Anda di halaman 1dari 29

TUGAS 2

PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO


SEMESTER 1
DOSEN PENGAMPUH : KARNADI SE.,M.Si

Nama : RIAN SANDI NUGRAHA


NPM : 20030021
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PROF.HAZAIRIN,S.H
BENGKULU
2020
TOPIK 01
Pasar dan perekonomian pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar
dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan
setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya
satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis,
lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang
diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-
alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang
internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi,
dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.

Dalam ilmu ekonomi arus utama, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi.
Pertukaran barang atau jasa untuk uang disebut dengan transaksi. Pasar terdiri dari
semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harganya. Pengaruh ini
merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model
tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar,
pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi
dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang
diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang
spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran
hak (kepemilikan) jasa dan barang.

Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi - atau
dari - komunitas kecil, kota dan kota.

Klasifikasi Pasar
Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada
proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan
menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-
sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu,
ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini
masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan
perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar
tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta,
pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh
Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Pasar modern
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini
penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli
melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam
bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani
oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan
seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual
adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern
adalah hypermart, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.

Berdasarkan luas jangkauan


Pasar Daerah
Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan.
Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu
daerah.

Pasar Lokal
Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat
produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan
penawaran dalam satu kota.
Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara
tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan
dan penjualan dari dalam negeri.

Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa
negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.

Contoh pasar tersebut adalah pasar kopi di Santos, Brazil

Menurut Wujud
Pasar Konkret
Pasar Konkret adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan
secara langsung. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain.

Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasatmata.
Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. Contohnya adalah:
pasar sayuran, pasar daging, pasar tradisional, dan lain sebagainya.

Pasar Abstrak
Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasatmata.
Konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat
melalui internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang diperjual belikan tidak
dapat dilihat dengan kasatmata, tetapi pada umumnya melalui brosur, rekomendasi
dan lain-lain. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau
bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus. Contoh: Pasar
Modal, Bursa Saham, Telemarket, dan lain-lain.

Menurut barang yang diperjualbelikan


Pasar barang konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang dapat langsung
dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, pasar yang memperjualbelikan beras,
ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan lain sebagainya.
Pasar barang produksi
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi.
Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar mesin-mesin,
pasar tenaga kerja, dan pasar uang.

Menurut waktu penyelenggaraan


Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan tiap hari. Pasar harian ini
umumnya terdapat di desa dan kota.

Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan jual belinya hanya satu kali dalam
seminggu. Pasar mingguan ini terdapat di daerah-daerah pedesaan. Misalnya pasar
pagi yang diadakan setiap hari Minggu pagi saat acara car free day.

Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap sebulan sekali.
Contoh pasar hewan

Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap setahun sekali.
Misalnya Pekan Raya Jakarta.
Pasar Temporer
Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi pada acara
tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap) seperti bazar dan
pameran.

Menurut Strukturnya
Pasar persaingan sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual atau pembeli yang sama-
sama telah mengetahui keadaan pasar. Barang yang diperjualbelikan dalam pasar
persaingan sempurna homogen (sejenis). Selain itu, baik penjual ataupun pembeli tidak
bebas menentukan harga, karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Pasar
persaingan sempurna adalah keadaan tempat penjual dan pembeli tidak dapat
mempengaruhi harga. Harga yang telah terbentuk merupakan hasil dari mekanisme
pasar berdasarkan jumlah permintaan dan penawaran.
Pasar persaingan tidak sempurna
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai
kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.
Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat memengaruhi harga. Jenis dan kualitas
barang yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat heterogen. Pasar persaingan tidak
sempurna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

Pasar monopoli dan monopsoni


Pasar monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu jenis barang
tertentu. Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli untuk
suatu jenis barang dan jasa,dan juga bersifat mendunia. Output yang dihasilkan tidak
mempunyai substitusi.

Pasar persaingan monopolistik


Dalam pasar monopolistik terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual bisa
melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing. Pembeli bebas
menentukan pilihannya dalam berbelanja. Jadi, pasar ini ada unsur persaingan dan
monopoli.

Pasar oligopoli dan oligopsoni


Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya ada beberapa penjual. Istilah beberapa penjual
iniumlah penjual tidak terlalu banyak sehingga pengaruh penjual sangat kecil, dan tidak
ada penjual yang berkuasa segala-galanya. Adapun oligopsoni merupakan jenis pasar
yang hanya ada beberapa pembeli.

Ekonomi pasar (market economy) adalah sistem ekonomi di mana mekanisme


pasar menentukan aktivitas perekonomian. Dengan kata lain, ekonomi mendasarkan
pada kekuatan penawaran dan permintaan, di mana individu dan bisnis mengambil
peran utama dalam mengambil keputusan ekonomi. Tidak ada intervensi pemerintah. 

Bisnis bebas memproduksi, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Mereka


akan senantiasa berubah dan berkembang demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mereka akan berusaha untuk menawarkan harga setinggi mungkin yang bersedia dan
dapat dibayar oleh konsumen dengan kualitas yang serendah mungkin. Dengan begitu,
mereka mendapatkan keuntungan tertinggi. Tapi, mereka tidak bisa melakukannya.
Di sisi lain, individu (konsumen) akan ingin membeli harga serendah mungkin dan
dengan kualitas tertinggi. Dengan begitu, kepuasan mereka akan maksimum. Tapi,
mereka menghadapi kendala.

Karena individu dan bisnis memiliki tujuan yang saling berlawanan, pasar akan
menyelesaikannya melalui mekanisme penawaran-dan permintaan. Kedua kekuatan
akan menentukan harga dan kuantitas terbaik bagi bisnis dan konsumen. Itu kita sebut
sebagai titik ekuilibrium di mana harga penawaran sama dengan harga permintaan,
jumlah penawaran akan sama dengan jumlah permintaan. 

