Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

“Konsep Sanitasi di Pasar dan

Pusat Perbelanjaan”

Kelompok 1 :

Miftahul Khairin Nisak 1711211010

Mia Fadilah Mirfan 1711211013

Mahesa Pratama 1711211015

Elin Rasyita 1711211034

Ulfa Dwi Riwayati 1711212021

Ulfah Winanda Putri 1711212035

Ruella Rivenska Melian 1711213019

Desri Resfita 1711213036

Martina Vian Halawa 1711219001

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang “Konsep Sanitasi di Pasar dan Pusat Perbelanjaan”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan semua pembaca khususnya
kepada semua teman di Fakultas Keseahatan Masyarakat Universitas Andalas.

Padang, Agustus2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I1
PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan2
BAB II3
PEMBAHASAN3
2.1 Pengertian Pasar3
2.2 Kebijakan mengenai Pasar Sehat3
2.3 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Pasar6
2.3.1 Lokasi Pasar...............7
2.3.2 Bangunan Pasar........... 7
2.3.3Sanitasi Pasar.............11
2.3.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat14
2.3.5 Keamanan Pasar.........15
2.3.6Fasilitas Lain.............15
2.4 Pengertian Pusat perbelanjaan16
2.5 Sanitasi Pusat Perbelanjaan16
BAB III18
PENUTUP18
3.1 Kesimpulan.............18
3.2Saran.......................18
DAFTAR PUSTAKA19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh
masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, untuk itu perlu dikelola demi kelangsungan
kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial,
yang memungkinkanpenggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara sosial ekonomis.
Penyelenggaraan sarana dan bagunan umum berada di luar kewenanganDepartemen Kesehatan,
namun sarana dan bangunan umum tersebut harusmemenuhi persyaratan kesehatan
Dalam rangka memfasilitasi penyelenggaraan otonomi daerah telah diterbitkan beberapa
keputusan Menteri Kesehatan tentang persyaratan kesehatan lingkungan pada sarana dan
bangunan umum, antara lain hotel,rumah sakit, perumahan dan lingkungan kerja, agar sarana dan
bangunan umum tersebut memenuhi persyaratan Kesehatan. Penyelenggaraan kesehatan
lingkungan pada sarana dan bangunan umum merupakan pengelolaan faktor risiko lingkungan
sebagai tindak lanjut hasil surveilans epidemiologi. Untuk itu diperlukan pedoman penyehatan
sarana dan bangunan umum yang merupakan arah dan penjabaran teknis dari penyelenggaraan
kesehatan lingkungan dan merupakan bagian tak terpisahkan dengan keputus-keputusan Menteri
Kesehatan tentang persyaratan kesehatan lingkungan yang sudah ada.
Pedoman ini merupakan acuan bagi daerah, dan dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan
dengan kondisi Setempat. Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang
dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola
demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara
ekonomis. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila
memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dandapat mencegahan penularan penyakit antara
pengguna, penghuni dan masyarakat, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan
terjadinya kecelakaan.
Salah satu contoh dari kondisi sanitasi yang buruk di Indonesiaadalah sanitasi lingkungan
pasar, khususnya pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada
proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios- kios atau gerai,los dan pasar terbuka

1
yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Salah satu contoh pasar tradisional yang
ada di Indonesia khususnya di daerah Banyumas yaitu pasar Sega mas yang berada di wilayah
kabupaten Purbalingga Pasar. Pasar tersebut bisa dikatakan memiliki kondisi sanitasi nyamasih
belum bisa dikatakan ideal sebagaimana pasar tradisional di negara-negara maju.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?


2. Apa saja kebijakan pasar sehat ?
3. Apa saja persyaratan kesehatan lingkungan pasar?
4. Apa yang dimaksud dengan pusat perbelanjaan?
5. Bagaimana sanitasi pusat perbelanjaan ?

