Anda di halaman 1dari 13

KRISIS EKONOMI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN HARGA

SEMBAKO DI PASAR PAGI JOHOR

JL. KARYA JAYA KECAMATAN MEDAN JOHOR KOTA MEDAN

Disusun Oleh :

Nurhayati (200905026)

Mata Kuliah Antropologi Ekonomi

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

T.A 2021/2022

MEDAN
ABSTRAK

Pasar adalah sebagai tempat untuk melakukan transaksi-transaksi


perdagangan. Fungsi pasar sendiri merupakan salah satu sarana pokok untuk
menggerakkan dan meningkatkan perekonomian. Pasar perlu dikelola, ditata, dan
diatur supaya roda perekonomian masyarakat daerah dapat berjalan dengan
lancarmelakukan semua itu. Jadi, pasar berperan penting dalam bertransaksi termasuk
bertransaksi dengan menggunakan timbangan apa lagi pedagang sayur-sayuran, ikan,
buah-buahan dan barang harian semua pedagang Pasar tradisional merupakan cikal
bakal awal perekonomian di Indonesia. Namun akhir-akhir ini pasar tradisional memang
nampak tergerus dengan bermunculannya pasar modern yang kian meningkat.

Kebutuhan-kebutuhan yang semakin meningkat membuat para Ibu


Rumah Tangga memilih harga barang yang murah dan terjangkau seperti
membeli barang sembako seperti minyak goreng, sayur mayur, lauk pauk dan
lainnya untuk keperluan hidup sehari-hari. Kebutuhan-kebutuhan di atas adalah
hal yang tidak bisa ditiadakan karena kebuthan tersebut adalah kebutuhan pokok
yang harus dipenuhi oleh semua kalangan. Pada zaman sekarang perekonomian
masyarakat yang sangat mengkwatirkan ditambah adanya Covid-19 sangat
membuat masyarakat hidup dengan kekurangan. Tatkala untuk membeli
kebutuhan-kebutuhan sembako dalam melanjutkan hidup masyarakat, tetapi jika
dilihat dari kabar berita di Media massa harga sembako yang melonjak tinggi
sedangkan perekonomian masyarakat melemah sehingga membuat masyakat
semakin menderita.

Berdasarkan berita di media massa, untuk itu penulis ingin membuktikan


keadaan dipasar tradisional, maka dari itu berdasarkan hasil observasi awal
penulis bahwa barang-barang yang dijual di pasar tradisonal tepatnya di Pasar
Pagi Johor Jl. Karya Jaya melonjak tinggi sehingga memunculkan keinginan
penulis untuk melakukan wawancara ke salah satu penjual dan pembeli terhadap
naiknya harga sembako yang menyebabkan ekonomi masyarakat menurun
bahkan krisis.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belanja merupakan kegiatan atau aktivitas yang sering kita lakukan


sehari-hari karena berbelanja merupakan sebuah kebutuhan, pada zaman dahulu
belanja sering dilakukan oleh Ibu Rumah Tangga sangat jarang dilakukan oleh
laki-laki. Tetapi pada saat sekarang belanja adalah kegiatan yang dilakukan oleh
semua orang ibu rumah tangga, Laki-laki maupun anak-anak.

Pasar merupakan tempat setiap orang untuk belanja, dalam artian


besarnya pasar adalah tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk
melakukan jual beli. Era zaman milenial sekarang nama pasar telah berkembang
dengan berbagai macam nama seperti hypermarket, supermarket, minimarket,
swalayan dan departement store, dan lainnya dimana nama tersebut sering
dikatakan pasar moder, sedangkan pasar tradisional, toko, pedagang keliling,
pedagang eceran, dan lainnya.

Setiap orang tentu mempunyai kebiasaannya masing-masing, sebagian


orang senang berbelanja di pasar tradisional karena harganya terjangkau
walaupun terdapat banyak bau tak sedap dan lainnya, sebagian orang juga lebih
senang berbelanja di pasar modern seperti mall, supermarket karena tempatnya
lebih nyaman walapun dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pasar tradisonal.

Tetapi pada hakikatnya para ibu Rumah Tangga sering berbelanja dipasar
tradisonal karena dengan harga yang terjangkau mereka bisa membeli
kebutuhan dengan jenis yang banyak. Hal ini sesuai dengan ungkapan dalam
warta Ekonomi (1991) yang menyatakan bahwa “pasar tradisional memiliki
keunggulan komparatif yakni biaya overhead relative lebih rendah
memungkinkan harga barang lebih murah”. Dalam ungkapan ini bahwa dengan
berbelanja dipasar tradisonal lebih terjangkau harganya sehingga membuat para
ibu Rumah Tangga mudah untuk berbelanja baik dengan ekonomi yang tinggi,
sedang dan rendah.