Sistem pasar adalah kebalikan dari ekonomi komando, dimana pemerintah


membuat keputusan ekonomi dan alokasi sumber daya. Pemerintah menentukan
barang dan jasa apa yang diproduksi, bagaimana cara memproduksinya dan bagaimana
mendistribusikannya di dalam perekonomian. 

Karakteristik ekonomi pasar


Di bawah sistem ekonomi pasar, individu dan perusahaan memainkan peran
utama. Individu menguasai faktor produksi dan membutuhkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. 

Di sisi lain, bisnis membutuhkan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa.
Mereka kemudian berinteraksi di pasar, baik pasar barang maupun pasar faktor.
Interaksi tersebut pada akhirnya menentukan harga dan kuantitas terbaik bagi
keduanya.

Ekuilibrium pasar membentuk harga dan kuantitas setiap barang yang akan
diproduksi. Harga menyampaikan informasi tentang permintaan relatif untuk berbagai
barang dan jasa dan biaya relatif untuk menyediakannya. Harga juga memberikan
insentif untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi aktivitas yang tidak
menguntungkan.

Ekonomi pasar memungkinkan sektor swasta untuk menguasai sumber daya


ekonomi. Pelaku pasar bebas untuk memproduksi, menjual dan membeli sesuka
mereka. Mereka tidak tunduk pada peraturan pemerintah yang berusaha membatasi
aktivitas ekonomi.
Maksimalisasi keuntungan menjadi motif bisnis ketika memproduksi barang dan
jasa. Mereka mencoba menjual penawaran mereka kepada penawar tertinggi. 

Sementara itu, maksimalisasi kepuasan menjadi motif individu dalam


mengkonsumsi barang dan jasa. Mereka berusaha membayar paling rendah untuk
barang dan jasa yang mereka butuhkan.

Persaingan hadir di antara produsen karena masing-masing akan berusaha


menawarkan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Persaingan semacam
itu pada akhirnya akan menjaga harga tetap adil dan memastikan produksi dan pasokan
yang efisien.

Selanjutnya, dalam ekonomi pasar, peran pemerintah relatif terbatas dan lebih
pada, memastikan bahwa mekanisme pasar bekerja. Pemerintah memiliki fungsi
pengaturan untuk memastikan persaingan yang adil dan mencegah perilaku anti
persaingan.

Ekonomi pasar murni mungkin hampir tidak ada. Namun, beberapa negara dengan
perekonomian yang mendekati sistem ekonomi pasar adalah Amerika Serikat, Inggris,
Kanada, dan Denmark. 

Sistem ini jauh lebih disukai di kalangan masyarakat yang lebih liberal, termasuk
para pendukung pasar bebas. Namun, untuk masyarakat di sejumlah negara
berkembang, sistem ini kurang populer karena memiliki sejumlah kelemahan. 

Kelebihan dan kelemahan ekonomi pasar


Para pendukung sistem ekonomi pasar berpendapat bahwa sistem ini memiliki
sejumlah kelebihan. 

Persaingan mendorong efisiensi dalam produksi barang dan jasa. Selain itu,


persaingan juga akan mendorong inovasi, yang membuat pasar terus berkembang.
Hasilnya, jumlah dan jenis barang dan jasa akan semakin banyak dan terjangkau. 

Orang-orang termotivasi untuk bekerja lebih keras demi mempertahankan mata


pencaharian mereka dan mencegah kehilangan pekerjaan. Mereka yang tidak
melakukannya akan tersingkir. 
Sistem juga mendorong kewirausahaan dan usaha baru. Karena semua individu
saling berkompetisi, masing-masing akan berusaha sebaik mungkin, baik sebagai pekerja
ataupun sebagai usahawan. 

Terakhir, sistem ini mengurangi birokrasi negara. Hal ini karena beberapa kegiatan
sektor publik diambil alih oleh entitas swasta

Namun demikian, ada sejumlah kelemahan sistem ekonomi pasar. Krisis ekonomi


menjadi fenomena yang umum terjadi seiring dengan pasang surut aktivitas bisnis. 

Karena individu saling bersaing, akan ada pengangguran bagi yang kalah. Oleh
karena itu, tingkat pengangguran akan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
ekonomi komando, yang mana negara memberdayakan seluruh tenaga kerja yang ada. 

Sistem ekonomi pasar menghasilkan kesenjangan ekonomi dan sosial yang lebih


luas. Distribusi pendapatan yang dihasilkan mungkin secara sosial tidak dapat diterima. 

Layaknya sebuah perlombaan, hanya ada beberapa orang yang memenangkan


pertandingan dan memperoleh hadiah, sisanya (lebih banyak) tidak menerima apapun.
Mereka yang memiliki modal menjadi semakin kaya, sebaliknya, mereka yang miskin,
semakin terjerumus ke dalam lembah kemiskinan.

Sistem juga memunculkan peluang eksploitasi tenaga kerja. Hal ini karena adanya
tekanan untuk menang di tengah persaingan yang tinggi dan tidak adanya regulasi
pemerintah.

Eksternalitas negatif seringkali terabaikan. Masing-masing bisnis akan berusaha


memaksimalkan keuntungannya, apapun caranya. Mereka tidak perlu mengolah limbah
produksi karena itu hanya akan meningkatkan biaya. Bisnis bisa melakukan nya karena
tidak ada peraturan yang membatasi perilaku tersebut.

Dalam ekonomi pasar yang murni, pasar juga dapat terdistorsi oleh monopoli. Jika
tidak ada intervensi pemerintah, pemenang dari persaingan dapat menguasai seluruh
pasar. Karena motifnya adalah keuntungan, mereka mungkin akan menerapkan strategi
yang merugikan konsumen seperti menaikkan harga. Dan, pemerintah tidak memiliki
kontrol atas hal tersebut.

