Pembimbing :
Disusun oleh :
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkanbantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatanlaporan ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepadasemua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari masih ada banyakkekurangan
dalam penulisan dan penyusunan, baik dari segi tekhnik maupun dalam penggunaan bahasa.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi kepada para pembaca sekalian.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Kepmenkes Nomor 288 tahun 2003, Sarana dan bangunan umum
merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk
melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan
dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial,
yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara social
ekonomis. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan
lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah
penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu
harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan.
Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan
penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan
atau pemeriksaan sanitasi terhadap tempat-tempat umum dilakukan untuk mewujudkan
lingkungan tempat-tempat umum yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat
dari kemungkingan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya (Budiman,
2007).
Manusia telah mengenal dan melakukan kegiatan jual beli sejak mengenal
peradaban sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan. Dalam kegiatan jual beli, keberadaan
pasar merupakan salah satu hal yang paling penting karena merupakan tempat untuk
melakukan kegiatan tersebut selain menjadi salah satu indikator paling nyata kegiatan
ekonomi masyarakat di suatu wilayah.
Di tengah arus modernitas, keberadaan pasar tradisional sebagai suatu budaya
bangsa saat ini mencoba untuk bertahan dan mengembangkan diri agar mampu bersaing
ditengah arus tersebut. Liberalisasi investasi yang makin tidak terbendung telah
membuat pasar tradisional semakin terdesak dengan bermunculannya pasar modern
yang menawarkan lebih banyak keunggulan komoditi, harga serta kenyamanan.
Kenyataan tersebut telah membuat masyarakat Indonesia berpaling dari bagian
kebudayaan dan beralih kepada kehidupan modern yang serba praktis dengan intensitas
interaksi yang minim.
Pembangunan minimarket dan pasar modern yang ada yang memberikan
fasilitas kenyamanan dalam diri masyarakat dapat berdampak negatif pula terhadap
perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang ekonomi rendah yang mendapat
penghidupan dari penjualan hasil dagangnya yang tidak terlalu banyak. Hal ini dapat
terlihat jelas bagaimana proses pembangunan yang memang memberikan suatu
kenyamanan dan fasilitas yang memadai cenderung merugikan banyak pihak.
1.3 Tujuan
2.4 Dampak Pembangunan Mini Market atau Pasar Modern Terhadap Perekonomian dan
Gaya Hidup Masyarakat
2. Nilai 2 Kurang
3. Nilai 3 Cukup
4. Nilai 4 Baik
Dalam hal pelayanan kesahatan dan keturunan diabaikan maka penjelasan sebagai berikut :
1) Bobot komponen (25/80 x 100%) = 31
2) Bobot sarana sanitasi (20/80 x 100%) = 25
3) Bobot perilaku (35/80 x 100%) = 44
KRITERIA HASIL AKHIR PENILAIAN
Nilai : Satu sub satu poin, satu bab ada beberapa sub. Jika di bab ada 3 sub maka
jumlahkan dulu per sub nilainya berapa lalu dibagi jumlah sub yang ada
(misal total nilai per bab = 8 sedangkan sub nya ada 3 di bab II, maka = 8/3
= 2,6 ini hasil nilai bab II nya)
I. Perizinan : (5)
a. Strategis
10 2,6 26
b. Aksesibilitas wilayah (arus lalu lintas) yang lancar
c. Jauh dari daerah banjir
1. Bangunan (4)
a. Susunan/tata ruang diatur sedemikian rupa
sehingga lalu lintas orang lancar
b. Permukaan bangunan tempat penjualan rata,
miring dan lebih tinggi dari lantai.
2. Lantai (3)
a. Bersih
b. Tidak Licin
c. Bahan kuat, kedap air, permukaan rata
20 4 80
3. Atap (4)
- Memiliki batas minimal antara jarak kepala
dengan langit – langit atap sepanjang 2,04 meter
4. Dinding (4)
- Terbuat dari beton, lapisan plester, batu bata,
plester lagi, waterproof, kuat dan struktur tegak
lurus.
