Letak Terminal
Bangunan Terminal
A. Tempat parkir
Persyaratan minimal hygiene sanitasi yang berlaku adalah sebagai berikut :
a.
Tempat parkir yang bersih dari sampah dan genangan genangan air akan
menguntungkan dari segi estetik dan kesehatan. Apabila tempat parkir
kotor dengan sampah sampah dan genangan air, akan dapat menimbulkan
kecelakaan dan juga dapat menjadi sarang berbagai serangga dan tikus.
Adanya genangan air tersebut akan menciptakan tempat hidup dan
berkembangnya nyamuk. Sedangkan kita ketahui bahwa nyamuk
merupakan serangga yang dapat menyebarkan berbagai macam penyakit
pada manusia seperti : malaria, demam berdarah, penyakit kaki gajah dan
sebagainya.
b.
Lantai aspal dan beton penting agar tempat tersebut tidak lekas rusak sehingga
tidak menimbulkan lubang lubang yang dapat menjadi tempat genangan
genangan air, juga agar menyenangkan bagi penumpang karena tidak
terjadi goncangan goncangan kendaraan. Disamping itu, tempat parkir
tidak akan menjadi becek bila turun hujan, dan juga mudah dibersihkan
dari sampah sampah yang mengotori tempat tersebut.
c. Tersedia tanda tanda yang jelas
Ruang tunggu harus dan tersedia tempat tempat sampah yang tertutup
dan kedap air.
Ruang tunggu yang bersih akan menyenangkan orang dan membuat orang
betah di tempat tersebut untuk menunggu keberangkatan dan kedatangan
dari terminal bus. Untuk itu perlu dijaga kebersihan dan perlu tersedia
tempat pengumpul sampah yang tertutup dan kedap air. Bila tempat
tersebut tidak bersih dan menimbulkan bau yang tidak sedap dapat
menimbulkan rangsangan pada penumpang untuk meludah/berdahak
sembarangan di lantai. Hal ini akan menyebabkan ruang tunggu tersebut
akan menjadi kotor lagi. Diantara mereka ini mungkin ada yang
berpenyakit menular misalnya TBC yang digilirannya akan dapat menular
kepada orang lain. Disamping itu bau tersebut bisa mengundang
kedatangan serangga dan tikus sebagai vektor penyakit menular.
d. Penerangan yang cukup
Di ruang tunggu terminal bus perlu diberi penerangan secukupnya agar
menerangi semua sudut ruang bagi orang orang di tempat itu, sehingga hal
hal yang tidak diinginkan seperti saling tabrakan/bersenggolan, barang
barang tertukar, pencurian dan sebagainya tidak terjadi. Adapun
penerangan minimal yang disyaratkan adalah 5 foot candles.
e.
Adanya kaca pada loket yang membatasi antara penjual dan pembeli karcis
dimaksudkan agar disamping memberikan cahaya yang cukup ke dalam
loket, juga untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan penyakit
secara langsung antara penjual dan pembeli karcis. Bila tidak dibatasi
kaca, maka dapat terjadi penularan penyakit melalui tetesan ludah halus
(droples infection) seperti penyakit Tuberculosa, Diptheri, Pertussis.
e.
Penerangan.
Yang dimaksud dengan kakus umum adalah kakus yang duperuntukan bagi
umum dan jumlahnya lebih banyak dan bentuknya lebih besar, disesuaikan
dengan kapasitas daya tampung.
Orinoir adalah suatu bangunan yang khusus sebagai tempat kencing untuk
pria. Diterminal, WC umum penting perannya guna melayani para
pengunjung yang ingin membuang kotoran, tetapi apabila fasilitas ini tidak
memenuhi syarat kesehatan akan mudah menyebabkan terjadinya
penyebaran penyakit menular. Disamping bahaya pencemaran
penyakit,WC yang tidak memenuhi syarat kesehatan juga dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan, misalnya tergelincir. Agar bahaya
kesehatan itu dapat dihindari, maka yang penting diperhatikan mengenai
WC umum diterminal adalah :
1) WC harus memakai leher angsa
WC umum di terminal perlu memakai leher angsa karena dengan
menggunakan leher angsa tersebut, maka bau tidak bisa keluar karena
ditahan oleh air yang tetap ada disitu. Maka, tidak akan mengundang
kedatangan lalat dan binatang lainnya.
2) Tersedia air bersih yang cukup
Untuk membersihkan kotoran harus tersedia air pembersih yang cukup. Bila
air pembersih tidak cukup maka kotoran tidak akan tergelontor sehingga
WC akan bau, hal ini mengundang kedatangan lalat dan binatang lain yang
kemudian binatang tersebut dapat menghinggapi kotoran. Keadaan ini
akan menimbulkan penyakit seperti kolera, tyhus perut dan sebagainnya.
Penyakit ini dapat dipindahkan lalat keorang lain melalui makanan atau
minuman serta alat-alat yang dihinggapi.
3) Tersedia tempat cuci tangan dan sabun
b) Jumlah jamban minimal 2 buah, 1 buah untuk pria dan 1 buah lagi untuk
wanita
c)
Urinoir bersih
d)
e)
Air kotor dalam terminal umumnya berasal dari air hujan dan air warungwarung, rumah makan, air kakus/urinoir. Agar terminal tidak becek maka
sebaiknya diberi sauran air disekeliling bangunan. Beberapa hal yang
bersifat umum pada saluran kotor diterminal yang perlu diperhatikan:
1) Jangan menimbulakan genangan air terutama untuk air hujan dihalaman
2)
3) Saluran-saluran air kotor harus tertutup dan rapat serangga dan tikus
4) Disamping ruji-ruji atau gawang-gawang pada pangkal dan ujung saluran
untuk mencegah masuknya kotoran dan sampah dari halaman, kamar
mandi yang dapat berupa daun-daun dan kertas, plastik dan lain-lain
sehingga dapat menyebabkan tersumbatnya saluran tersebut.
d.
Jenis sampah yang berasal dari terminal dapat dibedakan menjadi dua jenis
sampah yaitu sampah kering dan sampah basah. Oleh karena itu tempat
penampungannya harus disesuaikan dengan jenis sampah tersebut. Untuk
sampah kering bisa dari papan biasa, sedangkan dari logam yang tidak
mudah berkarat untuk tempat penampungan sampah basah. Selain itu
syarat-syarat untuk tempat sampah ini adalah sebagai berikut :
-
Pengumpulan sampah
Harus tersedia tempat cuci tangan yang baik minimal 1 buah yang dilengkapi
dengan sabun dan serbet kain.
b.
Telepon umum
Telepon umum dalam terminal perlu sekali untuk pengunjung dan sewaktuwaktu digunakan dalam keadaan bahaya misalnya kebakaran.
Penempatannya sebaiknya di dekat ruang tunggu.
makalah Sanitasi Tempat -tempat Umum Terminal
cai wardana
07.23
ringkasan materi
LATAR BELAKANG
1.
2.
3.
Ada beberapa permasalahan yang sering muncul di terminal Mardika Ambon seperti
sampah. Masalah sampah kadang sering dianggap remeh oleh sebagian kalangan.
Padahal sampah apabila dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengelolaan yang
serius akan menyebabkan bencana yang besar. Sebagai contoh adalah bencana
banjir yang melanda kota-kota di Indonesia,. Banjir yang terjadi diakibatkan oleh
kegiatan manusia sendiri, yaitu sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Sampah-sampah tersebut akhirnya menggunung dan menghambat aliran air
sehingga akan menyebabkan banjir. Dampak yang lain dari tidak adanya
pengelolaan sampah adalah munculnya berbagai macam jenis penyakit yang
dibawa oleh perantara. Misalnya saja penyakit malaria,demam berdarah, berbagai
macam penyakit kulit, desentri dll.
Sampah adalah benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang yang berasal
dari suatu aktifitas dan akan terus ada dengan berbagai permasalahannya selama
manusia hidup dan beraktifitas. Sumber dari sampah pada umumnya
berhubungan erat dengan penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk
berbagai kegunaan.pada dasarnya sumber sampah dapat diklasifikasikan dalam
beberapa kategori, akan tetapi dalam laporan ini hanya akan mengambil sumber
sampah pada tempat pelayanan kesehatan.
Pengelolaan sampah yang baik, dimulai sejak dini, yaitu dari sumber sampah tersebut
berasal. Apabila dari sumbernya sudah dilakukan pengelolaan secara baik, maka
dalam perjalanannya sampah tersebut tidak akan menjadi barang sisa yang tidak
berguna tetapi menjadi barang yang masih mempunyai manfaat.
Terminal mardika merupakan terminal yang terletak di tengah pusat kota Ambon,
terminal mardika terbagi atas 2 rute dimana di sesuaikan berdasarkan jalur
keberangkatan.
Terminal Mardika A di khususkan untuk mobil angkutan umum yang beroperasi di
areal dalam kota sementara Terminal Mardika B untuk jalur luar kota.
Di lihat aspek sanitasi kondisi terminal mardika cukup memperihatinkan, masalah
yang timbul dari kondisi dapat di lihat dari kondisi lingkungan terminal, system
darinase yang kurang baik, system persampahan yang buruk, pembuangan air
limbah, maupun kondisi toilet/WC yang perlu di perhatikan dan di benahi.
TINJAUAN TEORI
b.
Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana
masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
c.
Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempattempat umum tersebut.
d.
Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum.
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan
antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial,
tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan
umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. Tempat umum
semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum, pasar tradisional atau
swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat pangkas rambut,
panti pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah,
objek wisata, dan lain-lain (Chandra, 2007).
tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun
secara terus menerus (permanent), baik membayar mapupun tidak membayar.
Kriteria suatu tempat umum adalah terpenuhinya beberapa syarat :
Sedangkan yang disebut sanitasi tempat-tempat umum adalah suatau usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat
umum tersebut yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis
penyakit.
Sasasan khusus yang harus diberikan dalam pengawasn tempat-tempat umum
meliputi :
1.
2.
3.
B. Hambatan yang sangat sering dijumpai dalam pelaksanaan sanitasi di tempattempat umum
Pengusaha
1.
Belum adanya pengertian dari para pengusaha mengenai peraturab per undangundangn yang menyangkut usha STTU dan kaitannya dengan usaha kesehtan
masyarakat
2.
3.
4.
Pemerintah
1.
Belum semua peraltan dimiliki oelh tenaga pengawas pada tingkat II dan
kecamatan
2.
3.
4.
C.
1.
2.
3.
Follow Up
4.
Evaluasi
5.
2.
3.
D.
Fasilitas terminal
Fasilitas terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas pendukung,
semakin besar suatu terminal semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan.
1)
Fasilitas utama
*
*
menara pengawas;
2)
Fasilitas penunjang
kamar kecil/toilet;
musholla;
kios/kantin;
ruang pengobatan;
wartel;
taman.
DAFTAR PUSTAKA
Candra Dermawan, 2006, Artikel Iptek - Bidang Teknologi Transportasi ITS: Sarana
Transportasi Lalu Lintas Darat Masa Depan.
Pengantar Kesehatan Lingkungan, Diterbitkan oleh EGC
Sanitasi Tempat-Tempat Umum. www. Google. Com
Terminal bus. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Oleh :
P17433107209
A. Latar Belakang
Indonesia sehat 2010 adalah visi pembangunan kesehatan nasional yang
menggambarkan masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup
dalam lingkungan sehat dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki drajat kesehatan yang
setinggi tingginya.
Terminal adalah tempat beserta fasilitasnya yang digunakan untuk naik, menurunkan
serta menunggu penumpang dari bus. Sedangkan sanitasi terminal yaitu
pengawasan pada beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap
kesehatan manusia yang ada di terminal.
Terminal bus adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan
menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta
mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.
Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal
kedalam tiga tipe sebagai berikut
1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar
kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
2. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.
3. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
pedesaan.
Ada beberapa permasalahan yang sering muncul di terminal adalah masalah sampah.
Masalah sampah kadang sering dianggap remeh oleh sebagian kalangan. Padahal
sampah apabila dibiarkan begitu saja tanpa
adanya pengelolaan yang serius akan menyebabkan bencana yang besar. Sebagai
contoh adalah bencana banjir yang melanda kota-kota di Indonesia, salah satunya
adalah kota Jakarta. Banjir yang terjadi diakibatkan oleh kegiatan manusia
sendiri, yaitu sampah yang tidak dikelola dengan baik. Sampah-sampah tersebut
akhirnya menggunung dan menghambat aliran air sehingga akan menyebabkan
banjir. Dampak yang lain dari tidak adanya pengelolaan sampah adalah
munculnya berbagai macam jenis penyakit yang dibawa oleh perantara. Misalnya
saja penyakit malaria,demam berdarah, berbagai macam penyakit kulit, desentri
dll.
Sampah adalah benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang yang berasal
dari suatu aktifitas dan akan terus ada dengan berbagai permasalahannya selama
manusia hidup dan beraktifitas. Sumber dari sampah pada umumnya
berhubungan erat dengan penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk
berbagai kegunaan.pada dasarnya sumber sampah dapat diklasifikasikan dalam
beberapa kategori, akan tetapi dalam laporan ini hanya akan mengambil sumber
sampah pada tempat pelayanan kesehatan.
Pengelolaan sampah yang baik, dimulai sejak dini, yaitu dari sumber sampah tersebut
berasal. Apabila dari sumbernya sudah dilakukan pengelolaan secara baik, maka
dalam perjalanannya sampah tersebut tidak akan menjadi barang sisa yang tidak
berguna tetapi menjadi barang yang masih mempunyai manfaat.
B. Tujuan
BAB II
HASIL
A. Bagian luar
Bagian luar biasanya berupa halaman (depan). Yang perlu diperhatikan :
1) Tempat parkir
2) Pembuangan sampah
3) Penerangan
B. Bagian dalam
1) Gedung perkantoran
2) Ruang tunggu
3) Jamban dan urinoir
4) Pembuangan air hujan dan air kotor
5) Tempat penjualan makanan/minuman (buffet)
6) Pemadam kebakaran
7) Kotak P3K
8) Pengeras suara
9) Gudang tempat penyimpanan barang
10) Mushola
2. Keadaan sanitasi di Terminal Bumiayu.
A. Bagian luar (eksterior)
Bagian luar biasanya berupa halaman (depan). Yang perlu diperhatikan adalah:
1) Tempat parkir
Tempat parkir yang ada di Terminal Bumiayu cukup luas, tetapi kondisinya sangat
memprihatinkan, ketika musim penghujan tiba, tempat parkir tersebut selalu
dipenuhi oleh genangan air, becek, dan tercium bau yang tidak sedap akibat
sampah yang terbawa banjir.
2) Pembuangan sampah
Sistem pembuangan sampah dilakukan dengan cara membuang sampah pada tempat
sampah yang disediakan hanya beberapa di sudut halaman. Tempat sampah yang
ada adalah tempat sampah yang terbuat dari karet serta plastik dengan jumlah
yang relatif kurang di lihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang datang.
Tempat sampah yang disediakan adalah tempat sampah tanpa tutup.
3) Penerangan
Kondisi penerangan yang ada di terminal Bumiayu cukup memenuhi syarat, karena
penerangannya cukup.
B. Bagian dalam (interior)
1) Gedung perkantoran
Gedung perkantoran terminal Bumiayu adalah bangunan yang baru di bangun, jadi
kondisinya masih bagus.
2) Ruang tunggu
Ruang tunggu yang ada di terminal Bumiayu cukup luas, tetapi sanitasi
kebersihannya kurang terjaga, hal tersebut dibuktikan dengan adanya sampah
yang tercecer di dalam ruang tunggu.
6) Pemadam kebakaran
Di terminal ini tidak terdapat alat pemadam kebakaran, sehingga saat terjadi
kebakaran, petugas hanya mengantisipasinya dengan menyemprotkan air atau
menggunakan karung goni.
7) Kotak P3K
Di terminal ini tidak tersedia kotak P3K.
8) Pengeras suara
Di terminal ini terdapat alat pebgeras suara dan alat tersebut berfungsi dengan baik.
9) Gudang tempat penyimpanan barang
Untuk gudang tempat penyimpanan barang terdapat di dalam terminal. Barang
tersimpan cukup rapid an tertata dengan baik sesuai dengan fungsinya.
10) Mushola
Di terminal ini terdapat mushola.
Berbagai macam bahaya kesehatan yang timbul dari aktivitas terminal bus
a) Kebersihan WC/MCK yang tidak dijaga menjadi sarana penularan penyakit, dari
segi estetika menimbulkan bau tak sedap, kurang nyaman, jijik.
b) Bus yang semrawut menyulitkan arus lain sehingga meningkatkan daya emosi
pengendara bus dan penumpang menjadi bingung, cepat lelah, dll.
c) Tata letak lampu yang tidak diatur dengan baik pada malam hari yang
menyebabkan silau
d) Sampah dan saluran air kotor yang menjadi sarang tikus, nyamuk, kecoa
e) Kantin dan pengelolaan makanan yang tidak sanitair sehingga menimbulkan
keracunan, diare, dan sebagainya.
f) Pencemaran udara oleh asap dari emisi knalpot mengakibatkan keracunan CO,
NO2, SO2 dan Pb.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Prioritas Permasalahan
Berdasarkan hasil observasi, ada beberapa bagian yang ada di Terminal Bumiayu
yang masih kurang memenuhi syarat sanitasi yang baik, khususnya tentang
penanganan sampah.
1. Tempat parkir
Ketika hujan deras, tempat parkir dipenuhi dengan genangan air. Hal ini disebabkan
karena konstruksi tempat parkir yang kurang mendukung, tidak tersedianya
penampungan air hujan yang baik, serta sistem drainase tidak tidak berfungsi
dengan baik. Untuk itu perlu adanya perbaikan pada hal-hal tersebut.
2. Pembuangan sampah
Sampah hanya dibuang pada tempat sampah yang tanpa tutup yang mana sampah
dicampur antara yang basah dan yang kering sehingga menimbulkan bau. Untuk
itu perlu dilakukan pemisahan tempat sampah untuk sampah basah dan sampah
kering serta menggunakan tempat sampah yang bertutup untuk mengurangi bau.
3. Jamban dan urinoir
Pada jamban dan urinoir, tercium bau yang tidak sedap, untuk itu perlu dilakukan
pembersihan secara rutin, serta pemberian pengharum ruangan untuk mengurangi
bau.
4. Tempat penjualan makanan/minuman (buffet)
Kondisi sanitasi tempat penjualan makanan dan minuman di Terminal Bumiayu
cukup bersih, hanya pada saat musim hujan, terminal ini banjir dan terdapat
genangan air di sekitar tempat penjualan makanan dan minuman. Tempat sampah
diletakkan di setiap sudut kios. Tetapi ada juga penumpang yan
g membuang sampah sembarangan sehingga ada sampah yang tercecer di sekitar
kios tersebut. Untuk itu perlu dibuat saluran pembuangan air yang lancar di sekitar
kios makanan minuman, serta perlu adanya kesadaran dari para pengunjung
untuk membuang sampah pada tempatnya.
e) Sampah hanya dibuang begitu saja di tempat sampah tanpa adanya pemilahan
maupun pemanfaatan terhadap sampah.
C. Analisis Masalah
Dari berbagai permasalahan yang ada, dapat dilakukan upaya pemecahan dengan
alternatif pemecahan sebagai berikut :
1. Memberikan penyuluhan kepada petugas terminal, penumpang, maupun pedagang
yang berada di sekitar tempat tersebut akan pentingnya menjaga kebersihan serta
betapa bermanfaatnya sampah bila penanganannya dilakukan dengan baik.
3. Melakukan Pemisahan Jenis Sampah Antara Sampah Kering dan Sampah Basah
Dengan melakukan pemisahan antara sampah kering dan sampah basah maka
pemanfaatan sampah lebih mudah dilakukan. Misalnya saja untuk sampah kering
(kertas, botol, plastick, dapat didaur ulang. Sedangkan sampah basah dapat
digunakan sebagai kompos. Dengan adanya pemisahan tersebut maka secara
otomatis jumlah tempat sampah harus ditambah karena untuk membedakan
sampah basah dan sampah kering.
4. Penggunaan Kantong Plastik Untuk Tempat Sampah yang Terbuka atau Tanpa
Tutup
Tempat sampah yang ada di tempat pelayanan kesehatan ini adalah tempat sampah
yang tanpa tutup. Maka sebaiknya di dalam tempat sampah tersebut diberi
kantong plastik untuk menampung sampah, hal ini mempunyai berbagai
keuntungan antara lain :
a. Mengurangi kemungkinan timbulnya gangguan bau.
b. Sampah basah tidak dapat dicapai lalat
c. Kerusakan pada tempat sampah lebih berkurang
d. Sampah tidak lengket pada tempat sampah sehinggga tempat sampah tetap bersih
kering dan tahan lama.
e. Mengurangi tercemarnya sampah sewaktu diangkut dan dibuang ke TPA.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terminal bus adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan
menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta
mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.
Persyaratan minimum hygiene dan sanitasi terminal bus dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu :
1. Bagian luar
Bagian luar biasanya berupa halaman (depan). Yang perlu diperhatikan :
a) Tempat parkir
b) Pembuangan sampah
c) Penerangan
2. Bagian dalam (interior)
a) Gedung perkantoran
b) Ruang tunggu
c) Jamban dan urinoir
d) Pembuangan air hujan dan air kotor
e) Tempat penjualan makanan/minuman (buffet)
f) Pemadam kebakaran
g) Kotak P3K
h) Pengeras suara
i) Gudang tempat penyimpanan barang
j) Mushola
Permasalahan yang paling menonjol pada pengelolaan sampah di terminal Bumiayu
antara lain :
1. Belum adanya pemisahan antara sampah basah dan sampah kering yang dihasilkan
baik oleh pengunjung, pihak puskesmas pedagang yang berada di sekitar
puskesmas tersebut maupun pasien, sehingga sampah tercampur dan
menimbulkan bau.
2. Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
3. Di tempat tersebut juga tidak terdapat plakat maupun himbauan tentang menjaga
kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
4. Tempat sampah yang digunakan adalah tanpa tutup sehingga memungkinkan
adanya tikus, kecoa, maupun kucing merusak tempat tersebut.
5. Sampah hanya dibuang begitu saja di tempat sampah tanpa adanya pemilahan
maupun pemanfaatan terhadap sampah.
Adapun alternatif pemecahan masalah yang ada di terminal Bumiayu antara lain :
1. Melakukan Pemisahan Jenis Sampah Antara Sampah Kering dan Sampah Basah
2. Memberikan penyuluhan kepada petugas terminal, penumpang, maupun pedagang
yang berada di sekitar tempat tersebut
3. Penempatan lokasi tempat sampah yang stategis dan mudah dijangkau oleh semua
pihak.
4. Menggunakan kantong plastik untuk tempat sampah yang tanpa tutup
B. Saran.
1. Adanya sangsi bagi pengguna terminal yang membuang sampah sembarangan.
2. Pembentukan organisasi yang bertugas khusus mengelola sampah terminal.
3. Hendaknya dilakukan pemisahan antara sampah basah dan sampah kering agar
dalam pemanfaatannya lebih mudah.
4. Sebaiknya menggunakan tempat sampah yang dapat menarik perhatian pengunjung
untuk membuang sampah pada tempatnya tanpa mengabaikan aspek kesehatan.
5. Perlu adanya penambahan plakat maupun poster poster tentang kebersihan untuk
menghimbau pengunjung, pasien, maupun petugas untuk selalu menjaga
kebersihan.
DAFTAR PUSTAKA
Hilal, Nur.2008. Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Ssampah Padat. JKL
Purwokerto.
Candra Dermawan, 2006, Artikel Iptek - Bidang Teknologi Transportasi ITS: Sarana
Transportasi Lalu Lintas Darat Masa Depan.
www.vics.or.jp/english/vics/structure.html).