Terakhir, kebutuhan dasar mungkin lebih sulit untuk disediakan, karena mereka
dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.
Referensi:

^ Altvater, E. (1993). The Future of the Market: An Essay on the Regulation of


Money and Nature After the Collapse of "Actually Existing Socialism. Verso.
hlm. 57.

Frank, Robert H., Microeconomics and Behavior, 6th ed., McGraw-Hill/Irwin


2006.
Kotler, P. and Keller, K.L., Marketing Management, Prentice Hall 2011
TOPIK 2
Masalah dasar ekonomi dan peranan pasar

Masalah Dasar Organisasi Ekonomi


Setiap peradaban manusia pasti harus menghadapi dan menyelesaikan tiga masalah
dasar organisasi ekonomi. Tiga masalah dasar tersebut adalah:[2]

Apa: Barang seperti apa yang sebaiknya diproduksi dan berapa banyak? Pertanyaan ini
terkait dengan memilih jenis penawaran (en: supply) dan jumlahnya.

Bagaimana: Bagaimana barang tersebut diproduksi? Siapa yang sebaiknya melakukan?


Dengan sumber daya yang seperti apa? Bagaimana teknik produksi yang digunakan?
Pertanyaan ini terkait dengan aset dan prosedur untuk membuat suatu barang.

Untuk siapa: Untuk siapa barang diproduksi? Siapa yang dapat menikmati hasil kegiatan
ekonomi? Bagaimana penghasilan dan kekayaan didistribusikan? Pertanyaan ini terkait
dengan pendistribusian barang yang telah dihasilkan.

Konsep Untuk Menjawab Masalah Dasar Organisasi Ekonomi


Prinsip tersebut sebenarnya mengarahkan kita agar bertindak efisien dalam
menghadapi keterbatasan sumber daya.

Pertanyaan apa dan bagaimana mengajak kita untuk berfokus pada


efisiensi. Efisiensi berarti bahwa masyarakat mendapatkan manfaat terbesar dari
sumber daya yang terbatas. Kemudian pertanyaan untuk siapa, selain berfokus pada
efisiensi, juga berfokus pada unsur keadilan. Keadilan (en: equality) berarti bahwa
manfaat tersebut didistribusikan secara merata antar anggota masyarakat.[3] Efisiensi
dan keadilan dapat dicapai apabila kita mengerti konsep-konsep berikut ini:

Input dan Output


Dalam ekonomi, istilah input / faktor produksi / sumber daya adalah sesuatu
(bahan baku atau jasa) yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan
output (barang jadi atau jasa).
Output adalah berbagai barang atau jasa hasil proses produksi yang memiliki nilai
untuk dikonsumsi atau digunakan kembali pada produksi selanjutnya.

Faktor produksi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu

Tanah (en: land), yang dimaksud dengan tanah adalah semua sumber daya alam,
seperti air, kayu, bahan tambang, dan tanah itu sendiri.

Tenaga kerja (en: labor), merupakan usaha manusia dalam proses produksi. Hal ini
termasuk keahlian, pendidikan, dan kemampuan individual yang dimiliki.

Modal (en: capital), yaitu barang yang digunakan untuk memproduksi barang lain


(barang jadi). Yang dimaksud dengan modal di sini adalah modal nyata atau modal
barang, seperti mesin, peralatan, dan gedung.

Efisiensi Produktif (Productive Efficiency)


Untuk menjawab masalah dasar ekonomi, kita harus mengerti konsep efisiensi
produktif. Efisiensi produktif atau efisiensi produksi terjadi ketika ekonomi tidak
dapat menghasilkan tambahan suatu barang tanpa mengorbankan (mengurangi)
produksi barang lain. Hal ini terjadi ketika ekonomi beroperasi pada batas kemungkinan
produksi (PPF).

Efisiensi produktif ini mengukur apakah ekonomi menghasilkan produk sebanyak


mungkin tanpa menyia-nyiakan sumber daya yang berharga. Ketika ekonomi tidak dapat
memproduksi tambahan suatu barang tanpa mengorbankan barang lain, maka tingkat
produksi maksimum telah tercapai

Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing


Returns)
The law of diminishing returns menyatakan bahwa setelah titik tertentu, apabila suatu
input variabel ditambahkan dengan menahan input-input yang lain tetap, maka
pertambahan bertahap (marginal) output akan berkurang. Dengan kata lain, produsen
akan menghasilkan output yang semakin sedikit apabila mereka menambah unit suatu
input variabel ketika input-input yang lain tetap

Hukum hasil yang semakin berkurang dapat kita lihat dari pertambahan output pada
jumlah karyawan >6. Saat itu semakin banyak karyawan yang ditambahkan,
pertambahan output malah akan berkurang. Konsep ini penting agar kita tidak hanya
memperhatikan total output, tetapi juga memperhatikan efisiensi input variabel. Hukum
ini hanya berlaku apabila kita menganggap input-input yang lain tidak berubah.

Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)


Untuk menjawab masalah dasar organisasi ekonomi, kita harus mengerti konsep biaya
kesempatan. Biaya kesempatan (en: opportunity cost) adalah kerugian (biaya) dari
hilangnya potensi keuntungan dari suatu pilihan ketika kita mengambil pilihan yang lain.
Kita akan mencoba menghitung biaya kesempatan dari produksi pertanian suatu negara,
perhatikan tabel contoh di bawah ini.

Misalnya pada titik D, negara tersebut ingin meningkatkan produksi beras dari 1.200 ton
menjadi 1.400 ton (+200 ton beras). Hal yang akan terjadi adalah negara tersebut akan
kehilangan produksi kopi dari 450 ton menjadi 250 ton (-200 ton kopi). Dalam contoh
ini, biaya kesempatan dari penambahan 200 ton beras adalah kehilangan 200 ton kopi.

Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibility


Frontier)
Untuk menjawab masalah dasar ekonomi, kita harus mengerti konsep batas
kemungkinan produksi. Batas kemungkinan produksi (PPF) adalah representasi
grafik dari kombinasi dua barang yang mungkin dihasilkan dari sumber daya dan
pengetahuan teknologi yang tetap.[7] PPF berasumsi bahwa semua input telah digunakan
secara efisien. Berikut ini adalah grafik berdasarkan tabel kemungkinan produksi
sebelumnya.

Garis kurva A-F adalah batas kemungkinan produksi (sering juga disebut kurva
kemungkinan produksi).

Titik-titik A-F diasumsikan sudah efisien (tercapai efisiensi produktif).

O adalah wilayah produksi yang tidak dapat dicapai dalam kondisi saat ini.

I adalah wilayah produksi yang tidak efisien (tidak mencapai efisiensi produktif).

Sampai pada pembahasan ini, kita sudah membahas konsep-konsep mengenai efisiensi,
bagian selanjutnya kita juga akan membahas konsep keadilan dalam kaitannya untuk
menjawab masalah dasar organisasi ekonomi.
Sistem Ekonomi
Sistem perekonomian adalah sistem dari produksi, alokasi sumber daya, serta
distribusi barang dan jasa dalam masyarakat pada suatu wilayah geografis (umumnya
negara). Sistem perekonomian suatu negara dapat dinilai dengan poin-poin berikut:

Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.

Diakui tidaknya kepemilikan individu terhadap faktor-faktor produksi.

Mekanisme alokasi sumber daya yang dimiliki.

Umumnya terdapat dua sistem perekonomian yang paling “murni,” yaitu:[2][8][9]

Sistem ekonomi komando, seringkali disamakan dengan sistem ekonomi sosialis /


terpusat / terpimpin: pemerintah mengatur seluruh kegiatan perekonomian, hak milik
individu tidak diakui, pemerintah menentukan distribusi penghasilan.

Sistem ekonomi pasar bebas, seringkali disamakan dengan sistem ekonomi


kapitalis / laissez-faire / liberal: kegiatan perekonomian menggunakan mekanisme
pasar, hak milik individu diakui, distribusi penghasilan menggunakan mekanisme pasar.

*Mekanisme pasar adalah proses di mana individu atau perusahaan sepakat untuk
bertukar barang dan jasa, umumnya melalui pembayaran dalam bentuk uang. Pasar
menentukan alokasi sumber daya, berapa banyak barang yang harus dihasilkan, dan
berapa harganya; sesuai dengan permintaan dan penawaran.

Akan tetapi, sistem perekonomian ini seolah-olah adalah suatu spektrum (skala),
sehingga tidak ada suatu negara yang benar-benar murni komando atau pasar bebas.
Kita dapat berargumen bahwa posisi Amerika Serikat jauh berada pada sistem ekonomi
pasar bebas, sedangkan posisi RRC jauh berada pada sistem ekonomi komando. Kita
juga mengenal sistem ekonomi campuran, yang merupakan “perpaduan” atau
“kompromi” dari dua sistem ekonomi tersebut. Pada sistem ekonomi campuran ini,
negara mengatur apa yang “penting” dan membebaskan sisanya pada mekanisme pasar.

Peran pasar dalam perekonomian sangatlah vital, bahkan pasar diibaratkan sebagai
jantung perekonomian. Hal ini dikarenakan, banyak pihak yang menggantungkan
kelangsungan hidupnya dengan kegiatan pasar, sehingga dinamis dan lesunya
perekonomian akan tampak dari berlangsungnya kegiatan di tempat tersebut.
Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa pasar adalah sarana bertemunya
permintaan dan penawaran, yang artinya tidak mengharuskan penjual dan pembeli
untuk selalu bertemu. Secara umum definisi pasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
pengertian pasar secara tradisional dan pasar modern.

REFERENSI :

Kontributor Tentorku, 2016, “Definisi Ilmu Ekonomi dan Lingkupnya,” Artikel


Tentorku, https://www.tentorku.com/cakupan-definisi-ilmu-ekonomi/ (diakses
18 Juni 2016).

Samuelson & Nordhaus, 2009, “1 The Central Concepts of


Economics,” Economics, 19th edition, McGraw-Hill, New York, NY.

Mankiw, N. G., 2014, “1 Ten Principles of Economics,” Principles of


Economics, 7th edition, Cengage Learning, Stamford, CT.
TOPIK 3
Batas kemungkinan produksi
Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibility Frontier)
Batas kemungkinan produksi atau sering juga disebut kurva kemungkinan produksi
(en: production possibility frontier/curve) sangat penting dalam memodelkan ekonomi
sederhana dari produksi dua barang untuk mengetahui konsep efisiensi, biaya kesempatan
(en: opportunity cost), dan trade-off. Bentuk PPF yang paling banyak digunakan adalah yang
berbentuk kurva melengkung ke luar, namun selain itu ada juga yang berbentuk garis lurus dan
kurva yang melengkung ke dalam

Pengertian Batas Kemungkinan Produksi (PPF)


Batas kemungkinan produksi (PPF) adalah representasi grafik yang menunjukkan
kombinasi dua barang (atau jasa) yang dapat diproduksi dengan efisien dari sumber daya dan
pengetahuan teknologi yang tetap

Kita tahu bahwa produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi yang nyata di dunia ini tidak
hanya terdiri dari kombinasi dua barang (atau jasa), melainkan kombinasi dari banyak barang
dan jasa. PPF di sini adalah suatu model yang menyederhanakan kegiatan produksi menjadi
hanya dua barang untuk mempermudah kita mengerti konsep efisiensi, biaya kesempatan,
dan trade-off.

Misalnya seorang kontributor Tentorku dapat memilih apakah akan membuat artikel atau topi
dalam satu minggu kerja. Berdasarkan sumber daya dan pengetahuan teknologi saat ini,
Tentorku dapat memilih untuk membuat topi saja dalam satu minggu (0 artikel dan 15 topi)
atau membuat artikel saja dalam satu minggu (5 artikel dan 0 topi), maupun kombinasi
keduanya.

PPF umumnya digambarkan menggunakan kotak Edgeworth (en: Edgeworth box), yaitu


sebuah grafik yang menunjukkan kemungkinan alokasi dari dua barang berdasarkan total
penawaran yang tersedia untuk setiap barang

1. Efisiensi
Garis kurva A-F adalah batas kemungkinan produksi (sering juga disebut kurva kemungkinan
produksi).
Titik-titik A-F diasumsikan sudah efisien (tercapai efisiensi produktif). Efisiensi produktif atau
efisiensi produksi terjadi ketika ekonomi tidak dapat menghasilkan tambahan suatu barang
tanpa mengorbankan (mengurangi) produksi barang lain.

Titik-titik I, J, K adalah kombinasi produksi yang tidak efisien (tidak mencapai efisiensi
produktif).

Titik-titik X, Y, Z adalah kombinasi produksi yang tidak mungkin dicapai dalam kondisi sumber
daya dan teknologi saat ini.

Pada grafik di atas, efisiensi tercapai pada kurva PPF. Lalu, area yang berada di bawah kurva PPF
adalah area yang tidak efisien, dan area yang berada di atas kurva PPF adalah area yang tidak
mungkin dicapai.

2. Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan (en: opportunity cost) adalah kerugian (biaya) dari hilangnya potensi
keuntungan dari suatu pilihan ketika kita mengambil pilihan yang lain. Sebagai contoh,
perhatikan tabel di bawah ini (Δ = output marjinal) :

Pada pilihan A, Tentorku dapat memproduksi 0 artikel dan 15 topi, dan pada pilihan B, Tentorku
dapat memproduksi 1 artikel dan 14 topi. Maka biaya kesempatan dari penambahan 1 artikel
adalah kehilangan 1 topi, dan seterusnya. Dengan kata lain, biaya kesempatan dari pilihan A ke
B adalah 1 topi (ingat biaya kesempatan adalah potensi hilangnya sesuatu). Situasi ini disebut
dengan trade-off, yaitu situasi yang melibatkan seseorang kehilangan sesuatu hal untuk
mendapatkan hal yang lain.

3. Tingkat Transformasi Marjinal (MRT)


Tingkat transformasi marjinal (en: marginal rate of transformation) adalah nilai absolut
kemiringan (en: slope) dari PPF pada suatu titik. Kemiringan dari PPF menunjukkan jumlah unit
barang y yang harus dihilangkan untuk mendapatkan satu unit tambahan barang x dalam suatu
ekonomi.[4] Berikut ini adalah rumus dari MRT:

Sebagai contoh, garis linier di atas memiliki gradien -5, maka MRT-nya adalah 5 (karena
absolut). Pada sembarang titik pada garis ini, ekonomi dapat memperoleh tambahan 1 unit
barang x dengan mengorbankan 5 unit barang y. Dengan kata lain, sebenarnya MRT ini
menghitung biaya kesempatan (terhadap barang x) pada suatu titik.

Bentuk PPF 1: Biaya Kesempatan Tetap


PPF dengan biaya kesempatan tetap dapat terjadi apabila sumber daya yang digunakan untuk
memproduksi dua barang serupa atau relatif sama. Ini adalah situasi di mana sumber daya yang
digunakan tidak memiliki spesialisasi dan dapat disubstitusikan tanpa biaya tambahan.
Umumnya, barang yang memiliki grafik seperti ini adalah barang hasil pertanian yang serupa.
Misalnya beras dan gandum yang relatif mirip dari segi tanah yang digunakan, teknologi, buruh,
dll.

Bentuk PPF 2: Biaya Kesempatan Meningkat


PPF dengan biaya kesempatan meningkat menunjukkan disparitas (perbedaan) intensitas faktor
dan teknologi dari dua sektor produksi yang berbeda. Ketika ekonomi dikhususkan pada satu
barang untuk membuat lebih banyak barang tersebut, maka biaya kesempatan untuk
memproduksi barang menjadi meningkat. Hal ini dikenal dengan hukum peningkatan biaya
kesempatan (en: the law of increasing opportunity cost). Konsep ini bisa dikatakan sebagai
pelengkap konsep hukum hasil yang semakin berkurang (en: the law of diminishing
returns) pada bab sebelumnya yang menunjukkan output marjinal yang semakin berkurang
ketika alokasi sumber daya dikhususkan pada satu barang.

Bentuk PPF 3: Biaya Kesempatan Menurun


PPF dengan biaya kesempatan menurun berbentuk kurva yang melengkung ke dalam (ke
bawah) menuju sumbu pusat.

PPF dengan biaya kesempatan menurun secara teoritis dapat terjadi karena adanya skala
ekonomis (en: economies of scale), yaitu keuntungan karena memproduksi dalam jumlah
yang besar. Keunggulan ini terjadi akibat biaya tetap per unit yang berkurang, atau bisa juga
akibat biaya variabel per unit yang berkurang. Skala ekonomis ini umumnya terjadi pada sektor
manufaktur yang menggunakan teknik produksi massal. Meskipun demikian, bentuk PPF ini
kecil kemungkinannya dapat terjadi pada ekonomi secara keseluruhan.[5]

Misalnya pabrik perakitan sepeda motor di atas menggunakan teknik produksi massal yang
setiap tenaga kerjanya mengoperasikan mesin-mesin yang khusus pada tiap jalur
perakitan (en: assembly line). Pada titik A, ketika sebagian tenaga kerja dialokasikan untuk
menghasilkan beras, maka beberapa jalur perakitan tersebut menjadi tidak berfungsi. Hal ini
akan langsung menurunkan output sepeda motor dengan signifikan dari 1500 menjadi 1000.
Hal ini terus terjadi sampai pada akhirnya hanya ada satu jalur perakitan yang berfungsi pada
titik E yang hanya dapat menghasilkan 100 motor.

Pergeseran Batas Kemungkinan Produksi (PPF)


Dari penjelasan sebelumnya, kita tahu bahwa PPF memiliki syarat bahwa sumber daya dan
pengetahuan teknologi yang digunakan adalah tetap. Lalu bagaimana apabila hal tersebut
berubah? Hal inilah yang menjadi penyebab utama bergesernya PPF.

Pergeseran batas kemungkinan produksi dapat terjadi ke luar atau ke dalam. Pergeseran kurva
PPF ke luar (D ke D1) menandakan bahwa kedua barang, dalam hal ini pesawat dan sepatu,
dapat diproduksi lebih banyak. Sebaliknya, pergeseran kurva PPF ke dalam (D ke D2)
menandakan bahwa kedua barang tersebut tidak lagi dapat diproduksi sebanyak sedia kala
(mengalami penurunan produksi). Ketika PPF bergeser ke luar, hal ini mengindikasikan
pertumbuhan ekonomi, sebaliknya PPF yang bergeser ke dalam mengindikasikan perlambatan
(resesi) ekonomi.[6]

Terdapat dua jenis pergerakan dalam PPF, yaitu pergeseran (en: shifting) dan pergerakan


sepanjang garis (en: moving along the line). Pada kasus di mana terjadi pergeseran, akan
terbentuk kurva baru (A-F menjadi A1-F1 atau A2-F2). Sedangkan pergerakan sepanjang garis
hanyalah perpindahan dari titik ke titik pada kurva yang sama, misalnya dari A ke B, B ke C, atau
A1 ke B1, dsb. Cara paling sederhana membedakan dua jenis perpindahan tersebut adalah
dengan melihat jumlah outputnya. Pergerakan sepanjang garis akan menambah salah satu
output barang saja dan mengurangi yang lain, sedangkan pergeseran kurva akan sama-sama
menambah atau sama-sama mengurangi kedua output barang.

Referensi

Wikipedia contributors, “Production–possibility frontier,” Wikipedia, The Free


Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Production
%E2%80%93possibility_frontier&oldid=728354256 (diakses 6 Juli 2016).

Besanko & Braeutigam, 2013, “16 General Equilibrium Theory,” Microeconomics, 5th


edition, Wiley, Hoboken, NJ.

AmosWEB contributors, “LAW OF INCREASING OPPORTUNITY COST,” AmosWEB


Encyclonomic WEB*pedia, http://www.amosweb.com/cgi-bin/awb_nav.pl?
s=wpd&c=dsp&k=law+of+increasing+opportunity+cost (diakses 6 Juli 2016).

TOPIK 4
Peranan perdagangan uang dan modal dalam
perekonomian pasar
Secara umum, pasar modal adalah suatu pasar yang mempertemukan pihak yang
kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Pasar modal merupakan pasar
untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik
dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah,
public authorities, maupun perusahaan swasta.

Pasar modal memberikan berbagai alternatif untuk para investor selain berbagai


investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli tanah, asuransi, emas dan
sebagainya. Fungsi Pasar modal juga sebagai penghubung antara investor dengan
perusahaan ataupun institusi pemerintah. Penghubung pasar modal biasanya melalui
perdagangan instrumen jangka panjang, seperti surat berharga yang meliputi surat
pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda
bukti hutang, waran (warrant), dan right issue.

Pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana
dengan menjual hak kepemilikan perusahaan kepada masyarakat. Perkembangan pasar
modal di Indonesia sendiri mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah
pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankan. Para
pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan
return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konstribusi yang besar
bagi perkembangan perekonomian Negara.

Fungsi Pasar Modal


1. Menambah Modal Usaha

Fungsi pasar modal adalah membantu perusahaan mendapatkan dana dengan cara
menjual saham ke pasar modal. Saham-saham tersebut akan dibeli oleh masyarakat
umum, perusahaan lain lembaga atau pemerintah. 
2. Pemerataan Pendapatan

Dalam jangka waktu tertentu, saham-saham yang sudah dibeli akan memberikan
deviden atau bagian dari keuntungan perusahan terhadap para pembelinya. Untuk itu,
Fungsi pasar modal bisa dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

3. Sarana Peningkatan Kapasitas Produksi

Dengan adanya tambahan modal yang didapatkan dari pasar modal, maka produktivitas
perusahaan akan menjadi tinggi atau meningkat.

4. Sarana Menciptakan Tenaga Kerja

Fungsi pasar modal bisa menjadi pendorong muncul dan berkembangkan industri lain
yang dampaknya bisa untuk menciptakan lapangan kerja baru.

5. Sarana Meningkatkan Pendapatan Negara

Masing-masing dividen yang diberikan kepada para pemegang saham akan dikenai pajak
oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan dengan pajak ini akan meningkatkan
pendapatan untuk negara.

6. Indikator Perekonomian Negara

Kegiatan dan volume penjualan atau pembelian di pasar modal yang meningkat dapat
memberikan indikasi bahwa kegiatan bisnis perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Begitu juga sebaliknya.

Jenis-Jenis dan Manfaat Pasar Modal

Adapun jenis-jenis dari pasar modal antara lain:

· Pasar Perdana (primary market/initial public offering)

Pasar perdana adalah salah satu jenis pasar modal, tempat melaksanakan penawaran
efek oleh indikasi penjamin emisi dan agen penjualan terhadap para investor publik.

