Disusun Oleh :
Nurhayati (200905026)
T.A 2021/2022
MEDAN
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tetapi pada hakikatnya para ibu Rumah Tangga sering berbelanja dipasar
tradisonal karena dengan harga yang terjangkau mereka bisa membeli
kebutuhan dengan jenis yang banyak. Hal ini sesuai dengan ungkapan dalam
warta Ekonomi (1991) yang menyatakan bahwa “pasar tradisional memiliki
keunggulan komparatif yakni biaya overhead relative lebih rendah
memungkinkan harga barang lebih murah”. Dalam ungkapan ini bahwa dengan
berbelanja dipasar tradisonal lebih terjangkau harganya sehingga membuat para
ibu Rumah Tangga mudah untuk berbelanja baik dengan ekonomi yang tinggi,
sedang dan rendah.
Penelitian ini dilakukan di Pasar Pagi Karya Jaya No. 75, Kecamatan
Medan Johor, Medan. Pasar Pagi Karya Jaya berdiri pada lahan seluas 2.9m² dan
mempunyai 350 pedagang yang aktif. Pasar Pagi Karya Jaya disebut sebagai pasar
percontohan karena pembangunan pasar ini sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan oleh aturan yaitu tentang tata letak dan kebersihan. Pasar Pagi Karya
Jaya mendapatkan juara satu pada lomba penataan pedagang yang
diselenggarakan oleh Pemkot Medan, dan mendapatkan juara dua dalam lomba
pengelolaan pasar bukan modern yang diselenggarakan oleh Pemprov Sumut.
Khamdan dalam (dikti.go.id) menyatakan bahwa kebijakan revitalisasi pasar dari
paket stimulus ekonomi harus terus dikembangkan dalam strategi menyambut
pemberlakuan MEA. Langkah demikian sekaligus menjadi tonggak awal untuk
memperlakukan pedagang di pasar bukan modern secara manusiawi dengan
tidak sekadar menyediakan lahan usaha yang layak, tetapi perlu diimbangi
dengan prosedur pengelolaan dan manajemen yang terpadu. Ini perlu diingatkan
sebelum terlambat, agar terwujud pasar dengan harga tradisional berkualitas
modern atau agar pasar tradisional tetap memiliki kedaulatannya dalam
liberalisasi perekonomian kawasan. Pasar Pagi Karya Jaya ini berbentuk Kios dan
Los. Kios merupakan ruangan permanen dan tertutup dengan pintu lipat. Los
adalah ruangan terbuka yang hanya terdiri dari meja-meja tanpa pintu dan tidak
ada pemisah antara pedagang satu dengan yang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam hal ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyebab barang-barang kebutuhan sembako
melonjak tinggi.
2. Untuk mengetahui jumlah para pembeli menurun saat harga sembako
naik
BAB II
METODE
ANALISA
FUNGSI PASAR
pedagang adaLah membentuk relasi yang baik dengan konsumen. Relasi yang
dijalani merupakan bagian dari interaksi sosial yang secara umum merupakan
hubungan – hubungan sosial yang dinamis antar individu yang satu dengan
individu yang lain, baik memiliki tujuan khusus ataupun tidak. Untuk pedagang
yang berjualan di pasar tradisional Blauran, tentu memiliki tujuan khusus dalam
menjalin interaksi sosial dengan pelanggan. Interaksi sosial yang terjadi memiliki
makna agar pelanggan tetap setia berbelanja di kios milik pedagang. Intensitas
interaksi sosial yang terjadi juga berbeda – beda tergantung siapa pembelinya.
Pembeli baru biasanya diperlakukan dengan baik, namun tidak apa pembicaraan
pribadi dengan pedagang. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya
penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli
secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya
terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari
seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,
kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang
menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak
ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar
memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang
"legendaris" antara lain adalah pasar medan,Beringharjo di Yogyakarta, pasar
Klewer dipasar Johar di Semarang.
BAB V
PUSTAKA
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 107/MPP/Kep/2/1998
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern
Lubis, Nurmansyah. 2005. Keberadaan Hypermarket Menghambat Perkembangan Pasar
Tradisional, www.pks-jakarta.co.id