Anda di halaman 1dari 14

PETUNJUK TEKNIS

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


DI PASAR

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan,
kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan kata lain,
masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri. Masyarakat
diharapkan menjadi subyek dalam pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan mempunyai peran menentukan dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan
fokus pembangunan nasional.
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor yang paling besar
pengaruhnya adalah lingkungan dan perilaku. Kondisi lingkungan
yang jelek dan perilaku yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai
penyakit, selanjutnya dapat menurunkan kualitas SDM. Promosi
kesehatan merupakan program/kegiatan yang bertujuan meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
sehingga mandiri untuk hidup sehat. Program promosi kesehatan perlu
diselenggarakan sebaik-baiknya agar dapat memberikan sumbangan
yang nyata pada pembangunan kesehatan.
Dalam upaya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dilakukan antara lain di Tempat-Tempat Umum (TTU) dan
salah satu TTU adalah pasar. Berdasarkan data yang ada di Jawa
Barat, pada tahun 2007 jumlah pasar sebanyak 616 buah dan yang
telah diperiksa sebanyak 422 buah. Dari hasil pemeriksaan tersebut,
yang memenuhi syarat 265 buah (43,02%). Dilihat dari data tersebut,
ternyata pasar masih banyak yang belum memenuhi syarat kesehatan.
1
Oleh karena itu pasar menjadi salah satu prioritas dalam peningkatan
PHBS di TTU.
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dan
berkumpulnya orang dalam jumlah banyak sehingga memungkinkan
terjadinya penularan penyakit-penyakit tertentu. Selain itu pasar bisa
menjadi tempat berkembang-biaknya bibit penyakit karena lingkungan
yang buruk atau tidak bersih, misalnya sampah yang berserakan,
jamban yang kotor, tidak tersedianya air bersih. Peningkatan PHBS di
pasar merupakan kegiatan yang strategis untuk memutus rantai
penularan penyakit dan berkembang-biaknya bibit penyakit.

B. Tujuan
Penyusunan Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk memberikan acuan
atau panduan bagi pengelola program PHBS baik di tingkat
kabupaten/Kota, Kecamatan serta pengelola pasar dan masyarakat
secara umum guna meningkatkan penerapan PHBS di pasar.

C. Sasaran
Adapun sasaran PHBS di pasar, meliputi :
a. Sasaran primer : Pedagang/penjual,
pembeli/pengunjung pasar.
b. Sasaran : Pengelola pasar, petugas
sekunder kebersihan, petugas
keamanan.
c. Sasaran tersier : Kepala Dinas Pasar, Kepala Dinas
Kebersihan, Camat, Lurah/Kepala
Desa.

II. INDIKATOR PHBS DI PASAR

Indikator PHBS di pasar adalah :


1. Menggunakan jamban sehat
2. Memberantas jentik nyamuk
3. Menggunakan air bersih
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Memelihara kebersihan dan kerapihan sarana pasar
6. Tidak merokok
2
III. DEFINISI OPERASIONAL

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku


yang dilakukan atas kesadaran sendiri sehingga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan.
2. Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah sarana yang disediakan oleh
badan, pemerintah, swasta atau perorangan yang menghasilkan
sesuatu untuk atau yang langsung dapat digunakan oleh umum.
3. Peningkatan PHBS di TTU adalah suatu upaya membudayakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat di tempat-
tempat umum. Masyarakat diharapkan mampu mengenali
masalah, mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya. Selain untuk diri sendiri, juga diharapkan
masyarakat dapat meneruskan proses pembelajaran bagi keluarga
dan masyarakat sekitar tempat tinggal masing-masing.
4. Pasar adalah suatu tempat tertentu, bertemunya antara penjual
dan pembeli termasuk fasilitasnya, dimana penjual dapat
memperagakan barang dagangannya dengan membayar retribusi.
5. Menggunakan jamban sehat adalah pedagang/ pengunjung/
pengelola pasar menggunakan jamban/WC/kakus leher angsa
dengan septic-tank, yang dipisah antara laki-laki dengan
perempuan.
6. Memberantas jentik nyamuk di pasar adalah pengelola pasar
(petugas kebersihan, petugas keamanan) melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk di pasar 1 kali dalam seminggu
agar tidak terdapat jentik nyamuk pada tempat-tempat
penampungan air, bak mandi, talang air, dan barang-barang
bekas/tempat-tempat yang bisa menampung air.
7. Menggunakan air bersih adalah pedagang/pengunjung/pengelola
pasar menggunakan air bersih yang memenuhi syarat fisik (tidak
berwarna, tidak keruh, tidak berasa dan tidak berbau) yang berasal
dari air sumur terlindungi, air pompa, mata air terlindungi,
penampungan air hujan, dan air ledeng. Sumber air bersih antara
lain sumur air pompa, sumur gali, mata air terlindungi yang
berjarak 10 meter dari tempat penampungan kotoran/limbah/WC.

3
8. Membuang sampah pada tempatnya adalah pedagang/
pengunjung/pengelola pasar membuang sampah pada tempat
sampah tersedia yang pada bagian dalamnya dilapisi plastik dan
tertutup.
9. Memelihara kebersihan dan kerapihan sarana pasar adalah
pedagang/ pengunjung/ pengelola pasar membersihkan dan
merapihkan sarana dan prasarana setiap hari serta membuat
himbauan kebersihan pasar.
10. Tidak merokok di dalam pasar adalah pedagang /pengunjung/
pengelola pasar tidak merokok di dalam pasar.

IV. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM


PENINGKATAN PHBS DI PASAR

1. Melaksanakan advokasi yakni pendekatan kepada para


pengambil keputusan/kebijakan di setiap tingkat pemerintahan,
mulai dari kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan.
Adapun tujuan dari advokasi adalah untuk memperoleh dukungan
dan kesepakatan (dana, sarana, tenaga, dan lain lain) dalam
pelaksanaan dan penerapan PHBS di pasar.
Advokasi di tingkat kecamatan, dilakukan oleh kepala puskesmas
kepada camat, kepala dinas pasar, kepala dinas kebersihan,
kepala desa/lurah, tokoh-tokoh masyarakat/pengurus organisasi
pedagang, dan lain-lain di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
Advokasi dapat juga dilakukan pada pertemuan forum masyarakat
desa/kelurahan.
Dengan demikian seluruh jajaran pemerintahan kecamatan/desa/
kelurahan beserta lintas sektor terkait menyadari betapa
pentingnya mendukung penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di pasar.

2. Melakukan Pembinaan Suasana (Social Support).


Upaya ini dilakukan untuk membangun opini masyarakat guna
mendukung penerapan PHBS di pasar. Bina Suasana dilakukan
oleh petugas puskesmas bersama dengan tokoh-tokoh
masyarakat di tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan dengan
4
memanfaatkan media-media dan kesempatan-kesempatan yang
ada.

3. Melakukan pemberdayaan masyarakat.


a. Sosialisasi PHBS pasar kepada pedagang/ pengunjung /
pengelola oleh tokoh masyarakat bersama dengan petugas
kesehatan
b. Gerakan-gerakan sebagai implementasi PHBS di pasar,
sesuai dengan indikator PHBS di pasar.
c. Pemantauan implementasi indikator PHBS di pasar secara
berkala setahun 2 kali, sehingga berkesinambungan.
Pemantauan dilakukan oleh pengelola pasar bersama
petugas kesehatan. Hasil pemantauan dibahas bersama
pengelola pasar dan menjadi data peningkatan PHBS pasar
di puskesmas. Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan
melakukan kunjungan lapangan ke pasar atau dengan
melihat laporan pelaksana kegiatan di puskesmas.

V. INDIKATOR KEBERHASILAN

A. Indikator Masukan
1. Adanya kebijakan penyelenggaraan PHBS di pasar pada
setiap tingkatan (kabupaten/kota, kecamatan, desa/
kelurahan).
2. Adanya dukungan kebijakan terhadap penerapan
indikator PHBS di pasar.
3. Adanya dukungan pembiayaan kegiatan PHBS di pasar.
4. Adanya media pendukung untuk pembinaan PHBS di
pasar.

B. Indikator Proses
1. Adanya advokasi PHBS pasar.
2. Adanya sosialisasi PHBS pasar.
3. Adanya rencana kegiatan PHBS pasar.
4. Adanya penyuluhan PHBS pasar.
5. Adanya pemantauan PHBS pasar.
5
6. Adanya pencatatan perkembangan peningkatan PHBS
pasar di puskesmas

C. Indikator Keluaran
1. Indikator Gabungan
Adalah persentase PHBS mesjid yang dihitung dari
jumlah pasar yang memenuhi seluruh indikator dibagi
jumlah seluruh pasar yang ada di wilayah puskesmas
dikalikan 100 %.
2. Indikator Tunggal
Adalah persentase dari setiap indikator PHBS pasar.
Misalnya :
1) Persentase penggunaan jamban sehat.
2) Persentase kegiatan pemberantasan jentik.
3) Persentase penggunaan air bersih.
4) Persentase membuang sampah pada tempatnya.
5) Persentase memelihara kebersihan dan kerapihan
pasar.
6) Persentase tidak merokok.

6
Lampiran 1 :
INDIKATOR DAN DEFINISI OPERASIONAL
PHBS-PASAR

No INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA MENGUKUR KESIMPULAN


1. Menggunakan Pedagang/pengunjung/pengelola Tanyakan kepada pedagang/ Sehat :
jamban sehat pasar menggunakan jamban/ pengunjung/ pengelola pasar Bila menggunakan jamban/
WC/ kakus leher angsa dengan kemana bila akan buang air kakus leher angsa.
septic-tank, yang dipisah antara besar. Periksa dan amati jenis Tidak Sehat :
laki-laki dengan perempuan. jamban yang ada di pasar (kakus Bila tidak menggunakan
leher angsa ) jamban/ kakus leher angsa.
2. Memberantas Pengelola pasar (petugas Tanyakan kepada petugas Sehat :
jentik nyamuk kebersihan, petugas keamanan) kebersihan, petugas keamanan Bila tidak ditemukan jentik
melaksanakan pemberantasan berapa kali dalam seminggu nyamuk di pasar.
sarang nyamuk di pasar 1 kali membersihkan/menyikat bak Tidak Sehat :
dalam seminggu agar tidak mandi dan tempat-tempat Bila ditemukan jentik
terdapat jentik nyamuk pada penampungan air lainnya. Lihat nyamuk di pasar.
tempat-tempat penampungan air, apakah ada tempat-tempat yang
bak mandi, talang air, dan menjadi sarang nyamuk, ada atau
barang-barang bekas/tempat- tidak ada jentik
tempat yang bisa menampung air.

7
No INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA MENGUKUR KESIMPULAN
3. Menggunakan air bersih Pedagang/pengunjung/pengelola Tanyakan kepada pedagang/ Sehat :
pasar menggunakan air bersih pengunjung/ pengelola pasar Bila menggunakan air
yang memenuhi syarat fisik (tidak apakah menggunakan air bersih bersih di pasar
berwarna, tidak keruh, tidak untuk kegiatan di pasar. Periksa Tidak Sehat :
berasa dan tidak berbau) yang dan lihat sumber air bersih dan Bila tidak
berasal dari air sumur terlindungi, cara menggunakan air bersih dari menggunakan air
air pompa, mata air terlindungi, pedagang/pengunjung/pengelola bersih di pasar
penampungan air hujan, dan air pasar (sumur air pompa, sumur
ledeng. Sumber air bersih al. gali, mata air terlindungi yang
sumur air pompa, sumur gali, berjarak 10 meter dari tempat
mata air terlindungi yang berjarak penampungan kotoran/ limbah/
10 meter dari tempat penam- WC).
pungan kotoran/ limbah/ WC.
4. Membuang sampah Pedagang/pengunjung/pengelola Tanyakan kepada pedagang/ Sehat :
pada tempatnya pasar membuang sampah pada pengunjung/ pengelola pasar Bila membuang
tempat sampah yang pada bagian kemana bila membuang sampah sampah pada tempat
dalamnya dilapisi plastik dan dan adakah jadwal rutin sampah tersedia dan
tertutup. membuang sampah ke tempat ada jadwal rutin
pembuangan akhir (TPA). Periksa Tidak Sehat :
dan amati tempat sampah yang Bila tidak membuang
digunakan dan bagaimana cara sampah pada tempat
mereka membuang sampah. sampah yang
tersedia dan tidak
ada jadwal rutin
8
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA MENGUKUR KESIMPULAN
5. Memelihara kebersihan Pedagang/pengunjung/pengelola Tanyakan kepada pedagang Sehat : bila sarana
dan kerapihan sarana pasar membersihkan dan pengunjung/ pengelola pasar dan prasarana
pasar merapihkan sarana dan bagaimana memelihara terlihat rapi dan
prasarana setiap hari serta kebersihan dan kerapihan sarana bersih serta tidak ada
membuat himbauan kebersihan dan prasarana pasar. genangan air
pasar. Periksa dan amati cara mereka Tidak Sehat :
memelihara kebersihan pasar dan Bila sarana dan pra-
ada atau tidak genangan- sarana terlihat tidak
genangan air rapi dan bersih serta
ada genangan air
6. Tidak merokok di dalam Pedagang/pengunjung/pengelola Tanyakan kepada pedagang/ Sehat :
pasar pasar tidak merokok di dalam pengunjung/ pengelola apakah Bila tidak ada yang
pasar. merokok/tidak merokok. Amati merokok.
apakah ada yang merokok. Tidak Sehat :
Bila ada yang
merokok.

9
Lampiran 2 :

FORMAT PENDATAAN PHBS DI PASAR

KABUPATEN/KOTA :
PUSKESMAS :
TANGGAL PENDATAAN :
NAMA PASAR :

HASIL
No. INDIKATOR PENDATAAN KETERANGAN
YA TIDAK
1 2 3 4 5
1. Menggunakan jamban sehat

2. Memberantas jentik nyamuk

3. Menggunakan air bersih

4. Membuang sampah pada


tempatnya

5. Memelihara kebersihan dan


kerapihan sarana pasar

6. Tidak merokok di dalam


pasar

10
KATA PENGANTAR
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tatanan Tempat
Tempat Umum (TTU), merupakan salah satu upaya implementasi dalam
mewujudkan TTU yang bersih dan nyaman bagi pengunjungnya. Pasar
sebagai salah satu TTU sekaligus menjadi sarana berkumpul dan
berinteraksi antara penjual dan pembeli perlu mendapat perhatian yang
serius oleh semua pihak.
PHBS di pasar dikembangkan dengan pendekatan holistik yang
mencakup keadaan fisik, mental dan sosial serta lingkungan. Konsep ini
melibatkan pengurus/pengelola, penjual/pedagang, pembeli dan
masyarakat sekitar pasar untuk berperan serta secara aktif dalam
mewujudkan pasar yang nyaman, bersih dan sehat. Oleh karena itu,
menggerakkan dan memberdayakan pengurus/pengelola maupun
pengunjung pasar untuk hidup bersih dan sehat menjadi tanggung jawab
pemerintah kabupaten/kota berserta jajaran sektor terkait termasuk
lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, swasta dan dunia
usaha.
Buku ini disusun sebagai panduan bagi kabupaten/kota yang
dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kegiatan PHBS di Tempat-
Tempat Umum, khususnya di Pasar.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
berperan aktif dalam proses penyusunan, pembahasan dan
penyempurnaan petunjuk teknis ini. Semoga apa yang telah dicurahkan
baik moral maupun material untuk terselesaikannya petunjuk ini,
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap
buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Mei 2008


KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT

Dr. H. HANNY RONOSULISTYO, Sp.OG (K), MM.


NIP. 140 151 026

11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

I. PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Tujuan 2
C.Sasaran 2

II.INDIKATOR PHBS DI PASAR 2

III.DEFINISI OPERASIONAL 3

IV.STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM


PENINGKATAN PHBS DI PASAR 4

V.INDIKATOR KEBERHASILAN 5

Lampiran :
1.Indikator dan Definisi Operasional PHBS Pasar 7
2.Format Pendataan PHBS Pasar 10

12
TIM PENYUSUN

TIM PENGARAH
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat
Kepala Subdin Sumber Daya
Kesehatan

TIM PENYUSUN
Adi Komara
Dedeh Hadiati
Diah Poerwanti
Juhana
Neni Nurjanah
Nike Oktania
Ni Made Indra Maharani
Nok Aen Nuraeni
Retty Maryati
Tuti Surtimanah
Wati herliawati
Yus Ruseno

13
PETUNJUK TEKNIS
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
( PHBS )
DI PASAR

Dinas Kesehatan Provinsi


Jawa Barat
2008

14

Anda mungkin juga menyukai