5. Kaca (5)
- Kaca diasumsikan tidak mengalami perpindahan
panas, bening, kuat dan setidaknya setebal 8 mm
3. Pencahayaan (4)
a. Memiliki Penerangan yang cukup, baik alami
maupun buatan
b. Pencahayaan atau Penerangan menimbulkan
sifat yang lembut dan ramah tidak remang-
remang
4. Kelembapan (5)
a. Berkisar antara 70%
b. Berada pada suhu 24 – 26oC
V. Bagian Dalam :
1. Atap (5)
- Memiliki batas minimal antara jarak kepala
dengan langit – langit atap sepanjang 2,04 meter
2. Lantai (5)
- Memiliki luas lantai > 400 m2 - ≤ 5000 m2
3. Eskalator (5)
a. Terdapat dua arah untuk berjalan, naik dan
turun
b. Terdapat pengaman di bagian pinggir jajakan
10 5 50
kaki untuk pengunjung
4. Pencahayaan (5)
a. Pencahayaan menimbulkan sifat yang lembut
dan ramah tidak remang-remang
b. Pencahayaan cenderung terang
5. Sirkulasi Udara (5)
a. Memiliki Exhaust fan untuk pengeluaran udara
panas
b. Memiliki Filter yang diteruskan ke fan melaui
ducting
c. Memiliki AC central atau AHU (Air Handling
Unit)
6. Lingkungan Tempat Konsumen Berjalan (5)
- Bersih dan Luas
7. Petugas Keamanan (5)
- Dilengkapi dengan meja penjaga dan alat metal
detector untuk memeriksa barang bawaan
4.2 Pembahasan
Dari hasil observasi diperoleh data pada tabel diatas kemudian pembahasannya sebagai
berikut:
1) Perizinan Pendirian Bangunan
Bahwasannya setelah saya mengeobservasi ke tempat tersebut telah memiliki ijin yang
sesuai standart pembangunan suatu pasar dengan klasifikasi modern.
2) Letak Bangunan
Pada hari Jumat, 23 Januari 2020 saya menuju ke lokasi observasi yang berada di Jl. Ngagel
No.123 kota Surabaya bernama Lotte Mart, Marvellcity. Lokasi tersebut terletak di bagian
selatan Surabaya dan berdampingan dengan pasar modern atau swalayan lain yakni
Transmart Ngagel. Tempat tersebut letaknya cukup strategis namun sayangnya jika dari
arah utara, maka masyarakat harus memutar balik kendaraan nya kurang lebih 50m dari
arah Transmart.
3) Konstruksi Bangunan
Bangunan ini memiliki susunan tata ruang dan permukaan bangunan yang standart. Lalu,
untuk bagian lantai nya cukup bersih dan lumayan licin karena lantai nya menggunakan
keramik yang permukaannya licin dan bahannya cukup kuat. Namun, ada beberapa bagian
keramiknya yang sedikit retak. Atap nya memiliki ketinggian yang sesuai standart dan juga
menggunakan bahan yang sesuai standart namun ada beberapa bagian atap bangunan
luarnya yang sedikit bocor. Kemudian dinding bangunan tersebut juga menggunakan
bahan yang bagus atau layak untuk bangunan gedung pada umumnya dan Kaca yang ada
di bangunan (tepatnya berada di luar dan dalam bangunan) tersebut sangat baik karena
mampu menghalau energi panas dari matahari.
4) Bagian Luar
Untuk tempat parkir di bangunan ini cukup luas tapi bila di hari libur kurang memadai.
Untuk bagian pembuangan sampah nya ada di bagian pojok parkiran namun jumlahnya
hanya ada sekitar 2-3 saja, bentuknya kedap air, tidak menjadi perindukan vektor, dan telah
dibedakan untuk sampah basah dan kering. Untuk pencahayaan baik karena bangunan
tersebut banyak menggunakan cahaya alami dari matahari yang langsung menembus kaca.
Serta baik untuk menerangi bagian dalam bangunan tersebut. Kelembapan nya sangat baik
karena suhu dalam bangunan sejuk dan untuk bagian pintu masuk dan keluar pengunjung
sangat baik karena cukup luas untuk akses lewat pengunjung serta dilengkapi oleh penjaga
atau satpam sehingga aman.
5) Bagian Dalam
Bagian atap nya sangat baik untuk bagian dalam bangunan dengan tinggi yang sesuai
standart dan tidak ada yang mengalami kebocoran. Lantainya juga sangat baik karena
menggunakan keramik dari marmer dan menyeluruh di bagian dalam bangunan. Eskalator
nya cukup memadai dan jarak untuk arah yang menuju kebawah lantai dan keatas lantai
bangunan berdekatan dan dilengkapi pengaman di bagian kaki pinggir eskalator.
