Anda di halaman 1dari 12

Analisis Indeks Kebahagiaan

Mata Kuliah : Ekonomi Ketenagakerjaan

Nama Kelompok :

1. Fadilah Cahyani ( 20190430030 )

2. M. Ridho Maulana ( 20190430031 )

3. Dimas Putro Nugroho ( 20190430041 )

4. Adhea Mita ( 20190430131 )

5. Hafizh Dwi F ( 2019043143 )

PRODI EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Paper tentang “Analisis Indeks Kebahagiaan” ini dapat
tersusun sesuai waktu yang telah di tentukan. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisa dan
mendapatkan informasi Indeks Kebahagiaan yang di ukur dengan berbagai variabel objektif
dan subjektif yang relevan. Penyajian analisis ini mengambil data dari reponden dengan
menggunakan data terbaru. Tersusunnya dokumen laporan ini tidak lepas dari bantuan moril
maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terimakasih baik kepada
Narasumber/ Tenaga ahli dan peneliti maupun tim teknis yang telah berusaha secara
maksimal. Akhirnya kami berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
terutama kelompok kami sebagai syarat dalam pengumpulan tugas Ekonomi Ketenagakerjaan

Yogyakarta, 14 Juni 2022

Peneliti

A. Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi adalah hal yang sering dikaitkan dengan kesejahteraan
masyarakat, karena pertumbuhan ekonomi menjadi sasaran dalam pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan barang dan jasa yang diproduksi dalam
masyarakat, sehingga banyak barang dan jasa yang diproduksi maka kesejahteraan
masyarakat akan meningkat dan dapat juga meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan
PDRB.

Pembangunan suatu negara erat kaitannya dengan ketimpangan yang ada disuatu
negara. Ketika kemiskinan tinggi tentunya hal ini berdampak pada sejahteranya suatu negara.
Untuk itu penulis menggabungkan terkait kebahagiaan yaitu dengan aspek dukungan social
yang mana dalam penelitian ini digambarkan melalui Zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS).
UNDP Membagi kedalam tiga aspek yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi sebagai ukuran
pembangunan. Berbeda dengan Islam yaitu konsep pembangunan tidak hanya bersifat
duniawi akan tetapi antara dunia dan akhirat perlu adanya keseimbangan.

Kebahagiaan merupakan salah satu indikator kesejahteraan subyektif. Dalam


perkembangannya, faktor kebahagiaan pada beberapa studi telah terbukti berpengaruh
terhadap kesejahteraan meski tingkatan pengaruhnya tidak sama untuk seluruh golongan
masyarakat. Uang membeli kebahagiaan ketika pendapatan terlalu rendah karena digunakan
untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan kebahagiaan menghasilkan uang ketika pendapatan
telah mampu memenuhi kebutuhan dasar. Peningkatan perhatian pemerintah pada
pembangunan sosial didasari oleh adanya kesadaran akan berbagai keterbatasan pada
indikator ekonomi yang berbasis moneter (monetary-based indicators), dalam mengevaluasi
tingkat kemajuan dan perkembangan kesejahteraan masyarakat.

Dalam konteks masyarakat sebagai objek pembangunan, maka diperlukan suatu


indikator untuk mengukur perkembangan kehidupan atau tingkat kesejahteraan masyarakat
itu sendiri. Indikator keberhasilan suatu negara atau daerah bisa dilihat dari laju pertumbuhan
ekonominya. Untuk melihat tingkat kesejahteraan dari segi pertumbuhan ekonomi secara
umum indikator yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dalam
penelitian Simon Kuznet dimana salah satu karakteristik pertumbuhan ekonomi modern
adalah tingginya pertumbuhan output perkapita (Todaro, 2006). PDRB perkapita merujuk
pada pertumbuhan output perkapita, apabila output perkapita meningkat akan terjadi
perubahan pada pola konsumsi. Masyarakat adalah objek pembangunan dan dalam
kehidupannya harus mampu meningkatkan kualitas kehidupannya sendiri. Maka diperlukan
suatu parameter atau indeks untuk menghitung tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut.

Seligman (2005) menerangkan bahwa kebahagiaan adalah konsep yang mengacu pada
energi positif yang dirasakan individu serta kegiatan positif yang tidak mempunyai
komponen perasaan sama sekali. Seligman memperlihatkan bahwa individu yang
mendapatkan kebahagiaan yang sejati adalah individu yang dapat mengidentifikasi dan
mengasah kekuatan dasar yang dimilikinya dan memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-
hari. Dan salah satu cara untuk mengukur tingkat kesejahteraan dan tingkat kebahagiaan
tersebut adalah dengan indeks kebahagiaan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan dan tingkat kebahagiaan adalah
pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi terdiri dari dua kata yaitu pembangunan dan
ekonomi. Pengertian pembangunan ekonomi dijelaskan sebagai suatu proses yang dapat
menyebabkan pendapatan perkapita riil penduduk suatu negara meningkat dalam jangka
panjang.

Beberapa indikator dalam pembangunan ekonomi adalah urbanisasi, pendapatan


perkapita, angka tabungan, indeks kualitas hidup, indeks pembangunan nasional, pendidikan
dan kesehatan. Akan tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa indikator saja
yaitu; pertumbuhan ekonomi, GDP perkapita, Indeks Pembangunan Nasional (IPM) dan
Indeks Gini.

B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi indeks kebahagiaan masyarakat
yang diukur di provinsi Yogyakarta dengan berbagai variabel objektif dan subjektif
yang relevan.

