Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SANITASI PASAR

DI SUSUN OLEH :

1. ANDI RAFIKA R A PO.76.3.03.16.1.002


2. HERMAWAN WARDHANA PO.76.3.03.16.1.009
3. IRVANSIUS TUNLIU PO.76.3.03.16.1.010
4. LISA AMRIANI PO.76.3.03.16.1.014
5. MARWAH PO.76.3.03.16.1.017
6. MUHAMMAD ARMAN PO.76.3.03.16.1.021
7. NURITA PO.76.3.03.16.1.023
8. RAHMI PO.76.3.03.16.1.025
9. SUCIARTI PO.76.3.03.16.1.028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha pengasih lagi maha
penyayang ,kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-NYA kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Laporan Pasar ”.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini .

Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih ada banyak kekurangan
dalam penulisan dan penyusunan, baik dari segi tekhnik maupun dalam
penggunaan bahasa. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi kepada para pembaca seklian.

Mamuju, 5 Juli 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3

A. Pengertian Sanitasi .................................................................................... 3


B. Sanitasi Tempat Penjualan dan Sanitasi Peralatan yang digunakan ......... 3
C. Sanitasi Lingkungan .................................................................................. 4
D. Sanitasi Makanan ...................................................................................... 5
E. Prinsip Sanitasi .......................................................................................... 5
F. Penyimpanan Bahan Makanan .................................................................. 5
G. Pengangkutan Makanan ............................................................................ 6

BAB III PELAKSANAAN INSPEKSI PASAR .................................................. 7

A. Waktu Pelaksanaan Praktik ....................................................................... 7


B. Kegiatan Inspeksi ...................................................................................... 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 8

A. Hasil .......................................................................................................... 8
B. Pembahasan ............................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 10

A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................... 10

iii
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu


perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah
manusia bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Kondisi sanitasi di Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari Negara-negara
tetangga. Dengan Vietnam saja Indonesia hampir disalip, apalagi dibandingkan
dengan Malaysia atau Singapura yang memiliki komitmen tinggi terhadap
kesehatan lingkungan di negaranya. Jakarta hanya menduduki posisi nomor 2 dari
bawah setelah Laos dalam pencapaian cakupan sanitasinya.

Salah satu contoh dari kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia adalah
sanitasi lingkungan pasar, khususnya pasar tradisional. Pasar tradisional
merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya
transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-
menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran
terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Salah satu
contoh pasar tradisional yang ada di Indonesia khususnya di daerah Mamuju
Provinsi Sulawesi Barat yaitu pada pasar tradisional dan pasar regional. Keduanya
memiliki kondisi sanitasinya masih belum bisa dikatakan ideal sebagaimana pasar
tradisional dan regional di negara-negara maju. Disamping demikian, sanitasi
sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan kesehatan
lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan
dari aspek pengobatan. Sehingga adanya upaya perbaikan sanitasi sejak dini
kususnya pada pasar regional dapat membantu dalam peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat disamping ada perbaikan sanitasi dilingkungan pasar
regional.

1
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana kondisi sanitasi kesehatan
lingkungan di Pasar Regional Mamuju
2. Agar mahasiswa mengetahui apakah pasar Regional Mamuju layak sehat

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitik beratkan


kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin
mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

B. Sanitasi Tempat Penjualan dan Sanitasi Peralatan yang Digunakan


1. Sanitasi Tempat Penjualan

Sanitasi tempat penjualan hendaknya diusahakan agar tidak menggunakan


tempat tempat atau ruangan yang mudah kemasukan debu atau basah
(lembab) karena dapat mempengaruhi kebersihan produk yang dijual, sperti
diketahui bahwa debu dapat menempel pada makanan sehingga makanan
tersebut diragukan kebersihannya. Sanitasi tempat penjualan meliputi :

a) Lantai : lantai harus terbuat dari bahan kedap air dan mudah dibersihkan,

b) Dinding : permukaan dinding harus rata, halus dan mudah dibersihkan,

c) Ventilasi : ventilasi harus cukup untuk memelihara kenyamanan dan


mencegah udara yang melampaui panas,

d) Air : Harus ada air yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan,

e) Alat pengolahan : Harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada


celah– celah yang tidak dapat dibersihkan.

2. Sanitasi Peralatan yang Digunakan

Alat-alat industry yang dimaksudkan disini adalah alat-alat


menjajakan dan alat-alat untuk pembungkus. Alat-alat tersebut perlu
diperhatikan kebersihanya, baik sebelum dipakai maupun setelah dipakai.
Cara pembersihannya cukup dicuci dengan air yang mendidih sehingga

3
kuman yang melekat pada alat makan tersebut dapat mati atau hilang,
juga alat pembungkus atau penampung jugadijaga kebersihannya.

C. Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan adalah pencegahan penyakit dengan jalan pengawasan


tidak hanya terhadap lingkungan fisik manusia saja tetapi juga pengawasan
terhadap lingkungan biologis, sosial dan ekonomi yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia. Sanitasi lingkungan sangat berperan juga terhadap sanitasi
makanan yang meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada semua tindakan
semua tingkatan, sejak makanan dibeli, disimpan, diolah dan disajikan untuk
melindungi agar konsumen tidak dirugikan.

Usaha-usaha sanitasi tersebut antara lain meliputi : keamanan makanan


dan minuman yang disediakan, hygiene perorangan dan praktek-praktek
penanganan makanan oleh karyawan yang bersangkutan, keamanan terhadap
penyediaan, pengolahan pembuangan air limbah dan kotoran, perlindungan
makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan, penyajian dan
penyimpanannya serta pencucianya, kebersihan dan penyimpanan alat–alat atau
perlengkapan.

Selain itu, bagi Industri pangan air merupakan urat nadi kehidupan. Air
mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai bahan olah atau pencampur, sebagai media
atau sarana proses misalnya sebagai pemanas, air pedingin dan sebagai sarana
pembersih. Pada fungsi pertama air akan menjadi bagian dari produk pangan,
sedangkan pada fungsi kedua dan ketiga air tidak menjadi bagian, namun
langsung atau tidak langsung akan kontak dengan produk pangan berarti
mempunyai potensi sebagai pencemar. Masing-masing penggunaan air
memerlukan perlakuan sanitasi. Air yang digunakan untuk memasak maupun
untuk mencuci harus berasal dari sumber–sumber yang memenuhi standar air,
yaitu memenuhi syarat fisik, kimia, biologis.

4
D. Sanitasi Makanan

Pengertian Sanitasi Makanan Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok


manusia untuk kelangsungan hidup, selain kebutuhan sandang dan
perumahan.Untuk menjadi sehat manusia membutuhkan makanan dalam jumlah
seimbang dan berkualitas dari segi sanitasi. Sanitasi adalah usaha kesehatan
preventif yang menitik beratkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan
hidup manusia. Pengertian sanitasi dipandang dari berbagai segi terkait dengan
kesehatan, yaitu:

a) Menjamin lingkungan serta tempat kerja yang baik dan bersih,

b) Melindungi setiap orang dari faktor– faktor lingkungan yang merugikan


fisik maupun mental,

c) Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular.

E. Prinsip Sanitasi Makanan

Keadaan Bahan Baku Bahan makanan adalah semua bahan baik yang
sudah diolah maupun yang belum diolah. Bahan makanan yang baik harus
memenuhi syarat sebagai berikut:

Pertama, Bahan makanan yang diolah terutama daging harus baik, segar
dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan rasa.

Kedua, Bahan terolah antara lain makanan yang dikemas dan makanan
yang tidak dikemas.

F. Penyimpanan Bahan Makanan

Penyimpanan bahan makanan perlu diawasi dan dipelihara baik–baik agar


bahan makanan tersebut tidak rusak oleh jamur dan lain–lain. Pengolahan
Makanan Pengolahan makanan adalah proses mempersiapkan dan memasak
makanan, tiga hal yang harus diperhatikan adalah tempat pengolahan, tenaga
pengolah, cara pengolahan.

5
G. Pengangkutan Makanan

Makanan yang diangkut dari tempat pengolahan atau dari tempat


penyimpanan makanan harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a) Kebersihan cara mengangkut,

b) Kebersihan alat–alat pengangkut,

c) Kebersihan tenaga pengangkut.

6
BAB III

PELAKSANAAN INSPEKSI PASAR

A. Waktu Pelaksanaan Praktik


Waktu : Pukul 12:00 WITA
Hari/ Tanggal : Senin/ 30 April 2018
Tempat : Pasar Regional Mamuju

B. Kegiatan Inspeksi
1) Memantau bagaimana lokasi dan bangunan pasar regional mamuju yaitu
penataan ruang dagang, ruang kantor pengelola, tempat penjualan bahan
pangan dan makanan, tempat penjualan bahan pangan basah, tempat
penjualan bahan pangan kering, tempat penjualan makanan matang/ siap
saji, area parkir, serta bagian konstruksi atap.
2) Memantau bagaimana sanitasi pasar regional mamuju yaitu penggunaan
air bersih, kamar mandi dan toilet, pengelolaan sampah, drainage, tempat
cuci tangan, pemantauan binatang penular penyakit/vektor, kualitas
makanan dan bahan pangan serta desinfeksi pasar.
3) Memantau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) para
pekerja/pedagang, pengunjung, serta pengelola pasar.
4) Memantau keamanan pasar regional mamuju yaitu tersedianya peralatan
pemadam kebakaran serta pos keamanan.
5) Memantau fasilitas lain yang tersedia di pasar regional mamuju antara
lain, tempat/sarana ibadah, tempat penjualan unggas hidup, serta
tersedianya pos pelayanan kesehatan dan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K)..

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Pada pemeriksaan inspeksi sanitasi pasar yang kami laksanakan pada
tanggal 30 april 2018 di Pasar Regional Mamuju, kami mendapatkan hasil yaitu :

NO VARIABEL UPAYA SKOR


1 Lokasi 500
2 Bangunan Pasar 925
3 Sanitasi 1.344
4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2.200
5 Keamanan 230
6 Fasilitas Lain 420
TOTAL SKOR 5.619

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil yang kami dapatkan yaitu total skor 5.619 yang dimana
skor tersebut tidak mencapai kriteria penilaian dan dikategorikan tidak sehat. Pada
variabel lokasi nilai maksimal komponen yang dinilai sesuai dengan skor yang
kami dapatkan yaitu 500 dan memenuhi syarat karena lokasi pasar regional
Mamuju sesuai rencana umum tata ruang. Variabel bangunan pasar nilai
maksimal komponen yang dinilai tidak sesuai dengan skor yang kami dapatkan
yaitu 925 dan tidak memenuhi syarat dikarenakan bagian dari bangunan pasar
tidak sesuai dan tidak memenuhi syarat sehat. Variabel sanitasi nilai maksimal
komponene yang dinilai tidak sesuai skor yang kami dapatkan yaitu 1.344 dan
tidak memenuhi syarat dikarenakan pada fasilitas sanitasi tidak tersedia dalam
jumlah yang cukup seperti air bersih belum memenuhi syarat, kamar mandi dan
toilet yang tidak memadai serta fasilitas fasilitas sanitasi lainnya yang tidak
tersedia dan memadai. Variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat nilai maksimal

8
komponen yang dinilai tidak sesuai dengan skor yang kami dapatkan yaitu
2.200 dan tidak layak sehat karena perilaku dari para pedagang atau pekerja,
pengunjung, serta pengelola sendiri tidak ada yang berperilaku hidup sehat.
Variabel keamanan nilai maksimal komponen yang dinilai tidak sesuai dengan
skor yang kami dapatkan yaitu 230 dikarenakan fasilitas keamanan di pasar
regional mamuju tidak tersedia dalam jumlah yang memadai serta sistem
keamanan yang kurang ketat. Serat pada variabel fasilitas lain nilai maksimal
komponen yang dinilai tidak sesuai dengan skor yang kami dapatkan yaitu 420
dikarenakan fasilitas yang tidak tersedia dalam jumlah yang cukup seperti fasilitas
tempat ibadah yang komponen penilaiannya belum memenuhi syarat, serta
fasilitas seperti pos pelayanan kesehatan yang seharusnya ada namun tidak
tersedia.

9
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil yang kami dapat yaitu total skor 5.619 yang tidak
memenuhi kriteria penilaian dan tidak layak sehat. Adapun kondisi sanitasi
kesehatan lingkungan di pasar regional mamuju tidak memenuhi syarat dari
pengguanan air bersih yang tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, fasilitas
kamar mandi atau toilet yang tidak memadai, sampah yang tidak dolah, drainase
yang tidak memenuhi syarat, tempat cuci tangan yang tidak tersedia serta fasilitas
fasilitas sanitasi lainnya yang tidak memadai sehingga mempengaruhi kondisi
lingkungan pasar regional mamuju.
B. Saran
1. Bagi Pengelola Pasar Regional
Untuk pengelola pasar kami menyarankan agar lebih
memerhatikan sanitasi kesehatan lingkungan di pasar regioanl. Serta
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada para
pedagang, pengnjung, serta pengelola pasar.dan selalu menjaga kebersihan
lingkungan pasar agar terhidar dari binatang penular penyakit/ vektor.
2. Bagi Mahasiswa

Untuk mahasiswa sendiri kiranya agar lebih serius dalam


melaksanakan praktik kerja lapangan. Karena ilmu yang kita dapatkan
dapat kita sosialisasikan kepada masyarakat nantinya supaya tercipta
masyarakat yang menjaga kebersihan lingkungan dan cinta lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Banon Sari Siti . 2016 . Laporan hasil pengamatan sederhana pasar tradisional
pasar minggu f.1

Anda mungkin juga menyukai