· Pasar Sekunder (secondary market)

Pasar sekunder adalah tempat efek-efek yang telah dicatat pada bursa efek
diperjualbelikan. Pasar sekunder menawarkan sebuah kesempatan pada para investor
untuk membeli atau menjual efek-efek yang sudah tercatat di bursa, setelah terlaksana
penawaran perdana. Pada pasar ini efek-efek diperdagangkan dari satu investor-
investor lainnya.

Manfaat Pasar Modal


Manfaat dari pasar modal secara umum, adalah sebagai berikut:

· Menjadi penyedia sumber pembiayaan (dalam jangka panjang) untuk dunia usaha dan
juga sangat memungkinkan alokasi dana dengan optimal

· Memberikan wahana investasi yang banyak untuk investor sehingga sangat mungkin
untuk melaksanakan divesifikasi. Alternatif investasi untuk memberikan potensi
penghasilkan dengan tingkat risiko yang bisa diperhitungkan

Menjadi penyedia leading indicator untuk perkembangan perekonomian suatu negara.


Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai pada lapisan masyarakat menengah.

Peran dan Struktur Pasar Modal dalam Perekonomian Nasional


· Berperan sebagai intermediasi (lembaga perantara) keuangan selain bank

· Memungkinkan para pemodal berpartisipasi pada kegiatan bisnis yang


menguntungkan (investasi)

· Memungkinkan kegiatan bisnis mendapatkan dana dari pihak lain dalam rangka
perluasan usaha (ekspansi)

· Memungkinkan kegiatan bisnis untuk memisahkan operasi bisnis dan ekonomi


dari kegiatan keuangan

· Memungkinkan para pemegang surat berharga memperoleh likuiditas dengan


menjual surat berharga yang dimiliki kepada pihak lain.

Struktur Pasar Modal


Struktur pasar modal di Indonesia yang paling tinggi terletak pada Menteri
Keuangan yang menunjuk OJK (Otoritas Jasa Keuangan) adalah lembaga
pemerintah yang memiliki tugas untuk melaksanakan pembinaan, mengatur dan
mengawasai sehari-sehari pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya
aktivitas pasar modal yang teratur, wajar, efisien dan juga melindungi
kepentingan masyarakat pemodal.
Contoh Pasar Modal
Contoh pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia atau Indonesia
Stock Exchange (BEI atau IDX). BEI adalah penggambungan dari Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Sedangkan contoh pasar modal
di dunia adalah:

NASDAQ

New York Stock Exchange (NYSE)

Euronext

Toronto Stock Exchange (TSX)

London Stock Exchange

Japan Stock Exchange Group

Shanghai Stock Exchange

Referensi

1. ^ Sumber: Pasar Modal, Penulis: Drs. Rusdin,M.Si., Penerbit:


Alfabeta
2. ^ sumber : Pengantar Pasar Modal, penulis : Pandji Anoraga,S.E.,
M.M ; Piji Pakarti, S.E, penerbit : Rineka Cipta
3. ^ sumber : Pasar Modal, penulis : Drs. Rusdin,M.Si. , penerbit :
Alfabeta

TOPIK 5
Prinsip prinsip dasar dalam perekonomian pasar
Prinsip ekonomi – Kegiatan ekonomi dapat kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Saat
kita membeli baju, saat kita menabung di bank atau saat kita membayar hutang. Dalam
pelaksanaan hal-hal tersebut, ada prinsip-prinsip tertentu yang sering dijadikan panduan
dalam menjalankan kegiatan ekonomi di bidang produksi, distribusi, dan konsumsi.

Rumah tangga dan ekonomi memiliki banyak kesamaan. Persamaan dapat dilihat terkait
apa saja barang yang dibuat, berapa unit yang diproduksi, siapa saja yang dipekerjakan
serta sumber daya apa yang digunakan. Tentu harus ada hal yang mengatur segala
sesuatu terkait hal tersebut.

Ilmu ekonomi menjadi sangat penting untuk bisa melakukan kegiatan produksi dan
pasar dengan baik dan tepat. Dalam hal ini juga ada prinsip-prinsip ekonomi yang sering
digunakan sebagai landasan dalam menjalankan kegiatan ekonomi dari lingkup kecil
sampai yang besar sekalipun.

Prinsip Ekonomi

Berikut ini akan dibahas penjelasan lengkap mengenai pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan
contohnya.

Pengertian Prinsip Ekonomi


Secara umum pengertian prinsip ekonomi adalah suatu pedoman untuk melakukan
tindakan ekonomi yang di dalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu
untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil


tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal
mungkin.

Prinsip-Prinsip Ekonomi dan Contohnya


Secara umum jenis jenis prinsip ekonomi dibagi menjadi tiga kegiatan berkaitan dengan
tugasnya dalam kegiatan ekonomi yaitu produksi (produsen), distribusi (distributor) dan
konsumsi (konsumen).
1. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi
Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi adalah dasar dalam menghasilkan barang dan
jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu.

Contoh Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi

Membuka tempat usaha dekat dengan lokasi bahan baku, tenaga kerja atau daerah
pemasaran

Menentukan harga jual yang menguntungkan

Memakai bahan baku yang berkualitas bagus, namun dengan harga paling murah

Memakai sumber daya dengan efisien

Menggunakan tenaga kerja yang ahli dan terampil

Memakai alat dan mesin dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang
reltif rendah

Menentukan barang dan jasa yang nantinya akan dihasilkan

2. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi adalah sistem dan kegiatan penyaluran
barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Contoh Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Membeli barang dari produsen secara langsung untuk menekan biaya

Meningkatkan kualitas pelayanan ke konsumen

Menyalurkan barang ke konsumen yang tepat waktu

Memakai sarana distribusi yang dengan harga relatif murah

Menyediakan barang dan jasa yang lagi tren di kalangan konsumen

Menentukan lokasi perusahaan yang berada di antara produsen dan konsumen


3. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah upaya dalam memperoleh kepuasaan
sebesar-besarnya dari sautu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan
anggaran tertentu.

Contoh Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Membeli barang yang bagus dan berkualiatas

Memilih barang yang awet dan tahan lama

Membeli barang dengan harga terjangkau atau relatif murah

Membuat daftar barang yang dibutuhkan sesuai keperluan

Memilih kualitas barang sebelum membelinya

Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang untuk menekan harga

Mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan kita yang sesuai


kemampuan

Tujuan Prinsip Ekonomi


Ada beberapa tujuan dan manfaat prinsip dan motif ekonomi secara umum, di
antaranya adalah sebagai berikut:

Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin

Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahn-kesalahan tertentu

Mencegah terjadinya konsumsi yang boros

Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki

Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi


Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip-prinsip ekonomi secara
umum:
Bertindak rasional, artinya seseorang yang melakukan kegiatan atau tindakan selalu
dengan akan yang sehat bukan berdasarkan dari emosi dan hawa nafsu

Bertindak ekonomis, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dengan segala


perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang

Bertindak hemat, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dapat menghindari


pemborosan dengan membeli kebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan

Membuat skala prioritas, artinya seseorang memenuhi kebutuhan dengan membuat


urutan kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dari yang mendesak sampai yang
dapat ditunda-tunda

Bertindak dengan memakai prinsip cost and benefit, artinya seseorang dalam
melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang
diterima dari kegiatna yang dilakukannya.

10 Prinsip Ekonomi Menurut Mankiw


Menurut N. Gregory Mankiw, ada 10 prinsip ekonomi. Teori ini mencakup hal-hal terkait
pemenuhan kebutuhan, kebijakan pemerintah dan peran pasar dalam kegiatan
perekonomian. Berikut merupakan 10 prinsip menurut Mankiw beserta contohnya.

1. Setiap orang melakukan tarik ulur pilihan (People face trade-off)


Artinya dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi, kita dihadapkan pada suatu
pilihan, dimana pilihan yang satu mengorbankan pilihan yang lain. Trade off yang
dihadapi masyarakat adalah effisiensi, artinya masyarakat mendapatkan hasil optimal
dari sumberdaya daya yang ada.

Contoh : Saat akan berangkat kerja jika memilih naik kendaraan pribadi akan keluar
biaya untuk bensin sekitar 5.000, sedangkan jika naik angkutan umum akan kelur biaya
sekitar 8.000.

2. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu (The cost of


something is what you give up to get it)
Biaya suatu hal ialah seberapa besar yang kamu korbankan untuk mendapatkan itu.
Biaya ini disebut juga dengan biaya peluang atau opportunity cost.
3. Orang rasional berpikir pada margin (Rational people think at the
margin)
Pembuat keputusan yang rasional akan mengambil suatu tindakan jika marginal benefit
dari tindakan itu lebih besar dari marginal costnya. Seorang akan berpikir secara rasional
untuk mendapatkan keuntungan dan apa yang menjadi kerugian dari kesempatan yang
dipilih.

4. Orang tanggap dalam insentif (people respond to incentives)


Orang akan mau melakukan jika ada insentif yang diterimanya. Hal ini menjadi dasar
dari kegiatan ekonomi, dimana orang akan lebib bereaksi jika ada timbal balik yang
didapatkan.

Contoh : Seseorang akan bekerja sesuai porsi saat penghasilannya tetap, tetapi saat ada
insentif maka ia akan bekerja secara ekstra dari sebelumnya.

5. Perdagangan menguntungkan semua pihak (Trade can make everyone


better off)
Perdagangan akan membuat orang menjadi lebih baik. Jika tidak ada perdagangan,
maka orang harus memproduksi semua kebutuhannya, yang jelas tidak mungkin.

6. Pasar adalah sarana terbaik untuk mengkoordinasikan kegiatan


ekonomi (Market  are usually a good way to organize economic activity)
Artinya kegiatan ekonomi akan menjadi lebih baik jika diorganisasi oleh pasar, bukan
pemerintah. Dengan menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan
dari suatu perencanaan yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan
perusahaan dan rumah tangga.

7. Pemerintah kadang mampu meningkatkan faktor


produksi (Governments can sometimes improve market outcomes)
Intervensi di bidang ekonomi biasanya dilakukan oleh pemerintah. Hal ini bisa
membantu pedagang-pedagang di pasar sehingga dapat menguntungkan kedua pihak
yaitu penjual dengan pembeli.

8. Standar hidup negara bergantung pada kemampuan dalam


memproduksi barang dan jasa (country’s standard of living depends on
its ability to produce goods and services)
Standar kehidupan suatu negara berbanding lurus dengan kemampuannya
menghasilkan barang dan jasa yang tinggi maka standar kehidupan negara itu tergolong
tinggi, dan sebaliknya. Tingkat pertumbuhan produktivitas suatu negara menentukan
tingkat pertumbuhan pendapatan rata-ratanya.

9. Harga akan naik jika pemerintah mencetak uang dalam jumlah


banyak (Prices rise when the government prints too much money)
Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri,
menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga. Sehingga
harga barang naik karena nilai dari uang tersebut menurun.

10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan


pengangguran (Society faces a short-run tradeoff between inflation and
unemployment)
Trade-off antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat
berlangsung bertahun-tahun. Di negara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi
pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi di Indonesia.

REFERENSI : Johnny Ibrahim, 2007, Hukum Persaingan abaikan. Usaha, Filosofi,


Teori dan Implikasi Penerapannya di I n d o n e s i a , B a y u M e d i a Publishing, Malang.

John Rawl, A Theory of Justice, 2007, Teori Keadilan. Pustaka Pelajar ,Yogyakarta,

J, H. Rapar, 1991, Filsafat Politik Plato, Undang Rajawali Press, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai