Anda di halaman 1dari 40

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN HYGINE SANITASI PASAR AMPERA


KOTA MANNA KABUPATEN
BENGKULU SELATAN
TAHUN 2024

Oleh :

TRESIA YOLANDA APRELEZA


NIM:P05160021034

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIII SANITASI
TAHUN 2024
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pasar merupakan salah satu tempat umum dimana banyak orang

beraktifitas setiap harinya dan berperan sangat penting dalam pemenuhan

kebutuhan. Di Indonesia memiliki sekitar 13.450 pasar tradisional yang mampu

menampung lebih dari 12 juta pedagang didalamnya. Namun hanya 10% pasar

tradisional yang dikelola dengan baik secara profesional. Sisanya, pasar

tradisional terkesan jorok, bau, becek dan berantakan. Sebagian besar barang

dagangan yang di jual di pasar tradisional adalah kebutuhan pokok sehari-hari

dengan menggunakan praktek jual beli yang masih sederhana dengan fasilitas

infrastruktur pasar yang sederhana. Munculnya mall atau pasar modern yang

semakin berkembang dan tumbuh subur hampir di seluruh kota, pasar tradisional

harus menghadapi tantangan agar tidak ditinggalkan oleh penjual dan pembeli,

sebagai dampak dari kondisi pasar tradisional yang kotor, kumuh, dan terkesan

tidak tertata rapi.(Nabila & Mandagi, 2021).

Keberadaan pasar sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk

memperoleh dan mencukupi kebutuhan hidupnya (Herminza, 2008). Pasar

sebagai salah satu tempat beraktivitas umum harus memperhatikan aspek

higine dan sanitasi tempat-tempat umum.Pasar adalah sesuatu tempat tertentu,

bertemunya antara penjual dan pembeli termasuknya fasilitasnya dimana


penjual dapat memperagakan barang dagangannya dengan membayar restribusi

(Forbiddendinasty et al., 2006).

Pengertian Pasar Sehat menurut PMK Nomor 17 Tahun 2020 adalah

kondisi pasar rakyat yang bersih, aman, nyaman, dan sehat yag terwujud

melalui kerjasama seluruh stake dalam menyediakan bahan pangan yang aman

dan bergizi bagi masyarakat.Dengan persyaratan kesehatan lingkungan pasar

yang meliputi lokasi,bangunan,Sanitasi,perilaku hidup bersih dan

sehat(Forbiddendinasty et al., 2006).

Pasar rakyat adalah tempat usaha yang ditata, dibangun, dan dikelola

oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik

Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat berupa toko,

kios, los dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil dan

menengah, swadaya masyarakat, atau koperasi serta usaha mikro, kecil, dan

menengah dengan proses jual beli barang melalui tawar-menawar.Pasar sehat

sangat berhubungan erat dengan kesehatan lingkungan karena pasar sehat dapat

dinilai dari kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga

berpengaruh positif terhadap terwujudnya suatu kesehatan yang optimal pada

pasar sehat. Seperti yang disampaikan oleh menteri kesehatan pada acara hari

pasar bersih nasional ke-3 pada pasar induk cibitung bekasi pada juli 2010

yang sambutannya dibacakan oleh prof.Dr. Tjandra Yoga Aditama yang

merupakan direktur jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan


kementerian kesehatan dikatakan bahwa status suatu populasi sangat

ditentukan oleh kondisi kebersihan dari tempat-tempat dimana ada begitu

banyak orang beraktivitas setiap harinya, sehingga pasar menjadi salah satu

tempat dimana orang banyak beraktivitas dalam memenuhi kebutuhan

sehingga menjadi alur utama penyebaran berbagai penyakit jika pengelolaan

pasar tidak dilakukan dengan baik dapat menyebabkan beberapa penyakit

diantaranya Diare, Kolera, Sars dan Malaria(Linton et al., 2020).

Sanitasi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh

terhadap kesehatan manusia fasilitas sanitasi yang benar dan sesuai dengan

syarat dan kriteria yang telah di buat oleh pemerintah maupun instansi swasta

memberikan dampak kesehatan yang positif terhadap kita sebagai subyek yang

menggunakan fasilitas sanitasi tersebut. Pelaksanaan dan pengawasan sanitasi

tempat-tempat umum dapat melindungi masyarakat dari kemungkinan 3

penularan penyakit dan gangguan kesehatan(Fredrik Johannes,2020).

Pengunjung pasar tradisioanl rata-rata adalah ibu rumah tangga dengan

jumlah 48,87% dari total penduduk di kota Bengkulu (BPS, 2010). Dengan

banyaknya jumlah tersebut, potensi penularan atau penyebaran penyakit lebih

berisiko dan berpotensi besar menimbulkan dampak terhadap kesehatan

masyarakat.Agar dapat menjadi prasarana umum yang tertib, baik, aman, dan

sehat perlu dikelola dengan baik.Termasuk didalamnnya adalah pengelolahan

terhadap sanitasi lingkungan yang terdapat di keempat pasar tersebut(Tulis et


al., 2021).

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya, sebagai investasi dan sebagai

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan

ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan

yang dilakukan secara terpadu terintegrasi dan berkesinambungan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan

penyakit, pengobatan penyakit, oleh pemerintah atau masyarakat.(Ompi et al.,

2020).

Salah satu upaya dalam mewujudkan kawasan yang sehat adalah

dengan mengembangkan pendekatan Pasar Sehat sebagai alternatif yang

potensial, mengingat pasar merupakan tempat aktivitas transaksi ekonomi dan

interaksi sosial untuk pemenuhan kebutuhannya. Pada saat yang sama, pasar

juga dapat menjadi media penyebaran penyakit. Konferensi gabungan

WHO/FAO/OIE/World Bank tentang flu burung dan pandemi flu pada

manusia yang diadakan di Jenewa pada November 2005 menekankan

pentingnya mencegah penyebaran flu burung H5N1 pada sumbernya termasuk

di Pasar Rakyat. Kementerian(Linton et al., 2020).

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2020 pasar sangat penting untuk menyediakan pangan yang aman dan
sehat kepada masyarakat.Pasar tradisional dipengaruhi oleh keberadaan

ptodusen,penjual,pemasok,konsumen,manajer pasar,tokoh masyarakat dan

petugas kesehatan yang harus berpartisipasi aktif dan memiliki komitmen

untuk mengembangkan pasar.Sanitasi merupakan salah satu faktor penting

yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia.Fasilitas sanitasi yang benar dan

sesuai dengan syarat dan kriteria yang telah dibuat oleh pemerintah maupun

instansi swasta dapat memberikan dampak kesehatan yang positif terhadap kita

sebagai subjek yang menggunakan fasilitas sanitasi tersebuat.Pelaksanaan dan

pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dilakukan dapat melindungi

masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan gangguan

kesehatan(Linton et al., 2020).

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan peneliti di pasar

ampera Kota Manna diketahui bahwa fasilitas pasar khususnya di pengelolahan

sampah belum ada pemisahan antara sampah organik dan an-organik,dan

sampah masih berserakan disepanjang jalan dan lorong kios dikarenakan

minimya ketersediaan tempat sampah disetiap pedagang di pasar,permasalahan

tersebut disebabkan karena masyarakat tidak mengetahui tentang cara

pembuangan sampah yang baik dan benar yang dapat menyebabkan penyakit

bagi kesehatan masyarakat,bau menyengat yang ditimbulkan dari tempat

penjualan ikan dan ayam dikarenakan mereka berjualan tidak didalam kios

khusus dan mengakibatkan limbah dari bekas jualan mengeluarkan bau yang

tidak sedap disepanjang area penjualan ikan dan ayam permasalahan ini terjadi
karena tidak adanya pengelolahan limbah cair sebelum di buang ke saluran

pembuangan,akibatnya mencemari lingkungan sekitar pasar dengan genangan

air limbah dan bau yang tidak sedap dan disekitar area pasar tidak terdapat

tempat cuci tangan,serta tata letak bangunan dapat menjadi tempat

bersarangnya vektor dan binatang pengganggu.Hal-hal tersebut tentu dapat

menimbulkan penyakit baik bagi pedagang maupun pada pengunjung/pembeli.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Gambaran Hygine Sanitasi Pasar Ampera Kota

Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2024”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian

ini adalah bagaimana Gambaran Hygine Pasar Ampera Kota Manna Kabupaten

Bengkulu Selatan Tahun 2024?

C.Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “gambaran hygine

pasar ampera Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2024”

2.Tujuan Khusus

a.Untuk mengetahui hygine sanitasi lingkungan pasar ampera Kota Manna

b.Untuk mengetahui sanitasi pasar ampera Kota Manna


c.Untuk mengetahui fasilitas penunjang yang ada di pasar ampera Kota

Manna

d.Untuk mengetahui lingkungan fisik pasar ampera Kota Manna

D.Manfaat Penelitian

1.Bagi Tempat Penelitian

Bagi tempat penelitian bisa menambah pengetahuan tentang gambaran

hygine sanitasi pasar dan menjadi acuan untuk masyarakat serta pedagang pasar

supaya bisa mewujudkan pasar bersih dan sehat serta bisa memperbaiki fasilitas

pasar.

2.Bagi Akademik

Sebagai bahan referensi dalam penelitian yang berhubungan dengan

hygine sanitasi terutama sanitasi pasar mengenai bagaimana keadaan hygine

pasar sebagai sumber untuk penelitian selanjutnya dan mendalam tentang

sanitasi pasar.

3.Bagi Peneliti Selanjutnya

Bisa menjadi data dasar dan sumber referensi yang berguna dalam

melakukan penelitian yang berhubungan dengan sanitasi pasar.

E.Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Judul Penelitian Nama Tahun Hasil Perbedaan


Peneliti Penelitian Penelitian
1 Gambaran sanitasi Irene Maria 2021 Sanitasi Terdapat
lingkungan di pasar Bili1, lingkungan di perbedaan
kecamatan kota Yuliana Pasar Oeba dengan
lama kupang Radja Riwu, bervariasi dari penelitian
yang akan
Soleman cukup baik
dilaksanakan
Landi sampai kurang yaitu berupa
baik perbedaan
dengan tingkat variable yang
kepadatan akan diteliti,
lalat yang waktu dan
berbeda-beda tempat
pelaksanaan
penelitian
2 Gambaran Kondisi Fredrik 2019 Kesimpulan Terdapat
Lingkungan Pasar Johannes penelitian ini perbedaan
Winenet di Kota Bogardeo yaitu indikator dengan
Bitung Tahun 2019 Ompi, Odi lingkungan di penelitian
yang akan
Roni Pasar Winenet
dilaksanakan
Pinontoan, Kota yaitu berupa
Woodford Bitung tahun perbedaan
B.S Joseph 2019 yang variable yang
masuk akan diteliti,
kategori waktu dan
kurang baik tempat
yaitu sanitasi pelaksanaan
bangunan penelitian
pasar, saluran
air limbah,
dan tempat
mencuci
tangan.
3 Gambaran Kondisi Chyntia 2022 Gambaran Terdapat
Fasilitas Sanitasi Olyvia, Kondisi perbedaan
Lingkungan Pasar Rizki Fasilitas dengan
Tradisional di Kota Herwianti1, Sanitasi penelitian
yang akan
Semarang Tahun Yuni Lingkungan
dilaksanakan
2022 Wijayanti Pasar yaitu berupa
Tradisional di perbedaan
Kota variable yang
Semarang akan diteliti,
Tahun 2022 waktu dan
masuk tempat
kedalam pelaksanaan
kategori cukup penelitian
baik sampai
kurang baik

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori

1.Pengertian Sanitasi

Sanitasi merupakan salah satu tindakan yang dimaksudkan untuk

pemeliharaan kesehatan maupun pencegahan penyakit pada lingkungan fisik,

sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003). Menurut Azwar

bahwa : “sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan

pada pengawasan teknik terhadap berbagai faktor lingkungan yang

mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia”

(Azwar, 1990). Sanitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan

sebagai pemeliharaan kesehatan. Menurut WHO, sanitasi adalah upaya

pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia, yang mungkin

menimbulkan atau dapat menimbulkan hal yang merugikan.

2.Pengertian Pasar
Menurut Arifin bahwa “pasar adalah suatu tempat tertentu, bertemunya

antara penjual dengan pembeli termasuk fasilitasnya dimana penjual dapat

memperagakan barang dagang dengan membayar retribusi” (Arifin, 2009). Pasar

adalah sekumpulan pembeli dan penjual dari sebuah barang atau jasa tertentu.

Para pembeli sebagai sebuah kelompok menentukan permintaan terhadap

produk, dan para penjual sebagai kelompok menentukan penawaran terhadap

produk (Mankiw, 2003). Pasar dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah tempat bertemunya antara penjual dan

pembeli yang ditandai dengan adanya transaksi secara langsung antara

penjual dan pembeli serta pada umumnya terjadi tawar menawar. Jenis

bangunan di dalam pasar tradisional biasanya terdiri dari kios, los atau lapak

yang dibuka oleh pedagang maupun oleh pengelola pasar(Fitria, 2013).

b. Pasar Modern

Pasar modern hampir tidak berbeda dengan pasar tradisional, yang

mana jenis pasar ini biasanya penjual dan pembeli tidak secara langsung

bertransaksi melainkan pembeli melihat label harga yang sudah tercantum

pada barang tersebut. Jenis pasar seperti ini biasanya berada di dalam

bangunan dan sistem pelayanannya dilakukan secara mandairi ata dilayani

oleh pramuniaga.Pasar dalam arti sempit adalah suatu tempat pertemuan

penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual dan beli jasa sedangkan
dalam pengertian secara luas pasar diartikan sebagai Tempat bertemunya

penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang atau jasa dan

pembeli yang menggunakan uang untuk membeli barang harga tertentu.

3.Sanitasi Pasar

Sanitasi pasar adalah usaha pengendalian melalui kegiatan pengawasan

dan pemeriksaan terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh pasar yang

erat hubungannya dengan maraknya suatu penyakit. Sedangkan, sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

519/MENKES/SK/VI/2008 pengertian pasar sehat merupakan tempat dimana

semua 7 pihak terkait bekerjasama untuk penyediakan pangan yang aman,

bergizi, dan lingkungan yang memenuhi persyaratan kesehatan.(Herwianti &

Wijayanti, 2023)

B.Prsyaratan Kesehatan Lingkugan Pasar

1.Lokasi

a. Lokasi sesuai dengan rencana umum tata ruang setempat

b. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti:bantaran

sungai,aliran lahar,rawan longsor,banjir dan sebagainya.

c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur

pendaratan penerbangan termasuk sempadan jalan

d. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau

bekas lokasi pertambangan.

e. Mempunyai batas wilayah yang jelas,antara pasar dan lingkungan


2.Bangunan

a.Ruang kantor pengelola

a. Ruangan memiliki ventilasi minimal 20 % dari luas lantai.

b. Ruangan tingkat pencahayaan ruangan 100 lux.

c. Tersedia toilet terpisah bagi laki-laki dan perempuan.

d. Tersedia ruangan dengan tinggi langit-langit dari lantai sesuai

ketentuan yang berlaku

e. Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan air yang mengalir.

b.Penataan ruang dagang

a. Pembagian area/zoning sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan

sifat dan klasifikasinya seperti: basah, kering.

b. Tempat penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan ditempat

khusus

c. Setiap los (area berdasarkan zoning) memiliki lorong yang lebarnya

minimal 1,5 meter

d. Penjualan serta pemotongan unggas dan ruminisia di Pasar Rakyat

diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

e. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan bahan berbahaya lainnya

ditempatkan terpisah dan tidak berdampingan dengan zona makanan

dan bahan pangan.


c.Tempat penjualan bahan pangan dan makanan

1) Tempat penjualan bahan pangan basah.

a. Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata

dengan kemiringan yang cukup sehingga tidak menimbulkan genangan

air dan tersedia lubang pembuangan air, setiap sisi memiliki sekat

pembatas dan mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari

lantai dan terbuat dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu.

b. Memiliki sarana penyimpanan beku dengan suhu maksimum minus

180C dan sarana penyimpanan dingin dengan suhu maksimum 400C.

c. Tempat penjajaan atau show case produk dingin diengkapi alat

pendingin dengan suhu pendingin maksimum 70C dan untuk produk

beku dilengkapi dengan alat pendingin dengan suhu maksimum minus

100C.

d. Alas pemotong (talenan) tidak mengandung bahan beracun, kedap air,

dan mudah dibersihkan.

e. Pisau untuk memotong bahan mentah dan bahan matang harus berbeda

dan tidak berkarat.

f. Tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan peralatan.

g. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang

mengalir.
h. Saluran pembuangan limbah tertutup, dengan kemiringan sesuai

ketentuan yang berlaku sehingga memudahkan aliran limbah, serta

tidak melewati area penjualan.

i. Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan

mudah diangkat.

j. Tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat

perindukannya, seperti lalat, kecoa, tikus, nyamuk.

2. Tempat penjualan bahan pangan kering

a. Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata dan

mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai.

b. Meja tempat penjualan terbuat dari bahan yang tahan karat dan bukan

dari kayu.

c. Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan

mudah diangkat.

d. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang

mengalir.

e. Tempat penjualan bebas binatang penular penyakit (vektor) dan tempat

perindukannya (tempat berkembang biak), seperti lalat, kecoa, tikus,

nyamuk

3. Tempat penjualan makanan jadi/siap saji


a. Tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yang rata dan

mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai dan terbuat

dari bahan yang tahan karat dan bukan dari kayu.

b. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang

mengalir.

c. Tersedia tempat cuci peralatan dari bahan yang kuat, aman, tidak

mudah berkarat dan mudah dibersihkan dengan air yang mengalir.

d. Saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus tertutup,

landai sehingga memudahkan aliran limbah

e. Tersedia tempat sampah kering dan basah yang kedap air, tertutup dan

mudah diangkat.

f. Tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat

d. Area parkir

a. Kendaraan pengangkut hewan hidup tidak boleh masuk area parkir

pasar dan memiliki area parkir sendiri.

b. Tidak ada genangan air.

c. Tersedia tempat sampah yang terpisah antara sampah kering dan basah

yang kedap air, tertutup dan mudah diangkat, dalam jumlah yang cukup

minimal setiap 10 meter.

d. Adanya tanaman penghijauan.

e.Konstruksi
1.Atap

a. Atap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat berkembang

biaknya binatang penular penyakit.

b. Kemiringan atap harus sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan

terjadinya genangan air pada atap dan langit-langit.

c. Ketinggian atap sesuai ketentuan yang berlaku

d. Atap yang mempunyai ketinggian 10 meter atau lebih harus dilengkapi

dengan penangkal petir.

2.Dinding

e. Permukaan dinding harus bersih, tidak lembab dan berwarna terang.

f. Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari

bahan yang kuat dan kedap air.

g. Pertemuan lantai dengan dinding serta pertemuan dua dinding lainnya

harus berbentuk lengkung (conus).

3. Lantai

a. Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak licin,

tidak retak, dan mudah dibersihkan.

b. Lantai yang selalu terkena air, misalnya kamar mandi, tempat cuci, dan

sejenisnya harus mempunyai kemiringan ke arah saluran dan

pembuangan air sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi

genangan air.
4. Pintu

Khusus untuk pintu los penjualan daging, ikan dan bahan makanan

yang berbau tajam agar mengunakan pintu yang dapat membuka dan menutup

sendiri (self closed) atau tirai plastik untuk menghalangi binatang penular

penyakit (vektor) seperti lalat atau serangga lain masuk.

5.Tangga

a. Tinggi, lebar dan kemiringan anak tangga sesuai dengan standar atau

ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Ada pegangan tangan di kanan dan kiri tangga.

c. Terbuat dari bahan yang kuat, dan tidak licin.

d. Memiliki pencahayaan minimal 100 lux dan tidak menyilaukan.

6.Ventilasi.

Ventilasi harus memenuhi syarat minimal 20% dari luas lantai dan

saling berhadapan (cross ventilation).

7.Pencahayaan.

a. Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk melakukan

pekerjaan pengelolaan bahan makanan secara efektif dan kegiatan

pembersihan makanan.

b. Pencahayaan cukup terang dan dapat melihat barang dagangan dengan

jelas minimal 200 lux.

8.Penyediaan Air Bersih


Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, baik untuk

memenuhi kebutuhan individual nya maupun untuk menjaga kehidupan

lainnya, karena manusia tidak dapat hidup tanpa air.

a. Air bersih selalu tersedia dalam jumlah yang cukup (minimal 40 liter

per pedagang)

b. Jarak sumber air bersah dengan septic tank minimal 10 meter

c. Pengujian kualitas air bersih dilakukan 6 bulan sekali

9.Pengolahan sampah

1. Setiap kios, lorong tersedia tempat sampah basah dan kering

2. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah

berkarat, kuat, tertutup dan mudah dibersihkan

3. Tersedia alat pengangkut sampah yang kuat dan mudah dibersihkan

4. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang kuat,

kedap air, mudah dibersihkan dan mudah di jangkau

5. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang penularan penyakit

6. TPS tidak berada di jalur utama pasar

10.Drainase

Drainase adalah pembuangan massa air baik secara alami ataupun

buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Drainase

meruakan salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkanmasyarakat

kota agar dapat memiliki kehidupan yang aman, nyaman, bersih serta sehat.
11.Tempat cuci tangan

a. Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau.

b. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir

dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.

12.Penyediaan toilet

1) Harus tersedia toilet yang terpisah antara pria dan wanita, yang dilengkapi

dengan simbol yang jelas dan jumlah yang cukup sesuai dengan

Kepmenkes No.519/MENKES/SK/IV/2008 tentang pedoman

penyelenggaraan pasar sehat.

Tabel 2. Proporsi jumlah toilet untuk pedagang

Jumlah Jumlah Kamar


No Jumlah Toilet
Pedagang Mandi

1 1/d 25 1 1

2 25 s/d 50 2 2

3 51 s/d 100 3 3

Setiap penambahan 40-100 orang harus


ditambah satiap kamar mandi dan satu toilet
Sumber: Kepmenkes No. 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pasar Sehat

2) Air limbah di buang ke septic tank (multi chamber), lubang peresapan yang

tidak mencemari air tanah dengan jarak 10 m dari sumber air bersih
3) Letak toilet terpisah minimal 10 meter dengan tempat penjual an makanan

dan bahan pangan

4) Luas ventilasi minimal 20 % dari luas lantai dan pencahayaan 100 lux

5) Tersedia tempat sampah yang cukup

3.Fasilitas penunjang lain

a. Tempat Sarana Ibadah

Tersedia tempat sarana ibadah dan tempat wudhu dengan lokasi

yang mudah dijangkau denan sarana yang bersih dan tidak lembab

Tersedia air bersih dengan jumlah dan kualitas yang cukup

Ventilasi dan pencahayaan sesuai dengan persyaratan

b. Tempat Penjualan Unggas Hidup

1. Tersedia tempat khusus yang terpisah dari pasar utama

2. Mempunyai akses masuk dan keluar kendaraan pengangkut unggas

tersendiri

3. Kandang tempat penampungan sementara unggas terbuat dari

bahan yang kuat dan mudah dibersihkan

4. Tersedia fasilitas pemotongan unggas umum yang memenuhi

persyaratan yang ditetapkan Departemen Pertanian

5. Tersedia sarana cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air bersih

yang cukup

6. Tersedia saluran pembuangan limbah cair khusus

7. Tersedia penampungan sampah yang terpisah dari sampah pasar


8. Tersedia peralatan desinfektan khusus untuk membersihkan

kendaraan pengangkut kandang unggas

c. Pos Pelayanan Kesehatan

Tersedia pos pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau dan

peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang memadai.

C.Hubungan Sanitasi Dengan Kesehatan Masyarakat

Pasar mempunyai peranan penting yang berhubungan dengan kesehatan

manusia, yaitu :

1) Pasar dapat menjadi sumber perkembangan vektor penyakit, terutama pada

pasar yang kebersihannya kurang diperhatikan (pembuangan sampah, air

kotor, dan lain lain)

2) Pasar merupakan tempat paling baik untuk penularan penyakit dari orang

sakit ke orang yang sehat

3) Pasar yang tidak memperhatikan letaknya, misalnya di daerah rawa, daerah

banjir maka mengakibatkan permukaan tanah senantiasa berair dan becek.

Hal ini dapat menimbulkan berbagai gangguan bagi para penjual dan

penunjang maupun barang dugaan yang dijual terutama bahan makanan.

D. Faktor Resiko Penyakit Akibat Buruknya Sarana Sanitasi


Fasilitas sanitasi yang buruk di tempat-tempat umum seperti pasar tidak

hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia. Masalah

kesehatan yang mungkin disebabkan oleh sanitasi yang buruk, misalnya:

a) Diare

Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan

merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain.

Diare akut adalah buang air besar lembek atau cair konsistensinya encer,

lebih sering dari biasanya, disertai lendir, dan dapat berupa air saja. Diare

nonspesifik adalah diare yang bukan disebabkan oleh kuman khusus atau

parasit. Penyebab diare adalah virus, makanan yang merangsang dan

tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya. Buruknya sanitasi

di pasar tradisional bisa memicu perkembangan virus penyebab diare.

Makanan dan jajanan yang dijual di pasar bisa terkontaminasi dengan virus

dan bakteri dari tumpukan sampah dan kontak dengan tangan dan barang.

Infeksi juga bisa berasal dari air minum yang terkontaminasi dengan

bakteri patogen penyebab diare.

b) Gangguan Kulit

Sebagaimana diketahui, air dapat menyebabkan berbagai penyakit

(water borne disease, water based disease, water related disease, water

washed disease). Salah satu penyakit yang bisa ditimbulkan dari air adalah

gangguan kulit. Sanitasi yang buruk, juga bisa menyebabkan gangguan

kulit. Bila penyediaan air bersih tidak tercukupi, atau terjadi kontaminasi
bakteri atau parasit dengan air, yang kemudian digunakan manusia untuk

hygiene pribadi, maka menyebabkan gangguan kulit. Gangguan kulit yang

umum yang bisa dialami akibat sanitasi pasar yang buruk misalnya panu

dan kutu air. Selain dipengaruhi oleh penyediaan air, gangguan kulit 10

juga bisa disebabkan drainase dan spal yang buruk, sehingga menyebabkan

air tergenang dan banjir. Pada musim hujan, kemungkinan terkena

gangguan kulit menjadi semakin rawan. Sebagaimana diketahui parasit,

berupa jamur sangat mudah berkembang biak di daerah lembab.

c) Demam Berdarah

Demam berdarah adalah adalah penyakit demam akut yang

disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia

melalui gigitan nyamuk yang berasal dari genus Aedes, misalnya Ae

Aegypti dan Ae albopictus. Lingkungan pasar tradisional sangat

mendukung perkembangan nyamuk jenis ini. Buruknya drainase dan

SPAL menjadikan nyamuk Aedes gampang berkembang biak. Dan

semakin mudah berkembang biak pada saat musim hujan (nyamuk bertelur

di genangan air). Pedagang menghabiskan waktu 10-12 jam untuk

melakukan transaksi di pasar. Dalam rentang waktu ini, kemungkinan

untuk terinfeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk semakin besar.

Banyaknya volume manusia yang bertransaksi di pasar juga bisa menjadi

penyebab penularan virus dengue.


E. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku

yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang

menjadikan seseorang atau keluarga maupun menolong dirinya sendiri

dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakatnya. PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang

sadar, mau dan mampu mempraktikkan pola hidup yang sehat misalnya

perbaikan fisik sarana pasar; penyediaan sanitasi pasar seperti air bersih,

kamar mandi, toilet, pengelolaan sampah, drainase, dan tempat cuci

tangan.

F.Ciri-Ciri Pasar Tradisional

Menurut Permen No.20 tahun 2012, pasar tradisional memiliki beberapa

ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dimiliki,dibangun,dan dikelola oleh pemerintah daerah atau swasta

2. Adanya system tawar-menawar antara penjual dan pembeli

3. Terdapat berbagai macam jenis usaha yang menyatu pada lokasi yang

sama

4. Sebagian besar barang dan jasa yang dijual berbahan local

G.Jenis-Jenis Pasar Tradisional


Menurut Oktavia (2007) Pasar sebagai perusahaan daerah digolongkan ke

dalam beberapa hal,yaitu:

1.Menurut sifat dan jenis kegiatannya,pasar digolongkan menjadi tiga jenis

a. Pasar Eceran, adalah pasar yang menjual beragam jenis barang dengan

jumlah yang kecil, misalnya per-ikat,per-buah,per-kilo.

b. Pasar Induk, adalah pasar yang perdagangannya terdiri dari pusat

pengepul,pusat pelelangan,pusat penyimpanan,dan pusat

penyaluran,seperti pasar induk sayur-mayur dan buahbuahan serta

pasar induk beras.

c. Pasar Khusus, adalah pasar yang menjual beberapa jenis barang

tertentu saja, seperti pasar ikan, pasar burung, dan lain sebagainya.

2.Menurut ruang lingkup pelayanan dan tingkat potensi pasar:

a. Pasar Lingkungan,adalah pasar yang lingkupnya mencakup suatu

lingkungan permukiman di sekitar pasar tersebut,dan jenis barang

yang dijual utamanya merupakan barang kebutuhan hidup sehari-hari.

b. Pasar Wilayah,adalah pasar yang ruang lingkupnya mencakup

beberapa lingkungan permukiman dan barang yang dijual lebih

lengkap dari pasar lingkungan.

c. Pasar Kota,adalah pasar yang lingkupnya mencakup wilayah kota dan

barang yang dijual lengkap.


d. Pasar Regional, adalah pasar yang lingkupnya mencakupkawasan ibu

kota provinsi dan sekitarnya.

3. Menurut waktu kegiatannya:

a. Pasar Siang Hari, merupakan pasar yang berkegiatan antara pukul

05.00-18.00.

b. Pasar Malam Hari, merupakan pasar yang berkegiatan antara pukul

18.00-05.00.

c. Pasar Siang dan Malam Hari, merupakan pasar yang kegiatannya

sepanjang hari.

d. Pasar Darurat, merupakan pasar yang berkegiatan hanya pada saat

peringatan atau hari-hari tertentu, biasanya menggunakan jalan atau

tempat umum untuk berkegiatan dengan ijin penetapan dari kepala

daerah.
H.Kerangka Teori

Sanitasi

Sanitasi lingkungan

Sanitasi Tempat-Tempat
Umum

Pasar

Sanitasi Sarana Fasilitas Lingkungan


Lingkungan Sanitasi Penunjang Lain Fisik Pasar
Pasar
BAB III
METODE PENELITIAN

A.Jenis Dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan

observasional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan penelitian dan

melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan.Menurut Wiratna dan

Sujarweni(2014)bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.Peneliti menggunakan jenis

penelitian deskriptif karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka yang

dapat menjelaskan presentase keadaan sanitasi lingkungan pasar ampere Kota

Manna Kabupaten Bengkulu Selatan

B.Kerangka Konsep

Variabel Variabel
Bebas/Independen Terikat/Dependen

Sanitasi
Lingkungan Memenuhi syarat >41%
pasar (>70%)(PMK NO.17
TAHUN 2020)
Lingkungan
Fisik Pasar
Pasar
Sarana
Tidak memenuhi syarat
Sanitasi
<41%(<70%)(PMK NO 17
Pasilitas TAHUN 2020)
Penunjang
lain
C.Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala


Penelitian Operasional Ukur Ukur
Sanitasi Sanitasi Inspeksi Observasi Memenuhi Nominal
Lingkungan lingkungan Kesehatan syarat
Pasar pasar adalah Lingkungan apabila
usaha >70%
pengendalian
melalui Tidak
kegiatan memenuhi
pengawasan syarat
dan apabila
pemeriksaan <70%
terhadap
pengaruh
yang
ditimbulkan
oleh pasar
yang erat
hubungannya
dengan
timbul atau
merebaknya
suatu
penyakit
Lingkungan Lingkungan Inspeksi Observasi Memenuhi Nominal
fisik pasar fisik pasar kesehatan syarat
adalah lingkungan apabila
keadaan >(70%)
disekitar
pasar yang Tidak
secara memenuhi
langsung syarat
dapat apabila
mempengaru <(70%)
hi kegiatan
dipasar
tersebut baik
secara
langsung
maupun tidak
langsung.ss
Sarana Sarana Inspeksi Observasi Memenuhi Nominal
sanitasi sanitasi kesehatan syarat
paasar adalah lingkungan apabila
sarana yang >70%
disediakan
olrh Tidak
pengelola memenuhi
pasar dalam syarat
memfasilitasi apabila
kegiatan di <70%
pasar
meliputi
penyediaan
air
bersih,toilet/
wc,pengelola
an
sampah,drain
ase,tempat
cuci
tangan,penge
ndalian
binatang
penular
penyakit,kual
itas makanan
dan bahan
pangan.
Fasilitas Fasilitas Inspeksi Observasi Memenuhi Nominal
penunjang penunjang kesehatan syarat
pasar pasar adalah lingkungan apabila
fasilitas yang >70%
disediakan
oleh Tidak
pengelola memenuhi
pasar dalam syarat
memfasilitasi apabila
kegiatan di <70%
pasar
meliputi
fasilitas
keamanan,pe
medam
kebakaran,ser
ta fasilitas
lain yaitu
sarana
ibadah,tempa
t penjualan
ungags
hidup,dan
p3k

D.Populasi Dan Sampel

1.Populasi

Populasi yang akan diteliti adalah pasar ampera Kota Manna Kabupaten

Bengkulu Selatan.

2.Sampel

Sampel penelitian ini adalah populasi yang ada di pasar ampera Kota

Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.

3.Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini pengambilan sampel ditentukan dengan total sampling.

E.Waktu Dan Tempat Penelitian

1.Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2024.


2.Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di pasar ampera Kota Manna Bengkulu

Selatan.

F.Teknik Pengumpulan Data

1.Jenis Data

a.Data Primer

Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

menyelelesaiakan permasalahan yang ditanganinya.Data dikumpulkan sendiri

oleh peneliti dari sumber pertama atau pada tempat penelitian

dilakukan.Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini

adalah hasil observasi pasar,sanitasi lingkungan pasar ampera Kota Manna

Kabupaten Bengkulu Selatan,meliputi lingkungan fisik pasar,sarana sanitasi

pasar,dan fasilitas penunjang pasar.

b.Data Sekunder

Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah data dari

dinas perindustrian dan pedagangan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan

dan UPTD Pasar Ampera Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.

2.Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan (Observasi) cara


pengamatan data khusus dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

keadaan sanitasi Pasar Ampera Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan

dengan menggunakan checklist.Penilaian dengan menggunakan formulir

inspeksi sanitasi ini ada dua yaitu :Kriteria memenuhi syarat dan tidak

memenuhi syarat.Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara melihat

secara langsung objek yang diteliti.

3.Insterumen Pengumpulan Data

Cheklist yaitu observasi yang akan digunakan saat observasi di pasar.

G.Teknik Pengelolahan,Analisis Dan Penyajian Data

1.Teknik Pengelolaan Data

Pengelolaa data ini melalui beberapa tahap yaitu :

a. Editing

Data yang telah dikumpulkan lalu diperiksa kembali untuk

mengetahui kelengkapan dan kesalahan serta melihat konsestensi

jawaban.

b. Coding

Memasukkan kode jawaban pada program pengolahan data.

c. Tabulating

Setelah semua checklist terisi penuh dan benar telah melewati

pengkodean,maka langkah selanjutnya adalah memproses data.


2.Analisi Data

Analisi yang dilakukan terhadap variabel dalam penelitian ini variabel yang

diteliti tentang sanitasi Pasar Ampera Kota Manna Kabupaten Bengkulu

Selatan.

Analisi univariat digunakan untuk memperoleh distribusi frekuensi dari

variabel yang diteliti.

3.Teknik Penyajian Data

Hasil dari penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bili, I. M., Riwu, Y. R., Landi, S., & Radja Riwu, Y. (2021). Kecamatan Kota Lama
Kota Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 3(2), 128–137.
https://doi.org/10.35508/mkmhttps://ejurnal.undana.ac.id/MKM
Fitria. (2013). Pasar Tradisional-Jenis-jenis. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Forbiddendinasty, E., Mal, Q., & Gading, K. (2006). Pendahuluan Tinjauan Pustaka.
Jurnal Fasilkom, 1(1), 1–21.
Herwianti, C. O. R., & Wijayanti, Y. (2023). Gambaran Kondisi Fasilitas Sanitasi
Lingkungan Pasar Tradisional di Kota Semarang Tahun 2022. Higeia Journal of
Public Health Research and Development, 7(2), 303–311.
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2002). BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN
PUSTAKA 2.1. 1–64.
Linton, J. D., Klassen, R., Jayaraman, V., Walker, H., Brammer, S., Ruparathna, R.,
Hewage, K., Thomson, J., Jackson, T., Baloi, D., Cooper, D. R., Hoejmose, S. U.,
Adrien-Kirby, A. J., Sierra, L. A., Pellicer, E., Yepes, V., Giunipero, L. C.,
Hooker, R. E., Denslow, D., … Anane, A. (2020). No Title. Sustainability
(Switzerland), 14(2), 1–4. http://www.unpcdc.org/media/15782/sustainable
procurement
practice.pdf%0Ahttps://europa.eu/capacity4dev/unep/document/briefing-note-
sustainable-public-procurement%0Ahttp://www.hpw.qld.gov.au/
SiteCollectionDocuments/ProcurementGuideIntegratingSustainabilit
Nabila, S. L., & Mandagi, A. M. (2021). Gambaran Sanitasi Pasar Desa Impress
Pujasera Di Banyuwangi Tahun 2018. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat,
12(1), 1–16. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i1.170
Ompi, F. J. B., Pinontoan, O. R., & Joseph, W. B. . (2020). Gambaran Kondisi
Lingkungan Pasar Winenet di Kota Bitung Tahun 2019. Journal of Public Health
and Community Medicine, 1(1), 84–89.
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ijphcm/article/view/28313
Tulis, K., Diajukan, I. I., Salah, S., Syarat, S., Memperoleh, U., Ahli, G., Kesehatan,
M., & Kes, A. (2021). Karyatulis Ilmiah Gambaran Sanitasi Pasar Panorama
Kota Bengkulu.

FORMULIR CHEKLIST PENILAIAN PASAR


Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor :17 Tahun 2020
Tanggal :15 Juli 2020

Penilaian
No Substansi yang dinilai
ya tidak
A Bangunan Pasar
1 Bangunan pasar terpelihara
2 Lingkungan pasar bersih setiap hari
3 Jalan atau lorong dalam pasar tidak ada sampah
4 Pasar tidak bau,tidak gelap,tidak pengap,memiliki
lubang angina/ventilasi dan pencahayaan yang baik(tidak
panas dan terang)
5 Lantai tidak retak, rata, tidak licin, dan mudah
dibersihkan
6 Lantai tidak ada genangan air
7 Semua bahan dan peralatan yang digunakan diletakkan
pada tempatnya dan tidak menghalangi jalan/lorong
8 Semua fasilitas pasar terawat baik dan bersih
9 Lorong pasar tidak digunakan untuk berjualan
B Bangunan Kios/Los
1 Setiap kios/los bersih dan tidak ada sampah berserakan
2 Tidak ada sampah menumpuk dan membusuk
3 Ada meja tempat berjualan dan kondisi bersih
C Tempat Pembuangan Sampah
1 Mempunyai Tempat Penampungan Sampah
Sementara(TPS)
2 TPS tidak bau, tidak ada sampah berserakan
3 Tersedia tempat sampah di setiap kios
4 Tersedia tempat sampah di los pasar
5 Ada pemisahan sampah basah dan sampah kering
D Saluran Limbah dan Drainase
1 Saluran limbah cair/drainase disemen dan di tutup
dengan kisi kisi dari logam
2 Aliran air limbah/drainase lancar
3 Selokan/saluran air di los basah (ikan, daging, unggas
potong, sayur mayur, tempat pemarutan kelapa) tidak
ada genangan air
E Toilet
1 Tersedia toilet laki-laki dan perempuan dan tidak antri
2 Toilet bersih, tidak berbau dan tidak ada jentik nyamuk
3 Mempunyai lubang angin/ventilasi dan cukup cahaya
4 Tersedia air yang cukup
5 Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan
sabun
6 Ada penanggung jawab pemeliharaan dan kebersihan
toilet
F Air Bersih
1 Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup dan
mengalir dengan lancar
2 Kran air terletak di tempat yang strategis dan mudah di
jangkau
3 Air yang digunakan harus bersih, tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa
G Tempat Penjualan Makanan Dan Bahan Pangan
1 Los tempat penjualan makan & bahan pangan tersedia
tempat cuci tangan dengan air mengalir yang dilengkapi
dengan sabun
2 Meja/tempat untuk menjual makanan dan bahan pangan
60 cm di atas lantai
3 Tempat pemotongan ayam berada di lokasi khusus di
luar pasar
4 Tempat penjualan makanan & bahan pangan terbuat dari
bahan yang tahan karat, bukan dari kayu
5 Alas pemotong(talenan) untuk makanan dan bahan
pangan harus selalu dibersihkan
6 Tersedia alat pendingin atau menggunakan es batu untuk
tempat penyimpanan ikan segar, daging dan unggas-
potong yang akan dijual
7 Penyajian dagangan dikelompokkan sesuai jenis
8 Pernah dilakukan pengambilan contoh makanan untuk
pemeriksaan ke laboratorium
9 Untuk pedagang makanan siap saji pernah dilakukan
usap dubur oleh petugas kesehatan
H Pengendalian Binatang Penularan Penyakit
1 Dilakukan penyemprotan lalat, nyamuk, kecoa dan tikus
setiap bulan
2 Tidak ada lalat tempat penjualan makanan matang (siap
saji)
3 Tidak ada binatang peliharaan (kucing/anjing)
berkeliaran di dalam pasar
I Keamanan Pasar
1 Pengelola pasar harus menjaga keamanan pasar

2 Alat pemadam kebakaran tersedia dalam jumlah cukup,


diletakkan di tempat yang strategis dan mudah dijangkau

J Pencahayaan, Suhu dan Kelembaban


1 Pencahayaan alam dan buatan cukup terang untuk
melakukan kegiatan
2 Suhu di setiap kios/los tidak panas
K Tempat Cuci Tangan
1 Tersedia tempat cuci tangan dengan air mengalir dengan
jumlah yang cukup
2 Dilengkapi sabun, dijaga kebersihannya dan terletak di
lokasi yang mudah terjangkau
L Tempat Parkir
1 Tersedia tempat parkir untuk kendaraan roda dua, roda
tiga, roda empat dan tempat bongkar muat barang
dagangan
2 Jalur masuk dan keluar pasar terpisah dengan jelas
M Pedagang/Karyawan
1 Pedagang dan atau karyawan menggunakan pakian kerja
dan alat pelindung diri (APD seperti celemek, sepatu
boot, sarung tangan, tutup kepala/topi)
2 Ada kelompok atau asosiasi pedagang pasar
3 Ada pelatihan dalam rangka meningkatkan kebersihan,
keamanan dan kesehatan pasar bagi pedagang dan
pengelola pasar dalam rangka tiga (3) bulan terakhir
4 Tidak merokok saat berjualan
5 Tidak meludah sembarangan
6 Pedagang daging, ikan dan unggas potong selalu
mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah
menjamah barang dagangannya
7 Kuku pedagang pendek dan bersih
N Pengunjung
1 Tersedia himbauan/slogan untuk masyarakat pengunjung
2 Tersedia toilet untuk masyarakat pengunjung
3 Pengunjung/pembeli berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) (cuci tangan pakai sabun setelah menjamah
ikan, daging, unggas potong, dan makanan matang, tidak
buang sampah sembarangan, tidak meludah dan
sebagainya)
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai