PASAR TRADISIONAL
Dosen Pengampu:
Di susun Oleh:
Kelompok 5
KELAS 2D3A
Jl.Hang Jebat III No.8,RT4/RW8, Gunung. Kebayoran Baru. Kota Jakarta Selatan,
Daerah Ibu kota Jakarta 12120
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat-Nya kami bisa
menyusun dan menyelesaikan tugas ini dengan baik serta tepat waktu. Adapun judul atau tema
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sanitasi Tempat Umum yang
telah memberikan tugas kepada kami dan juga membimbing kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Terimakasih juga kepada semua teman kelompok yang sudah saling
membantu dalam pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami mengetahui bahwa
masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah
Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun siap kami tampung. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami yang membuat
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..20
3.2 Saran………………………………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Jika media lingkungan tersebut tidak memenuhi standar dan persyaratan kesehatan
dapatberpotensi menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu
diperlukan suatu upaya untuk mewujudkan kondisi kawasan yang sehat, baik secara fisik
maupun non fisik melalui peningkatan kualitas lingkungan, agar penularan dan penyebaran
penyakit serta gangguan kesehatan dapat dicegah atau ditanggulangi sehingga tidak
menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya.
Salah satu upaya dalam mewujudkan kawasan yang sehat adalah dengan mengembangkan
pendekatan Pasar Sehat sebagai alternatif yang potensial, mengingat pasar merupakan tempat
aktivitas transaksi ekonomi dan interaksi sosial untuk pemenuhan kebutuhannya.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar mempunyai peranan penting yang berhubungan dengan kesehatan manusia, yaitu:
1. Pasar dapat menjadi sumber perkembangan vektor penyakit, terutama pada pasar yang
kebersihannya kurang diperhatikan (pembuangan sampah, air kotor dan lain- lain)
2. Pasar merupakan tempat paling baik untuk penularan penyakit dari orang ke orang
lain melalui:
5
1. Droplet infection, yaitu penularan penyakit melalui dahak penderita misalnya TBC,
influenza, salesma, dan lain-lain.
2. Direct contact, yaitu penyakit melalui sentuhan langsung dengan penderita penyakit.
3. Indirect contact, yaitu penularan penyakit tidak langsung dari penderita tetapi melalui
perantara berupa alat-alat makan, misalnya piring, gelas, dan lain-lain.
3. Pasar yang tidak memperhatikan letaknya, misalnya di daerah rawa, daerah
banjir akan mengakibatkan permukaan tanah senantiasa berair dan becek. Hal ini dapat
menimbulkan berbagai gangguan bagi para penjual dan pengunjung maupun barang
dagangan yang dijual terutama bahan makanan.
Ciri – Ciri Pasar Tradisional
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan
Pemberdayaan Pasar Tradisional, adapun ciri - ciri pasar tradisional adalah sebagai berikut:
1. Pasar tradisional dimiliki, dibangun dan atau dikelola oleh pemerintah daerah.
2. Adanya sistem tawar menawar antara penjual dan pembeli. Tawar menawar ini adalah
salah satu budaya yang terbentuk di dalam pasar. Hal ini yang dapat menjalin
hubungan sosial antara pedagang dan pembeli yang lebih dekat
3. Tempat usaha beragam dan menyatu dalam lokasi yang sama. Meskipun semua
berada pada lokasi yang sama, barang dagangan setiap penjual menjual barang yang
berbeda-beda. Selain itu juga terdapat pengelompokan dagangan sesuai dengan jenis
dagangannya seperti kelompok pedagang ikan, sayur,buah, bumbu, dan daging.
4. Sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan lokal. Barang dagangan
yang dijual di pasar tradisonal ini adalah hasil bumi yang dihasilkan oleh daerah
tersebut. Meskipun ada beberapa dagangan yang diambil dari hasil bumi dari daerah
lain yang berada tidak jauh dari daerah tersebut namun tidak sampai mengimport
hingga keluar pulau atau negara.
Jenis – Jenis Pasar Tradisional
Menurut Oktavia (2007) Pasar sebagai perusahaan daerah digolongkan menurut beberapa hal,
yaitu:
a. Pasar eceran Yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barang secara
eceran.
6
b. Pasar grosir Yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran dalam jumlah
besar.
c. Pasar induk Pasar ini lebih besar dari pasar grosir, merupakan pusat pengumpulan dan
penyimpanan bahan-bahan pangan untuk disalurkan ke grosir - grosir dan pusat
pembelian.
Menurut lokasi dan kemampuan pelayanannya, pasar digolongkan menjadi lima jenis:
a. Pasar regional
Yaitu pasar yang terletak di lokasi yang strategis dan luas, bangunan permanen, dan
mempunyai kemampuan pelayanan meliputi seluruh wilayah kota bahkan sampai keluar kota,
serta barang yang diperjual belikan lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
b. Pasar kota
Yaitu pasar yang terletak di lokasi strategis dan luas, bangunan permanen, dan mempunyai
kemampuan pelayanan meliputi seluruh wilayah kota, serta barang yang diperjual belikan
lengkap. Melayani 200.000 - 220.000 penduduk. Yang termasuk pasar ini adalah pasar induk
dan pasar grosir.
Yaitu pasar yang terletak di lokasi yang cukup strategis dan luas, bangunan permanen, dan
mempunyai kemampuan pelayanan meliputi seluruh wilayah kota, serta barang yang
diperjual belikan cukup lengkap. Melayani 10.000-15.000 penduduk. Yang termasuk pasar
ini adalah pasar eceran.
d. Pasar lingkungan
Yaitu pasar yang terletak di lokasi strategis, bangunan permanen/semi permanen, dan
mempunyai pelayan meliputi permukiman saja, serta barang yang diperjual belikan kurang
lengkap. Melayani 10.000-15.000 penduduk saja. Yang termasuk pasar ini adalah pasar
eceran.
e. Pasar khusus
Yaitu pasar yang terletak di lokasi yang strategis, bangunan permanen/semi permanen, dan
mempunyai kemampuan pelayanan meliputi wilayah kota, serta barang yang diperjual
7
belikan terdiri dari satu macam barang khusus seperti pasar bunga, pasar burung, atau pasar
hewan.
d. Pasar darurat, yaitu pasar yang menggunakan jalanan umum atau tempat umum tertentu
atas penentapan kepala daerah dan diadakan pada saat peringatan hari-hari tertentu.
a. Pasar pemerintah
Yaitu pasar yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah pusat maupun daerah.
b. Pasar swasta
Yaitu pasar yang dimiliki dan dikuasai oleh badan hukum yang diijinkan oleh pemerintah
daerah.
c. Pasar liar
Yaitu pasar yang aktivitasnya diluar pemerintahan daerah, yang kehadirannya disebabkan
karena kurangnya fasilitas perpasaran yang ada dan letak pasar tidak merata, biasanya
dikelola oleh perorangan/ ketua RW.
2.2 Standar baku mutu dan pemeriksaan kualitas sanitasi di pasar tradisional
Untuk terselenggaranya Pasar Sehat, maka setiap pihak harus menjaga kesehatan lingkungan
pasar tersebut. Pengunjung atau pembeli tetap memiliki kewajiban dalam menjaga Pasar
Sehat yakni Pasar Rakyat yang telah memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan serta upaya kesehatan lingkungan. Dengan demikian, setiap elemen
memiliki tugas masing-masing dalam menjaga Pasar Sehat, seperti pembeli atau pengunjung
untuk tetap menajaga pasar yang memenuhi baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan, maka pembeli atau pengunjung tetap harus menjaga higiene sanitasi atau dengan
8
cara tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan hal-hal yang menyebabkan pasar
menjadi tidak bersih, tidak sehat, tidak nyaman dan tidak aman.
Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan serta upaya kesehatan
lingkungan dilakukan dalam berbagai media, sebagaimana berikut:
1. Media air
Standar baku mutu media air meliputi kualitas fisik, biologi,kimia dan radio aktivitas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Persyaratan kesehatan media air
1. Tersedia air untuk keperluan higiene sanitasi dengan jumlah yang cukup setiap hari
secara berkesinambungan, minimal 15 liter per pedagang.
2. Kualitas air di Pasar Rakyat harus diawasi secara berkala sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Jarak sumber air untuk keperluan higiene sanitasi yang berupa air tanah minimal 10
meter dari sumber pencemar (pembuangan limbah dan tempat penampungan sampah
sementara).
2. Media udara
Standar baku mutu udara meliputi kualitas fisik, biologi, kimia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Persyaratan kesehatan media udara
1) Tidak ada asap rokok.
2) Tidak ada aktifitas pembakaran sampah di Pasar Rakyat
3.Media tanah
Standar baku mutu media tanah meliputi kualitas fisik, biologi,kimia dan
radioaktifitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Persyaratan kesehatan media tanah
1) Tanah harus sudah dilakukan pemulihan bila lahan yang akan dibangun pasar
adalah bekas galian tambang, tempat pembuangan akhir sampah.