Kebutuhan-kebutuhan yang semakin meningkat membuat para Ibu


Rumah Tangga memilih harga barang yang murah dan terjangkau seperti
membeli barang sembako seperti minyak goreng, sayur mayur, lauk pauk dan
lainnya untuk keperluan hidup sehari-hari. Kebutuhan-kebutuhan di atas adalah
hal yang tidak bisa ditiadakan karena kebuthan tersebut adalah kebutuhan pokok
yang harus dipenuhi oleh semua kalangan.

Pada zaman sekarang perekonomian masyarakat yang sangat


mengkwatirkan ditambah adanya Covid-19 sangat membuat masyarakat hidup
dengan kekurangan. Tatkala untuk membeli kebutuhan-kebutuhan sembako
dalam melanjutkan hidup masyarakat, tetapi jika dilihat dari kabar berita di
Media massa harga sembako yang melonjak tinggi sedangkan perekonomian
masyarakat melemah sehingga membuat masyakat semakin menderita.

Berdasarkan berita di media massa, untuk itu penulis ingin membuktikan


keadaan dipasar tradisional, maka dari itu berdasarkan hasil observasi awal
penulis bahwa barang-barang yang dijual di pasar tradisonal tepatnya di Pasar
Pagi Johor Jl. Karya Jaya melonjak tinggi sehingga memunculkan keinginan
penulis untuk melakukan wawancara ke salah satu penjual dan pembeli terhadap
naiknya harga sembako yang menyebabkan ekonomi masyarakat menurun
bahkan krisis.

Penelitian ini dilakukan di Pasar Pagi Karya Jaya No. 75, Kecamatan
Medan Johor, Medan. Pasar Pagi Karya Jaya berdiri pada lahan seluas 2.9m² dan
mempunyai 350 pedagang yang aktif. Pasar Pagi Karya Jaya disebut sebagai pasar
percontohan karena pembangunan pasar ini sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan oleh aturan yaitu tentang tata letak dan kebersihan. Pasar Pagi Karya
Jaya mendapatkan juara satu pada lomba penataan pedagang yang
diselenggarakan oleh Pemkot Medan, dan mendapatkan juara dua dalam lomba
pengelolaan pasar bukan modern yang diselenggarakan oleh Pemprov Sumut.
Khamdan dalam (dikti.go.id) menyatakan bahwa kebijakan revitalisasi pasar dari
paket stimulus ekonomi harus terus dikembangkan dalam strategi menyambut
pemberlakuan MEA. Langkah demikian sekaligus menjadi tonggak awal untuk
memperlakukan pedagang di pasar bukan modern secara manusiawi dengan
tidak sekadar menyediakan lahan usaha yang layak, tetapi perlu diimbangi
dengan prosedur pengelolaan dan manajemen yang terpadu. Ini perlu diingatkan
sebelum terlambat, agar terwujud pasar dengan harga tradisional berkualitas
modern atau agar pasar tradisional tetap memiliki kedaulatannya dalam
liberalisasi perekonomian kawasan. Pasar Pagi Karya Jaya ini berbentuk Kios dan
Los. Kios merupakan ruangan permanen dan tertutup dengan pintu lipat. Los
adalah ruangan terbuka yang hanya terdiri dari meja-meja tanpa pintu dan tidak
ada pemisah antara pedagang satu dengan yang lain.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada bagian


ini adalah :

1. Apakah penyebab barang-barang kebutuhan sembako melonjak tinggi?


2. Apakah jumlah para pembeli menurun saat harga sembako naik?

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam hal ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyebab barang-barang kebutuhan sembako
melonjak tinggi.
2. Untuk mengetahui jumlah para pembeli menurun saat harga sembako
naik

BAB II

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode


Kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode penelitian yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Penelitian ini
dilakukan pada hari Senin, 14 Maret 2022 Pukul 12.35 WIB.
BAB III

ANALISA

Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur


yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan
informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar
peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi
harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan
beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan
permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi
perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam
masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk
dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau
sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak
(kepemilikan) jasa dan barang.
Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang
menjadi - atau dari - komunitas kecil, kota dan kota. Pasar adalah salah satu dari
berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana
usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan
uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah
seperti uang Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah
pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran.
Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari
perdagangan.
JENIS JENIS PASAR
a) Pasar Daerah
Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu
dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan
penawaran dalam satu daerah.
b) Pasar Lokal
Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota
tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani
permintaan dan penawaran dalam satu kota.
c) Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu
negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani
permintaan dan penjualan dari dalam negeri.
d) Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari
beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.

