tidak
retak, dan mudah dibersihkan
- Lantai kamar mandi, tempat cuci dan sejenisnya mempunyai kemiringan ke
saluran pembuangan.
4) Tangga atau eskalator
- Tinggi, lebar dan kemiringan yang sesuai dengan ketentuan
- Ada pegangan tangan di kanan dan kiri tangga atau eskalator
- Terbuat dari bahan yang kuat dan tidak licin
- Memiliki pencahayaan minimal 100 lux.
5) Ventilasi
- Ventilasi harus memenuhi syarat minimal 20% dari luas lantai dan saling
berhadapan (cross ventilation).
6) Pencahayaan
- Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup terang agar dapat
melakukan kegiatan dengan jelas minimal 100 lux, dimana pencahayaan atau
penerangan tidak menyilaukan dan tersebar merata sehingga tidak
menimbulkan bayangan yang nyata
7) Pintu Masuk dan Keluar
- Khusus untuk pintu masuk dan keluar harus ada penjaga seperti satpam dengan
perlengkapan metal detectornya, supaya tiap pengunjung yang masuk
dipastikan tidak membawa barang berbahaya seperti kasus-kasus yang sudah
terjadi yakni bom, narkoba dan sebagainya.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Metodologi Praktik

Tinjauan keadaan sanitasi Pasar Modern Lottemart, Marvellcity di Kecamatan


Wonokromo, Kota Surabaya

3.2 Pelaksaan Praktik


1. Nama Tempat : Lottemart, Marvellcity
2. Alamat : Jl. Ngagel No.123, Ngagel, Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa
Timur 60245
3. Tanggal, Hari Pemeriksaan : 23 Januari 2020, Jumat
4. Waktu Pemeriksaan: 15.30 – selesai

3.3 Kriteria/Skala Penilaian Check List


NILAI

No. Kriteria Kondisi

1. Nilai 1 Sangat kurang

2. Nilai 2 Kurang

3. Nilai 3 Cukup

4. Nilai 4 Baik

5. Nilai 5 Sangat baik

KRITERIA PENENTUAN BOBOT

Teori Blum Mengacu pada teori Blum :


1. Lingkungan (45%) Konstruksi Bangunan : 25
2. Perilaku (35%) Fasilitas Sanitasi : 20
3. Pelayanan kesehatan (15%) Letak : 15
4. Keturunan (5%) Sarana Penunjang : 35
Lain-lain :5

Dalam hal pelayanan kesahatan dan keturunan diabaikan maka penjelasan sebagai berikut :
1) Bobot komponen (25/80 x 100%) = 31
2) Bobot sarana sanitasi (20/80 x 100%) = 25
3) Bobot perilaku (35/80 x 100%) = 44
KRITERIA HASIL AKHIR PENILAIAN

Nilai : Satu sub satu poin, satu bab ada beberapa sub. Jika di bab ada 3 sub maka
jumlahkan dulu per sub nilainya berapa lalu dibagi jumlah sub yang ada
(misal total nilai per bab = 8 sedangkan sub nya ada 3 di bab II, maka = 8/3
= 2,6 ini hasil nilai bab II nya)

Hasil Akhir (Skor) : BOBOT X NILAI


Kriteria Skor : Apabila nilai total < 500 = rendah
≥ 500 = tinggi
(Batas Max skor = 1000, apabila melebihi maka dianggap hitungan salah)

Range skor per sub = 1 – 5


1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Sanitasi Pasar Modern
1. Nama Tempat : Lottemart, Marvellcity
2. Alamat : Jl. Ngagel No.123, Ngagel, Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur,
60245
3. Waktu Pemeriksaan: Jumat, 23 Januari 2020

No. Komponen Bobot Nilai Skor

I. Perizinan : (5)

a. IUPP untuk : Pertokoan, Mall, Plaza, dll.


10 5 50
b. IUTM untuk : Minimarket, Supermarket,
Hypermarket, dll

II. Letak Bangunan : (2,6)

a. Strategis
10 2,6 26
b. Aksesibilitas wilayah (arus lalu lintas) yang lancar
c. Jauh dari daerah banjir

III. Konstruksi Bangunan :

1. Bangunan (4)
a. Susunan/tata ruang diatur sedemikian rupa
sehingga lalu lintas orang lancar
b. Permukaan bangunan tempat penjualan rata,
miring dan lebih tinggi dari lantai.
2. Lantai (3)
a. Bersih
b. Tidak Licin
c. Bahan kuat, kedap air, permukaan rata
20 4 80
3. Atap (4)
- Memiliki batas minimal antara jarak kepala
dengan langit – langit atap sepanjang 2,04 meter
4. Dinding (4)
- Terbuat dari beton, lapisan plester, batu bata,
plester lagi, waterproof, kuat dan struktur tegak
lurus.
5. Kaca (5)
- Kaca diasumsikan tidak mengalami perpindahan
panas, bening, kuat dan setidaknya setebal 8 mm

IV. Bagian Luar :

1. Tempat Parkir (3)


a. Memiliki tempat parkir yang luas
b. Memiliki tempat parkir khusus motor
c. Memiliki tempat parkir khusus mobil

2. Pembuangan Sampah (3,3)


a. Memiliki dua jenis sampah berbeda, basah dan
kering
b. Bahannya terbuat dari bahan kedap air dan
mudah dibersihkan.
c. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam
d. Tersedia dengan jumlah cukup
e. Memiliki tutup sehingga baunya tidak
10 20,3 203
mencemari
f. Tidak menjadi tempat perindukan vektor

3. Pencahayaan (4)
a. Memiliki Penerangan yang cukup, baik alami
maupun buatan
b. Pencahayaan atau Penerangan menimbulkan
sifat yang lembut dan ramah tidak remang-
remang

4. Kelembapan (5)
a. Berkisar antara 70%
b. Berada pada suhu 24 – 26oC

5. Pintu Masuk dan Keluar (5)


a. Terdapat akses yang luas untuk lalu-lalang
konsumen masuk atau keluar
b. Terdapat satpam di depan pintu masuk atau
keluar

V. Bagian Dalam :

1. Atap (5)
- Memiliki batas minimal antara jarak kepala
dengan langit – langit atap sepanjang 2,04 meter
2. Lantai (5)
- Memiliki luas lantai > 400 m2 - ≤ 5000 m2
3. Eskalator (5)
a. Terdapat dua arah untuk berjalan, naik dan
turun
b. Terdapat pengaman di bagian pinggir jajakan
10 5 50
kaki untuk pengunjung
4. Pencahayaan (5)
a. Pencahayaan menimbulkan sifat yang lembut
dan ramah tidak remang-remang
b. Pencahayaan cenderung terang
5. Sirkulasi Udara (5)
a. Memiliki Exhaust fan untuk pengeluaran udara
panas
b. Memiliki Filter yang diteruskan ke fan melaui
ducting
c. Memiliki AC central atau AHU (Air Handling
Unit)
6. Lingkungan Tempat Konsumen Berjalan (5)
- Bersih dan Luas
7. Petugas Keamanan (5)
- Dilengkapi dengan meja penjaga dan alat metal
detector untuk memeriksa barang bawaan

VI. Fasilitas Ergonomi dalam Supermarket :

1. Lingkungan Tempat Konsumen Belanja (5)


- Bersih, Luas dan Nyaman
2. Layout Produk (5)
- Rapi dan Lengkap
3. Pramuniaga dan Kasir (5)
- Ramah dan tanggap
4. Kenyamanan (5)
a. Jauh dari bahaya serangan vektor serangga
seperti kecoa, nyamuk, dan lain-lain
b. Tidak berdebu
5. Kelembapan (5) 10 5 50
- Berkisar antara 55 – 65%
6. Syarat Penyimpanan Makanan (5)
a. Untuk penyimpanan makanan atau bahan
pokok, Suhu normal nya (20-27)oC.
b. Untuk minuman atau makanan kemasan, suhu
nya berkisar 4-10 ºC, daging, ikan dan olahan
0 s/d 4 ºC, Sayur dan buah 10 ºC, telur, susu
dan olahannya 5-7ºC.
c. Penyimpanan bahan makanan dengan jarak 15
cm dari lantai, 5 cm dari dinding, dan 60 cm
dari langit-langit

