Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BORAKS

DI SUSUN OLEH :

ANDI RAFIKA R.A

PO.76.3.03.16.1.002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha pengasih lagi maha

penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-NYA kepada saya, sehingga saya

dapat menyelesaikan makalah ini .

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini .

Terlepas dari semua itu, saya menyadari masih ada banyak kekurangan

dalam penulisan dan penyusunan, baik dari segi tekhnik maupun dalam

penggunaan bahasa. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

maupun inspirasi kepada para pembaca seklian.

Mamuju, 29 Mei 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang ini banyak bahan kimia dan berbagai campuran lain yang
digunakan oleh manusia untuk membuat makanan. Dengan campuran bahan
kimia makanan akan terlihat lebih menarik dan menghasilkan rasa yang lebih
enak. Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membeli dan
mengkonsumsinya.

Bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat dan


diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia lebih efektif dan efisien. Bahan
kimia itu sendiri banyak digunakan dalam industri, baik industrinon pangan
maupun industri pangan. Besarnya manfaat bahan kimia tersebut, ternyata
mengakibatkan mereka salah menempatkan fungsi bahan kimia itu sendiri.
Bahan kimia yang seharusnya untuk industri non pangan, malahdipergunakan
dalam pembuatan makanan sehingga akan berdampak fatal.Salah satu bahan
kimia yang disalahgunakan penggunaan adalah boraks.

Pada awalnya masyarakat belum menyadari akan bahaya yang


ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut, akan tetapi jika bahan tersebut
dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan kerugian terhadap masyarakat
itu sendiri. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya pada fisiknya tetapi juga
pada psikisnya. Apalagi untuk anak yang sedang mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Contoh konkretnya yaitu terjadinya obesitas, kolesterol
tinggi, darah tinggi, dan sebagainya. Sedangkan dalam psikisnya
menimbulkan keterlambatan pola pikir karena terlalu banyak bahan kimia
yang dikonsumsi.

Begitu banyak masyarakat yang tercemar oleh bahan pengawet


boraks yang sangat membahayakan ini. Akibat ulah manusia-manusia lain
yang tidak berperikemanusiaan yang hanya mengejar keuntungan semata,
tanpa memperhitungkan orang yang mengkonsumsinya. Penggunaan
boraks untuk mengawetkan makanan memang sudah lama terjadi. Walaupun
sudah dilakukan inspeksi ke lapangan, bahkan sampai dikeluarkan
peraturan mengenai dilarangnya penggunaan bahan tersebut, tetapi sampai
saat ini masih banyak yang melakukannya. Umumnya bahan tersebut
digunakan oleh industri rumahan, karena mereka tidak terdaftar dan
tidak terpantau oleh Depkes dan Balai POM setempat. Tetapi tidak
menutupkemungkinan bagi industri besar melakukannya. Mereka mau
melakukannya dengan alasan bahan tersebut mudah digunakan dan harganya
relatif lebih murah daripada pengawet makanan, sehingga mereka
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Penanganan tersebut harus ada kerjasama antara pihak pemerintah dan


masyarakat. Dan sebagai generasi penerus sebaiknya kita mulai dari sekarang
memberikan pengertian kepada masyarakat akan bahaya boraks.

Selain itu, mulai menciptakan makanan yang tidak mengandung


boraks tetapi mempunyai bentuk yang menarik sehingga masyarakat mau
mengkonsumsinya.

B. Tujuan

1. Menjelaskan tentang bahaya boraks bagi kesehatan.

2. Mengetahui gejala klinis yang ditimbulkan dari pengkonsumsian boraks

3. Mengetahui sumber atau asal racun boraks

4. Mengetahui makanisme boraks dalam tubuh manusia


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Boraks

Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang
mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air.

Boraks merupakan garam Natrium Na2 B4O7 10H2O yang banyak digunakan
dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet
kayu, dan kerami. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. .
Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air,
tetapi borakstidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai
pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari
kandungan asam borat didalamnya.

Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi,
kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa disebut
“Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri
makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan
dalam pembuatan kecap.

Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah,
mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.

B. Gejala Klinis Dari Boraks

Ada beberapa ciri Gejala Keracunan Boraks, antara lain sebagai berikut:

 Keadaan umum: lemah, sianosis, hipotensi


 Terhirup: iritasi membran mukosa, tenggorokan sakit, dan batuk, efek
pada sistem saraf pusat berupa hiperaktifitas, agitasi dan kejang. Aritmia
berupa atrial fibrilasi, syok dan asidosis metabolik. Kematian dapat terjadi
setelah pemaparan, akibat syok, depresi saraf pusat atau gagal ginjal.
 Kontak dengan kulit: Eritrodemik rash (merah), iritasi dan gejala seperti
orang mabuk, deskuamasi dalam 3-5 hari setelah pemaparan.
 Tertelan: mual, muntah, diare, gangguan pencernaan, denyut nadi tidak
beraturan, nyeri kepala, gangguan pendengaran dan penglihatan, sianosis,
kejang dan koma. Keracunan berat dan kematian umumnya terjadi pada
bayi dan anak-anak dalam 1-7 hari setelah penelanan, sedangkan pada
orang dewasa jarang terjadi.

Dalam jumlah banyak boraks dapat menimbulkan keracunan kronis


akibat tibunan boraks, antara lain:

 Demam
 Anuria (tidak terbentuknya urine)
 Koma
 Merangsang sistem saraf pusat
 Menimbulkan depresi
 Apatis
 Sianosis
 Tekanan darah turun
 Kerusakan ginjal
 Pingsan
 Dan kematian

Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tak


sertamerta berakibat buruk terhadap kesehatan. Tetapi boraks yang sedikit ini
akan diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Selain melalui saluran
pencernaan, boraks juga bisa diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam
tubuh ini akan disimpan secara kumulatif di dalam hati, otak, dan testes (buah
zakar).

Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan


(tikus). Dalam dosis tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa
menyebabkan pusing-pusing, muntah, mencret, kram perut, dan lain-lain.
Pada anak kecil dan bayi, boraks sebanyak 5 gram di dalam tubuhnya dapat
menyebabkan kematian. Sedangkan kematian pada orang dewasa terjadi jika
dosisnya mencapai 10-20 gram atau lebih.

C. Sumber atau Asal Racun Boraks

Boraks adalah natrium tetraborat dekahidrat, Na2B4O7.10 H2O yang


diperoleh dari salt lake di Utah, Amerika Serikat. Boraks diperdagangkan ke
seluruh dunia sebagai serbuk putih, untuk bahan macam-macam industri.
Selain diambil dari salt lake, ia juga dihasilkan secara besar-besaran sebagai
hasil tambang yang bercampur dengan mineral kernite dan colemanite, di
Oregon, California dan Nevada.

Asam borat atau boraks (boric acid) merupakan zat pengawet


berbahaya yang tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan.
Boraks adalah senyawa kimia dengan rumus Na2B4O7 10H2O berbentuk
kristal putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Dalam
air, boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat (Syah, 2005).
Unsur utamanya adalah boron yang bersifat antiseptic, penumpas kuman.
Dahulu ia banyak digunakan sebagai obat pencuci mata boorwater.

Contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks

1. Bakso,

2. Kerupuk,

3. Ikan,

4. Tahu,

5. Mie,

6. Daging ayam.

7. Kerupuk Gendar
8. Gendar nasi,

D. Mekanisme Boraks

Borate cepat diabsorbsi oleh saluran pencernaan (usus/lambung) dan oleh


selaput lender (mucous membrances), diekskresi secara lamban oleh ginjal
diubah dan dipusatkan pada hati (liver). Dalam dosis tunggal dieliminasi
selama kira-kira seminggu. Pada waktu sel-sel hepar rusak, akan
menyebabkan induksi enzim yang berada di dalam sel hepar (enzim
intraseluler) sehingga enzim tersebut akan dilepaskan ke dalam darah. Enzim
hepar tersebut antara lain Alanin Amino Transferase atau Glutamat Piruvat
Transaminase (GPT).

Masuknya boraks yang terus-menerus, akan menyebabkan rusaknya


membran sel hepar, kemudian diikuti kerusakan pada sel parenkim hepar. Hal
ini terjadi karena gugus aktif boraks B=0 akan mengikat protein dan lipid tak
jenuh sehingga menyebabkan peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid dapat
merusak permaebilitas sel karena membran sel kaya akan lipid, sebagai
akibatnya semua zat dapat keluar masuk ke dalam sel.

Keduanya merupakan enzim intraseluler yang dalam keadaan normal


seharusnya berada didalam sel. Keduanya merupakan enzim transaminase
yang berfungsi mengkatalisis reaksi kimia yang terjadi dalam sel. Pada waktu
sel-sel hepar rusak akan menyebabkan induksi enzim yang berada di dalam
sel hepar (enzim intraseluler) sehingga enzim tersebut akan dilepaskan ke
dalam darah. Enzim hepar tersebut antara lain Glutamat Piruvat Transaminase
atau GPT

Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat


buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam
organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan
namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh
dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat
sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim
metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria (Artika, 2009)

Boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia


karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya
akan mempengaruhi kerja syaraf.

Boraks merupakan zat toksik yang cepat diabsorbsi oleh tubuh karena
boraks memiliki tingkat kelarutan yang tinggi, sehingga distribusinya cepat
menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Organ tubuh yang paling sering terkena
efek samping dari pemberian boraks adalah hepar dan ginjal.(4)

Hepar merupakan organ yang berfungsi sebagai detoksikasi racun.


Hampir semua obat ataupun zat yang masuk melalui oral mengalami
metabolisme di dalam hepar. Bahan toksik yang dikonsumsi akan masuk ke
hepar dan akan mengalami proses detoksikasi. Bahan-bahan toksik ini akan
menyebabkan kerusakan dan kematian sel-sel hepar.

Boraks merupakan racun bagi semua sel. Pengaruhnya terhadap organ


tubuh tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh. Karena kadar
tertinggi tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang
paling terpengaruh dibandingkan dengan organ yang lain. Dosis tertinggi
yaitu 10-20 gr/kg berat badan orang dewasa dan 5 gr/kg berat badan anak-
anak akan menyebabkan keracunan bahkan kematian. Sedangkan dosis
terendah yaitu dibawah 10-20 gr/kg berat badan orang dewasa dan kurang
dari 5 gr/kg berat badan anak-anak (Saparinto dan Hidayati, 2006).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Boraks merupakan garam Natrium Na2 B4O7 10H2O yang banyak


digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas,
pengawet kayu, dan kerami. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat
menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal,
hilang nafsu makan.

Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tak


sertamerta berakibat buruk terhadap kesehatan. Adapun gejala klinis yag
ditimbulkan dari mengonsumsi boraks ialah tertelan: mual, muntah, diare,
gangguan pencernaan, denyut nadi tidak beraturan, nyeri kepala, gangguan
pendengaran dan penglihatan, sianosis, kejang dan koma. Keracunan berat dan
kematian umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak dalam 1-7 hari setelah
penelanan, sedangkan pada orang dewasa jarang terjadi.

Boraks adalah natrium tetraborat dekahidrat, Na2B4O7.10 H2O yang


diperoleh dari salt lake di Utah, Amerika Serikat. Boraks diperdagangkan ke
seluruh dunia sebagai serbuk putih, untuk bahan macam-macam industri. Selain
diambil dari salt lake, ia juga dihasilkan secara besar-besaran sebagai hasil
tambang yang bercampur dengan mineral kernite dan colemanite, di Oregon,
California dan Nevada.

Masuknya boraks yang terus-menerus, akan menyebabkan rusaknya


membran sel hepar, kemudian diikuti kerusakan pada sel parenkim hepar. Hal ini
terjadi karena gugus aktif boraks B=0 akan mengikat protein dan lipid tak jenuh
sehingga menyebabkan peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid dapat merusak
permaebilitas sel karena membran sel kaya akan lipid, sebagai akibatnya semua
zat dapat keluar masuk ke dalam sel.
B. Saran
Mengonsumsi makanan yang mengandung bahan boraks sangatlah
berbahaya, karena mengetahui dari bahaya yang ditimbulkan, gejala klinis,
sumber racun, serta mekanisme boraks dalam tubuh manusia. Untuk itu
bagi masyarakat sendiri agar lebih baik dalam memilih makanan dan untuk
pedagang agar lebih bijak dalam menggunakan bahan makanan dalam
membuat makanan.

Anda mungkin juga menyukai