FUNGSI PASAR

Ada tiga fungsi yang mendasar pada keberadaan pasar, yakni :


a) Fungsi Distribusi maksudnya pasar berfungsi mendekatkan jarak antara
konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi. Dalam fungsi
distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen.
b) Fungsi Pembentukan Harga maksudnya pasar berfungsi sebagai
pembentuk harga pasar, yaitu kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
c) Fungsi Promosi maksudnya pasar digunakan sebagai ajang promosi.
Pelaksanaan promosi dapat dilakukan dengan cara memasang spanduk,
membagikan brosur, membagikan sampel, dll
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios
atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu
pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-
bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian
barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue
dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di
Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan
pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris"
antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar
Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba
bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Oliver dalam Sangadji, E. M. & Sophiah menyatakan bahwa loyalitas


adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan
kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara
konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha
pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
Konsumen yang loyal melakukan pembelian berulang dan akan meningkatkan
keuntungan. Konsumen yang loyal merupakan hasil dari suksesnya strategi
penjualan dalam persaingan antar toko.

Penulis melakukan wawancara kepada konsumen yang loyal mengenai


perbelanjaan yang mereka lakukan di Pasar Pagi Karya Jaya. Belakangan ini
konsumen sangat mengeluh pada harga ikan dan minyak makan yang melonjak
naik secara pesat, hal tersebut terpaksa dilakukan oleh pedagang karena mereka
juga membeli dengan harga yang tinggi sehingga mereka terpaksa juga harus
menaikkan harga demi kesejahteraan perekonomian mereka sendiri. Hal ini lah
yang membuat konsumen loyal jadi
BAB IV
KESIMPULAN

pedagang adaLah membentuk relasi yang baik dengan konsumen. Relasi yang
dijalani merupakan bagian dari interaksi sosial yang secara umum merupakan
hubungan – hubungan sosial yang dinamis antar individu yang satu dengan
individu yang lain, baik memiliki tujuan khusus ataupun tidak. Untuk pedagang
yang berjualan di pasar tradisional Blauran, tentu memiliki tujuan khusus dalam
menjalin interaksi sosial dengan pelanggan. Interaksi sosial yang terjadi memiliki
makna agar pelanggan tetap setia berbelanja di kios milik pedagang. Intensitas
interaksi sosial yang terjadi juga berbeda – beda tergantung siapa pembelinya.
Pembeli baru biasanya diperlakukan dengan baik, namun tidak apa pembicaraan
pribadi dengan pedagang. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya
penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli
secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya
terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari
seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,
kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang
menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak
ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar
memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang
"legendaris" antara lain adalah pasar medan,Beringharjo di Yogyakarta, pasar
Klewer dipasar Johar di Semarang.

Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan


menghadapi serangan dari pasar modern. Sedangkan untuk pelanggan lama,
bukan hanya menunjukkan interaksi sosial yang intens namun juga pembicaraan
pribadi dan memiliki hubungan baik meskipun di luar pasar. Selain adanya
interaksi sosial sebagai salah satu strategi bertahan, pembenahan diri juga
merupakan hal yang utama. Dalam hal ini, peningkatan jumlah variasi barang
harus ditambah, dan dengan pelayanan yang juga lebih baik lagi. Harga yang
murah dan tetap mampu ditawar, masih merupakan kunci tetap berlangsungnya
pasar tradisional sampai sekarang Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai umat
muslim tidak luput dari transaksi jual-beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Kebutuhan manusia sangat beragam, sehingga secara pribadi kita tidak
mampu untuk memenuhinya dan harus berhubungan dengan orang lain. Dalam
hubungan satu manusia dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan harus
terdapat aturan yang menjelaskan hak dan kewajiban keduanya berdasarkan
kesepakatan. Jual beli adalah akad yang umum digunakan oleh masyarakat
karena akad jual beli tidak bisa terlepas dalam kehidupan manusia dalam
pemenuhan kebutuhannya, misalnya seseorang ingin memiliki barang tetapi dia
tidak bisa memenuhi kebutuhannya tersebut sehingga membutuhkan perantara
orang lain dan pasar adalah salah satu tempat untuk. melakukan semua itu. Jadi,
pasar berperan penting dalam bertransaksi termasuk bertransaksi dengan
menggunakan timbangan apa lagi pedagang sayur-sayuran, ikan, buah-buahan
dan barang harian semua pedagang.

BAB V
PUSTAKA
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 107/MPP/Kep/2/1998
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern
Lubis, Nurmansyah. 2005. Keberadaan Hypermarket Menghambat Perkembangan Pasar
Tradisional, www.pks-jakarta.co.id

Ma'ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel


Safri, Sofyan Harahap. 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Warta ekonomi (1991) Ekspansi Pasar swalayan. Vol III No. 11-12 Edisi 23
September. Jakarta: Majalah warta Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai