Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH JAMBAN SEHAT

DI SUSUN OLEH

ANDI RAFIKA REZKY AULIA

PO.76.3.03.16.1.002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha pengasih lagi maha
penyayang , saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-NYA kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul “jamban sehat”.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini .

Terlepas dari semua itu, saya menyadari masih ada banyak kekurangan
dalam penulisan dan penyusunan, baik dari segi tekhnik maupun dalam
penggunaan bahasa. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi kepada para pembaca seklian.

Mamuju, 21 November 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Tujuan ................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4

A. Definisi jamban dan septictank ........................................................... 4


B. Kerugian tidak memiliki jamban ......................................................... 4
C. Kriteria jamban sehat .......................................................................... 5
D. Syarat membuat jamban sehat ............................................................. 6
E. Syarat membuat septictank ................................................................. 9
F. Spesifikasi bahan untuk pembuatan septictank ................................... 10
G. Desain gambar septictank dan jamban sehat ....................................... 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13

A. Kesimpulan ......................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di era yang serba modern seperti saat ini masih banyak kita jumpai masyarakat yang

tidak menggunakan jamban keluarga sehat. Karena faktor ekonomi atau faktor yang

lainnya menjadi lansdasan setiap masyarakat sehingga tidak membuat jamban sehat

disekitar rumah mereka, akibatnya menyebabkan banyaknya timbul vektor yang

menimbulkan berbagai penyakit.

Ada faktor lain yang menyebabkan masyarakat untuk tidak membuat atau

membangun jamban yaitu ketergantungan pada bantuan pemerintah dalam hal

membangun jamban. Hal ini merupakan bagian dari kesalahan masa lalu dalam

penerapan kebijakan yang justru cenderung memanjakan masyarakat.

Program pembangunan jamban yang dilakukan selama ini kurang optimal khususnya

dalam membangun perubahan masyarakat. Pendekatan yang dilakukan mempunyai

karakteristik yang berorientasi kepada konstruksi atau bangunan fisik jamban saja, tanpa

ada upaya pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang memadai, selain itu

desain jamban yang dianjurkan seringkali mahal bagi keluarga miskin. Subsidi proyek

tidak efektif menjangkau kelompok masyarakat miskin. jamban dibangun,

tetapi seringkali tidak digunakan masyarakat.

Hingga saat ini belum dijumpai adanya definisi jamban di tingkat peraturan

pemerintah dalam sistem perundangan di Indonesia. Dengan demikian tidak ada pula

1
istilah itu dalam tataran undang-undang. Bisa jadi dengan akan dirampungkannya

rencana undang-undang (RUU) tentang Air Limbah Permukiman maka definisi jamban,

kakus, WC, toilet, atau apapun nama lainnya akan terwadahi secara formal dalam sistem

regulasi di Indonesia.

Di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/2008 tentang Kebijakan

dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman tidak

disebutkan adanya istilah jamban. Namun di dalam Keputusan Menteri Permukiman dan

Prasarana Wilayah nomor 534/2001 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal

disebutkan adanya sarana sanitasi individual dan komunal berupa jamban beserta MCK-

nya. Lebih jauh lagi di dalam Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman untuk

RPIJM 2007 disebutkan adanya pengumpulan data primer tentang jamban keluarga. Di

dalam Petunjuk Teknis Tata Cara Pembuatan Bangunan Jamban Keluarga dan Sekolah

1998 dari Departemen Pekerjaan Umum, disebutkan bahwa jamban mencakup

bangunan atas yang antara lain terdiri: plat jongkok, leher angsa, lantai, dinding, dll,

tetapi tidak termasuk bangunan bawahnya.

Di dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 852/2008 tentang Strategi Nasional

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat disebutkan bahwa jamban sehat adalah fasilitas

pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit. Di

dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 715/2003 tentang Persyarakan Hygiene

Sanitasi Jasaboga disebutkan bahwa usaha jasaboga harus menyediakan WC Umum

dengan fasilitas jamban dan peturasan sesuai dengan jumlah karyawannya

2
B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep dasar jamban keluarga sehat dan septictank

2. Untuk mengetahui kriteria dari jamban sehat jamban sehat

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Jamban dan Septitank

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan tinja


(kotoran) manusia yang tediri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa atau tanpa leher angsa (jamban cemplung) yang dilengkapi dengan
unti penompang kotoran dan air untuk membersihkannya.
Septic tank berkaitan erat dengan aktivitas biologis seluruh penghuni rumah.
Agar tidak mudah penuh dan mampat, diperlukan rancangan yang tepat.
Rancangan dan pemeliharaan yang tidak tepat, dapat membuat septic tank tidak
berfungsi dengan baik.
Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset,
bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara.

B. Kerugian tidak memiliki jamban

Dengan masih adanya masyarakat di sutau wilayah yang BAB sembarangan,

maka wilayah tersebut terancam beberapa penyakit menular yang berbasis

lingkungan diantaranya : Penyakit Cacingan, Cholera (muntaber), Diare, Typus,

Disentri, Paratypus, Polio, Hepatitis B dan masih banyak penyakit

lainnya. Semakin besar prosentase yang BAB sembarangan maka ancaman

penyakit itu semakin tinggi itensitasnya. Keadaan ini sama halnya dengan

4
fenomena bom waktu, yang bisa terjadi ledakan penyakit pada suatu waktu

cepat atau lambat.

Sebaiknya semua orang BAB di jamban yang memenuhi syarat, dengan

demikian wilayahnya terbebas dari ancaman penyakit penyakit tersebut. Dengan

BAB di jamban banyak penyakit berbasis lingkungan yang dapat dicegah,

tentunya jamban yang memenuhi syarat kesehatan. Kalau membahas soal jamban

maka tentunya harus lengkap dengan sarana Air Bersih untuk menunjang

keberlangsungan pemanfaatan jamban.

C. Kriteria Jamban Sehat

Jamban yang memenuhi syarat kesehatan atau sayarat Sanitasi adalah sebagai

berikut :

1. Kotoran tidak dapat dijangkau oleh binatang penular penyakit, seperti :

Kecoa, tikus, lalat dll.

2. Tidak menimbulkan bau

3. Kotoran ditempatkan disuatu tempat, tidak menyebar ke mana mana

4. Tidak mencemari sumber air bersih

5. Tidak menggangu pemandangan/estetika

6. Aman digunakan

Untuk memenuhi syarat no.1 dan 3, maka kotoran ditempatkan di satu tempat,

bisa lobang jamban atau septik tank, ukuran volumenya disesuaikan dengan

5
kebutuhan atau jumlah pemakai. Untuk memenuhi syarat no 1 dan 2, maka

digunakan kloset yang dilengkapi leher angsa, dimana pada leher angsa akan

tergenang air utnuk mencegah bau yang timbul dari lobang jamban atau septic

tank, dan mencegah masuknya binatang binatang seperti lalat, kecoa, nyamuk,

tikus dll. Untuk memenuhi syarat no. 4 , dalam membuat jamban terutama lokasi

lobang jamban atau septic tank atau lobang resapan dibuat sejauh mingkin dari

sumber air yang ada misalnya Sumur Gali dsbnya, atau setidak tidaknya tidak

kurang dari 10 meter jarak antara sumur dan lobang jamban. Sedangkan untuk

memenuhi syarat no 5 dan 6 , hendaknya jamban dibuat dari bahan bahan yang

memadai baik kekuatannya maupun konstruksinya dibuat sedemikan rupa agar

kelihatan indah dan rapi.

Jangan lupa pemeliharaan jamban perlu dibiasakan setiap hari, misalnya

membersihkan dan menyikat lantai agar tidak licin, menguras bak air agar

terhindar dari penyakit Demam Berdarah Dengue, siram kloset dengan air

secukupnya setelah digunakan, tidak membuang sampah, puntung rokok,

pembalut wanita, air sabun, lisol kedalam kloset.

D. Syarat Membuat Jamban Sehat

Buang air besar (BAB) sembarangan bukan lagi zamannya. Dampak BAB

sembarangan sangat buruk bagi kesehatan dan keindahan. Selain jorok, berbagai

jenis penyakit ditularkan.

6
Sebagai gantinya, BAB harus pada tempatnya yakni di jamban. Hanya saja

harus diperhatikan pembangunan jamban tersebut agar tetap sehat dan tidak

menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban

sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan. Berikut syarat-syarat tersebut:

1. Tidak mencemari air

Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang

kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa,

dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau

diplester.

a. Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter

b. Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air

kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.

c. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam

selokan, empang, danau, sungai, dan laut

2. Tidak mencemari tanah permukaan

a. Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun,

pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.

b. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras

kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang

galian.

7
3. Bebas dari serangga

a. Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya

dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah

bersarangnya nyamuk demam berdarah

b. Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat

menjadi sarang nyamuk.

c. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang

bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya

d. Lantai jamban harus selalu bersih dan kering

e. Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup

4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan

a. Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup

setiap selesai digunakan

b. Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa

harus tertutup rapat oleh air

c. Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa

ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran

d. Lantan jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin.

Pembersihan harus dilakukan secara periodic

5. Aman digunakan oleh pemakainya

8
a. Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding

lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman

bambu atau bahan penguat lai yang terdapat di daerah setempat

6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya

a. Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran

b. Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke

saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran

c. Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran

karena jamban akan cepat penuh

d. Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan

pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan

minimal 2:100

7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan

a. Jamban harus berdinding dan berpintu

b. Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya

terhindar dari kehujanan dan kepanasan.

E. Syarat Membuat Septictank


Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset,
bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu
diperhatikan hal-hal berikut:

9
a. Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses
pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air
bak penampung kotoran, sebaiknya sebesar mungkin. Agar
mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%, artinya setiap
100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.

b. Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa
PVC. Ukuran minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki
banyak toilet, sebaiknya menggunakan diameter pipa yang lebih
besar. Buatlah saluran dengan lurus tanpa belokan, karena belokan
atau sudut, rentan mampat.

c. Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal


dengan jumlah penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic
tank dengan ukuran 1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur
resapan bisa dibuat dengan ukuran 1mx1mx2m. Semakin banyak
penghuni rumah, semakin besar ukuran yang dibutuhkan.

d. Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak
utama harus kedap air, agar limbah tidak mencemari lingkungan.
Bak endapan dan resapan sebaiknya memiliki dasar berupa
campuran kerikil dan pasir.

F. Spesifikasi bahan untuk pembuatan septictank


Spesifikasi bahan untuk pembuatan septic tank tersebut antara lain:

a. dinding septic tank terbuat dari pasangan batu bata 1pc: 4 ps


b. lantai kerja dari cor beton tanpa tulangan
c. Penutup sep tic tank terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan
12 cm sehingga kuat menahan beban kendaraan melintas diatasnya.
d. Resapan terbuat dari bahan ijuk, pasir, dan kerikil.

10
G. Desain Gambar Septictank dan Jamban Sehat

1.

2.

11
3.

12
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang


tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus
atau WC.
Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset,
bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara.
Jamban yang memenuhi syarat kesehatan atau syarat dan kriteria sanitasi
adalah sebagai berikut : Kotoran tidak dapat dijangkau oleh binatang penular
penyakit, seperti : Kecoa, tikus, lalat dll, Tidak menimbulkan bau, Kotoran
ditempatkan disuatu tempat, tidak menyebar ke mana mana, Tidak mencemari
sumber air bersih, Tidak menggangu pemandangan/estetika, serta Aman
digunakan.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khusunya bagi mahasiswa kesehatan lingkungan dan juga agar dapat
mengaplikasikan ilmu mengenai jamban sehat serta pembuatan septictank ini
kepada masyarakat.

2.Bagi Pemerintah

Saya berharap semoga pemerintah lebih memerhatikan lingkungan


masyarakat disekitar yang masih belum menggunakan jamban keluarga sehat serta
septictank.

13
DAFTAR PUSTAKA

Harbawanti Ulfa . 2017 . Laporan Praktikum Survey Pembangunan Jamban


Komunal Di Dusun Raden Wijaya. Diakses pada tanggal 22 november 2017

https://www.scribd.com/document/359655369/LAPORAN-PRAKTIKUM-
Pengolahan-Jamban-Komunal-Jungkat

Pritayani Septia . 2012 . Makalah penyedian jamban keluarga . diakses pada


tanggal 22 november 2017

http://septiapritayani.blogspot.co.id/2013/07/makalah-penyediaan-jamban-
keluarga.html

Ardhi Khairil . 2017 . Kriteria jamban sehat. Diakses pada tanggal 22 november
2017

http://www.indonesian-publichealth.com/jamban-sehat/

Kurniadi Rizki . 2012 . Makalah keperawatan tentang jamban sehat. Diakses pada
tanggal 22 november 2017

http://asuhankeperawatanonline.blogspot.co.id/2012/02/normal-0-false-false-
false-en-us-x-none_3853.html

Anda mungkin juga menyukai