Pencahayaan bagian dalam juga baik karena menimbulkan sifat yang nyaman, ramah dan
lembut, tidak menyilauka dan tidak juga remang-remang. Kemudian bagian dalam
bangunan terdapat exhaust fan untuk sirkulasi udara serta alat filter ducting guna
pemfilteran udara yang di dalam bisa keluar dan dari luar yang bersih bisa masuk kedalam
bangunan sehingga kualitas udara dalam sehat dan bersih. Untuk lingkungan tempat
pengunjung berjalan sangat bersih dan luas. Kemudian terdapat security yang berkeliling
disekitar bagian dalam supermarket dan luar nya juga.
6) Fasilitas Ergonomi dalam Supermarket
Lingkungan bagian tempat konsumen berbelanja sangat nyaman, bersih dan luas sehingga
layak diberi nilai yang tinggi. Untuk layout bagian produk juga sangat tertata rapi dan
bersih dan sesuai dengan label nama produk yang tertera di bagian rak-rak produk.
Pramuniaganya selalu tanggap bila ada rak produk yang kosong dan petugas kasirnya
sangat ramah pada pengunjung. Kenyamanan di tempat berbelanja nya juga sangat baik
karena tidak berbau dan tidak berdebu. Memiliki kelembapan yang baik pula untuk
lingkungan supermarket di bangunan ini serta untuk rak-rak tempat penyimpanan
makanan nya sesuai dengan produk yang di tampilkan. Misal, bila produknya berkemasan
di tempatkan di tempat dengan suhu normal, bila produknya mudah rusak maka
ditempatkan di tempat pendingin dengan suhu antara 0-20oC (derajat celcius)
7) Fasilitas Sanitas Dalam
Sarana Air bersih sangat baik karena jarak dengan septictank nya jauh kemudian air nya
juga jernih dan mengalir. Ketersedian toilet nya cukup memadai, sudah menggunakan
peralatan dan kelengkapan yang sesuai standart, bersih, nyaman serta telah dibedakan
untuk wanita dan pria. Sebelah toilet juga dilengkapi ruangan untuk ruang ganti bayi
(nursery) namun kurang luas bila digunakan lebih dari satu pasang ibu dan bayinya.
Didalam per pintu toilet maupun diluar toilet terdapat tempat sampah yang tertutup
sehingga tempat sampah nya dikategorikan sangat baik. Serta untuk pembuangan limbah
cair nya dialirkan langsung ke saluran lubang pembuangan dan terdapat filter di permukaan
lubang supaya jalan nya air tidak mampet.
8) Fasilitas Sanitasi Luar
Terdapat tempat pembuangan akhir (TPA) yang terletak jauh dari area parkir, sehingga
parkiran pengunjung tidak berbau tapi sirkulasi udara nya agak lembap. Tempat
pembuangan limbah cairnya pun baik karena dilengkapi peralatan filter yang memadai
sehingga air limbah tidak mencemari ke saluran air yang lain. Tempat pembuangan limbah
B3 nya pun tertutup dan tidak mencemari lingkungan di sekitarnya serta jauh dari tempat
pintu masuk atau keluar pengunjung. Namun di bagian parkir sempat saya temui ada pipa
air yang bocor tapi tidak mengakibatkan kerusakan pada lahan parkir dan sekitarnya.
9) Lain-lain
Di Bangunan tersebut telah disediakan alat pemadam kebakaran seperti fire hydrant
system, tabung pemadam api, fire alarm system, bonpet dll. Kemudian alat-alat kebersihan
di dalam ruang janitor pun memiliki ketersediaan yang cukup memadai, lampu yang cukup
terang, serta didalam ruang tersebut juga tidak menjadi tempat perindukan vektor.
Bangunan tersebut memiliki pengeras suara guna menginfokan segala sesuatu yang terjadi
dalam bangunan tersebut. Didalam bengunan tersebut juga terdapat penunjuk arah agar
memudahkan pengunjung. Ada mushola untuk pengunjung di dalam bangunan tersebut
dan layak untuk dipergunakan banyak orang. Serta bangunan tersebut memiliki kantin
umum untuk para pegawai maupun pengunjung supermarket.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pasar modern adalah tempat penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga
(termasuk kebutuhan sehari-hari), dimana penjualan dilakukan secara eceran dan dengan cara
swalayan (pelanggan mengambil sendiri barang dari rak dagangan dan membayar ke kasir).