VII Fasilitas Sanitasi Dalam :


.
1. Sarana Air Bersih (5)
- Jarak sumber air bersih dengan septick tank
minimal 10 meter, jernih, tidak berbau, berasa
dan berwarna, mengalir lancar
2. Ketersediaan Toilet (5)
a. Dibedakan untuk pria dan wanita dengan
simbol
b. Bersih dan Nyaman
c. Lantai kedap air, tidak licin, mudah 10 4,8 48
dibersihkan, dengan kemiringan cukup
d. Terdapat wastafel yang sesuai standart dan
dilengkapi dengan sabun serta pengering
tangan, tempat tisu dan air yang mengalir
e. Toilet minimal dengan leher angsa, dan
peturasan
3. Ketersediaan Ruang Nursery (4)
- Bersih dan nyaman, cukup untuk minimal 2
orang ibu dan bayinya
4. Tempat Sampah (5)
a. Terdapat sampah luar toilet dan dalam toilet
untuk
b. Tertutup dan bahan nya kedap air
c. Tidak menjadi tempat perindukan vektor
5. Pembuangan Limbah Cair (air) (5)
a. Mengalir langsung ke lubang pembuangan
dengan dilengkapi filterdi permukaan lubang
agar tidak terjadi sumbatan dalam.
b. Limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan
yang tertutup
c. Limbah cair dan tinja toilet harus dibuang di
septic tank secara komunal yang dilengkapi
dengan bak resapan

VII Fasilitas Sanitasi Luar :


I.
1. Tempat Pembuangan Akhir (4)
- Terletak jauh dari area parkir pengunjung,
berjarak minimal 10 meter
2. Tempat Pembuangan Limbah Cair (4)
- Tertutup dengan kisi-kisi, terbuat dari logam dan
mudah dibersihkan, Tidak ada bangunan di atas 10 5,3 53
saluran, tidak mencemari ke saluran air yang
lain.
3. Tempat Pembuangan Limbah B3 (4)
- Jauh dari tempat pintu masuk pengunjung dan
tidak bersebelahan dengan tempat pembuangan
yang lain

IX. Lain – Lain :

1. Alat Pemadam Kebakaran (5)


2. Alat Pembersih di Janitor (5)
3. Pengeras Suara (5) 10 5 50
4. Penunjuk Arah (5)
5. Mushola Pengunjung (5)
6. Kantin Umum (5)

TOTAL 100 57 610

4.2 Pembahasan
Dari hasil observasi diperoleh data pada tabel diatas kemudian pembahasannya sebagai
berikut:
1) Perizinan Pendirian Bangunan
Bahwasannya setelah saya mengeobservasi ke tempat tersebut telah memiliki ijin yang
sesuai standart pembangunan suatu pasar dengan klasifikasi modern.
2) Letak Bangunan
Pada hari Jumat, 23 Januari 2020 saya menuju ke lokasi observasi yang berada di Jl. Ngagel
No.123 kota Surabaya bernama Lotte Mart, Marvellcity. Lokasi tersebut terletak di bagian
selatan Surabaya dan berdampingan dengan pasar modern atau swalayan lain yakni
Transmart Ngagel. Tempat tersebut letaknya cukup strategis namun sayangnya jika dari
arah utara, maka masyarakat harus memutar balik kendaraan nya kurang lebih 50m dari
arah Transmart.
3) Konstruksi Bangunan
Bangunan ini memiliki susunan tata ruang dan permukaan bangunan yang standart. Lalu,
untuk bagian lantai nya cukup bersih dan lumayan licin karena lantai nya menggunakan
keramik yang permukaannya licin dan bahannya cukup kuat. Namun, ada beberapa bagian
keramiknya yang sedikit retak. Atap nya memiliki ketinggian yang sesuai standart dan juga
menggunakan bahan yang sesuai standart namun ada beberapa bagian atap bangunan
luarnya yang sedikit bocor. Kemudian dinding bangunan tersebut juga menggunakan
bahan yang bagus atau layak untuk bangunan gedung pada umumnya dan Kaca yang ada
di bangunan (tepatnya berada di luar dan dalam bangunan) tersebut sangat baik karena
mampu menghalau energi panas dari matahari.
4) Bagian Luar
Untuk tempat parkir di bangunan ini cukup luas tapi bila di hari libur kurang memadai.
Untuk bagian pembuangan sampah nya ada di bagian pojok parkiran namun jumlahnya
hanya ada sekitar 2-3 saja, bentuknya kedap air, tidak menjadi perindukan vektor, dan telah
dibedakan untuk sampah basah dan kering. Untuk pencahayaan baik karena bangunan
tersebut banyak menggunakan cahaya alami dari matahari yang langsung menembus kaca.
Serta baik untuk menerangi bagian dalam bangunan tersebut. Kelembapan nya sangat baik
karena suhu dalam bangunan sejuk dan untuk bagian pintu masuk dan keluar pengunjung
sangat baik karena cukup luas untuk akses lewat pengunjung serta dilengkapi oleh penjaga
atau satpam sehingga aman.
5) Bagian Dalam
Bagian atap nya sangat baik untuk bagian dalam bangunan dengan tinggi yang sesuai
standart dan tidak ada yang mengalami kebocoran. Lantainya juga sangat baik karena
menggunakan keramik dari marmer dan menyeluruh di bagian dalam bangunan. Eskalator
nya cukup memadai dan jarak untuk arah yang menuju kebawah lantai dan keatas lantai
bangunan berdekatan dan dilengkapi pengaman di bagian kaki pinggir eskalator.
Pencahayaan bagian dalam juga baik karena menimbulkan sifat yang nyaman, ramah dan
lembut, tidak menyilauka dan tidak juga remang-remang. Kemudian bagian dalam
bangunan terdapat exhaust fan untuk sirkulasi udara serta alat filter ducting guna
pemfilteran udara yang di dalam bisa keluar dan dari luar yang bersih bisa masuk kedalam
bangunan sehingga kualitas udara dalam sehat dan bersih. Untuk lingkungan tempat
pengunjung berjalan sangat bersih dan luas. Kemudian terdapat security yang berkeliling
disekitar bagian dalam supermarket dan luar nya juga.
6) Fasilitas Ergonomi dalam Supermarket
Lingkungan bagian tempat konsumen berbelanja sangat nyaman, bersih dan luas sehingga
layak diberi nilai yang tinggi. Untuk layout bagian produk juga sangat tertata rapi dan
bersih dan sesuai dengan label nama produk yang tertera di bagian rak-rak produk.
Pramuniaganya selalu tanggap bila ada rak produk yang kosong dan petugas kasirnya
sangat ramah pada pengunjung. Kenyamanan di tempat berbelanja nya juga sangat baik
karena tidak berbau dan tidak berdebu. Memiliki kelembapan yang baik pula untuk
lingkungan supermarket di bangunan ini serta untuk rak-rak tempat penyimpanan
makanan nya sesuai dengan produk yang di tampilkan. Misal, bila produknya berkemasan
di tempatkan di tempat dengan suhu normal, bila produknya mudah rusak maka
ditempatkan di tempat pendingin dengan suhu antara 0-20oC (derajat celcius)
7) Fasilitas Sanitas Dalam
Sarana Air bersih sangat baik karena jarak dengan septictank nya jauh kemudian air nya
juga jernih dan mengalir. Ketersedian toilet nya cukup memadai, sudah menggunakan
peralatan dan kelengkapan yang sesuai standart, bersih, nyaman serta telah dibedakan
untuk wanita dan pria. Sebelah toilet juga dilengkapi ruangan untuk ruang ganti bayi
(nursery) namun kurang luas bila digunakan lebih dari satu pasang ibu dan bayinya.
Didalam per pintu toilet maupun diluar toilet terdapat tempat sampah yang tertutup
sehingga tempat sampah nya dikategorikan sangat baik. Serta untuk pembuangan limbah
cair nya dialirkan langsung ke saluran lubang pembuangan dan terdapat filter di permukaan
lubang supaya jalan nya air tidak mampet.
8) Fasilitas Sanitasi Luar
Terdapat tempat pembuangan akhir (TPA) yang terletak jauh dari area parkir, sehingga
parkiran pengunjung tidak berbau tapi sirkulasi udara nya agak lembap. Tempat
pembuangan limbah cairnya pun baik karena dilengkapi peralatan filter yang memadai
sehingga air limbah tidak mencemari ke saluran air yang lain. Tempat pembuangan limbah
B3 nya pun tertutup dan tidak mencemari lingkungan di sekitarnya serta jauh dari tempat
pintu masuk atau keluar pengunjung. Namun di bagian parkir sempat saya temui ada pipa
air yang bocor tapi tidak mengakibatkan kerusakan pada lahan parkir dan sekitarnya.
9) Lain-lain
Di Bangunan tersebut telah disediakan alat pemadam kebakaran seperti fire hydrant
system, tabung pemadam api, fire alarm system, bonpet dll. Kemudian alat-alat kebersihan
di dalam ruang janitor pun memiliki ketersediaan yang cukup memadai, lampu yang cukup
terang, serta didalam ruang tersebut juga tidak menjadi tempat perindukan vektor.
Bangunan tersebut memiliki pengeras suara guna menginfokan segala sesuatu yang terjadi
dalam bangunan tersebut. Didalam bengunan tersebut juga terdapat penunjuk arah agar
memudahkan pengunjung. Ada mushola untuk pengunjung di dalam bangunan tersebut
dan layak untuk dipergunakan banyak orang. Serta bangunan tersebut memiliki kantin
umum untuk para pegawai maupun pengunjung supermarket.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pasar modern adalah tempat penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga
(termasuk kebutuhan sehari-hari), dimana penjualan dilakukan secara eceran dan dengan cara
swalayan (pelanggan mengambil sendiri barang dari rak dagangan dan membayar ke kasir).
Berdasarkan Klasifikasi Manajemen Pelayanan :
a. Pasar Swalayan (Supermarket)
b. Pertokoan (Shopping Centre)
c. Mall/Plaza/Supermall
Penataan Konsep pasar modern yang baik membuat masyarakat yang datang
berbelanja di pasar moderen merasa terbantu dan tidak kebingungan dalam memilih
produk atau barang belanjaan yang di beli. Misalnya tempat penjualan pakaian, tempat
elektronik, bahan pangan, sayur-sayuran dan hasil bumi, tempat daging, tempat ikan diatur
tempatnya masing-masing sehingga masyarakat dimudahkan untuk memilih apa yang akan di
beli.
Perubahan Gaya Hidup Dorong Pasar Modern Masyarakat kelas menengah cendrung
lebih menginginkan peran Pasar Modern yang nyaman. Perubahan Gaya Hidup masyarakat
yang lebih senang berbelanja di Pasar Modern dibandingkan di Pasar Tradisional diperkirakan
akan meningkatkan pertumbuhan Pasar ritel sebesar 10-15 persen di Tahun 2020.
Hal ini menimbulkan fenomena lain yaitu semakin tersisihnya pedagang-pedagang yang
berada di pasar tradisional.Hal ini juga menyangkut individu bagi calon customer/pembeli itu
sendiri akan kemanakah mereka dalam membeli kebutuhan sehari-hari.
Adanya pembangunan pasar modern ini selain memudahkan masyarakat berbelanja
juga menambah keuntungan bagi kota tempat didirikannya. Masyarakat berbondong-bondong
ingin mendatangi pasar modern untuk mereka kunjungi khususnya masyarakat dari desa.
Pembangunan pasar modern ini juga menunjukkan adanya perkembangan dan kemajuan di
wilayah kota setempat dan sekitarnya.

5.2 Saran
Untuk lebih memahami semua tentang sanitasi tempat-tempat umum, disarankan para
pembaca dapat mencari refrensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain
itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari dalam menjaga dan merawat tempat-tempat umum.
Selain itu, di harapkan bagi pimpinan Kota Surabaya juga terus mengembangkan
potensi dari sumber daya manusia, dan selalu melakukan inovasi baru terhadap gedung-
gedung, pasar swalayan, supermarket dsb. serta tata wilayah yang ada semakin maju dan
mengikuti perkembangan zaman.
LAMPIRAN

1. Lingkungan luar bangunan 2. Fasilitas ATM 3. Pintu Masuk dan Keluar Bangunan

5. Pintu masuk supermarket dari parkiran 6. Security dekat parkiran


4. Security di pintu masuk
menuju supermarket

7. Eskalator 8. Pencahayaan eskalator 9. Lingkungan tempat berjalan


Luar supermarket
10. Penjaga pintu masuk 11. Lantai Supermarket 12. Pramuniaga menata rak produk
supermarket

13. Contoh produk di suhu 14. Contoh produk di suhu dingin 15. Contoh produk di suhu normal
dingin

16. Food station 17. Kantin umum 18. Kasir


19. Atap Bangunan bagian dalam 20. Alat pemadam kebakaran 21. Tempat sampah di dekat
eskalator

20. Tempat sampah di pojok 21. Sarana Lift 22. Pintu masuk Nursery
bangunan

23. Bagian-Bagian Fasilitas Sanitasi Toilet dan Nursery


24. Bagian-bagian Mushola Pengunjung

25. Parkiran Mobil, Parkiran Motor, dan tempat sampah di parkiran ( gambar dari kanan-kiri)

26. TPS Pusat 27. Tempat Pembuangan limbah B3 28. Tempat Distribusi dan
Gudang Produk
29. Alat untuk Proses Filtrasi Sirkulasi Udara dalam dan Luar Gedung

30. Salah satu contoh penunjuk arah 31. Salah satu pipa saluran air yang bocor
(berada di dekat parkiran)
DAFTAR PUSTAKA
Adapun dasar hukum yang digunakan pada dasar teori sarana dan fasilitas sanitasi ialah :
1) Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416 Tahun 1990 Pasal 1 tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan
Kualitas Air
2) Kepmenkes Nomor 288 tahun 2003 tentang Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
3) Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
4) Peraturan Menteri Perdagangan R.I. Nomor : 70/M-DAG/PER/12/2013 pasal 3 ayat (3) tentang Pedoman
Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
5) Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pasar
Rakyat.

https://id.scribd.com/doc/115097125/ jurnal Pedoman-Umum-Manajemen-Pengelolaan-Pasar diakses


pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 16.00 wib

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62429/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed
=y diakses pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 18.30 wib

http://repository.wima.ac.id/3371/2/ jurnal sttu Bab%201.pdf diakses pada 20 Januari 2020 pukul 21.00 wib

https://www.academia.edu/37006324/Makalah_Pasar_Tradisional_dan_Pasar_Modern diakses pada


tanggal 22 Januari 2020, pukul 05.00 wib

https://lib.unnes.ac.id/22941/1/ TINJAUAN KONDISI SANITASI LINGKUNGAN KOLAM RENANG, KADAR SISA


KHLOR, DAN KELUHAN IRITASI MATA PADA PERENANG DI KOLAM RENANG UMUM KOTA SEMARANG TAHUN
20156411411212.Pdf diakses pada tanggal 22 Januari 2020, pukul 15.45 wib

https://www.researchgate.net/publication/330011900_Dampak_Keberadaan_Pasar_Modern_Terhadap_E
ksistensi_Pasar_Tradisional_Di_Kota_Tobelo_Kabupaten_Halmahera_Utara diakses pada tanggal 23 Januari
2020, pukul 17.30 wib

https://www.slideshare.net/faisalmaulana71/laporan-observasi-pasar-tradisional-dan-pasar-modern
diakses pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 21.30 wib

https://www.slideshare.net/SyaifulBahri27/forminspeksisanitasii diakses pada tanggal 24 Januari 2020,


pukul 22.00 wib

Anda mungkin juga menyukai