2) Limbah padat dan limbah cair dikelola dengan baik.
4.. Pangan
9
Standar baku mutu pangan meliputi kualitas fisik, biologi,dan kimiasesuai dengan
ketentuanperaturan perundang-undangan.
Persyaratan kesehatan pangan
1. Produk pangan segar, pangan olahan, pangan siap saji yang dijual di pasar harus
bersertifikat/berlabel sebagai bentuk jaminan keamanan pangan dari
pemerintah/lembaga yang ditunjuk.
2. Semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan jajanan harus
bahan olahan yang terdaftar di Kementerian Kesehatan/Badan Pengawas Obat dan
Makanan, tidak kadaluwarsa, tidak cacat atau tidak rusak.
3. Penggunaan bahan tambahan makanan dan bahan penolong yg digunakan dalam
mengolah makanan jajanan siap saji harus disimpan terpisah. Bahan makanan yg
cepat rusak atau membusuk harus disimpan ditempat terpisah.
4. Makanan jajanan yang disajikan harus menggunakan tempat/alat perlengkapan yang
bersih yang aman bagi kesehatan.
5. Makanan jajanan yang disajikan harus dalam keadaan terbungkus/tertutup.
Pembungkus yang digunakan atau tutup makanan jajanan harus dalam keadaan bersih
dan tidak mencemari jajanan.
6. Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih 6 (enam) jam apabila masih
dalam keadaan baik harus diolah kembali sebelum disajikan.
1) Peningkatan pengetahuan higiene dan sanitasi pangan bagi pembina, pengelola dan
pedagang.
3) Pemeriksaan berkala terhadap cemaran (kualitatif dan kuantitatif) kimia terutama bahan
berbahaya dan cemaran biologis (mikroba) baik menggunakan perangkat pemeriksaan bahan
pangan dan atau makanan sederhana dan mudah dilakukan (food security/contamination kit)
maupun pengambilan dan pengiriman sampel ke laboratorium.
4) Pemenuhan sarana dan fasilitas penjualan dan penyimpanan bahan pangan yang memenuhi
persyaratansesuai area/zona jenis pangan.
5) Perilaku pedagang terhadap pangan sesuai dengan prinsip- prinsip higiene dan sanitasi
pangan.
Umum
1. Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan lingkungannya.
2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti: bantaran sungai, aliran lahar,
rawan longsor, banjir, dan sebagainya.
3. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur pendaratan
penerbangan, termasuk sempadan jalan.
4. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau bekas lokasi
pertambangan.
3) Tersedia ruangan dengan tinggi langit-langit dari lantai sesuai ketentuan yang berlaku.
11
5) Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan air yang mengalir.
12
J. Tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti
lalat, kecoa, tikus, nyamuk.
H. Konstruksi
13
1. Atap
Atap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat berkembang biaknya
binatang penular penyakit.
Kemiringan atap harus sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan terjadinya
genangan air pada atap dan langit-langit.
Ketinggian atap sesuai ketentuan yang berlaku
Atap yang mempunyai ketinggian 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan
penangkal petir.
2. Dinding
Permukaan dinding harus bersih, tidak lembab dan berwarna terang.
Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari bahan yang
kuat dan kedap air.
Pertemuan lantai dengan dinding serta pertemuan dua dinding lainnya harus
berbentuk lengkung (conus).
3. Lantai
Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak licin, tidak retak, dan
mudah dibersihkan.
Lantai yang selalu terkena air, misalnya kamar mandi, tempat cuci, dan sejenisnya
harus mempunyai kemiringan ke arah saluran dan pembuangan air sesuai ketentuan
yang berlaku sehingga tidak terjadi genangan air.
4. Pintu
Khusus untuk pintu los penjualan daging, ikan dan bahan makanan yang berbau tajam agar
mengunakan pintu yang dapat membuka dan menutup sendiri (self closed) atau tirai plastik
untuk menghalangi binatang penular penyakit (vektor) seperti lalat atau serangga lain masuk.
5. Tangga
Tinggi, lebar dan kemiringan anak tangga sesuai dengan standar atau ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Ada pegangan tangan di kanan dan kiri tangga.
Terbuat dari bahan yang kuat, dan tidak licin.
Memiliki pencahayaan minimal 100 lux dan tidak menyilaukan.
6. Ventilasi.
14
Ventilasi harus memenuhi syarat minimal 20% dari luas lantai dan saling berhadapan (cross
ventilation).
7. Pencahayaan.
Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk melakukan pekerjaan
pengelolaan bahan makanan secara efektif dan kegiatan pembersihan makanan.
Pencahayaan cukup terang dan dapat melihat barang dagangan dengan jelas minimal
200 lux.
8. Toilet
Harus tersedia toilet laki-laki dan perempuan yang terpisah dilengkapi dengan
tanda/simbol yang jelas dengan proporsi sebagai berikut :
Tersedianya toilet disabilitas
Di dalam toilet harus tersedia jamban leher angsa,peturasan (untuk laki laki), tempat
penampungan air tertutup dan tempat sampah tertutup.
Letak tanki septic berjarak minimal 10 meter dari sumber air bersih
Pintu toilet tidak menghadap langsung dengan dengan tempat penjualan makanan dan
bahan pangan.
Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup yang dilengkapi dengan
sabun dan air yang mengalir.
Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan kemiringan sesuai
ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi genangan.
Luas ventilasi minimal 20% dari luas lantai dan pencahayaan minimal 250 lux.
9. Kamar mandi
Harus tersedia kamar mandi laki-laki dan perempuan yang terpisah dilengkapi dengan
tanda/simbol yang jelas
10. Drainase
Selokan/drainase sekitar pasar tertutup dengan kisi yang terbuat dari logam sehingga
mudah dibersihkan.
Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan sehingga mencegah genangan air.
Tidak ada bangunan los/kios di atas saluran drainase.
15
11. Tempat Cuci Tangan
Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau.
Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir dan limbahnya
dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.
Untuk mewujudkan Pasar Sehat, pengelola Pasar Rakyat harus melakukan pengendalian
vektor dan binatang pembawa penyakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Selain standar baku mutu dan persyaratan kesehatan pada media lingkungan
diatas, pada Pasar Rakyat yang banyak terdapat apotek, toko obat, pedagang besar farmasi
(PBF) dan penyalur alat kesehatan, harus memenuhi ketentuan penempatan pada zona
tersendiri (tidak bercampur dengan pangan) dan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
permasalahan pasar tradisional adalah permasalahan pengunaan ruang dan aktivitas pada
ruang wilayah tertuan dalam pembangunan wilayah. Pasar bertujuan untuk menciptakan
kehidupan yang efesien, nyaman serta lestari dan pada tahap akhirnya menghasilkan pasar
yang menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan, baik oleh pemerintah maupun swasta. lokasi
yang di pilih memberikan efesien dan kelestarian lingkungan paling maksimal setelah
memperhatikan benturan kepetingan dari berbagai pihak.
Pengertian dari Studi Identifikasi permasalahan pasar tradisional Pulo Brayan adalah: salah
satu metode penelitian dalam ilmu sosial Identifikasi yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengambil alih ciri-ciri orang lain dan menjadikannya bagian yang terintegrasi dengan
kepribadiannya sendiri. Dalam pengertian yang lain, di definisikan sebagai suatu pernyataan
tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang di harapkan, tempat bertemunya pembeli
dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa.aksi dan tingkah laku yang
keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu.
16
Dalam melakukan permasalahan, harus di lakukan dengan berbagai tahap-tahap agar
permasalahan yang di lakukan tepat untuk menyelesaikan persoalan yang sedang di hadapi.
Tahap-tahap permasalahan adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi persoalan
Riset eksplaratory mempunyai tujuan utama untuk memberikan gagasan, wawasan dan
pemahaman terhadap situasi dan permasalahn yang sedang di hadapi oleh peneliti. Proses
riset bersifat fleksibel, tidak terstruktur dan kualitatif sehingga akan menghemat waktu biaya
dalam mencari informasi awal mengenai gambaran permasalahan yang akan di teliti.
Pada tahap riset eksplaratory ini, penelitian akan mencoba menentukan atribut-atribut yang
menjadi dasar bagi pedagang untuk berdagang di pinggir jalan dan juga kepada konsumen
yang mau berbelanja di pinggir jalan (secara khusus pada pedagang dan konsumen yang
berdagangatau berbelanja di pinggir jalan). melakukan eksplaratoryini adalah analisis data
sekunder.
Adapun data yang di analisa di analisis berbentuk data external yang di publikasikan, di
peroleh dari buku-buku refrensi yang berhubungan dengan permasalahan pasar tradisional,
penelitian secara eksplaratory. Terhadap Literatur-Literatur, Majalah, Internet, Koran, Jurnal,
Dll. Pengunaan data sekunder ini bertujuan untuk mendapatkan gambar awal mengenai
atribut-atribut pedagang dan konsumen.
Pendekatan riset secara deskriptif mempunyai devenisi yaitu : jenis penelitian yang bertujuan
memberikan gambaran akurat mengenai beberapa aspek dalam mempengaruhi suatu aspek
lainya (Aaker,et,al, 2004). Riset deskriptif menurut Bove (1995) merupakan jenis penelitian
17
yang paling sering di lakukan oleh pemasaran misalnya dengan berusaha untuk
menggolongkan kosumen pengguna produk.
Riset deskriptif di lakukan juga untuk mendapatkan gambaran mengenai pedagang dan
konsumen seperti kebiasaan, keinginan, kebutuhan dan perilaku mereka. yang hanya di
lakukan satu kali (malhotra,2004). Metode yang di pilih untuk melakukan riset deskriptif ini
adalah sample survey.
Sesuai dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Sains
Dan Teknologi TD Pardede no. 005 /SK-TA/FTSP- ISTP/III/2019 tentang penujuk dosen
pembimbing Tugas Akhir maka waktu pelaksanaan penelitian selama tiiga (3) bulan.
2. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini di pasar Pulo Brayan, kecamatan pula brayan. Penentuan lokasi ini
berdasarkan pertimbangan atas pertimbangan :
1. Pasar tradisional merupakan salah satu pasar tradisional yang berdasarkan di kabupaten
kota medan dengan kelas pasar kelas II.
2. Pasar tradisional Pulo Brayan di kenal dengan titik rawan kemacetan lalu lintas
3. Pasar tradisional memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat luas karena pedagang dan
kosumen tidak hanya berasal dari wilayah tersebut saja tetapi dari daerah kecamatan lainnya
bahkan dari luar kecamatan.
Intervensi dan pemecahan masalah sanitasi pasar tradisional dapat melibatkan beberapa
langkah, seperti:
18
Pendidikan dan Kesadaran:Memberikan pendidikan kepada pedagang dan pengunjung
pasar tentang pentingnya sanitasi dan praktik kebersihan yang baik.
Pengawasan dan Penegakan Peraturan: Memastikan bahwa peraturan sanitasi
diterapkan dan diawasi secara ketat di pasar tradisional.
Kemitraan dengan Pihak Terkait: Melibatkan pemerintah setempat, organisasi
masyarakat, dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam meningkatkan sanitasi pasar
tradisional.
Program Pembersihan Rutin:Menjalankan program pembersihan rutin di pasar
tradisional untuk memastikan kebersihan dan sanitasi terjaga.
Inovasi Teknologi:Menggunakan teknologi untuk memantau dan memperbaiki
sanitasi, seperti aplikasi untuk melaporkan masalah sanitasi atau sistem manajemen
limbah yang lebih efisien.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar adalah tempat interaksi penjual dan pembeli untuk melakukan jual beli. Pasar tradisional adalah
pasar yang berlokasi permanen, ada pengola, sebagian besar barang diperjual belikan adalah
kebutuhan dasar sehari-hari dengan praktek perdagangan dan fasilitas yang sederhana, dan ada
interaksi langsung antara penjual dan pembeli. Salah satu pasar tradisional di Kabupaten Lombok
Timur adalah Pasar Masbagik. Pasar tradisional Masbagik ini memiliki luas tanah kurang lebih tiga
hectare (3 Ha) dan jumlah para pedagang berdasarkan data, dahulu sebanyak 2000 lebih orang
pedagang. Pasar tradisional masbagik termasuk pasar tradisional, dimana dibangun oleh pihak
pemerintah dan swadaya masyarakat, dan tempat usaha dapat berupa toko, kios, serta tenda yang
menyediakan barang-barang konsumen sehari-hari, disini adanya transaksi jual beli terjadi setiap hari,
dan akan libur pada hari raya tertentu. Pengelolaan sampah dipasar tradisional Masbagik sudah
berjalan dengan baik, namun ketersediaan tempat dan proses pengumpulan sampahnya hanya
terkumpul pada satu tempat saja, sementara itu pedagang membuang sampah hanya pada tempat dia
berjualan dan masih banyak terdapat tumpukan sampah yang masih bertebaran, sementara itu petugas
kebersihan pasar tersebut mengambil sampah dilakukan pada sore dan malam hari.
3.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kata kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas. Dengan demikian kami sebagai penulis dari
makalah ini meminta saran dan kritik dari para pembaca apabila masih terdapat banyak
kekurangan dan hal-hal yang harus diperbaiki agar makalah ini dapat lebih baik nantinya
20
DAFTAR PUSTAKA
21