Berdasarkan Klasifikasi Manajemen Pelayanan :
a. Pasar Swalayan (Supermarket)
b. Pertokoan (Shopping Centre)
c. Mall/Plaza/Supermall
Penataan Konsep pasar modern yang baik membuat masyarakat yang datang
berbelanja di pasar moderen merasa terbantu dan tidak kebingungan dalam memilih
produk atau barang belanjaan yang di beli. Misalnya tempat penjualan pakaian, tempat
elektronik, bahan pangan, sayur-sayuran dan hasil bumi, tempat daging, tempat ikan diatur
tempatnya masing-masing sehingga masyarakat dimudahkan untuk memilih apa yang akan di
beli.
Perubahan Gaya Hidup Dorong Pasar Modern Masyarakat kelas menengah cendrung
lebih menginginkan peran Pasar Modern yang nyaman. Perubahan Gaya Hidup masyarakat
yang lebih senang berbelanja di Pasar Modern dibandingkan di Pasar Tradisional diperkirakan
akan meningkatkan pertumbuhan Pasar ritel sebesar 10-15 persen di Tahun 2020.
Hal ini menimbulkan fenomena lain yaitu semakin tersisihnya pedagang-pedagang yang
berada di pasar tradisional.Hal ini juga menyangkut individu bagi calon customer/pembeli itu
sendiri akan kemanakah mereka dalam membeli kebutuhan sehari-hari.
Adanya pembangunan pasar modern ini selain memudahkan masyarakat berbelanja
juga menambah keuntungan bagi kota tempat didirikannya. Masyarakat berbondong-bondong
ingin mendatangi pasar modern untuk mereka kunjungi khususnya masyarakat dari desa.
Pembangunan pasar modern ini juga menunjukkan adanya perkembangan dan kemajuan di
wilayah kota setempat dan sekitarnya.
5.2 Saran
Untuk lebih memahami semua tentang sanitasi tempat-tempat umum, disarankan para
pembaca dapat mencari refrensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain
itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari dalam menjaga dan merawat tempat-tempat umum.
Selain itu, di harapkan bagi pimpinan Kota Surabaya juga terus mengembangkan
potensi dari sumber daya manusia, dan selalu melakukan inovasi baru terhadap gedung-
gedung, pasar swalayan, supermarket dsb. serta tata wilayah yang ada semakin maju dan
mengikuti perkembangan zaman.
LAMPIRAN
1. Lingkungan luar bangunan 2. Fasilitas ATM 3. Pintu Masuk dan Keluar Bangunan
13. Contoh produk di suhu 14. Contoh produk di suhu dingin 15. Contoh produk di suhu normal
dingin
20. Tempat sampah di pojok 21. Sarana Lift 22. Pintu masuk Nursery
bangunan
25. Parkiran Mobil, Parkiran Motor, dan tempat sampah di parkiran ( gambar dari kanan-kiri)
26. TPS Pusat 27. Tempat Pembuangan limbah B3 28. Tempat Distribusi dan
Gudang Produk
29. Alat untuk Proses Filtrasi Sirkulasi Udara dalam dan Luar Gedung
30. Salah satu contoh penunjuk arah 31. Salah satu pipa saluran air yang bocor
(berada di dekat parkiran)
DAFTAR PUSTAKA
Adapun dasar hukum yang digunakan pada dasar teori sarana dan fasilitas sanitasi ialah :
1) Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416 Tahun 1990 Pasal 1 tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan
Kualitas Air
2) Kepmenkes Nomor 288 tahun 2003 tentang Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
3) Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
4) Peraturan Menteri Perdagangan R.I. Nomor : 70/M-DAG/PER/12/2013 pasal 3 ayat (3) tentang Pedoman
Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
5) Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pasar
Rakyat.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62429/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed
=y diakses pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 18.30 wib
http://repository.wima.ac.id/3371/2/ jurnal sttu Bab%201.pdf diakses pada 20 Januari 2020 pukul 21.00 wib
https://www.researchgate.net/publication/330011900_Dampak_Keberadaan_Pasar_Modern_Terhadap_E
ksistensi_Pasar_Tradisional_Di_Kota_Tobelo_Kabupaten_Halmahera_Utara diakses pada tanggal 23 Januari
2020, pukul 17.30 wib
https://www.slideshare.net/faisalmaulana71/laporan-observasi-pasar-tradisional-dan-pasar-modern
diakses pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 21.30 wib