Anda di halaman 1dari 16

Makalah Analisis Kualitas Lingkungan Sanitasi Pasar

Mata Kuliah Analisis Kualitas Lingkungan Pengendalian Vektor Dan Rodent

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Vidia Nuria Rahman 101811535010
Widadari Intan Rujaby 101811535014
Tasa Nabilla 101811535020
Tatut Isna Winanda P Pratiwi 101811535027
Sherina Safitri Sri Anjani 101811535032
Mochamad Rizky Priatisda 101811535040
Nadia Firausi Taurizanti 101811535043

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
BANYUWANGI
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Makalah Analisis Kualitas Lingkungan Sanitasi Pasar” sebagai tugas dari mata kuliah
Analisis Kualitas Lingkungan Pengendalian Vektor dan Rodent.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih ada banyak kekurangan dalam
penulisan dan penyusunan, baik dari segi teknik maupun penggunaan bahasa. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi kepada para pembaca sekalian.

Banyuwangi, 9 November 2020

Penyusun

II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................II
DAFTAR ISI.......................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
1.4 Manfaat...................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
2.1 Sanitasi Lingkunga.................................................................................................4
2.2 Pasar.......................................................................................................................7
2.3 Hubungan Pasar denganKesehatan Masyarakat.....................................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................10
3.1 k............................................................................................................................10
3.2 s............................................................................................................................11
3.3 l.............................................................................................................................11
3.4 l.............................................................................................................................11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................
LAMPIRAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan pasar sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memperoleh
dan mencukupi kebutuhan hidupnya (Herminza, 2008). Pasar sebagai salah satu
tempat beraktifitas umum harus memperhatikan aspek hygiene dan sanitasi tempat-
tempat umum (public place sanitation). Pasar merupakan salah satu tempat umum
bagi orang banyak untuk melakukan kegiatan jual-beli yang dapat menyebabkan
timbulnya/ menularnya penyakit (Khoiruz, 2010). Sebagaimana diketahui pasar
merupakan salah satu fasilitas ekonomi di kota maupun desa yang menjual
kebutuhan masyarakat. Munculnya pasar modern atau mall yang berkembang
semakin subur hampir di seluruh kota, pasar tradisional menghadapi tantangan agar
tidak ditinggalkan oleh penjual dan pembeli, sebagai akibat kondisi pasar
tradisional yang kotor, semrawut, becek, dan kumuh (Marthen, 2010).
Badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2014 lalu mengeluarkan laporan
yang cukup mengagetkan. Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa Indonesia
merupakan negara ketiga dengan sistem sanitasi terburuk di dunia bersama dengan
15 negara lain. Sanitasi Indonesia bahkan tertinggal jauh dengan negara
tetangganya seperti Malaysia dan Singapura yang telah memiliki standar sanitasi
yang tinggi. Dalam data tersebut, setidaknya terdapat kurang lebih 109 jiwa
penduduk Indonesia yang masih hidup dengan sistem sanitasi yang belum layak.
Mereka sangat rentan terkena penyakit menular karena sistem sanitasi yang buruk
tersebut. Salah satu cerminan buruk sanitasi Indonesia adalah dalam lingkungan
pasar.
Pasar di Indonesia dikenal dengan fasilitas dan perilaku sanitasi warga
pasarnya yang buruk. Sebut saja perilaku para pedagang pasar yang membiarkan
sampah berceceran di pinggir jalan, serta jalan-jalan pasar yang becek akibat
drainase yang kurang baik. Semua terjadi akibat kurangnya kepedulian masyarakat
khususnya warga pasar untuk menerapkan sanitasi yang benar. Ketidaktauan
tentang manfaat sanitasi dikalangan masyarakat khususnya warga pasar
menghasilkan masyarakat yang menyepelekan upaya hidup bersih dan sehat
(sanitasi). Sehingga akhirnya menghasilkan lingkungan pasar yang memiliki

1
gambaran pasar yang kumuh, menjijikan, serta sampah yang berserakan sehingga
dapat menimbulkan penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana kondisi sanitasi pasar tradisional di Indonesia?
b. Apa upaya untuk mengatasi masalah pada sistem sanitasi di lingkungan pasar
tradisional Indonesia?
1.3 Tujuan
a. Menginformasikan potret sistem sanitasi di pasar tradisional di Indonesia
b. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi problematika sanitasi
di lingkungan pasar tradisional Indonesia
1.4 Manfaat
Penyusun mengharapkan dengan adanya makalah karya tulis ini dapat
mengedukasi masyarakat untuk membudayakan perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dengan melakukan sanitasi yang benar guna meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat dan juga diharapkan bahwa karya tulis ini dapat menawarkan
solusi alternatif untuk mengatasi problematika sanitasi lingkungan pasar tradisional.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan menrupakan status kesehatan suatu lingkungan dapat
berupa pembuanganktran, perumahan, dan penyediaan air bersih. Sanitasi
lingkungan digunakan untuk memenuhi persyaratan lingkungan yang sehat dan
nyaman. Upaya sanitasi lingkungan meliputi sarana pembuangan kotoran manusia,
sarana pembuangan Sampah saluran pembuangan limbah serta penyediaan air
bersih.
Salah satu sara pembuangan kotoran manusia biasa disebut dengan jamban ,
jamban yang dimiliki di setiap rumah harus selalu dipastikan dalam keadaan bersih
serta sehat agar dapat mencegah pencemaran lingkungan dari kotoran manusia.
Pembuangan sampaj juga termasuk dalam salah satu ruang lingkup sanitasi
lingkungan karena setiap manusia tentu saja menghasilkan sampah.
Sanitasi lingkungan yang selanjutnya adalah sarana pembuangan air. Pada
saluran pembuangan air terdapat air beas aktivitas sehari hari manusia seperti
menccu piring, mencuci baju, mandi, dan memasak. Tidak hanya berdasarkan
faktor estetika namun dengan menjaga saluran atau sarana pembuangan air manusia
akan jauh lebih aman terhidar dari limbah yang berbahaya.
Upaya penyediaan air bersih digunakan untuk menghindari dampak negatif
bagi manusia dan lingkungan. Sanitasi dasarda kualitas bakterlogi air membantu
menjaga kualitas sanitasi lingkungan agar tetap baik. Jika sebuah lingkungan
memiliki kuaitas sanitasi yang buruk maka siapapun yang berada pada lingkungan
tersebut akan mudah terserang penyakit.
2.2 Sanitasi Tempat – Tempat Umum
Sanitasi Tempat – Tempat Umum (STTU) adalah usaha yang
digunakan untuk mengawasi kegiatan yang berlangsung di tempat – tempat umum,
sehingga dapat mencegah banyaknya kerugian yang terjadi akibat tidak adanya
sanitasi di tempat - tempat umum. Tempat – tempat umum adalah tempat yang
menjadi sarana kegiatan oleh banyak orang. Dalam pelaksanaannya kegiatan pada
tempat – tempat umum seharusnya memiliki tiga aspek yakni aspek teknis yang
meliputi persyaratan dan peraturan mengenai Tempat Umum tersebut dan

3
keterkaitan Tempat Umum tersebut dengan fasilitas sanitasi dasar, aspek sosial
diantaranya adalah ekonomi dan sosial budaya, serta aspek administrasi dan
manajemen
Pasar merupakan salah satu tempat – tempat umum yang harus dijaga
sanitasi lingkungannya. Sanitasi pasar adalah upaya pengendalian melalui kegiatan
pengawasan serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan oleh pasar
yang menjadi slah satu sarang penyakit. Pasar yang sehat yakni sanitasi ruang dan
bagunan yang baik, adanya perilaku hidup bersih dan sehat di pasar,kemanan,
kenyamanan, serta fasilitas pasar yang bersih. Pasar tradisional di Indonesia kerap
tidak nyaman dikunjungi karena identik dengan tempat kotor, berbau tidak sedap,
becek, pengap. Selain itu juga menjadi tempat perkembangbiakan binatang penular
penyakit, seperti kecoa, lalat dan tikus.
Sanitasi memiliki banyak sekali cakupannya hampir di sebagian besar
kehidupan manusia. Berdasarkan jurnal Hygiene dan sanitasi lingkungan di Obyek
Wisata Kampung Tulip menyebutkan bahwa Who telah membuktikan bahwa agka
kematian, angka kematian orang sakit, serta seringnya epidemic ditemukan pada
lingkungan atau tempat – tempat yang kondisi hygiene dan sanitasinya kurang
contohnya seperti banyaknya sampah yang menumpuk, kndisi air yang buruk, serta
keadaan sisal ekonomi yang buruk. Hal ini membuktikan bahwa adanya sanitasi
lingkungan sangat dibutuhkan.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013, secara
nasional menunjukkan bahwa 47% penduduk berperilaku benar dalam mencuci
tangan. Provinsi yang menduduki peringkat pertama dalam perilaku mencuci
tangan yang benar adalah provinsi Sulawesi Utara (65,9 %). Berdasarkan hasil uji
pendahuluan terhadap handle toilet yang dilakukan di beberapa tempat tempat
umum yang ada di Kota Semarang,diperoleh hasil sebagai berikut stasiun (874
CFU/cm2 ), rumah sakit (211 CFU/cm2 ), SPBU (83 CFU/cm2 ), pasar tradisional
(409 CFU/cm2 ), dan swalayan (191 CFU/cm2 ).
2.3 Pasar
a. Pengertian
Secara umum pasar diartikan sebagai tempat bertemunya pembeli dan
penjual bersama-sama melakukan pertukaran. Pengertian tersebut berkembang

4
seiring waktu menjadi hubungan antara penawaran dan permintaan. Menurut
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007, pasar adalah
tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli
barang atau jasa. Dapat juga dikatakan bahwa pasar merupakan tempat transaksi
jual beli barang maupun jasa. Pasar sendiri adalah tempat penjual yang biasanya
lebih dari satu dan menawarkan barang dagangannya maupun jasa kepada para
pembeli yang mempunyai keinginan dan kemampuan dalam memiliki barang
atau jasa yang ditawarkan oleh penjual sehingga pembeli dapat memanfaatkan
dan menikmati barang atau jasa tersebut. menurut Arifin (2009) pasar adalah
suatu tempat tertentu, bertemunya antara penjual dengan pembeli termasuk
fasilitasnya dimana penjual dapat memperagakan barang dagannya dengan
membayar restribusi. Istilah pasar tradisional dan pasar modern muncul ketika
berdiri pasar swalayan, supermarket, hypermarket dan sebagainya.
b. Jenis
Menurut Parawangsa dalam Asakdiyah (2004) terdapat 3 kelompok jenis pasar,
yaitu :
1) Pasar Tradisional : menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 519/MENKES/SK/VI/2008 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pasar Sehat Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pasar
tradisional adalah adalah pasar yang sebagian besar dagangannya adalah
kebutuhan dasar sehari-hari dengan praktek perdagangan yang masih
sederhana dengan fasilitas infrastukturnya juga masih sangat sederhana dan
belum mengindahkan kaidah kesehatan. Pasar tradisional merupakan area
para pedagang dan penjual secara langsung. Barang atau jasa yang diperjual
belikan sebagian besarnya merupakan kebutuhan pokok sehari-hari seperti
gula, sayur, beras dan lain sebagainya yang cenderung habis dalam kurun
waktu yang singkat. Pengelolaan pada pasar tradisional cenderung
dilakukan secara tradisional. Persediaan barang/jasanya sendiri tergantung
pada pemilik modal. Harga barang/jasa pada pasar tradisional cenderung
tergantung pada penjual itu sendiri dan tidak menetapkan harga tetap.

5
2) Pasar Modern : pasar yang dikelola secara manajemen modern, umumnya
terdapat di perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan
pelayanan yang baik kepada pembeli. Barang maupun jasa yang dijual dan
ditawarkan cenderung bervariasi dengan harga yang telah ditetapkan
sebelumnya. Contoh dari pasar modern antara lain mall, supermarket,
departement store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, pasar
serba ada, toko serba ada dan sebagainya. Toko modern kecil, seperti Mini
Swalayan/Minimarket adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan
pejualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran langsung
kepada pembeli akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya
kurang dari 400 m2. (Perda No.02/2009 Bab I mengenai Toko Modern).
3) Pasar Campuran : perpaduan antara pasar modern dan pasar tradisional.
Umunya pasar campuran dibangun sebagai hasil renovasi pasar tradisional
dengan bekerjasama dengan pihak swasta maupun mengikutsertakan
pemodal.
c. Sanitasi Pasar
Sanitasi pasar adalah usaha pengendalian melalui pengawasan dan
pemeriksaan terhadap hal yang berpengaruh yang ditimbulkan pasar dan erat
hubunganya dengan muncul atau timbulnya suatu penyakit hingga dapat
menyebar ke masyarakat luas. Sedangkan, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 pengertian pasar sehat,
merupakan tempat dimana semua 7 pihak-pihak terkait bekerjasama untuk
menyediakan pangan yang aman, bergizi dan lingkungan yang memenuhi
persyaratan kesehatan. Tujuh pihak yang dimaksud adalah produsen primer
(petani & nelayan), pedagang, pemerintah daerah, manajer pasar, masyarakat
sekitar, masyarakat umum, dan konsumen. Pasar sehat mempunyai tujuan umum
yaitu Terwujudnya pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat melalui
kemandirian komunitas pasar. Sebagian besar masyarakat Indonesia untuk
memenuhi kebutuhan pangan/bahan pangan masih memanfaatkan pasar
tardisional, maka penyelenggaraan pasar sehat lebih difokuskan pada pasar
tradisional.

6
2.4 Hubungan Pasar dengan Kesehatan Masyarakat
Hubungan Pasar dengan Kesehatan Masyarakat yaitu :
Pasar mempunyai peran penting yang berhubungan dengan kesehatan manusia,
yaitu:
a. Pasar dapat menjadi sumber perkembangan vektor penyakit, terutama pada pasar
yang kurang memperhatikan kebersihan pembuangan sampah, air kotor, dan
lain-lain.
b. Pasar merupakan tempat yang tepat untuk penularan penyakit dari orang ke
orang lain melalui:
1) Droplet infection, yaitu penularan penyakit melalui dahak penderita
misalnya TBC, influenza, salesma, dan lain-lain.
2) Direct contact, yaitu penyakit melalui sentuhan langsung dengan penderita
penyakit.
3) Indirect contact, yaitu penularan penyakit tidak langsung dari penderita
tetapi melalui perantara berupa alat-alat makan, misalnya piring, gelas, dan
lain-lain.
c. Pasar yang tidak memperhatikan tata letak daerahnya, misalnya di daerah rawa,
daerah banjir akan mengakibatkan permukaan tanah senantiasa berair dan becek.
Hal ini dapat menimbulkan berbagai gangguan bagi para penjual dan
pengunjung maupun barang dagangan yang dijual terutama bahan makanan.

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kondisi Sanitasi Pasar Tradisional Indonesia
Di masa pandemi COVID-19 seperti ini sanitasi menjadi hal yang sangat
diperhatikan karena berkaitan dengan kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan
diri dan lingkungan merupakan salah satu pencegahan COVID-19. Sehingga,
perlunya sanitasi yang baik di tempat – tempat umum salah satunya pasar
tradisional, karena pasar tradisional merupakan tempat publik yang sering
didatangi masyarakat untuk membeli kebutuhan bahan pangan sehari – hari.
Berdasarkan survey yang dilakukan pada 61 responden dari seluruh
Indonesia yang terdiri dari 49 responden perempuan (80,3%) dan 12 responden laki
– laki (19,7%), terdapat beberapa potret mengenai sanitasi pasar tradisonal yang
dikunjungi.
Tabel 3.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sanitasi Pasar Tradisonal yang
Dikunjungi

No. Pengetahuan Jumlah Presentase

1. Apakah anda dan keluarga Ya 58 95,1%


anda melakukan upaya Tidak 2 3,3%
pencegahan agar tidak
Saya atau anggota keluarga 1 1,1%
tertular COVID-19?
saya sudah tertular

2. Langkah apa yang anda Mencuci tangan dengan 56 91,8%


atau keluarga anda lakukan sabun dan air sesering
untuk mencegah tertular mungkin
COVID-19? (dapat Gunakan handsanitizer 49 80,3%
memilih lebih dari satu)
Etika batuk/bersin 40 65,6%

Tetap dirumah dan hanya 31 50,8%


pergi saat benar-benar
terdesak

Menggunakan masker saat 58 95,1%


keluar rumah

8
Menjaga jaga jarak fisik 34 55,7%
dengan orang lain (minimal
2 m)

Mencegah kerumunan 37 60,7%


orang, mencegah memegang
wajah

Tidak berpergian atau 23 37,7%


bertamasya

Tidak berjabat tangan 27 44,3%


dengan orang lain

Menggunakan praktik 6 9,8%


tradisional

Berdoa 47 77%

3. Seberapa sering anda pergi 1 kali seminggu 32 52,5%


ke pasar ? 2 kali seminggu 12 19,7%

3 kali seminggu 2 3,3%

>3 kali seminggu 15 24,6%

4. Seberapa banyak tempat Banyak 6 9,8%


cuci tangan dipasar yang Cukup 19 31,1%
anda kunjungi?
Jarang 22 36,1%

Kurang 14 23%

5. Seberapa banyak tempat Banyak 14 23%


sampah di pasar yang anda Cukup 26 42,6%
kunjungi?
Jarang 15 24,6%

Kurang 6 9,8%

6. Bagaimana bentuk tempat Kantung Plastik 2 3,3%


sampah tersebut Tong plastik 29 47,5%

Keranjang 25 41%

Bak sampah 1 1,6%

9
Kontainer 1 1,6%

Tumpukan sampah 1 1,6%

Belum pernah menemukan 1 1,6%

7. Seberapa sering anda Sangat sering 9 14,8%


menjumpai selokan air di Sering 29 47,5%
pasar yang anda kunjungi?
Jarang 21 34,4%

Tidak pernah 2 3,3%

8. Bagaimana keadaan Sangat baik 4 6,6%


sirkulasi udara di pasar Baik 21 34,4%
yang anda kunjungi?
Cukup 30 49,2%

Buruk 6 9,8%

9. Bagaimana pencahayaan Sangat baik 8 13,1%


di pasar yang anda Baik 21 34,4%
kunjungi?
Cukup 28 45,9%

Buruk 4 6,6%

10. Bagaimana tingkat Sangat lembab 6 9,8%


kelembaban di pasar yang Lembab 14 23%
anda kunjungi?
Cukup lembab 32 52,5%

Kering 9 14,8%

11. Bagaimana kondisi toilet Sangat terawat 1 1,6%


umum dipasar yang anda Terawatt 8 13,1%
kunjungi?
Cukup terawat 32 52,5%

Tidak terawat 20 32,8%

12. Bagaimana ketersediaan Banyak 4 6,6%


sumber air bersih di pasar Cukup 38 62,3%
yang anda kunjungi?
Kurang 17 27,9%

Tidak ada 2 3,3

10
13. Seberapa sering anda Sangat sering 3 4,9%
keluar rumah saat pandemi Sering 22 36,1%
virus corona?
Jarang 36 59%

Tidak pernah 0 0

3.2 Upaya Untuk Mengatasi Masalah pada Sistem Sanitasi di Lingkungan Pasar
Tradisional Indonesia

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

11
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, Retno. 2018. Manajemen Sanitasi Pelabuhan Domestik Di Gresik. Tersedia
di file:///C:/Users/pc/Downloads/KESLING-1-2-04.pdf. diakses pada 11 November
2020
Arifin, Johar, dan Fakhruddin M. 2009. Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi,
Keuangan, dan Perbankan. Elex Media Komputindo. Jakarta
Asakdiyah. (2004). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan
Pedagang Pasar Tradisional Di Kota Yogyakarta. Jurnal.
Dwi Anggraeni, Meidyas,dkk.2018. Gambaran sanitasi lingkungan di pasar
blambangan, banyuwangi tahun 2017. Tersedia di
file:///C:/Users/pc/Downloads/5206-14803-1-PB.pdf VOL. 3/NO.4. diakses pada 11
November 2020
Menteri Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
519/Menkes/SK/VI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat. 2008.
Nugrahani Sidhi, Alifhia,dkk . 2016. Hubungan Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan
Bakteriologis Air Bersih Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal. Tersedia di
file:///C:/Users/pc/Downloads/13480-27307-1-SM.pdf .Volume 4, Nomor 3, Juli.
Diakses pada tanggal 11 November 2020.

12
Peraturan Presiden RI no.112 tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
Perda No. 02/2009 Bab I mengenai Toko Modern

13

Anda mungkin juga menyukai