1.3 Tujuan

1. Pembaca dan pendengar dapat memahami penjelasan tentang pasar


2. Pembaca dan pendengar dapat memahami penjelasan tentang kebijakan pasar sehat
3. Pembaca dan pendengar dapat memahami penjelasan tentang kesehatan lingkungan
pasar
4. Pembaca dan pendengar dapat memahami penjelasan tentang pusat perbelanjaan
5. Pembaca dan pendengar dapat memahami penjelasan tentang sanitasi pusat
perbelanjaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar


Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang
disebut sebagai pusatperbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusatperdagangan
maupun sebutan lainnya.
Pasar tradisional adalah pasar yang sebagian besar dagangannya adalah kebutuhan dasar
sehari-hari dengan praktek perdagangan yang masih sederhana dengan fasilitas infrastukturnya
juga masih sangat sederhana dan belum mengindahkan kaidah kesehatan.Pasar
tradisionaldibangun dan dikelola olehPemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha
MilikNegara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama denganswasta. Pasar Sehat
adalah kondisi pasar yang bersih, nyaman, aman dan sehat melalui kerjasama seluruh stakeholder
terkait dalam menyediakan pangan yang aman dan bergizi bagimasyarakat.
Sedangkan menurut Adhyzal (dalam Zafirah 2011) pasar dalam arti yang sempit adalah
suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dan jasa.
Sedangkan dalam pengertian secara luas pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual yang
mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang menggunakan uang untuk
membeli barang dengan harga tertentu.

2.2 Kebijakan mengenai Pasar Sehat

1. Keputusan Menteri Kesehatan No 519 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan


Pasar Sehat
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan
Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
Kebijakan Sanitasi Pasar juga diatur dalam Perpres No 112 tahun 2007 tentang penataan
dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan pertokoan modern. Perpres ini teridiri
dari VIII Bab dan 20 Pasal. Bagian yang membahas tentang sanitasi pasar terdapat pada Bab 2
Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern pada Bagian Pertama
pasal 2 ayat 1 sampai dengan ayat 2 tentang Penataan Pasar Tradisional dan Bagian Kedua bagian

3
Penataan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern pasal 3-5. Sebelum masuk pembahasan
sanitasi pasar, maka alngkah lebih baiknya kita mengetahui defenisi-defenisi dasar dari Pasar.
Penjabarannya adalah sebagai berikut :

BAB 1 KETENTUAN UMUM


PASAL 1
1) Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang
disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat
perdagangan maupun sebutan lainnya;
2) Pengertian pasar tradisioal adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha MilikNegara dan Badan Usaha Milik Daerah
termasuk kerjasama dengan swasta
3) Pusat Perbelanjaan adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan
yang didirikan secara vertikal dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal
maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri
untuk melakukan kegiatan perdagangan barang;
4) Toko Modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang
secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket
ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan;

BAB 2 PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO


MODERN
BAGIAN PERTAMA PASAL 2
1) Lokasi pendirian Pasar Tradisional wajib mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota, termasuk Peraturan
Zonasinya.
2) Pendirian Pasar Tradisional wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern serta Usaha Kecil, termasuk
koperasi, yang ada di wilayah yang bersangkutan;
b. Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu) buah

4
kendaraan roda empat untuk setiap 100 m2 (seratus meter per segi) luas lantai
penjualan Pasar Tradisional; dan
c. Menyediakan fasilitas yang menjamin Pasar Tradisional yang bersih, sehat (hygienis),
aman, tertib dan ruang publik yang nyaman.
d. Penyediaan areal parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat dilakukan
berdasarkan kerjasama antara pengelola Pasar Tradisional dengan pihak lain.

BAGIAN KEDUA PASAL 3


1) Lokasi pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota, termasuk
Peraturan Zonasinya.
2) Batasan luas lantai penjualan Toko Modern adalah sebagai berikut :
a. Minimarket, kurang dari 400 m2 (empat ratus meter per segi);
b. Supermarket, 400 m2 (empat ratus meter per segi) sampai dengan 5.000 m2 (lima ribu
meter per segi);
c. Hypermarket, diatas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi);
d. Department Store, diatas 400 m2 (empat ratus meter per segi);
e. Perkulakan, diatas 5.000 m2 (lima ribu meterper segi).
3) Sistem penjualan dan jenis barang dagangan Toko Modern adalah sebagai berikut :
a. Minimarket, Supermarket dan Hypermarket menjual secara eceran barang konsumsi
terutama produk makanan dan produk rumah tangga lainnya;
b. Department Store menjual secara eceran barang konsumsi utamanya produk sandang
dan perlengkapannya dengan penataan barang berdasarkan jenis kelamin dan/atau tingkat
usia konsumen; dan
c. Perkulakan menjual secara grosir barang konsumsi.
PASAL 4
1) Pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib:
a. Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan Pasar Tradisional,
Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang ada di wilayah yang bersangkutan;
b. Memperhatikan jarak antara Hypermarket dengan Pasar Tradisional yang telah ada
sebelumnya;

5
c. Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu) unit
kendaraan roda empat untuk setiap 60 m2 (enam puluh meter per segi) luas lantai
penjualan Pusat Perbelanjaan dan/atau Toko Modern; dan
d. Menyediakan fasilitas yang menjamin Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang
bersih, sehat (hygienis), aman, tertib dan ruang publik yang nyaman.
2) Penyediaan areal parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat dilakukan
berdasarkan kerjasama antara pengelola Pusat Perbelanjaan dan/atau Toko Modern dengan
pihak lain.
3) Pedoman mengenai ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b diatur
lebih lanjut oleh Menteri.
PASAL 5
1) Perkulakan hanya boleh berlokasi pada atau pada akses sistem jaringan jalan arteri atau
kolektor primer atau arteri sekunder.
2) Hypermarket dan Pusat Perbelanjaan :
a. Hanya boleh berlokasi pada atau pada akses sistem jaringan jalan arteri atau kolektor;
dan
b. Tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lokal atau lingkungan di dalam
kota/perkotaan.
3) Supermarket dan Department Store:
a. Tidak boleh berlokasi pada sistem jaringan jalan lingkungan; dan
b. Tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lingkungan di dalam kota/perkotaan.
4) Minimarket boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan, termasuk sistem jaringan jalan
lingkungan pada kawasan pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam kota/perkotaan.
5) Pasar Tradisional boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan, termasuk sistem jaringan
jalan lokal atau jalan lingkungan pada kawasan pelayanan bagian kota/kabupaten atau lokal
atau lingkungan (perumahan) di dalam kota/kabupaten.

2.3 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Pasar


Persyaratan kesehatan lingkungan pasar menurut Kepmenkes No. 519 Tahun 2008 antara
lain mencakup lokasi pasar, bangunan, sanitasi pasar, keamanan, dan fasilitas lainnya.

6
2.3.1 Lokasi Pasar
a) Lokasi sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Setempat (RUTR)
b) Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti banjir dan sebagainya
c) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur pendaratan penerbangan,
termasuk sempadan jalan
d) Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau bekas lokasi
pertambangan
e) Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan lingkungannya.

2.3.2 Bangunan Pasar


Persyaratan bangunan pasar yakni sebagai berikut:
1. Umum
Bangunan dan rancang bangun harus dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
2. Penataan Ruang Dagang
a. pembagian area sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan sifat dan klasifikasinya
seperti : basah, kering, penjualan unggas hidup, pemotongan unggas
b. pembagian zoning diberi indentitas yang jelas
c. tempat penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan di tempatkhusus
d. setiap los (area berdasarkan zoning) memiliki lorong yg lebarnya minimal 1,5meter
e. setiap los/kios memiliki papan identitas yaitu nomor, nama pemilik dan mudah dilihat
f. jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan bangunan pasar utama
minimal 10 m atau dibatasi tembok pembatas dengan ketinggian minimal 1,5m.
g. khusus untuk jenis pestisida, bahan berbahaya dan beracun (B3) dan bahan berbahaya
lainnya ditempatkan terpisah dan tidak berdampingan dengan zona makanan dan bahan
pangan.
3. Ruang KantorPengelola
a. Ruang kantor memiliki venilasi minimal 20 % dari luas lantai
b. Tingkat pencahayaan ruangan minimal 200lux
c. Tersedia ruangan kantor pengelola dengan tinggi langit2 dari lantai sesuai ketentuan
yang berlaku

7
d. Tersedia toilet terpisah bagi laki2 dan perempuan
e. Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir
4. Tempat Penjualan Bahan Pangan danMakanan
a. Tempat penjualan bahan panganbasah
 mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata dengan
kemiringan yg cukup shg tidak menimbulkan genangan air dan tersedia lubang
pembuangan air, setiap sisi memiliki sekat pembatas dan mudah dibersihkan dg
tinggi minimal 60 cm dari lantai dan terbuat dari bhn tahan karat dan bukan dari
kayu
 penyajian karkas daging harusdigantung
 alas pemotong (telenan) tidak terbuat dari bahan kayu, tidak mengandung bahan
beracun, kedap air dan mudahdibersihkan
 pisau untuk memotong bahan mentah harus berbeda dan tidakberkarat
 tersediatempatpenyimpananbahanpangan,seperti:ikandandaging menggunakan rantai
dingin (cold chain) atau bersuhu rendah (4-10ºC)
 tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan danperalatan
 tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air ygmengalir
 saluran pembuangan limbah tertutup, dg kemiringan sesuai ketentuan yg berlaku
sehingga memudahkan aliran limbah serta tidak melewati area penjualan
 tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah diangkat
 tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti
: lalat, kecoa, tikus, nyamuk
b. Tempat penjualan bahan pangan kering
 mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yg rata dan mudah
dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai
 meja tempat penjualan terbuat dari bahan yg tahan karat dan bukan dari kayu
 tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah diangkat
 tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air yang mengalir
 Tempat penjualan bebas binatang penular penyakit (vektor) dan tempat
perindukannya (tempat berkembang biak) seperti : lalat, kecoa, tikus,nyamuk
c. Tempat Penjualan Makanan Jadi/Siap Saji

8
 tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yang rata dan mudah
dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai dan terbuat bahan yang tahan
karat dan bukan dar ikayu
 tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir
 tersedia tempat cuci peralatan dari bahan yang kuat, aman, tidak mudah berkarat
dan mudah dibersihkan
 saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus tertutup dengan
kemiringan yang cukup
 tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah diangkat
 tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti
: lalat, kecoa, tikus,nyamuk
 pisau yang digunakan untuk memotong bahan makanan basah/matang tidak boleh
digunakan untuk makanan kering/mentah
5. Area Parkir
a. Adanya pemisah yang jelas pada batas wilayah pasar
b. Adanya parkir yang terpisah berdasarkan jenis alat angkut, seperti : mobil, motor,
sepeda, andong/delman dan becak
c. Tersedia area parkir khususu untuk pengangkut hewan hidup dan hewan mati
d. Tersedia area bongkar muat khusus yg terpisah dari tempat parkirpengunjung
e. Tidak ada genangan air
f. Tersedia tempat sampah yang terpisah antara sampah kering dan basah dalam jumlah
yg cukup, minimal setiap radius 10 m
g. Ada tanda masuk dan keluar kendaraan secara jelas, yang berbeda antara jalur masuk
dan keluar
h. Adanya tanaman penghijauan
i. Adanya area resapan air di pelataran parkir
6. Konstruksi
a) Atap
1. atap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya binatang
penular penyakit

9
2. kemiringan atap harus sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan terjadinya
genangan air pada atap dan langit-langit
3. ketinggian atap sesuai ketentuan yang berlaku
4. atap yg mempunyai ketinggian 10 m atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir
b) dinding
1. permukaan dinding harus bersih, tidak lembab dan berwarnaterang
2. permukaan dinding yg selalu terkena percikan air harus terbuat dari bahan yang
kuat
dan Kedap air
3. pertemuan lantai dengan dinding, serta pertemuan dua dindinglainnya harus
berbentuk
Lengkung (conus)
c) Lantai
1. lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak licin, tidak retak dan
mudah dibersihkan
2. lantai yang selalu terkena air, misalnya kamar mandi, tempat cuci dan sejenisnya harus
mempunyai kemiringan ke arah saluran dan pembuangan air sesuai ketentuan yang
berlaku sehingga tidak terjadi genangan air
7. Tangga
a. Tinggi, lebar dan kemiringan anak tangga sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b. Ada pegangan tangan di kanan dan kiri tangga
c. Terbuat dari bahan yg kuat dan tidak licin
d. Memiliki pencahayaan minimal 100 lux
8. Ventilasi
Ventilasi harus memenuhi syarat minimal 20 % dari luas lantai dan saling berhadapan
(crossventilation)
9. Pencahayaan

a. Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk melakukan pekerjaan


pengelolaan bahan makanan secara efektif dan kegiatan pembersihan makanan.
b. Pencahayaan cukup terang dan dapat melihat barang dagangan dengan jelas minimal
100 lux.

10
10. Pintu
Khusus untuk pintu los penjualan daging, ikan dan bahan makanan yang berbau tajam agar
menggunakan pintu yang dapat membuka dan menutup sendiri (self closed) atau tirai
plastik untuk menghalangi binatang penular penyakit (vektor) seperti lalat atau serangga
lain masuk.

2.3.3 Sanitasi Pasar


Sanitasi lingkungan pasar adalah usaha untuk mengawasi, mencegah, mengontrol dan
mengendalikan segala hal yang ada di lingkungan pasar terutama yang dapat menularkan
terjadinya suatu penyakit. Sanitasi lingkungan pasar ini terkait semua hal yang ada di dalam pasar
meliputi letak pasar, bangunan pasar, sanitasi pasar, dan fasilitas pengunjung lainnya.
1. Air Bersih
Tersedia air bersih dengan jumlah yg cukup setiap hari secara berkesinambungan, minimal 40
liter per pedagang
a. Kualitas air bersih yg tersedia memenuh ipersyaratan
b. Tersedia tendon air yang menjaminn kesinambungan ketersediaan air dan dilengkapi
dengan kran yang tidak bocor
c. Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10 m
d. Kualitas air bersih diperika setiap enam (6) bulan sekali

2. Kamar Mandi dan Toilet


Harus tersedia toilet laki2 dan perempuan yg terpisah dilengkapi
dengan tanda/simbol yg jelas dengan proporsi sbb:
No Jumlah Pedagang Jumlah kamar mandi Jumlah Toilet
1 s/d25 1 1
2 25 s/d50 2 2
3 51 s/d100 3 3
Setiap penambahan40-100 orang harus ditambah satu kamar mandi dan
satu toilet

11
Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam jumlah yang cukup dan bebas
jentik
a. Di dalam toilet harus tersedia jamban leher angsa, peturasan dan bakair
b. Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yg cukup yang dilengkapi dengan sabun
dan air yang mengalir
c. Air limbah dibuang ke septic tank (multi chamber), riol atau lubang peresapan yang
tidak mencemari air tanah dengan jarak 10 m dari sumber air bersih
d. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan kemiringan sesuai
ketentuan yg berlaku sehingga tidak terjadi genangan
e. Letak toilet terpisah minimal 10 meter dengan tempat penjualan makanan dan bahan
pangan
f. Luas ventilasi minimal 20 % dari luas lantai dan pencahayaan 100 lux
g. Tersedia tempat sampah yang cukup

Pengelolaan Sampah
h. Setiap kios/los/lorong terseia tempat sampah basah dan kering
i. Terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup, dan mudah
dibersihkan
j. Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan dan mudah dipindahkan
k. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS), kedap air, kuat, kedap air
atau kontainer, mudah dibersihkan dan mudah dijangkau petugas pengangkut sampah
l. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang (vektor) penular penyakit
m. Lokasi TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10 m dari
bangunan pasar
n. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam

Drainase
o. Selokan/drainase sekitar pasar tertutup dengan kisi yg terbuat dari logam sehingga
mudah dibersihkan
p. Limbah cair yg berasal dari setiap kios disalurkan ke instalasi pengolahan air limbah
(IPAL), sebelum akhirnya dibuang ke saluran pembuangan umum

12
q. Kualitas limbah outlet harus memenuhi baku mutu sebagaimana diatur dalam
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003 tentang kualitas air
limbah
r. Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dg ketentuan yg berlaku sehingga
mencegah genangan air
s. Tidak ada bangunan los/kios diatas saluran drainase
t. Dilakukan pengujian koalitas air limbah cair secara berkala setiap 6 bulan sekali

3. Tempat cucitangan
a. Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau
b. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir dan
limbahnya
dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup

4. Binatang penular penyakit (vektor)


Pada los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari lalat, kecoa dan tikus
a. Pada area pasar angka kepadatan tikus harus nol
b. Angka kepadatan kecoa maksimal 2 ekor per plate di titik pengukuran sesuai dengan
area pasar
c. Angka kepadatan lalat di tempat sampah dan drainase maksimal 30 per grilnet
d. Container Index (CI) jentik nyamuk aedes aegypty tidak melebihi 5%

5. Kualitas Makanan dan Bahan Pangan


Tidak basi
a. Tidak mengandung bahan berbahaya seperti pengawet borax, formalin, pewarna textil
yang berbahaya sesuai dengan peraturan yang berlaku
b. Tidak mengandung residu pestisida di atas ambang batas
c. Kualitas makanan siap saji sesuai dengan Kepmenkes nomor 942 tahu 2003 tentang
makanan jajanan
d. Makanan dalam kemasan tertutup disimpan dalm suhu rendah (4-10ºC), tidak
kadaluwarsa dan berlabel jelas

13
e. Ikan, daging dan olahannya disimpan dalam suhu 0 s/d 4ºC; sayur, buah dan minuman
disimpan dalam suhu 10 ºC; telur, susu dan olahannya disimpan dalam suhu 5-7 ºC
f. Penyimanan bahan makanan harus ada jarak dg lantai, dinding dan langit-langit : jarak
dg lantai 15 cm, dg dinding 5 cm, dengan langit2 60 cm
g. Kebersihan peralatan makanan ditentukan angka total kuman nol maksimal 100 kuman
per cm3 permukaan dan kuman esdhericiacoli adalah nol

Desinfeksi Pasar
h. Desinfeksi pasar harus dilakukan secara menyeluruh 1 hari dalam sebulan
i. Bahan desinfektan yg digunakan tidak mencemari lingkungan

2.3.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


a) Pedagang dan Pekerja
1. Bagi pedagang karkas daging/unggas, ikan dan pemotong unggas menggunakan alat
pelindung diri sesuai dg pekerjaanannya (sepatu boot, sarung tangan, celemek, penutup
rambut dll)
2. Berpola hidup bersih dan sehat (cuci tangn dg sabun, tidak merokok, mandi sebelum
pulang terutama bagi pedagang dan pemotong unggas, tidak buang sampah sebarangan,
tidak meludah dan buang dahak sembarangan dll)
3. Dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi pedagang secara berkala. Minimal 6 bulan
sekali
4. Pedagang makanan siap saji tidak sedang menderita penyakit menular langsung, seperti
: diare, hepatitis, TBC, kudis, ISPA dll
b) Pengunjung
1. Berpola hidup bersih dan sehat, seperti : tidak buang sampah sebarangan, tidak
merokok, tidak meludah dan buang dahak sembarangan dll
2. Cuci tangan dengan sabun terutama setalah memegang unggas/hewan hidup, daging,
ikan
c) Pengelola

Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dibidang hygiene sanitasi dan keamanan


pangan

14
2.3.5 Keamanan Pasar
Di lingkungan pasar harus mempunyai sistem keamanan yakni sebagai berikut:
a. Pemadam Kebakaran
 Tersedia peralatan pemadam kebakaran dengan jumlah cukup dan berfungsi 80%
 Tersedia hydran air
 Letak peralatan pemadaman kebakaran mudah dijangkau dan ada petunjuk arah
penyelamatan
 Adanya petunjuk penggunaan alat pemadam kebakaran.
b. Keamanan
o Ada Pos Keamanan
o Ada personil/petugas keamanan.

2.3.6 Fasilitas Lain


Di pasar juga harus tersedia fasilitas-fasilas lain yang mendukung antara lain :
a. Sarana Ibadah
 Tersedia tempat ibadah yang bersih, dan tempat wudhu
 Tersedia air dengan jumlah yang cukup
 Ventilasi dan pencahayaan sesuai dengan persyaratan.
b. Tempat penjualan unggas hidup
 Tersedia tempat khusus yang terpisah dari pasar utama
 Mempunyai akses masuk dan keluar kendaraan pengangkut unggas tersendiri
 Kandang tempat penampungan unggas kuat dan mudah dibersihkan
 Tersedia fasilitas pemotongan unggas umum yang memenuhi syarat
 Tersedia sarana cuci tangan dengan sabun dan air bersih
 Tersedia saluran pembuangan limbah
 Tersedia penampungan sampah terpisah dari sampah pasar
 Tersedia sarana desinfeksi khusus di pintu masuk.
c. Pos Kesehatan/P3K
Tersedia ruang/pos pelayanan kesehatan dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
yang mudah dijangkau.

15
2.4 Pengertian Pusat perbelanjaan
Pusat perbelanjaan merupakan salah satu tempat umum yang sanitasi dan kebersihannya
harus diperhatikan. Pusat perbelanjaan merupakan suatu tempat yang banyak orang atau
masyarakat umum datang untuk berbelanja, dengan suatu bentuk kegiatan pasar yang dikelola
secara besar seperti department store atau supermarket.

2.5 Sanitasi Pusat Perbelanjaan

Berikut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak pusat perbelanjaan
1. Persyaratan air bersih
- Harus memiliki persediaan air bersih yang memenuhi syarat dan mencukupi kebutuhan.
- Sumber air harus di jaga dari pencemaran.
- Paling sedikit setiap 6 (enam) bulan diambil sampel untuk pemeriksaan di laboratorium.
2. Persyaratan pembuangan sampah
- Disetiap toko harus tersedia tempat atau wadah penampungan sampah sementara yang
tertutup, kedap air, dan dengan jumlah yang cukup.
- Disetiap blok harus tersedia tempat pengumpulan sampah yang tertutup, kedap air, dan
mudah diangkut.
- Pengambilan atau pembuangan sampah harus dilakukan setiap hari agar sampah tidak
menumpuk.
3. Persyaratan pembuangan kotoran manusia
- Harus tersedia jamban yang memenuhi syarat (1 jamban tipe leher angsa untuk 60 orang
pria).
- Harus tersedia peturasan yang memenuhi syarat (1 peturasan untuk 60 pengunjung pria).
- Harus dipasang tanda yang jelas untuk membedakan antara jamban pria dengan jamban
wanita.
4. Persyaratan pembuangan air limbah
- Pembuangan air limbah harus melalui saluran yang tertutup.
- Pembuangan akhir harus ke septic tank atau ke saluran pembuangan air kotor perkotaan.
5. Persyaratan higiene atau sanitasi makanan dan minuman yang terdapat di kantin dan
restoran

16
- Makanan dan minuman yang dijual harus selalu dalam kondisi bersih dan segar.
- Tersedia tempat penampungan sampah sementara yang tertutup dan jumlahnya mencukupi
setiap saat.
- Kebersihan di sekitar tempat berjualan harud dijaga setiap hari.
- Air yang digunakan harus memenuhi syarat baik mutu maupun jumlahnya.
6. Lain-lain
- Pencahayaan pada setiap jalan atau setiap arus lalu-lintas antargang dan blok harus
memenuhi persyaratan (10 fc).
- Lantai harus selalu dalam keadaan bersih.
- Harus tersedia alat perlengkapan P3K.
- Harus tersedia alat pemadam
kebakaran.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang
disebut sebagai pusatperbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusatperdagangan
maupun sebutan lainnya. Persyaratan kesehatan lingkungan pasar menurut Kepmenkes No. 519
Tahun 2008 antara lain mencakup lokasi pasar, bangunan, sanitasi pasar, keamanan, dan fasilitas
lainnya.
Pusat perbelanjaan merupakan salah satu tempat umum yang sanitasi dan kebersihannya
harus diperhatikan. Pusat perbelanjaan merupakan suatu tempat yang banyak orang atau
masyarakat umum datang untuk berbelanja, dengan suatu bentuk kegiatan pasar yang dikelola
secara besar seperti department store atau supermarket.

3.2 Saran

Diberikan himbauan kepada para penjual agar lebih memperhatikan tingkat sanitasi
baik dari sarana dan prasarana yang digunakan untuk proses penanganan serta sanitasi dari
jualannya itu sendiri.

18
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC

Keputusan Menteri Kesehatan.2008.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

519/MENKES/SK/VI/2008.TentangPedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.

http://eprints.ung.ac.id/5976/5/2012-1-13201-811408104-bab2-14082012113425.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai