Anda di halaman 1dari 5

1.

1 Latar Belakang

Sejak dahulu kala, kegiatan ekonomi sudah dilakukan, dimulai dari transaksi jual beli
antara pedagang dan pembeli dengan cara tukar barang atau barter. Kegiatan ekonomi pada
dasarnya dilakukan guna untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Seiring
berjalannya perkembangan zaman, kegiatan ekonomi seperti barter sudah tidak dilakukan lagi
karena mulai adanya alat ukur pembayaran yaitu mata uang.

Masuknya era globalisasi dan terus berkembangnya zaman menyebabkan


perekonomian juga terus berkembang. Dalam hal dunia bisnis dan perdagangan, mulai
dibangun sarana-sarana dan fasilitas yang lebih memadai guna untuk memudahkan transaksi
ekonomi berlangsung. Seperti halnya pasar, yang merupakan salah satu sarana ekonomi yang
paling terkenal untuk transaksi jual beli. Pada zaman ini, pasar memiliki banyak jenis. Pasar
dapat dibedakan berdasarkan wilayah pemasarannya, berdasarkan jenisnya, berdasarkan
waktu dan berdasarkan bentuknya. Penyelenggaranya pun berbeda-beda, mulai dari
pemerintah daerah hingga BUMN.

Adanya pasar membuat akses ekonomi perdagangan lebih mudah, hal ini dapat
membantu perekonomian masyarakat yang ada disekitar pasar. Maka dari itu, banyak
dibangunnya pasar-pasar di daerah guna meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Salah
satu pasar yang paling sering ditemui atau paling banyak tersebar adalah pasar tradisional.
Meskipun eksistensinya meredup dikarenakan munculnya pasar modern, namun keberadaan
pasar tradisional masih sering dicari oleh masyarakat dikarenakan harga barang yang
cenderung lebih murah dan bisa tawar-menawar. Menurut data dari Badan Pusat Statistik,
jumlah pasar tradisional di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebanyak 15.657 pasar. Dimana
persebarannya di seluruh provinsi di Indonesia.

Semakin berkembangnya zaman juga membuat pelaku perdagangan semakin


fleksibel, dimana pelaku perdagangan tidak hanya dari kaum pria saja namun kaum wanita
juga bisa, bahkan di pasar tradisional, hampir sebagian dari pedagang adalah kaum wanita.
Tingkat keterlibatan perempuan yang tinggi dalam sektor perdagangan sesungguhnya
bertolak belakang dengan anggapan masyarakat tentang perempuan, dimana masyarakat
mengganggap perempuan adalah manusia yang lembut dan halus budi, sementara dalam
dunia perdagangan, perempuan dipandang kuat dan kasar.

Kegiatan ekonomi para wanita di pasar juga beragam, mulai dari berjualan sayur,
berjualan pakaian, berjualan sembako dan masih banyak lagi. Faktor utama Wanita
berdagang pastinya karena masalah ekonomi. Penelitian Mayasari (2019) menyebutkan
bahwa dengan wanita berdagang dapat berperan terhadap meningkatnya kesejahteraan
keluarganya. Itu semua dapat dilihat melalui data di lapangan, karena terjadi peningkatan
kesejahteraan sebelum dan sesudah mereka berdagang. Namun ada sebagian kecil pedagang
yang tidak mengalami peningkatan kesejahteraan dalam keluarganya.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
mengenai kegiatan ekonomi di pasar tradisional khususnya kaum Wanita.
2.1 Kegiatan Ekonomi di Pasar Tradisional

Pasar tradisional merupakan salah satu sektor penting yang mendukung perekonomian
rakyat. Di dalamnya, ada proses aktivitas kepentingan dari semua golongan. Pasar tradisional
merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi
penjual dan pembeli secara langsung. Dalam pasar tradisional biasanya menggunakan sistem
harga luncur (sliding price system). Dalam sistem ini pedagang pasar tidak memasang dan
menentukan harga barang-barang yang diperdagangkan secara pasti, tidak seperti halnya pada
pasar modern.

Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, loods dan
tendayang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau
koperasidengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan
melalui proses tawar menawar.

Kegiatan ekonomi yang ada di pasar tradisional berupa produksi, distribusi, dan
konsumsi. Produksi adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan suatu jasa atau barang yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang melakukan kegiatan
produksi disebut dengan produsen. Sedangkan konsumsi adalah kegiatan menghabiskan
barang atau menggunakan jasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Orang yang
melakukan kegiatan konsumsi disebut dengan konsumen. Kalau distribusi adalah kegiatan
ekonomi yang menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Perekonomian pasar tradisional memiliki berbagai karakteristik. Ciri-ciri utamanya


antara lain adalah penonjolan kedaulatan konsumen (consumer sovereignty), utilitas
individual (individual utility) prinsip maksimalisasi keuntungan (profit maximization),
persaingan sempurna (perfect competition) dan efisiensi ekonomi (economic efficiency)
dengan produsen dan konsumen yang “atomistic”, (tidak ada satu pun produsen atau
konsumen yang mempunyai pengaruh atau kekuatan cukup besar mendikte harga-harga input
maupun output produksi).

Di pasar tradisional, produk dan jasa yang ditawarkan beragam sehingga penjual atau
pedagang juga sangat beragam. Produk yang diperdagangkan mulai dari produk rumah
tangga, Pendidikan, keperluan sehari-hari dan sebagainya. Namun kebanyakan menjual
kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,
daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual
kue-kue dan barang-barang lainnya. Dalam proses jual belinya pun konsumen dapat menawar
harga sesuai dengan daya belinya, dan konsumen juga dapat dengan bebas memilih produk
karena tidak hanya satu pedagang yang menjual produk yang sama. Produk-produk segar
seperti daging pun dijual lengkap di pasaar tradisional, bahkan kualitas produk biasanya
lebuh bagus dibandingkan pasar modern.

Dalam pasar tradisional, terdapat kegiatan permintaan dan penawaran, dimana ada
barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu dan ada barang yang
dijual dan ditawarkan pada harga dan waktu tertentu. Contohnya, ketika memasuki Idul Fitri,
permintaan daging sapi/ayam akan meningkat.

Ada beberapa contoh pasar tradisional, seperti Pasar Beringharjo terletak di area
Malioboro, Yogyakarta, dan berdiri sejak 1925. Beringharjo merupakan pasar tradisional
populer yang menjual beragam kuliner khas Yogyakarta dan kerajinan tangan seperti batik.
Lalu, ada Pasar Senen yang terletak di area Jakarta Pusat yang menjual berbagai jenis
pakaian, onderdil kendaraan motor dan mobil, serta macam-macam kuliner khas nusantara.
Daftar Pustaka

BPS. (2019). Sebaran Pasar dan Pusat Perdagangan Menurut Klasifikasi 2019. Retrieved
from Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/indicator/173/1875/1/sebaran-
pasar-dan-pusat-perdagangan-menurut-klasifikasi.html
Ditamei, S. (2022, Juli 21). Pengertian Pasar Tradisional, Contoh, dan Kegiatannya.
Retrieved from detikjabar: https://www.detik.com/jabar/berita/d-6191140/pengertian-
pasar-tradisional-contoh-dan-kegiatannya
Indriyani, A. R. (2017). SEGMENTASI PASAR TENAGA KERJA WANITA DI
INDONESIA (Berdasarkan Data Sakernas 2015 Semester II). Jurnal Bisnis dan
Ekonomi, 27-38.
Mayasari, A. (2022, September 7). Contoh Kegiatan Ekonomi yang Ada di Pasar
Tradisional. Retrieved from adjar.grid.id:
https://adjar.grid.id/read/543454679/contoh-kegiatan-ekonomi-yang-ada-di-pasar-
tradisional
Mayasari, P. (2019). Peran Pedagang Wanita dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga
(Studi Kasus Pasar Tradisional Modern Tejo Agung Kota Metro). Metro Lampung:
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO.
Muh.ikram, I., & Nur, M. J. (2016). PERANAN PASAR TRADISIONAL DALAM
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (STUDI KASUS PADA
PASAR PA’BAENG-BAENG DI KECAMATAN TAMALATE KOTA
MAKASSAR). Jurnal Ekonomi Balance Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 1-13.
Sutarso, J., & Muhibbin, A. (2012). PROFIL DAN POTENSI EKONOMI PEREMPUAN DI
PASAR TRADISIONAL SURAKARTA SEBAGAI BASIS PEREKONOMIAN
RAKYAT. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 1-9.
Ternak, I. (2014, September 18). PENGANTAR ILMU EKONOMI AKTIVITAS PASAR
TRADISIONAL. Retrieved from Ilmu Ternak:
https://www.ilmuternak.com/2014/09/pengantar-ilmu-ekonomi-aktivitas-pasar.html

Anda mungkin juga menyukai