C. Manfaat

Konsep memajukan kesejahteraan umum dalam konstitusi Indonesia tidak hanya


bermakna untuk memajukan kemakmuran material tetapi juga meningkatkan
kebahagiaan warga negara. Kebahagiaan merupakan suatu hal yang dipersepsikan
secara subjektif oleh setiap orang, Beberapa ahli mendefinisikan kebahagiaan sebagai
sejauh mana individu menilai secara positif kualitas dari keseluruhan hidupnya.
Penilaian positif terhadap kualitas hidup yang dituangkan dalam suatu pengukuran
menghasilkan suatu indeks kebahagiaan yang diperlukan sebagai konfirmasi
masyarakat terhadap penilaian kinerja pembangunan pemerintah oleh berbagai
indicator objektif

D. Metodologi penelitian
1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan dengan pendekatan deskriptif Kuantitatif, yaitu untuk


mengetahui tingkat kebahagiaan di Indonesia, berdasarkan variabel pendidikan,
kesehatan, PDRB Per kapita, kemiskinan, Indeks Gini, ZIS dan Indeks Demokrasi di
Indonesia.

Objek pada penelitian ini meliputi 34 Provinsi Indonesia pada tahun 2014 dan 2017.
Periode waktu dipilih berdasarkan ketersediaan data yang dipublikasi. Penelitian ini
menggunakan data sekunder, yang diperoleh dari BPS.

2. Metode Analisis data

Penelitian ini menggunakan model data panel yang diperoleh dari 34 Provinsi
yang ada diIndonesia. Data diperoleh dari (BPS) dan variabel zakat diperoleh dari
BAZNAZ. Menurut Damodar N. Gujarati (2007) analisis panel adalah
“pengembangan alat analisis regresi sederhana terhadap aplikasi yang mencakup dua
atau lebih variabel independen atau variabel prediktor untuk menduga variabel
dependen atau variabel respon”. Adapun model yang dirumuskan sebagai berikut: :
IKit = α + β1PDRB1it + β2AHH2it + β3RLS3it + β4KM4it + β5IG5it + β6ZIS6it +
β7IDI7it + εi

Keterangan:

IK = Indeks kebahagiaan.

α = Konstanta.

β = Koefisien regresi.

AHH = Angka harapan hidup.

PDRB = PDRB per kapita.

RLS = Rata-rata lama sekolah.

KM = Kemiskinan.

IG = Indeks Gini.

ZIS = ZIS.

IDI = Indeks Demokrasi.

i =Individu (34 Provinsi)

t = Waktu

E. Hasil Penelitian
Notes

Output Created 15-JUN-2022 16:47:19

Comments

Input Data C:\Users\ASUS\Documents\SEMESTER


6\EKONOMI KETENAGAKERJAAN\
Untitled1.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no


missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3.

Resources Processor Time 00:00:00.06

Elapsed Time 00:00:00.32

Memory Required 3456 bytes

Additional Memory Required 0 bytes


for Residual Plots

[DataSet1] C:\Users\ASUS\Documents\SEMESTER 6\EKONOMI KETENAGAKERJAAN\


Untitled1.sav
Variables Entered/Removeda

Variables
Model Variables Entered Removed Method

1 Pekerjaan , . Enter
Pendidikan ,
Umurb

a. Dependent Variable: Indeks Kebahagiaan

b. All requested variables entered.

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .099a .010 -.021 .596

a. Predictors: (Constant), Pekerjaan , Pendidikan , Umur

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 1% variable mempengaruhi indeks

kebahagiaan seseorang, sementara 99% indeks kebahagiaan seseorang dipengaruhi oleh

variable-variable yang lainnya.

ANOVAa

Model df Mean Square F Sig.


Sum of
Squares

1 Regression .338 3 .113 .317 .813b

Residual 34.459 97 .355

Total 34.797 100

a. Dependent Variable: Indeks Kebahagiaan

b. Predictors: (Constant), Pekerjaan , Pendidikan , Umur

Uji F = F(k; n – k)

Uji F = F(3; 101 – 3)

Uji F = F(3; 98)

Uji F = 2,70

Dari uji f hitung dari diatas, dapat disimpulkan bahwa

Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Correlations

Std. Zero- Partia


Model B Error Beta t Sig. order l Part

1 (Consta 4.168 .200 20.82 .000


nt) 1

Umur .025 .068 .039 .373 .710 .023 .038 .038

Pendidi -.027 .064 -.045 -.432 .667 -.061 -.044 -.044


kan

Pekerja -.043 .057 -.078 -.740 .461 -.078 -.075 -.075


an

a. Dependent Variable: Indeks Kebahagiaan

1. Dari data diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikan ke 3 variable diatas berada di atas

0,05 yang berarti ke 3 variable diatas signifikan tetapi tidak begitu mempengaruhi indeks

kebahagiaan.

2. Pada B, dapat disimpulkan bahwa,

a. Variable umur bernilai positif, artinya variable umur berpengaruh positif

terhadap indeks kebahagiaan

b. Variable pendidikan bernilai negatif, artinya variable pendidikan berpengaruh

negatif terhadap indeks kebahagiaan

c. Variable pekerjaan bernilai negatif, artinya variable pekerjaan berpengaruh

negatif terhadap indeks kebahagiaan

3. T hitung
Uji t = t(alpha/2;n – k)

Uji t = t(0,05/2;101 – 3)

Uji t = 0,025;98

Uji t = 1,98447

Berdasarkan hasil uji t diatas, dapat disimpulkan bahwa t hitung sebesar 1,98447 lebih

kecil daripada t table yaitu sebesar 20.821. artinya ketiga variable tidak signifikan.

F. Kesimpulan dan Saran


G. Daftar Pustaka
H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai